• Tidak ada hasil yang ditemukan

TREN PEMBERIAN PAKAN DAN BOBOT JANTAN SELAMA PRODUKSI

Dalam dokumen Panduan Manajemen breeder (Halaman 51-55)

Panduan Manajemen Pembibitan COBB 10. MANAJEMEN JANTAN

10.2 TREN PEMBERIAN PAKAN DAN BOBOT JANTAN SELAMA PRODUKSI

Salah satu tantangan bagi manajer farm dan sistem pemberian pakan yang dipilih adalah bagaimana mendistribusikan sejumlah kecil pakan per ekor jantan seseragam mungkin; sementara menjaga agar semua jantan memiliki pertumbuhan dan tingkat aktivitas yang seragam.

Gunakan 20 cm (7,8 in) ruang feeder dengan sistem chain/jalur, 8 jantan per pan feeder bundar dan 10 jantan untuk pan feeder oval. Ketinggian sistem feeder penting agar semua jantan dapat makan dengan nyaman. Secara umum, atur ketinggian mendekati tinggi bagian atas tembolok jantan. Tongkat yang dipasangkan pada feeder jantan dapat membantu untuk mengatur ketinggian yang telah ditentukan, saat feeder diturunkan setiap harinya, sehingga semua jantan dapat mengakses pan feeder tanpa terganggu oleh betina. Ada banyak alat-alat lain, semacam saklar yang akan teraktifkan bila feeder diturunkan, untuk mencapai ketinggian yang telah ditentukan. Sangat disarankan untuk menerapkan pemberian pakan terpisah antara jantan-betina (Separate Sex Feeding (SSF)) pada masa produksi. SSF yang tepat adalah dimana jantan tidak dapat mencapai tempat pakan betina dan sebaliknya. Pada umumnya pengaturan ini mencakup penggunaan alat pembatas yang ditempatkan pada feeder betina (grill, batang pipa, plat atau papan kayu); dan jalur pan, bak atau feeder tabung untuk jantan. Grill pembatas harus memberikan batasan vertikal (60 mm) (2,36 in) dan horisontal (46 mm) (1,81 in) (lihat gambar Feeder Betina dibawah). Pada sistem dengan plat pembatas atau batang pipa maka batasan vertikal harus 50-55 mm (1,96-2,16 in).

Beberapa Metode pembatasan pada jalur feeder betina. Metode Grill di sebelah kiri dan batang pipa di sebelah kanan.

Sama pentingnya untuk mencegah betina mencuri pakan dari feeder jantan. Jaga feeder jantan pada ketinggian dimana jantan harus sedikit meregangkan leher untuk makan sehingga betina tidak dapat mencapainya. Feeder jantan harus selalu stabil dan tidak berayun. Ketinggian harus disesuaikan sesering mungkin dengan mengamati perilaku makan setidaknya seminggu sekali hingga usia 30 minggu.

Sangat direkomendasikan untuk tidak memotong jengger ayam jantan. Jengger yang penuh atau dipotong sedikit, membantu membatasi jantan pada masa awal produksi. Namun, pembatasan belum sepenuhnya dimulai hingga jengger sudah sepenuhnya berkembang (usia 26-27 minggu). Ini sangat penting untuk diperhitungkan.

Panduan Manajemen Pembibitan COBB

Pelatihan adalah kunci untuk keberhasilan pemberian pakan terpisah antara jantan betina. Jantan harus cepat mengenal dan menggunakan feeder mereka. Pilihan terbaik adalah menggunakan jenis feeder jantan yang sama dalam Rearing dan produksi. Pilihan lainnya termasuk:

• Menggunakan feeder pemikat di kandang Rearing. Contohnya, jika semula jantan diberi makan dengan rantai dan mereka akan diberikan dengan pan produksi kemudiannya, tempatkanlah beberapa pan pemikat di kandang Rearing dan isikan pakan secara manual. Dengan demikian Jantan akan kemudian belajar mengenal pan sebagai feeder.

• Transfer jantan beberapa hari sebelumnya (2-5 hari) sehingga mereka terlatih secara khusus untuk makan dari feeder baru mereka sebelum betina tiba ke kandang produksi. • Memulai feeder jantan terlebih dahulu.

Untuk jantan, yang terbaik adalah memberikan peningkatan pakan sedikit (3 hingga 4 g/minggu atau 0,66-0,88 lb/100/minggu) sejak dari transfer (usia 20 minggu) hingga berat dewasa (30 minggu). Kuncinya adalah untuk memantau berat mingguan dan menyesuaikan pakan dengan tepat. Ada kemungkinan bahwa pakan harus tetap konstan selama beberapa minggu semasa masih terjadi pencurian (pakan) dari feeder betina. Jika jantan makan terlalu banyak setelah transfer, hasilnya akan berlanjut pada pertumbuhan berat badan jantan yang menjadikan jantan lebih berat sehingga akan membutuhkan lebih banyak energi untuk mempertahankan berat badan dan dapat menjadi sangat kelebihan berat dalam usia 50 minggu.

