• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Melalui pemasaran, akan didapat manfaat yang besar bagi organisasi dan stakeholder-nya. Arti pemasaran seringkali digambarkan sebagai aktivitas penjualan maupun periklanan. Padahal, pengertian pemasaran jauh lebih luas dibandingkan penjualan maupun periklanan. American Marketing Association (dalam Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra & Dadi Adriana, 2008) mendefinisikan “ Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengomunikasikan dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan stakeholder-nya”.

Ahli pemasaran yang lain telah memberikan definisi pemasaran yang berbeda. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 6) pemasaran adalah “Proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Sedangkan Wiliam J. Stanton (dalam Husein Umar, 2003) menjelaskan pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada konsumen saat ini maupun kepada konsumen potensial.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses dimana perusahaan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, baik konsumen yang ada saat ini maupun konsumen potensial, menentukan produk apa yang akan diproduksi, menentukan harga

commit to user

dari produk itu, kemudian menentukan cara-cara berpromosi dan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen dengan tujuan untuk menangkap nilai sebagai imbalannya.

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memenuhi apa yang mereka harapkan. Konsep pemasaran berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh usaha pemasaran untuk memberikan kepuasan konsumen dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan pemasaran dilakukan tidak hanya ketika barang sudah tersedia, namun dimulai jauh sebelum itu. Kotler & Trias (2007) berpendapat bahwa pemasaran dimulai dengan menganalisis kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh produk dan jasa.

Penerapan konsep pemasaran bertujuan pula supaya kepuasan konsumen terpenuhi dengan lebih efektif dan efisien dibanding para pesaing, seperti yang dijelaskan Kotler & Armstrong (2008:12) bahwa “Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan dengan lebih baik daripada pesaing”. Kebutuhan diartikan sebagai kekuatan dasar yang mendorong pelanggan untuk ambil bagian dan terlibat dalam pertukaran yang mana ketika tidak terpuaskan akan ada kesenjangan antara kondisi aktual dengan dimensi fisik atau psikologi, sedangkan keinginan mencerminkan hasrat seseorang terhadap cara-cara tertentu dalam memuaskan kebutuhan dasar (Boyd, Walker & Larreche, 2000).

Konsep pemasaran mempunyai tujuan akhir. Tujuan akhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah laba. Sedangkan untuk organisasi publik, tujuannya adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan publik. Untuk mencapai hal itu, ada

commit to user

tiga elemen kunci yang menentukan kesuksesan dalam implementasinya. Menurut Fandy Tjiptono et al (2008) ketiga elemen tersebut adalah:

1). Kepuasan Pelanggan

Konsekuensi kepuasan pelanggan sangat penting bagi kalangan bisnis, pemerintah dan juga konsumen. Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu kinerja pasar. Kepuasan akan memberikan peningkatan pertumbuhan penjualan dan pembelian ulang produk. Bagi pemerintah, kepuasan pelanggan dapat membantu mengidentifikasi industri yang mendapatkan tindakan atau tidak. Sedangkan bagi konsumen, konsep kepuasan pelanggan bermanfaat memberikan informasi lebih jelas terhadap produk tertentu.

2).Kualitas Layanan

Kulitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan. Kualitas layanan menunjukkan perbandingan antara tingkat layanan yang disampaikan perusahaan dibandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas layanan diwujudkan dengan pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta penyampaiannya dalam mengimbangi harapan pelanggan. Sedangkan harapan pelanggan bisa berupa tingkat kinerja yang diperkirakan, seharusnya dan terbaik yang dapat diterima konsumen.

3). Loyalitas Pelanggan

Dalam konteks merek, loyalitas mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, sedangkan perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama berulang kali bisa jadi dikarenakan merek itulah satu-satunya yang ada pada saat itu. Loyalitas pelanggan berlaku juga untuk jasa, organisasi dan aktivitas.

c. Strategi Pemasaran

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan

commit to user

material untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian istilah tersebut dalam konteks bisnis strategi dapat diartikan sebagai arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih yang merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.

Perusahaan yang ingin berhasil dalam melakukan pemasarannya membutuhkan strategi yang tepat untuk dapat diterapkan. Strategi tidak hanya diimplementasikan semata-mata hanya berorientasi jangka pendek, tetapi dalam kaitannya dengan jangka panjang dengan disertai adanya tindak lanjut secara terus-menerus dan senantiasa meningkat. Menurut Hamel dan Prahalad yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2006: 4) “Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan”.

