• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Tinjauan Umum Umum Kawasan Kawasan

Dalam dokumen Proposal Tugas Akhir Sekolah Terpadu (Halaman 40-43)

II.3 Tinjauan Tinjauan Umum Umum KawasanKawasan

II.3.1

II.3.1 Profil Profil Kota Kota PalembangPalembang

Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of

Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").the East("Venesia dari Timur").

II.3.1.1

II.3.1.1 Kondisi Kondisi GeografisGeografis

Kota Palembang merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Secara Kota Palembang merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis wilayah Kota Palembang berada antara 2º 52‟

geografis wilayah Kota Palembang berada antara 2º 52‟ -- 3º 5‟ LS dan 104º 37‟3º 5‟ LS dan 104º 37‟ --104º52” BT dengan luas wilayah 400,61 Km² dengan batas

104º52” BT dengan luas wilayah 400,61 Km² dengan batas -batas sebagai berikut :-batas sebagai berikut :

Batas Utara : Batas Utara : Kabupaten BanyuasinKabupaten Banyuasin

Batas Timur : Batas Timur : Kabupaten BanyuasinKabupaten Banyuasin

Batas Barat : Batas Barat : Kabupaten BanyuasKabupaten Banyuasinin

II.3.1.2

II.3.1.2 Luas Luas WilayahWilayah

Kota Palembang terdiri dari 14 kecamatan seluas 400,61 km2 Kecamatan Kota Palembang terdiri dari 14 kecamatan seluas 400,61 km2 Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu kecamatan Sukarami (98,56 km2), sedangkan dengan luas wilayah terbesar yaitu kecamatan Sukarami (98,56 km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu kecamatan 6,5

kecamatan dengan luas terkecil yaitu kecamatan 6,5 km2.km2.

II.3.2

II.3.2 Lokasi Lokasi Terpilih Terpilih (Plaju)(Plaju)

II.3.2.1

II.3.2.1 Tinjauan Tinjauan LokasiLokasi

Rencana pengembangan sarana pendidikan dilakukan terutama di wilayah Rencana pengembangan sarana pendidikan dilakukan terutama di wilayah pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas dengan skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikan disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional pendidikannya. Untuk fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu yang berhubungan dengan transportasi lalu l ditempatkan pada kawasan tertentu yang berhubungan dengan transportasi lalu l intasintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang pelayanannya regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang pelayanannya

Tabel 2.2 Tabel Pembagian Luas

Tabel 2.2 Tabel Pembagian Luas WilayahWilayah Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011

khusus untuk fasilitas pendidikan menengah lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat khusus untuk fasilitas pendidikan menengah lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan tinggi pengembangan bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Rencana kebutuhan fasilitas pendidikan di Wilayah disesuaikan dengan kebutuhan. Rencana kebutuhan fasilitas pendidikan di Wilayah Pengembangan (WP) Palembang Tahun 2004-2014, dibagi kedalam tiga hirarki Pengembangan (WP) Palembang Tahun 2004-2014, dibagi kedalam tiga hirarki tingkat pelayanan yaitu pusat primer, pusat sekunder dan pusat tersier. Dimana tingkat pelayanan yaitu pusat primer, pusat sekunder dan pusat tersier. Dimana Kawasan Jaka Baring merupakan pusat sekunder pelayanan fasilitas pendidikan di Kawasan Jaka Baring merupakan pusat sekunder pelayanan fasilitas pendidikan di Kota Palembang. Kawasan di wilayah Jaka Baring berkembang fasilitas pendidikan Kota Palembang. Kawasan di wilayah Jaka Baring berkembang fasilitas pendidikan yang berada di jalan Jend. A. Yani (kelurahan 9 Ulu ).

yang berada di jalan Jend. A. Yani (kelurahan 9 Ulu ).

II.3.2.2

II.3.2.2 Lokasi Lokasi STBI STBI Di Di JakabaringJakabaring

Lokasi Perencanaan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional nantinya Lokasi Perencanaan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional nantinya direncanaka

direncanakan di Jln. n di Jln. A. Yani.A. Yani.

II.3.2.1

II.3.2.1 Tinjauan Tinjauan Peraturan Peraturan Tapak Tapak 

Rencana Intensitas BangunanRencana Intensitas Bangunan Penetapan besarny

Penetapan besarnya KDB dan a KDB dan KLB RDTRK Wilayah Pengembangan Jaka BaringKLB RDTRK Wilayah Pengembangan Jaka Baring dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1.

1. Rencana kepadatan penduduk dan rencana kepadatan bangunan yang telahRencana kepadatan penduduk dan rencana kepadatan bangunan yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam Kebijakan Tata Ruang Kota dan Kawasan ditentukan terlebih dahulu dalam Kebijakan Tata Ruang Kota dan Kawasan seperti RTRW, RDTRK yang telah ada.

seperti RTRW, RDTRK yang telah ada. 2.

2. Nilai lahan, semakin tinggi nilai lahan semakin tinggi intensitas penggunaanNilai lahan, semakin tinggi nilai lahan semakin tinggi intensitas penggunaan ruang yang diinginkan. Sehubungan dengan harga atau sewa lahan yang relatif  ruang yang diinginkan. Sehubungan dengan harga atau sewa lahan yang relatif  tinggi disana, nilai lahan ini

tinggi disana, nilai lahan ini berbeda antara berbagai lokasi dalam kota.berbeda antara berbagai lokasi dalam kota. 3.

3. Faktor keamanan, yaitu dengan melihat karakteristik fisik lingkungan termasuk Faktor keamanan, yaitu dengan melihat karakteristik fisik lingkungan termasuk  konstruksi teknis dan sebagainya, maka KDB dan KLB ditetapkan untuk  konstruksi teknis dan sebagainya, maka KDB dan KLB ditetapkan untuk  menjaga keamanan dari penghuni dari kegiatan yang berlangsung dalam menjaga keamanan dari penghuni dari kegiatan yang berlangsung dalam bangunan yang bersangkutan.

bangunan yang bersangkutan. 4.

4. Faktor estetika dan kenyamanan lingkungan KDB dan KLB ini banyak Faktor estetika dan kenyamanan lingkungan KDB dan KLB ini banyak  mempengaruhi kerapatan bangunan, tinggi bangunan dan lain-lain yang pada mempengaruhi kerapatan bangunan, tinggi bangunan dan lain-lain yang pada gilirannya menetukan juga garis langit bangunan/ skyline, banyak penyinaran gilirannya menetukan juga garis langit bangunan/ skyline, banyak penyinaran matahari, sirkulasi udara/angin antara bangunan, dan l

matahari, sirkulasi udara/angin antara bangunan, dan lain-lain.ain-lain.

Dalam dokumen Proposal Tugas Akhir Sekolah Terpadu (Halaman 40-43)

Dokumen terkait