• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KARAKTERISITIK INDIVIDU DAN HUBUNGANNYA

5.2 Tingkat Partisipasi Responden dalam Program Ekonomi Bergulir

Partisipasi peserta program adalah bentuk keterlibatan masyarakat dalam Program Ekonomi Bergulir yang ditunjukkan dengan kehadiran dalam rapat, keterlibatan dalam mengemukakan pendapat, dan terlibat aktif dalam kegiatan monitoring. Ada pun secara garis besar partisipasi yang akan diteliti meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap menikmati hasil, dan tahap monitoring/ evaluasi.

5.2.1 Partisipasi Tahap Perencanaan

Partisipasi pada tahap perencanaan adalah keikutsertaan responden dalam penyusunan rencana suatu kegiatan. Pada tahap perencanaan, yang dinilai adalah kehadiran responden dalam perencanaan program dan keterlibatan dalam mengemukakan pendapat, dan terlibat dalam identifikasi kebutuhan.

Responden diberikan lima pertanyaan dan dua pilihan jawaban yang berupa jawaban “ya” dan “tidak” yang berkaitan dengan partisipasi responden dalam merencanakan program, dimana setiap pilihan jawaban memiliki bobot skor

yang berbeda. Tingkat partisipasi pada tahap perencanaan diukur dengan menjumlahkan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berdasarkan selang akan disajikan pada Tabel 5.4

Tabel 5.4 Tingkat Partisipasi Responden pada Tahap Perencanaan Program Ekonomi Bergulir di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010

Tingkat Partisipasi Jumlah (orang) Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 12 21 12 26,67 46,66 26,67 Total 45 100

Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa partisipasi responden pada tahap perencanaan program tergolong sedang (46,66%) sebanyak 21 orang. Pada tahap perencanaan PEB, pihak PNPM Mandiri selaku fasilitator melakukan Focus Group Discussion(FGD) dengan beberapa perwakilan dari pihak masyarakat dan biasanya yang hadir dalam FGD ini adalah para tokoh masyarakat. Selain itu, yang hadir dalam FGD ini selain pihak PNPM dan perwakilan masyarakat adalah pihak Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Unit Pengelola Keuangan (UPK), serta pihak desa. FGD ini dilakukan untuk merumuskan kebutuhan masyarakat secara bersama-sama serta menentukan apakah program ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau belum. Selain itu, FGD ini dilakukan untuk menentukan siapa saja yang layak menerima bantuan dana dari program PEB ini.

Pihak PNPM mengirimkan undangan kepada para tokoh masyarakat dan pemerintah desa untuk menghadiri rapat yang diadakan di balai desa. Setelah pihak PNPM mengadakan rapat dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa, pihak PNPM pun mengadakan rapat dengan masyarakat. Rapat yang dilakukan bersama masyarakat dilaksanakan di masing-masing RW. Partisipasi responden dalam perencanaan program selaku penerima program tergolong sedang. Hal ini dikarenakan masyarakat penerima program hanya memberikan sedikit masukan ketika proses FGD sedang dilaksanakan. Selain itu, masyarakat tidak selalu hadir dalam rapat perencanaan yang dilaksanakan oleh pihak PNPM.

5.2.2 Partisipasi Tahap Pelaksanaan

Partisipasi pada tahap pelaksanaan program adalah keikutsertaan dan keaktifan dalam pelaksanaan kegiatan program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh pihak PNPM, BKM, dan UPK. Partisipasi diukur berdasarkan banyaknya kegiatan yang diikuti responden, akses dan kontrol terhadap program, keterlibatan dalam pengambilan keputusan.

Responden diberikan sebelas pertanyaan berupa pilihan “ya” dan “tidak” yang berkaitan dengan partisipasi responden pada tahap pelaksanaan program, dimana setiap pilihan skor jawaban memiliki bobot yang berbeda. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan diukur dengan menjumlahkan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berada pada selang yang akan disajikan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Tingkat Partisipasi Responden pada Tahap Pelaksanaan Program Ekonomi Bergulir di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010

Tingkat Partisipasi Jumlah (orang) Presentase (%) Rendah Sedang Tinggi 15 6 24 33,33 13,34 53,33 Total 45 100,00

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa partisipasi responden pada tahap pelaksanaan cukup tinggi (53,33%) sebanyak 24 orang. Masyarakat penerima program mampu mengembangkan dana pinjaman yang diberikan oleh pihak PNPM-MP dengan baik. Namun, masih ada masyarakat yang masih belum bisa mengelola dana pinjaman dengan baik (33,33%) sebanyak 15 orang. Masyarakat yang tidak mampu mengembangkan dana pinjaman dengan baik beranggapan bahwa dana pinjaman yang diberikan oleh pihak PNPM dirasa masih terlalu sedikit.

