• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJ AUAN LOKASI

Dalam dokumen RESORT DI PANTAI SOWAN. (Halaman 46-58)

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Dilihat dari peta Indonesia, letak geografis Kota Tuban terletak pada 111°30’ - 112°35’ BT 6°40’ - 7°18’ LS. Pemilihan lokasi adalah sangat penting dalam hal merencanakan suatu pembangunan dengan syarat-syarat lokasi yang ditentukan menurut kriteria bangunan dan lokasi site yang sesuai dengan fungsi.

Pemilihan lokasi untuk resort adalah di Pantai Sowan, Tuban. Tepatnya di Kecamatan Bancar. Didasari bahwa Kecamatan Bancar memiliki potensi wisata pantai yang kaya akan karangnya dan butiran pasir putih yang membuat para wisatawan tertarik dan akses jalur utama kendaraan yaitu jalan pantura bagian utara Jawa Timur – Jawa Tengah, tepatnya Rembang – Tuban.

Pemilihan lokasi didasarkan pada RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kawasan) Kabupaten Tuban Tahun 2005 – 2015 tentang dimana Kabupaten Tuban tergolong dari Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) Gerbang kertasusila pada wilayah Jawa Timur yang membagi Kabupaten Tuban menjadi 5 (lima) Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP) salah satunya Kecamatan Tambakboyo dan Bancar dengan pusat pengembangan di Kecamatan Tambakboyo yang memiliki kegiatan SSWP antara lain perikanan, pertanian, industri, pariwisata dan kehutanan. Didapatkan melalui proses pengumpulan data, studi lapangan, serta analisa terhadap site dapat dipilih dan ditetapkan sebagai lokasi site yang cocok digunakan untuk sebuah resort dan sebagai pertimbangan pemilihan lokasi site dari hasil pengamatan lapangan yakni sebagai berikut :

1. Dalam tata kota lokasi site sesuai dengan peruntukan lahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah resort, dan lokasi site merupakan daerah pengembangan untuk wisata.

2. Sedangkan lokasi berada pada daerah wisata atau jalur pantura. Lokasi memiliki nilai komersil yang tinggi karena memiliki potensi site berupa pantai dan bukit disekitarnya.

34

3. Infrastruktur yang di sekitar site diantaranya sarana infrastruktur kota sangat mendukung dan selain itu area site telah memiliki jaringan utilitas yang memadahi.

4. Aksesbilitas yang terjadi di sekitar antara lain pencapaian untuk menuju site sangat mudah dicapai baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi karena terletak di dekat jalur pantura.

Adapun Persyaratan penentuan lokasi adalah sebagai berikut:

• Lokasi resort harus strategis, strategis dalam artian berada pada jalur yang sering dilewati oleh kendaraan khususnya yang menuju tempat wisata Pantai Sowan.

• Memiliki potensi site yang menarik misalnya view pantai, bukit, matahari terbit, memiliki udara sejuk dan terhindar dari polusi udara maupun kebisingan.

pada gambar 3.1 berikut menunjukkan lokasi pantai Sowan yang terletak di Kota Tuban Kecamatan Bancar

Gambar 3.1. Peta Kota Tuban Sumber : Bapeda Tuban

Bancar J AWA TENGAH

Kota Tuban Pantai Sowan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Pada peta diatas menunjukkan sebuah peta Kota Tuban dengan tujuan utama penentuan lokasi pada perancangan yaitu di Kota Bancar, terdapat dekat dengan perbatasan Jawa Timur – Jawa Tengah.

3.2. Peneta pan Loka si

Berdasarkan tuntutan obyek rancangan pemilihan lokasi proyek, rancangan ini bertempat di desa Sowan, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Berbatasan dengan Desa Boncong dan Bogorejo. Untuk perencanaan proyek resort ini memerlukan pertimbangan pemilihan lokasi atau site yang bertolok ukur pada studi kasus yang terkait dengan lokasi yaitu memiliki aksesbilitas yang mudah dicapai, kondisi lahan yang alami, wisata yang dekat dengan site seperti Pantai Sowan. Dan pertimbangan lokasi pada desa Bogorejo tepatnya di Dusun Sowan terdapat tiga lokasi antara lain :

Lokasi A : Desa Bogorejo Dusun Sowan, Kecamatan Bancar. Lokasi B : Desa Bogorejo Dusun Sowan, Kecamatan Bancar. Lokasi C : Desa Bogorejo Dusun Sowan, Kecamatan Bancar.

