• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Top of mind Periode kedua

Pengumpulan data dari tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan 26 Juni 2014 berdasarkan diagram dibawah ini Joko Widodo merupakan top of mind yang disebut pertama kali oleh respoden dengan jumlah 156 orang (56,3 persen). Salah satu faktor yang menjadikan Joko Widodo top of mind adalah media. Karena sebagian besar respoden mengetahui sosok calon presiden Jokowi dari media televisi. Gambar 5 merupakan rincian dari top of mind

Gambar 5 Top of mind calon presiden periode kedua

2. Brand Recall periode kedua

Hasil survei menunjukan bahwa dari 280 responden sebanyak 158 orang (39,6 persen) menyebutkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden setelah responden menyebutkan calon presiden yang pertama diingat dan disebutkan. Selanjutnya menyebutkan Joko Widodo dengan 118 orang (29,6 persen) diikuti dengan lainnya (14,5 persen). Responden dapat memberikan lebih dari satu jawaban selain dari top of mind yang sudah disebutkan. Gambar 6 merupakan rincian brand recall calon presiden.

Analisis Brand Association

Brand association pertanian yaitu pandangan masyarakat akan calon presiden yang mempunyai orientasi pertanian secara luas seperti aspek pertanian dalam arti luas, bisnis pertanian, orientasi pangan dan infrastruktur.

Uji Cochran digunakan dalam menguji asosiasi-asosiasi tokoh. Pengujian dilakukan untuk semua tokoh yang akan di uji Brand association seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Asosiasi yang akan diuji yaitu sebagai berikut:

1. Mampu mengembangkan budidaya pertanian. 2. Mampu mengembangkan perikanan dan kelautan. 3. Mampu mengembangkan kehutanan.

4. Mampu mengembangkan peternakan.

5. Mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang cukup berbasis lokal (kuantitas pangan).

6. Mampu menyediakan pangan yang aman dan bergizi (kualitas pangan). 7. Mampu mencapai kedaulatan pangan (bebas menentukan pangan

sendiri).

8. Mampu kurangi impor pangan.

9. Mampu menyelesaikan masalah ditribusi pangan dan pemasaran pertanian.

10. Memperbaiki infrasuktur pertanian (irigasi dan jalan desa).

11. Mampu memprioritaskan perkembangan pertanian, agribisnis dan agroindustri.

Uji Brand Association karakteristik calon pemimpin Joko Widodo atau Prabowo Subianto asosiasi-asosiasi yang akan diuji sebagai berikut : 1. Jujur dan amanah

2. Tegas dan konsiten 3. Adil

4. Cerdas

5. Merakyat, peduli dan sederhana 6. Mandiri dari pengaruh asing 7. Rasa aman

8. Memiliki pengalaman memimpin dengan baik 9. Mampu memberdayakan remaja, pemuda dan wanita

10. Toleransi, menjunjung nilai budaya dan mempersatukan bangsa

11. Membangun ekonomi bangsa (mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja)

12. Berwawasan global

Uji Asosiasi Terhadap Merek Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto Yang Berorientasi Pertanian

Uji asosiasi terhadap merek untuk calon presiden Prabowo Subianto melibatkan seluruh responden di Jawa Barat yaitu sebanyak 280 orang. Hasil dapat Tabel 2 dilihat sebagai berikut:

Tabel 4 Asosiasi terhadap merek terhadap bidang pertanian Prabowo Subianto

No Brand association Db X2 tabel Uji Cochran

Hasil 1 Brand association

No.1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

10 18,307 16,473 Q < X2

Tabel 5 Asosiasi terhadap merek terhadap bidang pertanian Joko Widodo No Brand association Db X2 tabel Uji

Cochran

Hasil 1 Brand association

No. 5 dan 10

1 3,841 0,843 Q < X2

Tabel 6 Asosiasi terhadap merek karakteristik Prabowo Subianto

No Brand association db X2 tabel Cochran Hasil 1 Brand association

No. 2 dan 4

1 3,841 3,273 Q < X2

Berdasarkan Tabel 4 diatas pengujian dilakukan sebanyak satu kali karena Q < X2 yang berati Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa

brand association untuk brand image prabowo adalah berorientasi atau mampu mengembangkan budidaya pertanian, berorientasi atau mampu mengembangkan perikanan dan kelautan, berorientasi atau mampu mengembangkan kehutanan, berorientasi atau mampu mengembangkan peternakan, mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang cukup berbasis lokal (kuantitas pangan), mampu menyediakan pangan yang aman dan bergizi (kualitas pangan), mampu mencapai kedaulatan pangan (bebas menentukan pangan sendiri), mampu kurangi impor pangan, mampu menyelesaikan masalah ditribusi pangan dan pemasaran pertanian, memperbaiki infrasuktur pertanian (irigasi dan jalan desa), mampu memprioritaskan perkembangan pertanian, agribisnis dan agroindustri.

