• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Tugas Akhir Sekolah Terpadu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Tugas Akhir Sekolah Terpadu"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

I.1

I.1 Latar Belakang

Latar Belakang

Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses

Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses

pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek 

pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek 

dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang

dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang

diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak 

diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak 

dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun

dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun

metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi unt

metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi unt uk mempersiapkan

uk mempersiapkan

generasi di era globalisasi dan informasi sekarang ini.

generasi di era globalisasi dan informasi sekarang ini.

Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu

Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu

pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah

pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah

Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan

Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan

satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada

satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada

dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,

dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,

dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan

dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan

terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan.

terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Ditambah

Ditambah

dengan penambahan standarisasi kurikulum dan fasilitas pendidikan yang bertaraf 

dengan penambahan standarisasi kurikulum dan fasilitas pendidikan yang bertaraf 

internasional membuat kualitas yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih bermutu

internasional membuat kualitas yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih bermutu

dibandingkan sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

dibandingkan sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,

kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,

agar dimiliki daya saing yang memadai dalam menghadapi tantangan global.

(2)

Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki

Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki

potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,

potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,

Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668

Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668

sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun

sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun

dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti

dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti

Paramount School , International Harapan School, dan Singapore International School.

Paramount School , International Harapan School, dan Singapore International School.

Rencana

Rencana pengembanga

pengembangan sarana p

n sarana pendidikan

endidikan di Palembang

di Palembang dilakukan terutam

dilakukan terutama di wilayah

a di wilayah

pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan

pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan

skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti

skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti oleh profesional dan jumlah

oleh profesional dan jumlah

guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan

guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan

disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk 

disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk 

fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu

fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu

yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar

yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar

dan menengah yang pelayanannya berskala kota didistribusikan dibagian wilayah

dan menengah yang pelayanannya berskala kota didistribusikan dibagian wilayah

kota/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fasilitas pendidikan menengah

kota/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fasilitas pendidikan menengah

lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian

lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah kota dan untuk akademi

wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan

dan perguruan

tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Terkait

tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Terkait dengan rencana pengembangan

dengan rencana pengembangan

Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,

Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,

dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya

dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya

sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus

sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus

baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni

baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni

maupun sekolah yang menggabungkan antara kemampuan intelektualitas dengan olahraga

maupun sekolah yang menggabungkan antara kemampuan intelektualitas dengan olahraga

atau seni.

atau seni.

Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak 

Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak 

sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,

sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,

(3)

perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas

perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas

yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang

yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang

profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang

profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang

dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),

dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),

sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan

sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan

olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar

olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar

disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan

disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan

lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,

lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,

masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut

masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut

diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat modern, terutama mereka yang

diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat modern, terutama mereka yang

mempunyai visi-misi serta kepedulian terhadap pendidikan anak yang profesional,

mempunyai visi-misi serta kepedulian terhadap pendidikan anak yang profesional,

betangggung jawab dan berdaya saing yang sehat.

betangggung jawab dan berdaya saing yang sehat.

Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini

Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini

adalah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan ditambahkan dengan kurikulum

adalah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan ditambahkan dengan kurikulum

yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf 

yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf 

Internasional penu

Internasional penulis menggunakan k

lis menggunakan kurikulum

urikulum pendidikan yang

pendidikan yang diterapkan di Inggris, hal ini

diterapkan di Inggris, hal ini

dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki

dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki

inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,

inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,

namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut

namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut

ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang

ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang

menggunakan sistem

menggunakan sistem

moving class

moving class

membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat

membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat

bosan dengan suasana kelas, dan masih banyak yang lainnya.

bosan dengan suasana kelas, dan masih banyak yang lainnya.

Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf 

Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf 

Internasional adalah pendekatan yang bersifat membangun dan menunjang dalam

Internasional adalah pendekatan yang bersifat membangun dan menunjang dalam

(4)

zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan

zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan

SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem

SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem

moving class

moving class

membuat desain

membuat desain

per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar

per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar

maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di

maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di

lakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas.

lakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas.