Pihak PNPM selaku penanggung jawab keseluruhan program PEB PNPM-MP memberikan akses kepada masyarakat untuk menentukan sendiri jenis usaha

apa yang ingin dijalankan dengan menggunakan modal yang diberikan oleh PNPM. Selain itu, masyarakat pun membayar cicilan tepat pada waktunya.

5.2.3 Partisipasi Tahap Menikmati Hasil

Partisipasi dalam tahap menikmati hasil yaitu untuk melihat sejauhmana masyarakat selaku penerima program menikmati hasil yang diperoleh dari pelaksanaan PEB PNPM-MP. Selain itu, pada tahap menikmati hasil ini juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan dari program PEB PNPM-MP. Tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil diukur dengan menjumlahkan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berada pada selang yang akan disajikan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Tingkat Partisipasi Responden pada Tahap Menikmati Hasil Program Ekonomi Bergulir di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010

Tingkat Partisipasi Jumlah (orang) Presentase (%) Rendah Sedang Tinggi 3 15 27 6,67 33,33 60,00 Total 45 100

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa partisipasi responden pada tahap menikmati hasil tinggi (60%) sebanyak 27 orang. Sebagian besar reponden mampu mengembangkan modal dengan baik dan juga mampu membangun kerjasama diantara sesama anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan baik. Namun, ada juga beberapa KSM yang tidak bisa memanfaatkan modal dengan baik dan tergolong dengan tingkat partisipasi rendah (6,67%) yaitu sebanyak 3 orang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak adanya keinginan yang kuat dari mereka untuk terlibat secara aktif untuk memajukan KSM mereka masing-masing. Selain itu juga mereka tidak mampu mengembangkan modal dengan baik, sehingga tidak banyak manfaat yang dapat mereka peroleh dari program PEB ini. Hal tersebut seperti yang diungkapkan MN (pedagang sayuran dan peserta program PEB) sebagai berikut:

“… Saya tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang ada di kelompok saya dan pinjaman yang diberikan pihak PNPM kepada saya juga tidak bisa memberikan untung yang memuaskan untuk meningkatkan usaha yang sedang saya jalankan saat ini. Saya merasa sama saja. Jadi, menurut saya, saya belum bisa merasakan manfaat dari program ini…”

5.2.4 Partisipasi Tahap Monitoring/ Evaluasi

Tahap monitoring program adalah keikutsertaan responden dalam memantau kegiatan, yaitu responden menyampaikan secara langsung tentang kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan program ataupun responden membuat laporan kegiatan mingguan tentang kegiatannya yang kemudian setiap minggu akan dievaluasi oleh tenaga pendamping di lapang. Responden akan diberikan empat pertanyaan dan dua pilihan jawaban berupa jawaban “ya” dan “tidak”, dimana kedua pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda. Tingkat partisipasi pada tahap monitoring program diukur dengan menjumlahkan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berdasarkan selang yang disajikan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Tingkat Partisipasi Responden pada Tahap Monitoring Ekonomi Bergulir di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010

Tingkat Partisipasi Jumlah Persentase

Rendah Sedang Tinggi 21 12 12 46,67 26,67 26,67 Total 45 100

Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa partisipasi responden pada tahap monitoring program rendah (46,67%) yaitu sebanyak 21 orang. Pada saat pihak PNPM melakukan proses monitoring program PEB, pihak-pihak yang dilibatkan bukanlah masyarakat penerima program, melainkan pihak-pihak BKM, KSM, UPK, dan aparat desa. Hal ini dilakukan karena pihak masyarakat ketika diundang untuk hadir dalam rapat untuk mengevaluasi program PEB ini banyak yang menolak untuk hadir dengan berbagai alasan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh AN (peserta PEB dan juga pemilik warung), sebagai berikut:

“… Bapak sering diundang rapat sama pihak PNPM, tapi kalau bapak datang ke rapat di Balai Desa nanti tidak ada yang jaga warung, jadi bapak percaya saja dengan hasil rapat di Balai Desa. Bapak tinggal tunggu hasilnya saja dari Bapak WH, karena Bapak WH kan pihak BKM yang selalu ikut rapat. Kalau ada keluhan mengenai program ini bapak biasanya menyampaikannya ke Bapak WH…”

Banyak responden yang tidak menghadiri rapat yang diadakan oleh pihak PNPM untuk melakukan proses evaluasi terhadap program PEB dikarenakan masyarakat yang menerima program PEB lebih sering berada diluar desa karena sebagian besar dari mereka bermatapencaharian sebagai pedagang di luar desa dan mereka lebih mempercayakan kepada pihak BKM karena BKM berasal dari perwakilan masyarakat desa.

5.3 Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Tingkat Partisipasi

Dokumen terkait