• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Tingkat Keberhasilan UKM dengan adanya Program

(Corporate Social Responsibility) Bank Mandiri

Sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, Bank Mandiri terus melaksanakan kegiatan CSR yang menjadi tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Selain melaksanakan tanggungjawab sosialnya Bank Mandiri yang mengharapkan selalu berada di hati masyarakat dengan image yang baik. Salah satunya fokus utama CSR Bank Mandiri adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Yang dalam Program Kemitraan telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 38.000 mitra binaan yang telah berhasil ke taraf Internasional.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin mendapat pinjaman dari Program Kemitraan juga dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-

05/MBU/2007 pada bab 2 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan pasal 3 ayat 1 dan 2, antara lain:

1. Usaha kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

b. Milik Warga Negara Indonesia.

c. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang di miliki, di kuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.

d. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

e. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

f. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun.

g. Belum memenuhi persyaratan-persyaratan perbankan (non bankable).

2. Ketentuan yang di maksud pada ayat 1 huruf f, tidak berlaku bagi usaha kecil yang dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan Program BUMN Pembina

Berikut ini pamaparan pernyataan dari informan Usaha Kecil Menengah yang menjadi mitra binaan Bank Mandiri:

Tabel 5.3.Refleksi pernyataan atas syarat-syarat yang diajukan untuk dapat menjadi anggota binaan Bank Mandiri

Question Research Informan Halim Informan Elizabeth Apa syarat-syarat menjadi

mitra binaan bank Mandiri?

Syarat-syaratnya gak ada dech..kita ngajukan kredit ke PKBL terus selebihnya kan syarat-syarat dari kredit itu sendiri kalo gak salah usahanya udah harus berjalan kurang lebih 2 tahun.  

Usahanya udah harus berjalan selama 2-3 tahun kemudian kita ngisi formulir untuk mengajukan menjadi angggota binaan Bank Mandiri kemudian dari pihak Mandiri saya diberi pinjaman sekitar 5-20 juta.

Dari pernyataan informan tersebut syarat-syarat menjadi mitra binaan Bank Mandiri telah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 pada bab 2 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan pasal 3 ayat 1 dan 2.

Sebelum menjadi binaan Bank Mandiri Pak Halim membuka usaha yang belum banyak dikenal orang dan usaha Pak Halim ini membuat donat dari ubi jalar. Untuk mengembangkan usahanya tersebut Pak Halim tidak punya cukup modal untuk melanjutkan usahanya kemudian Pak Halim

mencoba untuk meminjam modal di Bank Mandiri melalui Program Kemitraan. Sejak tahun 2010, Pak Halim bergabung dengan Bank Mandiri sebagai mitra binaannya, Pak Halim menilai Bank Mandiri sangat membantu permodalan karena bunganya lunak, usahanya menjadi lebih terkenal dan banyak media cetak yang meliput usahanya selain itu, Bank Mandiri juga sangat perhatian dengan bisnis UKM. Setelah menjadi binaan Bank Mandiri perlahan usaha Oishi Donuts & Bakery makin berkembang dan usahanya di beri kesempatan untuk mengikuti pameran. Selain bergabung dengan Program Kemitraan Pak Halim juga mencoba ikut bergabung dalam Program WM (Wirausaha Mandiri) denngan kategori alumni. Di Program WM usaha Pak Halim berhasil menjadi pemenang I di Boga dengan kategori alumni.

Pernyataan dari Pak Halim juga sama dengan pernyataan dari Ibu Elizabeth yang menyebutkan bahwa Bank Mandiri membantu permodalan UKM yang ingin mengembangkan usahanya. Kini usaha Ibu Elizabeth menjadi sukses berkat modal dan pembinaan yang dilakukan oleh Bank Mandiri. Usahanya juga diikutsertakan dalam pameran yang ada di Jatim Expo Surabaya, pameran ini merupakan pameran yang pertama setelah 3 bulan menjadi binaan Bank Mandiri dan sebelumnya usaha Ibu Elizabeth belum pernah mengikuti pameran.

Tabel 5.4.Refleksi pernyataan mengenai kondisi UKM sebelum dan sesudah bergabung dalam anggota binaan Bank Mandiri

Question Research Informan Halim Informan Elizabeth Bagaimana kondisi usaha

anda sebelum dan sesudah bergabung menjadi mitra binaan bank Mandiri?

