• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 28 orang (31,1%), tidak mengalami kecemasan sebanyak 15 orang (16,7%), kecemasan ringan sebanyak 27 orang (30,0%) dan kecemasan berat sebanyak 20 orang (22,2%).

Kecemasan yang terjadi pada seseorang tidak sama pada beberapa situasi. Kecemasan yang terjadi dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu faktor ancaman terhadap integritas diri yang meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar seperti penyakit fisik dan menilai kecemasan sebagai pengalaman subjektif yang mungkin didasarkan atas persepsi terhadap situasi yang terjadi (Stuart & Sundeen, 2000).

Perempuan yang menghadapi periode menopause, munculnya masalah psikologis sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek fisik-fisiologis sebagai akibat dari berkurang dan berhentinya produksi hormon

estrogen. Menopause seperti halnya menarche pada gadis remaja (awal dari masaknya hormom estrogen), remaja ada yang cemas, gelisah tetapi ada juga yang biasa. Pada perempuan yang mengalami menopause keluhan yang sering dirasakan antara lain: merasa cemas, takut, lekas marah, mudah tersinggung, suli konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, stres dan bahkan ada yang mengalami depresi (Hammasa, 2004).

Kenyataannya tidak semua perempuan mengalami kecemasan, ketakutan bahkan depresi saat menghadapi menopause. Jadi ada juga perempuan yang tidak merasakan adanya gangguan pada kondisi psikisnya. Berat ringannya stres yang dialami perempuan dalam menghadapi dan mengatasi menopause sangat dipengaruhi oleh bagaimana penilaiannya terhadap menopause. Penilaian individu terhadap peristiwa yang dialami ada yang negatif dan ada yang positif (Hawari, 2006).

Bagi perempuan yang menilai atau menganggap menopause itu sebagai peristiwa yang menakutkan dan berusaha untuk menghindarinya, maka strespun sulit dihindari. Ia akan merasa sangat menderita karena kehilangan tanda-tanda kewanitaan yang selama ini dibanggakannya dan akan menghadapi menopause dengan penuh kecemasan, ketakutan, stres bahkan depresi. Besar kemungkinannya terjadi karena ia kurang mempunyai informasi yang benar mengenai seluk beluk menopause. Sebaliknya bagi perempuan yang menganggap menopause sebagai suatu ketentuan Allah (Sunnatullah) yang akan dihadapi semua perempuan, maka ia tidak akan mengalami stres dan menghadapinya dengan penuh penerimaan dan

keikhlasan sehingga berbagai gangguan fisiologis yang dialaminya tidak berdampak pada gangguan psikologis (Hammasa, 2004; Retnowati, 2001).

Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan, ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2006). Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya, kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya dan ancaman (Anwar, 2007).

Anwar (2007) mengungkapkan bahwa menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Tingkat kecemasan yang dialami oleh responden menurut Stuart (2001) berhubungan dengan ketegangan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagai dampak dari penurunan fungsi-fungsi tubuh pada masa menopause, sehingga timbul keluhan-keluhan psikologis seperti kecemasan. Kecemasan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden, sesuai dengan hasil penelitian Purwita (2007) bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap keluhan-keluhan psikologis pada saat menopause.

Perempuan yang akan memasuki usia tua, sering timbul rasa khawatir terhadap proses kognisi seperti keriput, tua dan tidak cantik lagi membuat subjek takut untuk menghadapi masa menopause. Hal ini dapat menimbulkan

stress yang mengakibatkan kecemasan jika tidak mampu beadaptasi (Rostiana, 2009; Hawari, 2006). Kehawatiran perempuan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rostiana (2009) bahwa faktor yang mempengaruhi kecemasan menghadapi menopause adalah pikiran, kesalahan proses kognisi yang membuat subjek takut akan tua atau tidak cantik lagi, sehingga subjek takut menghadapi menopause yang sebentar lagi akan dialami, seperti merasa lebih gemuk, mudah lelah dan sudah tua.

D. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan

Hasil analisis hubungan anatara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause dari 90 responden didapatkan bahwa responden berpengetahuan kurang paling banyak mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 7 orang (38,9%). Responden berpengetahuan cukup paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 18 orang (34,6%). Responden berpengetahuan baik paling banyak mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 8 orang (40,0%).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan perhitungan korelasi Spearman Rank dengan bantuan program SPSS 16 for windows

menghasilkan nilai probabolitas sebesar 0,120 lebih besar dari nilai =0,05,

maka dapat disimpulkan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMA bahkan ada yang sampai perguruan tingi, sehingga mereka mempunyai pengetahuan yang cukup baik dan dapat saling berinteraksi satu sama lain saling memberikan masukan

walaupun sebagian besar tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatmawati (2011) menyatakan bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause dengan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di desa Pejagoan Kabupaten Kebumen.

Peningkatan pengetahuan seseorang didapat dari hasil informasi. Apabila penerimaan informasi baru atau adopsi informasi melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap maka informasi tersebut tidak akan menimbulkan kesalahan. Sebaliknya apabila informasi itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka akan menimbulkan kasalahan yang berdampak pada ketakutan dan kekhawatiran atau meningkatnya rasa kecemasan. Kecemasan perempuan yang didukung oleh pengetahuan mengenai menopause dapat berkurang atau tidak akan menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan (Smart, 2010).

Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa tingkat kecemasan yang dialami perempuan dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan dan pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Sebagian besar dari responden dalam penelitian ini telah memiliki tingkat pendidikan sampai tingkat menengah yaitu 53 orang (58,9%) dan memiliki pengetahuan tentang menopause cukup baik yaitu 52 orang (57,8%). Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan, karena pendidikan dan tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini cukup baik, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Stuart dan Laraia (2005) perempuan yang memiliki pendidikan tinggi cenderung mengalami kecemasan ringan, dibandingkan dengan pendidikan rendah cenderung mengalami kecemasan berat saat menghadapi menopause dan hasil penelitian Kasdu (2002) yaitu responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik maka akan lebih mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya. Sedangkan responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang cenderung mengalami kecemasan berat.

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Seseorang yang telah mengetahui tentang menopause, maka akan membuat perempuan mengerti tentang penanganan pada saat terjadi perubahan menopause dan perempuan tidak akan mengalami kecemasan menjelang menopause (Notoatmodjo, 2007). Selain pengetahuan ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause yaitu upaya penanganan dalam menghadapi menopause, sikap, dukungan keluarga, dukungan suami, kondisi ekonomi, gaya hidup dan gambaran diri (Damayanti, 2012; Aprilia & Puspitasari, 2007; Marga, 2007).

Hasil penelitian Damayanti (2012) menyebutkan bahwa ada hubungan antara upaya penanganan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value <0,05. Faktor lain yaitu dukungan suami, terdapat hubungan bermakna antara dukungan suami sengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value 0,000 (p<0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia & Puspitasari (2007) menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopause yang menunjukkan nilai p=0,004 (p<0,05). Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan yaitu dukungan keluarga. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopause menunjukkan nilai p=0,002 (p<0,05) sehingga terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause.

Hubungan kondisi ekonomi dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopause menunjukkan nilai p=0,021 (p<0,05) sehingga terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kondisi ekonomi dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause. Selain itu hubungan gaya hidup juga berhubungan dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopaus. Hasil analisis menunjukkan nilai p=0,001 (p<0,05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Marga (2007) menunjukan bahwa nilai p=0,02 yang berarti ada hubungan bermakna antara gambaran diri dengan tingkat kecemasan ibu menopause.

Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, tetapi banyak faktor lainya. Hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pulo Gebang menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan, disebabkan karena sebagian besar responden berpendidikan menengah.

Makin tinggi tingkat pendidikan seorang maka makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan makin mudah proses penerimaan informasi. Sehingga kecemasan menjelang menopause dapat diatasi dengan baik. Namun, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah pastilah berpengetahuan rendah. Karena peningkatan pengetahuan seseorang tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal tetapi juga biasa diperoleh dari sumber informasi lain (Notoatmodjo, 2005).

E. Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang terjadi karena peneliti masih merupakan peneliti pemula.

