• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam dokumen Proceeding SN FKIP UKSW 24 05 2016 (Halaman 76-79)

Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak. Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan.

1. Kompetensi Profesional

Dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian dan dituntut pelaksanaan norma sosial dengan baik. Sedangkan Profesionalisme yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu menstransfer keilmuan ke dalam diri peserta didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Sebagaimana filosofi Ki

u vwxy zy {|x}~y{ v{xyw{€zA{B}zA B‚ ƒ‚ |„ƒ yu‚ ƒ x…, x †‡†ˆ ‰ Š †24 ~ ‹‰ 2016

handayani”. Tidak cukup dengan menguasai materi pelajaran akan tetapi mengayomi

murid, menjadi teladan bagi murid serta selalu mendorong murid untuk lebih baik dan maju.

2. Kompetensi Pedagogik

Pedagogi berarti pendidikan, sedangkan pedagogik artinya ilmu pendidikan. Pedagogik merupakan suatu teori yang teliti, kritis, dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan.

3. Kelompok Kerja Guru

Kelompok Kerja Guru yang ideal adalah seperti yang tercantum dalam buku pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah yang diterbitkan oleh Dekdikbud . Bahwa Kelompok Kerja Guru (KKG) harus berfungsi: (1) Menyusun program kegiatan selama satu tahun dengan mendapat bimbingan dari pengawas, tutor dan guru pemandu, (2) Menampung dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar melalui pertemuan, diskusi, contoh mengajar, demonstrasi penggunaan dan pembuatan alat peraga. Kerangka dasar program kegiatan KKG merujuk kepada pencapaian empat kompetensi guru yaitu, kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Struktur program. Struktur program kegiatan KKG terdiri dari: (1) Program umum adalah program yang bertujuan untuk mem- berikan wawasan kepada guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan seperti kebijakan terkait dengan pengembangan profesionalisme guru, (2) Program inti adalah program-program utama yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru yang dikelompokkan ke dalam: (a) Program rutin terdiri dari: (1) diskusi permasalahan pembelajaran. (2) penyusunan dan pengembangan silabus, prota, promes, dan RPP. (3) analisis kurikulum. (4) penyusunan laporan hasil belajar siswa. (5) pendalaman materi. (6) pelatihan. (7) pembahasan materi dan pe- mantapan menghadapi UN dan US. (b) Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya lima dari kegiatan berikut: (1) penelitian, (2) penulisan karya ilmiah, (3) seminar, (4) lokakarya, (5) kolokium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel, diklat berjenjang, penyusunan dan pengembangan website KKG, dan kompetisi kinerja guru. (c) Program penunjang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keteram- pilan peserta KKG dengan materi-materi yang bersifat penunjang seperti TIK.

ŒŽ Ž‘’“”•–”Ž—˜ ˜™š ŽŽ—“›œ’œ –ŽžŽœ˜ • —Ÿ ›ž › œ‘’“”• ›s’onŽ ¡Žn P›¡Ž–o–’k Mo¡›l ¢IPP |Tr’£u¡’yŽnto

4. Evaluasi Program

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengansengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa pengertiantentang program sendiri. Dalam kamus (a) program adalah rencana,(b) program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Menurut Tyler (1950) yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009: 5), evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah terealisasikan. Selanjutnya menurut Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971) yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009: 5), evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.

5. Tujuan Evaluasi Program

Menurut Endang Mulyatiningsih (2011:114-115), evaluasi program dilakukan dengan tujuan: (1) Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi. (2) Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.

6. Model Evaluasi Program

Menurut Kaufman dan Thomas yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009: 40 ), membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu: (1)Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler, (2) Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Sciven, (3)Formatif summatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael Scriven, (4)Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake, (5) Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. (6)SE-UCLA Evaluation model, menekankan pada “kapan” evaluasidilakukan, (6)CIPP Evaluation Model, dikembangkan oleh Stufflebeam, (7)Discrepancy Model, dikembangkan oleh Provus.

METODE PENELITIAN

Model penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat evaluatif. Dalam penelitian ini jenis evaluasi yang digunakan peneliti adalah model CIPP. Dengan model CIPP, peneliti bermaksud mengevaluasikonteks, input, proses dan produk dari evaluasi program KKG dalam peningkatan kompetensi guru Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa fokus utama, sebagai berikut: (1) Program Kerja KKG yang disusun oleh Gugus Untung Suropati sasaran evaluasi

¤ ¥¦§¨ ©¨ ª«§¬­¨ª® ¥ª®§¨¦ª®¯©AªB¬©A° B± ²± |³² ¨¤± ² §´, § µ¶µ· ¸ ¹ µ24 ­ º¸ 2016

yaitu kepala sekolah dan guru, sehingga program KKG tercapai yaitu peningkatan kompetensi guru secara efektif dan efisien, (2) Kegiatan KKG adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang guru dalam melak- sanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya,(3)Evaluasi model CIPP adalah proses evaluasi program pendidikan yang melalui 4 tahap pokok yaitu konteks, input, proses dan produk.

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Untung Suropati Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Adapun waktu pelaksanaan penelitian diprogramkan selama 3 bulan yaitu mulai bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.

Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian dalam melakukan penelitian secara prosedural untuk memperoleh hasil evaluasi dengan model CIPP sehingga tercapai tujuan evaluasi. Adapun langkah prosedural pelaksanaan evaluasi CIPP adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan keputusan yang akan diambil, (2) Menetapkan jenis data yang diperlukan, (3) Pengumpulan data, (4) Menetapkan kriteria mengenai kualitas, (5) Menganalisis dan menginterpretasi data berdasarkan kriteria, (6) Memberikan informasi kepada pihak penanggungjawab program atau pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan.

Teknik pengumpulan data yang baik, efektif dan efisien akan mempermudah penelitian dalam melaksanakan penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti berfungsi sebagai pelaku dan instrumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 metode yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian dikembangkan untuk menjelaskan data yang diuraikan melalui pedoman dokumentasi, wawancara dan observasi. Maka penulis membuat kisi-kisi instrumen untuk komponen dan sub komponen dengan menggunakan model CIPP.

Teknik analisis data digunakan oleh peneliti untuk mempermudah peneliti dalam mendiskripsikan hasil data di lapangan. Langkah-langkah analisis data yang digunakan oleh peneliti adalahanalysis interactive model Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclutions).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Proceeding SN FKIP UKSW 24 05 2016 (Halaman 76-79)