Asosiasi terhadap merek pertanian dalam arti luas termasuk dalam

brand image, hal ini menunjukan bahwa Prabowo Subianto mempunyai kemampuan dibidang pertanian secara luas seperti mampu mengembangangan pertanian, perikanan, kelautan dan kehutaan. Hal ini juga didukung karena prabowo sudah aktif dibidang pertanian

dan

menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2004-2009 dan periode berikutnya 2010-2015. Sehingga responden memilih Prabowo Subianto sebagai calon pemimpin yang mampu mengembangkan pertanian secara luas.

Asosiasi terhadap merek orientasi pangan seperti ketahanan pangan, keamanan pangan, kedaulatan pangan dan mengurangi impor pangan. Prabowo mempunyai visi dan misi pada saat mencalonkan diri sebagai calon presiden 2014-2019 untuk mencetak dua juta hektare lahan baru untuk meningkatan produksi pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedelai dan tebu. Selain itu visi dan misi Prabowo Subianto mempunyai

program untuk perlindungan terhadap lokalitas dan tidak bergantung terhadap impor.

Asosiasi terhadap merek bisnis pertanian yang meliputi distribusi dan pemasaran pangan, serta memiliki prioritas di agribisnis dan agroindustri pada Prabowo Subianto merupakan brand image. Hal ini karena selain menjabat sebagai Ketua Partai Gerindra dan HKTI Prabowo Subiato juga dikenal sebagai pemilik perusahaan PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit dan PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan. Sehingga Prabowo Subianto dinilai lebih unggul dibidang bisnis pertanian secara luas.

Infrastruktur Pertanian termasuk dalam brand image Prabowo Subianto. Pemilih menilai bahwa Prabowo Subianto dapat memperbaiki infrastruktur pertanian yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat karena Prabowo Subianto mempunyai visi dan misi mengenai dalam meningkatan ekonomi pertanian perlu dilakukannya perbaikan infrastuktur pertanian karena tanpa itu sektor pertanian tidak akan berkembang.

Uji brand association calon presiden Joko Widodo yang berorientasi pertanian yang melibatkan 280 responden yang berasal dari Jawa Barat. Berdasarkan Tabel 5 diatas pengujian dilakukan sebanyak satu kali karena Q < X2 yang berati Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa asosiasi terhadap merek untuk brand image Jokowi yaitu Mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang cukup berbasis lokal (kuantitas pangan) dan memperbaiki infrasuktur pertanian (irigasi dan jalan desa). Hasil selengkapnya tentang pengujian brand association calon presiden prabowo berorientasi pertanian dapat dilihat pada Lampiran.

Orientasi pangan seperti ketahanan pangan, merupakan brand image Joko Widodo. Hal ini dikarena Joko Widodo dinilai memiliki kemampuan yang sama dengan prabowo dalam hal ketahanan pangan. Infrastruktur Pertanian termasuk dalam brand image Joko Widodo dinilai memiliki visi untuk memperbaiki infrastuktur untuk meningkatan perekenomian pertanian.

Uji Brand Association Karakteristik Calon Presiden Jokowi Dan Prabowo Berdasarkan Tabel 6 pengujian dilakukan sebanyak sepuluh kali karena Q < X2 yang berati Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa

brand association untuk brand image Prabowo Subianto yaitu tegas, konsisten dan cerdas. Asosiasi terhadap tokoh tegas dan konsisten merupakan brand image dari Prabowo Subianto. Hal ini menunjukan Prabowo Subianto yang mempunyai latar belakang militer dan menjabat sebagai Letnan Jenderal (Purn) menjadikannya sosok pemimpin yang tegas. Cerdas merupakan brand image Prabowo Subianto hal ini dilihat dari sosok Prabowo Subianto yang suka membaca buku dan menguasai beberapa bahasa asing sehingga responden menilai sosok prabowo yang cerdas.

Uji Korelasi Chi Square berdasarkan Brand Association dan Karakteristik Calon Presiden

Pengujian Chi Square ini digunakan untuk mengetahui frekuensi dua data observasi terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan (expected value). Berdasarkan sebaran data tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh suatu observasi terhadap observasi lainya. Hasil penghitungan uji Chi Square secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.