Menurut Basu Swastha DH dan Irawan (2001: 70) menyatakan bahwa: Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategi ini dapat dilakukan oleh menejer pemasaran dengan membuat tiga macam keputusan yaitu : 1) konsumen manakah yang akan dituju?, 2) kepuasan seperti apakah yang diinginkan konsmen?, 3) marketing mix seperti apa yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen tersebut”. Dalam pengembangannya strategi pemasaran terdiri atas berbagai elemen yang dititikberatkan pada elemen-elemen pemasaran.

Strategi pemasaran menurut Kottler & Amstrong (2008: 58) adalah “Logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan”. Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001: 75) menyatakan “Ada empat konsep yang mendasari strategi pemasaran yaitu: a) Segmentasi pasar, b) Penentuan posisi pasar (market positioning), c) Strategi memasuki pasar ( market entry strategy), d) Strategi marketing mix”.

d. Strategi Marketing Mix

Basu Swastha & Irawan (2001:193) menyebutkan “Marketing Mix dapat diartikan sebagai kombinasi dari keempat variabel atau kegiatan yang

commit to user

merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan adalah produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Menurut Mahfoedz (2010:61) “ Bauran pemasaran ialah sarana pemasaran taktis meliputi produk, harga, tempat dan promosi yang dibaurkan untuk mendapat respons yang diinginkan dari pasar sasaran”. Kotler dalam Chai Lee Goi (2009) menambahkan political power dan public opinion/ public relation dalam bauran pemasaran sehingga akan menjadi 6P. Bauran pemasaran menjadi salah satu perangkat yang menopang dari keberhasilan perusahaan. Keberhasilan itu akan diraih apabila perusahaan mampu menerapkan marketing mix yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga kepuasan terpenuhi dan terbentuk pula sebuah hubungan yang kuat dengan pelanggan.

1) Produk

Produk yang ditawarkan perusahaan dapat berupa barang, jasa, pelayanan maupun informasi. Masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Perusahaan melakukan berbagai terobosan yang inovatif supaya produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Para pemasar berusaha keras supaya produk yang ditawarkan dapat meningkat penjualannya sehingga siklus dari kehidupan perusahaan akan mengalami pertumbuhan pula.

Kottler & Amstrong (2008) menjelaskan produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Namun hal ini tidak hanya sekadar barang- barang yang berwujud saja, tetapi mencakup obyek-obyek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. Mahmud Mahfoedz (2010) juga mengungkapkan suatu produk bukan sekedar komponen fisik, melainkan barang atau jasa yang mencerminkan potensi untuk memenuhi rentang kebutuhan konsumen baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

commit to user

Produk bisa jadi terdiri dari suatu kombinasi fisik dan elemen jasa atau pelayanan dan keseimbangan antara keduanya secara bervariasi. Produk meliputi variasi produk, kualitas, desain, fasilitas, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, garansi dan pengembalian.

2) Harga

Harga merupakan salah satu dari unsur bauran pemasaran. Para konsumen seringkali membandingkan harga salah satu produk dengan produk yang lain. Keinginan konsumen adalah untuk mendapatkan harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama dengan produk sejenis.

Menurut Andry Kusnadi, Ryan Sastradiharja, Frida Findriani dan Timotheus Lesmana (2008:142) menyatakan “Price (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk memperoleh produk. Price bukan hanya mencakup harga yang tertera pada barang, tetapi juga mencakup potongan harga (discount), batas kredit, kelonggaran pembayaran dan periode pembayaran”.

Dalam memposisikan harga dari suatu produk, perusahaan harus tepat dalam melakukan penetapannya, jangan sampai terlalu rendah yang menyebabkan perusahaan merugi maupun terlalu tinggi yang membuat konsumen akan berpaling ke produk lain. Untuk itu harus ada penetapan harga yang sesuai. Penetapan harga menurut Freddy Rangkuti (2009) sebagai sebuah usaha dalam memilih harga yang paling sesuai dari berbagai kemungkinan untuk menjualnya yang kadangkala merupakan suatu tindakan penyeimbang.

