• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1.2 Transkrip Hasil Wawancara

Transkrip Hasil Wawancara Partisipan 1 Waktu Pelaksanaan : 29 Oktober 2014

Pukul : 09.00 - 10.27

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana pemahaman Bapak tentang tujuan kurikulum 2013?

Kalau kurikulum 2013 ini e pemahaman kami ini adalah kurikulum yang mengedepankan tentang pendidikan karakter, jadi memanusiakan manusia..jadi lebih humanisme. Hanya memang pelaksanaannya itu tidak segampang yang kita bayangkan. Jadi kalau kemarin kan sik penting materi nah lalu sekarang itu humanisme, jadi e.. meskipun kenyataannya materi pun juga masih terlalu mendominasi

Dari pemahaman tersebut apakah penerapan kurikulum 2013 efektif membentuk karakter murid?

Kalau ini nanti e..betul-betul dilaksanakan dan kurikulum itu digarap sungguh, ini kan menurut saya kurikulumnya masih mentah, kalau itu memang digarap sungguh-sungguh itu sangat efektif jadi kita lebih menggali masukan dari anak, menurut saya begitu

Kurikulum 2013 kan menggunakan pendekatan tematik terpadu. Bagaimana pemahaman Bapak terhadap tematik terpadu itu sendiri?

Tematik integratif atau tematik terpadu? integratif ya? Ya sama sebetulnya hanya bedanya kalau SMP itu ada IPS-IPA terpadu, kalau ini memang e..secara teori sangat mendukung dengan tematik integratif tetapi itu e..sangat sulit..sangat sulit dilaksanakan karena semua materi itu kadang-kadang itu pelaksanannya masih per mapel kalau e..tematik integratif itu kan mestinya itu dari misalnya kita dari IPA pindah ke IPS, IPS mau pindah ke Matematika itu anak jangan sampai o.. sekarang kita Matematika sekarang kita IPS kan gitu ndak, harusnya kan itu dibungkus dengan ceritera. Lalu materi itu juga disesuaikan seperti yang dilaksanakan misalnya anak-anak Matematika kemarin, ya itu ada Matematika ini yang diolah dengan cerita-cerita rakyat, iya to? ada to itu? nah itu kan seperti itu tetapi ga gampang untuk membuat seperti itu harusnya kan seperti itu, tapi ini menjadi ujian dari guru-guru juga untuk mencoba.

110

Selain pendekatan tematik terpadu, kurikulum 2013 juga menggunakan pendekatan saintifik, bagaimana

pemahaman Bapak mengenai pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dari mengamati sampai pada mengkomunikasikan nah e..ini untuk kelas- kelas kecil ini sangat baik. Itu idealnya pembelajaran itu seperti itu jangan sampai kita itu hanya..hanya istilahnya itu menerima mentah tetapi kita harus menggali. e..misal kita misalnya berkenalan, berkenalan itu juga e mungkin tidak langsung kita menjawab, saya diberi contoh kemarin itu dari Pak Nasar ya, siapa dia? silahkan amati, setelah mengamati kemudian pertanyaan kan gitu. Nah lalu pertanyaan-pertanyaan itu dijawab sekaligus untuk perkenalan gitu, jadi misalnya e pertanyaan amati, o ada orang namanya siapa kan langsung kenalan to itu, ya e tugasnya dimana anaknya berapa, itu diambil dari..dari anak atau orang lain itu sebetulnya setelah mengamati sampai sampai pada mungkin e tugasnya dan sebagainya. Itu ideal, idealnya hanya e guru-guru kita secara umum guru itu kan e secara umum mengajarkan buku ya, iya to? Mengajarkan buku, yang ada di dalam buku ya udah sik diajarkan yo itu urut kan begitu, padahal tidak seperti itu, apalagi sekarang buku tematik itu kan hanya poin-poinnya, hanya memang ada kelemahannya, tingkat kedalamannya itu kan ga sama to dari guru yang satu dengan guru yang lain.

