• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kesejahteraan Masyarakat

2.4.1 Tingkat Pendidikan

Pengertian pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”. (John Dewey, 1972), mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. Hal senada juga dikemukakan oleh (Edgar Dalle dalam arikunto, suharsimi 2010 ) bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Ditegaskan oleh (M.J. Longeveled, 1955) bahwa Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Umumnya, UMKM dipimpin langsung oleh pemiliknya sehingga kemampuan manajerial pemilik tercermin dari tingkat pendidikannya. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan pimpinan UMKM maka kemampuan manajerialnya akan semakin baik, memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, dan hal ini berdampak terhadap kemampuan mengadopsi teknologi produksi untuk peningkatan produksi. Sehingga ditarik kesimpulan bahwasanya tingkat pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan baik perseorangan ataupun masyarakat untuk melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk masa depan yang lebih baik.

2.4.2 Pendapatan

Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi atas pengorbanannya dalam proses produksi. Masing-masing faktor produksi seperti: tanah akan memperoleh balas jasa dalam bentuk sewa tanah, tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa upah/gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterprenuer akan memperoleh balas jasa dalam bentuk laba (Sukirno, 2005). Menurut Sunuharyo (2002), dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour Income). Dalam kenyataannya membedakan antara pendapatan tenaga kerja dan pendapatan bukan tenaga kerja tidaklah selalu mudah dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu umumnya terjadi atas kerjasama dengan faktor produksi lain. Oleh karenanya

dalam perhitungan pendapatan migran dipergunakan beberapa pendekatan tergantung pada lapangan pekerjaannya. Untuk yang bekerja dan menerima balas jasa berupa upah atau gaji dipergunakan pendekatan pendapatan (income approach), bagi yang bekerja sebagai pedagang, pendapatannya dihitung dengan melihat keuntungan yang diperolehnya. Untuk yang bekerja sebagai petani, pendapatannya dihitung dengan pendekatan produksi (Production Approach). Dengan demikian berdasarkan pendekatan di atas dalam pendapatan pekerja migran telah terkandung balas jasa untuk skill yang dimilikinya. Sukirno (2005) menyatakan pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain:

1. Pendapatan pribadi yaitu semua jenis pendapata yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu negara. 2. Pendapatan disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang

harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel.

3. Pendapatan nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu negara dalam satu tahun.

Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC). Jadi Pd = TR ñ TC. Penerimaan usaha tani (TR) adalah perkalian antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Biaya usaha tani biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya

variabel (VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka (TC) = FC + FC (Soekartawi, 2002). Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap anggota rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik sebagai gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura. Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlakudipasar faktor produksi.

Dalam hal ini pendapatan juga bisa diartikan sebagai pendapatan bersih seseorang baik berupa uang atau nature. Secara umum pendapatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Gaji dan upah. Suatu imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta atau pemerintah. Pendapatan dari kekayaan. Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan baik dalam bentuk

uang atau lainnya, tenaga kerja keluarga dan nilai sewa kapital untuk sendiri tidak diperhitungkan.

b. Pendapatan dari sumber lain. Dalam hal ini pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja antara lain penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran, menyewa aset, bunga bank serta sumbangan dalam bentuk lain. Tingkat pendapatan (income level) adalah tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilan mereka atau sumber-sumber pendapatan lain (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Distribusi pendapatan dapat berwujud pemerataan maupun ketimpangan, yang menggambarkan tingkat pembagian pendapatan yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi .Distribusi dari suatu proses produksi terjadi setelah diperoleh pendapatan dari kegiatan usaha. Pengukuran masalah pemerataan telah sejak lama menjadi perdebatan di kalangan ilmuan. Namun, pendekatan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur ketidak merataan dari distribusi pendapatan adalah Gini coefficient yang dibantu dengan menggunakan Lorentz curve (Gambar 2.2). Sedangkan untuk mengukur tingkat kemiskinan digunakan metode headcount measure dan poverty gap % Kumulatif Pendapatan.