Jantan dewasa (usia 35-50 minggu) dapat tetap sangat aktif dan dengan kondisi baik dengan 370¬380 Kcal/jantan sehari dan 17-18 g protein kasar/jantan/hari (untuk pakan crumble perhitungkan sekitar 5 g (1,1 lb/100) lebih sedikit, daripada pakan mash). Jantan yang aktif secara seksual tidak akan mudah mengalami kelebihan berat badan.

Setelah 30 minggu alokasi pakan harus diubah sesuai dengan tren berat badan. Idealnya pakan berjumlah kecil harus diberikan sebelum 28-30 minggu untuk memungkinkan sedikit kenaikan berat badan sepanjang periode produksi untuk mempertahankan kenaikan berat badan yang sesuai dan menjaga agar jantan tetap terangsang dan aktif (1-2 g/minggu atau 0,22-0,44lb/100/minggu setiap 3-4 minggu). Peningkatan pakan ini sangat penting dalam kandang slat, terutama setelah usia 40 minggu.

Pastikan bahwa pertumbuhan positif terus berlangsung selama 4 minggu pertama setelah stimulasi pencahayaan, ketika perkembangan testis berlangsung.

Standar Cobb untuk berat badan jantan dirancang agar jantan berbobot ringan pada awal produksi (tidak lebih dari 4 kg (8,8 lb) pada 30 minggu) dan memiliki pertumbuhan positif yang konsisten maksimal sebesar 25 g (0,06 lb) per minggu dari 30 minggu hingga afkir (sekitar 4,7 kg (10,3 lb) pada 60 minggu).

Data lapangan menunjukkan bahwa penetasan terburuk datang dari jantan yang:

• Tumbuh terlalu besar hingga usia 30 minggu (4400 g) (9,7 lb) dan tidak cukup selanjutnya karena tidak cukup pakan. Dari sebagian besar flok-flok ini, sebagian jantannya kondisinya sedang menurun.

• Tumbuh terlalu besar hingga usia 30 minggu dan kemudian terus berlebih mengarah ke 5.0 kg (11 lb) pada usia 50 minggu.

• Tumbuh normal hingga usia 30 minggu dan kemudian tidak menerima pakan yang cukup sehingga banyak jantan yang kehilangan kondisi dan jengger dan warna pial.

Panduan Manajemen Pembibitan COBB

• Jantan tidak boleh kehilangan berat badan dalam produksi. KEHILANGAN SEDIKIT BERAT BADAN AKAN LANGSUNG MENURUNKAN KUALITAS SPERMA.

• Sebaiknya berat jantan tidak melebihi 4,7 kg (10,3 lbs) atau efisiensi mating akan mulai menurun, karena mereka tidak mampu menyelesaikan mating mereka. Bila jantan terlalu berat maka mereka akan menjadi lebih tidak seimbang dan mengakibatkan mating lebih tidak efisien. • Mengevaluasi bentuk dada jantan dengan tangan adalah cara yang baik untuk memperkirakan kondisi badan. Pertahankan bentuk dada V selama mungkin. Otot dada dan kulit harus padat secara konsisten.

• Pemberian pakan terpisah antara jantan-betina (SSF) memungkinkan penggunaan jatah khusus jantan. Diet pakan jantan umum digunakan dalam industri, dan ini didukung oleh hasil penelitian dan hasil lapangan yang mendukung bahwa diet jantan meningkatkan fertilitas. Dengan menurunkan kadar protein hingga 12-13% dengan 2700 kcal tingkat energi dan 0,42% lisin tersedia, pertumbuhan berat badan dan otot dada jantan terkendali sementara memberikan energi yang cukup kepada jantan untuk mempertahankan aktivitas dan tingkat fertilitas yang tinggi. Dengan adanya diet khusus untuk jantan, sistem pemberian pakan terpisah menjadi lebih penting lagi agar betina tidak makan dari tempat pakan jantan.

• Bila tidak spiking, jantan utama yang ada menjadi jauh lebih penting karena tidak ada penggantinya. Selama periode produksi upayakan seleksi jantan setiap minggu untuk menyingkirkan jantan yang tidak mampu mating. Hal ini untuk menjaga kualitas jantan utama di kandang atau pen. Hasil terbaik dicapai dari seleksi yang dilakukan pada usia 25, 35, 45 dan 55 minggu. Jantan yang jelas buruk kondisinya (ayam yang terluka dan lemah gerak, dll) harus disingkirkan setiap harinya.

