PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Uji Sifat Fisik Sabun
4. Transparansi sabun
Pengujian transparansi sabun dilakukan dengan memotong sabun
hingga ketebalan 0,25 inci (0,635 cm) dan diletakkan di atas kertas putih
35
disimpulkan bahwa sabun F1, F2, F3, dan F4 dapat dikatakan transparan.
Gambar dapat dilihat pada Lampiran 4.
D. Subjective Assessment
Untuk mengetahui gambaran mengenai penerimaan konsumen akan
produk sabun batang transparan yang telah dibuat maka dilakukan subjective
assessment dengan metode statistik deskriptif. Tahapan dalam statistik deskriptif
adalah pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian informasi/data
(Reksoatmodjo, 2009).
Masing-masing peserta diberikan sampel sabun batang transparan dengan
konsentrasi minyak jahe sebesar 2 g atau F2 pada penelitian ini. Pemilihan ini
dilakukan dari hasil uji organoleptis yang menunjukkan bahwa sabun F2 dengan
konsentrasi minyak jahe sebesar 2 g memiliki aroma yang paling baik di antara ke
empat formula karena tidak terlalu tajam dan juga tidak lemah. Pertimbangan
organoleptis ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa yang akan menarik
konsumen pertama kali adalah nilai estetika, yaitu penampakan dan aroma sabun.
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner dengan
menyertakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Dalam kuisioner terdapat 11
pertanyaan tertutup dan 2 pertanyaan terbuka yang validitas bahasanya diujikan
kepada 3 orang responden. Pertanyaan tertutup dibagi menjadi 2 macam jawaban,
yaitu setuju tidaknya konsumen dengan aroma jahe, kemampuan mempertahankan
bentuk, rasa lembut saat digunakan, busa yang dihasilkan, dan penampilan dari
produk sabun yang telah dibuat serta tingkat kesukaan konsumen terhadap produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sabun. Ketiga responden menyatakan bahwa semua pertanyaan dapat dimengerti
sehingga kuisioner dapat dikatakan valid. Kuisioner dibagikan kepada 30 orang
responden wanita yang merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma angkatan 2012. Semua kuisioner kembali. Dipilih 30 responden
karena jumlah ini masih diperbolehkan untuk pengambilan sampel dalam jumlah
besar. Dengan N ≥ 30 data akan mendekati distribusi normal dan aproksimasi (kemiripan) akan semakin baik seiring kenaikan nilai N (Spiegel and Stephens,
2007). Data yang didapat dari survey kemudian diolah dan dirangkum dalam
bentuk presentase kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang. Gambar 5
menunjukkan sebagian besar konsumen setuju bahwa produk sabun yang
dihasilkan memang memiliki sifat fisik seperti yang disebutkan dalam pertanyaan
tertutup, yaitu sabun memiliki aroma jahe, sabun tidak melunak dan dapat
mempertahankan bentuk saat digunakan, terasa lembut saat digunakan, busa yang
dihasilkan baik, sabun memiliki penampilan yang transparan, dan ketertarikan
konsumen untuk menggunakan.
Gambar 6 menunjukkan bahwa sebagian konsumen menyukai produk
sabun yang dihasilkan dengan sifat fisik yang dimiliki, seperti aroma, bentuk dan
penampilan sabun, sensasi lembut setelah digunakan, busa yang dihasilkan, dan
kekerasannya. Dari pertanyaan terbuka diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa aroma jahe dari produk sabun terlalu kuat sehingga
mereka menyarankan untuk mengurangi jumlah pemakaian minyak jahe yang
37
Gambar 5. Diagram batang tingkat persetujuan konsumen tentang sifat fisik produk sabun yang dihasilkan
Gambar 6. Diagram batang tingkat kesukaan konsumen terhadap produk sabun
Adapun keterbatasan yang ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah sabun F1 yang masih belum dalam kondisi stabil pada minggu ke 4 dan 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% sabun memiliki aroma jahe sabun tidak melunak dan dapat mempertahankan bentuk saat digunakan terasa lembut saat digunakan busa yang dihasilkan baik sabun memiliki penampilan yang transparan saya tertarik menggunakan sabun ini
sangat tidak setuju tidak setuju setuju sangat setuju
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
Aroma bentuk produk sabun sensasi lembut setelah digunakan
busa yg dihasilkan kekerasan produk
sangat tidak suka tidak suka suka sangat suka
masih belum menunjukkan respon sifat fisik yang sebenarnya sehingga tidak
dapat dibandingkan dengan respon sifat fisik sabun F2, F3, dan F4 yang telah
berada pada konsisi stabil. Ada pula keterbatasan lain yang ditemukan oleh
peneliti adalah sabun F1 dan F2 yang belum memenuhi kriteria kemampuan
membentuk busa serta dari ke empat sabun belum didapatkan sabun dengan
jumlah minyak jahe yang menghasilkan sabun batang transparan dengan aroma
jahe yang pas. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi jumlah minyak jahe
dalam formulasi sabun batang transparan agar dapat dihasilkan sabun batang
transparan yang memenuhi sifat fisik yang memenuhi semua kriteria sifat fisik
sabun batang transparan dan memiliki aroma jahe yang pas, misalnya dengan
penambahan foam booster dengan jumlah yang lebih banyak. Subjective
assessment pada penelitian ini hanya menggunakan sabun F2 yang diujikan
kepada 30 orang. Hal tersebut berdasar pada seleksi awal yang dilakukan oleh
peneliti terhadap sabun F1, F2, F3, dan F4 terhadap aroma jahe yang paling bisa
diterima. Akibatnya responden tidak dengan leluasa memilih sabun dengan aroma
yang benar-benar bisa diterima. Meskipun pada proses pembuatan sabun batang
transparan pada penelitian ini setiap langkah telah dikontrol dan diseragamkan
tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimasi kecepatan
dan lama putar serta suhu pencampuran dan suhu penyimpanan yang lebih
spesifik agar dihasilkan sabun batang transparan dengan sifat fisik yang lebih
baik. Sabun merupakan kosmetika yang penggunaannya hanya sebentar dengan
waktu kontak yang singkat dengan kulit karena akan hilang saat dibilas dengan air
39
lainnya. Untuk memperkecil resiko iritasi dapat digunakan bahan-bahan yang
telah dipastikan keamanannya. Akan tetapi akan lebih baik bila dilakukan uji
iritasi untuk memastikan bahwa sabun batang transparan yang dihasilkan
benar-benar aman saat digunakan jangka pendek maupun jangka panjang.
40 BAB V