• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRAUMA REGIO MANUS

Dalam dokumen protap ortopedi (Halaman 51-59)

 Distal dari metacarpal (ossa carpalis masuk regio wrist)

 Fungsi terpenting adalah gerakan ibu jari terhadap jari telunjuk / jari tengah (50%)

1. Fraktur

Penanganan Fraktur Secara umum :

 Stabil  gips atau bidai (MP angulasi lebih dari 600, tidak melebihi distal palmar crease tidak stabil  ORIF (pinning, plating)

Komplikasi : rotasi (patokan arah jari kedua sampai empat adalah os

scaphoid)

 Intraatikuler  debridement + k.wire

Bila luka kotor dilakukan delayed primary closure ( 3-5 hari). Tertutup  bebat dengan compression dressing, fiksasi jari sebelah, fore slab / back posisi jari MP 60 – 900 dengan IP joint ekstensi

Secara khusus

 Fraktur basis metacarpal I (Bennet’s fracture)

 Merupakan fraktur dislokasi intraatikuler, tidak stabil perlu reduksi anatomis, lebih disukai pinning (terbuka atau tertutup) penanganan yang sama pada fraktur basis metacarpal V.

 Fraktur shaft metacarpal

 Disebabkan gaya torsi, umumnya stabil karena periosteum dan soft tissue sekitarnya, bila stabil  reduksi tertutup (komplikasi : rotasi), tidak stabil  percutan k.wire atua platting small fragmen.

 Fraktur neck metacarpal

 Gerakan AP metacarpal jari 1 dan 2 minimal  perlu reduksi near anatomic jari 3 (200) jari 5 (30 – 500). Reduksi tertutup dengan general anesthesi + relaksan (dipertahankan 2 minggu) bila tidak stabil ORIF (k.wire).

 Fraktur head metacarpal

 Merupakan fraktur intraartikuler, sering rotasi  perlu reduksi anatomis.

 Fraktur basis phalang proksimal  fleksi sendi MP 900 selama 2 minggu bila gagal reduksi tertutup  ORIF

 Fraktur volar-sendi interphalang (IP) = Wilson’s fracture

 Bila fragmen lebih 150 permukaan sendi  open pinning, pullet out wire looped. Kurang dari 150  reduksi tertutup, flexi phalang 45 – 500 (selama 4 minggu)

 Fraktur avulsi phalang distal pada insersi tendon ekstensor (baseball fracture)  Fragmen kecil  hiperekstensi sendi 6 – 8 minggu

 Terapi yang sama untuk “mallet Fingger” (ruptur tendon ekstensor proksimal dari insersi) bidai distal phlang posisi hiperekstensi(sendi PIP bebas). Bila fragmen lebih dari 300 permukaan sendi  ORIF dengan k.wire atau pulled out wire

 Boutonniere = button hole

 Ruptur sentral slip traumatik dari ekspansi ekstensor dekat sendi PIP ( persisten flexion deformity).

 Terapi  perbaikan tendon, immobilisasi dengan k.wire sendi PIP posisi ekstensi penuh selama 3 minggu dilanjutkan fisioterapi fleksi aktif.

Standar tenaga

 Ahli Ortopedi  Residen Ortopedi

2. Ruptur dan dislokasi ligamen

 Ligamen kolateral dapat ruptur dengan atau tanpa dislokasi

 Cara reduksi :

 Dislokasi sendi MP  perlu terbuka (vollar app) karena head MC interposisi dengan soft tissue palmar sendi

 Dislokasi dorsal sendi PIP  reduksi tertutup dengan atau anestesi lokal

 Terapi post reduksi  pressure dressing (bila edema), bidai sendi MP 900 fleksi sendi IP ekstensi sampai bengkak dan nyeri hilang dilanjutkan fisioterapi 10 hari kemudian.

 Game keeper’s thumb

 Ruptur ligamen kolateral ulna disertai subluksasi kerah radier (fungsi pinch lemah)

 Terapi : ruptur inkomplit scaphoid cast 6 – 8 minggu ruptur komplit  tidak stabil, open repair + gips 8 minggu.