1. Alat pengumpul data atau instrumen

Pembuatan kuesioner tentang tingkat pengetahuan dibuat sendiri oleh peneliti karena belum terdapat instrumen yang baku.

2. Keterbatasan tabel analisa bivariat

Analisa bivariat menggunakan tabel cross tab. Kelemahan tabel cross tab pada penelitian ini sel terlalu banyak.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Keseluruhan dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan mulai dari karakteristik responden, pengetahuan, kecemasan dan hasil analisa hubungan antara pengetahuan dan kecemasan responden tentang menopause.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RW 01, RW 03 dan RW 07 Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Perempuan dalam Menghadapi Menopause pada 90 responden didapatkan hasil :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dari 90 perempuan premenopause menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 40-46 yaitu sebanyak 50 responden (55,6%). Responden terbanyak mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 67 orang (74,4%) dan sebagian besar responden berpendidikan menengah (SMP,SMA) yaitu 53 orang (58,9%). Responden paling banyak memiliki anak lebih dari satu orang yaitu 64 responden (71,1%).

2. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perempuan tentang menopause cukup bagus. Terbukti 19 dari 20 pertanyaan dijawab benar oleh lebih dari 50% responden dan distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan dalam menghadapi menopause paling banyak berpengetahuan cukup yaitu 52 orang (57,8%).

3. Hasil penelitian didapatkan bahwa paling banyak responden mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak 28 orang (31,1%).

4. Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berpengetahuan kurang mengalami kecemasan sedang sebanyak 7 orang (38,9%). Responden berpengetahuan cukup sebagian besar mengalami kecemasan ringan berjumlah 18 orang (34,6%). Responden berpengetahuan baik paling banyak mengalami kecemasan sedang sebanyak 8 orang (40,0%).

5. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value > 0,05 yaitu 0,120.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi perempuan yang menghadapi menopause perlu memperdalam informasi tentang tanda dan gejala menopause dari informan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya agar dapat menghadapi masa menopause dengan baik tidak penuh kecemasan.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause. Untuk item pertanyaan tingkat pengetahuan ditambahkan pertanyan terkait pengalaman dan paparan media masa terkait menopause dan menambahkan beberapa karakteristik responden yang berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan kecemasan.

3. Bagi Puskesmas Kelurahan Pulo Gebang Jakarta Timur dapat mengembangkan kegiatan yang sudah ada terutama untuk kegiatan posbindu. Memberikan informasi terutama terkait menopause kepada perempuan yang akan menghadapi menopause agar tidak terjadi kecemasan pada saat menghadapi menopause.

DAFTAR PUSTAKA

Abernethy. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. 2010.

Andri & Yenny Dewi P. Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan Terhadap Kecemasan. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia. 2007.

Anwar, Q. Manajemen Stress. Jakarta : P.T. Al. Mawar di Prima. 2007.

Aprilia, Nur Isyana & Nunuk P. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 2007.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006.

Badan Pusat Statistik. Proyeksi Penduduk Indonesia 2005-2025. 2010. Diakses 12 November 2011; http://www.google.co.id

Baziad. A. Endokrinologi Genikologi (Edisi 3). Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008.

Baziad. A. Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2003. BKKBN. Menopause Datang, Rasa Senang Tertendang. 2006. Diakses 12

November 2011; http://www.google.co.id

Bobak, I.M. dkk. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Edisi 4). Jakarta : EGC. 2005.

Brunner & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta: EGC. 2004. Damayanti, Fitriani. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Upaya Penenganan Ibu

dengan Kecemasan dalam Menghadapi Menopause di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang. Skripsi: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2012 Data penduduk Kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur.

Februari 2012.

Departemen Kesehatan RI. Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025. 2009. Diakses pada 12 November 2011 dari http://www.depkes.go.id.

Departemen Kesehatan RI. Terjadi Pergeseran Umur Menopause. 2005. Diakses pada 12 November 2011; http://www.depkes.go.id.

Dharma, K.K. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. 2011.

Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia. 2005.

Fatmawati, M.D. Hubungan Timgkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause di Desa Pejagoan Kabupaten Kebumen. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan. 2011.

Glasier, A dan Gebbie, A. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (Edisi 4) Cet. Pertama. Jakarta : EGC. 2006.

