F. Manfaat penelitian
5. Tinjauan Media Flash
Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini
mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang
telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.
Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama Future Splash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama „Macromedia‟ adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi
32
Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.
Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk
keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang
handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang
lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat
animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, tombol
animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver
dan pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. Dalam Flash, terdapat
teknik-teknik membuat animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan
dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV.
Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan
sedikit code pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur
animasi yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi dengan
program lain seperti HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML,
dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara
lain kecil dalam ukuran file outputnya movie-movie Flash memiliki ukuran
file yang kecil dan dapat ditampilkan dengan ukuran layar yang dapat
33
Aplikasi Flash merupakan sebuah standar aplikasi industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan
kemampuan integrasi yang lebih baik. Banyak fiture-fiture baru dalam Flash yang dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan isi media yang
kaya dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara
maksimal. Fiture-fiture baru ini membantu kita lebih memusatkan perhatian
pada desain yang dibuat secara cepat, bukannya memusatkan pada cara
kerja dan penggunaan aplikasi tersebut. Flash juga dapat digunakan untuk mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan
pembuatan script tingkat lanjut. Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah
alat untuk men-debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk
mempermudah dan mempercepat pembuatan dan pengembangan isi
Action Script secara otomatis.
(https://gusvira.wordpress.com/207-2/. Diakses pada tanggal 11 januari
2016).
Dibawah ini cuplikan seagian dari media pembelajaran yang akan peneliti
gunakan untuk penelitian, yaitu :
34
Gambar 3. Tampilan Tujuan pembelajaran
Gambar 4. Tampilan Menu Media
35
Gambar 6. Tampilan Menu Materi Mikrometer
Gambar 7. Tampilan Simulasi Jangka Sorong
36 6. Pembelajaran Pengukuran Dasar
Kompetensi kejuruan pengukuran dasar merupakan salah satu
kompetensi yang diajarkan atau diberikan pada pembelajaran kompetensi
dasar untuk siswa SMK, seperi SMK Muhammadiya 1 Bantul. Pelajaran
pengukuran dasar tersebut diberikan kepada kelas X karena pengukuran
merupakan dasar dari proses selanjutnya di jurusan pemesinan. Jadi
diharapkan sebelum memasuki praktikum siswa harus sudah mampu
menggunakan alat ukur presisi.
Pengukuran adalah penetuan besaran, dimensi, atau kapasitas biasanya
terhadap suatu standar atau satuan ukur. Untuk pembelajaran pengukuran
dasar yang dipelajari di sekolah yaitu alat ukur jangka sorong dan
mikrometer. Untuk lebih lanjutnya tentang pembelajaran pengukuran akan
saya ulas di bawah ini :
a Jangka Sorong (vernier caliper)
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang
yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorng ada bermacam macam, yaitu :
Gambar 9. Vernier caliper
37
Gambar 11. Digital vernier caliper
Dari ketiga jenis jangka sorong (vernier caliper) tersebut cara
menggunakannya sama hanya langkah pembacaannya berbeda. Untuk
penelitian yang akan saya lakukan dengan menggunakan jangka
sorong ( vernier caliper) yang biasa yaitu gambar 8.
Gambar 12. Bagian-bagian jangka sorong (vernier caliper)
Fungsi dari bagian-bagian pada gambar di atas :
1) Rahang tetap : Untuk menahan benda ukur pada saat pengukuran.
2) Rahang geser : rahang yang dapat bergeser untuk menjepit benda
kerja pada saat pengukuran.
3) Rahang atas : Untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
4) Batang kedalaman : Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
benda.
5) Batang pengukur : merupakan badan utama jangka sorong dan
38
6) Mur pengencang : untuk mengunci benda pada saat
pengukuran.
Dari fungsi bagian di atas maka jangka sorong (vernier caliper)
dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan
kedalaman suatu benda. Dari penggunaannya jangka sorong (vernier
caliper) dibagi menjadi beberapa tingkat ketelitian yaitu :
1) Vernier Caliper dengan ketelitian 0,1 mm
2) Vernier Caliper dengan tingkat ketelitian 0,05 mm
3) Vernier Calper dengan tingkat ketelitian 0,02 mm
4) Vernier Caliper dengan tingkat ketelitian 1/128 inci
5) Vernier Caliper dengan tingkat ketelitian 0,001 inci
Dari beberapa tingkat ketelitian jangka sorong (vernier caliper) di
atas yang paling sering digunakan di sekolah adalah jangka sorong
dengan tingkat ketelitian 0,02 mm. Untuk itu cara membaca skala
pada jangka sorong (vernier caliper) dengan tikat ketelitian 0,02 mm
adalah sebagai berikut :
Gambar 13. Skala pembacaan Jangka sorong
Skala Utama = 3 mm dan Skala nonius = 38 x 0,02 mm = 0,76 mm.
Maka hasil pengukuran jangka sorong diatas adalah 3 + 0,76 = 3,
39 b Mikrometer
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang
yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan
0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur
diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
Mikrometer skrup berdasarkan penggunaannya dibagi menjadi 3 yaitu,
mikrometer diameter luar, mikrometer diameter dalam , dan
mikrometer kedalaman.
Gambar 14. Macam-macam mikrometer
Dalam pembelajaran pengukuran dengan alat ukur presisi
mikrometer skrup, alat yang paling sering digunakan adalah
mikrometer diameter luar, untuk itu jenis mikrometer yang akan
dibahas adalah mikrometer diameter luar. Untuk selanjutnya mari kita
pelajari bagian-bagian mikrometer skrup.
40
Dari bagian bagian mikrometer skrup di atas memiliki berbagai
fungsi yaitu :
1) Bingkai (Frame) : Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan
logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan
kuat.Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan
pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai
dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan
ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama
sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap
10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2) Landasan (Anvil) : berfungsi sebagai penahan ketika benda
diletakan diantara anvil danspindle.
3) Spindle (gelendong) : Spindle ini merupakan silinder yang dapat
digerakan menuju landasan.
4) Pengunci (lock) : Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle
agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
5) Sleeve Berfung si sebagai Tempat skala utama.
6) Thimble Berfungsi sebagai Tempat skala nonius berada
7) Ratchet Knob Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar
sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
Cara kerja menggunakan mikrometer skrup adalah sebagai berikut :
1) Memutar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam
sehinggga ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati
41
2) Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan
rahang geser.
3) Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda
yang akan diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
4) Memutar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga
skala nonius pada pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.
5) Membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
Langkah pembacaan pengukuran menggunakan mikrometer skrup
adalah :
Gambar 16. Skala pembacaan mikrometer
Dari gambar di atas, garis skala atas menunjukan angka 7 mm
dan garis skala bagian bawahnya menunjukan 0,5 mm maka skala
utama pada mikrometer sekrup tersebut menunjukan angka 7,5 mm.
Bacalah skala noniusya itu garis yang tepat segaris dengan garis
pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius
menunjukan 0,01 mm. Pada gambar di atas, skala nonius menunjukan
42
menunjukan 0,22 mm. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama
dengan hasil pengukuran dari skala nonius. Sehingga dari gambar
diatas diperoleh hasil pengukuran 7,5 mm + 0,22 mm = 7,72 mm.
Ketidakpastian dari pengukuran dengan mikrometerskrup adalah
setengahnya dari skala terkecil mikrometer skrup tersebut.yaitu 0,5 x
0,01 = 0,005 sehingga hasil pengukuran dapat dituliskan sebagai
berikut : 7,72 mm ± 0,005 mm