• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Kajian terdahulu ini dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah yang berguna untuk memberikan kejelasan dan batasan pemahaman informasi yang digunakan dan diteliti. Hal ini dilakukan melalui khazanah pustaka dan seputar jangkauan yang didapatkan untuk memperoleh kepastian orisinalitas dari tema yang akan dibahas.

Dalam pencak silat terdapat aspek olahraga, beladiri, kesenian dan kerohanian (spiritual) yang lebih dikenal dengan istilah berbudi pekerti luhur. Melalui

bimbingan mental spiritual yang diajarkan dalam pencak silat khususnya budi pekerti luhur dalam upaya penyesuaian diri ini akan dijadikan roh sebagai seorang pesilat. Hal ini dikarenakan jika seorang pesilat tidak mempunyai pekerti yang luhur maka tidak sepenuhnya dia dikatakan pesilat.

Penelitian tentang implementasi bimbingan mental spiritual dalam upaya penyesuaian diri remaja ini belum ada yang membahas. Maka dari itu penulis dapat melihat dan menelaah beberapa literature penelitian yang ada. Dalam kajian terdahulu ini, penulis merujuk pada beberapa jurnal dan skripsi hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain yaitu:

Tinjauan pustaka yang penulis telusuri berawal dari jurnal Aktivasi Akhlak Uswatun Hasanah Nabi Menjawab Patologi Moral Sosial Di Indonesia yang disusun oleh Zaitur Rahem. Menjelaskan tentang potret menurunnya perilaku berkeadaban disebabkan oleh tergerusnya rasa optimis dan spirit elemen bangsa (khususnya Umat Islam) dalam mengkaji nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi di dalam teks ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadis). Maka dari itu pentingnya meneladani sosok Nabi Muhammad SAW yang merupakan publik figur dengan berbagai kompetensi yang dimiliki, mulai dari kompetensi sosial, akademik, dan pedagogis melalui

gerakan perubahan mental dan sosial dalam langkah dinamis dengan menggunakan solidaritas sebagai kunci beliau dalam melakukan setiap gerakan.18

Tinjauan pustaka selanjutnya penelitian jurnal Aplikasi Nilai-Nilai Luhur Pencak Silat Sarana Membentuk Moralitas Bangsa yang disusun oleh Moh. Nur Kholis. Didalamnya membahas tentang pencak silat yang memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan sikap, mental dan kualitas generasi muda sehingga pencak silat menjadi suatu peluang bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk ikut membantu meningkatkan kualitas peserta didik melalui pelatihan sikap mental dan kedisiplinan dehingga akan mencetak generasi muda yang berjiwa kesatria.19

Dalam jurnal Rasionalitas Mengikuti Seni Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) disusun oleh Shani Indra Raharja dan Pambudi Handoyo lebih terfokus dalam melihat adanya keyakinan dan komitmen terhadap tatanan nilai-nilai agama yang mempengaruhi rasionalitas seseorang untuk memilih tindakan mengikuti seni beladiri PSHT di Desa Pengkok

18Zaitur Rahem, dengan judul Aktivasi Akhlak Uswatun Hasanah

Nabi Menjawab Patologi Moral Sosial Di Indonesia, Institut Ilmu Keislaman

Annuqayah Guluk Sumenep Madura, 2017.

19 Moh. Nur Kholis, dengan judul Aplikasi Nilai-Nilai Luhur Pencak

Silat Saran Membentuk Moralitas Bangsa, Universitas Nusantara PGRI

Padangan Bojonegoro. Mengenai pembentukan rasionalitas seseorang dalam mengikuti seni beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Bojonegoro Kecamatan Padangan Desa Pengkok adanya ketertarikan seseorang (Aktor) terhadap seni beladiri ini dibangun oleh rasionalitas seseorang akan tujuan dan manfaat serta nilai lebih.20

Selanjutnya jurnal yang berjudul Pendidikan Mental Bagi Remaja/Pemuda yang disusun oleh Budi Rusyanto. Didalamnya berisi tentang peranan remaja dalam pembangunan pada saat ini sangatlah dibutuhkan terutama dalam partisipasi aktif dan peran serta dalam pembangunan, baik pembangunan dari segi fisik maupun spirit dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, prioritisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur.21

Selain jurnal dalam sebuah penelitian skripsi yang berjudul Pembinaan Mental Agama Islam pada Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana dalam Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah di Lingkungan TNI AD Yonkav 7 Pragosa Satya Cijantung Jakarta Timur

20Shani Indra Raharja dan Pambudi Handoyo, dengan judul

Rasionalitas Mengikuti Seni Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Universitas Negeri Surabaya, 2014.

