• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANTAENG SKRIPSI. Oleh: AINUL SAPUTRA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANTAENG SKRIPSI. Oleh: AINUL SAPUTRA NIM"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh:

AINUL SAPUTRA

NIM 105721126516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

ii

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANTAENG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjan Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

AINUL SAPUTRA

NIM 105721126516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

iii

MOTTO

“Hanya Kebodohan yang Meremehkan Pendidikan”

Persembahan

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :

1. Kepada kedua Orang Tua Saya, Ayahanda Muh Ali dan Ibunda

Ramlah yang telah memberikan semangat dan doa sehingga

saya bisa menyelesaikan karya ini

2. Bapak dan Ibu Dosen, Terkhusus kedua Pembimbing yang

selama ini tulus dan ikhklas dalam meluangkan waktunya

menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya

ilmiah ini.

3. Para sahabat yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan

bantuan.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Assalamu alaikum Wr.Wb

Segalah puji bagi Allah SWT yang menggenggam jantung ini dan membiarkanya tetap berdetak, mengalirkan nyawa dalam tubuh sehingga satu demi satu ibadah yang di berikanya dapat penulis melaksanakan. Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-nya, serta senantiasa memberikan keselamatan, kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas akhir Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Implementasi Fungsi–Fungsi Manajemen Sumber

Daya Manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng”

Tugas Akhir/Skripsi penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Teristimewa dan terutama saya dedikasikan sepenuhnya kepada kedua orangtua saya tercinta terima kasih untuk semua kasih sayang, do’a yang tidak perna putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk saya. Tak cukup hanya sekedar terima kasih untuk membasuh keringat untuk tetesan air mata yang mengalir selama ini untuk saya hinggah mencapai tempat ini, namun percayalah dalam setiap hembusan nafas ini adalah do’a memohon surga jadi balasan termanis bagi jasa kalian selama ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moral, materil, spritual, maupun administrasi.

(8)

viii

Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku rektor universitas muhammadiyah makassar dan para pembantu rektor yang senantiasa mencurahkan dedikasihnya dengan penuh keikhlasan dalam rangka pengembangan mutu dan kualitas universitas muhammadiyah makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Selaku dekan fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid , SE, MM, selaku ketua jurusan dan bapak Nasrullah SE, MM Selaku sekretaris jurusan fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah makassar.

4. Bapak Samsul Rizal, SE.MM Selaku Penasihat Akademik penulis 5. Bapak Dr. Ahmad Ac., ST., M.M Selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing serta mengarahkan penulis, sehinggah Skripsi ini bisa terselesaikan.

6. Bapak Faidul Adziem, S.E., M.Si Selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya dan membantu selama dalam penyusunan skripsi ini hingga seminar hasil.

7. Bapak Seluruh dosen Dan staf pengajar jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammdiyah makassar yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi saya. 8. Kedua orangtua saya yang telah banyak memberikan dukungan baik

berupa materi maupun non materi. Dukungan merupakan penyemangat yang tak terhinggah dan doa yang tulus bagi penulis.

(9)

ix

selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

10. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu per satu, yang telah memberi saya semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi sempurnanya Skripsi ini.

Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca seandainya terdapat kesalahan-kesalahan di dalam Skripsi ini dan penulis berharap sehinggah Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb

Makassar, Oktober 2020

(10)

x

ABSTRAK

AINUL SAPUTRA, 2020. Implementasi Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber

Daya Manusia Pada kantor Badan Pertanahan Nasional Kabapaten Bantaeng. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Dr. Ahmad Ac., ST., M.M dan Faidull Adziem, S.E., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah peneitian kasus dengan pendekatan dekskriptif Kualitatif. Data yang diolah adalah hasil wawancara dari informan kunci pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengumpulan Data Baik Melalui Observasi maupun Wawancara, Reduksi Data, Penyajian Data dan Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng telah di implementasikan atau diterapkan sesuai dengan visi dan misi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng.

(11)

xi

Makassar, supervised by Dr. Ahmad Ac. ST., M.M and Faidul Adziem S.E., M.M This study aims to determine several applications of the function of human resource management in the Bantaeng regency land office. This type of research used in research is a case study with a qualitative descriptive approarch. The data processed is the result of interviews with key informants at the Bantaeng Regency Land Office. The data collection techniques used were observation, interview and documentation. While the data analysis technique is data collection through observation and interviews, data reduction, data presentation and

conclusions.

Based on the result of research conducted by researches, the conclusionthat can be drawn is that the implementation of the human resource management function in the Bantaeng Regency Land Office has been implemented or implemented in accordance with the vision and mission of the Bantaeng.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL

...

i

HALAMAN JUDUL ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 7

C.

Tujuan Penelitian ... 7

D.

Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A.

Tinjauan Teori ... ... 8

B.

Penelitian Terdahulu... 17

(13)

xiii

C.

Lokasi Penelitian ... 20

D.

Sumber Data ... 21

E.

Pengumpulan Data ... 21

F.

Instrumen Data ... 23

G.

Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A.

Sejarah Singkat ... 26

B.

Hasil ... 37

C.

Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A.

Kesimpulan ... 50

B.

Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ... 17 Tabel 3.1 Data Informan ... 22

(15)

xv

(16)

xvi

DAFATAR LAMPIRAN

Hasil wawancara ... 52 Dokumentasi ... 60 Surat balasan ... 64

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945, telah menegaskan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Demikian pula soal tanah, pemerintah berkewajiban memberikan kepastian hukum terhadap status tanah yang dikuasai masyarakat atau badan usaha.

Negara Indonesia telah menjamin hak rakyatnya sebagai Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945, serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan dan menjamin segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan pemerintahannya dengan tidak terkecuali.

Kepastian hukum penting untuk mengatur kehidupan masyarakat adil, dapat menghindarkan pelanggaran yang dapat dilakukan oleh masyarakat ataupun penegak hukum yang dapat dipergunakan negara dalam mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Demikian pula mengenai lahan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria di dalam oleh pemerintahan diadakan pendaftaran tanah diseluruh Wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah.

(18)

2

Pendaftaran tersebut meliputi:

a) Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah

b) Pendaftaran hak-hak tanah dan peralihan hak-hak tersebut

c) Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian pembuktian yang kuat.

Pemenuhan kebutuhan publik merupakan tanggung jawab dan kepentingan bersama antara pemerintah dan warga. Orientasi pemerintah mengedepankan publik tidak meminimalisir ruang partisipasi masyarakat, menitik beratkan pada nilai-nilai yang menjunjung keinginan dan kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian dan keadilan sosial. Dengan demikian pemerintah harus meningkatkan kinerja yang berkualitas agar tujuan organisasi dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia melalui manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Kinerja pada tingkat organisasi bertujuan dalam menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan.

