• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

Dalam dokumen PUSAT SENI FOTOGRAFI DI SURABAYA. (Halaman 21-59)

2.1.Tinjauan Umum Per a ncangan

Secara umum Pusat Seni Fotografi di Surabaya ini merupakan sebuah fasilitas yang menampung hampir semua kegiatan yang berhubungan dengan dunia fotografi. Fotografi adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan, ide, cerita, peristiwa dan lain sebagainya.

Kegiatan yang dimungkinkan terjadi pada perancangan ini salah satunya adalah fasilitas Pusat Seni Fotografi dimana pada galeri ini menyediakan sarana pameran untuk memperagakan hasil karya seni fotografi. Ada pula Fasilitas digital immaging yang memberikan fasilitas bagi pengunjung yang ingin mencetak foto. Fasilitas pendidian (non formal) dibidang fotografi, dimana pengunjung dapat mengembangkan kemampuan, bakat, dan hobby dalam bidang fotografi, Fasilitas studio pemotretan juga terdapat pada perancangan ini. Dimana pada studio pemotretan ini pengunjung dapat menyewa untuk keperluan pemotretan. Pada studio ini dibagi menjadi tiga jenis studio diantaranya adalah Studio Benda, dimana studio benda ini merupakan studio yang berukuran kecil yang dapat digunakan untuk pemotretan benda atau produk yang berukuran kecil hingga sedang, Studio Besar yang berfungsi untuk tempat pemotretan benda-benda yang berukuran besar atau dalam jumlah banyak, Studio Manusia yaitu studio untuk pemotretan model manusia. Terdapat pula fasilitas untuk membidik kegiatan fashion show, dan fasilitas pendukung yaitu cafe, dimana pada tempat ini para pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman atau hanya sekedar beristirahat.

Pada perancangan ini diharapkan dapat berfungsi sebagai mana mestinya, dimana pada Pusat Seni Fotografi di Surabaya ini dapat memberikan fasilitas yang lengkap mengenai fotografi, dan diharapkan para pengunjung tidak hanya mendapatkan informasi saja, tetapi juga dapat melihat dan menikmati karya-karya fotografi.

2.1.1. Penger tian J udul

Judul dari proposal ini adalah `Pusat Seni Fotografi Di Surabaya`. Adapun pengertian jika diuraikan secara detail adalah sebagai berikut :

Pusat : tempat yang menjadi kedudukan atau tempat utama, pokok pangkal yang menjadi tumpuan berbagai macam kegiatan (Purwodarminta,1982). Seni : karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran, dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI, 1994)

Fotografi : seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film atau sebuah permukaan yang peka (Purwodarminto,1982).

Surabaya : nama sebuah Kotamadyah Daerah Tingkat II di Jawa Timur yang juga merupakan ibukota priopinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Pengertian Pusat Seni Fotografi Di Surabaya ini adalah sebuah tempat yang menjadi wadah aktifitas atau kegiatan yang berhubungan dengan seni foto yang berada di Surabaya .

2.1.2. Studi Literatur

2.1.2.1. Tinjauan tentang fotografi A. Definisi Fotografi

Fotografi memiliki banyak definisi, berikut adalah definisi tentang fotografi, antara lain :

a. Segi Seni

Seni pada fotografi hampir sama dengan bidang seni lainya, yang tidak terikat fungsi apapun, semata-mata merupakan media ekspresi diri. Seni fotografi sering dikategorikan sebagai seni fine art. Suatu karya yang berbobot yang menimbulkan banyak interpretasi yang berbeda dari setiap orang yang melihatnya, oleh sebab itu foto sering disebut gambar sejuta makna. Suatu kenyataan bahwa pembuatan seni fotografi dengan kamera berarti memberi batasan sobjek dengan batas format pada jendela bidik si pengamat. Hal ini menjadikan seni fotografi merupakan seni yang jujur dari pada seni yang lainya karena merekam layaknya obyek didepannya.

b. Segi Teknologi

Fotografi adalah proses terjadinya bayangan yang dapat dilihat oleh mata, pada suatu permukaan bahan yang sensitive terhadap cahaya baik secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan menurut Aristoteles fotografi merupakan reaksi gelombang cahaya jika diproyeksikan melalui celah kecil, melalui pengoprasian lensa atau cela kamera untuk memproyeksikan sebuah gambar pada sebuah film kamera.

c. Segi Komunikasi

Fotografi merupakan media yang dipakai untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide cerita, peristiwa, dan sebagainya lewat media lensa kamera.