21 Budi Rusyanto, dengan judul Pendidikan Mental Bagi

yang disusun oleh Thi Thi Hardhiyanthi menjelaskan bahwa pembinaan mental agama yang sangat berperan dalam melaksanakan program bintal khususnya dibidang agama islam yang terfokus pada kegiatan pembinaan mental yang diadakan di Yonkav 7 Pragosa Satya Cijantung terutama dalam kegiatan pengajian mingguan memberikan tambahan pengetahuan agama terhadap para persit.22 Skripsi ini mempunyai kesamaan dengan skripsi penulis, akan tetapi dalam bimbingan mental yang dimaksud dari segi spiritualnya dan lebih menekankan pada pencak silat secara khusus di Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Lamongan. Penulis meneliti tentang implementasi bimbingan mental spiritual dalam upaya penyesuaian diri remaja di organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Lamongan.

Selanjutnya penelitian yang berjudul Dampak Bimbingan Mental Spiritual terhadap Keberagamaan Warga Binaan Sosial (WBS) di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger Jakarta Timur yang disusun oleh Ai Dede Novian yang lebih menekankan pada dampak bimbingan mental spiritual terhadap keberagamaan warga binaan sosial (WBS) masalah pemulihan mental dan

22 Thi Thi Hardhiyanthi, Pembinaan Mental Agama Islam pada

Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana dalam Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah di Lingkungan TNI AD Yonkav 7 Pragosa Satya Cijantung Jakarta Timur, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

spiritual.23 Subyek yang diteliti sama dengan penulis yaitu tentang bimbingan mental spiritual. Perbedaanya penulis lebih terfokus pada implementasinya dengan obyek di organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

Kemudian skripsi yang berjudul Pendidikan Kepribadian dan Pembinaan Mental Spiritual melalui Ilmu Bela Diri Pencak Silat (Studi Kasus Pada Perguruan Bela Diri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kudus) yang disusun oleh Agus Kurniawan lebih menekankan pada proses pelaksanaan pendidikan karakter dan pembinaan mental spiritual melalui latihan beladiri pencak silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) cabang.24 Sedangkan penulis lebih fokus pada implementasi bimbingan mental spiritual dalam upaya penyesuaian diri remeja di organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Lamongan.

Selanjutnya skripsi tentang Penyesuaian Diri Remaja Putus Sekolah di susun oleh Nopriadi. Penelitian ini menfokuskan kajiannya pada pengalaman dan dinamika penyesuaian diri pada remaja yang putus

23

Ai Dede Novian, Dampak Bimbingan Mental Spiritual terhadap

Keberagamaan Warga Binaan Sosial (WBS) di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger Jakarta Timur, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2016.

24

Agus Kurniawan, Pendidikan Kepribadian dan Pembinaan Mental

Spiritual melalui Ilmu Bela Diri Pencak Silat (Studi Kasus Pada Perguruan Bela Diri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kudus, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kudus, 2017.

sekolah dan berusaha melihat pengalaman remaja yang menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan secara.25 Sedangkan penulis yaitu tentang penyesuaian diri remaja dalam organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

Beberapa karya atau hasil penelitian di atas merupakan karya yang penulis anggap paling mendekati obyek materialnya maupun formalnya. Dapat disimpulkan bahwa, hal baru dalam penelitian ini yang membedakan dengan penelitian-penelitian diatas adalah memahami proses bimbingan mental spiritual remaja pada organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang bimbingan mental spiritual melalui pencak silat pada era milenial saat ini. Penelitian ini juga berusaha untuk melengkapi kekurangan itu dengan melihat dari perspektif remaja pencak silat.

Baca selengkapnya

Dokumen terkait