• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A.TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Manajemen

Menurut Mary Parker Follet (2007) pengertian manajemen sebagai proses, karena dalam manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian. Kegiatan-kegiatan itu satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain saling terkait (terpadu), sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, manajemen disebut sebagai Sistem.

Manajemen mengandung unsur sebagai berikut:

a) Manajemen sebagai proses / usaha / aktifitas b) Manajemen sebagai seni

c) Manajemen terdiri dari individu-individu / orang-orang yang melakukan aktivitas

d) Manajemen menggunakan berbagai sumber-sumber dan faktor produksi yang tersedia dengan cara efektif dan efisien

e) Adanya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Menurut James F. Stoner (2004) pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, manajemen mangacu pada suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja diselesaikan secara efisien dan

efektif dengan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi manajemen berjalan sesuai dengan tipeksinya masing-masing.

Walapun berbeda-beda dalam cara pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan penilaian.

a) Manajemen sebagai proses kegiatan

Sebagai suatu proses kegiatan, manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan apa yang direncanakan sampai dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikannya agar sesuai dengan apa yang direncanakan.

b) Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni

Manajemen sebagai ilmu dan seni diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan dengan pendekatan dan menjelaskan fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan dan mengindentifikasikan proses manajemen berdasarkan kaida-kaida ilmiah.

c) Manajemen sebagai kumpulan orang untuk mencapai tujuan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kooperatif dalam organisasi disebut sebagai aktivitas manajemen. Kolektivitas orang-orang tersebut bergabung dalam suatu organisasi dan dipimpin oleh seorang pemimpin (manajer) yang bertanggung jawab penuh atas upaya pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.

10

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Beberapa ahli mengemukakan fungsi–fungsi Manajemen secara berbeda–beda, hal ini karena latar belakang (pendidikan, pengalaman, pekerjaan, dll) yang berbeda, dan pendekatan yang dilakukannya pun berbeda pula. Menurut Robbins dan Coulter (2010:9) menjelaskan fungsi sebagai berikut:

a) Perencanaan (Planning) adalah sebuah fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran, penetapan, strategi untuk mencapai sasaran, dan pengembangan rencanakerja untuk mengelola aktivitas –aktivitas.

b) Pengorganisasian (Organizing) adalah menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya. c) Penggerakan (Motivating) dapat di definisikan sebagai keseluruhan

proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas dan tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

d) Pengawasan (Controlling) adalah mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai rencana.

e) Penilaian (Evaluating) merupakan fungsi dalam memberikan suatu penilaian terhadap kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut George R. Terry (disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), Menjelaskan fungsi–fungsi manajemen yaitu “planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating (penggerakan), Controlling (pengendalian) dan Evaluating (penilaian).

a) Perencanaan

Perencanaan (Planning) adalah fungsi dasar manajemen, karena fungsi – fungsi lain (organizing, actuating, directing, controlling, dll) harus terlebih dulu direncanakan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaannya dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif (kemungkinan) yang ada. Berikut ini adalah definisi perencanaan yang diberikan para ahli.

Terry seperti dikutip oleh Lestari (2007:25) menyatakan: “planning is the selection and relating of fact and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation of proposed activitions believed necessary to achieve desired result. “(Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan).

Dari pengertian mengenai perencanaan tersebut di atas, secara implisit mengandung makna penentuan tujuan, pengembangan kebijakan, program, proyek, system, dan prosedur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian perencanaan mengandung tiga karakteristik:

1) Selalu berhubungan dengan waktu mendatang

2) Memerlukan tindakan

12

b) Pengorganisasian

Fungsi Pengorganisasian (Organizing) tidak lain adalah pembagian kerja, artinya penetuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, mengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikannya kepada setiap karyawan, serta menetapkan hirarki dan hubungan-hubungan. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah definisi yang diberikan oleh para ahli adminitrasi dan manajemen.

Robbin dan Coulter (2010:239) menjelaskan pengorganisasian adalah: “menyusun dan menstrukturisasi pekerjaan untuk mencapai tujuan”.