Hal yang demikian tersebut haruslah dapat diterapkan pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Bantaeng sebaga instansi vertical dari Badan Pertanahan Nasional yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 2006.

(19)

Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng Merupakan instansi pemerintah yang melayani kegiatan masyarakat dalam pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah, Peralihan Hak Atas Tanah, Pembebanan Sertifikat Hak Atas Tanah dan kegiatan-kegiatan pelayanan pertanahan lainnya. Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng merupakan instansi pemerintah yang melayani kegiatan masyarakat dalam pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah, Peralihan Hak Atas Tanah, Pembebanan Sertifikat Hak Atas Tanah dan kegiatan-kegiatan pelayanan pertanahan lainnya.

Dalam masalah sumber daya manusia (MSDM) saat ini yang menjadi sorotan dan tumpuan terhadap organisasi / perusahaan. Tetapi bertahan didalam era globalisasi yang sekarang ini. Dalam sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam utama untuk setiap kegiatan terhadap organisasi maupun perusahaan, walaupun dapat didukung oleh beberapa saran dan prasarana dan sumber daya manusia yang lebih handal dalam kegiatan organisasi maupun perusahaan yang tak dapat berjalan dengan lancar. Hal itu dapat menunjukan bahwa terhadap sumber daya manusia merupakan kunci utama terhadap pokok yang harus lebih diperhatikan, dengan segala kebutuhan yang ada. Dalam kunci utama terhadap pokok dalam sumber daya manusia akan lebih menentukan terhadap keberhasilan dalam setiap pelaksanaan untuk memperoleh, mengembangkan, serta mempertahankan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas yang semakin mendesak sesuai dinamika terhadap lingkungan yang setiap saat berubah.

(20)

4

Dalam pengertian manajemen sumber daya manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelola karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus (Hanry Simamora).

Pada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng memiliki visi misi tentunya agar tercapai suatu tujuan dan meningkatkan mutu kualitas terhadap Kantor Pertanahan. Visi misi nya pada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng adalah yang pertama visinya adalah mewujudkan Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng menjadi lembaga yang mampu menciptakan keharmonisan / tanah untuk keadilan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Bantaeng. Sedangkan misi dalam Kantor Badan Pertanahan Kabupaten adalah meningkatkan nilai ruang/tanah yang lebih bermanfaat dan bermartabat untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Bantaeng, terdaftarnya seluruh bidang tanah sesuai peruntukan ruang, penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berkelanjutan, berketidakpastian hukum hak atas tanah untuk mewujudkan masyarakat Bantaeng yang berkeadilan dan sejahtera, meningkatkan sistem kelembagaan yang merupakan sumber kesejahteraan sebagai perekat fungsi sosial ekonomi dan budaya masyarakat di Bantaeng, memastikan dan mewujudkan hubungan hukum antara subjek objek Hak atas tanah agar berkepastian hukum untuk mengenai sengketa, konflik, dan perkara pertanahan dalam prospek kerja karyawan pada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng.

(21)

Dalam Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng dalam proses kerjanya yang dilakukan adalah membuat sertfikat tanah untuk mengukur tanah yang ada dikabupaten Bantaeng, membuat pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL), membuat Surat ukur tanah, membuat gambar tanah. Dalam pemerintah Kab. Bantaeng masyrakat penyerahan sebanyak 4.380 sertifikat gratis untuk warga Bantaeng. Dalam sertifikat itu diserahkan kepada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng kepada warga Bantaeng dalam rangkaian acara seremoni di Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng. Sertifikat itu terdiri atas 3.580 sertifikat untuk PTSL, 600 sertifikat untuk redistibusi tanah, dan 200 sertifikat untuk UKM, serta sertifikat tanah asset pemerintah daerah dan wakaf untuk badan hukum sosial (masjid dan pesantren). Sertifikat ini merupakan program Strategis Nasional yaitu pensertifikat tanah untuk rakyat 2018. Di serahkannya sertifikat tanah, yang merupakan wujud kepastian hak, kepastian hukum, dan kepastian objek tanah dalam rangka perlindungan hak keperdataan atas kepemilikan tanah rakyat secara pasti. Kadang saja tidak semua dalam rangka permintaan yang ada mampu dipenuhi terhadap Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng. Hal itu disebabkannya oleh terhadap kinerja pada karyawan yang tidak optimal.

Menurut Nawawi (2005) kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik atau non fisik. Sedangkan menurut Mangkunegara (2010) kinerja SDM merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance atau yang biasa yang disebut dengan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang ingin dicapai oleh seseorang. Menurut Kusrriyanto dalam Nawawi (2005) kinerja karyawan adalah perbandingaan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (pada umumnya menggunakan satuan jam).

(22)

6

Berdasarkan pendapat para ahli yang diatas, dapat menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil dari pelaksanaan terhadap suatu pekerjaan, yang bersifat baik fisik maupun non fisik. Kinerja karyawan adalah suatu hal yang penting terhadap perusahaan, karena kinerja karyawan pada dasarnya menentukan perfoma kinerja tehadap suatu perusahaan. Maju atau mundurnya suatu perusahaan itu sangatlah dipengaruhi besar oleh kinerja suatu perusahaan. Oleh sebab itu kita bagi si pihak dalam manajemen sangat memperhatikan dalam semua hal yang dapat berkaitan terhadap kinerja karyawannya.

Menurut Mangkunegara (2005) kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor individual dan faktor organisasi. Dalam artiannya secara psikologis, secara individu yang normal merupakan individu yang memiliki secara integrasi yang lebih tinggi diantara psikis dan fisik, jadi maka dalam hal itu individu yang tersebut dengan memiliki beberapa konsentrasi diri yang sangat lebih baik. Dari konsentrasi yang sangat lebih baik itu adalah model yang paling utama dari individu yang sangat mampu dapat mengelola dan mendayagunakan terhadap potensi dari dirinya secara optimal dalam melaksanakan bentuk kegiatan maupun aktivitas dalam kerja sehari-harinya untuk mencapai tujuannya dalam organisasi.

Berdasarkan uraian diatas pada latar belakang maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengankat judul ”Implementasi Fungsi-Fungsi

Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng”.

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka oleh karena itu rumusan masalah dapat diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana implementasi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia di Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang sudah tersaji oleh karna itu tujuan penelitian dapat diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui apakah implementasi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia telah di terapkan atau tidak pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng”

D. Manfaat penelitian

Penulis berharap dengan penelitian ini maka dapat memberikan masukan dalam hal implementasi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia di Kantor Pertahanan Kab. Bantaeng. Serta apa yang perlu dibenahi oleh Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng dalam hal melakukan fungsi tersebut.

