• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Bagan 4.1 Triangulasi sumber data wawancara

Kelas II tidak memiliki media pembelajaran di kelas, media pembelajaran di letakkan di perpustakaan dan laboratorium. Saat mengenal materi bagian- bagian tubuh hewan, guru menggunakan gambar pada

buku cetak.

Kepala Sekolah

Sekolah memiliki media pembelajaran untuk mata pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia , IPS, dan Matematika. Namun,

penggunaan media pembelajaran jarang dilakukan karena keterbatasan jumlah. Penggunaan media pembelajaran lebih menarik perhatian siswa

daripada tidak menggunakan media

pembelajaran.

Siswa

Guru tidak menggunakan media pembelajaran saat

menjelaskan materi tentang bagian-bagian

tubuh hewan. Materi tersebut sulit karena materinya banyak dan

susah diingat. Siswa lebih tertarik menggunakan media pembelajaran karena lebih mudah memahami

materi.

SD Kanisius Eksperimental Mangunan sudah memiliki media pembelajaran. Namun, pada materi bagian-bagian tubuh hewan belum ada media pembelajaran dengan bentuk tiga dimensi.

86 Berdasarkan triangulasi pada bagan 4.1 dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi pembelajaran bagian-bagian tubuh hewan. Siswa mengalami kesulitan karena banyaknya materi sehingga sulit untuk diingat. Guru pun mengalami kesulitan dalam penyampaian. Hal tersebut menjadi permasalahan karena ketersediaan media pembelajaran pada materi bagian-bagian tubuh hewan masih terbatas sehingga dalam penggunaannya kurang optimal.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA pada materi bagian-bagian tubuh hewan. Saat melakukan wawancara, siswa menjelaskan bahwa materi tersebut sulit dipahami karena siswa belum mengetahui bentuk bagian hewan dan kegunaan yang dimaksud. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang pernah dilakukan sebelumnya, bahwa siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa juga kurang mampu menjawab soal secara mandiri dengan jawaban yang tepat. Saat melakukan wawancara dengan guru, guru memberikan pernyataan bahwa siswa yang mendapat nilai di atas 70 dari 24 siswa adalah 9 anak.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah media pembelajaran yang masih terbatas pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tidak terdapat media pembelajaran IPA di kelas. Berdasarkan hasil wawancara, guru juga menuturkan bahwa beliau lebih sering buku cetak dan memanfaatkan gambar-gambar yang terdapat pada buku cetak sebagai media pembelajaran. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi.

87 4.1.1.2Analisis Kebutuhan

a. Analisis Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas II di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Observasi dilaksanakan pada 1 Agustus 2016. Hasil observasi yang diperoleh yaitu dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA guru menggunakan metode ceramah dan tanya-jawab dengan siswa. Guru juga menggunakan buku cetak sebagai pedoman pemberian materi. Sesekali, guru juga menuliskan poin-poin penting pada papan tulis, sedangkan sebagian siswa mencatat poin-poin tersebut dan ada juga yang asyik bicara dengan temannya.

Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, semua siswa diam seolah-olah takut menjawab soal. Pada saat mengerjakan latihan soal, siswa banyak yang bertanya kepada guru maupun teman sebaya dan membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab soal. Sedangkan sebagian siswa terlihat mengobrol, menunggu giliran untuk bertanya kepada guru. Uraian mengenai karakteristik siswa tersebut, menjadi pertimbangan penting bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

b. Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Peneliti melakukan analisis terhadap media pembelajaran berbasis metode Montesssori berdasarkan empat ciri utama yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, dan auto-education. Peneliti juga menambahkan satu ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu kontekstual. Ciri kontekstual ditambahkan karena dalam pengembangan media pembelajaran peneliti

88 menggunakan benda-benda di sekitar lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal. Selanjutnya, kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan.

c. Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan

Pada analisis kebutuhan, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner instrumen analisis kebutuhan tersebut disusun berdasarkan karakteristik siswa dan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kuesioner tersebut dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk analisis kebutuhan siswa dan 11 pertanyaan untuk kuesioner analisis kebutuhan guru. Pengembangan pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59.

Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu kuesioner tersebut divalidasi supaya layak digunakan. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk, yang dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori. Dalam validasi tersebut, para ahli memberikan penilaian sekaligus komentar sebagai pertimbangan untuk perbaikan kuesioner. Berikut ini adalah hasil validasi kusioner analisis kebutuan untuk guru yang dituangkan dalam tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli

Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,90

II 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,90

89 Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.12 didapatkan rerata skor 3,90. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 171.

Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa. Instumen tersebut divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli

Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 42 3,82

II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 3,90

III 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Rerata 43 3,91

Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada tabel 4.14 diperoleh rerata skor 3,91. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.2 halaman 179.

Selain divalidasi, kuesioner juga diuji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan yang diberikan. Uji keterbacaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat

90 pertanyaan dilakukan kepada lima orang siswa di SD Kanisius Demangan Baru sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa

Siswa No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3,9 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 3,8 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,8 Rerata 38,2 3,82

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan oleh siswa SD setara pada tabel 4.15, didapatkan rerata skor sebesar 3,82. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran 2.3 halaman 189.

d. Data Analisis Kebutuhan

Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru kelas II. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 12 November 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 11 pertanyaan yang merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.4 halaman 154. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru menjadi gambaran mengenai media

91 pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran bagian- bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Jawaban dari responden juga dihitung dalam presentase dengan menggunakan rumus 3.2 halaman 72. Tabel 4.15 adalah rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru.

Tabel 4. 15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru

No. Item

Indikator Pertanyaan Respon-

den

Persen -tase

1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan

media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang Bapak/Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan! ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

2. Auto-education Apakah penggunaan media pembelajaran

dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA?

(…) Ya Alasan: ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan-

bahan dari lingkungan sekitar?

(…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang Bapak/ Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan! ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang Bapak/Ibu suka? (Boleh

memilih lebih dari satu)

(…) Kayu

2 100%

(…) Kertas 2 100%

(…) Kain

92 (…) Karet

(…) Lainnya,

sebutkan………

5. Menarik Apakah pemberian warna pada media pembelajaran membuat media pembelajaran

lebih menarik?

(…) Ya

2 100%

(…) Tidak

6. Menarik Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………

-

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………

2 100%

7. Auto-

correction

Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menemukan

jawaban yang benar?

(…) Ya Alasan: ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas II?

(…) Ringan (<1,5 kg) 1 50% (…) Sedang (1,5-3kg) 1 50% (…) Berat (>3kg) Alasan: ……… -

9 Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih baik?

(…) Bentuk media pembelajaran 2 dimensi.

Alasan:

………

-

(…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.

Alasan:

………

2 100%

10. Auto-

correction

Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih baik?

(…) Media pembelajaran yang dapat

membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

………

2 100%

(…) Media pembelajaran yang tidak dapat

membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

………

93 Berdasarkan analisis kebutuhan untuk guru pada tabel 4.15 terdapat sepuluh soal yang perlu diisi oleh guru. Selain memilih jawaban yang sudah disediakan, guru juga memberikan deskripsi yang terdapat dalam kuesioner analisis kebutuhan. Adanya deskripsi pada setiap jawaban bertujuan untuk memperkuat pilihan jawaban yang dipilih. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan

No. Item

Jawaban Kode Respon

-den

1 (…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang Bapak/Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan! Kartu 1 Gambar 2 2 (…) Ya Alasan: ………

anak-anak lebih mudah mengerti dan memahami.

2 menarik minat siswa 2

3 (…) Ya

Sebutkan dan jelaskan!

………

Ayam 1

botol bekas 2

6 (…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……… Hijau 2 biru muda 2 Oranye 1 merah muda 2 Kuning 2 7 (…) Ya Alasan: ………

siswa dapat menemukan jawaban secara mandiri

1 siswa mengetahui letak

kesalahan

1

8 (…) Ringan (<1,5 kg) bahan mudah diangkat

oleh siswa, misalnya dari plastik

1

(…) Sedang (1,5-3 kg) dari bahan yang kuat,

supaya media awet dan tahan lama.

1

9 (…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan:

………

mirip aslinya, jelas dan menarik.

94

10 (…) Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

………

anak belajar mandiri dan semakin mempunyai kemauan untuk mencoba

mencari jawaban yang benar.

1

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa sebanyak dua guru atau 100% guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Gambar dan kartu merupakan contoh media pembelajaran yang digunakan oleh guru (lihat tabel 4.16). Selain itu, sebanyak 100% guru setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Pendapat guru tersebut menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

Selain itu, 100% guru pernah membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar antara lain hewan seperti ayam dan botol bekas. Sebanyak 100% guru lebih menyukai kertas dan kayu sebagai bahan pembuatan media pembelajaran dan sebanyak 50% guru menyukai media pembelajaran dengan bahan plastik. Pembuatan media pembelajaran ini juga memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Berdasarkan bahan- bahan yang dipilih guru, peneliti mempertimbangkan bahan pembuatan media pembelajaran.

Pembuatan media pembelajaran ini mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 100% guru menyetujui bahwa penambahan warna pada media pembelajaran dapat menarik siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil rekapitulasi, sebanyak 100% guru memilih warna cerah. Guru memilih warna hijau, biru muda, oranye, merah muda dan kuning (lihat pada tabel 4.16). Warna yang dipilih oleh

95 guru tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pewarnaan media pembelajaran.

Ciri lain yang dikembangkan adalah auto-correction. Sebanyak 50% guru memilih bahwa dalam menggunakan media pembelajaran siswa dapat mengetahui jawaban yang benar secara mandiri. Sebanyak 50% guru juga lebih memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengetahui kesalahannya sendiri. Pendapat yang diungkapkan guru tersebut, menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

Ciri yang terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah bergradasi. Sebanyak 100% guru menyukai media pembelajaran dengan bentuk tiga dimensi. Alasannya, dengan menggunakan media tiga dimensi sisa dapat mengetahui wujud benda yang menyerupai atau mirip sehingga lebih jelas dan menarik. Selain itu, sebanyak 50% guru memilih berat media pembelajaran yang ringan (<1,5 kg) yang terbuat dari bahan kertas atau plastik. Sedangkan 50% guru memilih berat media pembelajaran yang sedang (1,5-3 kg) yang terbuat dari bahan yang kuat agar awet. Pendapat guru tersebut menjadi pertimbangan peneliti dalam pembuatan media pembelajaran.

Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh oleh siswa kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa 15 November 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari sepuluh pertanyaan yang merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis

96 kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.5 halaman 197. Hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak di kelas II. Jawaban dari responden juga dihitung dalam presentase dengan menggunakan rumus 3.2 halaman 72. Berikut rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa ynag disajikan pada tabel 4.17.

Tabel 4. 17 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Indikator Kalimat Pertanyaan Responden Persentase

1. Auto-

education

Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

15 100% (…) Tidak

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan!

-

2. Auto-

education

Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami

materi IPA? (…) Ya Alasan:……… 15 100% (…) Tidak Alasan:……… - 3. Kontekstu al

Apakah kamu pernah menggunakan benda- benda yang ada di sekitarmu untuk belajar

IPA?

(…) Ya

15 100%

(…) Tidak

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan!

………

-

4. Kontekstu al

Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? (Boleh

memilih lebih dari satu) (…) Kayu 7 46,67% (…) Kertas 11 73,33% (…) Kain 8 53,33% (…) Plastik - (…) Karet 11 73,33% (…)Lainnya,sebutkan -

97

5. Auto-

correction

Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk

menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya

Alasan:………

15 100%

(…) Tidak

Alasan:……… -

6. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuat alat peraga lebih

menarik?

(…) Ya

15 100%

(…) Tidak - 6,67%

7. Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………

2 13,33%

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………

13 86,67%

8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan?

(…) Ringan (<1,5 kg) 10 66,67% (…) Sedang (1,5-3 kg) 3 20% (…) Berat (>3kg) Alasan: ……… 2 13,33% 9. Auto- correction

Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya

ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:

………

15 100%

(…) Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran.

Alasan:

………

-

10. Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Media pembelajaran yang berbentuk datar

(2 dimensi). Alasan:

………

4 26,67%

(…) Media pembelajaran yang berbentuk timbul (3 dimensi).

Alasan:

………

11 73,33%

Selain memilih jawaban yang sudah disediakan, siswa juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan yang dapat memperkuat pilihan jawaban

98 dalam kuesioner analisis kebutuhan. Tabel 4.18 merupakan deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analsis kebutuhan siswa.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan

No.

Item Jawaban Kode Responden

1. (...) Ya

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan! Kartu 6 Gambar 9 2. (..) Ya Berikan alasanmu! Lebih jelas 12 Lebih paham 2 Cepat paham 1 3. (...) Ya

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan! Tanaman hidup 13 Penggaris 1 Botol 1 5. (...) Ya Berikan alasanmu! Lebih jelas 7 Lebih mudah 8 7. (...) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

Abu-abu 2

Hitam 1

Coklat 1

(...) Warna cerah Sebutkan contoh warnanya!

Merah 6 Kuning 5 Merah muda 4 Biru 4 Hijau 5 Oranye 4 Putih 2 8. (..) Ringan (<1,5 kg) Berikan alasanmu Lebih ringan 5 Mudah diangkat 2 Mudah dipegang 3 (..) Sedang (1,5–3 kg) Berikan alasanmu

Tidak terlalu berat 3 (..) Berat (>3 kg)

Berikan alasanmu

Lebih berat 2

9. (…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran.

Alasan:

Lebih paham 13

Lebih baik 2

10. (…) Media pembelajaran yang berbentuk

datar (2 dimensi). Alasan:

Lebih jelas 4

(…) Media pembelajaran yang berbentuk

timbul (3 dimensi). Alasan:

Lebih jelas 9

99 Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui kuesioner analisis kebutuhan siswa pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa sebanyak 15 siswa atau 100 % siswa pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah kartu dan gambar (lihat tabel 4.18). Lima belas siswa atau 100 % juga menyetujui bahwa media pembelajaran dapat membantu dalam memahami materi IPA. Alasannya karena dengan menggunakan media pembelajaran dapat membuat siswa lebih jelas, lebih paham, dan cepat paham (lihat tabel 4.18). Hal tersebut berdasarkan ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu auto-education. Maka, menjadi pertimbangan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran karena penggunaan media dapat membuat materi lebih jelas dan mudah menangkap materi pembelajaran.

Selanjutnya, peneliti menambahkan ciri kontekstual pada media pembelajaran berbasis metode Montessori yang berkaitan dengan penggunaan benda-benda maupun bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Sebanyak 100% siswa pernah menggunakan media pembelajaran untuk mempelajari IPA. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain tanaman hidup, penggaris, dan botol. Selain itu, siswa juga memilih bahan pembuatan media pembelajaran yang disukai. Hasilnya, sebanyak 46,67% siswa menyukai bahan dari kayu, sebanyak 73,33% siswa menyukai bahan dari kertas, sebanyak 53,33% siswa menyukai bahan dari kain, dan sebanyak 73,33% siswa menyukai bahan dari karet. Bahan- bahan yang dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

100 Selanjutnya peneliti menambahkan ciri menarik pada media pembelajaran. Sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa pemberian warna pada media pembelajaran membuat media pembelajaran lebih menarik. Sebanyak 86,67% siswa menyukai media pembelajaran dengan pewarnaan yang cerah. Warna cerah yang disarankan siswa adalah merah, kuning, merah muda, biru, hijau, oranye, dan putih (lihat tabel 4.18). Selain itu, sebanyak 13,33% siswa memilih warna gelap. Warna gelap yang disarankan siswa yaitu hitam, abu-abu, dan coklat (lihat tabel 4.18). Pemilihan warna yang dilakukan oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu penggunaan warna cerah dan warna gelap dari warna-warna yang disarankan.

Peneliti juga menambahkan ciri auto-correction pada pengembangan media pembelajaran. Sebanyak 100% siswa menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar, karena menurut siswa supaya lebih jelas dan lebih mudah saat memahami suatu materi. Selanjutnya, sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa siswa dapat mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasannya yang paling dominan adalah supaya siswa menjadi lebih baik dan lebih paham ketika mengetahui kesalahannya. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada ciri auto-correction tersebut, menjadi pertimbangan peneliti untuk membuat media pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar dan dapat membantu siswa mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran.

101 Ciri terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah bergradasi. Berdasarkan berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan siswa kelas II, sebanyak 66,67% siswa memilih media pembelajaran yang ringan supaya mudah dibawa atau dipegang, 20% lainnya memilih media pembelajaran yang sedang, dan 13,33% lainnya memilih media pembelajaran yang berat. Oleh karena itu, peneliti mempertimbangkan untuk menggunakan media pembelajaran yang ringan sesuai dengan banyaknya siswa yang memilih berat yang ideal. Selain itu, sebanyak 26,67% siswa menyukai media pembelajaran yang berbentuk datar (dua dimensi), dan sebanyak 73,33% siswa memilih media pembelajaran yang berbentuk timbul (tiga dimensi). Berdasarkan hasil analisis bentuk media pembelajaran tersebut, makan menjadi pertimbangan peneliti untuk membuat media pembelajaran dengan bentuk datar dan bentuk timbul.

Hasil jawaban kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa memberikan gambaran bagi peneliti mengenai penggunaan media pembelajaran selama pembelajaran IPA. Pembuatan media pembelajaran mempertimbangkan ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu auto-correction, auto-education, menarik, dan bergradasi. Selain itu, peneliti juga menambahkan ciri kontestual pada media pembelajaran dengan memanfaatkan beberapa bahan dasar yang dapat ditemui di lingkungan sekitar, yaitu kayu, plastik dan kertas. Bahan tersebut dipilih berdasarkan saran yang diberikan guru dan siswa dalam analisis kebutuhan guru dan siswa.

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data, maka peneliti melakukan triangulasi teknik. Triangulasi teknik

102 dilakukan sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran, yaitu dengan melihat permasalahan yang dialami dan kebutuhan media pembelajaran dari guru dan siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data disajikan dalam bagan 4.2.

Dokumen terkait