I.2

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

1.

1. Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di

Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di

Palembang dalam suatu bangunan.

Palembang dalam suatu bangunan.

2.

2. Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi

Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi

tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas,

tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan

kemudahan sirkulasi, dan

pengendalian kebisingan, agar para pelajar dapat bereksperimen dalam berkarya

pengendalian kebisingan, agar para pelajar dapat bereksperimen dalam berkarya

dan menciptakan ruang yang imajinatif, sehingga dapat membangkitkan

dan menciptakan ruang yang imajinatif, sehingga dapat membangkitkan

kreativitas, bakat serta

kreativitas, bakat serta dapat mengembangkan potensinya dengan lebih profesional

dapat mengembangkan potensinya dengan lebih profesional

dan strategis.

dan strategis.

3.

3. Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun

Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun

dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah

dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah

nantinya

nantinya

I.3

I.3 Tujuan

Tujuan

Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu

Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu

bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan

bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan

arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan

arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan

dalam belajar mengajar di dalam sekolah.

(5)

I.4

I.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu

Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu

arsitektur, antara lain :

arsitektur, antara lain :

a.

a.

Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang

Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang

berhubunga

berhubungan dengan aktivit

n dengan aktivitas kegiatan Sekolah

as kegiatan Sekolah Terpadu

Terpadu

b.

b.

Aspek Arsitektural yaitu konsep perencanaan Sekolah Terpadu bertarafkan

Aspek Arsitektural yaitu konsep perencanaan Sekolah Terpadu bertarafkan

Internasional dengan menerapkan desain yang mampu membangun dan

Internasional dengan menerapkan desain yang mampu membangun dan

menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah

menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah

nantinya

nantinya

I.5

I.5 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai

Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai menjadi 5 BAB. Uraian

menjadi 5 BAB. Uraian

bab tersebut antara lain :

bab tersebut antara lain :

BAB

BAB I

I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Meliputi pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

Meliputi pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

ruang lingkup pembahasan yang berkaitan dengan judul penulisan laporan

ruang lingkup pembahasan yang berkaitan dengan judul penulisan laporan

yaitu Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan

yaitu Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan

Internasional

Internasional di

di Palembang

Palembang

BAB

BAB II

II

TINJAUAN

TINJAUAN PUSTAKA

PUSTAKA

Berisikan uraian materi serta data-data yang berkaitan dengan judul

Berisikan uraian materi serta data-data yang berkaitan dengan judul

laporan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan

laporan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan

Internasional

Internasional

di Pa

di Palembang

lembang yang

yang diperoleh

diperoleh dari

dari studi

studi literatur d

literatur dan

an

observasi lapangan.

(6)

BAB

BAB III

III

METODOLOGI

METODOLOGI PENULISAN

PENULISAN

Berisikan uraian tentang metodologi penulisan yang digunakan, antara

Berisikan uraian tentang metodologi penulisan yang digunakan, antara

lain berisi teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder

lain berisi teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder

sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi

sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi

nanti.

nanti.

BAB

BAB IV

IV

PENUTUP

PENUTUP

Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir

Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir

(7)

I.6

I.6 Kerangka Berfikir

Kerangka Berfikir

Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data 

 Data primerData primer

Pengamatan langsung di lapangan dan Pengamatan langsung di lapangan dan survey lokasi yang akan dibangun

survey lokasi yang akan dibangun 

 Data sekunderData sekunder

Meliputi standar perancangan, dan data-data Meliputi standar perancangan, dan data-data lain yang diperlukan yang didapat dari buku lain yang diperlukan yang didapat dari buku referensi, wawancara, dan jurnal internet. referensi, wawancara, dan jurnal internet.

