• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

B. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurwanto dengan judul “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Sifat Percaya Diri, dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Purworejo”. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa: Perhatian orang tua memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar (5,10%). (rxly= 0,226, thitung = 2,214;

sig < 0,05 signifikan).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sulastri dengan judul “Pengaruh Pergaulan dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Mirit Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa, (rx2y

= 0,846, rx2y2

= 0,715 dengan sig 0,000 < 0,05; t : 10,663, dan sumbangan 71,50%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Panca Indah dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Mirit Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013”. Dari hasil analisis data diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa, (rx1y = 0,329 dengan sig 0,020 < 0,05; t : 2,415) dan besar pengaruhnya 10,80%.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Wibowo dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar Peserta Didik dan Kompetensi Guru Terhadap

Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 10 Purworejo”.

Berdasarkan analisisi kuantitatif menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar sebesar 10,56% {(rxly)= 0,325 ; sig < 0,05 ; t hitung = 2,855}.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Kristiawan dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa SMK Negeri 7 Purworejo”. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar sebesar 62,88% (rx1y = 0,793 ; sig < 0,05) dengan thitung = 9,015.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

Tugas orang tua ialah membantu anak dalam menyiapkan masa depannya. Salah satu peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar anaknya. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar dan merupakan faktor yang paling penting dalam meningkatkan prestasi belajar anak.

Pemberian perhatian ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, semangat dan kemauan dalam belajar sehingga anak menjadi rajin belajar dan dari hasil belajarnya tersebut dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

2. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa, maka diperlukan kemandirian belajar. Hal ini bisa terjadi karena siswa mulai percaya terhadap kemampuannya sendiri secara sadar, teratur dan berusaha sungguh-sungguh untuk belajar, siswa tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi masalah yang akan muncul tanpa tergantung dengan orang lain. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar yang dimiliki setiap siswa maka prestasi belajar akan lebih baik.

3. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal).Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya yaitu kemandirian belajar. Hal ini karena siswa atau peserta didik mulai percaya terhadap kemampuannya sendiri secara sadar, teratur dan berusaha sungguh-sungguh untuk belajar, siswa tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi masalah yang akan muncul tanpa tergantung dengan orang lain. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar yang dimiliki setiap siswa maka prestasi belajar akan lebih baik.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari lingkungan keluarga yaitu perhatian orang tua. Hal ini dikarenakan orang tua memberian perhatian terhadap anakdapat

menumbuhkan motivasi, semangat dan kemauan dalam belajar sehingga anak menjadi rajin belajar dan dari hasil belajarnya tersebut dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

Dengan perhatian orang tua yang tinggi, maka akan menumbuhkan kemandirian belajar anak serta akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya, jika perhatian orang tua yang rendah, maka akan menumbuhkan sifat malas belajar serta sikap negatif lainnya sehingga menghasilkan prestasi belajar yang rendah. Untuk memperjelas pengaruh perhatian orang tua dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:

Gambar 1

Bagan Paradigma Penelitian (X1)

(X2)

Rxy

rx1y

rx2y (X1)

(X2)

(Y)

Keterangan :

: Pengaruh secara bersama : Pengaruh secara sendiri X1 : Perhatian orang tua X2 : Kemandirian belajar Y : Prestasi belajar

(Sugiyono,2014:66)

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkankajian teori, tinjauan pustaka dan kerangka pikir maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 7 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

5. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 7 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

6. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 7 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 7 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono,2014:14).

Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang diangkat, maka penelitian ini bersifat ex post facto, yaitu “penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan”. (Suharsimi, 2013:17).Ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap data dari peristiwa-peristiwa yang telah berlalu dan kemudian meruntut ke belakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Purworejo pada bulan Juni - Juli 2016. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 158 siswa

38

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi (2013:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Adapun menurut Sugiyono (2014:118)

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016.

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan anggota populasi itu sendiri. Jadi jika jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang jumlah kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi. (Sugiyono, 2012:86)

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan tabel penentuan yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan taraf 1%, 5%, dan 10%.

“Apabila populasi sejumlah 286 siswa maka jumlah sampel yang

digunakan adalah sejumlah siswa dengan taraf kesalahan 5% yaitu 158 sebanyak ”. (Sugiyono,2014:128)

Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling.

Menurut Sugiyono (2014:120) “dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Jadi semua subjek diberi hak yang sama kepada tiap subjek untuk mendapatkan kesempatan dipilih menjadi sampel.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:61) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Variabel Independen/bebas

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terkait). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Perhatian Orang Tua (X1) b. Kemandirian Belajar (X2).

2. Variabel Dependen/Terikat

Variabel terkait adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo (Y).