Definisi operasional terhadap variabel yang akan diujikan adalaha sebagai berikut :

a. Umur yaitu satuan waktu mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup atau mati

b. Pekerjaan yaitu sebagai kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia c. Pendidikan yaitu pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan orang

yang ditransfer dari satu geneerasi ke generasi lain

d. Profesi yaitu pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan e. Jenis kelamin yaitu kelas atau kelompok yang terbentuk dalam satu

spesies

f. Persepsi petanian yaitu mampu mengembangkan budidaya pertanian g. Persepsi peikanan dan kelautan yaitu mampu mengembangkan

perikanan dan kelautan.

h. Persepsi kehutanan yaitu mampu mengembangkan kehutanan i. Persepsi peternakan yaitu mampu mengembangkan peternakan

j. Kuantitas pangan yaitu mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang cukup berbasis local

k. Kualitas pangan yaitu mampu menyediakan pangan yang aman dan bergizi

l. Bebas menentukan pangan sendiri yaitu mampu mencapai kedaulatan pangan.

m. Mengurangi impor yaitu mampu mengurangi impor pangan

n. Distribusi pangan yaitu mampu menyelesaikan masalah distribusi pangan dan pemasaran pertanian

o. Insfrasuktur pertanian yaitu mampu memperbaiki infrasuktu pertanian (irigasi dan jalan desa)

p. Memprioitaskan pertanian yaitu mampu memprioitaskan perkembangan pertanian, agribisnis dan agroindustri

Hasil penghitungan uji Chi Square untuk variabel-variabel karakteristik responden yang memiliki hubungan dengan asosiasi terhadap merek dan karakteristik yang harus dimiliki oleh calon presiden dapat dilihat di bawah ini. Uji korelasi Chi Square berdasarkan asosiasi terhadap merek Joko Widodo

a. Orientasi pertanian secara luas dengan pekerjaan

Hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pekerjaan dengan variabel persepsi perikanan dan kelautan. Hal ini dapat dilihat dari nilai dengan (0,096 < 0,1). Masyarakat yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), pelajar atau mahasiswa, Pegawai Negri Sipil (PNS), pegawai swasta dan wiraswasta menilai bahwa Joko Widodo tidak mampu mengembangkan perikanan dan kelautan. Sedangkan pekerjaan lainnya

seperti pensiunan menilai Joko Widodo mampu mengembangkan perikanan dan kelautan. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 4a

b. Orientasi pangan dengan pendidikan

Hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi kualitas pangan dan bebas menentukan pangan sendiri. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,061 < 0,1) dan (0,036 < 0,1). Mayoritas tingkat berpendidikan SMA dan diploma cenderung menilai bahwa Joko Widodo mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang cukup berbasis lokal (kuantitas pangan) sedangkan tingkat pendidikan < SMA dan pascasarjana menganggap Joko Widodo tidak mampu dan pendidikan sarjana cenderung menilai netral. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 4a

Uji Korelasi Chi Square berdasarkan Brand Association Prabowo a. Berorientasi pertanian dengan umur

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel umur dengan variabel persepsi pertanian dan peternakan. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,022 < 0,1) dan (0,038 < 0,1). Masyarakat yang usia 49 tahun sampai usia remaja menilai Prabowo Subianto mampu mengembangkan budidaya pertanian dan mengembangkan peternakan, sedangkan usia 50 tahun keatas mengangap Prabowo Subianto tidak mampu mengembangkan itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5a

b. Orientasi pangan dengan umur

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel umur dengan variabel persepsi kuantitas pangan, kualitas pangan, bebas menentukan pangan sendiri dan mengurangi impor. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,003 < 0,1), (0,022 < 0,1), (0,007 < 0,1), dan (0,005 < 0,1). Masyarakat yang usia 49 tahun sampai usia remaja menilai Prabowo mampu menjamin penduduknya memperoleh pangan yang berbasis lokal (kuantitas pangan), menyediakan pangan yang amam dan bergizi (kualitas pangan), mencapai kedaulatan pangan (bebas menentukan pangan sendiri), kurangi impor pangan, sedangkan usia 50 tahun keatas menganggap Prabowo Subianto tidak mampu mengembangkan itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5a

c. Infrastuktur pertanian dengan umur

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel umur dengan variabel persepsi distribusi pangan dan perkembangan pertanian, agribisnis dan agroindustri. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,014 < 0,1) dan (0,061 < 0,1). Masyarakat yang usia 49 tahun sampai usia remaja menilai Prabowo Subianto mampu menyelesaikan masalah distribusi pangan, pemasaran pertanian dan mampu memprioritaskan perkembangan pertanian, agribisnis dan agroindustri sedangkan usia 50 tahun keatas menganggap Prabowo tidak mampu mengembangkan itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5a