B.Aliran dalam Fotografi

Berdasarkan sejarah yang panjang dan pemanfaatan berbagai hasil fotografi, maka secara umum fotografi dapat digolongkan kedalam tiga kelompok yaitu;

Fotografi Fine Art, Fotografi Jurnalistik, Fotografi Komersial. 1) Fotografi Fine Art

Jenis fotografi yang digolongkan kedalam kelompok fotografi murni adalah jenis karya fotografi yang dibuat semata-mata karena hobi atau kesukaan sang fotografer. Karya tersebut tidak dibuat atas dasar pesanan atau order tertentu. Karya tersebut tidak dimaksudkan sebagai ilustrasi artikel pada majalah atau surat kabar, atau tidak juga dimaksudkan bahan promosi atau iklan. Karya tersebut dibuat atas dasar keinginan atau mood si pemotret terhadap objek atau keindahan obyek yang dilihatnya. Tujuan yang dikejar pada aliran ini adalah menciptakan momen estetik.

Pada aliran ini kepuasan pribadi menjadi tujuan utama. Kepuasan yang didapat oleh sang fotografer tidak bisa dibandingkan atau diukur dengan uang, walaupun proses penggambilan gambar tersebut berbahaya .

2) Fotografi Jurnalistik

Dalam aliran fotografi jurnalistik ini adalah fotografi yang khusus menampilkan foto-foto yang memiliki nilai berita, baik benda, bahan, atau situasi kehidupan manusia yang menarik perhatian umum. Bersifat aktual

sebagai berita yang mampu mengungkap kejadian, menjelaskan, dan menimbulkan rasa ingin tahu. Fotografer jurnalistik lebih akrab disebut sebagai pewarta foto atau wartawan foto.

Dalam fotografi jurnalistik dapat dibagi menjadi beberapa kelompok lagi yaitu ;

a. Hard News(Spot News atau Hot News)

Dalam Bahasa Indonesia lazin disebut berita hangat atau keras, merupakan hasil rekaman berita beberagam peristiwa yang dapat mengubah sejarah dunia. Atau juga sebuah peristiwa yang menggemparkan, seperti kerusuhan, kekerasan, bencana alam, dan kecelakaan yang merenggut ratusan korban jiwa, dll.

b. General News ( berita umum )

Fotografi jurnalistik kategori ini bersifat seremoni yang terjadwal atau ter-agendakan. Seperti foto-foto pertemuan pejabat , peresmian sebuah gedung, karnaval, peringatan atau ulang tahun sebuah negara dan sebagainya. Foto ini bersifat informasi. Namun dari agenda yang terjadwal tersebut, general news dapat saja menjadi spot news, seperti terjadinya penembakan presiden Anwar Sadat tahun 1981 disaat menghadiri peringatan ulang tahun negeri Mesir.

c. Potraits (Tokoh, Artis, dan lain-lain)

Potret dalam foto jurnalistik bukan sekedar foto close-up semata namun potret disini lebih sekedar menyajikan wajah seseorang atau tokoh. Fotografi aliran ini menampilkan karakteristik sesuai dengan hati sang subyek. Yang paling pokok adalah pengungkapan kreatif dari watak seseorang tokoh, sehingga merupakan sebuah biografi visual.

d. Industri dan Pertanian

Fotografi jurnalistik kategori ini adalah merupakan foto-foto yang bersifat proses produksi dalam suatu industri baik pertanian maupun industri berskala besar. Juga lahan pertanian serta kesibukan dalam mengelola produksi pertanian.

e. Ekonomi dan Investasi

Foto yang berkenan dengan perekonomian makro. Bisa berupa foto pameran industri yang menyangkut usaha masyarakat. Tetapi foto ini tidak menonjolkan gambar proses produksi industri yang rutin.