Dilihat dari pemilihan ketiga lokasi tersebut dapat ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2. Perletakan Lokasi Sumber : www.googleearth.com

36

LOKASI A

LOKASI C LOKASI B

Ds. Bogor ejo Jawa

Timur Jawa

Tengah

Untuk menentukan lokasi dari ketiga alternative tersebut, maka dibuat penilaian sehingga nantinya diperoleh penentuan lokasi yang paling optimal yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel. 3.1.Per timbangan Lokasi

No. Par ameter Lokasi A Lokasi B LokasiC 1 Kesesuaian lokasi site untuk peruntukan

lahan dan luas tapak yang tersedia

Tempat lokasi dekat dengan tempat rekreasi, lahan berkontur serta perbukitan (3) Tempat lokasi dekat dengan tempat rekreasi, lahan berkontur serta perbukitan (3) Tempat lokasi agak jauh tempat rekreasi tapi dekat pantai dan persawahan (2) 2 Terletak di kawasan daerah pengembangan

fasilitas umum (rekreasi)

3 3 2

3 Kedudukan tapak dekat dengan pantai Tapak sangat dekat dengan pantai dan sebagian besar dikelilingi oleh pantai(3) Tapak dekat dengan pantai (2) Tapak dekat dengan pantai (2) 4 Pencapaian site 2 2 1

5 Sarana transportasi Ada Ada Ada

Gambar 3.3. Penentuan Lokasi Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2010

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

No. Par ameter Lokasi A Lokasi B LokasiC angkutan, motor mobil pribadi dan truk (3) angkutan, motor mobil pribadi dan truk (3) angkutan, motor mobil pribadi dan truk (3) 6 Tersedianya lahan yang mencukupi 3 3 3 7 Lebar jalan Memiliki

lebar jalan pantura 5.5 m serta jalan ke lokasi 4 m (3) Memiliki lebar jalan pantura 5.5 m serta jalan ke lokasi 4 m (3) Memiliki lebar jalan pantura 5.5 m (2) 8 Sarana infrastruktur 3 2 2 9 Lokasi strategis Terletak dekat

jalan , permukiman dan jalan pantura (2) Terletak dekat persawahan, jalan pantura (1) Terletak dekat permukiman , jalan dan persawaha serta permukiman (3) Total 26 22 19

Sumber : Olah Data, 2011 Keterangan :

1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik;

Dari tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa hasil dari angka yang didapat lebih banyak adalah lokasi A yaitu tepatnya di bagian perbukitan yang memiliki potensi lahan yang terbaik untuk melaksanakan perancangan bangunan. Luasan lahan yang ditentukan berdasarkan peritungan luas ruang yang ada serta persentase dari lahan terbuka dan terbangun sekitar 7,1 ha.

Berdasarkan hasil survey lapangan, letak lokasi di Dusun Sowan, Kecamatan Bancar dengan hasil pengamatan :

• Kondisi jalan yang cukup baik untuk dilalui kendaraan mobil maupun motor. • Berada di lahan yang sangat luas untuk peruntukan sebuah bangunan resort. • Lahan berada cukup dekat dengan wisata.

• Akses menuju ke site dapat menggunakan angkutan kota ataupun kendaraan pribadi.

38

• Daerah sekitar lahan cukup tenang dengan kondisi yang berbukit pula menjadikan tanah yang berkontur.

• Sarana dan prasarana cukup.

• Sarana infrastruktur yang mendukung.

• Akses pencapaian yang dapat dilalui dari arah Timur Tuban dan arah Barat Bulu.

• Kondisi tanah berkontur.

