• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA

R- Tree Inde

R-Tree Indexdigunakan untuk melakukan pengindeksan data spasial. R-Tree index mengasumsikan tiap geometri dengan sebuah persegi empat yang membatasi geometri (minimum bounding rectangle/MBR) (Gambar 3).

Mekanisme pengindeksan R-Tree dapat diilustrasikan dengan Gambar 4 yang melakukan pencarian geometri titik pada kolom lokasi (SDO_GEOMETRY). R-Tree

mengonstruksi hirarki tree menggunakan MBR dari data SDO_GEOMETRY dalam tabel spasial. Kemudian hirarki MBR digunakan untuk melakukan pencarian query pada cabang yang sesuai pada tree dan akhirnya menemukan baris data dalam tabel.

Gambar 5 mengilustrasikan bagaimana R- Tree index disimpan dalam Oracle. Struktur logical tree disimpan dalam tabel yang memiliki prefik MDRT. Setiap struktur node tree disimpan dalam baris terpisah pada tabel ini (Kothuri et al. 2004).

Gambar 3 Geometri dalam MBR (Kothuri et al. 2004).

Gambar 4 Mekanisme pengindeksan R-Tree (Kothuri et al. 2004).

5

Rekayasa Web

Rekayasa web adalah proses yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang berkualitas tinggi (Pressman 2001). Proses rekayasa web dapat dilihat pada Gambar 6. Tahapan proses dalam rekayasa web terdiri dari tahap formulasi, perencanaan, analisis, perancangan, pembuatan halaman, dan pengujian, serta evaluasi.

Formulasi

Tahap formulasi merupakan tahap untuk melakukan identifikasi tujuan, objek pembuatan aplikasi web, dan batasan pengembangan sistem. Pada tahap formulasi juga dilakukan analisis model sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem, dan penentuan sarana yang akan digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil output yang baik.

Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap untuk melakukan perkiraan biaya secara keseluruhan, dan mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahap ini juga dilakukan pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

Tahap analisis merupakan tahap untuk mengidentifikasikan isi yang akan ditampilkan dalam aplikasi. Pada tahap analisis juga dilakukan pendefinisian kebutuhan desain grafis (estetika).

Perancangan

Tahap perancangan merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat lunak, antarmuka, input, dan output aplikasi.

Pembuatan Halaman

Tahap pembuatan halaman (page generation) menghasilkan halaman web yang dapat dieksekusi. Pada tahapan ini dilakukan penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap perancangan yaitu desain arsitektur, desain navigasi, dan desain antarmuka.

Pengujian

Pengujian merupakan proses yang dilakukan untuk menemukan error. Setelah diperoleh error dilakukan perbaikan untuk memastikan web akan berjalan dengan baik.

Gambar 6 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001).

Pengujian Black-Box

Fokus pengujian Black-box adalah kebutuhan fungsional. Black-box merupakan pengujian yang mengijinkan pengembang membuat beberapa kondisi input untuk menguji kebutuhan fungsional apakah masukan dari pengguna akan memberikan output yang sesuai (Pressman 2001).

METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa web. Tahapan dalam metode ini adalah sebagai berikut:

Formulasi

Pada tahap formulasi dilakukan wawancara dengan pihak instansi balai GEOMATIKA BAKOSURTANAL untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Sistem ini diaplikasikan untuk memberikan informasi mitigasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Perencanaan

Dikarenakan keterbatasan waktu, pada tahap perencanaan tidak dilakukan perkiraan biaya dan evaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahap ini hanya dilakukan pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

Analisis dilakukan untuk mendefinisikan isi aplikasi SIG Mitigasi. Sistem ini berisi informasi mengenai bencana alam.

Perancangan

Perancangan yang dilakukan dalam pembangunan SIG Mitigasi yaitu:

Rekayasa Web

Rekayasa web adalah proses yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang berkualitas tinggi (Pressman 2001). Proses rekayasa web dapat dilihat pada Gambar 6. Tahapan proses dalam rekayasa web terdiri dari tahap formulasi, perencanaan, analisis, perancangan, pembuatan halaman, dan pengujian, serta evaluasi.