f. Daily life (features)

Merupakan foto yang tidak terikat dengan syarat atau unsur aktualitas. Yang diutamakan dalam kategori foto ini adalah segi keunikan, humor maupun perjuangan hidup dan nasib seseorang .

g. Seni dan Budaya

Berita budaya juga menjadi perbincangan bagi publik/pembaca. Setiap umat manusia selalu terkungkung oleh suatu budaya dimana mereka dilahirkan.

h. Alam dan Lingkungan

Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dapat menyebebkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor ,dll.

i. Arsitektur

Segal foto yang berhubungan dengan arsitektur, interior, eksterior, maupun gedung-gedung bangunan.

j. Iptek dan Kesehatan

Kategori foto tentang penemuan dibidang teknologi seperti komputer, maupun penemuan serum untuk suatu pengobatan.

k. Sport ( olahraga )

Foto olahraga merupakan wujud apresiasi terhadap semangat kompetisi sportif. Foto-foto dilingkup areena pertandingan amat kaya dengan gerakan yang aktraktif maupun peristiwa diluar pertandingan.

l. Esai Foto

Foto-foto yang bercerita foto seri yang biasanya dilengkapi dengan teks pengantar. Foto bukan foto tunggal melainkan terdiri dari beberapa foto yang menjadi item maupun tema cerita.

3) Fotografi Komersial

Berbeda dengan fotografi murni , fotografi komersial ini memiliki aturan-aturan yang harus ditaati dan ditepati. Fotografer dibidang ini harus tunduk pada aturan-aturan dan tugas yang dibebankan. Fotografer dibidang ini harus menyajikan hasil yang seobjektif dan secemat mungkin. Pada fotografi komersial ini biasanya meliputi; foto produk (iklan), foto arsitektur , foto fashion, foto pernikahan, dll.

C.Warna Dalam Dunia Fotografi

Dalam dunia fotografi kehadiran warna merupakan salah satu unsur dalam fotografi. Sedangkan dalam dunia proses fotografi warna yang sering digunakan adalah warna hitam, karena warna ini dianggap mampu menyerap cahaya serta menghasilkan perlindungan dari proses fogging.

Dalam penggunaan warna studio yang terpenting adalah bagaimana warna tersebut mampu menyerap cahaya dan tidak dapat memantulkan cahaya. Fungsinya agar proses pemotretan dalam studio foto tidak terjadi biasan cahaya yang tidak dinginkan.

D.Pencahayaan Dalam Fotografi

Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto. Fotografi sendiri berarti menggambar dengan cahaya. Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar kedalam film semata-mata karena adanya cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor makhluk yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah. Sehingga penonton merasa seram . Kemampuan seorang fotografer dalam

mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan.

a) Sifat Dasar Cahaya

• Cahaya dapat menembus

Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft.

• Cahaya dapat difokuskan

Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.

• Cahaya dapat dipantulkan

Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap.

• Cahaya mempunyai warna

Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter.

Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari. Pada siang dan sore hari akan memberikan warna tone colour atau warna yang hangat kekuning-kuningan.

E. Galeri

a) Definisi galeri

Galeri memiliki definisi ruang atau bangunan tersendiri yang dipakai untuk memamerkan karya seni. Dalam galeri yang perlu diperhatikan adalah perencanaan ruang, pencahayaan dan warna harus baik sehingga mendukung objek yang dipamerkan. Dalam galeri hal yang terpenting adalah aktifitas melihat, karena itu unsur sirkulasi serta pencahayaan pada ruang pamer bukan hanya menampilkan adanya cahaya secara sederhana tapi bagaimana mendesain unsur pencahayaan obyek terhadap obyek yang didisplay.

b) Tujuan dan Fungsi Galeri

Tujuan dari galeri adalah memberikan informasi mengenai benda-benda dan hasil karya seni terhadap pengunjung atau konsumen, dengan jalan memanjang atau memamerkan barang-barang tersebut. Selain itu bertujan sebagai:

• Wadah promosi barang-barang seni

• Wadah pembinaan bagi para seniman dalam mengembangkan dan memasarkan hasil karya seninya.