Gambar 3.4. Lokasi Site

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2011

3.3. Kondisi Fisik Lokasi

Lokasi perencanaan ini berada di bagian pemerintah Kabupaten Tuban sebuah lahan kosong berupa bukit disekitar Pantai, yang menunjukkan kondisi tapak sebenarnya agar dapat dianalisa sesuai keadaan dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini : Ds. Bogor ejo LOKASI A Jawa Timur Jawa Tengah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

3.3.1. Existing Site

1. Topogr afi dan Kemir ingan Lahan

Kawasan Pantai Kabupaten Tuban memiliki kemiringan lahan relative datar yaitu 0 - 2% dan 2 – 15% dengan ketinggian 0 – 7 meter dpl, sehingga kondisi ini mempermudah dalam arahan pembangunan karena tidak terlalu membutuhkan banyak biaya dalam konstruksinya.

2. Hidr ologi

Dilihat dari wilayah perencanaan Tuban, lokasi berada di dekat pantai. Dengan kondisi topografi yang dekat dengan pantai, sehingga wilayah ini dapat di bilang aman karena dengan keadaan tanah yang berkontur dan berbukit yang terdiri dari Kali Pabeyan dan Kali Sukoliloq terdapat di Desa Sukolilo, Kali Boncong terdapat di Desa Boncong, dan Kali Bodor terdapat di Desa Bogorejo.

Ds. Bogorejo

LOKASI A

Gambar 3.5. Keadaan Lingkungan Sumber : Analisa, 2011

Jawa Timur Jawa

40 3. Geologi dan J enis Tanah

Dari segi geologi, keadaan tanah di Kabupaten Tuban terdiri dari :

1. Mediteran merah kuning, berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung ( 38% ) dari luas wilayah, terdapat dikecamatan Semanding, Montong, Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, plumpang dan Merakurak

2. Alluvial, berasal dari endapan didaerah daratan dan cekungan ( 34% dari luas wilayah, terdapat di Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, singgahan, Senori dan Bangilan.

3. Grumusol, Berasal dari endapan batuan di daerah yang bergelombang ( 5% dari luas wilayah ) terdapat dikecamatan Bancar, jatirogo, dan Senori. Kondisi permukaan tanahnya berbentuk perbukitan dan sebagian kecil datar.

1. Kemampuan Tanah

Kemampuan tanah dilihat dari jenis tanahnya dan kondisi permukaan tanah yang dapat dinilai bahwa tanah disekitar kota Bancar rata-rata status gembur karena terdapat di daerah perbukitan dan pantai.

2. Klimatologi

Sama halnya dengan sebagian besar daerah di Indonesia, kawasan pantai Tuban yang berada di Kabupaten Tuban memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga Juni dengan curah hujan tertinggi pada bulan Maret sebanyak 13 hari hujan dan curah hujan sebesar 255.24 mm. sedangkan untuk musim kemarau terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

3.3.2. Aksesibilitas

Jalur aksesibilitas utama pada lokasi perencanaan merupakan jalan yang memiliki ciri-ciri :

• Kondisi aspal (hotmix) dalam kondisi cukup baik • Menurut akses arah Timur – Barat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

• Jalan dilalui kendaraan antara lain, mobil pribadi, angkutan, bus, truk, dan motor

Pada gambar 3.6 mempunyai system aksesibilitas yang dapat dimulai dari jalan menuju site yaitu terlihat pada garis warna orange, arah pandang yang didapat melalui analisa gambar diatas. Dan dari sisi jalan kedua yang terdapat pada garis warna hijau menganalisa gambar dari sudut pandang orang. Dari analisa jalan tersebut dapat menjadi sebuah hasil akhir untuk menentukan dimana letak bagian tempat yang banyak dipandang oleh orang untuk dijadikan sebagai area publik yang terlihat pada gambar yang diarsir.

3.3.3. Potensi Lingkungan

Di sekitar lokasi site terdapat permukiman penduduk, dimana rata-rata rumah penduduk tidak terlalu besar dan tinggi, perletakannya pun tidak terlalu padat sehingga tidak mengganggu pemandangan jalur masuknya ke arah pantai.

