• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 PENGETAHUAN

2.1.2 TINGKAT PENGETAHUAN

Menurut Anderson dan Krathwohl (2001) yang telah merevisi Taksonomi Bloom ranah kognitif, tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat yakni:

mengingat (remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).

1. Mengingat (Remember)

Mengingat adalah suatu usaha untuk mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan masa lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan salah satu dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna

dalam mengingat dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Komponen dalam mengingat mencakupi mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali atau recognition berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sementara memanggil kembali atau recalling adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.

2. Memahami/mengerti (Understand)

Memahami/mengerti merupakan sebuah usaha yang berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti juga berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan (comparing).

Perilaku mengklasifikasikan akan muncul ketika seseorang berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan atau classification mulanya berawal dari suatu contoh atau informasi yang spesifik kemudian dijadikan sebuah konsep dan prinsip pada umumnya. Sedangkan membandingkan atau comparing merupakan identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari objek yang akan diperbandingkan.

3. Menerapkan (Apply)

Menerapkan merupakan proses kognitif untuk memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur dalam melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan salah satu dimensi pengetahuan yaitu prosedural (procedural knowledge). Menerapkan mencakup

kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing).

Menjalankan prosedur atau executing merupakan proses kognitif seseorang dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di mana seseorang itu sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika seseorang tersebut tidak mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan maka ia tersebut diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur baku yang sudah ditetapkan.

Mengimplementasikan atau implementing akan muncul apabila seseorang memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau masih asing. Karena seseorang tersebut masih merasa asing dengan hal ini maka ia perlu mengenali dan memahami permasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Mengimplementasikan juga sangat berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang lain yaitu mengerti dan menciptakan.

Menerapkan atau apply merupakan proses yang berkelanjutan, dimulai dari seseorang menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku/standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan dengan teratur sehingga seseorang tersebut benar-benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian berlanjut pada munculnya permasalahan-permasalahan baru yang asing baginya, sehingga ia dituntut untuk mengenal dengan baik permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

4. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis atau analyze merupakan suatu kegiatan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari setiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.

Kemampuan ini merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran. Berbagai proses pembelajaran menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan menganalisis dengan baik. Tuntutan terhadap seseorang untuk memiliki kemampuan menganalisis sering kali lebih penting daripada proses kognitif yang lain seperti mengevaluasi dan menciptakan.

Proses pembelajaran sebagian besar mengarahkan seseorang untuk mampu membedakan fakta dan pendapat sehingga menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi pendukung.

Menganalisis juga berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut (attributing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut atau attributing akan muncul apabila seseorang menemukan permasalahan lalu kemudian memerlukan kegiatan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan ini mengarahkan seseorang pada informasi-informasi awal dan alasan suatu hal ditemukan dan diciptakan. Mengorganisasikan atau organizing mengacu pada identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi lalu mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan juga memungkinkan seseorang dapat membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan oleh seseorang adalah mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan dengan permasalahan, lalu melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.

5. Mengevaluasi (Evaluate)

Mengevaluasi atau Evaluate merupakan proses kognitif untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang umumnya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat ditentukan sendirinya oleh seseorang. Sedangkan standar dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat juga ditentukan sendiri oleh seseorang. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan kegiatan mengevaluasi, tapi hampir semua dimensi proses kognitif memerlukan penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan seseorang dengan penilaian yang merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat olehnya. Jika standar atau kriteria yang dibuat lebih mengarah kepada keefektifan hasil yang didapatkan dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan, maka kegiatan yang dilakukan seseorang tersebut merupakan kegiatan evaluasi.

Evaluasi mencakupi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing).

Mengecek atau checking mengacu kepada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan dengan proses berpikir yang lain seperti merencanakan dan mengimplementasikan, maka mengecek dapat mengarah pada penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi atau critiquing mengacu kepada penilaian suatu kebiasaan atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Sesuai dengan namanya, mengkritisi sangat berkaitan erat dengan berpikir kritis. Seseorang dapat melakukan penilaian dengan melihat sudut pandang negatif dan positif dari suatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar yang sudah ditetapkan ini.

6. Menciptakan (Create)

Menciptakan atau create mengacu kepada proses kognitif untuk meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama dalam membentuk kesatuan yang koheren. Menciptakan mengarahkan seseorang untuk menghasilkan suatu kebiasaan baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan juga sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar seseorang pada masa lampau. Meskipun menciptakan mengarahkan seseorang pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuannya dalam menciptakan.

Menciptakan yang dimaksud disini adalah mengarahkan seseorang untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua orang.

Hal yang menjadi perbedaan dalam kegiatan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis seseorang bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan seseorang bekerja berusaha untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

Menciptakan mencakupi menggeneralisasikan (generating) dan memproduksi (producing). Menggeneralisasikan atau generating adalah proses kegiatan merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini juga berkaitan dengan berpikir divergen (bercabang) yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi atau producing mengacu kepada proses perencanaan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi juga berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi.

Dokumen terkait