• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEKERJA ANAK

3.4. Tingkat Pendidikan Anak dan Keluarga 1.Tingkat Pendidikan Orang tua

3.4.2. Tingkat Pendidikan Anak

Tingkat pendidikan anak di Jl. Salak ini masih tergolong rendah jarang sekali anak yang melanjutkan ke tingkat SMA berhubung sewaktu masih SD pun mereka bersekolah karena paksaaan orang tua disebabkan karena malas untuk bangun pagi-pagi dan lebih enak bermain-main. Banyak anak yang menjadikan alasan untuk tidak bersekolah karena sepatu sudah koyak atau karena tas mereka koyak. Seorang anak yang menjadi informan tidak bersekolah mengatakan:

“Tidak punya jam di rumah makanya sering tidak tau sudah jam berapa dimana ketika sudah melihat jam tetangga sudah terlambat maka tidak sekolah daripada di hukum dan malu di sekolah” (Madan, 13 tahun)

Hal ini menjelaskan tingkat pendidikan orang tua memberikan pengaruh yang berarti terhadap minat dan prestasi belajar anak. Orang tua dengan

pendidikan cukup atau tinggi memungkinkan untuk memberikan perangsang dan dorongan yang kuat bagi perkembangan kecerdasan anak. Dengan pendidikan rendah, maka mereka menjadi kurang pengetahuan dimana tidak dapat melibatkan diri secara langsung dalam proses pendidikan anaknnya, seperti merasakan sukarnya tugas-tugas sekolah dan yang dihadapi anak yang mengakibatkan si anak malas untuk sekolah karena belum menyelesaikan tugas sekolahnya.

Walaupun tingkat pendidikan orang tua mereka yang relatif rendah, namum secerah harapan untuk pendidikan, terutama harapan adanya perubahan kearah kemajuan dalam pendidikan generasi setelah mereka yakni putera-putrinya cukup besar maka orang tua mereka akan memarahi mereka habis-habisan seperti yang dikatakan orang tua pekerja anak di hadapan anaknya tersebut sewaktu di wawancarai:

“Udah capek ende selalu mengingatkan untuk sekolah, gak tau entah mau jadi apa nanti kalau udah jadi besar mungkin mau jadi gembel lebih para dari ende”(Ende Siahaan,59 tahun)

Memang tidak semua pekerja anak yang malas untuk sekolah tetapi kadang-kadang mereka malas ke sekolah di karenakan terlambat bangun akibat bekerja sampai larut malam.

3.4.3. Fasilitas Pendidikan Anak Bersekolah di Jl.Salak.

Bersekolah merupakan pengalaman pembentuk perkembangan anak yang utama, yang mempengaruhi setiap aspek perkembangan anak. Di sekolah, anak-anak mendapatkan ilmu pengetahuan keterampilan dan kompetensi sosial, mengembangkan tubuh dan pikirannya, dan menyiapakan bekal kehidupan.

Anak-anak dari keluarga miskin yang tinggal di Jl. Salak ini lebih cenderung mengalami kondisi rumah dan bekerja. Atas rasa simpatik dan perjuangan maka berdirilah pendidikan anak yang ada di Jl. Salak ini bernama Pendidikan Alternatif namanya Pelayanan Sosial Dian Bersinar Fondation yang dulunya di tentang orang tua mereka untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Penulis adalah salah satu voluntir yang mengajar di Jl. Salak. Untuk mengetahui tentang sekolah ini akan di bahas selengkapnya seperti profil, kengiatan dan keadaan dana.

3.4.3.1. Profil Yayasan Dian Bersinar

Pendidikan Alternatif Anak Komunitas Rel Kereta Api ini berdiri sudah 3 tahun. Pendidikan Alternatif ini mempunyai nama Pelayanan Sosial Dian Bersinar. Pelayanan Sosial Dian Bersinar tersebut untuk pertama sekali didirikan di Jl. Salak berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berbasiskan Pendidikan Alternatif. Pendidikan Anak Usia Dini ini mengembangkan konsep yang bersifat pendidikan alternatif. Dimana PAUD ini mendidik anak-anak yang belum masuk sekolah dasar, yaitu anak-anak yang berasal dari keluarga miskin yang tinggal di sekitar pinggiran rel kereta api Jl. Salak. Pada tahun 2007 Pelayanan Sosial Dian Bersinar mengembangkan lagi Bimbingan Belajar untuk anak-anak SD Kelas dan tepatnya bulan September 2008 dibuat lagi Bimbingan Belajar untuk anak-anak SD Kelas 2, 3, dan 4. Kegiatan Bimbingan Belajar ini diadakan Sekitar Jam 13.30, setelah anak-anak PAUD pulang sekolah.

