• Tidak ada hasil yang ditemukan

TREMATODA DARAH

Dalam dokumen Bab 1 (Halaman 38-45)

Schistosoma japanicum

Hospes 38aponica38e : Manusia dan berbagai binatang (anjing, kucing, rusa, babi, sapi,kuda, kerbau, tikus sawah,)

Hospes perantara : Keong Oncomelania Habitat : Vena mesenterica superior

Penyakit :Skistosomiasis 38aponica, oriental schistosomiasis, penyakit demam keong.

Morfologi dan siklus hidup

Cacing dewasa berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman, kutikula halus (tidak ada tonjolan pada kulit), mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut. Cacing jantan panjang 0.9 – 2,2 cm (rata-rata 1,5 cm) bentuk seperti daun yang terlipat, mempunyai canalis gynaecoporus, mempunyai 6 – 8 testes (rata-rata 7). Cacing betina panjang 1,3 – 2,6 cm ((rata-rata-(rata-rata 1,9 cm) bentuk filariform, ovarium terletak pada pertengahan badan, uterus berisi 50 – 100 butir telur

Gambar 19: cacing dewasa dan telur S. japanicum

Telur berbentuk oval (55 – 85) x (45 – 75) µm tidak mempunyai operculum, terdapat benjolan kecil pada bagian lateral, berisi mirasidium. Cacing ini hidup di vena mesentrika superior. Telur ditemuka didinding usus halus dan juga di alat-alat dalam seperti hati, paru, dan otak

Gambar 20: Siklus hidup S. japanicum

Kelainan dan gejala kilnis dapat disebabkan oleh serkaria, cacing dewasa dan telur. Serkaria pada saat menembus kulit menyebabkan kemerahan kulit dan rasa gatal (urtikaria), di hati terjadi peradangan akut (stadium I). Cacing dewasa yang meletaktan telurnya menyebabkan trauma dan perdarahan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya (stadium II). Telur yang terdapat di dalam jaringan/hati menyebabkan terjadinya abses disusul dengan pembentukan pseudo-tuberkel dan jaringan ikat (stadium III).

Gejala klinis

1. Stadium I : Urtikaria, demam, pembesaran hati dan eosinofilia 2. Stadium II ( Stadium akut) :Sindroma disentri (diare, sakit perut) 3. Stadium III (stadium menahun): Sirosis hepatis, splenomegali

Diagnosis

Menemukan telur dalan tinja atau jaringan biopsi dari rektum atau hati. Reaksi serologi dapat dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis. Reaksi serologi ynag biasa dipakai adalah Circumoval precipitin test, complement

fixation test, fluorescent antibody test, dan enzyme linked immuno sorbent assay. Pengobatan

Praziquantel merupakan obat pilihan.

Scistosoma mansoni

Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih. Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang :

1. Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih)

2. Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma intercalatum menginfeksi usus dan hati.

3. Schistosoma mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya schistosome di daerah barat.

Morfologi dan daur hidup

Cacing dewasa jantan berukuran kira-kira 1 cm dan betina kira-kira 1,4 cm. pada badan cacing jantan S. mansoni terdapat tonjolan lebih kasar bila dibandingkan dengan S. japanikum dan S. hematobium. Tempat hidupnya di vena, kolon dan rectum. Telur juga tersebar kea lat-alat lain seperti hati, paru, dan otak. Cacing dewasa selalu berpasangan.

Gambar 21: cacing dewasa dan telur S. mansoni

Penyebab

Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam

pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut.

Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali. Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan. Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).

Gejala klinis

Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :

1) Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.

2) Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.

3) Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih. 4) Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.

5) Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.

Diagnosa

Wisatawan dan imigran dari daerah-daerah dimana schistosomiasis adalah sering terjadi harus ditanyakan apakah mereka telah berenang atau menyeberangi air alam. Dokter bisa memastikan diagnosa dengan meneliti contoh kotoran atau urin untuk telur-telur. Biasanya, beberapa contoh diperlukan, tes darah bisa dilakukan untuk memastikan apakah seseorang telah terinfeksi dengan schistosoma mansoni atau spesies lain, tetapi tes tersebut tidak dapat mengindikasikan seberapa berat infeksi atau seberapa lama orang tersebut telah memilikinya. Kadangkala, seorang dokter mengambil contoh pada usus atau jaringan kantung kemih untuk diteliti di bawah mikroskop pada telur-telur. Ultrasonografi bisa digunakan untuk mengukur seberapa berat schistosomiasis pada saluran kemih atau hati.

Pengobatan

Dalam dokumen Bab 1 (Halaman 38-45)

Dokumen terkait