Allen seperti dikutip oleh Sadjiman (2007:53): “we can define organization as the process of identifying and grouping the work to be performed, defining and delegating responsibility and authority and establishing relationships for the purpose of enabling people to work most effectively together in accomplishing objectives”. (Kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggungjawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam mencapai tujuan).

Hasil pengorganisasian adalah organisasi-organisasi sebagai alat adminitrasi dan manajemen dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, yaitu organisasi sebagai wadah, dan organisasi sebagai proses.

1) Organisasi sebagai wadah : adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan adminitrasi dan manajemen dijalankan, dan karenanya bersifat relative statis.

2) Organisasi sebagai proses : menyoroti interaksi antara orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, dan karenannya bersifat dinamis. Dari interaksi ini menimbulkan dua macam hubungan, yaitu:

a) Hubungan formal (formal organization), yang diatur dalam dasar hukum pendirian (perpres, permen, perda, akte: struktur organisasi dan tata kerja, hierarki, dsb).

b) Hubungan informal (informal organization), yang didasarkan pada personal relations, kesamaan keahlian, kesamaan kepentingan, kesamaan intrest, dll. Dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.

c. Penggerakan

Fungsi Penggerakkan (Motivating) yang dikemukakan oleh para ahli lain mengemukakan dengan istilah berbeda walaupun maksudnya para ahli lain mengemukakannya dengan istilah berbeda walaupun maksudnya sama, misalnya directing, leading, commanding, dan motivating. Perbedaannya sebenarnya hanya terletak pada “kesan” saja, misalnya:

1. Istilah actuating, berarti menggerakan dari belakang.

2. Istillah commanding dan leading, berarti pemimpin berada “diatas” dan tidak ikut serta mengamati pelaksanaan, karena terlalu jauh dari bawahan.

3. Istilah directing, berarti pemimpin berada disamping bawahan sehingga tidak jelas peranannya dalam pelaksanaannya.

4. Istilah motivating, berarti pemimpin berada ditengah-tengah bawahan, dan dengan demikian dapat memberikan bimbingan, perintah, nasihat, dan koreksi jika diperlukan.

14

Menurut Terry dalam Mulyono (2008:23), mengemukakan bahwa, “actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

d. Pengawasan

Pengawasan dijelaskan oleh beberapa ahli dengan istilah lain seperti pengendalian, evaluasi, memonitoring, berikut beberapa pendapat para ahli tentang pengawasan seperti berikut ini :

Menurut Robbins dan Coulter (2010:182) pengendalian adalah proses mengawasi (monitoring), membandingkan dan mengoreksi (correcting) kinerja.

e. Penilaian

Evaluation (Penilaian) merupakan fungsi dalam memberikan suatu penilaian terhadap kegiatan serta dalam menilai sejauh mana usaha dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Koontz dan Donnel (2010:182) mengatakan bahwa “planning and controlling are the two sides of the same coin”. (Perencanaan dan pengawasan adalah dua sisi dari mata uang yang sama). Pengawasan atau pengendalian menyeluruh terhadap semua aktivitas organisasi disebut “administrative control” sedangkan pada bagian-bagian atau unit tertentu disebut “management control”.

3. TinjauanTentang Manajemen Sumber Daya Manusia

a) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu fungsi yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen, pengelolaan dan pengarahan kepada orang-orang yang bekerja pada perusahaan tersebut. Manajemen sumber daya manusia ini akan menyediakan pengetahuan tentang perusahaan, peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan administrasi, pembinaan, sarana hukum dan manajemen talenta semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Handoko (2014) Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan pengguna sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.

Menurut hasibuan (2017) Manajemen sumber daya manusia adalah seni pengolaan dan seni yang mengatur hubungan dan peranan para pekerja agar aktif dan efisien membantu terwujudnya tujuan dari suatu perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut mangkunegara (2003) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu. Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal didalam dunia kerja untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan individu dari setiap pegawai.

16

b) Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)

Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan penting yaitu perencanaan, penarikan dan proses seleksi. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Demi mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria departemen sumber daya manusia biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes keahlian dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.

