• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOLERANSI DAN ETIKA

Dalam dokumen Copy of ILMU TAFSIR SISWA MAK XI EDIT BOGOR (Halaman 175-180)

PERGAULAN

1. Mari belajar membaca

surah QS. al-Kafirun: 1-6; Yunus: 40-41; al-Kahfi: 29; al-Hujurat: 10-13; Ali Imran: 103. 4. Kesimpulan QS. al-Kafirun: 1-6; Yunus: 40-41; al-Kahfi: 29; al-Hujurat: 10-13; Ali Imran: 103. 2. Mari memahami surah alMaidah: 8-10; an-Nahl:90-92; an-Nisa’: 105.

3. Orang yang cinta ilmu pengetahuan (pengamalan surah alMaidah: 8-10; an-Nahl:90-92; an-Nisa’: 105.)

MARI MERENUNG

Mari renungkan sejenak gambar ini, apa arti kata toleransi, apakah dalam semua hal kita diharuskan toleransi? sejauhmana kita harus bisa menerapkan, memilah, memilihnya? Nilai apa yang bisa ananda ambil dari gambar pertama dan kedua ?.

S um be r : ht tp: // ardi sfa m il y.bl ogs pot .c om /2012/ 01/ tol era ns i-a ga m a-di -kuw ai t S um be r: ht tp: // st ude nt .um m .a c.i d/ w p-s ignup.php? ne w =s tude nt .um m .a c.i d

Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih rambutnya

(tua). (HR Abu Daud).

Salah Satu Bentuk Toleransi Di Kuwait.

Beda Aliran Atau Beda Pendapat Menentukan Kiblat

Budi Pekerti berarti sikap dan prilaku yang baik. Sifat-sifat yang baik akan mendatangkan kebaikan dan sebaliknya hal yang buruk akan menghasilkan keburukan pula. Oleh karena itu kita perlu menjunjung tinggi nilai budi pekerti yang luhur. Ajaran budi pekerti menuntut kita agar selalu berbuat kebaikan, kebenaran, serta memupuk keharmonisan hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan, yang sering disebut dengan konsep tri hita karana. Salah satu bagian dari konsep tri hita karana adalah hubungan manusia dengan manusia. Hal ini sangat perlu dilakukan oleh umat manusia, karena manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan adanya hubungan dengan manusia lainnya, hal ini dilakukan bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu sangat perlu usaha manusia untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antar umat manusia. Salah satu caranya yaitu mengembangkan sikap Toleransi, Etika pergaulan.

MARI MENGAMATI

Petuntuk: Perhatikan gambar-gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu terkait dengan tema kita !

Sumber: https://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=ii

Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_fl VYsQhDIVc/TKglgqtitDI/AAAAAAAAACM/3-er9JQ8O-Y/s1600/orang2.jpg

Setelah mengamati gambar disamping berilah komentar atau pertanyaan yang relevan 1. ... ... 2. ... ... 3. ... ... Setelah mengamati gambar disamping berilah komentar atau pertanyaan yang relevan 1. ... ... 2. ... ... 3. ... ...

Sumber: http://hmjip.undip.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/kemajemukan-bangsa.jpg

Setelah mengamati gambar disamping berilah komentar atau pertanyaan yang relevan 1. ... ... 2. ... ... 3. ... ...

MARI MENANYA

Setelah ananda kalian merenungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian gali, Buatlah pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan bentuk kata: bagaimana, apa, mengapa, jelaskan dan lain-lain! Contoh:

► Gambar mana yang anda tentukan sebagai contoh masarakat yang telah menjalankan toleransi dan etika pergaulan yang sesuai dengan syari’at islam?

► ...

► Apa yang bisa diambil manfaat dari ...

► Apa pentingnya mengetahui materi ini?

► Mengapa banyak terjadi kasus-kasus krisis tolerans dan etika yang sangat

merugikan masarakat lain?

MARI BELAJAR

I. Petunjuk: ananda sekalian, mari kita belajar membaca, mengartikan, memaknai, menerjemahkan dan memahami Qs Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105 dengan berulang-ulang, tartil dan bersama-sama hingga lancar dan usahakan ananda bisa menghafalnya !.