3.3.4. Infr astr uktur Kota

Sarana infrastruktur yang tersedia terdiri dari :

SITE

Gambar 3.6. Aksesibilitas

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2011

Ds. Bogor ejo Jawa

Timur Jawa

42 • Jaringan Listrik PJU

Kebutuhan kelistrikan pada kawasan penelitian sampai dengan tahun 2005 telah terlayani di seluruh wilayah yang ada, hal ini terlihat dengan adanya jaringan listrik dari PLN. Jaringan yang digunakan berupa jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah, bahkan di Kecamatan Tuban dan Jenu terdapat jaringan tegangan tinggi. Tujuan dari system tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam aktivitasnya dengan tenaga listrik, adapun kriterianya, yaitu :

a. Ekonomis

b. Pengguna secara kontinyu dan sepanjang hari c. Persyaratan teknis bangunan

System tenaga listrik yang digunakan yaitu tenaga listrik PJU dan tenaga listrik generator.

• Jaringan Telepon

Area terbangun pada kawasan perencanaan hampir seluruhnya telah terlayani jaringan telepon. Jaringan tersebut biasanya terpasang sesuai dengan jaringan jalan yang ada baik saluran udara maupun bawah tanah.

Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau tempat usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Disamping pelayanan dari PT. TELKOM, juga sudah semakin memasyarakatkan penggunaan telepon seluler.

• Air Bersih

Pada wilayah penelitian, kebutuhan air bersihnya menggunakan dua sumber yaitu sumber yang bersal dari PDAM dan sumber alam berupa sumur-sumur pribadi maupun sumur yang dikelola oleh desa. Pada daerah tertentu yang belum terlayani oleh PDAM penduduk mendapatkan air dari membeli melalui mobil-mobil tangki air. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan air bersih masih sangat terbatas dan merupakan permasalahan yang cukup serius.Air bersih bisa didapat melalui sumber, yaitu air sumur atau pompa air.

• Air kotor/Limbah dan drainase

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Pembuangan limbah dilakukan melalui resapan yang tempatnya diletakkan di pekarangan atau disatukan dengan WC (septic tank). Pengelolaan limbah buangan secara alami tersebut didukung oleh kondisi topografi sehingga terhindar dari genangan-genangan.

• Air Hujan

Air hujan yang tercurah dari atap dapat disalurkan melalui talang, baik talang horizontal maupun vertical yang mendistribusikan air hujan masuk ke dalam bak kontrol lalu dialirkan ke riul kota.

• Jaringan Jalan dan Pedestrian

Jaringan jalan diseluruh kawasan pantai Kabupaten Tuban menghubungkan antara kota Surabaya dan daerah Jawa Tengah Bagian Utara sehingga memiliki arus pergerakan yang sangat padat. Jaringan jalan pada kawasan ini terdiri dari 3 macam perkerasan, yaitu aspal, makadam, dan tanah.

Akses jalan sangat strategis karena jalan pada kota Bancar tergolong pada perkerasan aspal jalan Pantura yang sering dilewati oleh kendaraan, kondisi jalan cukup baik yang ditunjukkan garis warna ungu. Sedangkan jalan makadam terdapat pada jalan menuju lokasi site yaitu di Dusun Sowan. Akan tetapi pedestrian pada jalan di Kecamatan Bancar ini tidak ada. Dan jalan yang menuju ke lokasi tapak sangat prihatin karena kondisi jalan tersebut becek/jalan makadam perlu adanya perbaikan jalan untuk mempermudah akes jalan ke bangunan yang terlihat pada garis warna orange, dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini :

Gambar 3.7. Kondisi Jalan

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2011

SITE Ds. Bogorejo Jawa Timur Jawa Tengah

44

Terlihat pada gambar 3.7 menunjukkan kondisi jalan pantura yang masih sangat baik untuk dilewati oleh semua kendaraan akan tetapi lebih berhati-hati karena kondisi lingkungan jalan sangat rawan kecelakaan karena kendaraan rata-rata berlaju dengan cepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

BAB IV

Dalam dokumen RESORT DI PANTAI SOWAN. (Halaman 46-58)

Dokumen terkait