d. Orientasi pertanian secara luas dengan pekerjaan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pekerjaan dengan variabel persepsi budidaya pertanian, perikanan dan

kelautan dengan pekerjaan responden. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,051 < 0,1) dan (0,064 < 0,1). Masyarakat yang pekerjaan sebagai pegawai swasta menilai Prabowo Subianto mampu mengembangkan budidaya pertanian dan mengembangkan perikanan dan kelautan. Sedangkan pelajar atau mahasiswa menilai Prabowo Subianto tidak mampu mengembangkan itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5b

e. Orientasi pangan dengan pekerjaan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pekrjaan dengan variabel persepsi bebas menentukan pangan sendiri dan mampu mengurangi impor pangan. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,015 < 0,1) dan (0,011 < 0,1). Masyarakat yang pekerjaan sebagai pegawai swasta menilai Prabowo Subianto mampu menciptakan kedaulatan pangan (bebas menentukan pangan sendiri) dan mampu mengurangi impor pangan. Sedangkan pelajar atau mahasiswa menilai Prabowo Subianto tidak mampu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5c f. Orientasi pertanian secara luas dengan jenis kelamin

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel jenis kelamin dengan variabel persepsi kehutanan dan peternakan. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai dengan (0,054 < 0,1) dan (0,076 < 0,1). Masyarakat pria cenderung menilai Prabowo Subianto mampu berorientasi mengembangkan kehutanan dan mengembangkan perternakan sedangkan wanita menganggap nertal dibandingkan pria. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5d

Uji Korelasi Chi Square berdasarkan Karakteristik Calon Presiden Prabowo a. Merakyat, peduli dan sederhana dengan umur

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel umur dengan variabel persepsi merakyat, peduli dan sederhana. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,095 < 0,1). Masyarakat yang usianya 49 tahun kebawah cenderung menilai Prabowo Subianto tidak memiliki karakteristik merakyat, peduli dan sederhana dibandingkan usia 50 tahun keatas menilai Prabowo memiliki sifat merakyat, peduli dan sederhana. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a.

b. Jujur dan amanah dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi jujur dan amanah. Hal ini dapat dilihat dengan (0,064 < 0,1). Masyarakat yang berpendidikan kurang dari SMA dan diploma menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki karakteristik jujur dan amanah. Sedangkang yang berpendidikan SMA, sarjana dan pascasarjana menganggap Prabowo tidak memiliki. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a. c. Tegas dan konsisten dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi tegas dan konsisten. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,034 < 0,1). Masyarakat yang pendidikanya SMA menilai Prabowo Subianto memiliki sikap yang tegas dan konsisten sedangkan sarjana cenderung menilai tidak memiliki. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a.

d. Merakyat, peduli dan sederhana dengan pendidikan.

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi merakyat, peduli dan sederhana. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,085 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya SMA, diploma dan sarjana cenderung menilai Prabowo Subianto memiliki karakteristik merakyat, peduli dan sederhana sedangkan yang pendidikannya pascasarjana menilai Prabowo Subianto tidak memiliki. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a.

e. Mandiri dari pengaruh asing dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi mandiri dari pengaruh asing. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,025 < 0,1). Masyarakat yang pendidikan SMA, diploma, sarjana dan pascasarjana menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki karakteristik mandiri dari pengaruh asing dengan pendidikan, sedangkan menurut masyarakat < SMA menilai prabowo tidak memiliki sikap mandiri pengaruh asing. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a

f. Rasa aman dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi rasa aman. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,049 < 0,1). Responden yang pendidikannya < SMA, SMA, diploma dan pascasarjana menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki karakteristik rasa aman, sedangkan pendidikan sarjana menilai Prabowo Subianto tidak memiliki sikap rasa aman. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a.

g. Memiliki pengalaman memimpin dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi variabel pendidikan dengan variabel persepsi memiliki pengalaman memimpin. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,006 < 0,1). Responden yang pendidikannya > SMA, SMA, diploma menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki karakteristik memiliki pengalaman dengan baik, sedangkan yang berpendidikan sarjana dan pascasarjana cenderung menilai bahwa Prabowo Subianto tidak memiliki karakteristik pengalaman memimpin yang baik. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a

h. Toleransi, menjujung nilai budaya dan mempersatukan bangsa dengan pendidikan.

