• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II ANALISIS DATA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ANALISIS DATA

Analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam sebuah penelitian. Tahap ini dilakukan untuk menemukan jawaban-jawaban yang berhubungan dengan rumusan masalah. Pada pembahasan penelitian “Tindak Tutur Ekspresif Meme Berbahasa Jawa dalam Situs Jejaring Sosial” ini, penulis mengkhususkan pada 2 hal, yaitu (a) Bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam Meme Berbahasa Jawa dalam Situs Jejaring Sosial (MBJDS), (b) Bentuk penyimpangan terhadap prinsip kesantunan Jawa dalam Meme Berbahasa Jawa dalam Situs Jejaring Sosial (MBJDS).

A. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif Meme Berbahasa Jawa dalam Situs Jejaring Sosial

Pada penelitian tindak tutur ekspresif dalam MBJDS ditemukan 14 jenis tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif tersebut meliputi TTE mengejek, TTE mengeluh, TTE menolak, TTE menyindir, TTE mengungkapkan rasa sedih, TTE mengungkapkan kekesalan/jengkel, TTE mengungkapkan rasa heran, TTE mengungkapkan rasa kaget, TTE mengungkapkan harapan/keinginan, TTE mengungkapkan rasa takut, TTE membanggakan diri sendiri atau sombong, TTE mengungkapkan minta

(2)

maaf, TTE mengungkapkan rasa marah, dan TTE mengungkapkan rasa syukur. Berikut uraian tindak tutur tersebut.

1. TTE Mengejek

Mengejek adalah tindakan mengolok-olok, menertawakan, menghinakan. TTE mengejek adalah tindakan mengolok-olok yang dilakukan oleh P untuk mengejek orang lain.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 8 meme yang tergolong TTE mengejek.Untuk memahami TTE mengejek, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 1 (A/46)

Tuturan di atas tertulis Cangkemu koyo silit pitik. Penulisan yang tepat adalah Cangkemmu kaya silit pitik „Mulutmu seperti dubur ayam‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE mengejek. Sebagai penanda lingualnya adalah keseluruhan tuturan cangkemmu kaya silit pitik „mulutmu seperti dubur ayam‟. P mengejek dengan menuturkan kata-kata seolah menghina orang yang dituju, dan terdapat kata silit pitik „dubur ayam‟ sebagai perumpamaan kepada objek yang diejek. Tuturan P tersebut secara langsung dapat melukai perasaan MT. Warna merah pada kata cangkemmu „mulutmu‟

(3)

sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian. Selanjutnya gambar ayam dengan pose menungging mempertegas bahwa mulut MT seperti apa yang dimaksudkan oleh P.

Data 2 (A/9)

Tuturan di atas tertulis Bècik ketitik ölö rupamu. Penulisan yang benar seharusnya Becik ketitik, ala rupamu „baik terlihat atau diketahui, jelek mukamu‟. TTE di atas termasuk dalam TTE mengejek yang terungkap dalam bentuk purwakanthi.

Bunyi purwakanthi yang sebenarnya adalah becik ketitik ala ketara yang bermakna „yang baik akan terlihat atau diketahui, yang buruk pun demikian‟. Namun oleh kreator sengaja dipelesetkan dengan mengganti kata ketara „jelas‟ menjadi kata rupamu „mukamu‟. Satuan lingual ala rupamu menjadi penanda bahwa tuturan tersebut bermaksud mengejek muka MT dengan standar penilaian P.

(4)

Penulisan tuturan di atas Duitmu mesti wis entek. Ketok, auramu peteng raimu semrawut „Uangmu pasti habis. Terlihat, auramu gelap wajahmu berantakan‟. Penulisan duit yang tepat seharusnya dhuwit „uang‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengejek sebagai satuan penanda lingualnya Ketok, auramu peteng raimu semrawut. P sangat merendahkan MT dengan mengatakan aura MT gelap wajahnyapun ikut berantakan. Kata semrawut memiliki kesan sedikit kasar jika disamakan dengan wajah seseorang sehingga secara langsung menyakiti hati MT. Melalui tuturan tersebut P bermaksud mengejek MT dikarenakan MT tidak mempunyai uang sehingga terkesan auranya gelap sedangkan wajahnya berantakan.

