• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

6. Tinjauan Makna Persahabatan

Kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, tidak terlepas dan tak akan pernah terlepas dari faktor lingkungan di sekitarnya. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Satu dengan lainnya akan sangat saling membutuhkan, sehingga adanya lingkungan yang baik merupakan suatu anugerah istimewa dalam hidup dan kehidupan kita. Dengan keberadaan lingkungan yang sehat dan baik, tentunya akan membuat kita merasa nyaman tinggal di lingkungan tersebut.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, tempat kerja, sekolah atau dimana pun kita berada,

41

alangkah beruntungnya bila kita menemukan dan mendapatkan seorang sahabat sejati. Dengan adanya sahabat sejati, arti hidup dan kehidupan ini terasa lebih bermakna dan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Untuk menemukan sahabat sejati ini tidaklah mudah, dan hal itu tentunya memerlukan waktu dan proses.

Sahabat adalah ikatan pertemanan yang didasari oleh ikatan batin diantara keduanya. Persahabatan sangat dipengaruhi oleh faktor ketulusan, kecintaan, kasih sayang, pengorbanan, pengertian dan saling memotivasi. Jika faktor-faktor itu telah dimiliki oleh teman kita termasuk diri kita, maka persahabatan sejati pun akan terbentuk dengan sendirinya.

Tanpa faktor-faktor di atas, mustahil sebuah persahabatan sejati akan terbina. Jika kita ingin mempunyai sahabat, maka terlebih dahulu diri kita sendiri harus mempunyai jiwa seperti yang disebutkan di atas.

Ketika diri kita bersedih, sahabat akan berusaha menghibur diri kita. Ketika diri kita ditimpa kesulitan, sahabat akan berusaha membantu meringankan kesulitan kita. Ketika kita memerlukan bantuan seorang teman, sahabat akan membantu dengan ketulusan dan pengorbanannya. Ketika diri kita ada kesalahan dan kehilafan, sahabat akan berusaha

42

mengingatkan diri kita. Begitupun sebaliknya, jika teman kita sedang ditimpa kesulitan dan kesusahan, diri kita pun berusaha untuk membantu meringankan beban mereka dan melakukan apapun yang bisa kita lakukan untuknya.

Selain faktor-faktor di atas, ada faktor penting yang harus dijaga keberadaannya yaitu kejujuran dan saling menjaga kepercayaan. Kejujuran dan saling menjaga kepercayaan merupakan faktor yang wajib dimiliki bila kita ingin menjalin persahabatan yang sejati. Jika kejujuran dan kepercayaan telah ternoda, maka jangan harap persahabatan yang abadi akan terbina. Kejujuran dan kepercayaan merupakan unsur persahabatan yang lahir dari hati nurani yang paling dalam.

Kesucian akan kejujuran dan kepercayaan haruslah tetap terjaga dan jangan mencoba merusaknya dengan sebuah keburukan jiwa dan nafsu, karena jika sudah rusak akan sulit mengembalikan seperti semula.

Setiap manusia berharap memiliki sahabat dalam mengarungi hidupnya. Keberadaan sahabat ini sangat penting keberadannya sebagai motivator hidup dan tempat mencurahkan isi hati dan perasaan jiwa. Terkadang jika kita memiliki masalah baik itu masalah berat maupun ringan, dan kita bisa berbicara dengan sahabat kita, seolah-olah permasalahan itu sedikit demi sedikit sirna. Mungkin hal itu

43

sebagai dampak psikologis atas keberadaan seorang sahabat sejati di tengah-tengah kehidupan.

Persahabatan yang dilandasi perasaan cinta dan kasih sayang, kejujuran dan kepercayaan, pengertian, ketulusan serta kedekatan jiwa, akan menjadikannya pertemanan yang abadi sampai kapan pun dan dimana pun kita berada. Persahabatan sejati tidak akan terpisah oleh waktu dan tempat. Kita sering mendengar dan melihat berbagai kisah persahabatan sampai usia renta, hal itu tentunya jika memiliki unsur-unsur persahabatan seperti di atas. Semoga kita pun mendapatkan sahabat yang akan terus menjalin pertemanan sampai akhir hayat kita.

1) Aspek-aspek Persahabatan

Menurut Parker dan Asher (1993: 45) terdapat enam aspek kualitas persahabatan, yaitu:

a) Dukungan dan kepedulian (validation and caring) Adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan kepedulian, dukungan dan minat.

b) Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation) Adalah sejauh mana menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman baik didalam maupun diluar lingkungan akademik atau kerja.

c) Bantuan dan bimbingan (help and guidance) Adalah

44

sejauhmana teman-teman berusaha membantu satu sama lain dalam menghadapi tugas-tugas rutin dan menantang.

d) Pertukaran yang akrab (intimate change) Adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan pengungkapan informasi pribadi dan perasaan.

e) Konflik dan penghianatan (conflict and betrayal) Adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan argumen, perselisihan, rasa kesal, dan ketidak percayaan.

f) Pemecahan masalah (conflict resolution) Adalah sejauh mana perselisihan dalam hubungan diselesaikan secara efisien dan baik.