Sekolah Komunitas Minoritas Dian Bersinar didirikan oleh salah satu alumni Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP USU Stambuk 1998, yang bernama Dosriana Bakkara, S.Sos. Kehidupan masyarakat miskin, membuat anak-anak yang belum mencapai usia untuk bekerja terpaksa bekerja, mengakibatkan semakin banyaknya angka putus sekolah. Melihat betapa pentingnya pendidikan bagi anak terutama di masa Golden Age (Usia Emas) membuat Dosriana Bakkara, S.Sos merasa terpanggil tentunya dengan ilmu yang diperolehnya selama dia kuliah. untuk membantu anak-anak yang berada di sekitar pinggiran rel kereta api didaerah Jalan Salak

Bersama dengan beberapa orang temannya, akhirnya didirikan sebuah sekolah PAUD yang berbasiskan konsep Pendidikan Alternatif. Sebuah ruang kelas seluas 4x5 meter yang terbuat dari dinding papan dan beratap seng, adalah satu-satunya ruang kelas di TK tersebut. Sekolah ini berbeda dengan sekolah PAUD yang ada di luar Jl. Salak dimana sekolah PAUD ini tidak memiliki sejumlah alat permainan seperti ayunan, taman bola, ataupun pelosotan. Sejak beroperasi dua tahun yang lalu, para murid harus puas dengan petak ruang kelas dan sebuah halaman seluas 2x3 meter untuk berbagai kegiatan.

Tujuan didirikannya agar anak cinta pendidikan dan pengetahuan, mencerdaskan dan membuka cakrawala berpikir anak menjadi personal yang berkarakter baik dan tangguh. Untuk menyiapkan anak sebelum memasuki sekolah dasar agar tidak terputus ditengah jalan. Dengan Visi dan Misi yang dimiliki yaitu Mempersiapkan anak untuk dapat mengenal dan mengetahui diri dan lingkungannya secara proporsional dan misinya membimbing, membantu dan

mengarahkan anak untuk: Mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki kemandirian intelektual, emosional dan motorik, berkarakter baik dan luhur, memiliki dasar pengetahuan agama yang dianut.

3.4.3.4. Kengiatan Yayasan Dian Bersinar

Yayasan ini masuknya jam 8.30 Wib dan akan memulai pelajaran jam 9.00 Wib. Waktu yang setengah jam itu digunakan untuk membariskan seluruh anak di halaman sekolah yang di pimpin oleh salah satu anak setiap harinya secara bergantian. Ketika barisan sudah rapi, maka anak-anak menyanyikan beberapa lagu yang sudah mereka pelajari, sehabis menyanyi seluruh anak memasuki ruangna belajar sambil mengucapkan selamat pagi lalu berdoa menurut agama masing-masing yang dipimpin salah satu anak PAUD.

Kengiatan belajarpun dimulai, belajar disisi tidak selalu harus dilakukan di dalam ruang sekolah tetapi sesekali juga dilakukan di halaman sekolah, yang kengiatannya berkaitan dengan belajar dan bermain seperti melempar bola. Jam 10.00 Wib waktunya anak keluar main-main. Bagi anak-anak, kengiatan bermain selalu menyenangkan.dengan bermain, mereka dapat mengekspresikan berbagai perasaan maupun ide-ide yang cemerlang berbagai hal. Mereka juga dapat menjelajah kea lam imajinasi yang tak terbatas, sehingga akan merangsang pula perkembangan kreativitas alaminya yang sangat luas.