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi toleransi, menjujung nilai budaya dan mempersatukan bangsa. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,063 < 0,1). Masyarakat dengan tingkatan pendidikan >SMA, SMA, diploma, dan pascasarjana menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki karakteristik tolenransi, menjunjung nilai budaya dan mempersatukan bangsa, sementara pendidikan sarjana mengangap Prabowo Subianto tidak memiliki. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6a.

i. Memiliki pengalaman memimpin dengan pekerjaan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pekerjaan dengan variabel persepsi memiliki pengalaman memimpin dengan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,006 < 0,1). Masyarakat yang pekerjaannya Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pelajar atau mahasiswa cenderung menilai bahwa Prabowo Subianto memiliki pengalaman

memimpin dengan baik sedangkan pekerjaan Pegawai Negri Sipil (PNS), pegawai swasta dan Wirasusaha menganggap Prabowo Subianto tidak mempunyai karakteristik pengalaman memimpin dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6b.

j. Membangun ekonomi bangsa (mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja) dengan pekerjaan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pekerjaan dengan variabel persepsi membangun ekonomi bangsa. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,001 < 0,1). Mayarakat yang pekerjaannya Ibu Rumah Tangga (IRT), pelajar atau mahasiswa, Pegawai Negri Sipil (PNS) dan pegawai swasta menilai Prabowo Subianto mempunyai karakteristik membangun ekonomi bangsa (mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja) sedangkan yang pekerjaannya wirausaha menganggap tidak memiliki karakteristik itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6b.

k. Memiliki pengalaman memimpin dengan jenis kelamin

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara jenis kelamin dengan variabel karakteristik memiliki pengalaman memimpin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,056 < 0,1). Masyarakat yang berjenis kelamin wanita cenderung menilai Prabowo Subianto mempunyai karakteristik tidak memiliki pengalaman memimpin dengan baik sedangkan pria menganggap Prabowo memiliki karakteristik itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 6c.

Uji Korelasi Chi Square berdasarkan Karakteristik Calon Presiden Jokowi a. Jujur dan amanah dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi jujur dan amanah. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,072 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya <SMA, diploma, sarjana dan pascasarjana menilai Joko Widodo mempunyai karakteristik jujur dan amanah. Sedangkan pendidikan SMA cenderung menilai Joko Widodo tidak memiliki karakteristik jujur dan amanah. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

b. Cerdas dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi cerdas. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,008 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya SMA, sarjana dan pascasarjana menilai Joko Widodo mempunyai karakteristik cerdas, sedangkan pendidikan diploma menilai Joko Widodo tidak mempunyai karakteristik cerdas. Pendidikan <SMA cenderung memilih netral. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

c. Merakyat, peduli dan sederhana dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan persepsi variabel merakyat, peduli dan sederhana. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,012 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya <SMA, diploma, sarjana dan pascasarjana menilai Joko Widodo mempunyai karakteristik merakyat, peduli dan sederhana. Sedangkan pendidikan SMA

cenderung menilai Joko Widodo tidak memiliki karakteristik itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

d. Mandiri dari pengaruh asing dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi dengan mandiri dari pengaruh asing dengan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,001 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya SMA dan diploma menilai Joko Widodo memiliki karakteristik mandiri dari pengaruh asing, sedangkan yang pendidikannya <SMA, sarjana dan pascasarjana menilai Joko Widodo tidak memiliki karakteristik mandiri dari pengaruh asing. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

e. Rasa aman dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi rasa aman. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,074 < 0,1). Masyarakat SMA dan sarjana menilai bahwa Joko Widodo memiliki karakteristik rasa aman sedangkan pendidikan <SMA, diploma dan pascasarjana menilai bahwa Joko Widodo tidak memiliki karakteristik rasa aman. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

f. Memiliki pengalaman memimpin dengan pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel pendidikan dengan variabel persepsi memiliki pengalaman memimpin. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,000 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya <SMA, diploma, sarjana dan pascasarjana menilai Joko Widodo memiliki karakteristik pengalaman memimpin dengan baik, sedangkan pendidikan SMA cenderung menilai Joko Widodo tidak mempunyai karakteristik itu. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a.

g. Mampu memberdayakan remaja, pemuda dan wanita dengan pendidikan Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel penidikan dengan variabel persepsi mampu memberdayakan remaja, pemuda dan wanita. Hal ini dapat dilihat dengan nilai (0,008 < 0,1). Masyarakat yang pendidikannya <SMA, SMA, sarjana dan pasca sarjana menilai Joko Widodo memiliki karakteristik mampu memberdayakan remaja, pemuda dan wanita, sedangkan pendidikan diploma menganggap Joko Widodo tidak memiliki karakteristik tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7a. h. Toleransi, menjujung nilai budaya dan mempersatukan bangsa dengan

pendidikan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara variabel

Dokumen terkait