Parker dan Asher dalam (Dariyo, 2004: 86) mengungkapkan kualitas suatu hubungan persahabatan dipengaruhi oleh aspek-aspek yang dapat berfungsi dengan baik. Aspek-aspek tersebut antara lain:

a) Mendorong hubungan pertemanan (stimulating compani on ship) Mengarahkan kepada aktifitas bersama yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan, dan gairah atau semangat.

b) Pertolongan (help) Aspek ini mengarah pada penyediaan atau pemberian tuntutan, bantuan, pemberian informasi, saran dan bentuk bantuan lain yang diperlukan untuk

45

memenuhi kebutuhan atau tujuan sahabatnya.

c) Keintiman (Intimacy) Aspek keintiman merupakan keadaan dimana individu bersikap peka terhadap kebutuhan dan kondisi sahabatnya. Disamping itu, dalam dimensi terdapat kesediaan untuk menerima sahabat apa adanya.

d) Pengakuan diri (self validation) Mengarah pada penerimaan akan orang lain untuk meyakinkan, menyetujui, mendengarkan, dan menjaga gambar diri sahabatnya sebagai pribadi yang kompeten dan berharga. Hal ini seringkali dicapai dengan perbandingan sosial akan atribut serta kepercayaan seseorang.

e) Rasa aman secara emotional (emotional security) Mengarah pada rasa aman dan keyakinan yang diberikan seorang individu pada situasi-situasi yang baru atau mengancam sahabatnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas persahabatan terdiri dari mendorong hubungan pertemanan, pertolongan, keintiman, kualitas hubungan yang diandalkan, pengakuan diri, rasa aman secara emosional, dukungan dan kepedulian, pertemanan dan rekreasi, bantuan dan bimbingan, pertukaran yang akrab, konflik dan penghianatan, serta pemecahan masalah. Dalam penelitian ini,

46

alat ukur yang digunakan yaitu aspek kualitas persahabatan menurut Parker dan Asher (1993: 54), yang terdiri dari dukungan dan kepedulian, pertemanan dan rekreasi, bantuan dan bimbingan, pertukaran yang akrab, konflik dan penghianatan, serta pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan aspek-aspek tersebut mewakili secara lebih luas kriteria kualitas persahabatan.

2) Ciri-ciri Persahabatan

Menurut Santrock, J. W dalam (Djuwarijah, 2002: 63-76) ciri-ciri persahabatan sebagai berikut:

a) Sukarela

Dalam persahabatan, hubungan dibentuk atas dasar kesukarelaan penuh, sedangkan dalam berteman masih terdapat kesan kita berteman selama masih ada kerjasama.

b) Unik

Keunikan merupakan ciri khas persahabatan yang menjadikannya tidak dapat digantikan oleh bentuk hubungan lain.

c) Kedekatan dan Keintiman.

Persahabatan dan hubungan teman berbeda secara nyata. Hubungan antar teman biasanya tidak disertai dengan adanya kedekatan dan keintiman. Walaupun

47

demikian, kualitas keintiman tidak selalu sama pada setiap sahabat yang dimiliki seseorang.

d) Persahabatan harus dipelihara agar dapat bertahan.

Dalam suatu hubungan persahabatan biasanya pihak-pihak yang berkepentingan dalam hubungan.

Walaupun ada konflik-konflik kecil yang terjadi, pihak-pihak yang ada akan berusaha membicarakan faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik, agar hubungan terjalin hangat dan akrab kembali.

Menurut Mappiare, (1982: 18) dalam (Kartono, 1985: 65) mengkarakteristikkan persahabatan sebagai berikut:

a) Kesenangan yaitu suka menghabiskan waktu dengan teman.

b) Penerimaan yaitu menerima teman tanpa mencoba mengubah mereka.

c) Percaya yaitu berasumsi bahwa teman akan berbuat sesuatu yang sesuai dengan kesenangan individu.

d) Respek yaitu berpikiran bahwa teman membuat keputusan yang baik.

e) Saling membantu yaitu menolong dan mendukung teman dan mereka juga melakukan hal yang demikian.

f) Menceritakan rahasia yaitu berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat pribadi kepada teman.

48

g) Pengertian yaitu merasa bahwa teman mengenal dan mengerti dengan baik seperti apa adanya individu.

h) Spontanitas yaitu merasa bebas menjadi diri sendiri ketika berada di dekat teman.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri persahabatan terdiri dari sukarela, unik, kedekatan dan keintiman, persahabatan harus dipelihara agar dapat bertahan, kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling membantu, menceritakan rahasia, pengertian, serta spontanitas.

3) Faktor-faktor Pembentuk Persahabatan

Mappiare, (1982: 18) dalam (Kartono 1985: 65), mengungkapkan ada dua hal yang berpengaruh dalam pembentukan persahabatan, yaitu:

a) Kemiripan

Kemiripan atau kesamaan yang dapat mempererat hubungan antar pribadi adalah dalam hal pandangan atau sikap. Persamaan juga sebagai ikatan ketertarikan pada hubungan yang akrab.

b) Saling Menilai Positif

Kemudian yang memperkuat hubungan antar pribadi adalah saling menilai positif sehingga timbul perasaan atau kesan suka sama suka antara kedua

49

pihak. Ungkapan penilaian positif dapat dilakukan secara nonlisan, yaitu melalui gerak, perubahan wajah, kedipan mata dan sebagainya, atau lisan.

