BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.1
I.1 Latar Belakang
Latar Belakang
Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses
Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses
pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek
pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek
dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang
dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang
diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak
diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak
dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun
dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun
metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi unt
metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi unt uk mempersiapkan
uk mempersiapkan
generasi di era globalisasi dan informasi sekarang ini.
generasi di era globalisasi dan informasi sekarang ini.
Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu
Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu
pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah
pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah
Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan
Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan
satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada
satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada
dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,
dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,
dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan
dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan
terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan.
terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Ditambah
Ditambah
dengan penambahan standarisasi kurikulum dan fasilitas pendidikan yang bertaraf
dengan penambahan standarisasi kurikulum dan fasilitas pendidikan yang bertaraf
internasional membuat kualitas yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih bermutu
internasional membuat kualitas yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih bermutu
dibandingkan sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
dibandingkan sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,
agar dimiliki daya saing yang memadai dalam menghadapi tantangan global.
Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki
Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki
potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,
potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,
Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668
Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668
sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun
sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun
dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti
dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti
Paramount School , International Harapan School, dan Singapore International School.
Paramount School , International Harapan School, dan Singapore International School.
Rencana
Rencana pengembanga
pengembangan sarana p
n sarana pendidikan
endidikan di Palembang
di Palembang dilakukan terutam
dilakukan terutama di wilayah
a di wilayah
pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan
pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan
skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti
skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti oleh profesional dan jumlah
oleh profesional dan jumlah
guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan
guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan
disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk
disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk
fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu
fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu
yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar
yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar
dan menengah yang pelayanannya berskala kota didistribusikan dibagian wilayah
dan menengah yang pelayanannya berskala kota didistribusikan dibagian wilayah
kota/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fasilitas pendidikan menengah
kota/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fasilitas pendidikan menengah
lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian
lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah kota dan untuk akademi
wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan
dan perguruan
tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Terkait
tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Terkait dengan rencana pengembangan
dengan rencana pengembangan
Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,
Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,
dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya
dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya
sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus
sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus
baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni
baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni
maupun sekolah yang menggabungkan antara kemampuan intelektualitas dengan olahraga
maupun sekolah yang menggabungkan antara kemampuan intelektualitas dengan olahraga
atau seni.
atau seni.
Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak
Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak
sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,
sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,
perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas
perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas
yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang
yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang
profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang
profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang
dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),
dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),
sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan
sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan
olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar
olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar
disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan
disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan
lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,
lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,
masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut
masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut
diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat modern, terutama mereka yang
diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat modern, terutama mereka yang
mempunyai visi-misi serta kepedulian terhadap pendidikan anak yang profesional,
mempunyai visi-misi serta kepedulian terhadap pendidikan anak yang profesional,
betangggung jawab dan berdaya saing yang sehat.
betangggung jawab dan berdaya saing yang sehat.
Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini
Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini
adalah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan ditambahkan dengan kurikulum
adalah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan ditambahkan dengan kurikulum
yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf
yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf
Internasional penu
Internasional penulis menggunakan k
lis menggunakan kurikulum
urikulum pendidikan yang
pendidikan yang diterapkan di Inggris, hal ini
diterapkan di Inggris, hal ini
dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki
dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki
inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,
inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,
namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut
namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut
ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang
ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang
menggunakan sistem
menggunakan sistem
moving class
moving class
membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat
membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat
bosan dengan suasana kelas, dan masih banyak yang lainnya.
bosan dengan suasana kelas, dan masih banyak yang lainnya.
Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf
Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf
Internasional adalah pendekatan yang bersifat membangun dan menunjang dalam
Internasional adalah pendekatan yang bersifat membangun dan menunjang dalam
zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan
zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan
SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem
SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem
moving class
moving class
membuat desain
membuat desain
per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar
per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar
maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di
maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di
lakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas.
lakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas.
I.2
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
1.
1. Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di
Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di
Palembang dalam suatu bangunan.
Palembang dalam suatu bangunan.
2.
2. Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi
Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi
tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas,
tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan
kemudahan sirkulasi, dan
pengendalian kebisingan, agar para pelajar dapat bereksperimen dalam berkarya
pengendalian kebisingan, agar para pelajar dapat bereksperimen dalam berkarya
dan menciptakan ruang yang imajinatif, sehingga dapat membangkitkan
dan menciptakan ruang yang imajinatif, sehingga dapat membangkitkan
kreativitas, bakat serta
kreativitas, bakat serta dapat mengembangkan potensinya dengan lebih profesional
dapat mengembangkan potensinya dengan lebih profesional
dan strategis.
dan strategis.
3.
3. Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun
Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun
dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
nantinya
nantinya
I.3
I.3 Tujuan
Tujuan
Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu
Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu
bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan
bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan
arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan
arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan
dalam belajar mengajar di dalam sekolah.
I.4
I.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang Lingkup Pembahasan
Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu
Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu
arsitektur, antara lain :
arsitektur, antara lain :
a.
a.
Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang
Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang
berhubunga
berhubungan dengan aktivit
n dengan aktivitas kegiatan Sekolah
as kegiatan Sekolah Terpadu
Terpadu
b.
b.
Aspek Arsitektural yaitu konsep perencanaan Sekolah Terpadu bertarafkan
Aspek Arsitektural yaitu konsep perencanaan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional dengan menerapkan desain yang mampu membangun dan
Internasional dengan menerapkan desain yang mampu membangun dan
menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
nantinya
nantinya
I.5
I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai
Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai menjadi 5 BAB. Uraian
menjadi 5 BAB. Uraian
bab tersebut antara lain :
bab tersebut antara lain :
BAB
BAB I
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Meliputi pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
Meliputi pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
ruang lingkup pembahasan yang berkaitan dengan judul penulisan laporan
ruang lingkup pembahasan yang berkaitan dengan judul penulisan laporan
yaitu Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
yaitu Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional
Internasional di
di Palembang
Palembang
BAB
BAB II
II
TINJAUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PUSTAKA
Berisikan uraian materi serta data-data yang berkaitan dengan judul
Berisikan uraian materi serta data-data yang berkaitan dengan judul
laporan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
laporan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional
Internasional
di Pa
di Palembang
lembang yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari studi
studi literatur d
literatur dan
an
observasi lapangan.
BAB
BAB III
III
METODOLOGI
METODOLOGI PENULISAN
PENULISAN
Berisikan uraian tentang metodologi penulisan yang digunakan, antara
Berisikan uraian tentang metodologi penulisan yang digunakan, antara
lain berisi teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder
lain berisi teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder
sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi
sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi
nanti.
nanti.
BAB
BAB IV
IV
PENUTUP
PENUTUP
Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir
Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir
I.6
I.6 Kerangka Berfikir
Kerangka Berfikir
Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data
Data primerData primer
Pengamatan langsung di lapangan dan Pengamatan langsung di lapangan dan survey lokasi yang akan dibangun
survey lokasi yang akan dibangun
Data sekunderData sekunder
Meliputi standar perancangan, dan data-data Meliputi standar perancangan, dan data-data lain yang diperlukan yang didapat dari buku lain yang diperlukan yang didapat dari buku referensi, wawancara, dan jurnal internet. referensi, wawancara, dan jurnal internet.
Latar Belakang
Latar Belakang
Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di IndonesiaKurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di Indonesia
Negara Indonesia diharapkan Negara Indonesia diharapkan bisa bersaing bisa bersaing dengan negara-negara laindengan negara-negara lain
Kurang tersedianya sekolah bertaraf internasionalKurang tersedianya sekolah bertaraf internasional
Tujuan Tujuan
Mewujudkan perencanaan dan perancangan Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu sebuah gedung Sekolah Terpadu bertarafkan Internasional dengan bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern menggunakan konsep arsitektur postmodern dan arsitektur vernakular sehingga nantinya dan arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan dalam belajar mengajar di dalam sekolah. dalam belajar mengajar di dalam sekolah.
Analisa dan Pembahasan Analisa dan Pembahasan
Analisa fungsional, kontekstual, arsitektur, struktur, Analisa fungsional, kontekstual, arsitektur, struktur,
utilitas, pola organisasi ruang, serta analisa kon utilitas, pola organisasi ruang, serta analisa kon sepsep perancangan bangunan yang digunakan pada desain. perancangan bangunan yang digunakan pada desain.
Permasalahan Permasalahan
Bagaimana menampung semua aktivitas danBagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam satu kawasan.
satu kawasan.
Bagaimana membuat bangunan Sekolah TerpaduBagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi tingkat di Palembang yang memenuhi tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan pengendalian kemudahan sirkulasi, dan pengendalian kebisingan.
kebisingan.