(24)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A.TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Manajemen

Menurut Mary Parker Follet (2007) pengertian manajemen sebagai proses, karena dalam manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian. Kegiatan-kegiatan itu satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain saling terkait (terpadu), sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, manajemen disebut sebagai Sistem.

Manajemen mengandung unsur sebagai berikut:

a) Manajemen sebagai proses / usaha / aktifitas b) Manajemen sebagai seni

c) Manajemen terdiri dari individu-individu / orang-orang yang melakukan aktivitas

d) Manajemen menggunakan berbagai sumber-sumber dan faktor produksi yang tersedia dengan cara efektif dan efisien

e) Adanya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Menurut James F. Stoner (2004) pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, manajemen mangacu pada suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja diselesaikan secara efisien dan

(25)

efektif dengan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi manajemen berjalan sesuai dengan tipeksinya masing-masing.

Walapun berbeda-beda dalam cara pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan penilaian.

a) Manajemen sebagai proses kegiatan

Sebagai suatu proses kegiatan, manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan apa yang direncanakan sampai dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikannya agar sesuai dengan apa yang direncanakan.

b) Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni

Manajemen sebagai ilmu dan seni diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan dengan pendekatan dan menjelaskan fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan dan mengindentifikasikan proses manajemen berdasarkan kaida-kaida ilmiah.

c) Manajemen sebagai kumpulan orang untuk mencapai tujuan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kooperatif dalam organisasi disebut sebagai aktivitas manajemen. Kolektivitas orang-orang tersebut bergabung dalam suatu organisasi dan dipimpin oleh seorang pemimpin (manajer) yang bertanggung jawab penuh atas upaya pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.

(26)

10

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Beberapa ahli mengemukakan fungsi–fungsi Manajemen secara berbeda–beda, hal ini karena latar belakang (pendidikan, pengalaman, pekerjaan, dll) yang berbeda, dan pendekatan yang dilakukannya pun berbeda pula. Menurut Robbins dan Coulter (2010:9) menjelaskan fungsi sebagai berikut:

a) Perencanaan (Planning) adalah sebuah fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran, penetapan, strategi untuk mencapai sasaran, dan pengembangan rencanakerja untuk mengelola aktivitas –aktivitas.

b) Pengorganisasian (Organizing) adalah menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya. c) Penggerakan (Motivating) dapat di definisikan sebagai keseluruhan

proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas dan tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

d) Pengawasan (Controlling) adalah mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai rencana.

e) Penilaian (Evaluating) merupakan fungsi dalam memberikan suatu penilaian terhadap kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut George R. Terry (disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), Menjelaskan fungsi–fungsi manajemen yaitu “planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating (penggerakan), Controlling (pengendalian) dan Evaluating (penilaian).

(27)

a) Perencanaan

Perencanaan (Planning) adalah fungsi dasar manajemen, karena fungsi – fungsi lain (organizing, actuating, directing, controlling, dll) harus terlebih dulu direncanakan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaannya dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif (kemungkinan) yang ada. Berikut ini adalah definisi perencanaan yang diberikan para ahli.

Terry seperti dikutip oleh Lestari (2007:25) menyatakan: “planning is the selection and relating of fact and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation of proposed activitions believed necessary to achieve desired result. “(Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan).

Dari pengertian mengenai perencanaan tersebut di atas, secara implisit mengandung makna penentuan tujuan, pengembangan kebijakan, program, proyek, system, dan prosedur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian perencanaan mengandung tiga karakteristik:

1) Selalu berhubungan dengan waktu mendatang

2) Memerlukan tindakan

(28)

12

b) Pengorganisasian

Fungsi Pengorganisasian (Organizing) tidak lain adalah pembagian kerja, artinya penetuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, mengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikannya kepada setiap karyawan, serta menetapkan hirarki dan hubungan-hubungan. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah definisi yang diberikan oleh para ahli adminitrasi dan manajemen.

Robbin dan Coulter (2010:239) menjelaskan pengorganisasian adalah: “menyusun dan menstrukturisasi pekerjaan untuk mencapai tujuan”.

Allen seperti dikutip oleh Sadjiman (2007:53): “we can define organization as the process of identifying and grouping the work to be performed, defining and delegating responsibility and authority and establishing relationships for the purpose of enabling people to work most effectively together in accomplishing objectives”. (Kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggungjawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam mencapai tujuan).

Hasil pengorganisasian adalah organisasi-organisasi sebagai alat adminitrasi dan manajemen dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, yaitu organisasi sebagai wadah, dan organisasi sebagai proses.

1) Organisasi sebagai wadah : adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan adminitrasi dan manajemen dijalankan, dan karenanya bersifat relative statis.

(29)

2) Organisasi sebagai proses : menyoroti interaksi antara orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, dan karenannya bersifat dinamis. Dari interaksi ini menimbulkan dua macam hubungan, yaitu:

a) Hubungan formal (formal organization), yang diatur dalam dasar hukum pendirian (perpres, permen, perda, akte: struktur organisasi dan tata kerja, hierarki, dsb).

b) Hubungan informal (informal organization), yang didasarkan pada personal relations, kesamaan keahlian, kesamaan kepentingan, kesamaan intrest, dll. Dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.

c. Penggerakan

Fungsi Penggerakkan (Motivating) yang dikemukakan oleh para ahli lain mengemukakan dengan istilah berbeda walaupun maksudnya para ahli lain mengemukakannya dengan istilah berbeda walaupun maksudnya sama, misalnya directing, leading, commanding, dan motivating. Perbedaannya sebenarnya hanya terletak pada “kesan” saja, misalnya:

1. Istilah actuating, berarti menggerakan dari belakang.

2. Istillah commanding dan leading, berarti pemimpin berada “diatas” dan tidak ikut serta mengamati pelaksanaan, karena terlalu jauh dari bawahan.

3. Istilah directing, berarti pemimpin berada disamping bawahan sehingga tidak jelas peranannya dalam pelaksanaannya.

4. Istilah motivating, berarti pemimpin berada ditengah-tengah bawahan, dan dengan demikian dapat memberikan bimbingan, perintah, nasihat, dan koreksi jika diperlukan.

