• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Tingkah Laku Teripang

Data tingkah laku teripang meliputi tingkah laku pembenaman diri dalam substrat yang terdiri dari fully exposed (teripang tidak terbenam di dalam substrat), fully buried (teripang terbenam di dalam substrat) dan half buried (teripang setengah terbenam di dalam substrat), keluarnya tentakel dari mulut teripang, eviserasi yang terdiri dari teripang mengeluarkan usus, gonad dan cincin kapur serta ada tidaknya lendir pada permukaan tubuh teripang. Data tingkah laku dalam penelitian ini kemudian diolah untuk mengetahui perubahan tingkah laku teripang selama penelitian, bentuk tingkah laku teripang dan frekuensi relatif tingkah laku teripang. Adanya data perubahan tingkah laku teripang digunakan untuk mengetahui kecepatan teripang dalam beradaptasi. Frekuensi relatif tingkah laku teripang digunakan untuk mengetahui kemampuan teripang beradaptasi. Perubahan tingkah laku teripang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Perubahan tingkah laku teripang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Frekuensi relatif tingkah laku teripang saat pengambilan teripang dapat dilihat pada Tabel 2. dan frekuensi relatif tingkah laku teripang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 1. Perubahan tingkah laku teripang selama penelitian Perlakuan

Kedalaman air

Ulangan

ke- 1-4 5-8 Hari ke- 9-12 13-16 17-20 21-23

10 cm 1 a b c e f g h a c h - - - - 2 a b c h - - - - - 3 a b c d g a b c d e g h - - - - 4 a b c d e g h - - - - - 5 a b c d e h - - - - - 20 cm 1 a b c e b c b c b c b c a c 2 a b c b a b c e f a b c g h b b 3 a b c b b b c b b 4 a b c d b b b b b 5 a b c b b b b b 30 cm 1 a b c b c d e b c b b b 2 a b c h b c b b a b c f h - 3 a b c b b b b b 4 a b c d b b b b b 5 a b c h b b b b b 40 cm 1 a b c b b b b b 2 a b c b b b b d b d 3 a b c B b b b b 4 a b c d b a b c b c b b 5 b c b e b c a b c h b b

Keterangan : a : fully exposed e : keluar usus b : fully buried f : keluar gonad c : half buried g : keluar cincin kapur d : keluar tentakel h : kulit berlendir

Berdasarkan Tabel 1, terdapat tingkah laku pembenaman diri teripang pada seluruh perlakuan, yaitu fully exposed, fully buried dan half buried. Perubahan tingkah laku pembenaman diri dilakukan secara berurutan mulai fully exposed, kemudian half buried dan terakhir fully buried. Sedangkan tingkah laku abnormal (eviserasi dan kulit berlendir) dilakukan bersamaan dengan tingkah laku pembenaman diri. Pada hari ke 1-4, terlihat tingkah laku abnormal pada teripang

dengan perlakuan kedalaman air 20 cm, yaitu tingkah laku mengeluarkan usus dan pada kedalaman air 30 cm terlihat tingkah laku kulitnya berlendir. Dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya, teripang pada perlakuan 10 cm terlihat lebih abnormal karena teripang mengeluarkan usus, gonad dan cincin kapur serta kulitnya berlendir. Hari ke 5-8 teripang pada perlakuan kedalaman air 20 cm, 30 cm dan 40 cm mulai stabil bertingkah laku fully buried, meskipun pada perlakuan kedalaman air 20 cm dan 30 cm terdapat tingkah laku half buried. Sedangkan pada perlakuan kedalaman air 10 cm terdapat tingkah laku fully exposed, fully buried dan half buried. Bersamaan dengan tingkah laku pembenaman diri, pada perlakuan kedalaman air 30 cm terdapat tingkah laku mengeluarkan tentakel dan mengeluarkan usus, pada perlakuan kedalaman air 40 cm terdapat tingkah laku mengeluarkan usus. Sedangkan pada perlakuan kedalaman air 10 cm terdapat tingkah laku mengeluarkan tentakel, usus, cincin kapur dan kulit berlendir. Berbeda dengan hari ke 1-4 dan 5-8, pada hari ke-9-12 teripang pada perlakuan kedalaman air 10 cm telah mati. Tingkah laku fully buried pada perlakuan kedalaman air 20 cm, 30 cm dan 40 cm cukup stabil, meskipun masih terlihat tingkah laku fully exposed pada perlakuan kedalaman air 20 cm dan 40 cm dan terlihat tingkah laku half buried pada perlakuan kedalaman air 20 cm, 30 cm dan 40 cm. Pada perlakuan kedalaman air 20 cm teripang terlihat abnormal karena teripang mengeluarkan usus dan gonad.

Hari ke 13-16 tingkah laku fully buried pada perlakuan kedalaman air 20 cm, 30 cm dan 40 cm terlihat lebih stabil dibandingkan pada hari sebelumnya, meskipun pada perlakuan kedalaman air 20 cm dan 40 cm masih terlihat tingkah

laku abnormal yaitu kulit berlendir dan pada kedalaman 20 cm teripang juga mengeluarkan cincin kapur. Tingkah laku pada hari ke 17-20 dan 21-23 hampir sama dengan tingkah laku pada hari ke 13-16 yaitu tingkah laku fully buried teripang terlihat stabil, meskipun pada perlakuan kedalaman air 30 cm di hari ke 21-23 terdapat teripang yang mati dan di hari ke 17-20 dan 21-23 pada perlakuan kedalaman air 40 cm teripang terlihat mengeluarkan tentakel. Perubahan tingkah laku teripang per hari dapat dilihat pada Lampiran 7. Gambar tingkah laku teripang selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 8 sampai Gambar 12.