2. Evaluasi

Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi di sini termasuk dalam melakukan pelatihan dan penilaian. Dimana departemen sumber daya manusia memberi pelatihan terhadap para calon pegawai dan memastikan mereka mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance mereka.

3. Membangun Relasi

Fungsi selanjutnya adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia berperan penting dalam membangun relasi dengan karyawan seperti melakukan negosiasi dengan perserikatan pekerja. Departemen sumber daya manusia juga harus berusaha agar tidak terjadi tindakan yang tidak sehat yang dilakukan oleh karyawan seperti mogok bekerja dan demonstrasi.

B. TINJAUAN EMPIRIS

Tabel 2.1

Peneliti Tahun Judul Hasil

Helen Kurniawati 2019 Implementasi Fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan pada Pt. Pegadaian (Persero) Syariah Kantor Cabang Simpang Skip Kota Bengkulu

Implementasi fungsi manajemen pada PT. Pegadaian syariah dalam meningkatkan kinerja perusahaan, karyawan masing-masing memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan pembagiannya, menyusun dan

mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Nur khasanah 2018 Implementasi fungsi - fungsi manajemenen sumber daya manusia di usaha kecil mikro menengah mutiara baru desa plumbon, kec. Karangsambung kab. Kebumen, jawa tengah

Faktor – faktor yang menyebabkan

implementasi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia di UMKM belum optimal alasannya tidak dilakukannya perencanaan yang matang di UMKM. Hidayatus Sholihah 2018 Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Di Man Yogyakarta Iii

Perencanaan Sumber Daya Manusia menurut kepala urusan bidang kurikulum, perencanaan SDM di MAN Yogyakarta III terkait langsung dengan pemerintah karena

madrasah ini merupakan sekolah negeri. Fathul Maujud 2018 Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus Pengelolaan

Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta’allim Pagutan)

Berdasarkan pada temuan penelitian yang sudah disusun sebelumnya bahwa Mekanisme penentuan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh Madrasah Ibtidaiyah Islahul

Muta’allim Pagutan, yaitu dengan cara menentukan visi dan misi madrasah.

18 Rohmah Kurniawati 2017 Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Profesionlitas Dosen Stie Yapan Surabay

Perencanaan kebutuhan dosen dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

C. Kerangka Fikir

Uma sekara (Sugiyono, 2010) Kerangka berfikir merupakan suatu model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan itu dengan segala macam faktor yang telah atau sudah di identifikasi yakni sebagai masalah yang penting.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah lembaga pemerintah non kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa Badan Pertanahan Nasional kemudian disingkat (BPN) adalah lembaga pemerintah nonkementrian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden. Lebih lanjut dari angka (2) dari pasal yang sama menentukan bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng di pimpin oleh seorang kepala kantor.

Saat ini dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sangatlah penting dalam mengetahui kemajuan terhadap suatu organisasi. Hal itu dikarenakan dalam sebuah proses manajemen terjadi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau motivating, pengawasan atau evaluasi, Perencanaan atau planning.

Pengertian manajemen sumber daya manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

Manajemen sumber daya manusia ini akan menyediakan pengetahuan tentang perusahaan, peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan administrasi, pembinaan, sarana hukum dan manajemen talenta semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.

Gambar 2.1 Kantor Pertanahan

Kab. Bantaeng

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya

Manusia :

1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)

2. Evaluasi

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di kalapangan.

Deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat penjelasan atau penguraian data dan informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep-konsep yang mendukung pembahasan yang relefan dimana penjelasan ini menggunakan metode kualitatif kemudian diperoleh kesimpulan dari permasalahan penelitian ini.

B.

Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada Implementasi Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada dan objek penelitiannya adalah Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng.

C.

Pemilihan Lokasi Dan Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng yang berlokasi di Jalan Andi Manapian No. 08, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan waktu penelitian selama 2 bulan dimulai dari 13 Juli – 13 September 2020.

D.

Sumber Data

1.

Data primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan yaitu data yang dikumpulkan dari responden melalui wawancara penelitian yang berkaitan tentang Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kab. Bantaeng.

2.