Bagaimana Bagaimana menerapkan menerapkan pendekatan pendekatan gayagaya arsitektural yang mampu membangun dan arsitektural yang mampu membangun dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya
Konsep Perencanaan & Perancangan Konsep Perencanaan & Perancangan Perencanaan dan Pe
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.1 Sekolah
Sekolah Terpadu
Terpadu
II.1.1 Pengertian Sekolah Terpadu
II.1.1 Pengertian Sekolah Terpadu
Sekolah Terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada
Sekolah Terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada
dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,
dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,
pembelajaran, guru, sarana dan sarana, managemen, dan evaluasi, sehingga
pembelajaran, guru, sarana dan sarana, managemen, dan evaluasi, sehingga
menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah
menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah
sekolah tersebut minimal memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada
sekolah tersebut minimal memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada
tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan
telah
menyelenggarakan
serta
menghasilkan
lulusan
dengan
ciri
telah
menyelenggarakan
serta
menghasilkan
lulusan
dengan
ciri
keinternasionalan. Di samping itu, Sekolah Terpadu diharapkan mampu
keinternasionalan. Di samping itu, Sekolah Terpadu diharapkan mampu
mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung
mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung
ketercapaian standar internasional dari berbagai aspek tersebut.
ketercapaian standar internasional dari berbagai aspek tersebut.
II.1.2 Konsep dan Model Sekolah
II.1.2 Konsep dan Model Sekolah Terpadu
Terpadu
Sekolah terpadu mengedepankan prinsip seamless education yaitu
Sekolah terpadu mengedepankan prinsip seamless education yaitu
pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu. Building image menjadi
pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu. Building image menjadi
satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti
satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti
guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan
guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan
terpadu diantaranya, (1) adanya keterpaduan dan proses yang berkesinambungan
terpadu diantaranya, (1) adanya keterpaduan dan proses yang berkesinambungan
antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2)
antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2)
sarana-prasarana yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga
prasarana yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga
penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling
penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling
memperkuat dan mensinkronkan isi dan model pembelajaran, sehingga
memperkuat dan mensinkronkan isi dan model pembelajaran, sehingga
prosesnya menjadi berkelanjutan atau tidak terputus pada jenjang yang
prosesnya menjadi berkelanjutan atau tidak terputus pada jenjang yang
berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai
berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai
jenjang berikutnya di s
jenjang berikutnya di satu sekolah yang sama
atu sekolah yang sama tanpa khawatir memerlukan proses
tanpa khawatir memerlukan proses
adaptasi lagi, sehingga gairah bersekolah dan kompetensi yang dikembangkan
adaptasi lagi, sehingga gairah bersekolah dan kompetensi yang dikembangkan
menjadi berkelanjutan. Untuk membangun sekolah terpadu yang berbasis
menjadi berkelanjutan. Untuk membangun sekolah terpadu yang berbasis
keunggulan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar perlu dibangun
keunggulan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar perlu dibangun
secara terpadu, stimulatif, fasilitatif dan motivatif.
secara terpadu, stimulatif, fasilitatif dan motivatif.
II.1.3 Kurikulum Sekolah Terpadu
II.1.3 Kurikulum Sekolah Terpadu
II.1.3.1
II.1.3.1 Kerangka
Kerangka Dasar
Dasar Kurikulum
Kurikulum
1.
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada j
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
enjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraa
pelajaran kewarganegaraan dan
n dan kepribadian;
kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. kelompok mata pelajaran
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :
No No Kelompok Mata Kelompok Mata Pelajaran Pelajaran Cakupan Cakupan
1
1
Agama dan Akhlak
Agama dan Akhlak
Mulia
Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di maksudkan untuk
maksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman da
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman da n bertakwa
n bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai p
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai p erwujudan dari
erwujudan dari
pendidikan agama.
pendidikan agama.
2
2
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak a
negara, penghargaan terhadap hak-hak a sasi manusia, kemajemukan bangsa,
sasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membay
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
ar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
nepotisme.
3
3
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi
menyikapi, dan mengapresiasi
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran
mandiri.Kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok
mandiri.Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4
Estetika
4
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
harmonis.
5
5
Jasmani, Olahraga
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup
sehat. Budaya hidup
sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual
bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
mewabah.
Tabel 2.1 Kelompok Mata Pelajaran Tabel 2.1 Kelompok Mata Pelajaran
Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf 0Isi%20SMP(1).pdf
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan
kurikulum.
kurikulum.
2.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.
prinsip-prinsip berikut.
a.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tu
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
ntutan lingkungan.
b.
b. Beragam dan terpadu
Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c.
c. Terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahua
pengetahuan,teknologi dan seni
n,teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangatdan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
karena itu semangatdan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti danmemanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
mengikuti danmemanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahua
pengetahuan, teknologi,
n, teknologi, dan seni.
dan seni.
d.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan
keterampilan
pribadi,
keterampilan
berpikir,
pengembangan
keterampilan
pribadi,
keterampilan
berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan
vokasional merupakan keniscayaa
keniscayaan.
n.
e.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f.
f. Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
tuntutan
lingkungan
yang
selalu
berkembang
serta
arah
tuntutan
lingkungan
yang
selalu
berkembang
serta
arah
pengembangan manusia seutuhnya.
pengembangan manusia seutuhnya.
g.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik
Republik Indonesia
Indonesia..