(30)

14

Menurut Terry dalam Mulyono (2008:23), mengemukakan bahwa, “actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

d. Pengawasan

Pengawasan dijelaskan oleh beberapa ahli dengan istilah lain seperti pengendalian, evaluasi, memonitoring, berikut beberapa pendapat para ahli tentang pengawasan seperti berikut ini :

Menurut Robbins dan Coulter (2010:182) pengendalian adalah proses mengawasi (monitoring), membandingkan dan mengoreksi (correcting) kinerja.

e. Penilaian

Evaluation (Penilaian) merupakan fungsi dalam memberikan suatu penilaian terhadap kegiatan serta dalam menilai sejauh mana usaha dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Koontz dan Donnel (2010:182) mengatakan bahwa “planning and controlling are the two sides of the same coin”. (Perencanaan dan pengawasan adalah dua sisi dari mata uang yang sama). Pengawasan atau pengendalian menyeluruh terhadap semua aktivitas organisasi disebut “administrative control” sedangkan pada bagian-bagian atau unit tertentu disebut “management control”.

(31)

3. TinjauanTentang Manajemen Sumber Daya Manusia

a) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu fungsi yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen, pengelolaan dan pengarahan kepada orang-orang yang bekerja pada perusahaan tersebut. Manajemen sumber daya manusia ini akan menyediakan pengetahuan tentang perusahaan, peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan administrasi, pembinaan, sarana hukum dan manajemen talenta semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Handoko (2014) Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan pengguna sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.

Menurut hasibuan (2017) Manajemen sumber daya manusia adalah seni pengolaan dan seni yang mengatur hubungan dan peranan para pekerja agar aktif dan efisien membantu terwujudnya tujuan dari suatu perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut mangkunegara (2003) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu. Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal didalam dunia kerja untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan individu dari setiap pegawai.

(32)

16

b) Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)

Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan penting yaitu perencanaan, penarikan dan proses seleksi. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Demi mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria departemen sumber daya manusia biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes keahlian dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.

2. Evaluasi

Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi di sini termasuk dalam melakukan pelatihan dan penilaian. Dimana departemen sumber daya manusia memberi pelatihan terhadap para calon pegawai dan memastikan mereka mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance mereka.

3. Membangun Relasi

Fungsi selanjutnya adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia berperan penting dalam membangun relasi dengan karyawan seperti melakukan negosiasi dengan perserikatan pekerja. Departemen sumber daya manusia juga harus berusaha agar tidak terjadi tindakan yang tidak sehat yang dilakukan oleh karyawan seperti mogok bekerja dan demonstrasi.

(33)

B. TINJAUAN EMPIRIS

Tabel 2.1

Peneliti Tahun Judul Hasil

Helen Kurniawati 2019 Implementasi Fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan pada Pt. Pegadaian (Persero) Syariah Kantor Cabang Simpang Skip Kota Bengkulu

Implementasi fungsi manajemen pada PT. Pegadaian syariah dalam meningkatkan kinerja perusahaan, karyawan masing-masing memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan pembagiannya, menyusun dan

mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Nur khasanah 2018 Implementasi fungsi - fungsi manajemenen sumber daya manusia di usaha kecil mikro menengah mutiara baru desa plumbon, kec. Karangsambung kab. Kebumen, jawa tengah

Faktor – faktor yang menyebabkan

implementasi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia di UMKM belum optimal alasannya tidak dilakukannya perencanaan yang matang di UMKM. Hidayatus Sholihah 2018 Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Di Man Yogyakarta Iii

Perencanaan Sumber Daya Manusia menurut kepala urusan bidang kurikulum, perencanaan SDM di MAN Yogyakarta III terkait langsung dengan pemerintah karena

madrasah ini merupakan sekolah negeri. Fathul Maujud 2018 Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus Pengelolaan

Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta’allim Pagutan)

Berdasarkan pada temuan penelitian yang sudah disusun sebelumnya bahwa Mekanisme penentuan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh Madrasah Ibtidaiyah Islahul

Muta’allim Pagutan, yaitu dengan cara menentukan visi dan misi madrasah.

(34)

18 Rohmah Kurniawati 2017 Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Profesionlitas Dosen Stie Yapan Surabay

Perencanaan kebutuhan dosen dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

C. Kerangka Fikir

Uma sekara (Sugiyono, 2010) Kerangka berfikir merupakan suatu model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan itu dengan segala macam faktor yang telah atau sudah di identifikasi yakni sebagai masalah yang penting.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah lembaga pemerintah non kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa Badan Pertanahan Nasional kemudian disingkat (BPN) adalah lembaga pemerintah nonkementrian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden. Lebih lanjut dari angka (2) dari pasal yang sama menentukan bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng di pimpin oleh seorang kepala kantor.

Saat ini dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sangatlah penting dalam mengetahui kemajuan terhadap suatu organisasi. Hal itu dikarenakan dalam sebuah proses manajemen terjadi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau motivating, pengawasan atau evaluasi, Perencanaan atau planning.

(35)

Pengertian manajemen sumber daya manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

Manajemen sumber daya manusia ini akan menyediakan pengetahuan tentang perusahaan, peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan administrasi, pembinaan, sarana hukum dan manajemen talenta semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.

Gambar 2.1 Kantor Pertanahan

Kab. Bantaeng

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya

Manusia :

1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)

2. Evaluasi

(36)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di kalapangan.

Deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat penjelasan atau penguraian data dan informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep-konsep yang mendukung pembahasan yang relefan dimana penjelasan ini menggunakan metode kualitatif kemudian diperoleh kesimpulan dari permasalahan penelitian ini.

B.

Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada Implementasi Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada dan objek penelitiannya adalah Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng.

C.

Pemilihan Lokasi Dan Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng yang berlokasi di Jalan Andi Manapian No. 08, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan waktu penelitian selama 2 bulan dimulai dari 13 Juli – 13 September 2020.

(37)

D.

Sumber Data

1.

Data primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan yaitu data yang dikumpulkan dari responden melalui wawancara penelitian yang berkaitan tentang Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kab. Bantaeng.

2.

Data sekunder

Data yang diperoleh dari pencatatan dokumen-dokumen atau arsip pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng seperti data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Dapat juga diartikan sebagai data pendukung atau dokumen yang dapat digunakan sebagai pelengkap yang terdapat pada lokasi penelitian.

E.

Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, penulisan melakukan:

1.

Survey Pustaka

Yaitu memperoleh data yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian baik yang didapat dari buku-buku teori yang membahas tentang Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, hasil-hasil seminar, skripsi-skripsi yang mempunyai kolerasi terhadap penelitian ini.

2.

Observasi

Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung ke pada responden dalam hal ini kepada para pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng.

(38)

22

Tabel 3.1 Data Informan No

.

Nama Inisial Jabatan Ket

1

Drs. Muhammad Yusri, Am. M.H

MY Kepala Kantor Pertanahan 1 Orang

2 Nur Annisa, S.H NA

Kepala Urusan Prencanaan Evaluasi dan Pelaporan

1 Orang

3 Andi Ardian Nur AAN

Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan

1 Orang

Jumlah 3 Orang

Maka dari itu dalam penelitian ini adalah 3 orang pegawai Kantor Pertanahan Kab.Bantaeng terdiri dari : 1 Orang Kepala Kantor Pertanahan, 1 Orang Kepala Urusan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, dan 1 Orang Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan.

