• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user III-

TINJAUAN KOTA SURAKARTA

A. Tinjauan Fisik Kota Surakarta sebagai Lokasi Dibangunnya Pasar Wisata Budaya yang Direncanakan.

1. Batas- batas adminstratif

Kota Surakarta terletak di antara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota Surakarta dan kabupaten-kabupaten di sekelilingnya, Karanganyar, Sukowati, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, secara kolektif masih sering disebut sebagai eks-Karesidenan Surakarta dengan mengangkat brand kawasan Subosukawonosraten, (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) atau sekarang populer dengan sebutan Solo Raya.

Kota Surakarta dibagi menjadi 5 kecamatan yang masing-masing dipimpin oleh seorang camat dan 51 kelurahan yang masing-masing dipimpin oleh seorang lurah. Kelima kecamatan di Surakarta adalah: - Kecamatan Pasar Kliwon (57110): 9 kelurahan

- Kecamatan Jebres (57120): 11 kelurahan - Kecamatan Banjarsari (57130): 13 kelurahan

- Kecamatan Laweyan (disebut juga Laweyan, 57140): 11 keluarhan - Kecamatan Serengan (57150): 7 kelurahan

commit to user

III-2

I0208084

Ummi Salamah M.

-

2. Perekonomian (www.surakarta.go.id)

Dari data pertumbuhan enduduk dapat di perkirakan jumlah masyarakat yang melakukan kegiatan baik siang maupun malam hari di kota Surakarta sekitar 800.000 jiwa, dan hal itu akan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang. Selain itu dari jumlah pendapatan penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun dapat dilihat dari presentase distribusi diman peningkatan rata-rat Produk Domestik Bruto Surakarta tiap tahunnya mencapai 6,4% lebih tinggi dari angkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Tengah. Sector – sector yang mendominasi dan memiliki presentase paling besar bagi Produk Domestik Regional Bruto adalah sector perdagangan, industry, perbankan, bangunan dan konstruksi serta pemerintahan dan hankam. SOLORAYA

ÕÔßÌÛN

ÉÑÒÑÙ×Î×

SRAGEN

Gambar III.1. Peta Kota Surakarta Sumber :www.surakarta.go.id

commit to user

III-3

I0208084

Ummi Salamah M.

Struktur ekonomi kota Surakarta Bertumpu pada sector industry pengolahan, perdagangan, rumah makan dan hotel. Di Surakarta terdapat sentra perdagagan tekstil atau pakaian dan batik yang terkenal di Indonesia.

Selain itu terdapat terdapat banyak pasar modern yang terpusat di wilayah singosaren dan sepanjang Jl Slamet Riyadi diantaranya SGM, singosaren Plaza, Solo Square, Beteng trade Centre, dan PGS serta pasar tradisional Klewer yang menunjukkan kestabilan ekonomi warga Solo dengan tidak pernah sepinya pusat-pusat perdagangan tersebut.

TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI 2000 4,15% 2001 3,93% 2002 5,12% 2003 6,46% 2004 4,37% 2005 5,15% 2006 5,54% 2007 5,93% 3. Pertumbuhan wisata

Solo sebagai kota budaya yang bergelar `The Spirit Of Java ` menjadi daerah yang diramaikan dengan event budaya baik lokal, regional, nasional hingga internasional yang diminati oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Table III.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2000-20007 Sumber : www.surakarta.go.id

commit to user

III-4

I0208084

Ummi Salamah M.

Kunjungan wisatawan asing pada 2009 menurut data statistik jumlahnya 13.859 dan wisatawan domestik jumlahnya 1.029.003. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan laporan untuk tahun 2008. Wisatawan asing jumlahnya 11.922 dan wisatawan domestik 960.625. Dari tahun ke tahun tingkat kunjungan wisatawan ke Solo semakin meningkat. Namun pada tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo mencatat jumlah tamu masuk Solo ke anjlok hingga 100.000-an atau 8,46% lebih rendah daripada tamu tahun 2010. Kunjungan tamu di 2010 tembus 1,019 juta didominasi tamu lokal 1 juta. Sedangkan tahun 2011, jumlah tamu hanya 919.607 orang. Kendati demikian, masa tinggal atau length of stay (LOS) naik dari semula 1,5 hari menjadi 2 hari. Berikut table jumlah kunjungan wisatawan ke Solo.

Tahun Kunjungan Wisatawan Domestik &

Mancanegara 2000 118.083 2001 283.858 2002 313.446 2003 357.537 2004 362.814 2005 769.744 2006 915.610 2007 972.547 2008 1.042.862 2009 1.080.350

Table III.2. Kunjungan Wisatawan Domestik & Mancanegara Sumber : www.surakarta.go.id

Table III.2. Kunjungan Wisatawan Domestik & Mancanegara Sumber : www.surakarta.go.id

commit to user

III-5

I0208084

Ummi Salamah M.