Hawari, Dadang. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2004.

Herminaju, Ketjuk. Tingkat Domain (BLOOM) Pengetahuan Lanjut Usia Tentang Kebutuhan Nutrisi. Jurnal Ners, 194, 192-195. 2010.

Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. 2007.

Hutapea, R. Sehat dan Ceria di Usia Senja. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2005. Jacoeb, T.Z. Endokrinologi Reproduksi pada Wanita. dalam: Wiknjosastro, H, ed.

Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005.

Kasdu, Dini. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Cet. Pertama. Jakarta: Puspa Swara. 2004.

Kasdu, Dini. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa Swara. 2002.

Larasati, Tika. Kualitas Hidup Pada Wanita yang Sudah Memasuki Masa Menopause. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Machfoedz, Ircham. Metodologi Penelitian: Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Jakarta: Fitramaya 2008.

Martadisoebrata D. dkk. Obstetri dan ginekologi sosial. Ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005.

Notoadmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005.

Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Notoadmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. 2009.

Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. 2011.

Potter & Perry. Fundamental Keperawatan ed. 4. Jakarta : EGC. 2005.

Retnowati, Sofia. N. Tetep Bergairah Memasuki Usia Menopause: Sebuah Tinjauan Psikologis. Skripsi Fakultas Psikologi UGM. 2001.

Riset Kesehatan Dasar. Hubungan antara Karakteristik Responden, Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap pada Masyarakat Indonesia. 2007. Rostiana, Triana. Kecemasan Pada Perempuan yang Menghadapi Menopause.

Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. 2009.

Safitri, Aina. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Menopause pada Wanita dikelurahan Titi Papan Kota Medan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. 2009.

Sarjono, Haryadi & Winda Juli. SPSS us Listel: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat. 2011.

Sastrawinata, S. Wanita dalam Berbagai Masa Kehidupan. dalam: Wiknjosastro, H, ed. Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008.

Shimp, L.A & Smith, M.A. 20 Common Problems in Women’s Health Care

International. Edition 2000. Singapore : Mc Graw-Hill Book Co. 2000. Stuart, G. W & Laraia. M. T. Principles and practice of psychiatric nursing, 8th

ed. St. Louis: Mosby. 2005.

Stuart, G. W & Sundeen. S.J. Keperawatan Jiwa (Edisi 3). Jakarta : EGC. 2000. Stuart, G. W. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Cet. Pertama. Jakarta :

EGC. 2007.

Sumanto, Tri. Persepsi Ibu Menopause Terhadap Aktivitas Seksualitas Pada Masa Menopause di Desa Jagalan Kecamatan Tawangmangu Karanganyar. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.

Susiana, Praju Marga. Hubungan Gambaran Diri dengan Tingkat Kecemasan Ibu Masa Menopause di Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Medan Sumatra Utara. 2007.

Sutanto, L. B., & Sutanto, D. B. Menopause. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. 2005. Syarief, Sugiri. DEMOGRAFI: Jumlah Penduduk Indonesia Capai 340 Juta Jiwa.

KECEMASAN PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Assalamu’alaikum Wr. Wb

Nama : Dedeh Suhaidah

NIM : 108104000005

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar kiranya ibu bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kerahasiaan jawaban ibu akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik untuk penelitian ini.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi ibu dalam pengisian kuesioner ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Apakah ibu bersedia menjadi responden? YA / TIDAK

Tertanda

No. Responden : :

Petunjuk Umum Pengisian :

1. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist

(√) di dalam kotak yang telah disediakan.

2. Bacalah petunjuk pengisian dan pertanyaan sebelum menjawab. 3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

A. Kuesioner Data Demografi

1. Inisial Nama : ………

2. Umur : ……….. tahun

3. Pekerjaan :

4. Pendidikan : Tidak sekolah SD/MI

SMP/MTs/SLTP SMA/MA/SMK Perguruan Tinggi 5. Jumlah Anak : Tidak memiliki anak

Satu

B. Kuesioner I

Petunjuk pengisian:

 Pilihlah salah satu jawaban “B (Benar)” atau “S (Salah)” dengan

memberikan tanda checklist (√), apabila ibu merasa pernyataan tersebut

sesuai dengan pengetahuan ibu.

