• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS’

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 31-38)

3.1. Sejarah Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (Profil Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”)

Kebutuhan layanan kanker yang terpadu di Indonesia sudah lama dirasakan oleh para pakar penyakit kanker, termasuk para staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Cita-cita untuk mendirikan sebuah rumah sakit kanker yang mampu memberikan layanan secara holistik dan terpadu telah lama dipendam. Kesempatan tersebut terbuka pada tahun 1988 ketika ketua yayasan Dharmais, Bapak H. M. Soeharto, meminta Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro untuk memikirkan model rumah sakit kanker yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro segera menghubungi para pakar FKUI dan meminta nasihat Departemen Kesehatan serta Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sehingga, terbentuklah tim pembuatan usulan pendirian rumah sakit kanker pada bulan Oktober 1988. Usulan tersebut diselesaikan pada Desember 1988 kemudian diserahkan kepada ketua Yayasan Dharmais pada 9 Januari 1989.

Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ merupakan rumah sakit yang didirikan atas gagasan mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku Ketua Yayasan Dharmais yang merasa prihatin karena jumlah penderita kanker yang semakin meningkat dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Pengelolaan pasien kanker memerlukan alat-alat, fasilitas, dan obat yang mahal. Pasien yang mampu cenderung memilih berobat ke luar negeri karena pelayanan di sana dirasa lebih lengkap dan nyaman. Hal ini mendorong yayasan mendirikan suatu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan lengkap, terpadu, nyaman serta dapat dinikmati pasien yang mampu dan kurang mampu.

Pembangunan rumah sakit dimulai Mei 1991 pada bidang tanah seluas 63.540 hektar dan selesai 5 Juli 1993. Pada 30 Oktober 1993, Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ diresmikan oleh Bapak Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia pada masa itu, di bawah Departemen Kesehatan. Namun secara

Pada awal tahun 1998, oleh karena terjadi krisis multidimensional serta akibat biaya operasional dan biaya perawatan yang meningkat, Rumah Sakit Kanker ‖Dharmais‖ (RSKD) kemudian diserahkan kepada Departemen Kesehatan secara utuh. Pada tahun 2000, RSKD diberikan otonomi khusus dari pemerintah yaitu perubahan status secara resmi dan berlaku menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) sejak Februari 2002, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.128 Tahun 2000. Dengan bentuk ini, diharapkan rumah sakit bisa mandiri dan rumah sakit diperbolehkan membuka fasilitas yang dapat memberikan profit kepada rumah sakit.

Adanya pergantian pemerintahan pada tahun 2005, menyebabkan semua rumah sakit yang berbentuk Perjan kembali ke unit masing-masing dan berstatus Badan Layanan Umum (BLU). BLU adalah instansi yang dibentuk dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa penyedia barang dan atau jasa yang dijual dengan mengesampingkan mencari keuntungan atau dengan menekankan pelayanan yang dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktifitas. Strategi ini diharapkan mampu merubah Rumah Sakit Kanker ‖Dharmais‖ menjadi mandiri, menyejahterakan karyawan serta siap berkompetisi dengan rumah sakit lain.

3.2. Visi, Misi, Moto, Falsafah, dan Budaya Kerja Rumah Sakit Kanker ”Dharmais” (Profil Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”)

3.2.1. Visi

Menjadi Rumah Sakit dan Pusat Kanker Nasional yang merupakan panutan dalam penanggulangan kanker di Indonesia.

3.2.2. Misi

Melaksanakan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang bermutu tinggi di bidang penanggulangan kanker.

3.2.3. Motto

Motto Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ yaitu tampil lebih baik, ramah dan professional.

3.2.4. Falsafah dan Budaya Kerja

Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ memiliki falsafah yang berbunyi rasa kebersamaan menyertai kegiatan terpadu demi mewujudkan pelayanan terhadap kesehatan. Sedangkan budaya kerja yang ada di Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ yaitu Rumah Sakit Kanker ‖Dharmais‖ melakukan pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang bermutu tinggi di bidang kanker melalui aktualisasi SMILE ! & C: S : Senyum dan sesalu siap melayani

M : Mengutamakan mutu pelayanan, pencegahan pencemaran dan pengendalian dampak lingkungan, pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, untuk kepentingan dan keselamatan pengunjung, pasien dan karyawan. I : Ihklas dalam melaksanakan tugas

L : Loyal pada pimpinan dan berdedikasi dalam tugas serta taat pada peraturan perundangan yang berlaku.

E : Excellent dalam pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta disiplin administrasi yang tertib dan efisien.

! : Merupakan simbol optimis yang berarti mempunyai sikap selalu menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam tugas.

C : Continually Improvement, senantiasa melakukan perbaikan mutu pelayanan, lingkungan, dan keselamatan kesehatan kerja (K3) secaraberkesinambungan

3.3. Maksud dan Tujuan Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (Profil Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”)

Maksud dan Tujuan Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ adalah untuk: 1. Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan

kanker menuju pelayanan prima. 2. Meningkatkan manajemen rumah sakit. 3. Meningkatkan mutu profesionalisme.

4. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan.

5. Meningkatkan jangkauan pelayanan. 6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

3.4. Fungsi Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (Profil Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”)

Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Melaksanakan upaya peningkatan pelayanan kesehatan. 2. Melaksanakan upaya pencegahan terjadinya penyakit kanker. 3. Melaksanakan upaya penyembuhan terhadap pasien kanker. 4. Melaksanakan upaya rehabilitasi terhadap pasien kanker. 5. Melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan. 6. Melaksanakan rujukan kesehatan.

7. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan.