2010 1.019.000

2011 919.607

Dari data diatas kunjungan wisatawan ke Solo setiap tahunnya mengalami perubahan. Hanya saja pada tahun 2011 sedikit mengalami penurun jumlah kunjungan, namun mengalami kenaikan masa tinggal atau length of stay (LOS) naik dari semula 1,5 hari menjadi 2.( Kabid Pemasaran Disbudpar Solo, Budi Sartono, Jumat, 23/3/2012 14:25, Solopos)

4. Penataan tata ruang kota

Bedasarkan SK Walikota Dati II Surakarta No.050/228/1/1989 tanggal 25 Mei 1989,bahwa wilayah kotamadya Surakarta dibagi dalam 4 wilayah pengembangan yang meliputi wilayah pengembangan Utara, Barat, Timur, dan Selatan. Kemudian dirinci dalam 10 Sub Wilayah pengembangan (SWP), sebagai unit perencanaan dalam penyusunan RUTRK Surakarta 1993-20113.

Keterangan Pembagian Sub Wilayah Pembangunan Kota Surakarta: 1) SWP I : kelurahan pucangsawit

2) SWP II : kelurahan kampung baru 3) SWP III : kelurahan gajahan 4) SWP IV : kelurahan sriwedari 5) SWP V : kelurahan sondakan 6) SWP VI :: kelurahan jajar 7) SWP VII : kelurahan sumber 8) SWP VIII : kelurahan jebres 9) SWP IX : kelurahan kadipiro 10) SWP X : kelurahan mojosongo

commit to user

III-6

I0208084

Ummi Salamah M.

SWP I SWP II SWP III SWP X SWP VIII SWP IV SWP VI SWP VII SWP V SWP IX

Adapun penyediaan ruang kegiatan kota Surakarta yang mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi Kotamadya Surakarta di masa mendatang yaitu:

1) Penyediaan areal pusat pariwisata

2) Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan 3) Penyediaan areal olahraga

4) Penyediaan areal relokasi industry

5) Penyediaan areal perluasan dan pembanguan pendidikan

6) Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan dan perbelanjaan

7) Penyediaan areal pusat perkantoran / pusat administrasi 8) Penyediaan areal lingkungan perumahan

Gambar III.2. Peta Penggunaan Lahan Kota Surakarta

commit to user

III-7

I0208084

Ummi Salamah M.

SWP Pari wisat a Keb uday aan Olah raga Indu stry Pend idika n Perd agan gan Pst adm / ktr Peru mah an

Lokasi Aktivitas/ Fungsi Kota

I X Pucangsawit

II

X X X X Mangkunegaran,

balaikota, Kaw. Komersial

III X X X Kearaton, Kaw. Komersial

IV

X X Sriwedari, Balekambang,

Manahan

V X Sondakan, Laweyan

VI X X Jajar

VII X Sumber, Banyuanyar

VIII

X X Taman Jurug, UNS,Kaw.

Komersial

IX X X Kadipiro

X X Mojosongo

5. Potensi lokasi dibangunnya Pasar Wisata Budaya

Potensi lokasi terpilih yang tepat untuk pembangunan Pasar Wisata Budaya pada wilayah Surakarta yaitu pada kawasan pariwisata dan perdagangan. Sesuai RDTRK Kotamadya Dati II Surakarta Bagian Selatan Tahun 1996 – 2006 Struktur Ruang Kota Surakarta yang telah diuraikan di atas. Sehingga untuk menentukan lokasi yang berpotensi digunakan sebagai system pembandingan dua kawasan sebagai berikut:

- Kawasan pariwisata : Mangkunegaran, balaikota, Keraton, Kaw. Komersial, Sriwedari, Balekambang, Manahan

Table III.3 Potensi Lokasi Dalam Penyediaan Ruang Untuk Fungsi Kota Sumber : RUTRK Kotamadya Surakarta 1993-2013

commit to user

III-8

I0208084

Ummi Salamah M.

- Kawasan perdagangan : Mangkunegaran, balaikota, Keraton, Kaw.

Komersial, Taman Jurug, UNS,Kaw. Komersial

Dari perbandingan di atas kawasan yang berpotensi didirikannya pasar wisata budaya adalah Mangkunegaran, balaikota dan kraton.

B. Tinjauan Non Fisik Kota Surakarta sebagai Dasar Kegiatan Pada