Data 4 (A/30)

Tuturan di atas tertulis Inggris Jawa. Your head was blown: Ndasmu njeblug „Inggris Jawa. Your head was blown: Kepalamu pecah‟. Penulisan ndas yang tepat seharusnya ndhas „kepala‟. Kreator memberikan inovasi berupa tuturan berbahasa asing (bahasa Inggris) Your head was blown, yang dikonversikan ke dalam bahasa Jawa maksudnya ndhasmu njeblug „kepalamu pecah‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengejek sebagai satuan penanda lingualnya ndhasmu

(5)

njeblug „kepalamu pecah‟. P secara langsung menghina MT dengan merendahkannya bahwa kepala MT pecah. Kata ndhas dalam bahasa Jawa memang terkesan kasar untuk dikatakan kepada orang lain, sehingga jika seorang menggunakan kata tersebut akan terkesan merendahkan orang lain bahkan membuat orang yang dikatakan sakit hati.

Data 5 (A/5)

Tuturan di atas tertulis Pilih rabi rondho sing penuh kasih sayang daripada rabi prawan tapi pecicilan ora karuan „Memilih menikah dengan janda yang penuh kasih sayang daripada menikah dengan perawan tetapi kebanyakan gaya tidak pada tempatnya‟. Tuturan tersebut terdapat dua campur kode yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengejek sebagai penanda lingualnya ketimbang „daripada‟. Karena dilihat dari tuturannya tersebut, P sebenarnya bermaksud menghina perempuan yang masih perawan dengan cara yang terus terang bahwa perempun perawan itu kebanyakan gaya tidak pada tempatnya. Padahal itu semua tidak sesuai dengan analogi yang P lihat semuanya. Tetapi P langsung mengungkapkan secara terus terang tanpa ada sindiran halus sehingga bisa saja tuturan tersebut melukai semua perempuan yang masih perawan. P membandingkan perempuan dengan janda bahwa

(6)

menurut analogi yang penutur lihat bahwa perawan memiliki perilaku yang tidak sewajarnya tidak seperti janda yang penuh dengan rasa kasih sayang.

Data 6 (A/44)

Tuturan di atas tertulis Piye skripsimu? wis tekan bab pira? Bab…blas..!!!. Penulisan yang benar adalah Piye skripsimu?. Wis tekan bab pira?. Bab…blas..!!! „Bagaimana skripsimu?. Sudah sampai bab berapa?. Le…wat!!!‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengejek dengan penanda lingual bab…blas..!!! „lewat‟. P memberikan pertanyaan kepada MT mengenai skripsinya. Tetapi secara langsung P memberikan jawaban dengan kesan merendahkan MT dengan jawaban bab…blas..!!! „lewat‟, bukan dengan jawaban bab 1, bab 2, ataupun bab 3. Dengan penekanan intonasi yang memanjang semakin mempertegas bahwa tuturan di atas termasuk dalam TTE mengejek. Karena dilihat dari tuturannya, P sebenarnya bermaksud mengejek MT yang secara langsung dapat melukai perasaan MT.

(7)

Data 7 (A/29)

Penulisan tuturan di atas Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Mantanmu wes neng penghulu, kenopo kowe iseh dewean „Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Mantanmu sudah di penghulu, kenapa kamu masih sendirian‟. Penulisan yang tepat wes seharusnya wis „sudah‟, kata neng seharusnya ning „di‟, kenopo seharusnya napa „kenapa‟, ke tepian seharusnya digabung menjadi ketepian. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Bunyi pantun yang sebenarnya adalah Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Namun oleh kreator sengaja dipelesetkan dengan mengganti kalimat Mantanmu wis ning penghulu, napa kowe iseh dewean.

Pada tuturan TTE mengejek di atas terungkap dalam bentuk konsep pantun. Kalimat pertama adalah pengantar sebagai penarik perhatian yang bertuliskan kalimat dengan bahasa Indonesia, sedangkan kalimat kedua adalah isinya yang bertuliskan kalimat dengan bahasa Jawa. Satuan lingual Mantanmu wis ning penghulu, napa kowe iseh dewean „Mantanmu sudah di penghulu, kenapa kamu masih sendirian‟, sebagai

(8)

penanda lingual TTE mengejek yang secara langsung mengenai sasaran MT. Dalam tuturan tersebut P sebenarnya bermaksud merendahkan MT.