Bermain disini bagi anak-anak bukan sekedar bermain, tetapi bermain merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Dalam bermain ini anak dapat menerima banyak rangsangan selain dapat membuat dirinya senang juga

dapat menambah pengetahuan anak. Dalam proses belajar, anak-anak mengenalnya melalui permainan karena tidak ada cara yang lebih baik yang dapat merangsang perkembangan kecerdasan otaknya melalui kengiatan melihat, mendengar, meraba dan merasakan yang semuanya itu dapat dilkukan melalui kengitan bermain seperti bermain masak-masakan, boneka-bonekaan, mobil-mobilan, bongkar pasang, plastisin6

Kengiatan setelah mengajar anak PAUD adalah bimbingan belajar untuk anak-anak kelas 1 sampai kelas 6, yang di mulai jam 13.30 Wib. Mereka

, dll yang ada di TK. Sehabis bermain tepatnya jam 10.30 Wib anak menyusun kembali permainannya ketempat semula dengan rapi lalu mereka berbaris dihalaman sekolah yang di pimpin oleh salah seorang anak dan menyanyikan beberapa lagu sebelum mencuci tangan. Anak selalu cuci tangan dengan menggunakan air yang sudah disiapkan guru dalam 2 ember dimana, ember pertama dicampur dengan sabun cair dan ember ke dua air bersih untuk membilas tangan mereka dan saat mau memasuki ruangan tangan mereka dilap dengan handuk kecil.

Pelajaran kembali dilanjutkan sampai jam 11.30 Wib dan sebelum pulang guru menyiapkan snack dan gizi itu berupa, susu, telur, agar-agar, teh manis, vitamin, roti. Dimana setiapa hari menu nya pasti berganti-gantian. Sebelum pulang guru membagikan PR untuk anak-anak PAUD dan kembali anak-anak kembali mengucapkan selamat siang lalu Berdoa kembali menurut agama masing-masing yang dipimpin salah satu anak PAUD.

6

Permainan dari tepung minyak yang berwarna warniada yang mera, hijau, biru dll. Cara

mengunakannya adalah membentuk yang elastis tersebut menjadi sesuatu benda yang di sukai oleh penggunanya seperti buat bola, gelang, cincin, orang-oranga, awan, bintang dll.

diajari oleh beberapa voluntir yang sudah ada jadwalnya untuk mengajari anak setiap harinya. Adapun Kegiatan pokok Bimbingan Belajar, yaitu sebagai berikut:

3.4.3.5. Keadaan Dana Yayasan Dian Bersinar

Sebuah Organisasi atau Lembaga pastinya dalam menjalankan programnya pastilah membutuhkan dana agar tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai. Berbagai pihak dapat dijadikan sumber untuk memperoleh dana, baik pihak pemerintah maupun swasta. Cara mendapatkannya pun bisa melalui memberikan proposal kepada berbagai pihak.

Dalam menjalankan programnya Pelayanan Sosail Dian Bersinar tidak membuat proposal. Pelayanan Sosial Dian Bersinar mendapatkan dana melalui tiap pribadi yang terbeban mau memberikan sebagian uang mereka untuk disumbangkan kepada Pelayanan Sosial Dian Bersinar, melalui Orang tua asuh yang mau mengangkat anak-anak yang dibina di Pelayanan Sosial Dian Bersinar menjadi anak asuhnya dan bersedia membiayai biaya pendidikan selama anak tersebut dibina di Pelayanan Sosial Dian bersinar.

Setelah tahun pertama berlalu, atas usulan Orang tua murid memberlakukan iuran sebesar Rp.2.000,- / murid. Pada bulan Oktober tahun 2008 hingga sampai sekarang. Iuran yang diberlakukan sekarang merupakan usulan orang tua murid atas pertimbangan bahwa anak mereka telah dibina di Pelayanan Sosial Dian Bersinar.

Gambar 14: Menu Gizi anak berbeda setiap harinya dimana disebelah kiri susu dan sebelah kanan teh manis dan telur

Gambar 15: Lokasi bermain anak baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan ekspresi mereka memainkan permainan tersebut

BAB IV

KONTRIBUSI PEKERJA ANAK DALAM EKONOMI KELUARGA dan PEMUKIMAN KUMUH

Sebelum penulis menjelaskan tentang kontribusi pekerja anak dalam ekonomi keluarga, maka terlebih dahulu penulis mengutarakan tentang pemukiman kumuh tempat pekerja anak tinggal serta fasilitas umum yang terdapat di pemukiman kumuh dan legalitas perkawinan dari keluarga yang ada di pemukiman kumuh.