• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana penyebar informasi di lingkungan universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya maupun para penggunanya. Oleh sebab itu perpustakan perguruan tinggi harus benar – benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan perguruan tinggi dengan fungsi perpustakaan tersebut.

2.2 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

“Perpustakaan perguruan tinggi adalah unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama – sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi” (Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:3).

“Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga dalam melaksanakan tujuannya dan memiliki peran yang sangat penting dalam mencap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus “ (Sutarno 2003:35).

“Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tegabung dalam lingkungan pendidkan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, dan perpustakaan perguruan tinggi (Syahrial – Pamuntjak 2000:5).

Dari ketiga pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan pergruruan tinggi merupakan salah satu unit kerja yang didirikan oleh perguruan tinggi dan lembaga – lembaga pendidikan bersangkutan yang terletak di daerah kampus serta tugas dan fungsi utamanya adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.3 Tujuan Dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.3.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai pusat informasi harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna ,yaitu dengan memberikan pelayana yang baik kepada pengguna perpustakaan untuk meningkatkan minat dan keinginan pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi ( 1999 : 6 ) ”Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan sebutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”

Tujuan pepustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo – Basuki (1991:15) adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Menurut Massofa (2008) pada dasarnya tujuan perpustakaan adalah : a. Menunjang program pendidikan, penelitian

b. Memenuhi kebutuhan akan informasi c. Memenuhi kebutuhan sosial

d. Memenuhi kebutuham kultural dan spiritual masyarakat e. Memenuhi kebutuhan akan rekreasi

f. Berfungsi sebagai repository atau pepustakaan deposit g.

Berdasarkan ketiga pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebuthan mesyarakat yang ada dalam lingkungan lembaga tinggi bukan hanya mahasiswa tetapi juga para dosen, serta memberikan jasa informasi untuk mendukung serta mempertinggi kualitas program kegitatan perguruan tinggi tempatnya bernaung.

2.3.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Keberhasilan perpustakaan menjalankan peran dan fungsinya, diukur dengan banyaknya pengguna yang memamnfaatkan layanan perpustakaan yang diberikan perpustakaan tersebut. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Bentuk koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.

Selain itu perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan unsur penunjang perguruan tinggi yang bersama – sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi.Untuk itu dalammencapai visi dan misi perpustakaan tersebut sudah pasti memiliki fungsi.

Secara umum fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah membuat suatu kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakan baik bagi civitas akademika maupun masyarakat luar kampus.

Dalam buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994) fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan 2. Pusat belajar dan mengajar

4. Pusat penyebaran informasi bagi masyarakat luas.

Oleh sebab itu sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapainya visi dan misinya, perpustakaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharunya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber – sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu dalam melakukam dharmanya

2. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaia pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

3. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran.,pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

4. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran.,pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

5. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran.,pengorganisasian bahan pembelajaran setiap

program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

6. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran.,pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

7. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran.,pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran

8. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi

9. Fungsi Riset

Perpustakaan menyediakan informasi dan sumber – sumber penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian pengguna. Informasi yang di peroleh melalui perpustakaan dapat mencegah terjadinya duplikasi penelitian

10. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inofasi pengguna perpustakaanu

11. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publukasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non akademika

12. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. (Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi,2004:3)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi informasi sivitas akademika dan penyediaan sarana belajar bagi pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut serta menyediakan bahan rujukan dan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi sampai pada lingkungan industri.

2.4 Pelayanan Pengguna

2.4.1Pengertian Pelayanan Pengguna

Salah satu kegiatan pokok perpustakaan adalah memberikan pelayanan bahan pustaka dan informasi kepada pengguna perpustakaan, khususnya para civitas akademika yang berkaitan dengan ilmu pendidikan, penerangan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana melalui pelayanan perpustakaan tersebut pengguna dapat memperoleh informasi secara optimal serta bisa memanfaatkan berbagai saranan penelusuran yang tersedia dalam perpustakaan tersebut.

