• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak ditelit

E. Tingkat kecukupan konsumsi Siswa

Klasifikasi tingkat

kecukupan energi dan protein

• defisit berat (<70% AKE)

• defisit sedang (70-79% AKE)

• defisit ringan (80-89% AKE)

• normal (90-119% AKE)

• kelebihan (>120% AKE)

Depkes (1996)

Klasifikasi tingkat

kecukupan vit & min

• Kurang (<77% AKG)

• Cukup (≥77% AKG)

Gibson (2005) F. Status Gizi Siswa

IMT/U • Sangat Kurus z < -3SD

• Kurus -3SD ≤ z ≤-2SD • Normal -2 SD ≤ z ≤ 1SD • Gemuk 1SD ≤ z ≤ 2SD • Obesitas z > 2SD Kepmenkes (2010) TB/U • Pendek < -2 SD • Normal -2SD ≤ z ≤ 2SD • Tinggi > 2 SD WHO (2007)

Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam gram/URT dikonversi kedalam nilai zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan sehinggga dapat diketahui kandungan gizi masing- masing bahan pangan. Kemudian dilakukan perhitungan tingkat kecukupan gizi untuk energi, protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi makanan yang dikonsumsi adalah :

KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100)

Keterangan :

KGij = Penjumlahan zat gizi i dari setiap bahan makanan/pangan yang dikonsumsi

Bj = Berat bahan makanan j (gram)

Gij = Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j BDDj = % bahan makanan j yang dapat dimakan (Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994)

Faktor koreksi berat badan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan energi dan protein anak sesuai dengan berat badan aktual anak, yaitu dengan membandingkan berat badan aktual dengan berat badan ideal dikalikan dengan angka kecukupan energi atau protein berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004. Faktor koreksi berat badan yang dilakukan pada penelitian ini hanya digunakan pada anak dengan status gizi normal yang diketahui berdasarkan indeks IMT/U (-2SD<z<1SD), sedangkan pada anak dengan status gizi sangat kurus, kurus, gemuk, dan obesitas tidak menggunakan faktor koreksi berat badan. Adapun rumus umum yang digunakan untuk angka kecukupan energi dan protein pada anak dengan status gizi normal adalah sebagai berikut :

AKE = (BBa/BBi) x AKGx) Keterangan :

BBa = Berat badan aktual anak (kg) BBi = Berat badan ideal anak (kg)

AKGx = Angka kecukupan energi atau protein berdasarkan AKG (2004)

Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk anak usia sekolah berdasarkan AKG (2004) dapat dilihat pada Tabel 5.

22   

Tabel 5 Angka kecukupan energi dan zat gizi bagi anak sekolah

Umur (thn) BB (kg) TB (cm) Energi (kkal) Protein (g) Vit. A (RE) Vit. C (mg) Kalsium (mg) Zat besi (mg) Anak (7-9) 25 120 1800 45 500 45 600 10 Pria (10-12) 35 138 2050 50 600 50 1000 13 Wanita (10-12) 37 145 2050 50 600 50 1000 20

Pengukuran tingkat kecukupan zat gizi yaitu: energi, protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi merupakan tahap lanjutan dari penghitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan zat gizi merupakan persentase konsumsi aktual siswa dengan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 yang telah dikoreksi menggunakan faktor koreksi berat badan. Secara umum tingkat kecukupan zat gizi dapat dirumuskan sebagai berikut:

TKGi = (Ki/AKGi) x 100%

Keterangan:

TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i Ki = Konsumsi zat gizi i AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan

(Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994)

Pengukuran status gizi dilakukan dengan metode antropometri melalui perhitungan indeks massa tubuh dibandingkan dengan umur (IMT/U) dan tinggi badan dibandingkan dengan umur (TB/U) dengan menggunakan software WHO Anthroplus 2007. Kemudian hasilnya disesuaikan dengan nilai yang telah ditentukan oleh Kepmenkes tahun 2010 untuk IMT/U dan WHO tahun 2007 untuk TB/U.

Kemudian analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif meliputi :

a. Karakteristik siswa meliputi: umur, jenis kelamin dan uang saku per hari. b. Karakteristik keluarga meliputi: besar keluarga, pendidikan orangtua,

pekerjaan orangtua, dan pendapatan ayah. c. Pengetahuan gizi siswa.

d. Konsumsi pangan siswa pada hari sekolah dan hari libur.

e. Tingkat kecukupan energi, protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi.

2. Uji korelasi Spearman digunakan untuk melihat variabel hubungan yaitu: a. Menganalisa hubungan besarnya uang saku dengan karakteristik

keluarga (pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pendapatan ayah, besar keluarga)

b. Menganalisa hubungan karakteristik siswa (jenis kelamin, umur dan uang saku) dan karakteristik keluarga (pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pendapatan ayah dan besar keluarga) dengan pengetahuan gizi siswa.

c. Menganalisa hubungan pengetahuan gizi siswa dengan konsumsi pangan siswa (total zat gizi yang dikonsumsi).

d. Menganalisa hubungan tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi siswa.

3. Uji beda Independent Sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan yaitu:

a. Menguji perbedaan konsumsi pangan serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi siswa pada hari sekolah dan hari libur.

b. Menguji perbedaan konsumsi pangan serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi siswa kelas 3 dan kelas 4.

c. Menguji perbedaan konsumsi pangan serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi siswa laki-laki dan perempuan.

24   

Definisi Operasional

Anak sekolah dasar adalah anak dengan usia mulai dari 6 tahun hingga anak menunjukkan kematangan seksualnya antara usia 13 sampai 14 tahun.

Siswa adalah anak sekolah dasar kelas 3 dan kelas 4 yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Besar keluarga adalah keseluruhan jumlah anggota keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama.

Pekerjaan orangtua adalah kegiatan yang dilakukan oleh orangtua siswa, baik dengan bekerja di instansi pemerintah, swasta, usaha sendiri (wirausaha), dan usaha lain dalam rangka menafkahi keluarganya.

Pendidikan orangtua adalah jenjang pendidikan formal yang diselesaikan oleh orangtua dengan memperhitungkan lamanya tahun pendidikan yang pernah diikuti.

Pendapatan ayah adalah total pendapatan (Rp/bln) yang diperoleh ayah responden setiap bulannya.

Pengetahuan gizi adalah kemampuan kognitif serta pemahaman contoh tentang gizi seimbang. Pengetahuan gizi diukur dari kemampuan contoh dalam menjawab pertanyaan terkait gizi dan keamanan pangan.

Pengetahuan terkait gizi pengetahuan siswa yang berkaitan dengan segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.

Pengetahuan terkait keamanan pangan pengetahuan siswa mengenai pencegahan pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu atau membayakan kesehatan.

Status gizi siswa adalah keadaan tubuh contoh yang diakibatkan karena intake zat gizi dan penyerapan yang diukur berdasarkan nilai z-skor indeks IMT/U.

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.

Konsumsi pangan siswa adalah jenis dan jumlah pangan (tunggal atau beragam) yang dimakan anak dalam waktu satu hari.

Intik energi dan zat gizi adalah banyaknya energi dan zat gizi yang dikonsumsi siswa dalam satu hari.

Tingkat kecukupan gizi adalah total zat gizi yang dikonsumsi siswa dalam satu hari dibandingkan dengan angka kecukupan gizi menurut umur dan jenis kelamin berdasarkan WKNPG 2004.

Kudapan adalah makanan selingan yang dibeli dan siap dikonsumsi (produksi pabrik) ataupun terlebih dahulu diolah oleh penjual jajanan.

         

Dokumen terkait