Formulasi

Tahap formulasi merupakan tahap untuk melakukan identifikasi tujuan, objek pembuatan aplikasi web, dan batasan pengembangan sistem. Pada tahap formulasi juga dilakukan analisis model sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem, dan penentuan sarana yang akan digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil output yang baik.

Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap untuk melakukan perkiraan biaya secara keseluruhan, dan mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahap ini juga dilakukan pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

Tahap analisis merupakan tahap untuk mengidentifikasikan isi yang akan ditampilkan dalam aplikasi. Pada tahap analisis juga dilakukan pendefinisian kebutuhan desain grafis (estetika).

Perancangan

Tahap perancangan merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat lunak, antarmuka, input, dan output aplikasi.

Pembuatan Halaman

Tahap pembuatan halaman (page generation) menghasilkan halaman web yang dapat dieksekusi. Pada tahapan ini dilakukan penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap perancangan yaitu desain arsitektur, desain navigasi, dan desain antarmuka.

Pengujian

Pengujian merupakan proses yang dilakukan untuk menemukan error. Setelah diperoleh error dilakukan perbaikan untuk memastikan web akan berjalan dengan baik.

Gambar 6 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001).

Pengujian Black-Box

Fokus pengujian Black-box adalah kebutuhan fungsional. Black-box merupakan pengujian yang mengijinkan pengembang membuat beberapa kondisi input untuk menguji kebutuhan fungsional apakah masukan dari pengguna akan memberikan output yang sesuai (Pressman 2001).

METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa web. Tahapan dalam metode ini adalah sebagai berikut:

Formulasi

Pada tahap formulasi dilakukan wawancara dengan pihak instansi balai GEOMATIKA BAKOSURTANAL untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Sistem ini diaplikasikan untuk memberikan informasi mitigasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Perencanaan

Dikarenakan keterbatasan waktu, pada tahap perencanaan tidak dilakukan perkiraan biaya dan evaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahap ini hanya dilakukan pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

Analisis dilakukan untuk mendefinisikan isi aplikasi SIG Mitigasi. Sistem ini berisi informasi mengenai bencana alam.

Perancangan

Perancangan yang dilakukan dalam pembangunan SIG Mitigasi yaitu:

6

a Perancangan Isi

Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan disajikan. Penyajian peta dilakukan melalui tema-tema yang berbeda. Di lain pihak, halaman tekstual menyajikan informasi seputar mitigasi dan berita bencana. Sistem juga dilengkapi dengan informasi kontak dan link instansi yang berhubungan dengan pembangunan web.

b Perancangan Basis Data

Basis data yang dirancang disesuaikan dengan data yang diperoleh. Data tersebut berupa data bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1893-2006 yaitu data zona tanah longsor, zona tumbukan, tahun tumbukan, ibukota provinsi, dan gempa.

c Perancangan Arsitektur

Struktur arsitektur berkaitan erat dengan tujuan dari pengembangan sistem. Isi yang disediakan dan kebutuhan pengguna yang mengunjungi web harus sesuai.

d Perancangan Output

Output yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan informasi geografis mitigasi bencana alam yang berupa tekstual dan peta. Informasi peta yang ditampilkan merupakan hasil visualisasi peta bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia melalui halaman web.

e Perancangan Navigasi

Desain navigasi dilakukan untuk mempermudah pengguna mengakses informasi yang terdapat pada web. Halaman yang dituju harus sesuai dengan link navigasi.

f Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman dengan kombinasi warna, teks dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web. Desain yang baik akan dapat meningkatkan persepsi pengguna mengenai isi yang ditampilkan pada halaman web.

g Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak

Pada tahapan ini dilakukan pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk pengembangan sistem. Pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak harus sesuai dalam pengembangan aplikasi.

Pembuatan Halaman

Tahap pembuatan halaman (page generation) menghasilkan suatu halaman web yang dapat dieksekusi dalam bentuk PHP, HTML, dan JSP melalui browser. Pada tahapan ini dilakukan penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap perancangan desain arsitektur, desain navigasi, dan desain antarmuka.

Pengujian

Pada tahap pengujian proses yang dilakukan adalah menemukan error. Pada tahap ini juga dilakukan perbaikan error agar halaman web dapat dieksekusi dengan baik. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode Black-box.

Dokumen terkait