Pemerintah kan menyiapkan buku guru dan buku siswa, apakah buku yang tersedia dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran?

Buku pemerintah..bisanya bisa.. cuma bukunya itu buku yang belum layak keluar sudah dipaksakan keluar sehingga ada materi-materi yang memang itu salah fatal, iya to? Ada salah fatal. Kemudian dari buku yang satu dari tema 1 ke tema 2 yang materinya masih sama tidak ada batasan..tidak ada batasan kedalaman, sehingga misalnya njenengan latar belakangnya mantep Ipa ya, pada saat e.. pembelajaran Ipa njenengan dalami, iya to? sampai mendetail tetapi yang lain karena tidak mendalami itu hanya sambil lalu. Nah terus e..karena Ipa didalami sampai mendetail ditingkat diatasnya e..kelas diatasnya ada lagi e.. di sana harusnya yang di kelas bawah itu belum sampai di situ, di situ sudah diajarkan di atas tinggal mengulang, lha itu lho, jadi kalau itu tingkat kedalaman itu yang sulit jadi e..ini perlu berlatih kalau misalnya buku murid, buku guru itu e..hanya sekilas seperti itu ya pengembangan guru yang sulit. Maka ini perlu pelan-pelan lah, pelan-pelan kita latih.

Menurut Bapak, apakah buku guru membantu guru-guru dalam merencanakan proses

Ya sangat membantu karena e..dari, dari buku guru itu kan pengembangan dari..pengembangan dari buku murid, buku murid yang hanya tingkat kedalaman rendah kemudian e..didalami ditmbahkan materi di buku guru meskipun juga itu tadi e..tingkat kedalamannya juga agak

111

pembelajaran? rendah mungkin ini menjadi karena ini hal yang baru dan ini pun kami mencari-cari.. penilaian saja sampai sekarang belum clear, hari ini kami bertemu dengan guru-guru, maka perlu itu kita e.. pelajari bersama.

Apakah Bapak sendiri pernah melihat dan mempelajari buku guru?

Secara..secara ini e..detail itu memang belum, belum detail tapi poin-poinnya sudah kami cocokkan dengan buku guru dengan buku murid. Nah kemudian apa yang harus dilakukan apa yang harus dikembangkan kan guru harus mengembangkan sendiri, kalau guru ada me..memberikan sesuai dengan buku itu akhirnya juga ini e..tidak akan terkuasai semua, apalagi..apalagi ini kalau tidak diolah misalnya per mapel ya permapel dari e..per mapel itu misalnya matematika, kan secara umum kan tema 1 sekian jam, tema 2 sekian jam, tema 3 sekian jam, tetapi dalam matematika itu ada dijadwal di jam sama itu kan ada yang bisa selesai setengah jam tetapi ada yang 4 jam baru selesai. Maka itu dirata-rata sehingga materi akan menjadi tidak selesai, yaitu e..volume materi itu sebetulnya juga masih kudet, ketoke itu akan e..lebih banyak untuk pendidikan karakter, akhirnya pun juga masih..kalau itu ideal itu kalau menurut saya menuju ke idealis untuk kurikulum 2013.

Jika Bapak sudah melihat, bagaimana kesesuaian KI, KD dan indikator dalam buku guru tersebut?

Kalau kita lihat KI KD itu secara teori sesuai secara teori, tergantung pengembangan dari gurunya itu nanti karena e..semua guru itu kan harus belajar, iya to? harus belajar dulu dan itu tingkat kemampuan berbeda dengan berbagai macam latar belakang guru, basicnya kan berbeda-beda itu. Dan memang itu bisa sesuai jika itu e..guru itu betul-betul tahu dan sampai saat ini e..guru-guru..kami sering mengadakan e..dimana diklat saya sertakan semakin banyak diklat itu semakin banyak bingung karena narasumbernya berbeda-beda pemahamannya berbeda-beda, lha itu.

Apa buku guru itu juga

memberikan panduan yang jelas tentang penerapan pembelajaran saintifik dan tematik?