Pada dasarnya suatu perpustakaan dapat dikatakan baik apabila perpustakaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para penggunanya. Sebab pelayanan pengguna sangatlah penting dari seluruh kegiatan di perpustakaan.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994:51) menyatakan bahwa,”Pelayanan perpustakaan adalah memberikan informasi kepada pengguna”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pelayanan pengguna adalah suatu kegiatan memberikan pelayanaan yang diberikan oleh para pustakawan maupun pemberian bimbingan, dan pengarahan agar para pengguna perpustakaan dapat menggunakan seluruh koleksi bahan pustakan dengan lebih mudah, cepat dan tepat serta dapat lebih jelas dimengerti oleh pengguna.

Melalui layanan perpustakaan, pengguna dapat memperoleh hal berikut:

a. Informasi yang dibutuhkan secara optimal dari berbagai media b. Manfaat dari berbagai alat bantu penelusuran yang tersedia.

Dalam pelayanan perpustakaan ada empat kegiatana yang mencakup: 1) kegiatan proses peminjaman, 2) kegiatan membantu pengunjung mencari informasi (pelayanan referens ), 3 ) kegiatan pendidik pengunjung mengunakan alat perpustakaan dan bahan perpustakaan, 4 ) kegiatan menyebarluaskan informasi.

Perkembangang pelayanan dalam suatu perpustakaan dipengaruhi oleh kemampuan perpustakaan tersebut dalam memberikan pelayanan dan kelengkapan koleksi yang dimiliki, artinya semakin lengkap koleksi yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan untuk dapat meningkatkan penggunaan koleksi.

Perkembangan pelayanan perpustakaan yang paling utama adalah pelayanan sirkulasi, yang tergantung kepada besar dan kecilnya perpustakaan tersebut, dan dapat juga jenis pelayanan yang berupa: pelayanan referensi, pelayanan audio – visual, pendidikan pengguna, layanan digital dan jasa kesiagaan informasi pada perpustakaan. Pelayanan perpustakaan ini bertjujuan mempertemukan pembaca dengan bahan perpustakaan yang mereka minati. Kegiatan yang dilaksanakan di perpustakaan harus memiliki tujuan tertentu, sama halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi adalah adalah untuk membantu perguruan tinggi agar dapat mencapai tujuannya melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada setiap mahasiswa, dosen, peneliti, rektor dan sivitas akademika perguruan

tinggi yang bertujuan untuk mendukung dan memperkarya program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi tersebut.

2.4.2 Tujuan dan Fungsi Pelayanan Pengguna

Tujuan pelayanan pengguna adalah memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan dalam hal mendayagunakan semua fasilitas yang tersedia diperpustakaan. Fasilitas yang dimaksud adalah semua koleksi yang dimiliki perpustakaan dan tenaga dari staf pepustakaan untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

Fungsi pelayanan pengguna adalah membantu pengguna untuk menemukan informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Dalam hal ini staf perpustakaan (pustakawan) dituntut selalu siap memberikan bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk memperoleh kebutuhan akan informasi.

Menurut Trimo (1986:56) fungsi pelayanan pengguna adalah sebagai berikut:

a. Memberikan stimulasi dan guidance untuk memenuhi minat dan kebutuhan anak dan untuk memperluas wawasan membaca mereka. b. Membantu para mahasiswa/mahasiswi yang sedang mengerjakan

laporan dan proyek lainnya serta kegiatan mereka.

c. Mengajar para mahasiswa/mahasiswi bagaimana menggunakan buku dan fasilitas lainnya, dan membantu mengembangkan kecakapan mereka tentang perpustakaan

d. Memberikan bantuan kepada para pengajar dan perencanaan kurikulum dan ikut menyelesaikan problem khusus dalam bidang kurikulum dan pengajar.

e. Membantu program – program inservice training dan perkembangan profesi para dosen/guru dan para mahasiswa/mahasiswi dalam menggunakan perpustakaan.

f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk keperluan pengaruh perpustakaan dan memajukan suatu membaca.