No Pertanyaan

Jawaban

B S

1 Perempuan yang sudah tidak menstruasi disebut perempuan menopause.

2 Perempuan yang sudah tidak menstruasi lagi masih bisa hamil.

3 Usia pertama kali mendapat menstruasi tidak mempengaruhi terjadinya menopause.

4 Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi usia terjadinya menopause.

5 Menopause ditandai dengan pengeluaran keringat yang berlebih dimalam hari sehingga menyebabkan susah tidur.

6 Sebelum menopause, akan timbul rasa panas yang ditandai dengan kulit yang memerah pada daerah dada, leher dan wajah.

7 Menopause pada perempuan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri saat berhubungan seksual. 8 Menopause dapat menyebabkan kemaluan menjadi

kering.

9 Saat menopause dapat terjadi gangguan pada saluran kemih seperti sering buang air kecil.

10 Osteoporosis/tulang keropos merupakan masalah kesehatan yang timbul pada saat menopause. 11 Menopause dapat menyebabkan rasa tidak

12 Menopause menyebabkan perempuan menjadi sering lupa/pikun

13 Menopause menyebabkan perempuan mudah marah dan tersinggung

14 Pada masa menopause nafsu makan menjadi

bertambah sehingga berat badan juga ikut bertambah. 15 Perempuan menopause dapat menyebabkan tekanan

darah menjadi tinggi.

16 Perempuan menopause menjadi sering sakit sehingga tidak dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari 17 Keluhan menopause dapat dicegah dengan tidak memakan makanan berlemak seperti: gorengan, daging jeroan.

18 Buah-buahan dapat mengurangi keluhan saat menopause.

19 Keluhan saat menopause dapat dikurangi dengan memakan makanan seperti tahu dan tempe. 20 Selama menopause seharusnya perempuan tidak

melakukan kegiatan diluar rumah. Jumlah

C. Kuesioner II Petunjuk Pengisian:

 Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda checklist (√).

 Yang manakah dari gejala-gejala yang tertera dibawah ini yang ibu alami selama sebulan terakhir dan seberapa sering gejala-gejala tersebut terjadi.

 Keterangan: TP : Tidak pernah S : Sering

J : Jarang TM : Terus menerus KK : Kadang-kadang

No Gejala Jawaban

TP J KK S TM 1 Mudah tersinggung ketika orang lain

membicarakan perubahan fisik yang terjadi.

2 Merasa tegang dalam menghadapi menopause.

3 Suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang-orang disekitar.

4 Mengalami susah tidur atau suka terbangun pada malam hari.

5 Daya ingat dan konsentrasi menurun karena perubahan yang terjadi. 6 Perasaan sering berubah-ubah seperti

kadang sedih, kadang bahagia.

7 Tidak dapat melakukan hal apapun saat menghadapi menopause.

8 Suka merasa letih dan lemas saat melakukan kegiatan.

9 Merasa denyut jantung menjadi lebih cepat dan berdebar-debar.

No Gejala Jawaban

TP J KK S TM 10 Suka merasa dada menjadi tertekan

sehingga sulit untuk bernafas. 11 Tidak nafsu makan.

12 Suka mengalami buang air kecil.

13 Suka mengalami pusing dan sakit kepala ketika memikirkan akan menghadapi menopause.

14 Suka merasa gelisah saat menghadapi menopause.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES (TINGKAT PENGETAHUAN)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .872 20 Item Statistics Mean Std. Deviation N P1 .70 .470 20 P2 .55 .510 20 P3 .45 .510 20 P4 .60 .503 20 P5 .65 .489 20 P6 .80 .410 20 P7 .70 .470 20 P8 .65 .489 20 P9 .65 .489 20 P10 .55 .510 20 P11 .65 .489 20 P12 .65 .489 20 P13 .70 .470 20 P14 .65 .489 20 P15 .75 .444 20 P16 .60 .503 20 P17 .70 .470 20

P18 .40 .503 20 P19 .60 .503 20 P20 .65 .489 20 r Tabel : 0.38 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

Dokumen terkait