• Sarana komunikasi antara masyarakat dan seniman

Galeri harus mampu membawa nuansa dan memasukan image para pengunjungnya mengenai galeri itu sendiri dan produk-produk seni yang dipamerkan. Galeri memiliki beberapa fungsi, antara lain:

• Fungsi Komunikatif

Yang merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada konsumen atau pengunjung geleri mengenai produk-produk tersebut.

• Fungsi apresiatif

Merupakan tempat berapresiasi para seniman dalam menuangkan ide-idenya dan karyanya.

• Fungsi Estetis

c) Penataan Galeri

Ruang dalam galeri harus memenuhi syarat yaitu benar-benar terlindungi dari pengerusakan, pencurian, kebakaran, kelembaban, kekeringan cahaya matahari langsung serta pencahayaan yang baik. (Data Arsitek, jilid 2, edisii 33). Penataan display dalam galeri dapat diklasifikasikan menurut benda yang dipamerkan, antara lain :

In show case

Benda yang dipamerkan termasuk kecil, diperlukan wadah/kotak yang tembus pandang.

Free standing on the floor or plinth or vsupport

Benda yang didisplay cukup besar, diperlukan panggung dengan ketinggian lantai.

On walls or panels

Benda karya seni ditempatkan pada dinding ruangan atau dinding partisi yang dibentuk untuk pembatas ruang, hal ini biasanya dilakukan pada karya seni lukisan dan fotografi.

Posisi gantungan yang baik untuk gambar-gambar yang kecil, titik berat penentunya adalah garis horizontal gambar pada ketinggihan mata (Data Arsitek,jilid 2 ,edisi 33). Sebuah ruang pamer memiliki beberapa faktor, antara lain:

•Pengunjung bergerak melalui ruang pameran yang mana tidak boleh dipaksa untuk melihat dua kali obyek.

•Ada jarak untuk orang bergerak

•Harus ada keterangan display, agar orang mengetahui apa yang mereka lihat.

F. Studio Foto

Studio foto merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk pemotretan, dindingnya dirancang khusus agar mampu ditukar warna dan gambarnya, dalam ruangan ini juga dilengkapi lampu-lampu sorot yang dapat digeser untuk menampilkan efek-efek tertentu.

Jadi studio foto adalah ruang yang ditata khusus untuk aktivitas fotografi, pengaturan meliputi lampu, latar belakang, serta pendukung lainnya. Studio fotografi memiliki berbagai macam persyaratan, antara lain :

a. Tertutup, tidak perlu sinar matahari ( untuk studio indor)

b. Membutuhkan pencahayaan lampu-lampu yang mampu mengkondisikan terhadap obyek seperti intensitas cahaya.

c. Faktor kebersihan dan kelembapan sebagai ruang tertutup untuk menjaga peralatan yang ada didalamnya.

d. Dinding dan lantai memiliki bahan atau warna yang mampu menyerap cahaya serta tidak menimbulkan efek bayangan dan pantul.

2.1.3. Studi Kasus

2.1.3.1. Galer i dan Kafe Foto Daniek G. Sukar ya

A. Data obyek studi kasus Galeri dan Kafe Foto Daniek G. Sukarya Lokasi : Jl Kemang Raya No.15 Jakarta 12730

Telp : 021-7193424, 7193427 (fax: 021-7191773) Website : www.DaniekSukarya.com

B. Sejarah singkat Galeri dan Kafe Foto Daniek G. Sukarya

Daniek G. Sukarya merupakan salah satu fotografer kawakan di Indonesia yang telah 33 tahun berkecimpung dalam dunia fotografi dan telah 23 tahun sebagai fotografer professional. Awal berdirinya Galeri dan Kafe Daniek G. Sukarya ini ialah keinginan bapak Daniek G. Sukarya bersama teman temannya yang bergabung dalam “Leica Photography Club” ,untuk mendirikan tempat berkumpul anggotanya sekaligus sebagai media mengembangkan dunia fotografi khususnya di Indonesia. Sebelum tahun 2000 Galeri dan Kafe Daniek G. Sukarya ini bernama Galeri Foto Cahaya. Daniek G. Sukarya juga telah mengeluarkan beberapa buku kumpulan hasil-hasil karyanya dalam dunia fotografi. Galeri dan Kafe Daniek G. Sukarya ini sebagai klub fotografi dimana tempat para fotografer pemula maupun professional dapat berkumpul untuk sekedar berdiskusi, dan mengadakan pameran. Dan dalam perkembanganya Galeri

dan Kafe Foto Daniek G. Sukarya ini juga memiliki studio foto professional (Digiart), yang mana juga dapat disewakan kepada para fotografer.