Alasan penelitian ini agar dalam melakukan penelitian mudah mendapatkan data yang kita butuhkan melalui wawancara langsung atau bertatap muka langsung ke pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng

3.

Wawancara

Yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden dalam hal ini kepada para pegawai Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng yang sudah di tentukan dalam data informan guna melengkapi data yang diperlukan.

(39)

Dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari buku- buku, catatan-catata, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan yang lainnya. Mote ini digunakan untuk memperdalam pemahaman akan konsep teori yang terkait dengannya berikut profil badan atau lembaga yang bersangkutan.

F.

Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan suatu unsur yang amat penting dalam suatu penelitian, karena fungsinya sebagai sarana pengumpul data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian yang dituju. Oleh karena itu, instrument penelitian yang digunakan harus sesuai dalam dengan situasi dan kondisi dari penelitian itu sendiri. Adapun alat-alat penelitian yang digunakan penelitian dalam melakukan penelitian sebagai berikut:

1.

Handphone sebagai alat perekam

Alat perekam digunakan sebagai alat bantu agar tidak ada informasi yang dilewatkan dan selama wawancara peneliti dapat berkonsentrasi pada apa yang ditanyakan tanpa harus mencatat. Alat perekam ini juga memudahkan peneliti mengulang kembali hasil wawancara agar dapat diperoleh oleh data yang utuh, sesuai apa yang disampaikan responden dalam wawancara.

Hal ini berguna untuk meminimalkan kesalahan biasa yang sering terjadi karena keterbatasan dan subjektivitas peneliti. Alat perekam ini digunakan dengan izin responden. Selain alat perekam peneliti juga menggunakan catatan sebagai alat bantu untuk menggambarkan situasi dan keadaan saat berlangsungnya proses wawancara dan semua respon non verbal yang ditunjukkan oleh

(40)

24

informan.

2.

Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan penelitian mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Adanya pedoman wawancara juga akan memudahkan peneliti membuat kategorisasi dalam melakukan analisis data, pedoman wawancara yang didasari oleh kerangka teori yang ada, guna menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian yang dilakukan.

G.

Teknik Analisis

1.

Pengumpulan data baik melalui observasi langsung di lapangan kemudian wawancara mendalam terhadap informasi yang compatible terhadap penelitian untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Ataupun dengan menelah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.

2.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dari catatan-catatan yang diperoleh dari pengumpulan data.

3.

Penyajian data adalah kegiatan mengumpulkan informasi dalam bentuk teks naratif atau grafik jaringan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam uraian penjelasan.

(41)

dilakukan secara cermat dengan malakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan data yang didapatkan. Dimana dalam Analisis deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat penjelasan atau penguraian data dan informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang mendukung pembahasan yang relevan kemudian diperoleh kesimpulan dari permasalahan penelitian ini.

(42)

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Badan Pertanahan Nasional (BPN) awalnya adalah Akademi Agraria yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 1963, kemudian didirikan lagi di Semarang pada tahun 1964. Yang di Yogyakarta dengan jurusan Agraria, tetapi disemarang dengan jurusan Pendaftaran Tanah. Pada tahun 1966, diterbitkan status Akademi Agraria. Sampai akhirnya pada tahun 1971, dibuka jurusan Tata Guna Tanah pada Akademi Agraria di Yogyakarta.

Kemudian pada tahun 1987, ketika program sarjana muda dihapuskan dan diganti menjadi Pendidikan Diploma (D3), akhirnya semua jurusan di Akademi ini ditiadakan lagi. Pada tahun 1989, pembina Akademi Agraria dialihkan dari Departemen dalam negeri ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) sampai sekarang. Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini disebut sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen tetapi dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala (sesuai dengan Perpres No 10 tahun 2006). Badan Pertanahan Nasional (BPN) mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintah dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Pada tahun 1993, Nama Akademi Agraria pun diganti menjadi Akademi Pertanahan Nasional. Pada tahun yang sama Akademi Pertanahan Nasional jenjang pendidikannya ditingkatkan menjadi D4, nama Akademi pun diubah menjadi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN). Pada tahun 1996, dibuka program D1 Pengukuran dan Pemetaan Kadastral di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) sampai sekarang.

(43)

Pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Bantaeng Jl. Andi Mannapiang No. 8, Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kantor Pertanahan Wilayah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan memiliki tugas untuk melaksanakan tugas urusan Pemerintahan Kabupaten Bantaeng dalam persoalan tanah-tanah yang ada di Bantaeng itu sendiri.

1. Tugas dan Fungsi BPN Kabupaten Bantaeng a. Tugas

Tugas Badan Pertanahan Nasional Yakni melaksanakan sistem pemerintahan di dalam bidang pertanahan secara berkeseluruhan atau nasional, regional maupun sektoral.

b. Fungsi

1) Menyusun dan menerapkan suatu kebijakan di bidang pertanahan; 2) Menyusun dan menerapkan kebijakan dibidang survey, pemetaan dan

pengukuran;

3) Menyusun dan menerapkan kebijakan di dalam bidang hak tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;

4) Menyusun dan menerapkan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan;

5) Menyusun dan menerapkan kebijakan di bidang pengadaan tanah; 6) Menyusun dan menerapkan kebijakan di bidang pengendalian dan

menangani sengketa serta masalah pertanahan; 7) Mengawasi dalam melaksanakan tugas BPN;

8) Melaksanakan tugas dan pembinaan serta memberikan dukungan kepada seluruh anggota dilingkungan BPN di bidang administrasi;

(44)

28

9) Mengelolah data informasi lahan pertanian dan pangan yang berkelanjutan dan memberikan informasi di bidang pertanahan;

10) Melaksanakan penelitian serta suatu pengembangan di bidang pertanahan; dan

11) Melaksanakan suatu pengembangan SDM di bidang pertanahan

2. Visi dan Misi BPN Kabupaten Bantaeng Visi

”Mewujudkan Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng menjadi lembaga yang mampu menciptakan keharmonisan ruang/tanah untuk keadilan, kemakmuran sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bantaeng.

