• Tidak ada hasil yang ditemukan

TTE Mengungkapkan Harapan/Keinginan

Dalam dokumen BAB II ANALISIS DATA (Halaman 35-40)

Harapan adalah berkeinginan supaya terjadi. TTE mengungkapkan harapan/keinginan adalah tindak tutur yang diungkapkan oleh P yang menginginkan sesuatu terjadi.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 4 meme yang tergolong TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Untuk memahami TTE mengungkapkan harapan/keinginan dapat diperhatikan pada contoh berikut.

Data 32 (A/18)

Penulisan tuturan di atas Mbok aku di jak lungo neng endi ngono lho cah, ben iso gawe status otewe „Mbok aku diajak pergi kemana gitu lho cah, supaya bisa membuat status otw‟. Penulisan di jak berasal dari kata di+ajak yang seharusnya digabung, neng seharusnya ning, dan endi seharusnya ngendhi. Data di atas terdapat tiga bentuk campur kode yaitu

bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Kreator di sini memberikan inovasi dengan memasukkan kata otewe yang seharusnya ditulis otw. Otw merupakan singkatan dari bahasa Inggris yang berarti on the way yang artinya jalan.

TTE di atas termasuk dalam TTE mengungkapkan harapan/keinginan sebagai penanda lingualnya mbok aku diajak lungo ning ngendhi ngono lho cah „Mbok aku diajak pergi kemana gitu lho cah‟. P menginginkan untuk diajak pergi oleh MT, agar P bisa membuat status otw dalam statusnya nanti. Dalam hal ini status berhubungan dengan penggunaan sosial media. Sosial media sebagai tempat para penggunanya untuk membuat status agar diketahui dan dikomentari oleh para pengguna sosial media yang lain. Sehingga apabila P diajak keluar oleh MT, berarti P bisa membuat status otw seperti apa yang diharapkan oleh P.

Data 33 (A/27)

Penulisan tuturan di atas Aku pengen: 1. Wedang Kopi panas, 2. Arem-arem, 3. Tahu isi, 4. Karo mbok tunggoni nek sandingku „Aku ingin: 1. Kopi panas, 2. Arem-arem, 3. Tahu isi, 4. Sama kamu yang menunggu di sampingku‟. Penulisan kata pengen yang tepat adalah pengin.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan sebuah keinginan. Sebagai penanda

lingualnya yaitu pengin. P mempunyai sebuah keinginan seperti meminum kopi panas, makan arem-arem, makan tahu bakso, dan ditemani oleh MT yang berada disamping P.

Data 34 (A/37)

Tuturan di atas tertulis Aku lo uwes tangi!! kowe ora pengen ngucapke opo ngono??. Penulisan yang tepat dari tuturan tersebut adalah Aku lho wis tangi!!. Kowe ora pengin ngucapke apa ngono?? „Aku lho sudah bangun!!. Kamu tidak ingin mengucapkan apa begitu??.‟

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Sebagai penanda satuan lingualnya kowe ora pengin ngucapke apa ngunu?? „kamu tidak ingin mengucapkan apa begitu??‟. Dalam tuturan tersebut P mempunyai keinginan ada seorang yang mengucapkan sesuatu ketika P bangun tidur. Dalam gambar tersebut sebagai penegas bahwa situasi tersebut terjadi di pagi hari. Sehingga harapan P mendapatkan ucapan salam selamat pagi atau ucapan yang lainnya. Warna merah pada kata tangi dan apa ngunu sebagai penegas yang berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

Data 35 (A/20)

Tuturan di atas tertulis Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya. Opo meneh nambah siji mesti luwih sukses „Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya. Apalagi menambah satu pasti lebih sukses‟. Penulisan mesti yang tepat adalah mesthi „pasti‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Dalam ungkapan dibalik pria sukses pasti ada satu wanita hebat dibelakangnya, kreator sengaja menambahkan dengan kalimat Apa meneh nambah siji mesthi luwih sukses. Arti ungkapan “Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya” yakni bagi para pria yang memiliki pasangan hidup, sosok wanita mempunyai pengaruh yang amat sangat besar dalam kehidupan seorang pria. Sosok wanita menjadi penentu kesuksesan pria yaitu sosok wanita yang dengan setia berada disampingnya sebagai penyemangat.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Satuan lingual Apa meneh nambah siji mesti luwih sukses sebagai penanda bahwa P berharap ada lebih dari satu wanita dibelakangnya, dengan harapan akan lebih sukses dari hanya sekedar satu wanita yang ada dibelakangnya.

Data 36 (A/6)

Tuturan di atas tertulis Ra perlu kok koe kudu perfect, kudu ndue iki kui lan segalane, cukup koe perhatian sayang lan setia kui wes gawe aku bahagia banget „Tidak perlu kok kamu harus perfect, harus mempunyai ini itu dan segalanya. Cukup kamu perhatian, sayang dan setia. Itu sudah membuat saya bahagia sekali‟. Penulisan yang tepat raperlu seharusnya dipisah menjadi ora perlu, kata ndue seharusnya nduwe, kata koe seharusnya kowe, kata kui seharusnya kuwi, kata wes seharusnya wis. Terdapat tiga campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kreator memberikan inovasi dengan memasukkan kata perfect yang dalam bahasa Indonesia berarti „sempurna‟ ke dalam tuturannnya tersebut.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan atau keinginan yang ditandai oleh keseluruhan tuturan tersebut. P mempunyai keinginan kepada MT dengan cukup perhatian, sayang dan setia. Itu sudah membuat P bahagia tanpa perlu harus perfect, harus mempunyai ini itu dan segalanya.

Data 37 (A/11)

Tuturan di atas tertulis Pengen layat tp wonge rung mati. Penulisan yang tepat dari tuturan tersebut adalah Pengin layat tapi wonge durung mati „Ingin bertakziah tetapi orangnya belum meninggal‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mempunyai keinginan. Tampak pada tuturan pengin layat, tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari TTE mempunyai keinginan. P mempunyai keinginan untuk bertakziah akan tetapi orang yang dimaksud belum meninggal. TTE di atas dilatarbelakangi oleh sesuatu yang membuat P membenci MT atas suatu hal sehingga membuat P ingin melihat MT meninggal saja daripada hidup.

Dalam dokumen BAB II ANALISIS DATA (Halaman 35-40)

Dokumen terkait