2.5 Peraturan Pelayanan Perpustakaan

Peraturan pelayanan perpustakaan merupakan pedoman bagi pengguna dalam memanfaatkan fasilitas dan layanan perpustakaan. Peraturan perpustakaan dimaksudkan untuk memelihara ketertiban diperpustakaan dan hendaknya dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat keputusan pimpinan perguruan tinggi. Peraturan yang tertulis biasanya dikomunikasikan dalam bentuk rambu – rambu, brosur, poster dan lain lain.

Peraturan perpustakaan sekurang – kurangnya berisi informasi sebagai berikut:

1. Peraturan mengenai keanggotaan, yang meliputi persyaratan, hak dan kewajiban anggota perpustakaan

2. Waktu pelayanan, yang meliputi waktu hari dan jam buka perpustakaan 3. Peraturan peminjaman, yang meliputi:

a. Syarat peminjam

b. Macam bahan perpustakaan yang dipinjam

c. Batas waktu peminjaman dan jumblah eksemplar bahan perpustakaan yang boleh dipinjam

4. Peraturan pengembalian bahan perpustakaan, yang berisi syarat pengembalian

5. Peraturan pengembalian bahan perpustakaan, yang meliputi persyaratan dan jangka waktunya

6. Macam kesalahan pengguna dan sanksinya 7. Tata tertib, yang meliputi ketentuan mengenai:

a. Penitipan barang

b. Sopan santun di perpustakaan c. Ketenangan

d. Keamanan

e. Kebersihan (Syahrial–Pamuntjak 2008:95)

2.6 Sistem Pelayanan Pengguna

Pada umunya suatu perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna, harus memiliki sistem pelayanan pengguna yang jelas. Dimana dengan adanya sistem pelayanan tersebut, pengguna dan pustakawan akan mengetahui

peraturan dan tatatertib yang berlaku serta dapat mengetahui hak dan kewajiban masing – masing.

Dalam proses kegiatan di perpustakaan dikenal dua sistem pelayanan yangumum digunakan. Kedua sistem pelayanan ini adalah sistem pelayanan terbuka (open access) dan sistem pelayanan tertutup (closed access). Perpustakaan harus dapat menentukan sistem pelayanan yang sesuai dengan keadaan perpustakaan agar para pengguna dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik.

Untuk menentukan sistem pelayanan yang diberlakukan pada perpustakaan harus diperhatikan kesesuaian koleksi dengan sistem pelayanan. Apabila koleksi perpustakaan masih sederhana maka sistem yang baik digunakan adalah sistem pelayanan tertututp, tetapi apabila koleksi perpustakaan banyak maka sistem yang baik diberlakukan adalah sistem pelayanan terbuka.

2.6.1 Sistem Pelayanan Tertutup

Sistem pelayanan tertutup adalah sistem layanan dimana pengguna tidak boleh langsung mengambil buku di rak melainkan harus melaui petugas yang ada pada bagian tersebut.

Pada sistem pelayanan tertutup, pengguna tidak dapat secara langsung memilih buku yang dibutuhkan ke lokasi ruang koleksi perpustakaan. Pengguna yang membutuhkan buku dapat memilih bahan perpustakaan yang ingin dipinjamnya melaui katalog perpustakaan dan setelah ditemukan sandi bukunya pengguna dapat meminta buku tersebut kepada petugas untuk mencarinya ke rak koleksi.

Menurut Lasa H.S. (1994:4) yang dimaksud dengan sistem pelayanan tertututp adalah,” Suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna

memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan, tetapi dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia dan dambil oleh petugas”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan tertutup adalah salah satu sistem yang mengurangi kebebasan dan kesempatan pengguna untuk mengetahui jumlah koleksi yang ada pada jajaran koleksi perpustakaan. Oleh sebab itu ada kemungkinan beberapa koleksi tidak dimanfaatkan oleh pengguna karena katalog terbatas dan pengguna harus menuggu antrian.