1. Ayo membaca QS. Al Karun (109) : 1-6 bersama-sama dengan tartil

( ) ُ ُ ْٱقث قم قنوُ قب قع ْ ُ ْنقأ ق قو( ) قنوُ ُ ْعق٭ قم ُ ُ ْٱقث ق ( ) قنوُ قف قكْلا ق ُيقأ قي ْ ُق

ق يقل ق قلقو ْ ُكُ يقل ْ ُكقل( ) ُ ُ ْٱقث قم قنوُ قب قع ْ ُ ْنقأ قو( ) ْ ُ٭ْ ق قٱ قم ٌ قب قع قنقأ قو

( )

2. Ayo mengartikan Mufrādat penting dari Q.S. Al Kafirun (109) : 1-6

ٌ قب قع

: penyembah

ْ ُ٭ْ ق قٱ

: yang kamu sembah

3. Ayo memaknai Mufrādat penting dari Q.S. Al Kafirun (109) : 1-6

Kata (

ْ ُق

) qul/katakanlah, dicantumkan pada awal ayat di atas -walau jika Anda mendiktekan sesuatu kepada orang lain agar dia mengucapkan sesuatu, Anda tidak harus mengulangi kata «katakanlah», hal ini untuk menunjukkan bahwa Rasul Saw. tidak mengurangi sedikit pun dari wahyu yang beliau terima, walaupun dari segi lahiriah kelihatannya kata itu tidak berfungsi.

Kata (

نو فكڍا

) al-kâfirûn terambil dari kata (

ٵ

) kafara yang pada mulanya berarti menutup. Al-Qur’an menggunakan kata tersebut untuk berbagai makna yang masing-masing dapat dipahami sesuai dengan kalimat dan konteksnya. Kata ini dapat berarti :

a. Yang mengingkari keesaan Allah dan kerasulan Nabi Saw., seperti pada QS. Saba’ [34]: 3.

b. Yang tidak mensyukuri nikmat Allah, seperti pada QS. Ibrâhim [14]: 7. c. Tidak mengamalkan tuntunan Ilahi walau mempercayainya, seperti QS.

al-Baqarah [2]: 85.

Masih ada arti lain dari kata kufur, namun dapat disimpulkan bahwa secara umum kata itu menunjuk kepada sekian banyak sikap yang bertentangan dengan tujuan kehadiran/tuntunan agama.

Kata (

عث

) a’budu berbentuk kata kerja masa kini dan datang (mudhari’), yang mengandung arti dilakukannya pekerjaan dimaksud pada saat ini, atau masa yang akan datang atau secara terus-menerus. Dengan demikian Nabi Muhammad

Saw. diperintahkan untuk menyatakan bahwa : Aku sekarang dan di masa datang bahkan sepanjang masa tidak akan menyembah, tunduk atau taat kepada apa yang sedang kamu sembah wahai kaum musyrikin.

Kata (

يل

)din dapat berarti agama, atau balasan, atau kepatuhan. Sementara ulama memahami kata tersebut di sini dalam arti balasan. Antara lain dengan alasan bahwa kaum musyrikin Mekah tidak memiliki agama. Mereka memahami ayat di atas dalam arti masing-masing kelompok akan menerima balasan yang sesuai. Bagi mereka ada balasannya, dan bagi Nabi pun demikian.

4. Ayo menarjemahkan Q.S. Al Kafirun (109) : 1-6

Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang

kamu sembah. 3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

5. Ayo memahami Isi Kandungan Q.S. Al Kafirun (109) : 1-6

Yang dimaksud dengan orang-orang kafir pada ayat pertama surah ini adalah

tokoh-tokoh kaum kafir yang tidak mempercayai keesaan Allah serta tidak

mengakui kerasulan Nabi Muhammad Saw. Ayat selanjutnya memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk menyatakan bahwa beliau tidak mungkin untuk masa kini dan datang menyembah sembahan kaum musyrikin.

Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang Toleransi dan Etika Pergaulan ini, pelajari QS. Yunus (10):40-41 berikut !

II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Yunus (10): 40-41 berulang-ulang secara tartil dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!

1. Ayo membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41

قك ُبَ قك ْنܳ(٠) ق يق قسْ ُ ْڍقب ُ ق ْعقث ق ُبقرقو ق قب ُ قمْ ُي ق ْ قم ْ ُ ْ قمقو ق قب ُ قمْ ُي ْ قم ْ ُ ْ قمقو

2. Ayo Mangartikan Mufrādat penting dari Q.S. Yunus (10) : 40-41

قن ُ يق قب

: berlepas diri

Dalam dokumen Copy of ILMU TAFSIR SISWA MAK XI EDIT BOGOR (Halaman 175-180)

Dokumen terkait