Misi

a. Meningkatkan nilai ruang/tanah yang lebih bermanfaat dan bermartabat untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Bantaeng

b. Terdaftarya seluruh bidang tanah sesuai peruntukan ruang, penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berkelanjutan, berkepastian hukum hak atas tanah untuk mewujudkan masyarakat Bantaeng yang berkeadilan dan sejahtera.

c. Meningkatkan sistem kelembagaan yang transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan penataan ruang/tanah yang merupakan sumber kesejahteraan sebagai perekat fungsi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Bantaeng.

d. Memastikan dan mewujudkan hubungan hukum antara subjek objek hak atas tanah agar berkepastian hukum untuk mengatasi sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

(45)

3. Struktur Organisasi dan Job Description

a. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANTAENG

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BPN

NOMOR : 38 TAHUN 2016 TANGGAL : 2 DESEMBER 2016

KEPALA SEKSI PENANGANAN MASALAH DAN PENGENDALIAN PERTANAHAN

FATMAWATI, S.H NIP : 196503141994032003

KEPALA SUBSEKSI FASILITASI PENGADAAN DAN PENETAPAN TANHA PEMERINTAH

HJ. NURWATI, S.H NIP : 196205101985032003 KEPALA SUBSEKSI PEMANFAATAN TANAH

PEMERINTAH DAN PENILAIAN TANAH

ABDUL LATIF NIP : 196212211985031003

KEPALA SUBSKSI PENGENDALIAN PERTANAHAN

ABDUL HAMID, S.H NIP : 19830314201481002 KEPALA SUBSEKSI PNANGANAN SENGKETA KONFLIK DAN PERKARA

PERTANAHAN

KEPALA SUBSEKSI LANDREFORM DAN KONSOLIDASI TANAH

HAERANI, S.Sos NIP : 197510012014082001 KEPALA SUBSEKSI PENATAGUNAAN TANAH DAN KAWASAN TERTENTU

KEPALA URUSAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

HAWATI NIP : 196807061988032001

KEPALA SEKSI PENGADAAN TANAH

HASANUDDIN, SE.,M.M NIP : 196509241986031006 KEPALA SEKSI PENATAAN PERTANAHAN

AHMAD MURSYID, S.Sos NIP : 196808051990011001

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

HASANUDDIN, SE.,M.M NIP : 196206071990031001

KEPALA URUSAN KEUANGAN DAN BMN

ANDI SUHAEMI. A.Md NIP : 197409031998032003 KEPALA URUSAN PERENCANAAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

KEPALA KANTOR

Drs. MUHAMMAD YUSRI AM., MH NIP : 196512271994031003

KEPALA SEKSI INFRASTRUKTUR PERTANAHAN SYAHRUL, S.ST NIP :198201142002121001

KEPALA SEKSI HUBUNGAN HUKUM PERTANAHAN PURWO PRISTIWANTORO, ST

NIP :196512271986031002

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

KEPALA SUBSEKSI PENGUKURAN DAN PEMETAAN DASAR DAN TEMATIK AJI SYARIFAH DWI NURHAYATI, ST

NIP : 199005022012122001

KEPALA SUBSEKSI PENETAPAN HAK TANAH DAN PEMBERDAYAAN HAK TANAH MASYARAKAT

ANDI TEGUH KUSUMA. A, S.H NIP : 198511212009121007

KEPALA SUBSEKSI PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL ANDI ARDIAN NUR, S.H NIP : 198506222009121003

KEPALA SUBSEKSI PENDAFTARAN HAK TANAH FATMAWATI NIP : 197103231991032001

KEPALA SUBSEKSI PEMELIHARAAN DATA HAK TANAH DAN PEMBINAAN PPAT

(46)

30

b. Job Description

Sesuai dengan peraturan Kepala BPN RI No. 4 Tahun 2006 maka dibentuk suatu struktur organisasi Kantor Pertanahan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pertanahan dikutip oleh Eka Rahayu (2015) yang membawahi:

1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha terdiri dari kepala urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan, kepala urusan umum dan kepegawaian, dan kepala urusan keuangan dan BMN dimana dalam ini mempunyai tugas yang diemban yakni menyiapkan pelaporan pengelolaan informasi, menyusun rencana program anggaran dan akuntabilitas pemerintah dan melaksanakan urusan umum kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana serta berkoordinasi dengan pelayanan pertanahan.

Demi melaksanakan Tugas sebagaimana yang tertera diatas, maka fungsi sub bagian TU ialah:

a. Mengelola data yang bersifat informasi

b. Membuat rencana, program, anggaran serta laporan yang akuntabilitas terhadap kinerja pemerintah

c. Perencanaan umum dan kepegawaian

d. Melaksanakan urusan keuangan dan anggaran

e. Melaksanakan urusan tata usaha RT, sarana maupun prasarana\ f. Menyiapkan laporan bulanan evaluasi kegiatan dan penyusunan

program

g. Koordinasi dengan pelayanan pertanahan

h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan langsung oleh atasan

(47)

2) Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan

Seksi infrastruktur pertanahan terdiri dari kepala subseksi pengukuran dan pemetaan dasar dan tematik, kepala subseksi pengukuran dan pemetaan kadastral dimana tugas yang dilakukan tersebut ialah;

a. Mengkoordinasikan dan melakukan survey, pengkuran, dan pemetaan bidang tanah, ruang, dan perairan;

b. Perataan kerangka dasar, melakukan pengukuran batas kawasan atau wilayah,

c. Penataan tematik serta survey terhadap tanah; dan d. Melakukan pembinaan surveyor beliensi

Demi melaksanakan tugas sebagaimana yang tertera diatas, maka Seksi Infrastruktur Pertanahan mempunyai fungsi;

a. Melaksanakan kebijakan survey, pengukuran, dan pemetaan bidang tanah, ruang, dan perairan, memperapat batas pengukuran wilyah/kawasan, penataan tematik dan melihat potensi tanah, membina surveyor berlisensi

b. Melaksanakan rapat kerangka dasar orde 3 dan 4 serta mengukur batas wilayah/kawasan yang dimiliki

c. Melaksanakan pengukuran, perpetaan, pengukuran bidang tanah dan ruang

d. Melaksanakan pemeliharaaan dan pengembangan terhadap suatu pemetaan tematik dan melakukan survey terhadap potensi tanah e. Melaksanakan bimbingan terhadap tenaga teknis, surveyor dan

(48)

32

f. Melaksanakan pemeliharaan, pengelolaan, dan pengembangan suatu alat teknis ataupun teknologi komputerisasi.

3) Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan

Seksi hubungan hukum Pertanahan terdiri dari kepala subseksi penetapan hak tanah dan pemberdayaan hak tanah masyarakat, kepala subseksi pendaftaran hak tanah serta kepala subseksi pemeliharaan data hak tanah dan pembinaan PPAT memiliki tugas yakni mempersiapkan bahan dan melaksanakan penetapan hak dalam rangka memberikan perpanjangan dan pembaharuan hak tanah, pengadaan tanah, perizinan pendataan dan penertipan berkas hak tanah, pendaftaran peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan pembuatan akta tanah (PPAT).