Latar Belakang

Latar Belakang

 Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di IndonesiaKurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di Indonesia 

 Negara Indonesia diharapkan Negara Indonesia diharapkan bisa bersaing bisa bersaing dengan negara-negara laindengan negara-negara lain 

 Kurang tersedianya sekolah bertaraf internasionalKurang tersedianya sekolah bertaraf internasional

Tujuan Tujuan

Mewujudkan perencanaan dan perancangan Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu sebuah gedung Sekolah Terpadu bertarafkan Internasional dengan bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern menggunakan konsep arsitektur postmodern dan arsitektur vernakular sehingga nantinya dan arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan dalam belajar mengajar di dalam sekolah. dalam belajar mengajar di dalam sekolah.

Analisa dan Pembahasan Analisa dan Pembahasan

Analisa fungsional, kontekstual, arsitektur, struktur, Analisa fungsional, kontekstual, arsitektur, struktur,

utilitas, pola organisasi ruang, serta analisa kon utilitas, pola organisasi ruang, serta analisa kon sepsep perancangan bangunan yang digunakan pada desain. perancangan bangunan yang digunakan pada desain.

Permasalahan Permasalahan 

 Bagaimana menampung semua aktivitas danBagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam satu kawasan.

satu kawasan. 

 Bagaimana membuat bangunan Sekolah TerpaduBagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi tingkat di Palembang yang memenuhi tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan pengendalian kemudahan sirkulasi, dan pengendalian kebisingan.

kebisingan. 

 Bagaimana Bagaimana menerapkan menerapkan pendekatan pendekatan gayagaya arsitektural yang mampu membangun dan arsitektural yang mampu membangun dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya

Konsep Perencanaan & Perancangan Konsep Perencanaan & Perancangan Perencanaan dan Pe

(8)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

II.1

II.1 Sekolah

Sekolah Terpadu

Terpadu

II.1.1 Pengertian Sekolah Terpadu

II.1.1 Pengertian Sekolah Terpadu

Sekolah Terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada

Sekolah Terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada

dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,

dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,

pembelajaran, guru, sarana dan sarana, managemen, dan evaluasi, sehingga

pembelajaran, guru, sarana dan sarana, managemen, dan evaluasi, sehingga

menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah

menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah

sekolah tersebut minimal memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

sekolah tersebut minimal memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga

tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan

kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan

telah

menyelenggarakan

serta

menghasilkan

lulusan

dengan

ciri

telah

menyelenggarakan

serta

menghasilkan

lulusan

dengan

ciri

keinternasionalan. Di samping itu, Sekolah Terpadu diharapkan mampu

keinternasionalan. Di samping itu, Sekolah Terpadu diharapkan mampu

mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung

mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung

ketercapaian standar internasional dari berbagai aspek tersebut.

ketercapaian standar internasional dari berbagai aspek tersebut.

II.1.2 Konsep dan Model Sekolah

II.1.2 Konsep dan Model Sekolah Terpadu

Terpadu

Sekolah terpadu mengedepankan prinsip seamless education yaitu

Sekolah terpadu mengedepankan prinsip seamless education yaitu

pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu. Building image menjadi

pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu. Building image menjadi

satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti

satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti

guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan

guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan

(9)

terpadu diantaranya, (1) adanya keterpaduan dan proses yang berkesinambungan

terpadu diantaranya, (1) adanya keterpaduan dan proses yang berkesinambungan

antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2)

antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2)

sarana-prasarana yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga

prasarana yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga

penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling

penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling

memperkuat dan mensinkronkan isi dan model pembelajaran, sehingga

memperkuat dan mensinkronkan isi dan model pembelajaran, sehingga

prosesnya menjadi berkelanjutan atau tidak terputus pada jenjang yang

prosesnya menjadi berkelanjutan atau tidak terputus pada jenjang yang

berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai

berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai

 jenjang berikutnya di s

 jenjang berikutnya di satu sekolah yang sama

atu sekolah yang sama tanpa khawatir memerlukan proses

tanpa khawatir memerlukan proses

adaptasi lagi, sehingga gairah bersekolah dan kompetensi yang dikembangkan

adaptasi lagi, sehingga gairah bersekolah dan kompetensi yang dikembangkan

menjadi berkelanjutan. Untuk membangun sekolah terpadu yang berbasis

menjadi berkelanjutan. Untuk membangun sekolah terpadu yang berbasis

keunggulan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar perlu dibangun

keunggulan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar perlu dibangun

secara terpadu, stimulatif, fasilitatif dan motivatif.

secara terpadu, stimulatif, fasilitatif dan motivatif.