C. Fasilitas yang tersedia

Galeri dan Kafe Foto Daniek . G Sukarya ini memiliki beberapa fasilitas yang sengaja dibikin untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Fasilitas yang ada antara lain :

•Galeri, digunakan untuk memajang foto kaya Daniek yang merupakan pemilik dari galeri dan kafe ini, dan terdapat pula karya-karya dari club.

•Kafe, pengunjung atau fotografer sesama profesi dapat berkomunikasi, berkumpul ato hanya sekedar diskusi pada tempat ini.

•Digital lab, tempat mencetak hasil karya foto.

•Komercial space, untuk disewakan. D. Interior

Galeri dan Kafe Foto Daniek . G Sukarya ini menempati bangunan dengan 4 lantai. Menempati luas tanah 25 x 15m (efektif pemakaian 25 x 7m). Dalam gedung ini difasilitasi dengan elavator, sehingga pemakaian space pada tiap lantai berkurang. Adapun penggunaan pada tiap lantai antara lain :

a) Lantai bawah tanah, yang dipakai sebagai studio foto (digiart) b) Lantai 1 , digunakan sebagai kafe sekaligus galeri

c) Lantai 2, disewakan untuk komercial space

d) Lantai 3, kosong (direncanakan sebagai pengembangan galeri foto).

a) Lantai bawah tanah

Studio foto dan digital lab, luas 20x7m. Dalam lantai ini biasa dipakai sebagai pemotretan, terdapat studio model, ruang ganti, digital lab, dan display kaca untuk meletakan beberapa peralatan fotografi.

Gambar 2.1. Studio Foto DigiArt

•Lantai

Lantai menggunakan keramik putih tulang ukuran 40x40cm. Lantai ini juga dominan pada studio foto dan digital lab.

•Dinding

Dinding pada studio foto dibuat bertekstur, finiishing cat tembok warna putih doff. Penggunaan warna putih tersebut sekaligus memberikan efek perluasan ruang. Sedangkan pemisah antara studio foto dan digital lab menggunakan partisi, dibeberapa sisi dinding diberi lemari dan rak untuk menyimpan peralatan kamera.

• Plafond

Pada plafond, tidak ada pengolahan bentuk, hanya dibuat polos dengan warna putih. Pada lantai bawah ini memiliki ketinggian 2,75m.

• Sistem Pencahayaan

Pencahayaan yang dominan pada lantai bawah ini menggunakan pencahayaan buatan (down light), karena cahaya alami yang masuk hanya sedikit.

• Sistem Penghawaan

Penghawaan menggunakan penghawaan buatan (AC Split), karena sirkulasi udara sulit untuk masuk pada ruang bawah tanah ini. Juga pada lantai bawah ini ditambahkan exhoust fan, untuk mengurangi kelembaban dalam tanah.

Gambar 2.2. Digital Lab b)Lantai 1

Digunakan sebagai kafe (kafe foto Daniek G.Sukarya) sekaligus dijadikan satu dengan galeri (galeri Daniek G.Sukarya). Ditempat ini dilengkapi satu buah computer yang disewakan kepada pengunjung untuk internet. Pada lantai ini tepatnya area masuk setelah pintu masuk, diletakkan beberapa barang yang dijual, utamanya buku-buku karya Daniek G.Sukarya. luas kafe dan galeri pada lantai 1 ini 20x7m, yang mampu menampung 30orang.

• Lantai

Pada bagian ini untuk galeri dan kafe menggunakan keramik 30x30cm dengan tekstur alam dengan warna coklat kehitam-hitaman, dengan pemasangan diagonal. Serta pemasangan keramik yang berwarna lebih tua, pada bagian pinggir sisi ruang ini.