Ada, ada yang jelas ada yang tidak jelas jadi e..kan semuanya itu karena materi itu kan belum tentu e..semua dengan pengamatan misalnya matematika, bilangan itu apa bisa kita amati, iya to? jadi e..pendekatan saintifik itu tidak semua untuk mapel tetapi akan lebih banyak itu adalah hal-hal yang ada hubungannya dengan Ipa dan sebagainya dan lebih banyak di kelas bawah akan cocok di kelas bawah, kelas di atas itu semua pakek pengamatan itu ya harusnya lebih baik tetapi kenyataannya nanti masih..masih terbawa nanti ada ujian ga? Nah itu ujian itu sampe sekarang karena apa yang namanya..namanya ujian nilai itu dari orangtua, orangtua itu masih

112

menilai bahwa sekolah yang..sekolah yang ee..berkualitas, bermutu adalah sekolah yang ujiannya baik, kan masih diukur dengan nilai, gitu. Jadi, hal yang seperti itulah yang perlu dicermati.

Apakah buku guru juga

memberikan panduan yang jelas tentang penilaian otentik?

Buku guru..belum, belum, menurut saya belum maka kalau di panduan ya buku penilaian otentik itu ya..dari kami menambahkan dengan buku.. apa ya tadi? kelas 5 itu, e..kelas..bupena..bupena untuk me..untuk sebagai apa ya..referensi.

Menurut Bapak apakah Bapak Ibu guru disini ketika akan mengajar sudah membuat RPP?

Ee..semuanya ini e..RPP tetapi sudah semua membuat tetapi belum sempurna. Yang jelas e..karena ini hal yang baru e..itu ada yang sudah diprint ada yang belum. Nah kemarin kami mencoba e..kami e..IKPG penilaian guru nah itu e..langsung e..langsung diprint diberikan. Memang idealnya itu RPP rencana ya, tetapi karena ini hal baru masih banyak banyak e.. pembaharuan dan RPP memang dari pemerintah kan ada RPP juga itu, tapi RPPnya pemerintah itu kan tidak.. tidak e..langsung kami gunakan karena PPRnya harus ada nilai-nilai PPRnya dimasukkan disitu dulu. Ini e.. semuanya hampir sudah dalam proses dan ini e..kemarin yang sudah saya IPKG itu RPPnya sudah ada semua, begitu.

Lalu menurut Bapak bagaimana pemahaman guru-guru disini tentang komponen RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013?

Kalau pemahaman RPP dari e..dari yang e..dari buku itu ya itu tadi belum ada pengembangan jadi e..kurikulum e..opo RPP yang itu harus dikembangkan ke dalam e..PPR opo ke dalam RPP yang bernuansa PPR dan ada nilai-nilai Kanisiusnya itu, jadi bisa kalau hanya sekedar memberikan bisa tetapi belum sesuai dengan RPP yang kita harapkan gitu lho.

jika Bapak melihat apakah guru- guru disini sudah mampu melaksanakan proses pembelajaran saintifik?

Ada yang sudah ada yang belum karena pada saat saya amati itu e.. ada yang memang sudah melaksanakan pembelajaran saintifik tetapi kami pengamatan kan belum tentu dari awal hingga akhir to itu, ada yang masih kesulitan itu tadi apalagi yang kelas-kelas besar itu karena dikejar oleh materi ya itu dikejar oleh materi pemahaman itu sudah paham hanya itu tadi e..untuk mengolah dari pengamatan sampai pada dalam proses, produksi dan sampai mengkomunikasikan itu memang masih harus belajar.

