• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

3. Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia. Kata scientia yang berarti “saya tahu”. IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu

“Natural Science atau Science”.Natural artinya alamiah, berhubungan dengan

alam atau sangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam , Srini M. Iskandar ( 2001: 2)

Menurut Leo Sutrisno, dkk (2007: 1-19) mengemukakan, “IPA

merupakan kemampuan manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth)”. Jadi, IPA mengandung

tiga hal: (1) proses adalah aktivitas manusia dalam memahami alam semesta, (2) prosedur adalah pengetahuan IPA dibangun melalui pengamatan yanmg tepat dan (3) prosedur adalah hasil akhir atau kesimpulan yang betul. Menurut The Liang Gie dalam Leo Sutrisno, dkk (2007:1-16) menyatakan bahwa

scienceadalah kumpulan sistematis dari pengetahuan”.

For example, consider the image of Dr. Faustus: “in this narrative, scientists willingly too willingly sell their souls to acquire youth and knowledge (1). Science seems to involve magical ability. Another image is Dr. Strangelove: in this blackhumor caricature, scientist and engineers sign up too readily to create and buttress a military industrial complex (2). Science seems to be motivated by unlimited curiosity and raw power, unrestrained by moral considerations. In the public mind today, the “two

commit to user

cultures” contrast the responsible engineer, physician, or citizen with a largely imaginary “mad scientist”.Rodney W. Nichols (2010:18)

Kutipan jurnal diatas mengemukakan bahwa contoh Dr. Faustus : di cerita ini , ilmuwan dengan sepenuh hati menjual jiwa – jiwa mereka untuk memperoleh kemudahan dan pengetahuan (1). Ilmu pengetahuan sepertinya meliputi kemampuan gaib. Pendapat lain yaitu Dr.Strangelove: di dalam karikatur humornya ilmuwan dan insiyur menandatangai kontrak kesediaaannya membuat dalam kekuatan militer atau industri gabung (2). Ilmu pengetahuan sepertinya adalah motivasi dengan kecurigaan tidak terbatas dan kekuatan mentah, tak dikendalikan dengan moral. Orang –orang berfikir hari ini, “two cultures” atau dua klutur kontras yang bertanggung jawab antara

insiyur, dokter, atau penduduk kota dengan sebagian besar khayal “mad ilmuwan”.

Menurut Sri Sulistyorini (2007:39), “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan mencari tahu tentang alam semesta sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta –

fakta, konsep- konsep, atau prinsip –prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sedangkan menurut Hendro Darmojo dan Jenny Kaligis (1992:5) menyatakan bahwa: “IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari

upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk ini diperlukan suatu tata cara yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhannya

membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang objek yang diamatinya”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan alam merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan lingkungan alam serta lingkungan buatan. Selain itu benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum berlaku kapan pun dan dimana pun atau kumpulan dari peristiwa-peristiwa yang berupa fakta-fakta,

commit to user

konsep-konsep atau prinsip-prinsip serta proses penemuan tentang gejala-gejala alam serta upaya mencari pengetahuan dalam fenomena alam atau mencoba menerangkan fenomena alam melalui berbagai proses ilmiah .

b. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pembelajaran IPA adalah Pembelajaran yang membahas ilmu tentang alam ini. IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam. Salah satu tujuan dari pembelajaran IPA yaitu agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Sri Sulistyorini (2007:40), mengemukakan tujuan pembelajaran IPA yaitu

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan peradaban, keindahan dan keteraturan ciptaanNya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dengan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya .

Menurut kebijaksanaan umum kurikulum berbasis Kompetensi (2006) dalam Leo Sutrisno ,dkk (2007:2-29) mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari–hari . 2) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adannya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi dan masyarakat.

3) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

commit to user

4) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam.

Menurut Hendro Darmojo dan Jenny Kaligis (1992:6) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains adalah sebagai berikut:

1) Memahami alam sekitarnya, meliputi benda – benda alam dan buatan manusia serta konsep–konsep IPA yang terkandung di dalamnya. 2) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu berupa keterampilan

proses atau metode ilmiah yang sederhana.

3) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang dihadapinya; serta menyadari kebesaran penciptaNya.

4) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk mencapai tujuan IPA dalam proses pembelajaran, guru harus mengetahui ruang lingkup IPA. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan dan hubungan serta interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

2) Benda, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi padat, cair dan gas

3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya.

c. Pembelajaran IPA di SD

Menurut Srini M. Iskandar (2001:18-19) mengatakan: “pelajaran IPA lebih mementingkan kemampuan berpikir daripada kemampuan menghafal disamping itu dipentingkan juga kemampuan mengadakan pengamatan secara teliti, menggunakan prinsip, memecahkan percobaan sederhana, menyusun data,dan mengemukakan dugaan”.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (Scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap

commit to user

ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sebelum mengajarkan materi IPA atau mata pelajaran yang lain kepada anak usia sekolah dasar terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik masing-masing anak. Hal ini untuk mengetahui metode pembelajaran apa yang paling tepat untuk mengajarkan IPA atau mata pelajaran yang lain pada anak SD.

“Pembelajaran IPA merupakan media pengembangan potensi siswa SD

yang didasarkan pada karakteristik psikologi anak, memberikan kesenangan bermain dan kepuasan intelektual bagi mereka dalam membongkar misteri, seluk beluk dan teka – teki fenomena alam sekitar dirinya, mengembangkan potensi saintis yang terdapat dalam dirinya, memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang fenomena alam, sambil membekali keterampilan dan membangun konsep–konsep baru yang harus dikuasainya”

(http://www.scribd. com/doc/17087298/ Karakteristik-Pembelajaran – IPA-SD).

Teori belajar yang menonjol di dalam pendidikan IPA adalah teori piaget dan teori konstruktivisme. Teori Piaget menguraikan perkembangan kognitif dari masa bayi sampai masa dewasa. Sedangkan teori konstruktivisme menekankan bahwa peserta didik tidak menerima begitu saja ide – ide dari orang lain.

Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo dan Marten yang dikutip oleh Iskandar (2001:16) sebagai berikut:

1) Mengamati apa yang terjadi.

2) Mencoba memahami apa yang diamati.

3) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.

4) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan-ramalan itu benar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah sebagai media pengembangan potensi siswa SD seharusnya didasarkan pada karakteristik psikologis anak memberikan kesenangan

commit to user

bermain dan kepuasan intelektual bagi mereka dalam membongkar misteri, seluk-beluk dan teka-teki fenomena alam di sekitar dirinya, mengembangkan potensi saintis yang terdapat dalam dirinya, memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang fenomena alam, sambil membekali keterampilan dan membangun konsep-konsep baru yang harus di kuasainya.

d. Standar Isi Mata Pelajaran IPA Tingkat SD Kelas IV dalam Pelaksanaan Kurikulum 2006 (KTSP)

Standar Isi 2006

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA SD Kelas IV Semester 2

Table 1 Standar Isi Mata Pelajaran IPA 2006 Kelas IV Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Gaya dan Perubahan 7. Memahami gaya dapat

mengubah gerak dan /atau bentuk suatu benda.

7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda.

7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi Panas dan Bunyi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara menggunakan dalam kehidupan sehari–hari.

8.1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

commit to user

sekitar serta sifat–sifatnya. 8.2. Menjelaskan berbagai energi

alternative dan cara penggunaanya.

8.3. Membuat suatu karya /model untuk menunjukkan

perubahan energi gerak akibat pengaruh udara. Misalnya membuat roket dari kertas / baling–baling / peasawat kertas / parasut. 8.4. Menjelaskan perubahan

energi bunyi melalui penggunaan alat musik.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bumi dan Alam Semesta 9. Memahami perubahan

kenampakan permukaaan bumi dan benda langit.

9.1. Mendiskripsikan perubahan kenampakan bumi.

9.2. Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bumi dan Alam Semesta 10. Memahami perubahan

lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan.

10.1. Mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombangair laut).

commit to user

10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longgsor).

10.3. Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan(erosi, abrasi, banjir dan longsor).

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bumi dan Alam Semesta

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan , teknologi dan masyarakat

11.1. Menjelaskan hubungan anatara sumber daya alam dengan lingkungan. 11.2. Menjelaskan hubungan

sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan.

11.3. Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

Dokumen terkait