8. Melaksanakan penelitian dan penyebarluasan hasil penelitian. 9. Melaksanakan administrasi umum dan keuangan.

3.5. Kegiatan Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (Profil Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”)

Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ menyelenggarakan kegiatan:

1. Pelayanan kesehatan paripurna kepada masyarakat baik dalam bentuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, paliatif, maupun rehabilitatif secara paripurna.

2. Pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian di bidang onkologi yang meliputi molekuler, medik, bedah, radiasi, diagnostik serta pelayanan penunjangnya.

3. Pendidikan, pelatihan, penelitian, dan usaha lain dalam bidang kesehatan. 4. Pengelolaan administrasi umum dan keuangan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3.6. Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker “Dharmais”

Struktur organisasi Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ (RSKD) dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam struktur organisasi tersebut RSKD dipimpin oleh

seorang dokter sebagai direktur utama yang diawasi oleh dewan pengawas. Direktur utama membawahi empat Direktur, yaitu:

1. Direktur Medik dan Keperawatan

Direktur ini membawahi bidang medik, keperawatan, dan rekam medik. Direktur ini mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan medis di rumah sakit.

2. Direktur SDM dan Pendidikan

Direktur ini membawahi bagian sumber daya manusia, bagian pendidikan dan pelatihan, dan bagian penelitian dan pengembangan.

3. Direktur Keuangan

Direktur ini membawahi bagian keuangan, yang meliputi penyusunan anggaran, mobilisasi dana, akutansi, dan verifikasi.

4. Direktur Umum dan Operasional

Direktur ini mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan tata usaha, sistem informasi manajemen, dan pelayanan pelanggan.

3.7. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kanker “Dharmais”

Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ (RSKD) terletak di jalan Letnan Jenderal S. Parman kavling 84-86 Slipi, Jakarta Barat. Bangunan RSKD terdiri dari tiga blok bangunan, yaitu bangunan rumah sakit, bangunan penelitian dan pengembangan serta asrama, dan bangunan penunjang. Bangunan RSKD yang digunakan untuk pelayanan pasien kanker meliputi:

1. Lantai dasar (Basement): Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Radioterapi, Bagian Rekam Medik, Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu, Pusat Komputer, Unit Deteksi Dini Kanker.

2. Lantai 1: Pintu gerbang utama lobby, Registrasi dan Informasi, Layanan Pelanggan Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Patologi Anatomi dan Kamar Jenazah, Satelit Farmasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan (termasuk Unit Diagnostik Terpadu, Unit Prosedur Diagnostik dan Endoskopi, Unit Rawat Singkat), Instalasi Gizi, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.

3. Lantai 2: Poliklinik Rawat Jalan Kanker (Poliklinik Onkologi), Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi, Instalasi Bank Darah, Kafetaria umum, Ruang Serbaguna dan Minimarket, Satelit Farmasi Rawat Inap, Satelit Obat Tradisional, dan Unit Penerimaan Barang.

4. Lantai 3: Instalasi Bedah Pusat, Instalasi Rawat Intensif, Ruang Handling Cytotoxic Unit dan IV admixture, Health Care Unit (HCU), Intensive Care Unit (ICU), Ruang Direksi, Badan Pelaksana Harian Dewan Penyantun, Ruang Administrasi dan Sekretariat.

5. Lantai 4: Ruang Rawat Inap Kelas II, dan Ruang Rawat Anak.

6. Lantai 5: Ruang Isolasi Imunitas Menurun (RIIM), Ruang Isolasi Radioaktif (RIRA) dan Ruang Rawat Inap Kelas III.

7. Lantai 6 dan 7: Dalam pengembangan untuk Ruang Rawat Inap. 8. Lantai 8: Ruang Rawat Inap Kelas VIP, VVIP dan Kelas I.

Ruang perawatan pasien dibagi menjadi ruang perawatan kelas I, II, III, VIP, VVIP, ruang ICU, RIIM, dan RIRA. RIIM ditujukan untuk pasien yang imunitas tubuhnya menurun atau mengalami penurunan jumlah leukosit, karena efek kemoterapi, agar tidak mudah terinfeksi. RIRA ditujukan untuk pasien yang mendapatkan terapi dengan bahan radioaktif. Ruang kelas I terdiri dari 36 tempat tidur, kelas II ada 32 tempat tidur, kelas III ada 51 tempat tidur, kelas VIP ada 14 tempat tidur, kelas VVIP ada 2 tempat tidur, ruang perawatan pasien JAMKESMAS ada 55 tempat tidur, RIIM ada 5 tempat tidur, RIRA ada 6 tempat tidur, ruang anak ada 25 tempat tidur, dan ruang ICU ada 15 tempat tidur.

Bangunan Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit Kanker ―Dharmais‖ meliputi :

1. Lantai 1: Gedung Auditorium, Instalasi Administrasi Pasien Jaminan.

2. Lantai 2 & 3: Bagian Penelitian dan Pengembangan, Instalasi Layanan Pengadaan.

3. Lantai 4: Ruang Perawatan Jamkesmas (Ruang Teratai).

4. Lantai 5: Bagian Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan, Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

3.8. Akreditasi Rumah Sakit Kanker “Dharmais”

Rumah Sakit Kanker ―Dharmais’ (RSKD) merupakan rumah sakit khusus milik pemerintah dengan tipe A. Akreditasi RSKD masih mengikuti sistem akreditasi KARS 2007. RSKD juga telah mendapat sertifikasi dalam penerapan OHSAS 18001 : 2007, ISO 9000 : 2008, dan ISO 14001 : 2004 untuk seluruh pelayanan yang ada di rumah sakit. Sehingga sebanyak 16 pelayanan memperoleh akreditasi penuh tingkat lanjut tahun 2009 yang kedua kalinya.

BAB 4

TINJAUAN UMUM INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KANKER

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 31-38)