Demi berlangsungnya tugas yang diberikan, makanya seksi hubungan hukum pertanahan mempunyai fungsi, yaitu:

a. Melaksanakan peraturan dan menetapkan di bidang hak tanah. b. Menyiapkan rekomendasi pelepasan, menaksirkan harga tanah

maupun tukar menukar dalam memberikan serta pertimbangan usulan terhadap pengelola tanah

c. Menelaah dan memberikan rekomendasi perpanjangan jangka waktu untuk pendaftaran hak tanah

d. Melakukan system administrasi tanah yang telah dimiliki oleh Negara maupun daerah yang bekerjasama dengan pihak pemerintahan, termasuk tanah adat hokum pemerintah

e. Mendata dan menerbitkan berkas hak tanah f. Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak

(49)

g. Pelaksanaan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan membina pembuatan akta tanah (PPAT).

4) Kepala Seksi Penataan Pertanahan

Seksi penataan pertanahan memiliki beberapa anggota didalamnya yakni Kepala seksi penggunaan tanah dan kawassan tertentu dan Kepala subseksi Landreform dan konsolidasi tanah yang mempunyai tugas mempersiapkan bahan dan melakukan suatu penatagunaan tanah, Landreform konsolidasi tanah, menata wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, serta perbatasan antar wilayah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas, maka fungsi seksi penaataan pertanahan ialah:

a. Melakukan penatagunaan terhadap tanah, landreform, konsolidasi tanah dan menata pertanahan di wilayah pesisir atau pantai, pulau-pulau kecil, serta perbatasan antar wilayah. Menetapkan persyaratan sesuai dengan penggunaan dan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan kepemilikan tanah dalam rangka untuk mewujudakan fungsi kawasan/zoning, menyusaikan dan pemanfaat dan penggunaan tanah, menerbitkan ijin perubahan terhadap suatu pengguna tanah, penataan tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah yang terkena bencana serta bebas dari konflik.

b. Membuat rencana persediaan, peruntukan, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota, pemeliharaan tanah serta kawasan lainnya c. Memelihara basis data penatagunaan tanah

(50)

34

d. Memantau serta mengevaluasi pemeliharan tanah, perubahan dan pemanfaatan tanah tersebut yang sesuai dengan fungsi kawasan tanah, melakukan konsolidasi terhadap tanah, memberikan landrefrom dan pemanfaatan administrasi landrefrom.

e. Mengusulkan penetapan tanah menjadi objek landrefrom

f. Pengambilan atau penerimaan tanah yang terkena ketentuan landfrom

g. Menguasai tanah yang bersifat objek landrefrom

h. Memberikan ijin terhadap peralihan hak atas tanah pertanian dan memberikan ijin redistribusi tanah dengan luas tertentu

i. Menyiapkan usulan penetapan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari objek landrefrom

j. Memberikan usulan terhadap ganti rugi tanah objek landefrom dan menegaskan objek konsolidasi tanah

k. Menyediakan tanah untuk pembangunan

5) Kepala Seksi Pengadaan Tanah

Seksi pengadaan tanah didalamnya terdapat beberapa subseksi diantaranya kepala subseksi pemanfaatan tanah pemerintah dan penilaian tanah dan kepala subseksi fasilitasi pengadaan dan penetapan tanah pemerintah yang mana memiliki tugas menyusun bahan dan melaksanakan kegiatan pertanahan seperti mengolah tanah Negara, tanah yang terlantar dan tanah krisis serta memperdayakan masyarakat.

Demi terwujudnya tugas yang dimaksud diatas, maka seksi pengadaan tanah memiliki fungsi sebagai berikut:

(51)

a. Melakukan pengendalian terhadap tanah, mengolah tanah Negara, tanah yang terlantar, tanah kritis serta tanah pemberdayaan masyarakat

b. Melaksanakan inventaris dan identifikasi untuk menentukan hak dan kewajban terhadap pemegang suatu hak atas tanah, memantau dan mengevaluasi kembali penetapan kebijakan dari program pertanahan sektoral, serta mengolah kembali tanah Negara terlantar dan tanah kritis.

c. Mengkoordinasi serta pensinergian kebijakan program pertanahan dan sektoral dalam bidang pengelolaan tanah milik Negara serta penanganan tanah yang terlantar

d. Menyiapkan saran, usulan atau tindak lanjut rekomendasi pembinaan peringatan harmonisasi dan pensinergian kebijakan, program pertanahan yang sektoral dan mengolah tanah milik Negara serta menangani tanah yang terlantar dan kritis

e. Membentuk kelompok masyarakat dengan fasilitas dan meningkatkan akses sumber produktif

f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam lembaga pemberdayaan tanah masyarakat dan mitra kerja teknis pertanahan

g. Memanfaatkan tanah Negara, tanah terlantar, tanah krisis untuk pembangunan

h. Mengelola data hak atas tanah Negara, tanah terlantar, tanah krisi serta memberdayakan masyarakat

(52)

36

i. Menyiapkan usulan terhadap keputusan pembatalan dan pemberhentian hubungan hukum atas hak tanah terlantar

6) Kepala Seksi Penanganan Masalah dan Pengedalian Pertanahan

Seksi penanganan masalah dan pengadilan pertanahan terdiri dari kepala subseksi penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan, dan kepala subseksi pengendalian pertanahan dimana memiliki tugas yakni mampu menyediakan dan melakukan penanganan terhadap yang bersengketa, yang berkonflik serta yang berperkara tentang pertanahan.

Demi tercapainya tugas tersebut, maka seksi penanganan masalah dan pengendalian pertanahan mempunyai fungsi yaitu:

a. Melaksanakan penanganan terhadap yang bersengketa, berkonflik dan mempunyai perkara tentang pertanahan

b. Mempelajari atau mengkaji masalah yang terjadi di bidang pertanahan seperti konflik dan sengketa tanah

c. Menyiapkan bahan dan memberikan solusi terhadap yang bersengketa dan berkonflik tentang pertanahan secara hukum dan non hukum, menangani dan menyelesaikan suatu perkara, melakukan mediasi terhadap yang bersengketa, memfasilitasi, memberikan usulan dan rekomendasi pembatalan dan pemberhentian hubungan hukum antar satu orang dengan badan hokum dengan tanah

d. Mengkoordinasikan penanganan sengketa, konflik serta perkara pertanahan yang sedang terjadi.

e. Melaporkan tentang penanganan dan penyelesaian akan konflik, sengketa dan perkara tentang pertanahan tersebut.

(53)

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng, pada kegiatan program kerja Kantor Pertanahan telah menerapkan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dimana kegiatan pelaksanaannya terdiri dari penerapan Staffing (Mengatur Keanggotaan), Evaluasi dan Membangun Relasi.

a. Staffing ( Mengatur Keanggotaan)

Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan penting yaitu perencanaan, penarikan dan proses seleksi. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.