II.1.3 Kurikulum Sekolah Terpadu

II.1.3 Kurikulum Sekolah Terpadu

II.1.3.1

II.1.3.1 Kerangka

Kerangka Dasar

Dasar Kurikulum

Kurikulum

1.

1. Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada j

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

enjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraa

pelajaran kewarganegaraan dan

n dan kepribadian;

kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

(10)

e. kelompok mata pelajaran

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :

No No Kelompok Mata Kelompok Mata Pelajaran Pelajaran Cakupan Cakupan

1

1

Agama dan Akhlak 

Agama dan Akhlak 

Mulia

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di maksudkan untuk 

maksudkan untuk 

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman da

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman da n bertakwa

n bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia

mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai p

mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai p erwujudan dari

erwujudan dari

pendidikan agama.

pendidikan agama.

2

2

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

dan Kepribadian

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan

untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,

untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,

dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran

bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran

dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela

dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela

negara, penghargaan terhadap hak-hak a

negara, penghargaan terhadap hak-hak a sasi manusia, kemajemukan bangsa,

sasi manusia, kemajemukan bangsa,

pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung

pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung

 jawab sosial, ketaatan

 jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membay

pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap

ar pajak, dan sikap

serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan

serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

nepotisme.

3

3

Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi

dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,

SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi

menyikapi, dan mengapresiasi

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan

menanamkan kebiasaan berpikir dan

berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan

berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran

mandiri.Kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan

ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan

untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta

untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok 

mandiri.Kelompok 

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB

dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan

dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan

(11)

mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

4

Estetika

4

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi

sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi

keindahan dan harmoni. Kemampuan

keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan

mengapresiasi dan mengekspresikan

keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam

keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam

kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,

kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,

maupun dalam kehidupan kemasyarakatan

maupun dalam kehidupan kemasyarakatan

sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang

sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

harmonis.

5

5

Jasmani, Olahraga

Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi

pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi

fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan

pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan

potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran

potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran

hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan

kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan

untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap

untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap

sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup

sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup

sehat. Budaya hidup

sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang

sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang

bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif 

bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif 

kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual

kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual

bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,

bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,

muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk

muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

mewabah.

Tabel 2.1 Kelompok Mata Pelajaran Tabel 2.1 Kelompok Mata Pelajaran

Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf  0Isi%20SMP(1).pdf 

(12)

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari

kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan

kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan

kurikulum.

kurikulum.

2.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman

menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman

pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan

pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan

kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan

kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip berikut.

prinsip-prinsip berikut.

a.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya

kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik 

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik 

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,

disesuaikan dengan potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tu

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

ntutan lingkungan.

b.

b. Beragam dan terpadu

Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat

istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi

istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi

substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

(13)

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan

dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c.

c. Terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahua

pengetahuan,teknologi dan seni

n,teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh

berkembang secara dinamis, dan oleh

karena itu semangatdan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk 

karena itu semangatdan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk 

mengikuti danmemanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

mengikuti danmemanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

pengetahua

pengetahuan, teknologi,

n, teknologi, dan seni.

dan seni.

d.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,

pengembangan

keterampilan

pribadi,

keterampilan

berpikir,

pengembangan

keterampilan

pribadi,

keterampilan

berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan

vokasional merupakan keniscayaa

keniscayaan.

n.

e.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f.

f. Belajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

(14)

tuntutan

lingkungan

yang

selalu

berkembang

serta

arah

tuntutan

lingkungan

yang

selalu

berkembang

serta

arah

pengembangan manusia seutuhnya.

pengembangan manusia seutuhnya.

g.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik

Republik Indonesia

Indonesia..