10.3 SPIKING

Spiking adalah penambahan jantan breeder broiler muda ke dalam flok yang lebih tua untuk mengkompensasi penurunan fertilitas yang biasanya terjadi setelah usia 45 minggu. Ini mungkin disebabkan oleh menurunnya minat jantan utama untuk mating (alami diatas usia 35-40 minggu), penurunan kualitas sperma (alami diatas 55 minggu), efisiensi mating lebih rendah (manajemen lemah yang mengakibatkan fisik jantan memburuk dalam hal berat, kaki dan kelainan kaki, dll), dan angka kematian jantan berlebihan sehingga jantan berkurang dibanding betina.

Catatan penting:

• Jantan yang lebih dipindahkan ke kandang/farm terpisah saat transfer dan ditahan hingga saatnya dipindahkan ke beberapa flok yang lebih tua. Atau, jantan-jantan tersebut dipindahkan ke flok lain dan ditahan di pen terpisah hingga digunakan untuk spike flok tersebut.

• Spike paling sedikit 20% jantan tambahan ke flok yang ada. Dengan catatan, jantan utama telah diseleksi menjadi hingga 6,5 - 7%. Program ini adalah untuk mencegah rasio jantan yang berlebihan dan perilaku jantan yang agresif.

• Jantan spike harus berkualitas baik dan bebas dari cacat fisik. Jantan harus minimal usia 25 minggu dengan berat minimal 4,0 kg (8,8 lb) dan matang secara seksual.

Panduan Manajemen Pembibitan COBB

• Singkirkan jantan utama yang buruk secara teratur sehingga hanya jantan utama yang berkualitas tinggi yang tersisa dalam flok dan sehingga tercapai rasio jantan terhadap betina yang ideal. Lalu tambahkan jantan spike untuk meningkatkan rasio ke tingkat semula sehingga tidak perlu menyingkirkan secara besar-besaran.

• Ketika penambahan jantan dilakukan lebih awal (usia 30-32 minggu) akan ada kesempatan untuk memulai dengan jantan yang lebih sedikit (6 hingga 7% pada usia 21-22 minggu) dan menambah jantan tambahan seperlunya dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan hingga 8,5 hingga 10% (sesuai dengan kondisi kandang setempat dan perilaku "agresif" jantan). Hal ini akan meningkatkan penerimaan betina dan pencampuran jantan-betina.

• Peningkatan pakan setelah spiking (2 hingga 3 g/anak ayam/hari) (0,44-0,66 lbs/100) dapat bermanfaat karena spiking meningkatkan aktivitas perkawinan jantan secara signifikan (setidaknya selama 4 minggu jantan utama yang lebih tua akan melakukan mating seperti jantan yang berusia 30-minggu).

• Hasil yang lebih baik dapat diperoleh jika spiking dilakukan sebelum 40 minggu. Siapkan program sebelumnya. Jangan tunggu fertilitas menurun.

• Spiking satu kali sepanjang umur flok biasanya sudah cukup. Flok yang di-spike dua kali dengan interval 8 hingga 10 minggu juga menunjukkan hasil yang baik, namun itu sangat tergantung pada kualitas jantan utama.

• Spiking biasanya tidak ekonomis diatas usia 55 minggu. Bagaimana cara spike:

Pilihan 1-Tambahkan ke masing-masing kandang minimal 20% jantan muda baru yang setidaknya berusia 25 minggu, dengan berat badan sekitar 4,0 kg (8,8 lb).

Pilihan 2-Keluarkan semua jantan utama yang baik dari satu kandang, atau pen semua, lalu interspike ke kandang/pen lain di farm. Kandang yang tidak memiliki jantan akan menerima jantan spike. Prosedur ini akan menghindari persaingan antara jantan utama dan jantan spike, dan merupakan cara yang sangat efektif untuk mempertahankan dan memanfaatkan jantan spike secara maksimal (metode yang direkomendasikan).

Pilihan 3-Program ketiga berkaitan dengan penggunaan jantan lebih berat pada flok PS muda. Jantan yang lebih berat dikeluarkan dari flok pada usia 26 minggu. Jantan terebut telah tahu dimana harus makan dan minum dan bagaimana mating. Menempatkan jantan ini bersama jantan utama di kedalam flok atau kedalam kandang yang jantan utamanya telah dikeluarkan biasanya bekerja dengan sangat baik. Program ini umum khususnya untuk farm yang memiliki 100% liter lantai, dan di mana % jantan yang lebih tinggi dapat dipertahankan hingga usia 26 minggu (10% -11%) tanpa memicu jantan menjadi agresif.

Panduan Manajemen Pembibitan COBB

Dalam dokumen Panduan Manajemen breeder (Halaman 51-55)