Apakah Bapak melihat guru- guru disini mengalami kesulitan ketika membuat RPP atau melaksanakan pembelajaran

Kalau e..di dalam pembelajaran itu menurut kami tidak tidak begitu banyak kendala tidak banyak kendala hanya karena ini juga hal yang baru anak-anak juga diajak hal yang baru. Nah ini keterampilan-keterampilan dari guru itu yang mungkin e..cara kesulitan itu cara menyampaikan itu kadang-kadang kesulitannya itu, kan mereka harus berkreatif to kalau tidak

113

saintifik atau tematik? kreatif ya..apalagi ini e..guru produk lama dengan guru produk baru, guru produk lama itu akan lebih sulit untuk menyesuaikan kita harus hati-hati pelan-pelan itu meskipun kalau dilihat dari..dari e..pendekatan-pendekatan anak e..di dalam proses pembelajaran tetap lebih berhasil dari guru-guru yang lama pandangannya dia juga punya cara sendiri kan gitu kan sekarang dari..seperti Pak Hartoyo itu ya itu SPG ya SPG tok dia akan lebih berhasil daripada e..guru- guru yang sarjana karena pedagoginya lebih mantap disini yang masih yang dari SPG seperti saya, Pak Hartoyo, Bu Eny tinggal itu aja yang melalui SPG kemudian sarjana kalau yang lain kan langsung sarjana, dari segi kreativitas mungkn juga lebih idealnya e..kalau guru yang baru itu teorine mateng tetapi teori itu belum tentu sama dengan di lapangan iya to. Tetapi kalau guru yang dari SPG justru darr lapangan, maka sebetulnya dari Sadhar ini menurut saya cukup bagus lebih banyak disuruh keluar dari probaling 1, probaling 2, PPLnya cukup lumayan tetapi kan tidak semuanya maka pernah muncul yang diterima sebagai guru Kanisius itu dulu standarnya dari Sanata Dharma, UNY saja ga bisa masuk waktu itu UNY apalagi sarjana wiyata, ya kalau melihat kesulitan memang banyak kesulitan tetapi hal-hal seperti itu sebetulnya hal-hal yang praktis saja.

Sebelum diterapkan kurikulum 2013 kan ada pelatihan guru- guru, menurut Bapak apakah materi pelatihan sudah mencakup seluruh standar proses?

Yang saya tanya pelatihan-pelatihan itu yang dilaksanakan oleh Dinas itu belum mencakup karena dikejar oleh waktu jadi dikejar oleh waktu, dan harus selesai, dan materinya banyak dan harus ada bukti-bukti sehingga pada saat pelatihan itu..itu hanya disuruh mengerjakan LK dan tingkat kemampuan dari narasumber..narasumber yang mungkin dikatakan narasumbernya dari nasional sebetulnya itu hanya e.. guru-guru yang direkrut kemudian dilatih sebntar dijadikan narasumber seperti saya sendiri itu e..diklat khusus untuk kepsek itu dalam waktu 2 hari atau 3 hari, 3 hari kalau ga salah itu..itu harus bisa menyelesaikan 17 LK kalau 17 LK yaitu dengan sistem kelompok itu ga mateng sehingga pada waktu pelatihan itu 1 kelompok besar itu dibagi- bagi kelompok lagi dibagi kelompok kecil-kecil ada misal 1 kelompok 8, 2 mengerjakan LK ini harus selesai tumpuk semua sehingga saya ga tahu hasil LK 2 LK 1 karena misalnya saya mengerjakan LK 1 yaitu jadi e..untuk pelatihan-pelatihan apalagi yang diberikan dari narasumber dari Dinas menurut saya belum apa-apa, lalu untuk diklat-diklat yang lain itu lebih cenderung ke aplikasi to tetapi ditingkat opo.. narasumber-narasumber itu pemahamannya kan