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data penelitian ini menggunakan beberapa metode yang meliputi:

1. Metode Angket/Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responde untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. ( Widoyoko, 2014 : 33)

Data yang akan diperoleh dengan metode kuesioner ini adalah dataperhatian orang tua dan kemandirian belajar. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode kuesioner/angket ini. Alasan pemilihan metode angket ini adalah:

a) Kuesioner/angket dapat dijawab sendiri oleh responden sebab ia adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri (perhatian orang tua dan kemandirian belajar) sehingga apa yang dikemukakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

b) Kuesioner/angket dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

2. Metode Analisis Dokumen

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.(Widoyoko, 2014 :49)

Metode ini digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan angket. Data yang akan diperoleh dari metode dokumentasi ini adalah data prestasi belajar yang dilihat dari nilai raport siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 7 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

F. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian” (Sugiyono, 2014 : 148).

Untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa, dikembangkan instrumen yang merupakan penjabaran dari setiap indikator variabel. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket untuk memperoleh informasi tentang perhatian orang tua dan kemandirian belajar.

1. Perhatian Orang Tua

Untuk mengukur perhatian orang tua, maka digunakan angket atau kuesioner tertutup berskala perhatian orang tua. Angket perhatian orang tua terdiri dari 15 butir pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan. Distribusi angket berdasarkan indikator dituangkan dalam kisi-kisi yang disajikan dalam tabel 1 berikut ini:

Tabel 1

Kisi-Kisi Angket PerhatianOrang Tua

No Indikator No. Butir Jml

1 Pemberian bimbingan dan nasehat 1,2,3, 3

2 Pengawasan terhadap belajar 4,5 2

3 Pemberian penghargaan dan hukuman 6,7 2

4 Pemenuhan kebutuhan belajar 8,9 2

5 Menciptakan suasana belajar yang tenang dan tentram

10,11 2

6 Memperhatikan kesehatan 12 1

7 Memberikan petunjuk-petunjukprakstis mengenai cara belajar, cara mengatur waktu, disiplin belajar, konsentrasi, dan persiapan menghadapi ujian.

13,14,15 3

Jumlah 15

Sumber: data primer diolah

2. Kemandirian Belajar

Untuk mengukur kemandirian belajar, maka digunakan angket atau kuesioner tertutup berskala kemandirian belajar. Angket kemandirian belajar terdiri dari 15 butir pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Distribusi angket berdasarkan indikator dituangkan dalam kisi-kisi yang disajikan dalam tabel 2 berikut ini:

Tabel 2

Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar

No Indikator No. Item Jumlah

1 Memiliki motivasi belajar yang tinggi 1,2,3 3 2 Memiliki tanggung jawab sebagai pelajar 4,5,6 3 3 Tidak mudah putus asa dalam menghadapi

kesulitan dalam pembelajaran

7 1

4 Mampu berpikir alternatif dalam belajar 8,9,10 3 5 Percaya diri dengan kemampuan kognitifnya 11 1 6 Mampu menyelesaikan tugas belajar secara

mandiri

12 1

7 Memiliki hubungan yang baik dengan teman 13,14 2 9 Memiliki keberanian untuk bertanyakepada

guru atau teman dalam hal pelajaran.

15 1

Jumlah 15

Sumber: data primer diolah

Menurut Widoyoko (2014 : 126) Penilaian dan scoring perhatian orang tua dan kemandirian belajar terhadap jawaban responden menggunakan pedoman skor alternatif jawaban seperti tabel 3 berikut ini:

Tabel 3

G. Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas

Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunan. Dalam uji validitas ini metode yang dipakai yaitu validitas konstruk.

Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrument. Definisi atau konsep yan diukur berasal dari teori yang digunakan. Oleh karena itu harus ada pembahasan mengenai teori yang variabel yang akan diukur menjadi dasar penentuan konstruk suatu instrument. Berdasarkan teori tentang variabel tersebut kemudian dirumuskan definisi konseptual dan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir instrumen, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. (Widoyoko, 2014:145-146)

Suatu butir instrumen dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika skor pada butir mempunyai kejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan sebagai korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu rumus korelasi menggunakan devisiasi atau simpangan, dan rumus korelasi menggunakan angka kasar. (Widoyoko, 2014:147)

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y (Widoyoko, 2014:147)

Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan dengan membandingkan harga rxy dengan harga kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,3. Artinya apabila rxy lebih besar atau sama dengan 0,3 (rxy ≥ 0,3), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,3 (rxy < 0,3), nomor butir tersebut tidak valid. Penentuan batas minimal suatu butir instrumen dianggap valid apabila memiliki korelasi 0,3 terhadap skor total dengan asumsi bahwa besarnya pengaruh atau determinan butir terhadap total instrumen – (r)2 – (0,3)2 – 0,09, dibulatkan menjadi 0,1 atau 10%. Butir soal yang memiliki sumbangan terhadap total butir instrumen kurang dari 10% dianggap butir tersebut kurang bermakna terhadap keberadaan instrumen secara keseluruhan. (Widoyoko, 2014:149-150)

Guna mempermudah dalam menganalisis data yang diperoleh maka penulis menggunakan alat bantu komputer yaitu SPSS for Windows 17,0.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian perhatian belajar dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Ringkasan Validitas Instrumen Perhatian Orang Tua

Item-Total Statistics

Berdasarkan tabel 4 di atas ringkasan validitas instrumen perhatian orang tua dapat diketahui bahwa 15 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu 0,691 dan nilai validitas terendah yaitu 0,331 (0,331 > 0,3). Maka dapat disimpulkan bahwa 15 item soal dinyatakan valid.