Gini coefficient merupakan alat ukur atau indikator yang menerangkan distribusi pendapatan aktual, pengeluaran-pengeluaran konsumsi atau variabel-variabel lain yang terkait dengan distribusi di mana setiap orang menerima bagian secara sama atau identik. Pengukuran ketidakmerataan dapat menggunakan gini coefficient. Selain itu, tingkat ketimpangan dapat diukur juga melalui personal income dengan menggunakan Kurva Lorenz, yaitu yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase populasi penerima pendapatan dengan persentase total pendapatan yang benar-benar diperoleh selama jangka waktu tertentu, seperti terlihat pada Gambar di atas (Santosa dan Prayitno,1996). Pada gambar tersebut, sumbu horizontal mewakili jumlah populasi penerima pendapatan dan sumbu vertikal menggambarkan pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase penduduk (Todaro, 2000). Garis Kurva Lorenz akan berada di atas garis horisontal, bila kurva tersebut menjauh dari kurva diagonal maka tingkat ketimpangan akan semakin tinggi. Badan Pusat Statistik memberikan pengertian pendapatan dan penerimaan dibedakan dalam dua bentuk yaitu: (BPS, 2008)

1. Pendapatan faktor yang didistribusikan, yang dapat dibagi menurut sumber yang meliputi: penghasilan sebagai gaji atau upah, penghasilan dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, serta penghasilan dari pemilikan kekayaan. 2. Transfer yang bersifat redistributif, terutama terdiri atas transfer pendapatan

yang tidak bersifat mengikat dan biasanya bukan merupakan imbalan atas penyerahan barang atau harta milik.

Dilihat dari pengertian terdahulu maka pendapatan pada dasarnya dapat dikelompokkan pada pendapatan yang berasal dari sektor formal, pendapatan

sektor informal, kemudian pendapatan sektor subsisten dan penerimaan yang bukan merupakan pendapatan hasil jerih payah. Pendapatan sektor formal adalah segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang sifatnya reguler dan diterima sebagai batas jasa atau kontra prestasi dari kegiatan formal misalnya gaji dan upah. Pendapatan sektor informal diperoleh misalnya dari hasil produksi pertanian, kerajinan rumah tangga, berjualan atau pendapatan dari investasi dan lain sebagainya. Pendapatan subsisten dan penerimaan yang bukan pendapatan di mana suatu pengeluaran yang seharusnya dikeluarkan tapi tidak dikeluarkan dan penerimaan berupa bantuan yang disebut dengan transfer payment. Ditinjau dari segi taraf hidup kesejahteraan masyarakat di dunia ini biasanya dibedakan dalam dua golongan, yakni negara-negara maju dan negara yang sedang berkembang. Pada dasarnya yang menjadi ukuran penilaian perbedaan tersebut adalah pendapatan. Di mana negara-negara yamg sedang berkembang mempunyai tingkat pendapatan perkapita masyarakatnya yang rendah. Masalah pokok yang dihadapi negara-negara berkembang adalah kemiskinan yang menimpa sebagian penduduknya. Usaha untuk mengatasinya dengan jalan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya, atau sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat bertambah dalam jangka panjang. Masalah pendapatan merupakan masalah yang sangat kompleks, karena salah satu tolak ukur tinggi rendahnya taraf hidup suatu masyarakat dapat dilihat dari kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup (konsumsi) yang paling mendasar menurut masing-masing rumah tangga. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang

mendasar sangat erat kaitannya dengan pendapatan yang diperoleh. Apakah pendapatan yang diterima oleh masyarakat tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya atau tidak. Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya kesejahteraan suatu masyarakat dapat dilihat dengan beberapa indikator. Salah satu indikatornya adalah melihat perilaku konsumen dalam mengkonsumsi pendapatannya untuk makanan dan bukan non makanan.