Secara global yang jelas sangat membantu kemudian omzet saya meningkat tapi masih belum seberapa kan masih baru menjadi binaannya. Dengan bantuan dana dari PKBL saya tidak kekurangan modal lagi, usaha saya juga bisa terkenal bisa buka outlet di mall-mall ne aza saya baru bulan sebulan disini ya bisa dikatakan

meningkatlah, omzet jadi meningkat, Bank

Mandiri juga membantu di media

cetak banyak media- media yang meliput.

Sebelum menjadi binaan Bank Mandiri usaha saya kan kekurangan modal , modalnya itu modal sendiri dari tabungan

saya, kalo pemasarannya cuma

teman-teman saya aza yang tau itupun kalo ada yang pesan. Setelah menjadi binaannya Bank Mandiri saya tidak kekurangan modal lagi karena dibantu sama Bank Mandiri dan saya

juga diikutkan pameran jadi sekarang

udah banyak yang tau dan yang pesan juga udah banyak.

Dari pernyataan informan di atas Bank Mandiri telah membantu permodalan UKM yang sebelumnya usaha Pak Halim belum terkenal dan kekurangan modal. Kini, setelah menjadi binaan Bank Mandiri usaha Pak Halim berhasil mendapatkan penghargaan dari Bank Mandiri yang ikut serta dalam Program WM (Wirausaha Mandiri) yang menjadi pemenang 1 Boga dengan kategori alumni. Selain itu Ibu Elizabeth juga sukses setelah menjadi binaan Bank Mandiri yang semula kekurangan modal kini

usahanya lancar dengan bantuan modal dari Bank Mandiri serta usaha “Concordia” milik Ibu Elizabeth sudah pernah mengikuti pameran di Jatim Expo.

Berikut merupakan grafik penjualan dari usaha ibu Elizabeth yang beranjak dari sebelum bergabung dengan mitra binaan Bank Mandiri dengan sesudah menjadi mitra binaan Bank Mandiri:

Gambar 5.1. Grafik penjualan usaha ibu Elizabeth

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 Des '10 Jan '11 Feb '11 Mar '11 Apr "11 Penjualan

Dapat di lihat dari grafik di atas, laporan penjualan bulan Desember 2010 merupakan laporan penjualan disaat usaha Ibu Elizabeth belum mendapatkan bantuan dana dari Bank Mandiri. Setelah menjadi binaan Bank Mandiri penjualan pada bulan Januari mengalami kenaikan Dana untuk usaha ibu Elizabeth baru bisa cair pada bulan Januari 2011. Sesuai grafik laporan penjualan, penjualan yang dihasilkan oleh usaha ibu Elizabeth mengalami kenaikan pasca mendapatkan bantuan oleh Bank Mandiri. Tentunya tidak hanya dana saja namun juga mendapatkan binaan

dalam menjalankan usahanya. Memang pada bulan Maret mengalami penurunan dalam penjualan, akan tetapi jika dibandingkan dengan penjualan bulan Desember, sebelum mendapatkan bantuan dari Bank Mandiri. Kemudian pada bulan April, penjualan yang dihasilkan ibu Elizabeth menunjukkan kenaikan kembali.

Adapun kelemahan yang dialami oleh UKM yaitu kurangnya pengetahuan dalam membuat laporan keuangan padahal Bank Mandiri sudah memberikan pelatihan untuk membuat laporan keuangan dikarenakan UKM belum begitu paham tentang akuntansi hanya pembukuan secara sederhana saja yang diterapkan untuk usahanya, dan UKM tidak mau di buat pusing oleh angka-angka.

.Selama menjadi mitra binaan Bank Mandiri UKM diikutkan pelatihan/pembinaan dan pameran. Adapun kendala-kendala yang dialami oleh UKM seperti dibawah ini. Berikut pernyataan dari Informan binaan Bank Mandiri:

Tabel 5.5.Refleksi mengenai kendala yang dialami para informan selama menjadi anggota mitra binaan Bank Mandiri

Question Research Informan Halim Informan Elizabeth Apakah kendala yang anda

alami selama menjadi anggota mitra binaan Bank Mandiri?

Kalo kendala jelas gak ada, kita seneng- seneng aza diikutkan pameran, pelatihan itupun kita gak ngeluarin uang semuanya ditanggung sama Bank Mandiri dari akomodasi perjalanan ke Jakarta.  