Dalam hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang bagaimana cara pimpinan Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng menerapkan staffing kepada para bawahannya?

Hal ini di jawab oleh selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:

“Kantor Pertananahan Kabupaten Bantaeng telah menerapkan fungsi tersebut karena mengatur keanggotaan dalam sebuah organisasi ialah peran dari seorang pemimpin dimana seorang pimpinan mengarahkan seorang bawahannya yang tepat untuk berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan dalam sistem manajemen”

(54)

38

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat di ketahui bahwa penerapan fungsi-fungsi manajemen terkhususnya Staffing (Mengatur Keanggotaan) telah di lakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana visi dan misi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.

b. Evaluasi

Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi di sini termasuk dalam melakukan pelatihan dan penilaian. Dimana departemen sumber daya manusia memberi pelatihan terhadap para calon pegawai dan memastikan mereka mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance mereka.

Dalam hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang apakah fungsi evaluasi sudah di berlakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng?

Hal ini di jawab oleh selaku Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa: “Dalam pelaksanaan fungsi Evaluasi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng sudah lama menerapkan fungsi tersebut karena apabila Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng memberikan pelatihan kepada calon peserta/pegawai maka kami akan melakukan penilaian sesuai performance dari peserta tersebut sesuai aturan yang berlaku di Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng.

(55)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat di ketahui bahwa penerapan fungsi-fungsi manajemen terkhususnya Evaluasi telah di lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.

c. Membangun Relasi

Fungsi selanjutnya adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia berperan penting dalam membangun relasi dengan karyawan seperti melakukan negosiasi dengan perserikatan pekerja. Departemen sumber daya manusia juga harus berusaha agar tidak terjadi tindakan yang tidak sehat yang dilakukan oleh karyawan seperti mogok bekerja dan demonstrasi.

Dalam hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang Apa sajakah yang dilakukan pimpinan di Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng dalam membangun Relasi kepada para bawahannya?

Hal ini di jawab oleh selaku Kepala Urusan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:

“Dalam membangun Relasi peran pemimpin sangatlah berperan dalam hal ini seperti halnya yang dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng dimana seorang pimpinan melakukan negosiasi dengan pegawainya agar tidak terjadi tindakan yang tidak sehat yang dilakukan oleh bawahan seperti mogok kerja dan kedisiplinan dalam bekerja”.

(56)

40

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat di ketahui bahwa penerapan fungsi-fungsi manajemen terkhususnya dalam Membangun Relasi telah di lakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana visi dan misi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.

2. Fungsi-Fungsi Sumber Daya Manusia

Adapun penelitian yang dilakukan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng, pada kegiatan program kerja Kantor Pertanahan telah menerapkan Fungsi-Fungsi Sumber Daya Manusia dimana kegiatan pelaksanaannya terdiri dari penerapan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, dan penilaian.

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) adalah sebuah fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran. Penetapan strategi untuk mencapai sasaran dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelolah aktifitas-aktifitas. Pada dasarnya Kantor Pertanahan Kab. Bantaeng seluruh kegiatannya telah direncanakan dengan baik dan seksama.

Dalam hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang bagaimana kantor pertanahan kabupaten bantaeng melakukan perencanaan dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen?

Hal ini di jawab oleh selaku Kepala Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:

(57)

“Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng telah menerapkan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam hal ini pada seksi pengukuran, kami telah melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan kami, dengan membuat dokumen-dokumen dalam perencanaan dari seluruh kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan.”

Dan Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Urusan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:

“Dalam penerapan fungsi manajemen yang di lakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng pada seksi perencanaan evaluasi dan pelaporan melakukan rapat kerja sebelum mengevaluasi dan melaporkan kegiatan yang telah dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat di ketahui bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya perencanaan telah di lakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana visi dan misi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.

(58)

42

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (Organizing) adalah menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang mengerjakannya. Jika dalam proses pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan baik, maka dalam proses pelaksanaan terhadap pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien dan hasil kerja yang akan diperoleh menjadi optimal.

Dari hasil wawancara oleh Peneliti yang menanyakan tentang bagaimanakah bentuk susunan organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng?

Dijawab oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“Susunan struktur organisasi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantaeng terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Penanganan Masalah Dan Pengendalian, Urusan Perencanaan, Evaluasi Dan Pelaporan, Subsekis Penetapan Hak Tanah Dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat, Subseksi Penanganan Sengketa Konflik Dan Perkara Pertanahan, Subseksi Pengukuran Dan Penetapan Daya Dan Tematik, Urusan Keuanngan Dan Barang Milik Negara, Subseksi Pemeliharan Data Hak Tanah Dan Pembinaan PPAT, Subseksi Fasilitas Pengadaan Dan Penetapan Tanah Pemerintah, Subseksi Pengendalian Pertanahan, Subseksi Pengukuran Dan Pemetaan Kadastral”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat di ketahui bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya Pengorganisasian (Organizing) Jika suatu organisasi telah memiliki struktur yang sangat jelas dan tepat, pada pelaksanaan pekerjaan akan jelas sesuai tugasnya masing-masing.

Gambar

Tabel  2.1  Peneliti Terdahulu  ............................................................
Gambar 4.1 Struktur Organisasi  ...............................................................................
Gambar 2.1 Kantor Pertanahan
Tabel 3.1 Data Informan  No

Referensi

Dokumen terkait

Dari permohonan dispensasi yang masuk di pengadilan Agama Yogyakarta tahun 2019 peneliti akan meneliti penetapan nomor : 29/Pdt.P/2019/PA.Yk, bahwasanya dalam kasus tersebut

Hasil penelitian, Optimasi variable pada proses pembuatan kecap dari biji buah lamtoro gung dengan cara hidrolisa menggunakan HCl diperoleh kecap berkadar protein 2,982

Terlepas dari nilai-nilai positif dan luhur yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud budaya kerja yang kuat adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan nilai

Hasil : Pada uji korelasi Spearman ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara grading histopatologi karsinoma penis dengan tampilan imunohistokimia HER-2..

Di dalam pelayanan yang dilakukan oleh Yesus, kita melihat bahwa Yesus yang menjadi manusia dipenuhi oleh Roh Allah, dimana Ia mengatakan“”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia

Sesuai dengan isi undang-undang perkawinan tersebut di atas, perkawinan yang sah menurut hukum perkawinan nasional adalah perkawinan yang dilaksanakan menurut tata tertib

Dari beberapa defenisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana

PPL yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015 tentu tidak luput dari hambatan. Meskipun dalam