Mappiare, (1982: 19) dalam (Kartono, 1985: 65) faktor-faktor pembentukan persahabatan yaitu:

a) Ketertarikan Secara Fisik

Salah satu faktor yang paling kuat dan paling banyak dipelajari adalah ketertarikan secara fisik. Aspek ini menjadi penentuan yang utama dari apa yang orang lain cari untuk membentuk sebuah hubungan. Apakah pertemanan atau perkenalan yang terus menerus berkembang tergantung pada ketertarikan secara fisik dari masing-masing individu.

b) Kesamaan

Salah satu diantara alasan kita ingin mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan orang lain adalah karena kita cenderung menerima seseorang yang memiliki berbagai kesamaan dengan kita untuk menjalin sebuah persahabatan. Kesamaan mereka dari berbagai jenis karakteristik dan tingkat yang mereka tunjuk.

c) Timbal Balik

Adanya rasa saling menguntungkan yang didapatakan dari persahabatan sehingga sebuah

50

persahabatan mungkin menjadi berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pembentukan persahabatan terdiri dari kemiripan, saling menarik positif, ketertarikan secara fisik, kesamaan serta timbal balik.

Fungsi persahabatan menurut Mappiare, A. dalam (Kartono, 1985: 67) menyatakan bahwa ada enam fungsi persahabatan yaitu:

a) Pertemanan (Companionship)

Persahabatan akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menjalankan fungsi sebagai teman bagi individu lain ketika sama-sama melakukan suatu aktivitas.

b) Stimulasi Kompetensi (Stimulation)

Pada dasarnya, persahabatan akan memberi rangsangan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya karena memperoleh kesempatan dalam situasi sosial. Artinya melalui persahabatan seseorang memperoleh informasi yang menarik, penting dan memicu potensi, bakat ataupun minat agar berkembang dengan baik.

51

c) Dukungan Fisik (Physical Support)

Dengan kehadiran fisik seseorang atau beberapa teman, akan menumbuhkan perasaan berarti (berharga) bagi seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah.

d) Dukungan Ego

Persahabatan menyediakan perhatian dan dukungan ego bagi seseorang. Apa yang dihadapi seseorang juga dirasakan, dipikirkan dan ditanggung oleh orang lain (sahabatnya).

e) Perbandingan sosial(Social Comparison)

Persahabatan menyediakan kesempatan secara terbuka untuk mengungkapkan ekspresi kapasitas, kompetensi, minat, bakat dan keahlian seseorang.

f) Intimasi/afeksi (Intimacy / affection)

Tanda persahabatan yang sejati adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan keakraban satu sama lain.

Masing-masing individu tidak ada maksud ataupun niat untuk mengkhianati orang lain karena mereka saling percaya, menghargai dan menghromati keberadaan orang lain.

Adapun menurut Parker dan Asher, 1993: 17; Dariyo, 2004: 87 mengemukakan tujuh fungsi pershabatan yaitu:

a) Memupuk perkembangan kompetensi emosional,

52

membantu mengembangkan keterampilan untuk mengatur emosi mereka dan mengartikan pengalaman emosional mereka.

b) Mendukung ego dan mengesahkan diri sebagai pribadi, membantu membentuk citra diri yang kompeten, serta menarik dan berharga.

c) Memberikan rasa aman secara emosional, memberikan rasa percaya diri untuk memasuki suatu situasi baru ataupun situasi yang secara potensial berbahaya.

d) Memberikan keintiman dan afeksi.

e) Memberikan bimbingan dan bantuan pada saat ada masalah, baik dalam bentuk yang kongkrit (waktu, tenaga dan materi) maupun tidak (kritik membangun, nasihat). Melalui kesetiaan dan ketanggapannya, sahabat membuat merasa memiliki seseorang yang dapat diandalka.

f) Memberikan pertemanan dan stimulasi intelektual.

Berdasarkan uraian diatas mengenai fungsi persahabatan, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi persahabatan terdiri dari pertemanan, stimulasi kompetensi, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, intimasi/afeksi, memupuk perkembangan kompetensi emosional, membantu mengembangkan keterampilan,

53

mengesahkan diri sebagai pribadi, membantu membentuk citra diri yang kompeten, serta menarik dan berharga.

Memberikan rasa aman secara emosional, memberikan rasa percaya diri untuk memasuki suatu situasi baru ataupun situasi yang secara potensial berbahaya, memberikan bimbingan dan bantuan pada saat ada masalah, baik dalam bentuk yang kongkrit (waktu, tenaga dan materi) maupun tidak (kritik membangun, nasihat), melalui kesetiaan dan ketanggapannya, sahabat membuat merasa memiliki seseorang yang dapat diandalkan, serta memberikan pertemanan dan stimulasi intelekual.

B. Kerangka Pikir

Dokumen terkait