Penguji validitas instrumen dari variabel kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5

Berdasarkan tabel 5 di atas ringkasan validitas instrumen kemandirian belajar dapat diketahui bahwa dari 15 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu 0,881 dan nilai validitas terendah yaitu 0,331 (0,331 > 0,3). Maka dapat disimpulkan bahwa 15 item soal dinyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Instrument dapat dikatakan dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg apabila diteskan berkali-kali.

Untuk mengetahui reliabilitas angket yang digunakan untuk mendapat data tentang perhatian orang tua dan kemandirian belajar dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach” (Widoyoko, 2014:157-163).

(

) (

) Keterangan

: Banyaknya instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varians butir : Varians total

Menurut Kaplan dalam Widoyoko (2014:165) “Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7.

Artinya suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7”.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan komputer programSPSS for Windows 17,0. Dari analisis dan masing-masing variabel baik variabel terikat maupun variabel bebas, dapat diperoleh hasil uji reabilitas.

Hasil reliabilitas instrumen perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6

Reliabilitas Instrumen Perhatian Orang Tua

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.851 15

Sumber: data primer

Dari tabel 6 dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,851 berarti nilai reabilitas > 0,07. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen perhatian orang tua dinyatakan reliabel.

Sementara hasil reliabilitas instrumen kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7

Reliabilitas Instrumen Kemandirian Belajar

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.928 15

Sumber: data primer

Dari tabel 7 dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,928 berarti nilai reabilitas > 0,07. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kemandirian belajar dinyatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

1) Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial (Sugiyono, 2014: 207-208).

Menurut Widoyoko (2014: 143-144), penafsiran hasil pengukuran instrumen non tes mengikuti aturan pemberian skor (scoring) beserta klasifikasi hasil penilaian. Klasifikasi penilaian hasil belajar siswa dapat menggunakan skala 3, 4, dan 5, sebagai berikut:

a. Skala 3, artinya hasil belajar siswa diklarifikasi menjadi 3, yaitu: baik (B), cukup (C), dan kurang (K).

b. Skala 4, artinya hasil belajar siswa diklarifikasi menjadi 4, yaitu: sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K).

c. Skala 5, artinya hasil belajar siswa diklarifikasi menjadi 5, artinya hasil belajar siswa diklarifikasi menjadi 5, yaitu:

sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK).

Adapun aturan memberi skor dan klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut:

a. Skor pernyataan yang negatif kebalikan dari pernyataan yang positif.

b. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah dari pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubik).

c. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal ) x jumlah kelas interval.

d. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian menggunakan skala 5, hasil penilaian klasifikasi menjadi 5 kelas interval.

e. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Ji = (t – r)/Jk

Keterangan: t = skor tertinggi ideal skala, r = skor terendah ideal dalam skala, dan Jk = jumlah interval kelas.

(Widoyoko, 2014: 144)

2) Analisis Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:207).

Dalam menganalisis secara kuantitatif, penulis menggunakan alat bantu komputer program SPSS for Windows 17,0 untuk itu penulis menggunakan rumusan sebagai berikut:

a. Analisis Korelasi Parsial

Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar dan

pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

X = skor variabel independen Y = skor variabel dependen N = jumlah sampel

= koefisien korelasi

(Sugiyono, 2012:194) b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah Perhatian Orang Tua (X1) dan Kemandirian Belajar (X2) secara individual berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar (Y). Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan t tabel r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

(Sugiyono, 2014:269-270)

Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang diperoleh maka penulis menggunakan alat bantu komputer program SPSS for window 17.0 dengan melihat angka signifikansi ≤0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan

kemandirian belajar siswa SMA Negeri 7 Purworejo terhadap prestasi belajar. Dan apabila signifikan > 0.05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 7 Purworejo terhadap prestasi belajar.

c. Korelasi ganda (R)

Menurut Sugiyono (2014:268) “korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen”. Rumus yang digunakan adalah :

Dimana :

= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

= KorelasiProduct Moment antara X1 dengan Y

= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

(Sugiyono, 2014:266) d. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah perhatian orang tua dan kemandirian belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Adapun rumus uji F yang digunakan adalah sebagai berikut :

Dimana :

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independent n = jumlah anggota sampel

(Sugiyono, 2014:266-267) Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang diperoleh maka penulis menggunakan alat bantu komputer program SPSS for window dengan melihat angka signifikan ≤ 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 7 Purworejo terhadap prestasi belajar. Dan apabila signifikan > 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 7 Purworejo terhadap prestasi belajar.

e. Analisis Regresi Ganda

“Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai predictor dimanipulasi (di naik turunkan nilainya)”.

“Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai predictor dimanipulasi (di naik turunkan nilainya)”.

Dokumen terkait