Keuntungan menggunakan sistem pelayanan tertutup ini adalah:

1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit dibanding dengan sistem terbuka

4. Tidak memerlukan meja baca di ruang koleksi Kerugian menggunakan sistem layanan ini adalah:

a. Banyak energi yang terserap dibagian sirkulasi ini

b. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam

c. Sering menimbulkan hal–hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian antar petugas dan peminjam.

d. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagian ini sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu (Lasa H.S.1994:5)

2.6.2 Sistem Pelayanan Terbuka ( Open Access )

Menurut Lasa H.S. (1994:5) yang dimaksud dengan sistem pelayanan terbuka adalah,” Suatu cara pinjam yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.

Pada sistem pelayanan terbuka, para pengguna dapat ke ruang koleksi buku, melakukan browsing, melihat – lihat buku yang diinginkan, mengambilnya sendiri untuk dibaca atau dipinjam untuk dibawa pulang.

Keuntungan menggunakan sistem layanan terbuka adalah:

1. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yangmenggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri.

2. Menghemat tenaga pustakawan. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mencari ke rak karena pengguna perpustakaan itu sendiri yang akan mencarinya ke rak buku.

3. Judul–judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

4. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam.

5. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan.

6. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antar petugas dan peminjam

Selain keuntungan yang diperoleh dari sistem ini, ada juga kerugiannya: a. Frekuensi kerusakan lebih besar

b. Memerlukan ruangan yang lebih besar, sebab letak rak satu dengan yang lainnya memerlukan jarak yang longgar

c. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving

d. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung (Lasa H.S.1994:5). Menurut Soeatminah (1992:5–6) pedoman untuk mengatur sistem pelayanan, sistem pelayanan terbuka antara lain:

1. Penataaan koleksi

Koleksi perpustakaan harus ditata dan diatur secara sistematis, atau menurut urutan klafikasi, sehingga pengguna mudah mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan

2. Rambu – rambu

Rambu – rambu penunjuk arah pencarian pustaka sangat penting artinya,maka harus dibuat dengan jelas tetapi singkat serta ditempatkan yang tepat. Rambu – rambu tersebut dapat berupa panah atau tulisan.

3. Tata ruang

Sistem pelayanan terbuka memerlukan penjagagaan yang ketat agar kehilangan bahan pustaka dapat ditekan. Tata ruang harus baik sehingga memudahkan pengawasan petugas kepada setiap pengunjung serta seksama

4. Katalog Perpustakaan Meskipun pengunjung dapat memilih pustaka langsung ke rak, katalog perpustakaan tetap masih diperlukan dan harus ada.

Dengan berbagai petunjuk yang sudah disediakan para pengguna perpustakaan tidak terlalu banyak meminta pertolongan kepada petugas perpustakaan. Pengguna perpustakaan mencari sendiri buku yang diinginkannya. Hal inilah yang menjadi tujuan penyelenggaraan perpustakaan dengan sistem terbuka.

Pada dasarnya kegiatan pelayanan pengguna mengundang pengertian penyebarluasan informasi dan bahan pustakan pada pengguna. Untuk itu staff perpustakaan bagian ini, harus mengusahakan agar pengguna dapat memanfaatkan informasi bahan pustakan semaksimal mungkin. Dalam melakukan pekerjaan pelayanan pengguna, perlu diusahakan hubungan baik antara petugas dan pengunjung. Dari uraian diatas dapat dikatakan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang di berikan oleh satu perpustakaan dengan pemanfaatan koleksi.

2.7 Jenis – Jenis Pelayanan Pengguna Pelayanan pengguna yang diberikan oleh perpustakaan dapat ditentukan oleh keadaan ataupun kondisi dari perpustakaan dan perguruan tinggi dimana tempatnya bernaung serta keadaan masyarakat yang dilayani. Dalam memberikan pelayanan oleh perpustakaan kepada masyarakat pengguna itu tidak sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, hal ini disebabkan oleh besar kecilnya perpustakaan itu sendiri dan koleksi bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dibatasi dengan tenaga pengelolaan yang telah ada.