Data sekunder

Data yang diperoleh dari pencatatan dokumen-dokumen atau arsip pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng seperti data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Dapat juga diartikan sebagai data pendukung atau dokumen yang dapat digunakan sebagai pelengkap yang terdapat pada lokasi penelitian.

E.

Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, penulisan melakukan:

1.

Survey Pustaka

Yaitu memperoleh data yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian baik yang didapat dari buku-buku teori yang membahas tentang Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, hasil-hasil seminar, skripsi-skripsi yang mempunyai kolerasi terhadap penelitian ini.

2.

Observasi

Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung ke pada responden dalam hal ini kepada para pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng.

22

Tabel 3.1 Data Informan No

.

Nama Inisial Jabatan Ket

1

Drs. Muhammad Yusri, Am. M.H

MY Kepala Kantor Pertanahan 1 Orang

2 Nur Annisa, S.H NA

Kepala Urusan Prencanaan Evaluasi dan Pelaporan

1 Orang

3 Andi Ardian Nur AAN

Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan

1 Orang

Jumlah 3 Orang

Maka dari itu dalam penelitian ini adalah 3 orang pegawai Kantor Pertanahan Kab.Bantaeng terdiri dari : 1 Orang Kepala Kantor Pertanahan, 1 Orang Kepala Urusan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, dan 1 Orang Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan.

Alasan penelitian ini agar dalam melakukan penelitian mudah mendapatkan data yang kita butuhkan melalui wawancara langsung atau bertatap muka langsung ke pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng

3.

Wawancara

Yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden dalam hal ini kepada para pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng yang sudah di tentukan dalam data informan guna melengkapi data yang diperlukan.

Dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari buku- buku, catatan-catata, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan yang lainnya. Mote ini digunakan untuk memperdalam pemahaman akan konsep teori yang terkait dengannya berikut profil badan atau lembaga yang bersangkutan.

F.

Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan suatu unsur yang amat penting dalam suatu penelitian, karena fungsinya sebagai sarana pengumpul data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian yang dituju. Oleh karena itu, instrument penelitian yang digunakan harus sesuai dalam dengan situasi dan kondisi dari penelitian itu sendiri. Adapun alat-alat penelitian yang digunakan penelitian dalam melakukan penelitian sebagai berikut:

1.

Handphone sebagai alat perekam

Alat perekam digunakan sebagai alat bantu agar tidak ada informasi yang dilewatkan dan selama wawancara peneliti dapat berkonsentrasi pada apa yang ditanyakan tanpa harus mencatat. Alat perekam ini juga memudahkan peneliti mengulang kembali hasil wawancara agar dapat diperoleh oleh data yang utuh, sesuai apa yang disampaikan responden dalam wawancara.

Hal ini berguna untuk meminimalkan kesalahan biasa yang sering terjadi karena keterbatasan dan subjektivitas peneliti. Alat perekam ini digunakan dengan izin responden. Selain alat perekam peneliti juga menggunakan catatan sebagai alat bantu untuk menggambarkan situasi dan keadaan saat berlangsungnya proses wawancara dan semua respon non verbal yang ditunjukkan oleh

24

informan.

2.

Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan penelitian mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Adanya pedoman wawancara juga akan memudahkan peneliti membuat kategorisasi dalam melakukan analisis data, pedoman wawancara yang didasari oleh kerangka teori yang ada, guna menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian yang dilakukan.

G.

Teknik Analisis

1.

Pengumpulan data baik melalui observasi langsung di lapangan kemudian wawancara mendalam terhadap informasi yang compatible terhadap penelitian untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Ataupun dengan menelah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.

2.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dari catatan-catatan yang diperoleh dari pengumpulan data.

3.

Penyajian data adalah kegiatan mengumpulkan informasi dalam bentuk teks naratif atau grafik jaringan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam uraian penjelasan.

dilakukan secara cermat dengan malakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan data yang didapatkan. Dimana dalam Analisis deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat penjelasan atau penguraian data dan informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang mendukung pembahasan yang relevan kemudian diperoleh kesimpulan dari permasalahan penelitian ini.

26

Dokumen terkait