A B

C D

Gambar 8. Tingkah laku fully exposed Phyllophorus sp.

Keterangan : A : fully exposed C : keluar gonad dan fully exposed B : keluar tentakel dan fully exposed D : keluar usus dan fully exposed a : teripang d : tentakel f : anterior i : usus b : substrat e : mulut teripang g : posterior

c : anus teripang f : anterior h : gonad

a b e b a b a f d c a b g i h

Berdasarkan Gambar 8, terdapat tingkah laku fully exposed teripang, yang ditandai dengan seluruh tubuh teripang berada di atas substrat dan posisi anus ke arah permukaan air. Tingkah laku fully exposed dilakukan bersamaan dengan tingkah laku lain yaitu tingkah laku mengeluarkan tentakel dari mulut dan mengeluarkan gonad dan usus dari anus teripang. Teripang yang mengeluarkan tentakel tubuh bagian anteriornya lebih menonojol dibandingkan dengan bagian posterior. Teripang yang mengeluarkan gonad dan usus tubuhnya berbentuk oval dengan posisi anus ke arah permukaan air.

A B

C

Gambar 9. Tingkah laku fully buried Phyllophorus sp.

Keterangan : A : fully buried a : teripang d : mulut teripang B : keluar tentakel dan fully buried b : substrat e : tentakel

a b b a b f c e d

Berdasarkan Gambar 9. terdapat tingkah fully buried teripang, yang ditandai dengan terbenamnya seluruh tubuh teripang kecuali lubang anus. Posisi lubang anus ke arah permukaan air. Tingkah laku fully buried dilakukan bersamaan dengan tingkah laku lain yaitu tingkah laku mengeluarkan tentakel dari mulut dan mengeluarkan usus dari anus teripang. Teripang yang mengeluarkan tentakel dan usus seluruh tubuhnya terbenam di dalam substrat kecuali mulut, tentakel dan usus. Selama tentakel keluar terdapat tingkah laku penyisipan tentakel ke dalam mulut yang di ditandai dengan melengkungnya tentakel ke arah mulut serta

masuknya cabang tentakel dan tentakel ke dalam mulut.

A B

Gambar 10. Tingkah laku half buried Phyllophorus sp. Keterangan : A : half buried

B : keluar gonad dan half buried a : teripang

b : substrat c : anus teripang d : gonad

Berdasarkan Gambar 10, terdapat tingkah laku half buried yang ditandai dengan setengah terbenamnya tubuh teripang di dalam substrat dan posisi anus ke arah permukaan air. Tingkah laku half buried dilakukan bersamaan dengan tingkah laku mengeluarkan gonad. Gonad dikeluarkan dari anus teripang.

b a

d b

a c

Gambar 11. Tingkah laku kulit berlendir Phyllophorus sp. Keterangan : a : teripang

b : lendir

Berdasarkan Gambar 11, terdapat tingkah laku kulit berlendir pada teripang. Tubuh teripang pada kondisi ini berbentuk oval dengan seluruh tubuhnya dipenuhi lendir.

Gambar 12. Cincin kapur Phyllophorus sp. Keterangan : a : cincin kapur

b : tentakel

Berdasarkan Gambar 12, diketahui bentuk cincin kapur teripang yang keluar dari mulut teripang.

b a

Data frekuensi tingkah laku teripang saat pengambilan sampel dan selama penelitian menyatakan tingkah laku teripang saat pengambilan sampel dan tingkah laku teripang selama masa adaptasi. Data frekuensi tingkah laku teripang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Frekuensi relatif tingkah laku teripang saat pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Frekuensi relatif tingkah laku teripang saat pengambilan sampel Tingkah laku Frekuensi relatif tingkah

laku teripang (%) Fully exposed 0 Fully buried 100 Half buried 0 Keluar tentakel 0 Keluar usus 0 Keluar gonad 0

Keluar cincin kapur 0

Kulit berlendir 0

Berdasarkan Tabel 2, diketahui frekuensi relatif tingkah laku teripang saat pengambilan sampel di pantai timur Surabaya (Desa Sukolilo) adalah 100% melakukan tingkah laku fully buried. Hasil uji ANOVA tingkah laku teripang secara detail dapat dilihat pada Lampiran 9. Hasil uji ANOVA frekuensi relatif tingkah laku teripang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil uji ANOVA frekuensi relatif tingkah laku teripang

Tingkah Laku 10 cm Perlakuan Kedalaman Air (%) 20 cm 30 cm 40 cm Fully exposed 61,80±19,61a 5,20±3,49b 6,60±6,50b 8,40±7,27b Fully buried 28,20±10,83b 77,20±4,76a 76,40±5,18a 79,80±4,44a Half buried 37,80±8,53a 17,40±18,12b 9,60±5,86b 11,60±7,30b Keluar tentakel 13,60±9,24a 1,20±1,64b 1,60±2,30b 2,60±4,34b Keluar usus 13,40±9,61a 2,20±3,03b 0,80±1,79b 0,60±1,34b Keluar gonad 2,60±5,81a 0a 1,20±2,68a 0a

Keluar cincin kapur 11,80±12,03a 0b 0b 0b

Kulit berlendir 14,20±3,56a 0b 1,60±2,30b 0,60±1,34b

Tabel 3. menunjukkan hasil rata-rata frekuensi relatif tingkah laku fully exposed, fully buried, half buried, keluar tentakel, keluar usus, keluar cincin kapur dan kulit berlendir yang tidak berbeda nyata pada perlakuan kedalaman air 20 cm, 30 cm dan 40 cm. Sedangkan pada kedalaman air 10 cm menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan sebelumnya. Rata-rata frekuensi relatif tingkah laku keluar gonad menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada perlakuan kedalaman air 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 40 cm.

Dokumen terkait