Menurut Syahrial – Pamuntjak dalam Buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan (2000:97) dinyatakan bahwa:

Pekerjaan pelayanan dapat mencakup empat kegiatan yaitu:

b. Kegiatan membantu pengunjung mencari informasi (pelayanan referensi)

c. Kegiatan mendidik pengunjung menggunakan alat perpustakaan dan bahan perpustakaan

d. Kegiatan menyebarluaskan informasi.

2.7.1 Pelayanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris yaitu ”circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada kata sirkulasi udara uang dan sebagainya. Dengan demikian pengertian pelayanan sirkulasi menurut (1994) adalah ”Mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan”.

Kegiatan pelayanan sirkulasi merupakan suatu kegiatan yang mengedarkan koleksi perpustakaan kepada pengguna. Pelayanan yang dikatakan berhubungan secara langsung dengan pengguna perpustakaan adalah pelayanan sirkulasi.

Kegiatan sirkulasi ini merupakan suatu kegiatan pekerjaan perpustakaan dalam usaha jasa layanan perpustakaan dalam kegiatan peminjaman dan pengembalian bahan perpustakaan. Jenis bahan yang dapat dipinjamkan berupa buku, journal, CD, atau bahan perpustakaan lainnya.

Kelancaran proses layanan sirkulasi bergantung pada hal – hal berikut: a. Sistem peminjaman yang dipilih

b. Petugas yang terampl

c. Peraturan peminjaman yang jelas

Layanan peminjaman mengikuti asas sebagai berikut: 1. Layanan dilakukan dengan cepat dan tepat 2. Posedur yang ditempuh mudah dan sederhana

3. Kepuasan pengguna atas pelayanan harus diperhatikan 4. Pencatatan peminjaman dengan tertib dan teratur

Bahan perpustakaan yang boleh dipinjam dikelompokkan menurut fungsi dan pemanfaatannya. Menurut fungsinya, bahan dapat dibedakan atas:

1. Buku ajar, berupa buku yang digunakan secara langsung dalam perkuliahan

2. Buku pengayaan, yaitu buku pelengkap yang dgunakan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan pengguna.

Proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Keanggotaan b. Peminjaman c. Pengembalian

d. Perpanjangan masa pinjam e. Penagihan

f. Pemberian sanksi

g. Memberikan keterangan bebas/bersih pinjaman bahan pustaka.

Semua kegiatan diatas harus tercakup dalam peraturan perpustakaan untuk diketahui dan dipatuhi oleh pengguna dan staf perpustakaan.

2.7.1.1 Keanggotaan

Setiap perpustakaan memiliki persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan dan perpustakaan boleh menentukan siapa saja yang boleh menjadi pihak/pengguna perpustakaan, serta persyaratan apa saja yang perlu dipenuhi. Perpustakaan perlu melakukan pencatatan dalam keanggotaan untuk memudahkan peminjaman.

Untuk menjalankan peminjaman dengan lancar dan teratur, perlu diadakan administrasi pendaftaran anggota perpustakaan. Setiap pengunjung/pengguna perpustakaan dapat meminjam bahan perpustakaan untuk dibaca di ruang baca

atau juga dapat membawa pulang bahan perpustakaan tersebut, maka mereka harus mendaftar terlebih dulu untuk dapat menjadi anggota.

Menurut Sulystyo – Basuki (1991:257) menyatakan bahwa:

”Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka di harus mengisi formulir keanggotaan. Setelah selesai mengisi, formulir dikembalikan kepada petugas sirkulasi disertai kelengkapan lain, kelengkapan anggota tergantung kepada kebijakan masing – masing perpustakaan, ada yang mensyaratkan uang iuran, foto diri, dan foto copy tanda pengenal.”

2.7.1.2 Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka adalah proses yang dilaksanakan pada pelayanan sirkulasi. Menurut Syahrial – Pamuntjak dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000:97) dinyatakan bahwa: ”Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun dibawa ke luar perpustakaan”.

Menurut jangka waktunya, cara meminjamkan bahan perpustakaan dibedakan menjadi tiga bagian:

1. Peminjaman biasa, misalnya 1 minggu sampai 2 minggu

Dokumen terkait