3.

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan

prinsip-prinsip sebagai berikut.

prinsip-prinsip sebagai berikut.

a.

a.

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk 

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk 

mengekspre

mengekspresikan dirinya

sikan dirinya secara bebas, dinamis

secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

dan menyenangkan.

b.

b.

Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,

Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,

yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar

Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar

untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar

untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar

untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar

untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar

untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

(15)

c.

c.

Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan

pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik 

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik 

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi

peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral.

dan moral.

d.

d.

Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,

ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,

ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,

di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan

di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan

contoh dan teladan).

contoh dan teladan).

e.

e.

Kurikulum

Kurikulum

dilaksanakan

dilaksanakan

dengan

dengan

menggunakan

menggunakan

pendekatan

pendekatan

multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,

belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,

tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta

tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta

lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan

lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan

teladan).

teladan).

f.

f.

Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,

Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,

sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan

sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g.

g.

Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan

(16)

dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

memadai antarkelas dan jenis serta

memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

jenjang pendidikan.

II.1.3.2

II.1.3.2 Struktur

Struktur Kurikulum

Kurikulum Pendidikan

Pendidikan Umum

Umum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar

dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar

yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas

yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan

standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri

standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri

merupakan bagian integral dari struktur

merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar

kurikulum pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.

dan menengah.

1.

1. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai

dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar

dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan

sebagai berikut.

sebagai berikut.

a.

a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri

pengembangan diri

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk

keunggulan

daerah,

yang

materinya

tidak

dapat

termasuk

keunggulan

daerah,

yang

materinya

tidak

dapat

(17)

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembang

Pengembangan diri

an diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang

atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang

dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

b.

b.

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c.

c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan

Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui

tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui

pendeka

pendekatan m

tan mata pelajaran.

ata pelajaran.

d.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

minggu secara keseluruhan.

e.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

f.

f.

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34-38 minggu.

(18)

Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada tabel

Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada tabel berikut

berikut

Komponen Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu I

I II II III III IV, IV, V, V, dan dan VIVI

A. Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran

1.

1. Pendidikan

Pendidikan Agama

Agama

3

3

2.

2. Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

2

2

3.

3. BahasaIndonesia

BahasaIndonesia

5

5

4.

4. Matematika

Matematika

5

5

5.Ilmu

5.Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan Alam

Alam

4

4

6.

6. Ilmu

Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan Sosial

Sosial

3

3

7.

7. Seni

Seni Budaya

Budaya dan

dan Keterampilan

Keterampilan

4

4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

Kesehatan

4

4

B.

B. Muatan

Muatan Lokal

Lokal

2

2

C.

C. Pengembangan

Pengembangan Diri

Diri

2*)

2*)

Jumlah

Jumlah

26

26

27

27

28

28

32

32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

2.

2. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai

dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi

dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai

berikut.

berikut.

a.

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan

Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan

Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD

Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf  0Isi%20SMP(1).pdf 

(19)

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk

keunggulan

daerah,

yang

materinya

tidak

dapat

termasuk

keunggulan

daerah,

yang

materinya

tidak

dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembang

Pengembangan diri

an diri bukan merupakan mata pelajaran

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang

atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang

dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

b.

b.

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c.

c.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

minggu secara keseluruhan.

d.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

e.

e. Minggu efektif dalam satu t

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

ahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

(20)

Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel berikut

Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel berikut

Komponen Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu VII

VII VIII VIII IXIX

A. Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran

1.

1. Pendidikan

Pendidikan Agama

Agama

2

2

2

2

2

2

2.

2. Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

2

2

2

2

2

2

3.

3. BahasaIndonesia

BahasaIndonesia

4

4

4

4

4

4

4.

4. Bahasa

Bahasa Inggris

Inggris

4

4

4

4

4

4

5.

5. Matematika

Matematika

4

4

4

4

4

4

6.Ilmu

6.Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan Alam

Alam

4

4

4

4

4

4

7.