3.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.
a.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspre
mengekspresikan dirinya
sikan dirinya secara bebas, dinamis
secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
dan menyenangkan.
b.
b.
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
c.
c.
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
dan moral.
d.
d.
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
contoh dan teladan).
e.
e.
Kurikulum
Kurikulum
dilaksanakan
dilaksanakan
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
pendekatan
pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
teladan).
f.
f.
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g.
g.
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antarkelas dan jenis serta
memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
jenjang pendidikan.
II.1.3.2
II.1.3.2 Struktur
Struktur Kurikulum
Kurikulum Pendidikan
Pendidikan Umum
Umum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
dan menengah.
1.
1. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut.
sebagai berikut.
a.
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
pengembangan diri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk
keunggulan
daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
termasuk
keunggulan
daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembang
Pengembangan diri
an diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b.
b.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendeka
pendekatan m
tan mata pelajaran.
ata pelajaran.
d.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
minggu secara keseluruhan.
e.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f.
f.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada tabel
Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada tabel berikut
berikut
Komponen Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu I
I II II III III IV, IV, V, V, dan dan VIVI
A. Mata Pelajaran
A. Mata Pelajaran
1.
1. Pendidikan
Pendidikan Agama
Agama
3
3
2.
2. Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
2
2
3.
3. BahasaIndonesia
BahasaIndonesia
5
5
4.
4. Matematika
Matematika
5
5
5.Ilmu
5.Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Alam
Alam
4
4
6.
6. Ilmu
Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Sosial
Sosial
3
3
7.
7. Seni
Seni Budaya
Budaya dan
dan Keterampilan
Keterampilan
4
4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Kesehatan
4
4
B.
B. Muatan
Muatan Lokal
Lokal
2
2
C.
C. Pengembangan
Pengembangan Diri
Diri
2*)
2*)
Jumlah
Jumlah
26
26
27
27
28
28
32
32
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2.
2. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut.
berikut.
a.
a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD
Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf 0Isi%20SMP(1).pdf
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk
keunggulan
daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
termasuk
keunggulan
daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembang
Pengembangan diri
an diri bukan merupakan mata pelajaran
bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b.
b.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c.
c.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
minggu secara keseluruhan.
d.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e.
e. Minggu efektif dalam satu t
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
ahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel berikut
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel berikut
Komponen Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu VII
VII VIII VIII IXIX
A. Mata Pelajaran
A. Mata Pelajaran
1.
1. Pendidikan
Pendidikan Agama
Agama
2
2
2
2
2
2
2.
2. Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3.
3. BahasaIndonesia
BahasaIndonesia
4
4
4
4
4
4
4.
4. Bahasa
Bahasa Inggris
Inggris
4
4
4
4
4
4
5.
5. Matematika
Matematika
4
4
4
4
4
4
6.Ilmu
6.Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Alam
Alam
4
4
4
4
4
4
7.
7. Ilmu
Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Sosial
Sosial
4
4
4
4
4
4
8.
8. Seni
Seni Budaya
Budaya dan
dan Keterampilan
Keterampilan
2
2
2
2
2
2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Kesehatan
2
2
2
2
2
2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Komunikasi
2
2
2
2
2
2
B.
B. Muatan
Muatan Lokal
Lokal
2
2
2
2
2
2
C.
C. Pengembangan
Pengembangan Diri
Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
Jumlah
32
32
32
32
32
32
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
3.
3. Struktur Kurikulum SMA/MA
Struktur Kurikulum SMA/MA
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembela
substansi pembelajaran yang ditempuh
jaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan
Kelas X sampai dengan
Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran.
dan standar kompetensi mata pelajaran.
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMP Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMP
Sumber : Sumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%2 0Isi%20SMP(1).pdf 0Isi%20SMP(1).pdf
Pengorganisa
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA
sian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam
dibagi ke dalam dua kelompok,
dua kelompok,
yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta
yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta
didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas
didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas
empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu
empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu
Pengetahua
Pengetahuan Sosial,
n Sosial, (3) Program Bahasa, dan
(3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus
(4) Program Keagamaan, khusus
untuk MA.
untuk MA.
a.
a. Kurikulum SMA/MA Kelas X
Kurikulum SMA/MA Kelas X
1)
1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,
Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri
muatan lokal, dan pengembangan diri
Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembang
pengembangan karir
an karir peserta didik.
peserta didik.
2)
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimanatertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
sebagaimanatertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
minggu secara keseluruhan.
3)
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4)
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
34-38 minggu.
Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X
Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada tabel berikut
disajikan pada tabel berikut
Komponen Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu Kelas dan Alokasi Waktu
Sems.
Sems. 1 1 Sems. Sems. 22