Rumus baku pendapatan adalah hasil perkalianantara harga dan jumlah barang/jasa yaitu :

R = P . Q = P . A . F (K, L) ... (2.3) dimana :

R : revenue (pendapatan) perusahaan, P : price (harga) pasar produk perusahaan, Q : kuantitas output,

K : kuantitas input modal,

L : kuantitas input tenaga kerja, dan A : kemajuan teknologi

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan pendapatan pada penggunaan faktor-faktor produksi yang optimal. Maksimalisasi pendapatan perusahaan adalah ��

�� =.���= 0 ... (2.4.A) ��

�� =.���= 0 ... (2.4.B)

Dari persamaan (2.4.A) dan (2.4.B) ditunjukkan bahwa pada output perusahaan tertentu atau MPK dan MPL tertentu, harga pasar (P) merupakan penentu utama pendapatan perusahaan. Dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas (Nicholson, 2002), yaitu :

Q = A . Kα . L1-α

Pendapatan atau penerimaan perusahaan adalah : ... (2.5)

R = P . Q = P . A . Kα. L1-α

Maksimalisasi pendapatan atau penerimaan perusahaan adalah : ... (2.6) �� �� =α . P . A . K α. L1-α �� ��= (1 – α) . P . A . K = 0 ... (2.7.A) α. L

Dari persamaan (2.7.A) dan (2.7.B) diperoleh :

= 0 ...(2.7.B) α . P . A . Kα. L1-α = (1 – α) . P . A . Kα. Lα α.() . -1 Substansi ( ) =1−� -1

= ke fungsi pendapatan atau penerimaan perusahaan : =1−� R = P . A . Kα. L R = P . A .K 1-α α. (�1−� �1−� )PK R=P.A( ) 1-α 1-α. R= (1−� ) K 1-α.

Dari persamaan (2.8) ditunjukkan bahwa nilai α adalah konstan. Artinya

bahwa faktor penentu dari pendapatan atau penerimaan perusahaan adalah harga produk (P), tingkat teknologi produksi (A) dan stok modal (K) perusahaan. Karena stok modal perusahaan sebagai penentu pendapatan perusahaan maka pemberian pinjaman dari kegiatan CSR akan meningkatkan stok modal perusahaan. Peningkatan stok modal perusahaan dari kegiatan CSR akan meningkatkan produksi. Peningkatan produksi membutuhkan peningkatan

peningkatan pendapatan perusahaan (R). Konsep Pendapatan Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap anggota rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik sebagai gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. (Samuelson dan Nordhaus, 2001).

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura. Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi. Dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi (seperti halnya juga untuk barang-barang dipasar barang) ditentukan oleh tarik menarik, antara penawaran dan permintaan. Secara singkat pendapatan seorang warga masyarakat ditentukan oleh :

Jumlah faktor-faktor produksi yang ia miliki yang bersumber pada ; 1. Hasil-hasil tabungannya di tahun-tahun yang lalu . Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

Tingkat pendapatan (income level) adalah tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilan

mereka atau sumber-sumber pendapatan lain. (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pendapatan adalah pendapatan adalah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi atas pengorbanannya dalam proses produksi akan memperoleh balas jasa berupa upah/gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterprenuer akan memperoleh balas jasa dalam bentuk laba.

2.4.3 Kesehatan

Sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan ksehatannya. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (Kesehatan menurut UU no. 23 Tahun 1992).

Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,

mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.Konsep sehat, yang dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992), yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal Antropologi Papua 2002, seperti berikut :

a. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.

b. Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada hubungan yang dekat diantara ketiganya.

c. Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat.

d. Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

e. Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yang berkaitan dengan kepercayaan dan praktek keagamaa, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara

f. Konsep sehat dilihat dari segi societal yaitu berkaitan dengan

mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian.

kesehatan pada tingkat individual ang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional. Jadi dapat diartikan kesehatan adalah kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial

kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan serta kemampuan fisik dan dapat memaksimalkan fungsi keseluruhan fisik dan mental.

Dokumen terkait