Gambar 2.4. Area masuk

• Dinding

Pada bagian ini memiliki kekreatifan sangat banyak, untuk bagian area masuk pada pintu masuk, dindingnya dibuat bersaf-saf seperti papan yang disusun dengan finishing melamine kuning muda. Sedangkan pada area kafe dan galeri, dibeberapa sisi dindingnya bertekstur dengan warna crem, disisi lain sekat dari kaca diberi sentuhan natural dengan penggunaan finishing melamine kuning muda. Pada bagian ini juga digunakan sebagai media untuk display gambar-gambar atau foto.

• Plafond

Untuk plafond di area masuk dibuat dengan permainan level ketinggian (2,75m-3m). Sedangkan untuk area kafe dan galerinya menggunakan ceiling expose, menggunakan warna hitam doof, sehingga efek dramatisnya sedikit terasa. Pada area ini memiliki ketinggian 3,5m.

•Sistem Pencahayaan

Pada area masuk dominan cahaya buatan. Sedangkan pada area kafe dan galeri pencahayaan untuk siang harinya sebagian cahaya alami sedangkan cahaya buatanya dari lampu spot light (mercury lamp) yang sebenarnya diarahkan pada bidang yang didisplay di dinding, namun memiliki bias yang cukup menerangi area ini.

• Sisitem Penghawaan

Pada area ini menggunakan penghawaan buatan melalui AC Central, karena pada area ini tidak memiliki saluran udara alami.

Gambar 2.5. Galeri dan Kafe foto Daniek G.Sukarya

2.1.3.2. Muse Ar tPhotogr aphy

A. Data obyek studi kasus Muse ArtPhotography Lokasi : Jl. Raya Kendangsari 90, Surabaya Telp : 031-8415469 , 8497867

B. Sejarah singkat Muse ArtPhotography

Muse Artphotography ini berdiri pada bulan Mei, 2002. Pertama didirikan oleh Bryan Sutedjo, berawal dari hobby mereka terhadap dunia fotografi, yang kemudian terasah dibangku kuliah, saat mereka mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Petra. Tepatnya pada saat mereka menempuh tugas akhir, kemampuan tersebut semakin terasah dengan bimbingan seorang fotografer. Tujuan pertama Muse ArtPhotography ini sebenarnya bukan hanya kearah studio foto model saja, melainkan dengan bakat ilmu yang dimiliki keduanya tetapi Muse ArtPhotography ini bergerak dibidang foto produk dan foto interior. Muse Artphotography ini sendiri dipimpin langsung oleh Bryan Sutedjo dan Nadia, yang sekaligus sebagai fotografernya, sedangkan untuk staf design ada 2orang, serta dibantu lagi oleh beberapa orang karyawan. Muse Artphotography ini buka pukul 10.00-17.00, biasanya coustemer membuat janji dulu untuk pemotretan.

C. Fasilitas yang tersedia

Muse Artphotography ini merupakan studio pemotretan yang memberikan fasilitas antara lain :

•Studio foto produk

•Studio foto interior

•Ruang make up

•Lab percetakan foto D. Interior

Muse menempati sebuah rumah yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa menjadi ruang-ruang yang dibutuhkan, antara lain:

− Area tunggu dan Coustemer Service (4x4m)

− Studio foto 1 (5x5m)

− Studio foo 2 (8x4m)

− Ruang make up (4x4m)

− Ruang Kerja (grafis dan kemasa) (8x4m)

− Gudang (3x4m)

•Lantai

Pada lantai menggunakan keramik warna putih ukuran 30x30cm, memberikan kesan yang luas dan bersih. Pada studio foto ada juga yang menggunakan lantai karpet tergantung kebutuhan .

•Dinding

Dinding yang dominan ialah warna putih. Sedangkan pada bagian studio ini memiliki kekreatifan tergantung coustemer yang lebih

Dalam dokumen PUSAT SENI FOTOGRAFI DI SURABAYA. (Halaman 21-59)

Dokumen terkait