114

berbeda-beda sehingga semakin banyak e..pelatihan semakin bingung nah sekarang pelatihan ini untuk workshopnya penilaian nah nanti ada penilaian lagi beda lagi makanya kemarin pelatihannya adalah raport itu berupa deskripsi ya di dalam e..Permendiknas tertulis itu ada penilaian dengan berbentuk nilai dan atau deskripsi kalau nilai tok berarti kan juga boleh to? deskripsi tok kan boleh tetapi apakah sudah mencakup semua nilai, maka kan karen ada dan itu disini sekarang kita coba nilai dan deskripsi. Ini masih pergulatan apalagi penialain itu masih banyak yang rancu dengan penilaian contoh seperti itu Matematika mau diletakkan opo Agama mau diletakkan dimana, Bahasa Jawa mau diletakkan dimana, sebetulnya kami yang ada di lapangan itu ya kita e..memberikan pembelajaran pada anak itu akhirnya sesuai dengan kemampuan guru-guru. Acuannya adalah buku ya to termasuk KI dan KDnya itu tapi kan tidak semuanya seperti itu, sampai di sekolah kami itu e..1 minggu sebelumnya mesti ada kumpul membicarakan nanti minggu depan kita akan mau belajar apa, lalu misalnya disini paralel, paralel itu e..guru-guru kami yang terlihat di kelas 5 berputar, berputar e..bergantian tema ini aku di kelas ini, tema ini ini disini itu saja terjadi kemarin misalnya harusnya sekarang itu praktek IPA nah Pak Hartoyo yang menguasai itu praktek yang lain ga menguasai ga praktek. Nah itu lho ini ini msuk kendala itu, e..maka e..dari tingkat tadi dari tingkat kedalaman materi berbeda-beda itu tadi tidak ada batasan itu lho, tidak ada batasan.

Apakah metode pelatihan sesuai dengan tujuan kurikulum 2013?

Tujuane? Kalau tujuannya sudah sesuai , hanya pelaksanaannya.. o..kalau metode jelas tidak pastinya..pastinya itu mungkin ada PPT kemudian dijelaskan kemudian setelah dijelaskan kita pelajari bersama kita mencoba, kan harusnya gitu tidak..tidak ada penjelasan suruh mengerjakan LK, belum.. sak jane yo ada,ada itu dari pelatih itu juga ada sudah membawa PPT tapi ga nyampek waktu itu, tapi kalau sudah ada tetapi ga disampaikan, misalnya saja misalnya tentang e..opo e..pramuka menjadi mulog wajib to, tentornya saja ga tau pada waktu iut malah justru dari kami-kami semua yang lebih tau pramuka bagaimana penerapan misalnya pramuka itu tetap sistem blok, sistem blok hanya dilakukan diawal tahun, awal tahun berapa jam, 32 jam, bagaimana bisa mencarikan lalu aktualisasi bagaimana regularnya kan gitu dia ga bisa menerangkan. Nah ini e..sebetulnya ada disitu ya karena itu tadi dari dari instruktur- instrukturnya itu ya memang ternyata karena ini semuanya serba mendadak itu pokoke sak

115

kecekele kan gitu lho, jadi bukan sebtulnya bukan ahlinya karena ya dari instruktur nasional itu ternyata hanya orang-orang dari wonosari situ.

Setelah mengikuti pelatihan apakah ada gambaran yang jelas tentang proses pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum2013?

Gambarannya, punya gambarannya, o..idealnya seperti ini, ada.. cuma penerapannya tidak segampang dengan apa yang kita bayangkan karena apa ini yang dihadapi kan anak ya dari perubahan-perubahan itu dan ini juga kadang-kadang juga masih terbawa cara mengajar yg lama, gambarnnya itu ada jelas itu misalnya tematik integratif ini caranya ini apalagi orang- orang lapangan ya e..orang-orang pramuka itu akan mengajarkan permainan apa itu semuanya dibungkus dengan lagu atau dengan cerita, gambarannya jelas cuma ini e.. penerapannya itu kendalanya sangat banyak dan sarana prasarana harus lengkap to dan guru juga dtuntut harus ini tentang IT kan juga harus mahir maka sekarang ini..ini mulai ini kami lengkapi LCD semua e.. mungkin nanti sampai kelas 3 ini sudah siap semua tinggal pasang , ha nanti setelah pasang baru kelas 1 2 tak siapkan, itu kendalanya di lapangan itu tapi sini tu wo..udah pakek ini nanti kita ada untuk mengunduh lewat internet, dan sebagainya.