Kendalanya tidak ada hanya kalo ada pameran harus liat situasi dan kondisi.

Dari pernyataan di atas selama menjadi binaan Bank Mandiri UKM ini tidak ada kendala yang dialami oleh Pak Halim semuanya berjalan dengan lancar, tidak sama halnya dengan pernyataan dari Pak Halim, Ibu Ellizabeth menemukan kendala dalam pameran yang dimana harus melihat situasi dan kondisi selama mengikuti pameran.

Sudah banyak UKM yang dari Program Kemitraan ini berhasil. Sejak tahun 2007 Bank Mandiri juga menerapkan Program WM (Wirausaha Mandiri) sebagai CSR Bank Mandiri di bidang UKM yang diikuti oleh mahasiswa, alumni, dan pascasarjana. Program WM ini sudah berhasil di

pasar Internasional terbukti dengan adanya dua belas usahawan muda terpilih sebagai pemenang Wirausaha Mandiri 2009 yang mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Boediono. Program ini telah dirasakan manfaatnya oleh pemenang-pemenang sebelumnya.

Selama setahun mereka akan mendapatkan training manajemen usaha dari konsultan bisnis berlisensi Internasional. Tidak hanya dalam bentuk belajar di kelas, tetapi konsultan ini turut terjun kelokasi usaha masing- masing dan memberikan pendampingan langsung. Selain itu, usaha para pemenang dan finalis juga akan di promosikan oleh Bank Mandiri di media cetak dan elektonik, serta diikutkan pameran bisnis di dalam dan di luar negeri. Dengan program ini, Bank Mandiri berupaya mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi masyarakat yang mandiri, sehingga diharapkan dapat terwujud suatu masyarakat yang bukan hanya pencari kerja namun mampu menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Wakil presiden menghargai prakarsa yang diambil Bank Mandiri dalam memajukan semangat wirausaha di kalangan kaum muda, khususnya mahasiswa, melalui Program CSR ini.

Adapun pemenang-pemenang Program WM ini dalam bidang jasa, boga, dan kreatif sebagai berikut:

1. Agung Nugroho, pemenang untuk kategori mahasiswa pascasarjana dan alumni bidang usaha industry dan jasa adalah pendiri dan pemilik waralaba laundry kiloan Simply Fresh. Usaha yang dirintis pemuda

berusia 25 tahun ini sejak 2006 berkembang pesat dengan 102 outlet di 40 kota dengan jumlah karyawan mendekati 1000 orang. Usaha ini membukukan omset sebesar Rp 3 miliar sebulan. Kini ia berancang- ancang menembus pasar Malaysia, Singapura, Australia, dan Timur Tengah.

2. Pemenang kedua pada kategori yang sama adalah Rudik Setiawan, lulusan Universitas Muhammadiyah Malang yang menekuni bisnis tahu krispi tanpa pengawet, menggunakan bahan kedelai organic. Bisnisnya di mulai pada usia sangat belia ketika menamatkan Madrasah Aliyah pada 2001.

3. Untuk bidang usaha kreatif pada kategori yang sama di menangkan Muhammad Satrianugraha (28 th) yang menekuni usaha pembuatan gitar premium dengan merek “Stra-nough”. Produknya tidak hanya dipesan oleh pembeli dalam negeri tetapi juga dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Jepang, Australia, Belanda, dan Finlandia. Sementara di Indonesia sendiri, gitarnya dipakai para pemain band papan atas.

4. Pemenang kedua pada kategori mahasiswa pascasarjana dan alumni bidang kreatif adalah Arthur Sahadewa Widjaja yang bergelut pada usaha berbasis komunitas di bidang software developer dan security network. Produknya yang dijual adalah software bisnis, antivirus dan buku IT.

5. Alumni IST Akprind Yogyakarta ini memulai bisnis sejak 2007 dan pada tahun lalu berhasil membukukan omset sebesar Rp 364 juta. 6. Untuk kategori mahasiswa strata satu dan diploma, bidang industry

dan jasa keluar sebagai pemenang satu dan dua, Ance Trio Marta dan Tri Wahyudi. Ance, mahasiswa Institute Pertanian Bogor menekuni usaha pembibitan ikan bawal. Sementara Tri Wahyudi, mahasiswa Universitas Diponegoro bergerak pada bidang usaha Tour Travel.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait