br
ee
de
r
Panduan
Manajemen
Breeder
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
PENDAHULUAN
Komitmen Cobb untuk memperbaiki genetik kelompok produk kami terus menerus untuk meningkatkan potensi performance di semua bidang produksi broiler dan breeder broiler. Namun, untuk mencapai potensi genetik dan produksi flok secara konsisten, pengelola flok harus memiliki program manajemen yang baik. Keberhasilan breeder broiler Cobb di seluruh dunia telah memberikan banyak pengalaman pemeliharaan dalam berbagai macam situasi, seperti iklim panas dan iklim dingin, kandang tertutup dan kandang terbuka. Panduan Manajemen Breeder ini dirancang untuk membantu Anda dalam mengembangkan program manajemen Anda.
Manajemen tidak hanya harus memenuhi kebutuhan dasar ternak tetapi juga harus terbiasa untuk memanfaatkan potensi breed sepenuhnya. Sebagian pedoman mungkin perlu disesuaikan secara lokal sesuai dengan pengalaman atau infrastruktur anda sendiri, Technical Service lokal Cobb dan tim World Technical Support akan membantu menyesuaikan rekomendasi dengan operasi Anda. Panduan Manajemen Breeder Cobb ini menyoroti faktor-faktor kritis yang paling mungkin mempengaruhi performance flok dan sebagai bagian dari layanan informasi teknis kami, yang mencakup Panduan Manajemen Hatchery dan Manajemen Broiler Cobb, Buletin Teknis dan berbagai macam diagram performance. Rekomendasi kami didasarkan pada pengetahuan ilmiah saat ini dan pengalaman praktik kami di seluruh dunia. Anda harus memahami peraturan setempat, yang mungkin dapat mempengaruhi praktik manajemen yang akan Anda terapkan.
Panduan Manajemen Breeder Cobb ini dimaksudkan sebagai acuan dan melengkapi keterampilan Anda dalam mengelola flok Anda sendiri sehingga Anda dapat menerapkan pengetahuan dan pertimbangan Anda untuk mencapai hasil yang maksimal secara konsisten dengan kelompok produk Cobb ini.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
DAFTAR ISI
Halaman
1. Manajemen Anak ayam 1-4
1.1 Persiapan Kedatangan Anak ayam 1
1.2 Perencanaan Laying anak ayam 1
1.3 Pencahayaan 3
1.4 Potong paruh 3
2. Tahap Pertumbuhan 5-12 2.1 Tahap Brooding (1-14 hari) 5
2.2 Tahap Rearing 8
2.3 Persiapan untuk tahap Laying 11
2.4 Kenaikan Berat Badan Betina dari 16-20 Minggu 12
3. Manajemen Pakan 13-15 3.1 Periode Rearing 13
3.2 Metode Pemberian pakan Alternatif 14
4. Manajemen Program Pencahayaan 16-19 4.1 Kandang Rearing Dark-out (Kandang dibuat gelap dengan penutup tirai hitam) 16 4.2 Rearing Dark-out sampai Produksi Dark-out 16
4.3 Rearing Dark-out sampai Produksi kandang open dengan Pencahayaan Siang Alami (Natural Daylight) 18
4.4 Rearing kandang open ke produksi kandang open 19
5. Manajemen Air 20-21 6. Pengendalian Berat Badan dan Penimbangan Anak ayam 22-24 6.1 Analisis Berat Anak ayam 23
7. Menjaga Uniformity yang Baik 25-26 7.1 Faktor-faktor umum penyebab Masalah Ketidakseragaman Berat Badan 25
7.2 Grading 26
7.3 Penyelesaian Masalah Pengendalian Berat Badan 26
8. Transfer dari kandang rearing ke kandang Produksi 31
9. Periode Produksi 32-43 9.1 Kandang dan Peralatan 32 9.2 Manajemen Pakan Betina dari Stimulasi Pencahayaan hingga Puncak produksi 35 9.3 Peningkatan Berat Badan yang Diperlukan Dari awal produksi hingga Puncak produksi 40
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
DAFTAR ISI
Halaman
10. Manajemen Jantan 44-52
10.1 Rearing 44
10.2 Tren Berat dan Pemberian pakan Jantan Selama Produksi 47
10.3 Spiking 49 10.4 Intra-Spiking 52 11. Rekaman (Catatan) 53 12. Penimbangan Telur 54 13. Penanganan Telur 55-57 13.1 Koleksi Telur 55 13.2 Grading Telur 56 13.3 Kebersihan Telur 56 13.4 Penyimpanan Telur 56 14. Biosekuriti di farm 58-64 14.1 Jadwal Disinfeksi farm breeder 59
14.2 Fumigasi (Pengasapan) 60
14.3 Metode Fumigasi 61
14.4 Pengendalian Salmonella dan Mikoplasma 62
14.5 Vaksinasi 62
14.6 Pengobatan 63
14.7 Air 63
14.8 Pengendalian Tikus 64
15. Informasi Umum 65-66 16. Daftar Kontak farm breeder 67 17. Catatan 68-69
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
1. MANAJEMEN ANAK AYAM
1.1 PERSIAPAN KEDATANGAN ANAK AYAM
Kunci keberhasilan Rearing terletak pada program manajemen yang efektif yang dimulai jauh sebelum anak ayam tiba di lokasi.
• Ketika mengimpor DOC breeder dari negara lain disarankan bahwa Anda memiliki personil terlatih, yang memahami kebiasaan, peraturan setempat, dan prosedur dokumentasi yang diperlukan, untuk memastikan izin dari bea cukai secepat mungkin.
• Transportasi anak ayam dari bandara harus menggunakan kendaraan yang dalam keadaan bersih, disanitasi, berventilasi baik, dan berpengendali suhu. Setiap upaya harus dilakukan untuk mengkoordinasikan jadwal transportasi sehingga pada saat kedatangan, anak ayam umur sehari telah memperoleh izin bea cukai dan diangkut ke farm, dan ditempatkan ke dalam kandang secepat mungkin.
• Tempatkan anak ayam di farm single age (usia sama). Pastikan kandang brooding diisolasi dengan baik dari ayam yang lebih tua. Tempatkan anak ayam dengan program all-in, all-out dengan program biosekuriti kandang yang baik. Pekerja kandang harus bekerja hanya di kandang brooding.
• Fasilitas kandang rearing harus dalam keadaan bersih dan bebas patogen, termasuk sanitasi saluran air minum, sebelum anak ayam tiba. Prosedur pembersihan dan kebersihan dijelaskan kemudian dalam panduan ini. Ingat bahwa biosekuriti farm harus dijaga setiap saat dan bahwa peraturan biosekuriti berlaku 365 hari dalam setahun, termasuk periode ketika kandang kosong. • Farm breeder harus aman. Kendaraan yang masuk farm harus terlebih dahulu melaksanakan prosedur pembersihan yang disetujui. Hanya pengunjung dan personil berwenang yang boleh memasuki tempat dan mereka harus diminta untuk mengikuti prosedur biosekuriti yang benar, termasuk mandi dan mengenakan pakaian pelindung yang disediakan. Pintu kandang ayam harus tetap tertutup dan terkunci saat tidak digunakan.
1.2 PERENCANAAN LAYING ANAK AYAM
Kepadatan jumlah anak ayam (stocking density) harus mempertimbangkan kondisi iklim lingkungan atau lokal. Ingat bahwa ayam jantan akan lebih berat secara signifikan daripada ayam betina dan harus diberikan floor space tambahan untuk membantu memastikan mereka mencapai target berat badan.
• Ukuran flok dapat bervariasi untuk setiap laying. Sebelum mengatur lokasi untuk laying DOC, pastikan jumlah DOC yang akan diterima dengan pemasok.
• Tutup seluruh lantai dengan material litter untuk mencegah kehilangan panas. Ratakan litter (serutan kayu) dengan menyapu dan menekan dengan kuat. Litter yang tidak merata menciptakan suhu lantai tidak rata, menyebabkan flok berkerumun di tempat tertentu atau di bawah peralatan. Hal ini dapat membatasi akses ke pakan dan air pada periode penting perkembangan.
• Beri ventilasi kandang untuk memastikan semua gas buang dari desinfeksi dan pemanasan dikeluarkan sebelum anak ayam tiba. Gas formaldehida dapat langsung menciptakan masalah uniformity dan menghambat laju pertumbuhan awal dan mengakibatkan lebih banyak kematian.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
• Mulailah pra-pemanasan kandang sebelum anak ayam tiba, bergantung pada kondisi iklim dan kandang. Ini akan memastikan lantai hangat dan suhu udara tepat ketika anak ayam ditempatkan. Lakukan pemeriksaan teratur untuk memastikan bahwa semua brooder bekerja dengan benar.
• Pastikan minimum ventilasi diterapkan sejak sehari sebelum anak ayam tiba. Jangan mengorbankan kualitas udara demi mendapatkan panas. Pada minggu pertama, kadar CO² tidak boleh melebihi 3000ppm. Setelah itu, kadar CO² maksimal tidak boleh melebihi 2000ppm. • Berikan 2 tempat minum (drinker) tambahan untuk setiap 100 anak ayam dan posisi drinker
dekat pakan.
• Peralatan feeder tidak boleh ditempatkan langsung di bawah atau terlalu dekat dengan brooder dan pakan harus didistribusikan sebelum anak ayam tiba.
• Berikan satu nampan feeder untuk setiap 75 ekor anak ayam. Pastikan bahwa pakan tambahan tetap segar. Jangan biarkan anak ayam mengkonsumsi pakan basi. Pilihan lain yang digunakan saat ini adalah untuk menempatkan total pakan sebanyak 40 g/ekor di atas kertas seluas 50% dari area brooding, selama 3 hari pertama. Tergantung pada bahan kertas yang digunakan, ini dapat bertahan lebih lama. Kami tidak menyarankan penggunaan koran bekas atau jenis lain dari kertas yang digunakan kembali karena risiko terkait bio-sekuriti dan kualitas bahan. • Jika penggunaan area brooding hanya setengah area kandang, atau bahkan lebih kecil,
kepadatan(stocking density) maksimal untuk anak ayam di area brooding harus 70 ekor/m². Banyak yang mempraktekkan parsial brooding, tempatkan 40 ekor/m² di hari pertama dan kemudian area brooding dilebarkan sampai kandang penuh pada usai 7 hingga 14 hari. Seberapa cepat pelebaran brooder tergantung pada kondisi lingkungan di kandang.
Tabel di bawah ini adalah contoh bagaimana cara mengelola kepadatan anak ayam dengan parsial brooding sesuai perkembangan usia anak ayam tersebut.
Usia (hari) Ayam/m²
1-3 50-70 4-6 40-60 7-9 30-50 10-12 20-40 13-15 10-30 16-19 20
>20 10 Laying DOC Parent Stock pada 100% kertas dengan troughdan nipple drinker. Cup di bawah nipple diisi dulu dengan air untuk memudahkan konsumsi air pada saat kedatangan. • Jika memungkinkan, buatlah beberapa pen sehingga anak ayam dari Parent yang berumur
sama dapat dipelihara bersama-sama. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan uniformity flock. • Atur pencahayaan agar anak ayam tetap dekat dengan sumber panas. Berikan intensitas 25 hingga 60 lux (2,5-6 fc (feetcandles)) di minggu pertama untuk memudahkan anak ayam
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
1.3 PENCAHAYAAN
Pencahayaan harus dilakukan terus menerus selama 48 jam pertama setelah laying anak ayam. Intensitas pencahayaan harus semaksimal mungkin di kandang, tetapi minimal sebesar 25 lux (2,5 fc), untuk memastikan anak ayam menemukan pakan dan air. Jika Anda menggunakan lampu LED maka gunakan LED lux meter untuk memperoleh pembacaan intensitas pencahayaan yang akurat.
Semua kandang rearing Parent Stock seharusnya kedap pencahayaan. Untuk rincian program pencahayaan lihat Bagian 4. Program Manajemen Pencahayaan.
1.4 POTONG PARUH
Potong paruh dapat dilakukan di hatchery pada usia sehari atau antara usia 4 dan 5 hari di farm. Potong paruh di usia 4-5 hari lebih disukai tetapi membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Paruh anak ayam akan terus tumbuh sesuai usia anak ayam dan harus dijaga dalam kondisi yang baik sehingga anak ayam dapat makan dan minum secara normal. Oleh karena itu, jika diizinkan oleh peraturan pemerintah, mungkin perlu untuk sedikit menghilangkan ujung paruh ayam. Prosedur ini biasanya dilakukan di hatchery dengan peralatan yang dirancang khusus oleh personil terlatih, dan dipantau secara teratur untuk pengendalian kualitas. Di berbagai tahap selama kehidupan anak ayam, manajer farm harus menilai kondisi kesehatan anak ayam dan bentuk paruh. Misalnya, paruh elang dapat mengakibatkan masalah terhadap kemampuan anak ayam untuk minum dan juga dapat berdampak negatif terhadap efisiensi kawin jantan. Jika diperlukan, ujung paruh anak ayam dapat diperbaiki secara individual untuk memperoleh bentuk paruh ideal saat ayam breeder dewasa.
Selain itu, potong paruh memiliki manfaat untuk mencegah agresif pecking. Pecking (saling mematuk) merupakan bagian normal perilaku anak ayam dan mungkin dapat digunakan flock untuk membangun hirarki. Mematuk bulu dengan lembut dan mematuk objek-objek lain di kandang dianggap perilaku normal anak ayam. Namun, pecking bulu yang keras atau agresif dapat menyebabkan trauma kulit dan dapat menyebabkan kanibalisme dan kematian. Potong paruh dapat bermanfaat untuk mencegah pecking yang mengakibatkan luka-luka dalam flok, terutama jika anak ayam dibesarkan di kandang terbuka atau situasi di mana intensitas pencahayaan tidak dapat dikendalikan. Jika perilaku kanibalisme terlihat lebih sering dalam flok Anda maka periksa manajemen Anda dan tingkat protein dalam pakan. Jumlah protein yang tidak mencukupi meningkatkan perilaku anak ayam sangat agresif.
Betina
Periksa paruh betina dengan ketat pada usia 16 hingga 18 minggu untuk memastikan bahwa paruh mereka tidak tumbuh berlebihan yang dapat menyebabkan cedera pada pasangan flok mereka. Anak ayam dengan paruh tumbuh berlebih, paruh sendok, paruh beo atau bentuk kelainan paruh lain dapat menghalangi mereka makan atau minum dengan benar maka harus diperbaiki. Saat terbaik untuk melakukan ini adalah selama vaksinasi individual dari usia 16 hingga 18 minggu. Dalam situasi di mana banyak ayam yang mengalami kelainan paruh, perbaikan ulang paruh dapat dilakukan pada usia 16 minggu, memberikan anak ayam lebih banyak waktu untuk pulih dalam penyesuaian hingga usia 20 minggu.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Jantan
Sangat penting bahwa potong paruh jantan dilakukan dengan presisi untuk menjaga uniformity dan memaksimalkan fertility.
Potong ujung paruh berkaratin saja.
Amati paruh jantan dengan ketat pada usia 16-18 minggu dan perbaiki paruh anak ayam yang menunjukkan paruh tumbuh berlebih atau kelainan paruh.
Potong paruh jantan juga mengurangi risiko cidera pada betina selama perkawinan di kandang breeder dan membantu jantan kawin lebih efektif.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
2. TAHAP PERTUMBUHAN
Kurva Perkembangan Fisiologis betina Cobb
Sangat penting untuk memahami kurva berat badan dalam periode rearing yang dapat dibagi menjadi 4 tahap. Yang pertama adalah 0-8 minggu, di mana ukuran rangka dan uniformity yang penting ditentukan untuk sebagian besar kehidupan flok. Tahap kedua adalah usia 8-12 minggu di mana pertumbuhan ayam harus dikontrol dengan program pemberian pakan yang dikendalikan dengan hati-hati untuk mencegah mereka menjadi kelebihan berat badan dan kelebihan fleshing. Tahap ketiga adalah usia 12-16 minggu saat pubertas dimulai. Flok harus mulai dengan perlahan-lahan peningkatan fleshing dan kondisi lain secara keseluruhan. Tahap keempat adalah usia 16-20 minggu saat flok perlu mempercepat laju pertumbuhan guna mempersiapkan perkembangan seksual dan mencapai uniformity dan fleshing yang sesuai. Menjelang usia 20 minggu, cadangan lemak perut seharusnya telah berkembang sendiri dari berat badan.
2.1 TAHAP BROODING (1-14 HARI)
14 hari pertama adalah salah satu waktu terpenting kehidupan anak ayam. Ingat empat dasar: Kualitas Pakan, Air, Suhu dan Udara. Pentingnya periode brooding tidaklah berlebihan. 14 hari pertama kehidupan anak ayam menentukan preseden performance yang baik. Upaya maksimal pada awal tahap brooding akan terbayarkan pada performance akhir flok.
• Pakan dan air segar harus sudah tersedia saat anak ayam yang tiba di kandang Rearing. Suhu air harus antara 15°C - 25°C (59°F - 77°F).
• Pembilasan/flushing saluran air minum harus sudah diselesaikan beberapa jam sebelum anak Fleshing Fleshing Fleshing Fleshing Maintenance period Controlled growth Accelerated growth +34% Immunity Fat deposits
Start hormonal process Frame development >90%
Start puberty
100% Frame development Start development testes / ovaries
Frame development 78% 0-8 weeks
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
• Brooder dan pemanas harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan benar. Periksa juga sudut pemanas infrared untuk memastikan arah panas sesuai dengan yang anda inginkan.
• Drinker tambahan direkomendasikan dari usia sehari hingga usia 3 - 5 hari. Gunakan drinker mini atau chick founts, bukan nampan air terbuka. Ini akan membantu menghindari terjadinya masalah dengan infeksi kaki dan kualitas air. Jangan meletakkan drinker langsung di bawah brooder.
• Semua box DOC harus ditempatkan di kandang dengan jumlah box menyesuaikan masing-masing brooder sebelum anak ayam dilepaskan. Ratakan anak ayam di seluruh are brooding. Jangan menumpuk semua box di dalam kandang atau menaruh box memenuhi area brooding. Mempertahankan anak ayam terlalu lama di dalam box pada kandang yang telah dipanaskan akan mengakibatkan stres panas. Lepaskan ayam dari box sesegera mungkin setelah distribusi ke kandang. Berat tujuh hari adalah indikator keseluruhan yang sangat baik tentang bagaimana keberhasilan manajemen perParentan telah dilakukan. Dampak stres awal mungkin tidak terlihat hingga beberapa lama kemudian (pertumbuhan bulu sayap) dan dapat berpengaruh negatif terhadap performance reproduksi flok. Penyebab utama untuk kenaikan berat badan awal yang tidak cukup adalah kurangnya konsumsi pakan. Pakan dalam bentuk small crumble yang berkualitas baik atau micro pellet diperlukan untuk mendapatkan asupan pakan yang tepat di minggu pertama. Jumlah pakan dan feeder space yang tidak mencukupi akan mempengaruhi konsumsi pakan, berat dan uniformity anak ayam. Penting bahwa asupan protein awal biasanya akan mempengaruhi berat empat minggu, uniformity flok, dan pada akhirnya produksi telur. Penting juga bahwa asupan air yang baik dapat menjadi pendorong utama untuk asupan pakan yang baik. Air adalah nutrisi yang sangat penting dan sering diabaikan.
• Periksa anak ayam dua jam setelah laying. Pastikan mereka merasa nyaman terhadap suhu serta minum dan makan.
• Pemeriksaan tembolok (crop assesement) berguna untuk menilai seberapa efektif ayam telah menemukan pakan dan air. Pilih 100 anak ayam secara acak dan raba tembolok dengan lembut 6 hingga 8 jam setelah laying, atau keesokan harinya jika distribusi di hari sebelumnya. Tembolok harus lembut dan lentur. Jika tembolok keras, itu adalah indikasi anak ayam belum menemukan jumlah air yang cukup. Jika tembolok bengkak dan penuh dengan air, artinya anak ayam belum menemukan cukup pakan. Minimal 95% dari tembolok anak ayam harus penuh dan lentur saat pemeriksaan.
• Untuk informasi lebih lanjut lihat buku pandan teknis kami mengenai Optimum Brooding Development.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Brooder
• Tempatkan anak ayam tidak boleh lebih dari 70 ekor/m².
• Brooder harus dinyalakan selama 24 hingga 48 jam sebelum anak ayam tiba, pertahankan suhu sebesar 29 hingga 32°C (85 hingga 90°F) pada 5 cm di dalam litter di tepi brooder. Dalam iklim dingin, dan tanpa isolasi lantai, kemungkinan diharuskan untuk meningkatkan periode pre-heating antara 48 dan 72 jam. Itu semua bergantung pada suhu lantai beton. Amati tingkah laku anak ayam dan sesuaikan untuk kenyamanan mereka, tetapi hati-hati jangan terlalu panas. Perpindahan panas sangat dipengaruhi oleh kelembaban relatif udara. Jika udara kering dengan RH% rendah maka perpindahan panasnya lebih rendah, setting suhu yang lebih tinggi diperlukan, seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini.
• Diagram di bawah menggambarkan bagaimana cara mengamati anak ayam dan menyesuaikan suhu perParentan. % RH 80 70 60 50 40 30 Suhu °C 30 31 32 33 34 35 Suhu °F 86 88 90 91 93 95 Yang Benar Anak ayam terus bergerak Tersebar merata. Terlalu Dingin Anak ayam berisik, berkerumun bersama di bawah brooder.
Terlalu banyak aliran angin Anak ayam berisik berkerumun bersama menjauhi aliran angin.
Terlalu Panas Anak ayam mengantuk, tersebar di sekitar tepi lingkaran.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Tipe sistem pemanas
Kebanyakan sistem pemanas menggunakan teknologi pemanas infrared untuk memanaskan permukaan atau objek (anak ayam).
Brooding stoves – paling tradisional, juga dikenal sebagai pancake brooder Infrared brooders – berbagai ukuran di industri
Infrared tube heaters – biasanya ditempatkan di ketinggian di bawah langit-langit kandang yang mencakup sebagian besar luas lantai dengan pemanas jenis radiasi infrared
Space heaters – Menghasilkan panas dari unit pembakaran gas yang ditempatkan sekitar 4-6 unit per kandang dan sebaiknya dikombinasi dengan kipas putar
Suhu Lingkungan dan Lokasi Laying (Brooding) berdasarkan 60% RH @ usia sehari di kandang
Temperatures without any airdrafts
2.2 TAHAP REARING
Tujuan utama dalam tahap Rearing kehidupan ayam adalah pengendalian berat badan dan fleshing. Penting bahwa ayam dihandling sesering mungkin dan diberi skor fleshing di seluruh tahap ini. Semakin banyak anak ayam yang dipegang/di check fleshing-nya pada usia yang berbeda, semakin baik kondisi anak ayam yang akan dipahami. Kondisi ayam pada stimulasi pencahayaan pertama sangat penting, dan satu-satunya cara untuk mencapai hasil yang diinginkan adalah dengan pengendalian berat badan dan perabaan fleshing yang tepat.
Skor Fleshing dari 1 hingga 5:
1. Tingkat fleshing yang sangat kurang dan ayam yang sangat kurus.
2. Bentuk dada ideal pada usia 12 minggu dan kondisi fleshing terendah ayam di keseluruhan kehidupan mereka.
3. Bentuk fleshing dada selama persiapan awal bertelur (16 hingga 25 minggu). 4. Bentuk fleshing dada selama persiapan bertelur (19 hingga 25 minggu). 5. otot dada terlalu besar.
Usia (hari) Suhu °C (°F)
1-3 32 (90) 4-7 30 (86) 8-15 29 (84) 16-18 28 (82) 19-21 28-26 (79) 22-24 26-24 (75) 25-27 24-22 (72) >28 21-20 (68)
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Panduan lemak Pelvis dan Fleshing untuk stimulasi pencahayaan pertama padausia 147 hari
Catatan: Terdapat juga tabel dengan parameter untuk flok yang distimulasi pencahayaan pada usia 22 minggu (154 hari) atau yang lebih. Jika Anda membutuhkan guide ini mintalah pada Cobb Technical Representatif anda.
Tabel di atas menunjukkan fleshing yang harus dicapai oleh betina pada usia yang berbeda mulai dari usia 12 minggu. Pubertas dimulai pada usia 12 minggu dan betina harus mencapai target fleshing pada usia tersebut sehingga target fleshing pada usia 16 minggu untuk kemudian mencapai target fleshing pada usia 19 hingga 20, dan 21 minggu. Tabel ini hanyalah sebuah panduan, tetapi menunjukkan pentingnya mengevaluasi pullet pada usia awal (12 minggu) dan menentukan apakah flok tersebut mencapai target dari awal. Evaluasi fleshing dapat dilakukan bersamaan saat penimbangan ayam di usia tersebut. Fleshing juga bisa dilakukan secara terpisah dengan cepat, dilakukan oleh group teknik management (supervisor atau manager) secara bersama-sama pada pullet dengan usia yang berbeda-beda sehingga setiap orang memiliki pengertian yang sama mengenai fleshing dan lemak pelvis (lemak vena).
Pada tabel di atas, sebagian besar betina pada usia 12 minggu memiliki skor fleshing 2. Presentase ini harus terus menurun setelah usia ini dan menjadi nol (tidak ada lagi yang skor fleshing 2) pada saat stimulasi pencahayaan (ideal). Betina dengan skor fleshing 2 biasanya tidak memiliki deposit lemak pelvis atau lemak vena. Maka akan ideal jika pada saat stimulasi pencahayaan 100% dari betina menunjukkan skor fleshing 3 dengan lemak pelvis. Hal itu bagaimanapun sulit untuk tercapai. Jika kita memiliki terlalu banyak betina di kategori skor fleshing 3 biasanya kita akan masih memiliki betina di kategori skor fleshing 2, dan itu bukan hal yang baik. Untuk alasan tersebut bagian betina setelah usia 16 minggu bergerak secara bertahap dari fleshing # 3 ke # 4. Biasanya pada awal stimulasi pencahayaan rasio adalah sekitar 60% # 3 dan 40% # 4. Kemudian saat produksi cenderung 50% # 3 dan 50% # 4. Jika pada saat puncak produksi lebih
Lemak Pelvis dan Fleshing yang dibutuhkan Minggu Fleshing (1 hingga 5) Lemak Pelvis
2 3 4 12 70% 30% - -16 40% 60% 0% 0% 19 <10% 60% 30% >65% 20 <5% 60% 35% >85% 21 - 60% 40% >90%
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Pengamatan: Ketika ayam disekat untuk evaluasi/vaksinasi/grading/dll, kepadatan dalam sekat harus memadai 'hanya satu lapis ayam (tidak menumpuk)' sehingga stres diminimalkan dan tidak ada anak ayam yang terluka selama proses tersebut. Penggunaan wire mesh sebagai sekat akan memungkinkan aliran udara yang baik untuk ayam.
Pencapaian target fleshing awal (usia 12 dan 16 minggu) akan membuat lebih mudah dalam mencapai tingkat deposit lemak pelvis (vena) atau lemak abdomen yang cukup yang dibutuhkan saat stimulasi pencahayaan pertama kali.
Lemak badan ini adalah komponen kunci dalam stimulasi pencahayaan untuk mencapai: • Sinkronisasi seksual betina yang baik
• Puncak produksi dan persistensi yang tinggi
• Hatchability awal yang tinggi, dan kualitas dan vitalitas ayam yang baik • Mengurangi mortalitas betina saat menuju puncak produksi
Oleh karena itu di Cobb kita mempersiapkan pullet sebelum stimulasi pencahayaan, dan bukan mengkondisikan pullet tersebut setelah stimulasi pencahayaan yang bisa menyebabkan banyak masalah fisiologis.
Syarat-syarat untuk menentukan kesiapan ayam untuk stimulasi pencahayaan: • Betina membutuhkan berat badan antara 2300 dan 2500 g
• > 95% dari Parent ayam harus memiliki skor fleshing # 3 atau # 4.
• > 90% dari Parent ayam dengan lemak pelvis yang sesuai (Anda harus meraba tulang pelvis yang membulat dan lekukan tulang luarnya telah terisi jaringan lemak. Bisa juga dapat menggunakan lemak vena untuk menentukan deposit lemak sub-kutan . Namun ini lebih sering digunakan setelah usia 25 minggu ketika ayam memasuki masa produksi dan tulang pinggul tidak mencerminkan dengan baik berapa banyak deposit lemak dalam rongga perut). • Stimulasi pencahayaan harus antara usia 147 dan 154 hari.
• Setelah stimulasi pencahayaan, naikkan pakan secara perlahan (+2 hingga +3g/ minggu) hingga awal produksi.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
2.3 PERSIAPAN TAHAP LAYING
Ini adalah tahap dalam kehidupan ayam ketika kenaikan berat badan konsisten diperlukan. Tujuannya adalah untuk memberikan cadangan fleshing dan lemak yang cukup pada ayam sepanjang sisa hidupnya. Sangat penting untuk memahami hal-hal berikut:
• Menempatkan kenaikan pakan yang benar sesuai dengan tahap pertumbuhannya • Memastikan usia dan kondisi yang benar pada stimulasi pencahayaan
• Mempertahankan ukuran frame yang konsisten
• Membentuk cadangan fleshing dan lemak yang memadai
• Mencegah kegagalan atau penurunan pada tahap kenaikan berat badan
Ingat bahwa lebih baik menunda stimulasi pencahayaan jika Anda merasa ayam tidak dalam kondisi yang tepat (komposisi fisiknya). Cara terbaik untuk mencapai produksi telur yang baik pada flock breeder adalah dengan mengembangkan program pemberian pakan dan berat badan yang sesuai, untuk mempersiapkan pullet merespon stimulasi pencahayaan dengan seragam. Respon ayam betina terhadap stimulasi pencahayaan didasarkan pada kondisi (komposisi fisik) dan berat badan ayam. Sangat penting untuk tidak memaksakan simulasi pencahayaan terhadap flock jika ayam masih berada di bawah berat standar (underweight). Untuk menentukan berat badan rata-rata saat memulai stimulasi pencahayaan, lihat pada suplemen manajemen breeder yang relevan. Minimal sebesar 70% dari flok (70% uniformity flok) harus berada dalam +/- 10% dari berat badan rata-rata. Ayam harus mencapai berat badan rata-rata (sesuai target breed/strain) untuk memastikan respons yang tepat terhadap stimulasi pencahayaan awal. Jika berat badan rata-rata atau uniformity berada di bawah rekomendasi, usahakan menunda stimulasi pencahayaan awal.
Lemak yang cukup menutupi tulang pinggul
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
2.4 KENAIKAN BERAT BADAN BETINA DARI 16-20 MINGGU
Sangat penting bagi betina untuk mencapai kenaikan berat badan yang cukup antara usia 16 dan 20 minggu untuk memaksimalkan puncak produksi telur dan mempertahankan persistensi setelah puncak produksi.
Komposisi tubuh betina saat pencahayaan sama pentingnya dengan berat badan ayam. Artinya bahwa betina harus memiliki cadangan lemak dan fleshing yang cukup pada saat ino. Ayam biasanya mudah mencapai fleshing antara usia 16 dan 20 minggu, namun tidak mudah dalam pembentukan cadangan lemak.
Untuk mencapai deposit lemak yang cukup, kenaikan berat badan betina harus cukup betina dalam periode penting 16 hingga 20 minggu ini. Manajemen yang baik menargetkan 34% peningkatan berat badan betina selama periode usia 16 minggu (112 hari) hingga 20 minggu (140 hari). Peningkatan berat badan ini adalah untuk meningkatkan persiapan betina untuk stimulasi pencahayaan. Dalam beberapa situasi di mana kondisi betina (penumpukan lemak pinggul dan fleshing) terlambat maka memungkinkan untuk meningkatkan kenaikan berat badan hingga 38%, dan bahkan 40%. situasi ini perlu dibahas dengan Cobb Technical Representatif Anda.
Sebagai kesimpulan umum, simulasi pencahayaan untuk breeder Cobb tidak hanya bergantung usia, tetapi ditentukan oleh 4 parameter: Usia, Berat Badan, % kondisi fleshing dan kondisi deposit lemak pelvis (vena). Uniformity frame, fleshing, lemak pelvis dan berat badan sangat menentukan uniformity seksual flock, untuk mencapai performance puncak produksi dan persistensi lebih dari 80%.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
3. MANAJEMEN PAKAN
3.1 PERIODE REARING
Betina diberi pakan secara ad libitum untuk minggu pertama dan kemudian asupan mereka dikendalikan untuk memastikan mereka tidak melebihi berat target pada usia 4 minggu. Parent stock betina dan jantan harus mencapai standar berat badan setiap minggu selama 4 minggu pertama untuk mendapatkan uniformity dan memiliki perkembangan frame yang tepat. Pakan diberikan secara ad libitum (biasanya 22-25g/hari) untuk minggu pertama dan kemudian dikendalikan sehingga betina dan jantan tidak melebihi target pada usia 4 minggu. Jika jantan tidak mencapai berat badan target selama 4 minggu pertama, stimulasi pakan yang lebih kuat direkomendasikan. Untuk hasil terbaik, jantan harus dipelihara terpisah dari betina sampai usia 20 hingga 21 minggu.
• Sediakan satu feeder tray per 75 DOC. Pastikan bahwa pakan tambahan tetap segar. Jangan biarkan anak ayam mengkonsumsi pakan basi.
• Untuk jantan dan betina, pemberian pakan minggu pertama dibutuhkan feeder space 4,0 cm per ekor di trough feeder atau 45 ekor per pan (pan feeder). Kenaikan feeder space harus dilakukan secara bertahap selama Rearing dan didasarkan pada usia anak ayam dan jumlah pakan yang didistribusikan, sehingga pakan menutup seluruh trough feeder. Dalam sebuah kandang dengan 4 loop chain feeder, 2 loop akan digunakan hingga usia 5 minggu, 3 loop hingga usia 11 minggu dan loop ke-4 dari usia 12-20 minggu. Setelah usia 12 minggu feeder space trough minimum adalah 15,0 cm (6 in) per betina dan 20 hingga 22 cm (7,9-8,7 in) per jantan. Jika pan feeder digunakan, memungkinkan untuk 11,5 cm (4,5 in) per anak ayam atau hitung jumlah lubang (hole) pada feeder dan kemudian dikurangi 2 hole. Contoh: 16 hole pada pan feeder oval biasanya dihitung untuk 14 anak ayam.
• Pakan harus didistribusikan ke semua ayam di seluruh kandang dalam waktu kurang dari 3 menit. Metode murah untuk meningkatkan distribusi pakan harus dipertimbangkan. Misalnya, hopper tambahan dapat ditambahkan ke sistem untuk meningkatkan titik distribusi pakan. Pilihan lain adalah penggunaan jalur tambahan feeder (pada chain feeder atau tambahan lajur pada pan feeder), yang akan menambah lebih banyak ruang sehingga semua ayam dapat makan pada waktu yang sama. Metode lain juga bisa dipertimbangkan; baik mendistribusi pakan pertama saat gelap (dark feeding), maupun "signal light" feeding. Salah satu metode ini akan membuat flock tetap tenang saat makan, memberikan distribusi pakan yang lebih baik, mempertahankan distribusi ayam merata di seluruh kandang, sehingga mengurangi penumpukan dan uniformity flok menjadi lebih baik. Mematikan lampu sebelum dan selama distribusi pakan juga akan melatih kebiasaan ayam untuk menunggu pemberian pakan setelah sinyal ini. Hasilnya, saat kita memasuki kandang dengan lampu menyala tidak akan memicu pergerakan ayam dan menjaga ayam tetap tenang dan mengurangi stres.
• Kenaikan pakan mingguan harus didasarkan pada target berat badan, dan pada tahap-tahap akhir rearing, kondisi ayam (fleshing, fat deposit, body conformation) harus menjadi pertimbangan dalam menentukan jumlah pakan yang diberikan.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Minggu 106 g/ekor
Senin Tidak ada pakan/scratch feeding
Selasa 106 g/ekor
Rabu Tidak ada pakan/scratch feeding
Kamis 106 g/ekor
Jumat Tidak ada pakan/scratch feeding
Sabtu 106 g/ekor
Minggu 23,36 lbs/100 ekor
Senin Tidak ada pakan/scratch feeding Selasa 23,36 lbs/100 ekor
Rabu Tidak ada pakan/scratch feeding
Kamis 23,36 lbs/100 ekor
Jumat Tidak ada pakan/scratch feeding
Sabtu 23,36 lbs/100 ekor
Sebaiknya ketika menggunakan program pemberian pakan skip-a-day jatah pakan yang diberikan jangan pernah melebihi "jumlah pakan maksimal" setiap saat . Misalnya, jika jumlah pakan skip-a-day mendekati 34 lbs/100 = 154 g/ekor (17 lbs/100 = 77 g/ekor) flok harus dipantau secara cermat untuk tanda-tanda "feed impaction" dan pertimbangkan untuk beralih ke program 4-3 atau 5-2.
3.2 METODE PEMBERIAN PAKAN ALTERNATIVE
Anak ayam harus diberi makan harian. Namun, mungkin ada situasi di mana lebih baik untuk mengadopsi program pemberian pakan alternatif, terutama jika distribusi pakan yang baik sulit dicapai dengan pemberian pakan sehari-hari dan dengan waktu habis pakan cepat. Ada 4 program pemberian pakan alternatif yang biasanya digunakan:
1. 6/1 - berarti 6 hari dengan pakan dan 1 tanpa pakan.
2. 5/2 - berarti 5 hari pakan dan 2 hari tanpa pakan. Untuk 3 hari anak ayam yang diberi pakan dan diikuti dengan 1 hari tanpa pakan; maka Anda memiliki 2 hari pemberian pakan diikuti dengan 1 hari tanpa pakan untuk menyelesaikan 7 hari seminggu.
3. 4/3 - berarti 4 hari per minggu dengan pakan dan 3 hari tanpa pakan.
4. Skip a day - berarti anak ayam diberi pakan selang sehari (penjelasan lebih lanjut ada di bawah ini).
Pemberian pakan Skip a day
Program ini menggunakan jumlah pakan mingguan yang sama sebagai rekomendasi harian. Namun, dari 21 atau 28 hari hingga anak ayam berusia 140 hari, berikan jatah pakan 2 hari dalam satu hari, dengan menyediakan scratch feed pada hari berikutnya. Pemberian pakan sistem skip a day dapat menguntungkan ketika memberikan sedikit jumlah pakan dengan pakan high density, atau ketika feeding space terbatas. Ini akan memberikan waktu makan yang lebih lama dan memungkinkan ayam yang makan lambat mendapat kesempatan makan dengan tepat. Contoh: minggu 8 - 9 (program line betina)
Jatah pakan harian betina
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Pemberian pakan Lima Hari / Seminggu (Pakan 5-2)
Program ini adalah perpaduan antara program harian dan skip-a-day sehingga ayam diberi makan pada hari yang sama setiap minggu selama periode rearing. Program ini mengurangi secara signifikan jumlah pakan maksimal yang disajikan ke anak ayam pada satu hari dibandingkan dengan skip-a-day. Biasanya program ini digunakan pada bagian akhir periode rearing, terutama jika "feed impaction" menjadi masalah pada hari makan.
Contoh: minggu 8 – 9
Jatah pakan harian betina = 53 g Jatah pakan mingguan betina
= 53 g x 7 = 371 g ÷ 5 hari makan = 74 g/ekor.
Minggu 74 g/ekor
Senin 74 g/ekor
Selasa 74 g/ekor
Rabu Tidak ada pakan/Scratch feeding
Kamis 74 g/ekor
Jumat 74 g/ekor
Sabtu Tidak ada pakan/Scratch feeding
Minggu 16,35 lbs/100 ekor
Senin 16,35 lbs/100 ekor
Selasa 16,35 lbs/100 ekor
Rabu Tidak ada pakan/Scratch feeding
Kamis 16,35 lbs/100 ekor
Jumat 16,35 lbs/100 ekor
Sabtu Tidak ada pakan/Scratch feeding
Jatah pakan harian betina = 11,68 lbs/100 ekor
Jatah pakan mingguan betina
= 11,68 lbs x 7 = 81,76 lbs ÷ 5 hari makan = 16,35 lbs /100 ekor.
Pengamatan pada program pemberian pakan: Banyak perusahaan di dunia menggunakan daily feeding hingga saat habis pakan dibawah 4 jam (usia 21 hari), setelah itu 6/1 diperkenalkan untuk selama 1 minggu dan setelah usia 4 minggu dimulai program 5/2 hingga sekitar usia 18-19 minggu. Setelah 19 minggu ayam kembali ke daily feeding. Memungkinkan untuk melanjutkan program 5/2 atau 6/1 hingga minggu stimulasi pencahayaan jika jumlah pakan sangat rendah atau bentuk pakan pelet yang mengurangi waktu habis pakan di bawah 30 menit. Waktu habis pakan yang cepat ini akan merugikan uniformity dan membuat anak ayam tidak nyaman. Pemeriksaan tembolok segera setelah waktu habis pakan dapat memberikan indikasi yang jelas apakah asupan pakan seragam. Maksimal 2% ayam yang memiliki jumlah pakan sedikit pada tembolok. Ketika program pemberian pakan 5/2, 4/3 atau skip a day digunakan, rubahlah program dengan jumlah pemberian pakan yang lebih tinggi ke jumlah volume pemberian pakan yang lebih rendah pada hari pemberian pakan jika terjadi crop impaction atau kesesakan pakan di tembolok (anak ayam makan terlalu banyak dan menunjukkan tembolok sangat keras dan mengembang dan mengalami masalah dengan pernapasan). Pemberian air 15 hingga 30 menit sebelum distribusi pakan dapat membantu mengurangi masalah ini; Namun program pencahayaan perlu disesuaikan bagi anak ayam agar minum dengan benar. Yang terbaik adalah segera alihkan dari program skip a day ke program 4/3 atau 5/2 ketika crop impaction terjadi dan periksa apakah proses distribusi pakan OK.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
4. MANAJEMEN PROGRAM PENCAHAYAAN
Respons ayam terhadap pencahayaan cukup kompleks. Paragraf berikut memberikan saran dasar tentang program pencahayaan yang terbukti untuk Cobb. Kondisi setempat dan jenis kandang mungkin memerlukan penggunaan program pencahayaan yang dimodifikasi, yang harus didiskusikan dengan Cobb Technical Representatif anda.
Parent Breeder Broiler akan mulai bertelur dalam merespons peningkatan lamanya siang atau intensitas pencahayaan ketika dilakukan pada waktu yang tepat. Respons Parent ayam terhadap stimulasi pencahayaan didasarkan pada kondisi, berat badan dan usia mereka. Di kandang berpengendali pencahayaan (closed house), tunda stimulasi pencahayaan jika flok masih berisi sejumlah besar ayam yang kurang berkembang. Tergantung pada profil berat badan yang digunakan, stimulasi pencahayaan pertama bisa antara usia 21 dan 23 minggu. Ketika memindahkan ayam dari Rearing dark-out ke kandang terbuka (kandang tunnel tirai transparan), kondisi berat dan badan (fleshing dan lemak) harus benar pada saat transfer.
Rekomendasi berikut untuk program pencahayaan diberikan untuk 3 situasi: • Rearing dark-out ke produksi dark-out.
• Rearing dark-out ke produksi kandang terbuka. • Rearing kandang terbuka ke produksi kandang terbuka.
4.1 KANDANG REARING DARK-OUT
Parent harus dipelihara dalam kandang kedap pencahayaan. Ini berarti bahwa kandang harus gelap gulita ketika lampu mati. Ini akan menghindari ayam mempersepsikan waktu yang berbeda dari tahun dan uniformity seksual yang lebih baik akan diperoleh pada awal produksi.
Kandang terbuka dapat diubah ke Rearing dark-out dengan menghilangkan semua bidang yang memungkinkan kebocoran pencahayaan menggunakan tirai penutup yang efektif. Kemudian harus disediakan kapasitas kipas yang cukup agar memungkinkan ventilasi yang benar. Kipas dan inlet juga harus ditutupi dengan lightrap yang memadai, dan tentu saja kandang harus ditutup dengan baik sehingga minimal, transisi dan tunnel ventilasi akan bekerja dengan baik.
4.2 REARING DARK-OUT KE PRODUKSI DARK-OUT
Kandang dark-out harus memberikan pengendalian pencahayaan secara total.
• Dimulai dari anak ayam dengan 24 jam pencahayaan berkurang menjadi delapan jam pada usia dua hingga tiga minggu. Usia di mana lama hari 8 jam tercapai akan tergantung pada waktu konsumsi pakan dan perkembangan BW dalam mencapai berat target. Umumnya, lama hari (pencahayaan) 8 jam dapat dimulai ketika anak ayam mengkonsumsi jumlah pakan terbatas harian mereka selama 4 jam atau kurang.
• Lama pencahayaan tetap pada 8 jam hingga usia 21-22 minggu (147-154 hari) ketika stimulasi pencahayaan dimulai.
Penyesuaian dapat didiskusikan dengan Cobb Technical Representatif Anda. Penting untuk tidak menstimulasi flok yang masih berisi sejumlah besar anak ayam dengan berat badan kurang.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Program pencahayaan yang direkomendasikan untuk flok yang beralih dari Rearing dark-out ke kandang produksi dark-out
Pengamatan:
1. Program pencahayaan harus mulai dari minimal usia 147 hari dengan 154 hari adalah usia yang seringkali paling direkomendasikan, terutama untuk betina Cobb slow feathering. Beberapa perusahaan bahkan dapat mulai dari usia 161 hari tetapi yang sering dilakukan ketika betina tidak dalam kondisi fleshing dan lemak pinggul yang tepat.
2. Saat ini betina kami kelihatannya tampak lebih baik ketika pencahayaan dirangsang pada usia 147 hari atau lebih lama. Jika stimulasi pencahayaan terlalu dini, masalah terjadi dengan kanibalisme, prolapse, double yolk, egg peritonitis dan produksi dan persistensi puncak lebih rendah. Pertumbuhan bulu juga terkena dampak negatif akibat stimulasi pencahayaan dini. 3. Durasi pencahayaan maksimal tergantung pada kondisi setempat.
4. Banyak flok saat ini memiliki performance yang sangat baik dengan hanya 14 jam total pencahayaan selama masa produksi.
Program pencahayaan yang direkomendasikan dalam 3 minggu pertama untuk flok yang dipelihara dalam kandang dark-out
Usia
(minggu) (hari)Usia Pencahayaan(jam)
Intensitas pencahayaan (lux) Intensitas pencahayaan (foot candle) 2-21 hingga 146 8 5 hingga 7 0,5 hingga 0,7
21 147 12 >50 <100 >5 <10
22 154 13 >50 <100 >5 <10
23 161 14 >50 <100 >5 <10
25 175 >14 >50 <100 >5 <10
Usia
(minggu) (hari)Usia Pencahayaan(jam)
Intensitas pencahayaan (lux) Intensitas pencahayaan (foot candle)
1-3 Usia seharihingga 21
Berkurang dari 24 jam saat sehari 1
hingga 8 jam selama 14- 21 hari Pencahayaan maksimal 0-2 hari (> 20 lux) berkurang hingga 20 lux selama 7 hari Pencahayaan maksimal 0-2 hari (> 2 fc) berkurang hingga 2.0 fc selama 7 hari
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
4.3 REARING DARK-OUT KE PRODUKSI KANDANG TERBUKA
Dimulai dari anak ayam dengan 24 jam pencahayaan berkurang menjadi delapan jam pada usia dua hingga tiga minggu. Usia di mana lama pencahayaan 8 jam tercapai akan tergantung pada waktu konsumsi pakan. Umumnya, lama pencahayaan 8 atau 9 jam dapat dimulai ketika anak ayam mengkonsumsi jumlah pakan terbatas harian mereka selama 4 jam atau kurang.
Lama pencahayaan tetap pada 8 atau 9 jam hingga usia 21-22 minggu (147-154 hari) ketika program peningkatan lama pencahayaan (stimulasi cahaya) harus diikuti. (9 jam pencahayaan dalam Rearing digunakan ketika anak ayam sedang dipindahkan ke kandang produksi samping terbuka di musim panas ketika durasi pencahayaan alami lebih lama dari 13 jam). Pilihan lain adalah untuk stimulasi pencahayaan Parent ayam di kandang Rearing antara usia 147 dan 154 hari dari 8 jam hingga 12 jam pada pencahayaan buatan, dan kemudian memindahkan ke pencahayaan alami pada usia 154 hari. Ini akan menghindari stimulasi berlebihan. Tampaknya tidak selalu memungkinkan untuk menerapkan program ini berdasarkan waktu jeda (down time) antara flok.
Intensitas pencahayaan selama periode produksi harus antara minimal 50, dan maksimal 100 lux (5-10 foot candle). Hal ini berkaitan dengan pencahayaan buatan tambahan. Pencahayaan harus seragam di seluruh kandang dengan maksimal 20% variasi dibandingkan dengan intensitas pencahayaan di bawah lampu.
Program pencahayaan yang direkomendasikan untuk flok yang beralih dari Rearing dark-out ke kandang produksi tirai transparan atau samping terbuka
Usia
(minggu) (hari)Usia Pencahayaan(jam)
Intensitas pencahayaan (lux) Intensitas pencahayaan (foot candle) 2-21 hingga 146 8 5 hingga 7 0,5 hingga 0,7
21 147 12 >50 <100 >5 <10
23 161 13 >50 <100 >5 <10
25 175 14 >50 <100 >5 <10
27 189 >14 >50 <100 >5 <10 Durasi pencahayaan maksimal bergantung pada kondisi garis lintang yang menentukan jam maksimal pencahayaan alami. Flok yang dipindahkan di musim gugur kemungkinan dapat menerima maksimal 14 jam total pencahayaan, tetapi flok menjumpai musim panas akan perlu menyesuaikan pencahayaan maksimal dengan jam maksimal pencahayaan alami. Betina harus tidak boleh mengalami penurunan durasi pencahayaan alami selama masa produksi.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
4.4 REARING KANDANG TERBUKA KE PRODUKSI KANDANG TERBUKA
Kami sarankan agar Parent tidak dipelihara di kandang terbuka. Namun, diakui bahwa sistem produksi ini digunakan di bagian-bagian tertentu dunia dan bekerja dengan baik jika variasi pada lama kandang terbuka kecil. Untuk alasan ini masih banyak operasi di sekitar khatulistiwa yang mengelola jenis Rearing ini dengan cukup berhasil.
Di kandang berjendela dan samping terbuka, kondisi lama siang setempat mengharuskan program khusus diadopsi untuk setiap flok seperti yang disepakati dengan technical service representative. Panduan berikut ini berlaku untuk semua program tersebut.
Selama periode Rearing ayam dapat tetap pada pencahayaan alami di semua musim hingga stimulus pencahayaan buatan diberikan. Program yang akan diterapkan ditentukan oleh lama hari alami selama 140 hari. Ketika lama hari memanjang, berikan pencahayaan tambahan di awal dan akhir periode pencahayaan siang alami untuk memastikan bahwa lama hari yang dimaksud tercapai.
Pencahayaan tambahan selama periode ini harus sebesar 80 hingga 100 lux (8-10 foot candle) untuk memastikan bahwa anak ayam mendapatkan cukup rangsangan.
Program yang direkomendasikan untuk kandang samping terbuka sesuai dengan lama siang alami selama usia 140 hari (20 minggu)
Jam lama siang alami selama 140 hari Program pencahayaan
147 hari 154 hari 161 hari
15 15 17 17 14 16 17 17 13 15 16 16 12 14 14 16 11 14 14 16 10 13 14 15 9 12 13 14
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
5. MANAJEMEN AIR
Penting untuk memberikan akses mudah ke air segar, bersih sehingga asupan pakan dan pertumbuhan dijaga.
• Sistem minum utama dapat berupa bell drinker atau nipple drinker. Bell drinker harus dipasang pada kapasitas satu per 80 ekor. Nipple drinker harus dipasang pada kisaran 8-10 ekor per nipple. Anak ayam tidak boleh menempuh lebih dari 3 m (10 kaki) untuk mengakses air. • Drinker tambahan harus disediakan pada kapasitas 2 per 100 ekor dari umur sehari hingga 7
hari. Pastikan bahwa anak ayam memiliki akses ke sistem minum utama sejak hari pertama. • Nipple drinker memiliki sistem distribusi air yang lebih higienis. Penggunaan Nipple drinker
harus disesuaikan sesuai rekomendasi pabrikan.
• Bell drinker harus dicuci semuanya setidaknya harian. Ember dan sikat yang digunakan untuk pembersihan harus didesinfeksi dengan klorin atau amonium kuaterner sanitizer.
• Flushing saluran air minum beberapa kali sehari dalam beberapa hari pertama (Minggu) agar air dingin dan segar tersedia untuk menstimulasi lebih banyak konsumsi pakan.
• Gunakan desinfektan, seperti klorin, di dalam air untuk memastikan bahwa tidak ada kandungan bakteri dalam air minum. Suhu kandang yang tinggi akan memanaskan air dan meningkatkan pertumbuhan bakteri dengan cepat.
• Tangki tandon air harus memiliki tutup untuk menghindari kontaminasi dari bakteri di udara dll • Dari 4 minggu dan seterusnya, ketinggian bell drinker harus disesuaikan dengan ketinggian punggung anak ayam. Penyesuaian harus dibuat sesering mungkin untuk mencegah litter basah.
• Selain itu, penting untuk diingat bahwa anak ayam akan mengkonsumsi lebih banyak air dalam 2-3 jam setelah makan. Jika penggunaan air tidak diamati selama waktu ini, ada kemungkinan saluran air terbatasi/tidak terjangkau, menghalangi anak ayam minum dalam jumlah yang cukup. HARI 1 MINGGU 1 2in/5cm 1in/2.5cm Tekanan
kolom Tekanankolom Tekanankolom Tekanankolom
4in/10cm 2in/5cm 8in/15cm 2in/5cm atau lebih 4in/10cm MINGGU 1
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Laju aliran nipple dalam 4 minggu pertama, dan selanjutnya
Konsumsi air harian (diambil dari pembacaan meter sebelum makan - satu-satunya waktu yang tepat untuk merekam) dapat memberikan peringatan dini mengenai masalah nutrisi, penyakit atau suhu kandang pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan. Ayam biasanya minum antara 1,8 dan 2,0 kali asupan pakan harian pada 21°C (70°F) dalam kondisi kandang tertutup. Dalam kondisi kandang terbuka, atau tirai transparan konsumsi air minum sebanyak 2 dan 2,5 kali asupan pakan mereka terutama selama produksi. Konsumsi air lebih dari 2,0 kali pakan dapat terjadi pada suhu yang terlalu tinggi (di atas 30°C (86°F)). Konsumsi yang tinggi juga dapat menunjukkan kesalahan dalam perumusan pakan, kebocoran sistem drinker, atau intoksikasi seperti kadar garam yang tinggi.
Contoh Perhitungan Konsumsi Air: Pada 60 g pakan per hari per ekor, konsumsi air adalah sekitar 1,8 x 60 = 108 g. Karena 1 kg air = 1 liter, ini adalah 0,108 liter per ekor.
Contoh Perhitungan Konsumsi Air: Pada 13,2 lbs pakan/100 ekor per hari, konsumsi air adalah sekitar 1,8 x 13,2 lb/100 = 23,8 lbs air per 100 ekor. Karena 1 galon air = 8,33 pound, artinya 2,86 galon air per 100 ekor.
Usia Kapasitas nipple per menit
0-7 hari 30 ml
7-14 hari 42 ml
14-21 hari 49 ml
21-28 hari 56 ml
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
6. PENGENDALIAN BERAT BADAN DAN PENIMBANGAN ANAK AYAM
Tujuan pengendalian berat badan adalah untuk memelihara semua anak ayam mencapai berat target sesuai usia dengan uniformity yang baik. Target berat badan bisa dicapai dengan mengendalikan pemberian pakan. Jumlah pakan selama periode Rearing didasarkan pada berat badan dan maintainance, sedangkan pada periode laying didasarkan pada dua faktor ini ditambah dengan produksi telur dan berat telur.Jumlah pakan hanya dapat ditentukan jika berat badan diukur secara akurat setiap minggu. Untuk mengukur berat badan, timbang antara 60 dan 100 ekor per kandang setiap minggu atau 1% hingga 2% dengan minimal 50 anak ayam untuk mewakili dari populasi. Pada 7 dan 14 hari timbang sampel keseluruhan anak ayam, atau 10 anak ayam ditimbang bersama dalam ember. Setelah itu, timbang anak ayam secara individual pada waktu dan hari yang sama setiap minggu. Pastikan penimbangan anak ayam diambil pada "off day" atau sebelum makan jika pemberian makan harian digunakan.
Ikuti prosedur sederhana untuk memastikan akurasi:
1. Timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan harus memiliki kapasitas 5 kg (11,02 lb) dan akurat hingga +/- 20 g (0,04 lb). Periksa secara teratur bahwa timbangan dikalibrasi dengan benar. Akan menguntungkan jika menggunakan timbangan elektronik dengan fasilitas cetak (print out).
2. Kumpulkan sampel anak ayam yang baik di sekat dan dengan preferensi mengambil sampel di tengah kandang. Jika tempat pengambilan sampel luas gunakan 3 titik di kandang (depan, tengah dan belakang kandang).
3. Timbang masing-masinganak ayam di sekat, termasuk anak ayam kecil (sisihkan sexing error selama operasi ini). Catat berat badan menggunakan grafik berikut.
4. Hitung berat rata-rata semua anak ayam yang ditimbang. 5. Tulis berat badan rata-rata pada grafik yang sesuai. 6. Tentukan jumlah pakan untuk hari-hari berikutnya.
7. Selama Rearing, jumlah pakan harus dipertahankan atau ditingkatkan. Hanya situasi darurat yang memerlukan penurunan jumlah pakan.
8. Setelah puncak produksi telur, jumlah pakan biasanya dikurangi untuk mengendalikan berat badan dewasa dan memastikan persistensi produksi dan fertilitas telur. Metode pengurangan pakan yang tepat dapat bervariasi dari flok satu dengan flok lainnya, dan harus didiskusikan dengan Cobb Technical Representatif Anda.
6.1 ANALISIS BERAT ANAK AYAM
Berikut ini adalah contoh dari grafik rekaman berat badan lengkap.
Contoh Grafik Pencatatan Berat Badan
Berat badan harus dianalisis dengan cara berikut Rata-rata Berat Anak ayam yang dijadikan sampel Menggunakan grafik di atas:
Total berat 100 anak ayam = 59.500 g atau 131 lb berat rata-rata per anak ayam = 595 g atau 1,31 lb -10%->
Av.-> Target +10%->
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
g lb JumlahAnak Ayam 460 1.01 480 1.06 500 1.10 x 1 520 1.15 x x x 3 540 1.19 x x x x x 5 560 1.23 x x x x x x x x x x x x x x x 15 580 1.28 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 20 600 1.32 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 23 620 1.37 x x x x x x x x x x x x x x x x x 17 640 1.41 x x x x x x x x x x 10 660 1.46 x x x x 4 680 1.50 x x 2 700 1.54 720 1.59 Tanggal __/__/__ Usia 35 days Referensi Pen/Kandang
-Jumlah anak ayam / Pen
-Jumlah sampel 100
Beart target (g) (lb) (600) (1,32)
Berat rata-rata (g) (lb) (595) (1,31)
Koefisien variasi (CV) 6,0
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Koefisien variasi atau Coefficient of Variation(CV)
Variasi dapat dinyatakan dalam segi berat badan anak ayam rata-rata, standar deviasi dari berat badan dan koefisien variasi berat badan. Dalam flok yang normal sekitar 95% dari individu anak ayam akan masuk dalam kisaran +/- dua standar deviasi di kedua sisi berat badan rata-rata. Koefisien variasi adalah ukuran perbandingan variasi yang mengizinkan perubahan variasi selama pertumbuhan flok yang dipantau. Koefisien variasi adalah standar deviasi yang dinyatakan sebagai persentase nilai rata-rata (mean).
Standar deviasi adalah ukuran seberapa lebar nilai-nilai yang disebarkan di sekitar nilai rata-rata (mean).
(Standar deviasi (g)/berat badan rata-rata (g))*100=CV (%)
Tabel berikut memberikan perkiraan uniformity flok (% di dalam +/- 10%) jika dalam bentuk CV (%). Uniformity % CV (%) 95 5 90 6 85 7 79 8 73 9 68 10 64 11 58 12 56 13 52 14 50 15 47 16
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
7. MEMPERTAHANKAN UNIFORMITY YANG BAIK
Flok breeder yang seragam akan mudah dikelola dan akan menghasilkan lebih banyak anak ayam per induk betina yang dikandangkan (DOC/Hen Housed) daripada flok yang tidak seragam. Uniformity yang baik merupakan hasil dari perhatian mendetail.
7.1 FAKTOR-FAKTOR UMUM PENYEBAB MASALAH KETIDAKSERAGAMAN BERAT BADAN
• Adanya gas formaldehida pada laying anak ayam
• Pencampuran anak ayam dari kelompok usia induk yang berbeda saat placement • Potong paruh, jika tidak dilakukan dengan standar tinggi
• Suhu ekstrim
• Distribusi pakan yang buruk • Jumlah pakan yang tidak tepat • Spesifikasi pakan yang tidak tepat • Ukuran pelet variabel atau tidak tepat • Kepadatan terlalu tinggi (over stocking) • Pasokan air tidak mencukupi
• Energi pakan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah • Kurangnya pencahayaan pada waktu makan • Ketinggian feeder tidak tepat
• Waktu pemberian pakan tidak teratur
• Penghitungan jumlah ayam per pen yang tidak benar • Infeksi Penyakit atau parasit
• Waktu habis pakan yang cepat (kurang dari 30 menit) • Feeder space yang tidak tepat
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
7.2 GRADING
Grading berat badan membantu menjaga uniformity flok jika dilakukan dengan benar. Betina dapat digrading pada usia yang berbeda. Ketika ada tenaga kerja yang cukup, melakukan grading pertama pada usia 7 hingga 10 hari sangat efektif dalam memperoleh uniformity flok yang baik di awal. Grading dapat dilakukan lagi pada usia 4, 8 dan 16 minggu. Di pasar tertentu, seperti Amerika Latin, sering melakukan grading karena tujuan uniformity sangat tinggi (> 85%). Di pasar lain, seperti di Amerika Utara, dan Eropa, tidak memiliki tenaga kerja untuk melakukan beberapa grading karena tingginya biaya tenaga kerja. Di pasar ini, tanpa grading atau grading terbatas sering dipraktekkan pada Parent Stock. Jika hanya 1 grading yang dapat dilakukan, usia terbaik adalah antara usia 23 dan 28 hari. Pisahkan 20 - 25% anak ayam ringan dan menempatkan mereka dalam kandang terpisah, di mana mereka dapat diberi makan sesuai dengan kebutuhan mereka. Di pasar di mana beberapa grading dapat dilakukan, sangat penting untuk memiliki kriteria manajemen dasar yang tepat, yatu: feeder space cukup, distribusi pakan yang cepat (dalam gelap), penyebaran ayam yang baik di seluruh kandang, dan ketersediaan air minum yang cukup dengan tekanan air yang benar. Jantan mengikuti konsep grading sama seperti betina.
7.3 PENYELESAIAN MASALAH PENGENDALIAN BERAT BADAN
Ada kemungkinan ketika flok tidak pada target berat badan. Setiap tindakan perbaikan yang diambil pada flok ini harus dilakukan dengan jangka panjang daripada tujuan jangka pendek. Penyesuaian terhadap tingkat pertumbuhan flok harus memastikan bahwa betina masih akan mencapai kenaikan berat dan kondisi badan yang diperlukan untuk memungkinkan mereka mencapai kedewasaan seksual.
Contoh berikut menggambarkan cara di mana tindakan perbaikan harus diambil dalam empat situasi yang berbeda:
Berat badan diluar target pada minggu ke-lima Masalah Ayam underweight 100 g (0,25 lb) atau kurang. Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk
mencapai target standar pada usia 63 hari (9 minggu). Masalah Ayam underweight lebih dari 100 g (0,25 lb).
Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk mencapai target standar pada usia 84 hari (12 minggu).
Masalah Ayam overweight 100 g (0,25 lb) atau kurang.
Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk mencapai target standar pada usia 49 hari (7 minggu). Masalah Ayam overweight lebih dari 100 g (0,25 lb) atau kurang. Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk
mencapai target standar pada usia 70 hari (10 minggu).
Target berat badan kurang pada flok dalam 10 minggu
Masalah Ayam underweight 100 g (0,25 lb)
Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk mencapai target standar pada usia 133 hari (19 minggu).
Masalah Ayam overweight 100 g (0,25 lb)
Tindakan Atur ulang berat badan target sejajar dengan berat target standar selama 21 minggu. Berat badan harus kembali ke standar pada usia 25 minggu.
Target berat badan kurang pada flok dalam 15 minggu
Masalah Ayam underweight 100 g (0,25 lb).
Tindakan Atur ulang berat badan target secara bertahap untuk mencapai target standar pada usia 133-140 hari (19-20 minggu).
Masalah Ayam overweight 100 g (0,25 lb) atau kurang. Tindakan Atur ulang berat badan target sejajar dengan
berat target standar selama 22 minggu. Berat badan harus kembali ke standar pada usia 26 minggu.
Target berat badan kurang pada flok dalam 20 minggu
Masalah Ayam underweight 100 g (0,25 lb).
Tindakan Tunda stimulasi pencahayaan selama 1 minggu. Atur ulang berat badan target sejajar dengan berat
target standar hingga 5% produksi harian, selanjutnya berat badan akan naik dalam merespons peningkatan pakan untuk produksi. Masalah Anak ayam overweight 100 g (0,25 lb).
Tindakan Atur ulang berat badan target sejajar dengan berat target standar seterusnya.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
8. TRANSFER FLOK DARI FARM REARING KE PRODUKSI
Usia untuk memindahkan flok ke farm produksi ditentukan terutama oleh fasilitas yang tersedia, berat badan dan program pencahayaan. Transfer dapat menjadi waktu yang sangat stres bagi ayam dan setiap usaha harus diambil untuk memastikan bahwa transfer dilakukan dengan lancar. Rencanakan pekerjaan secara detail dan cek ayam dengan hati-hati.Sebelum memindahkan, manajer Rearing dan Laying harus bertemu untuk membahas flok. Salinan catatan/recording Rearing harus dipindahkan bersama dengan flok ke farm laying. Recording ini harus mencakup rincian tantangan penyakit, berat badan, skoring fleshing dan lemak pelvis (vena), program pencahayaan, intensitas pencahayaan, jumlah pakan, waktu makan, obat-obatan, program vaksinasi, jumlah ayam yang dipindah, konsumsi air dan informasi terkait lainnya untuk membantu manajer farm produksi selama periode laying.
Kadang perlu memberikan pakan tambahan beberapa hari sebelum dan/atau setelah ayam dipindahkan. Jumlah pakan tambahan dan waktu ketika pakan diberikan akan tergantung pada musim dan jarak yang ditempuh. Pada hari perjalanan pastikan anak ayam kosong (tidak ada pakan) dengan tujuan menghilangkan Kematian saat Kedatangan (Dead-On-Arrivals) dan mengurangi box ayam yang kotor. Hal ini juga mengurangi stres. Penting untuk memastikan bahwa anak ayam tidak kehilangan berat badan, kondisi atau uniformity sebagai akibat dari transfer. Mereka harus menemukan pakan dan air dengan cepat ketika mereka mencapai kandang laying. Poin-poin berikut ini harus dipertimbangkan ketika merencanakan prosedur transfer:
• Kandang laying harus siap untuk menerima flok, dengan feeder, drinker, dan nest box beroperasi penuh, satu minggu sebelum tanggal transfer yang direncanakan.
• Pada awal hari pastikan jumlah keranjang ayam bersih mencukupi untuk memindahkan seluruh flok.
• Seleksi akhir dan transfer jantan harus dilakukan 2 hingga 3 hari sebelum transfer betina. • Betina harus diamati secara cermat dan yang nyata-nyata cacat disisihkan sebelum transfer
ke kandang laying.
• Pindahkan ayam di malam hari atau di pagi hari.
• Saat mengeluarkan ayam dari keranjang, tempatkan mereka langsung pada slats.
• Setelah transfer amati ayam dengan ketat, cek tembolok mereka, untuk memastikan bahwa mereka semua dapat menemukan pakan dan air.
Berjalanlah di seluruh area dalam kandang sesering mungkin untuk mendorong ayam agar naik ke area slat. tinggi slat yang direkomendasikan adalah 45 cm (sekitar 18 inci) dari permukaan litter ke slat.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
9. PERIODE PRODUKSI
9.1 PERSYARATAN KANDANG DAN PERALATAN
• Sistem ventilasi harus mampu mencapai suhu yang diinginkan di berbagai kondisi iklim. Di iklim dingin, harus ada volume kipas ventilasi minimal setidaknya satu pertukaran udara setiap 8 menit, dan kipas buang harus menyala selama 1 menit setiap 5 menit, atau menyala selama 2 menit setiap 10 menit. Jika suhu di dalam kandang melebihi titik pengaturan suhu, maka sistem ventilasi maksimal harus memberikan volume kipas sama dengan satu pertukaran udara setiap 5 menit hingga suhu turun di bawah titik pengaturan.
• Ketika anak ayam makan, mereka akan menghasilkan lebih banyak panas metabolik dan karena itu akan memerlukan lebih banyak pendinginan. Peningkatan pendinginan selama waktu makan akan mengakibatkan asupan pakan dan daya hidup meningkat.
• Feeder space minimal 15 cm (6 inci per ekor untuk chain feeder dan 12 betina per pan bundar dan 14 betina per pan oval untuk memastikan pakan tersebut dapat didistribusikan dalam waktu kurang dari 3 menit.
• Untuk Parent Stock lebih disarankan menggunakan Nipple Drinker dan harus dipasang dengan kapasitas 8 hingga 10 ekor/nipple. Bell drinker harus dipasang pada kapasitas 60 hingga 70 ekor per drinker. Jalur drinker harus diposisikan cukup dekat dengan sistem nest box untuk mendorong penggunaan nest box.
• Sistem nest box manual harus disediakan untuk 4 ekor per hole. Berikan 5 ekor per hole di nest box mekanik individual.
Set up kandang dengan community nest box mekanik:
Di seluruh dunia ada kecenderungan untuk mekanisasi koleksi telur. Koleksi telur di kandang dapat dilakukan otomatis dengan nest box individu atau komunal. Sistem nest box mekanik individu lebih umum dengan pengaturan kandang seperti di Amerika Serikat dengan 2/3 area slat dan 1/3 area litter (scratch) di tengah kandang. Dalam pengaturan ini ada 1 jalur nest box mekanik pada masing-masing slat, sehingga total ada 2 jalur nest box per kandang. Keunggulan konsep ini adalah persentase floor atau slat egg yang rendah. Namun, kepadatan betina (floor space) dibatasi maksimal 5,5 betina/m².
Sistem nest box komunal adalah pilihan lain untuk koleksi telur mekanik. Dalam desain ini, hanya ada 1 jalur nest box otomatis yang ditempatkan di bagian tengah kandang dengan slat memanjang keluar dari kedua sisi nest box. Namun demikian, masalah yang sangat penting dalam pengaturan kandang yang perlu dicek adalah untuk menghindari masalah floor egg. Floor egg adalah titik lemah untuk sistem nest box ini, tetapi kepadatan betina yang lebih tinggi dapat dijaga untuk mengurangi biaya hatching egg dan mengembalikan biaya investasi yang lebih tinggi.
Kondisi untuk pengaturan nest box komunal kandang yang tepat: • Rasio 60% luas lantai, 40% luas slat.
• Dengan kandang lebar 12 m (40 kaki), lebar slat sekitar 2 m (6,5 kaki) dari depan nest box di kedua sisi.
• Dengan kandang lebar 13 atau 14 m (44-46 kaki), lebar slat sekitar 2,5 m (8,1 kaki) dari depan nest box di kedua sisi.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
• Terapkan kemiringan slat sebesar 7 derajat dengan slats kayu dan 8 derajat dengan slat plastik • Salah satu jalur feeder betina harus berada pada slat.
• Bila lebar slat 2 m (6,5 kaki), tempatkan jalur air di depan nest box dan kemudian pasang 1 jalur pakan betina lebih jauh pada slat. Jarak dari step-up slat ke feeder pertama harus minimal 50 cm (20 in).
• Bila lebar slat 2,5 m (8,2 kaki), maka memungkinkan untuk memiliki dua jalur pakan betina diatas slat (satu lingkaran penuh) jika lebar kandang 14-15 m (46-49 kaki). • Jangan pernah menaruh jalur air di area litter. Jarak yang direkomendasikan dari nest box
adalah: nest box ke jalur air, 60-70 cm (2 kaki); jalur air ke jalur feeder, 60-70 cm (2 kaki). • Lampu harus ditempatkan di luar daerah slat (di atas area litter) sehingga mereka tidak
memberikan bayangan slats di area litter.
• Area litter harus memiliki intensitas pencahayaan yang cukup (min. 50 hingga maks. 100 lux), dengan distribusi pencahayaan seragam.
• Atur penempatan lampu sehingga intensitas cahaya dibelakang nest box sekitar 2 hingga 4 lux.
• Tidak boleh ada lampu tambahan di dalam atau langsung di atas nest box.
• Ventilasi: Tidak boleh ada udara melalui nest box dan menyebabkan aliran udara (penting ketika menggunakan ventilasi silang).
• Di iklim tropis atau panas, sistem pendingin kandang yang baik diperlukan untuk menghindari suhu terlalu tinggi dalam nest box, agar ayam tidak menempatkan telur di luar sistem nest box.
Apabila menggunakan nest box komunal mekanis, panduan berikut direkomendasikan: Ada 2 jenis nest box dalam penggunaan umum; kedalaman 40-41 cm (16 in), atau kedalaman 45-46 cm (18 in), dengan panjang 240 cm (94,5 in). Setiap unit nest box memiliki 4 lubang masuk, 2 di setiap sisi. Gunakan rekomendasi produsen untuk betina per lubang nest box, atau menggunakan jumlah di bawah ini sebagai panduan umum. Pastikan untuk membeli sistem nest box yang memberikan persentase floor/slat egg terendah. Selalu gunakan dimensi nest box yang lebih besar dan tinggalkan jenis nest box kecil. Dalam penjelasan di bawah ini kami hanya membahas nest box kedalaman horisontal 45 hingga 46 cm (18 in).
• Dengan nest box kedalaman horisontal 45-46 cm (18 in) hitung ± 200 betina per unit nest box (4 lubang), atau 50 betina per lubang, atau 83 betina per m (3,3 kaki) panjang kandang (41 betina pada setiap sisi nest box per 1 m (3,3 kaki) panjang kandang). Sistem nest box lebih dalam ini dapat digunakan dengan kandang yang lebih lebar. Perhitungan di atas adalah konservatif dan berdasarkan jenis nest box yang dipilih, mungkin ada rekomendasi yang berbeda. Dalam kondisi yang baik dan jenis nest box yang tepat, hingga 240 betina per unit nest box telah diterapkan dengan hasil yang baik.
• Pengamatan Penting: Diskusikan dengan perwakilan Cobb anda mengenai kepadatan ayam yang terbaik dalam situasi anda, dan system pakan dan nest box apa yang paling sesuai. Salah satu masalah yang sering terjadi dengan konstruksi kandang baru adalah bahwa perusahaan integrasi lebih banyak mendengarkan sales produsen equipment dan diterapkan ke dalam sistem baru tanpa pernah konsultasi ke supplier broiler breedernya (Cobb). Jika Anda menempatkan ayam Cobb di fasilitas baru mintalah pertimbangan kami mengenai pengaturan kandang Anda. Pada akhirnya Cobb tahu apa yang terbaik untuk ayam kami dalam rearing dan produksi.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
Pengaturan kandang dengan nest box komunal:
Setengah kandang dengan lebar 12 m (40 kaki)
Rantai feeder betina
Feeder jantan
Konfigurasi dengan hanya 1 jalur feeder pada slat. Ada 3 putaran rantai feeder atau 6 jalur yang memberikan potensi kepadatan 6,7 betina/m² (1,60 kaki² / anak ayam) dengan ruang feeder 15 cm. Jarak antar titik nipple 20 cm (7,87 in).
Setengah kandang dengan lebar 14 m (46 kaki) dengan 3 putaran feeder
Rantai feeder betina
Feeder jantan
Penjelasan: ketinggian slat 40 hingga maksimal 45 cm (18 in). Kemiringan 7-8 ° pada slat.
Sebaiknya menggunakan slat kayu ketika daerah slat yang lebih luas digunakan.
Konfigurasi ini akan memberikan ruang untuk 5,7 ♀♀/m² (1,89 kaki²/anak ayam) dengan ruang feeder 15 cm.
Dengan 14 cm ruang feeder kepadatan dapat meningkat menjadi 6,1 ♀♀/m² (1,76 kaki²/anak ayam). Terdapat konfigurasi-konfigurasi lainnya, salah satunya dengan 4 putaran feeder dengan kandang lebar 14 m (46 kaki) yang memungkinkan satu kandang untuk lebih banyak betina/jantan.
Panduan Manajemen Pembibitan COBB
9.2 MANAJEMEN PAKAN BETINA DARI STIMULASI PENCAHAYAAN HINGGA PUNCAK PRODUKSI
Dari momen stimulasi pencahayaan atau moment of light stimulation (MOL) ke puncak produksi adalah salah satu periode paling penting dalam kehidupan flok breeder dari sisi nutrisi. Setelah stimulasi pencahayaan betina akan membagi nutrisi yang tersedia untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi. Program manajemen yang dirancang dengan baik dapat mempengaruhi bagaimana pembagian nutrisi ini berlangsung.
Pakan saat stimulasi pencahayaan sampai awal produksi menyesuaikan dengan berat badan. Ketika stimulasi pencahayaan diberikan pada kondisi badan yang tepat, periode ini biasanya membutuhkan sedikit peningkatan pakan (2 hingga 3 g/ekor/minggu atau 0,44 hingga 0,66 lb/100 ekor/minggu).
Program pemberian pakan konservatif dari stimulasi pencahayaan sampai saat awal produksi juga akan mengurangi:
• % double yolk.
• Masalah puncak produksi rendah sebesar 2 hingga 4%. • Floor egg, terutama dengan sistem nest box komunal.
• Egg Peritonitis menuju puncak produksi (dan juga angka kematian spiking akibat prolapse, SDS, serangan jantung, dan hati berlemak).
• Ayam culling usia 22 hingga 30 minggu.
• Masalah yang terkait dengan persistensi produksi.
• Kesulitan pengaturan pakan flock menjelang dan setelah puncak produksi. • Jumlah flok yang kurang efisien.
Tren Kematian Mingguan
Perbandingan tren kematian mingguan dari program pemberian pakan agresif dan konservatif, setelah stimulasi pencahayaan, menunjukkan bahwa angka kematian yang lebih besar terlihat ketika program pemberian pakan agresif, seperti yang digunakan pada tabel di bawah ini.
Periode produksi Konservatif Agresif Gram per anak ayam/hari Pound per 100 anak ayam/hari Gram per anak ayam/hari Pound per 100 anak ayam/hari Stimulasi pencahayaan (pada
21 minggu) 105 23,1 105 23,1
Pada 5% produksi harian 115 25,4 125 27,6
Pada puncak produksi 160 35,3 165 36,4
Pada asupan kcal puncak