3) Promosi

Promosi merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang terpenting. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan. Andry Kusnadi et al (2008:140) menjelaskan bahwa “Promosi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran agar membeli produk”.

commit to user

Keseluruhan program komunikasi pemasaran perusahaan disebut juga bauran promosi. Bauran promosi terdiri dari:

a) Periklanan

Setiap bentuk presentasi yang dikemukakan secara tidak langsung (tanpa personil) dan promosi ide, barang atau jasa dilakukan oleh sponsor tertentu.

b) Personal selling

Presentasi langsung yang dilakukan oleh personil wiraniaga perusahaan dengan tujuan menjual dan menjalin hubungan dengan konsumen

c) Promosi penjualan

Motivasi jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk barang atau jasa

d) Publisitas

Penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan minat lebih pada perseorangan atau perusahaan melalui media informasi tanpa pengeluaran biaya karena pertimbangan besarnya minat khalayak.

4) Distribusi

Distribusi mempunyai berbagai fungsi dalam pemasaran. Menurut Mahmud Mahfoedz (2010) fungsi distribusi adalah membawa produk kepasar sasaran dengan berbagai rangkaian aktivitas, yang terpenting dari aktivitas tersebut adalah penjualan (dan pengiriman barang) dari produsen ke konsumen akhir. Fungsi distribusi lainnya adalah mempromosikan produk, menyimpannya dan menanggung resiko selama proses distribusi.

Freddy Rangkuti (2009:23) menulis “Distribusi adalah menempatkan suatu produk pada outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis aktivitasnya yang keseluruhan berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen”. Menjadi bagian yang penting adalah mengambil keputusan – keputusan tentang penempatan produk berkaitan dengan usaha-usaha untuk menyediakan

commit to user

produk dalam jumlah yang sesuai dan lokasi yang tepat pada saat diinginkan konsumen. Dalam melaksanakan tugas ini, perusahaan membutuhkan kerjasama dengan berbagai perantara dan saluran distribusi.

Perantara adalah orang atau perusahaan yang menghubungkan aliran barang dari produsen ke konsumen akhir ataupun pelanggan Oleh karenanya, proses distribusi sangat mempengaruhi dari keberhasilan perusahaan. Produsen dan konsumen dalam hal ini dihubungkan dengan kegiatan pembelian dan penjualan kembali barang yang dihasilkan produsen kepada konsumen. Bentuk dari wujud perantara bisa dilakukan dengan melalui distributor atau dealer maupun dalam wujud seorang perantara berkomunikasi dengan pembeli atas nama perusahaan. Sementara yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah rangkaian dari perantara.

Distribusi memiliki beberapa bauran. McCarthy dalam Fandy Tjiptono et al (2008) mengungkapkan distibution meliputi beberapa aspek yaitu saluran distribusi, cakupan distribusi, kelengkapan produk, lokasi, sediaan, fasilitas penyimpanan dan transportasi.

5) Political Power

Kekuatan politik dalam suatu negara maupun daerah akan mempengaruhi kegiatan pemasaran suatu produk. Pejabat- pejabat terkait dan pemerintah mempunyai peranan penting dalam menciptakan keadaan ekonomi negara. Kotler (1986) menyatakan kekuatan politik merupakan kunci untuk memenangkan dukungan dari pejabat industri, anggota dewan dan pemerintah untuk masuk dan beroperasi di pasar sasaran. Untuk mencapai tujuan ini, pemasar harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik dengan otoritas yang relevan.

Perusahaan harus mengidentifikasi pihak-pihak untuk membuka pintu gerbang pasar. Lobi yang baik dengan pengambil keputusan akan menguntungkan kegiatan pemasaran. Dukungan dari pemerintah dan pejabat terkait memberikan peluang bagi sebuah perusahaan untuk lebih

commit to user

berkembang. Pemasar harus mampu melobi dan mempunyai keterampilan bernegosiasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pihak terkait.

Peraturan dan kebijakan pemerintah sebagai penyelenggara negara menentukan kondisi perekonomian negara. Kekuatan politik dalam penyelenggaraan negara akan berdampak kepada para pengusaha dan pelaku usaha. Hal ini dapat dilihat melalui penerapan kebijakan pemerintah untuk membatasi masuknya barang-barang impor yang menguntungkan pengusaha produk dalam negeri. Political Power termasuk pula peraturan pemerintah terhadap produk yang dipasarkan maupun aturan / larangan dari pemerintah setempat.

Usaha mikro sering menghadapi kendala. Keterbatasan dana dan kemampuan membuat usaha mikro hanya dapat menerima keputusan pemerintah. Keterampilan melobi dan bernegosiasi dengan pihak pembuat keputusan tidak ada, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat mempengaruhi keputusan pemerintah. Pengusaha mikro akan mengabaikan untuk menjaga hubungan dengan kekuatan politik.

6) Public Relation

Merupakan strategi untuk menarik opini masyarakat dalam waktu lebih lama bertujuan membangun sebuah citra. Menurut Mahmud Mahfoedz (2005) public relation merupakan sarana yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai konsumen perusahaan dan masyarakat umum dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan yang positif agar mendapat nama baik dan mengatasi kabar angin , laporan dan berita-berita yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Hubungan masyarakat bisa dilakukan dengan memberikan tanggapan atas suatu berita yang tidak benar melalui media. Jika perusahaan mengembangkan informasi atau laporan yang menarik, informasi tersebut dapat dimuat diberbagai media yang membawa hasil yang lebih memiliki kredibilitas lebih tinggi daripada iklan sehingga akan membuahkan hasil yang luar biasa. Hubungan masyarakat yang baik dapat tercapai melalui berbagai hal, diantaranya dukungan kegiatan kemanusian,

commit to user

partisipasi kegiatan sosial, mensponsori kegiatan masyarakat dan menyelenggarakan pameran.

Citra perusahan sangat tergantung dari opini masyarakat. Perusahaan harus memahami sikap, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Cara pandang masyarakat di satu daerah dengan daerah lain mempunyai perbedaan. Para pemasar harus berusaha menciptakan opini masyarakat dan bekerjasama secara baik dengan media. Menurut Mahmud Mahmudz (2005) dalam penetapan tujuan pemasaran, public relation dapat memberikan kontribusi: a) Membangun kesadaran: Public relation dapat menempatkan informasi

dalam media untuk menarik perhatian pada produk, orang, atau gagasan.

b) Membangun kredibilitas: Public relation dapat meningkatkan kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam konteks editorial.

c) Memotivasi wiraniaga dan penyalur: Public relation dapat membantu memberikan semangat kepada para penyalur dan wiraniaga.

e. Lingkungan Pemasaran

Setiap usaha harus mampu memonitor dan menyelidiki keadaan lingkungan pemasaran yang terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar kendali perusahaan dan berperan penting dalam menentukan posisi. Dalam penyusunan strategi pemasaran, perlu menganalisis faktor-faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

1) Lingkungan Internal

Lingkungan ini merupakan kekuatan yang berhubungan erat dengan pelaksanaan fungsi perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Faktor-faktor lingkungan internal yang akan memberikan pengaruh besar terhadap perusahan adalah:

a) Produksi dan Operasi

yaitu aspek-aspek yang berkaitan dengan keluwesan proses operasi dan kebijakan yang berkaitan dengan infrastruktur produksi.

commit to user

b) Sumber Daya Manusia

yaitu aspek yang bertujuan menyangkut individu–individu yang menjalankan operasi perusahaan agar memiliki kompetensi terhadap pekerjaannya.

c) Pemasaran

yaitu aspek yang menyangkut perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan konkrit dan terprogram melalui produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi (distribution), kekuatan politik (political power) dan hubungan masyarakat ( public relation).

d) Keuangan

yaitu aspek yang menyangkut kemampuan keuangan usaha seperti permodalan dan kondisi keuangan perusahaan.

2) Lingkungan Eksternal

Tinjauan terhadap suatu usaha tidak akan terlepas pada informasi tentang kekuatan-kekuatan luar (outside forces) yang memungkinkan bersinggungan dengan tujuan perusahaan. Mahmud Mahfudz (2005) membagi lingkungan eksternal menjadi dua, yaitu: lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro.

a) Lingkungan Eksternal Makro

Lingkungan dari pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kesempatan pemasaran perusahaan, meliputi:

(1) Demografi

Demografi mengacu kepada ciri populasi manusia, yang meliputi faktor-faktor seperti ukuran, distribusi dan pertumbuhan. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam pemasaran dikarenakan kumpulan manusia dapat membentuk pasar.

(2) Ekonomi

Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan yang akan datang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran perusahaan.

commit to user

Faktor-faktor ekonomi yang perlu dianalisis oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Tahapan siklus bisnis, perekonomian dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan dan kemakmuran.

2. Gejala inflasi dan deflasi harga barang-barang dan jasa.

3. Kebijakan keuangan, tingkat suku bunga dan evaluasi atau revaluasi uang dalam hubunganya dengan uang asing dan valuta asing.