7. Ilmu

Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan Sosial

Sosial

4

4

4

4

4

4

8.

8. Seni

Seni Budaya

Budaya dan

dan Keterampilan

Keterampilan

2

2

2

2

2

2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

Kesehatan

2

2

2

2

2

2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Komunikasi

2

2

2

2

2

2

B.

B. Muatan

Muatan Lokal

Lokal

2

2

2

2

2

2

C.

C. Pengembangan

Pengembangan Diri

Diri

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

Jumlah

Jumlah

32

32

32

32

32

32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

3.

3. Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur kurikulum SMA/MA meliputi

Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembela

substansi pembelajaran yang ditempuh

jaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan

Kelas X sampai dengan

Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan

Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan

dan standar kompetensi mata pelajaran.

dan standar kompetensi mata pelajaran.

Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMP Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMP

Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf  0Isi%20SMP(1).pdf 

(21)

Pengorganisa

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA

sian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam

dibagi ke dalam dua kelompok,

dua kelompok,

yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta

yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta

didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas

didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas

empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu

empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu

Pengetahua

Pengetahuan Sosial,

n Sosial, (3) Program Bahasa, dan

(3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus

(4) Program Keagamaan, khusus

untuk MA.

untuk MA.

a.

a. Kurikulum SMA/MA Kelas X

Kurikulum SMA/MA Kelas X

1)

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,

Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri

muatan lokal, dan pengembangan diri

Muatan

lokal

merupakan

kegiatan

kurikuler

untuk 

Muatan

lokal

merupakan

kegiatan

kurikuler

untuk 

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas

dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya

dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya

tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus

diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,

guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk 

dalam bentuk 

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan

melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan

melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan

(22)

masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembang

pengembangan karir

an karir peserta didik.

peserta didik.

2)

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimanatertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

sebagaimanatertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

minggu secara keseluruhan.

3)

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

4)

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34-38 minggu.

34-38 minggu.

Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X

Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada tabel berikut

disajikan pada tabel berikut

Komponen Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu

Sems.

Sems. 1 1 Sems. Sems. 22

A. Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran

1.

1. Pendidikan

Pendidikan Agama

Agama

2

2

2

2

2.

2. Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

2

2

2

2

3.

3. BahasaIndonesia

BahasaIndonesia

4

4

4

4

4.

4. Bahasa

Bahasa Inggris

Inggris

4

4

4

4

5.

5. Matematika

Matematika

4

4

4

4

6.

6. Fisika

Fisika

2

2

2

2

7.

7. Biologi

Biologi

2

2

2

2

8.

8. Kimia

Kimia

2

2

2

2

9.

9. Sejarah

Sejarah

1

1

1

1

10.

10. Geografi

Geografi

1

1

1

1

11.

11. Ekonomi

Ekonomi

2

2

2

2

12.

12. Seni

Seni Budaya

Budaya

2

2

2

2

13.

Gambar

Tabel 2.1 Kelompok Mata PelajaranTabel 2.1 Kelompok Mata Pelajaran
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SDTabel 2.2 Struktur Kurikulum SD
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMPTabel 2.3 Struktur Kurikulum SMP
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA Kelas XTabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA Kelas X
+6

Referensi

Dokumen terkait

Magnesium meningkatkan pembasahan antara matrik dan penguat dengan cara menurunkan tegangan permukaaan antara keduanya (Lutfi & Sukron., 2010). Gambar 5.b

plastifikasi sebesar itu tidak terjadi ketika model dieksitasi gempa Tohoku-oki. Plastifikasi pada model RSA cenderung memiliki taraf kerusakan dan jumlah yang lebih

Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi gen enzim lipase pada tanah hasil pengolahan limbah kelapa sawit (POME) melalui pendekatan metagenomik menggunakan desain

Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan soal tes yaitu untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar kelas eksperimen (VII/6)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap daya hambat terhadap Escherichia

Wawancara atau Interview merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau

Efektifitas instrumen moneter berbasis syariah pasca dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimaksud penulis adalah

Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengendalian internal atas siklus pendapatan pada Departemen Food