Standar tenaga

3. Laserasi tendon ekstensor Terapi : repair sekunder Standar tenaga

 Ahli Ortopedi

 Residen Ortopedi

4. Ruptur tendon flexor Dibagi menjadi 3 zone :  Zona 1 ( zona hijau)

 Pertengahan phalang media distal sampai finger tip

 Zona 2 (zona merah)

 Distal palmar crease sampai pertengahan phalang media proksimal

 Zona 3 (zona kuning)

 Proksimal dari palmar crease distal

Terapi

 Zona 1  ruptur diperbaiki primer

 > 1 cm, stump distal dieksisi – proksimal dijahit ke periosteal flap dengan bannel pullout wire

 < 1 cm, terapi sebagai zona 2

 Zona 2  perlu keterampilan tinggi (hand surgeon)

 Unutk pemula hanya jahit diikuti delayed repair ruptur tendon ibu jari sebaiknya dikerjakan primer

 Zona 3  diperbaiki primer, namun perlu keterampilan tinggi untuk hasil yang baik

Standar tenaga  Ahli Ortopedi

5. Terapi definitif finger tip

Golden period dapat diperpanjang menajdi 10 –12 jam bila luka bersih dan diberi AB

 Skin loss <<  hanya hebat

Skin loss >> split thickness antebrachii atau hipothenar

 Bila kuku intak  full thickness skin graft akan memberi bantalan diatas tulang

 Tulang terkena  potong sedikit tulang sampai bersih dengan knabel + tutup primer

Standar tenaga  Ahli Ortopedi

 Residen Ortopedi

6. Tenosynovitis non infeksi  Tipe akut

 Terjadi dalam beberapa jam dengan nyeri hebat saat menggerakkan tendon yang bersangkutan disertai hangat dan warna kemerahan

 Tipe kronik

 Tampak sebagai fenomena tringger dari tendon fleksor, didapatkan disproporsi tendon sheath dan isinya. Keluhan nyeri dan kaku pada jari, sekali difleksikan tidak dapat atau sulit mengektensikan sendi DIP, sering teraba nodul diproksimal tendon sheath

Predileksi :

 Diistirahatkan dengan immobilisasi + NSAID  Injeksi steroid pada tendon sheath

 Insisi tendon sheath mengurangi fenomena tringger

Standar tenaga

 Ahli Ortopedi

7. Gigitan manusia

 Merupakan trauma yang serius

Komplikasi trauma tangan

 Biasanya iatrogenik dan dapat dihindrai

Immobilisasi yang pendek dan segera diikuti latihan aktif dimungkinkan bila vaskularisasi tangan baik, ukuran tulang kecil, vaskularisasi cancellous cukup banyak

8. Compartemen syndrome manus  Dasar : iskemia otot saraf

 Gejala utama adalah :

 Nyeri yang menetap, progresif dan tidak hilang dengan imobilisasi, nyeri saat streching otot pasif merupakan tanda klinis yang dapat dipercaya  Parestesi atau berkurangnya sensasi merupakan tanda penting kedua  Kelemahan otot yang progressif (paralise) merupakan tanda yang sangat

penting

 Terakhir, palpasi daerah compartemen akan terasa tegang dan nyeri

 Cara menilai ;

 Compartemen tangan instrinsik :

 Passive abduksi dan adduksi jari akan meningkatkan nyeri (posisi sendi MP ekstensi dan fleksi sendi PIP)

 Compartemen ibu jari adduktor :

 Menarik ibu jari ke arah abduksi palmar, streching otot-otot adduktor  Otot-otot thenar :

 Radial abduksi ibu jari  Otot-otot hipothenar :

 Ekstensi dan abduksi jari kelingking

Terapi : satu-satunya cara adalah dekompresi

 Immediate fasciotomy merupakan cara terbaik untuk penyembuhan yang lebih baik (kalau bisa hindari nervus cutaneus dan vena besar, skin flap untuk menutup nervus medianus, release n.medianus pada carpal tunnel dan canal guyon, insisi pada wrist harus dihindari)

9. Replantasi  Terminologi

 Replantasi : penyembuhan kembali bagian yang teramputasi secara komplit

 Revaskuler : rekonstruksi bagian amputasi yang tidak putus seluruhnya

 Indikasi lain : setiap bagian dari anak kecil, wrist atau anterbrachii, elbow dan humerus, digit distal dari insersi tendon fleksor superfisialis sampai 4 mm kulit dorsal nail plare harus utuh.

 Kontra indikasi : crush injury, multipel level amputasi, disertai penyakit dan kelainan mental, longed warm ischemic time

 Warm ischemic time : < 6 jam utuk amputasi proksimal corpus, > 12 jam untuk phalang.

 Cold ischemic tim : > 12 jam untuk amputasi proksimal, prognosa jelek

 Penanganan & preservasi :

 Stump dilakukan bebat tekan

 Puntung (amputat) dimasukkan dalam plastik yang kedap air  Amputat dalam plastik dimasukkan dalam termos terisi air + es

 Operasi teknik replantasi phalang dan manus :  Identifikasi vasa dan nervus

 Debridement

 Shorthening dan fixir tulang  Repair tendon extensor  Repair tendon flexor  Anastomose arteri  Repair nervus  Anastomose vena  Penutupan luka Standar tenaga  Ahli Ortopedi  Residen Ortopedi

VIII. TRAUMA PANGGUL

Dalam dokumen protap ortopedi (Halaman 51-59)

Dokumen terkait