4. Kebijakan fiskal, berupa tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan.

5. Neraca pembayaran internasional yang mungkin surplus atau defisit. (3) Persaingan

Lingkungan pemasaran yang kompetitif sangat berpengaruh terhadap program pemasaran. Secara umum perusahaan menghadapi tiga persaingan meliputi persaingan merek, persaingan produk substitusi dan persaingan antar perusahaan.

(4) Sosial Budaya

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kebudayaan telah menjadikan pasar di Indonesia yang sekarang berbeda dari pasar yang ada pada waktu tahun-tahun sebelumnya. Tugas yang dihadapi oleh eksekutif pemasaran menjadi lebih rumit karena pola kebudayaan masyarakat yang berubah lebih cepat daripada kebiasaan yang lalu.

(5) Politik dan Hukum

Lingkungan yang terbentuk oleh politik dan hukum dalam masyarakat. Penetapan kondisi politik dan hukum yang berdampak kepada setiap usaha akan menjadi sebuah peluang bagi suatu usaha dan bisa juga menjadi sebuah ancaman yang membatasi gerak perusahaan.

(6) Teknologi

Teknologi sebagai salah satu elemen lingkungan eksternal mencakup perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi yang mendorong terciptanya peluang dan ancaman pada bisnis

commit to user

b) Lingkungan Eksternal Mikro (1) Pasar

Pasar dapat didefinisikan sebagai; (1) suatu tempat bertemunya pembeli dan penjual, barang atau jasa yang dijual di tempat dan terjadi pergantian kepemilikan. Definisi lain adalah (2) permintaan barang atau jasa yang diajukan oleh sekelompok tertentu pembeli potensial.

(2) Pemasok

Hubungan antara produsen dengan pemasok merupakan salah satu faktor dari keberhasilan pemasaran. Eksekutif pemasaran seringkali kurang memperhatikan sisi kecukupan persediaan pada transaksi pertukaran. Peran penting pemasok akan sangat terlihat ketika terjadi kekurangan. Harga dan jasa pemasok sangat berpengaruh terhadap sistem pemasaran perusahaan.

(3) Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran merupakan organisasi perusahaan independen yang secara langsung sangat mempengaruhi arus barang dan jasa. Perantara meliputi perantara penjualan seperti pedagang grosir dan pengecer maupun berbagai fasilitator yang menyediakan sarana seperti transportasi, pergudangan dan pembiayaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pertukaran antara pembeli dan penjual.

f. Cara Membuat Analisis SWOT

Profil perusahaan yang mencerminkan keunggulan dan kelemahan perusahaan dapat diketahui setelah identifikasi dan evaluasi variabel dilakukan. Pemberian bobot dan nilai masing-masing variabel sepenuhnya bergantung pada pendapat manajemen. Oleh karena itu, jika posisi, pengalaman, dan pemahaman manajerial amat berpengaruh (Suwarsono Muhammad, 2004:102).

Hasil penilaian faktor internal dan faktor eksternal diterapkan sebagai koordinat pada Diagram Analisis SWOT. Hal ini digunakan untuk

commit to user

mengetahui kinerja (termasuk pada kuadran I, II, III, atau IV) dalam pemasaran. (+) Peluang III Mendukung Strategi Turn-Around I Mendukung Strategi Pertumbuhan/Agresif Mendukung Strategi Defensif IV Mendukung Strategi Diversifikasi II (-) Ancaman

Gambar 1: Diagram Analisis SWOT Sumber: Freddy Rangkuti (2006:19)

Dari diagram analisis SWOT pada Gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kuadran I

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijaksanaan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy), yaitu membesarkan perusahaan dengan meningkatkan usaha, memperluas pangsa pasar, dan memperluas wilayah pemasaran.

2) Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan ialah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi, yaitu menganekaragamkan produk yang diusahakan.

Kekuatan Kelemahan

commit to user

3) Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus yang harus dilakukan ialah meminimalkan masalah-masalah internal untuk dapat merebut peluang yang lebih baik, dengan strategi putar haluan (turn around), yaitu dengan merubah usaha.

4) Kuadran IV

Perusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan memiliki kelemahan internal dan menghadapi berbagai macam ancaman. Strategi yang dapat dilakukan ialah bertahan (defensif) dengan mempertahankan usaha dan pelanggan yang ada.

Dokumen terkait