Jika Bapak lihat apa dampak kurikulum bagi guru-guru?

Dampaknya..dampak yang negatif ada yaitu akhirnya guru-guru itu banyak mengeluh, karena banyak tuntutan tetapi kalau disini efek yang paling yang positif justru lebih banyak yaitu opo.. guru harus belajar, efeknya itu belajar dari awal dan tidak ada guru menganggap paling pinter kalau dulu guru itu terkenal pinter semalam lebih semalam to itu, tapi sekarang engga, gurunya ga tau murid-muridnya tau nha ini makanya tuntuntan akhirnya gurunya harus belajar semuanya entah itu IT kemudian mengembangkan pengetahuan dan sebagainya efeknya itu menurut saya yang positif itu guru belajar dan guru tidak malu belajar tentang hal-hal yang sudah apa ya..sudah e..dianggap guru itu paling tahu ini guru paling tahu sekarang sudah ndak ada

Itu tadi bagi guru, sekrang bagi siswa apa sudah terlihat

dampaknya?

ee.. belum..belum begitu tampak sekali yang jelas itu kalau tampaknya ya minimal kalau yang bisa dilihat itu secara fisik saja ya, fisik sik sepele saja itu nek mbiyen i do nggowo buku ki tase se-koyo lemari kae sekarang kan berkurang sehingga anak cukup membawa buku 2 atau 3 kalau dulu kan 10 bahkan semua dibawa kemudian di dalam proses pembelajaran karena itu masih apa ya terkonsep dengan cara yang dulu itu anak-anak itu sekarang nilai saja masih menjadi turun karena tidak apa ya menurut saya tidak mendalam karena apa maksudnya itu dari pemerintah kurikulum itu supaya lebih ringan tetapi materinya masih dalam dan itu tingkat kedalamannya

116

tidak diukur sehingga nilainya menjadi kurang, anak memang belajarnya enjoy tetapi enjoynya bocah itu kan karena berpikirnya lebih ringan tetapi di dalam nanti pada evaluasi nanti akhirnya menjadi nilainya jelek jadi kalau kita lihat nilai-nilai tahun ini lebih baik dengan tahun kemarin karena apa dari tingkat pemahaman tadi yang berbeda, cara belajar masih terkonsep yang lama to, kadang-kadang itu e..anak diajak bermain anak-anak diajak bermain tetapi dipermainan itu permainan yang pendidikan itu masih kesannya bermain mainnya itu yang lebih tinggi sehingga sembrono sehingga disini nyentelnya bukan pelajaran e..tapi permainan e.. jadi misalnya saya lempar misalnya kelas 4 mengajarkan tentang misalnya daun ya to misalnya e..tulang daunnya menyirip, kemudian ada yang melengkung, lurus dan sebagainya itu dikemas dengan lagu kadang-kadang kan seperti itu itu kadang-kadang belum mengena masih terkonsep yang lama. Bagaimana upaya Bapak untuk

mendukung penerapan kurikulum 2013?

Yang kami lakukan lebih banyak kami ikut sertakan workshop-workshop karena meskipun apapun perbedaannya pasti disitu ada hal yang bisa kita ambil. Seperti kemarin itu kami juga mengirimkan tentang di Atmajaya itu pendidikan karakter yang dilakukan oleh DED maka saya secara khusus mendapat undangan nanti pelatihan secara gratis untuk penilaian. Lalu bsuk Jumat Sanata Dharma Montessori itu kan juga masuk ke situ to lha ini sudah kami komunikasikan dan itu kami kirim 2 jadi lebih banyak kami kirimkan guru-guru itu untuk pelatihan-pelatihan dan workshop-workshop dan sebagainya. Termasuk sekarang mengundang..mengundang dari pengawas untuk penilaian khusus ini dan kami tidak mengajak sekolah sebelah karena supaya guru kami secara khusus itu bisa, itu salah satu untuk kurikulum dan yang lain itu paling tidak juga kita saling mengingatkan karena apa saya sendiri pun belum

Dokumen terkait