Data 8 (A/43)

Tuturan di atas tertulis Jare guru fisika: Tekanan berbanding lurus karo gaya. Kesimpulane: yen uripmu kakean tekanan berarti dapuranmu kakean gaya „Kata guru fisika: Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Kesimpulannya: Jika hidupmu kebanyakan tekanan berarti dirimu kebanyakan gaya‟. Tuturan tersebut terdapat dua campur kode antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

Tuturan yang disampaikan P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengejek. Tampak pada tuturan yen uripmu kakean tekanan berarti dapuranmu kakean gaya. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari TTE mengejek karena dilihat dari tuturan tersebut, P sangat merendahkan MT dengan mengatakan hal tersebut. Tuturan tersebut secara langsung menyakiti hati MT. Kata dapuranmu oleh masyarakat Jawa diasumsikan mempunyai konotasi yang negatif dan terkesan kasar bila diucapkan kepada orang lain. Melalui tuturan tersebut P bermaksud mengejek MT yang hidupnya banyak tekanan berarti MT kebanyakan gaya walapun sebelumnya P menyamakan hidup MT dengan ilmu fisika.

(9)

2. TTE Mengeluh

Mengeluh adalah mengatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). TTE mengeluh adalah tindakan keluhan yang dilakukan P kepada MT sebagai ungkapan perasaan susah atau kesulitan karena suatu penderitaan yang berat, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 4 meme yang tergolong TTE mengeluh. Untuk memahami TTE mengeluh dapat diperhatikan pada contoh berikut.

Data 9 (A/3)

Tuturan di atas tertulis Pengen nikah nanging karo sopo. Penulisan yang benar adalah Pengin nikah nanging karo sapa? „Ingin menikah tetapi dengan siapa?‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk dalam TTE mengeluh, satuan lingual karo sapa „dengan siapa‟ sebagai penanda adanya TTE keluhan. P menyatakan keluhannya kepada MT bahwa P memiliki sebuah keinginan untuk menikah, akan tetapi P tidak mempunyai pasangan untuk dijadikan sebagai pendamping hidup. Tanda tanya setelah kata sapa semakin mempertegas dengan siapakah P ingin menikah.

(10)

Data 10 (A/42)

Tuturan di atas tertulis Urip kuwi wang sinawang, aku nyawang de’e, de’e nyawang sing liyane „Hidup itu saling melihat, aku melihat dirinya, dirinya melihat yang lainnya‟. Tulisan de’e yang benar adalah dheke „dia, mereka‟. Penulisan wang sinawang seharusnya ditulis wang-sinawang. Wang-sinawang merupakan istilah pitutur wong Jawa yang mempunyai arti saling melihat. Maksudnya adalah seorang yang menganggap atau menilai orang lain lebih baik dari dirinya, belum tentu lebih baik dari apa yang dilihatnya atau bahkan sebaliknya.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE mengeluh. Satuan lingual penanda TTE mengeluh adalah keseluruhan tuturan Urip kuwi wang-sinawang, aku nyawang dheke, dheke nyawang sing liyane „Hidup itu saling melihat, aku melihat dirinya, dirinya melihat yang lainnya‟. P mengeluhkan ketika melihat seorang yang dikaguminya, tetapi yang dilihat ternyata melihat yang lainnya. Padahal apabila dikaitkan dengan istilah wang-sinawang pada kalimat aku nyawang dheke, dheke nyawang sing liyane „ketika P melihat MT, MT melihat yang lainnya‟ belum tentu sesuai dengan yang P lihat. Karena mungkin bisa saja MT juga sama-sama melihat P.

(11)

Data 11 (A/22)

Penulisan tuturan di atas Boro-boro melu acara katakan putus. Golek pacar ae angele ra karuan „Jangankan ikut acara katakan putus. Mencari pacar saja sulitnya luar biasa‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Boro-boro „jangankan‟ merupakan bahasa orang Jakarta yang sudah akrab ditelinga masyarakat Jawa. Katakan putus merupakan program drama realita yang tayang di Trans TV setiap hari senin-jumat pukul 14.00 WIB-15.00 WIB yang mengungkap kisah pasangan remaja yang rumit dengan ending permasalahan yang berakhir putus. Pengambilan gambar pada target biasanya menggunakan kamera tersembunyi yang tidak diketahui oleh target sasaran.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE mengeluh ditandai dengan keseluruhan tuturan Boro-boro melu acara katakan putus. Golek pacar ae angele ra karuan „Jangankan ikut acara katakan putus. Mencari pacar saja sulitnya luar biasa‟. Tuturan tersebut menyiratkan perasaan P yang mengeluhkan akan kesusahan yang dirasakannya. P mengungkapkan keluhannya tentang mana mungkin P ikut acara drama realita katakan putus, mencari pacar saja sulitnya luar biasa. Karena untuk mengikuti drama realita tersebut P harus mempunyai

(12)

pasangan dan permasalahan dengan pasangannya, agar dalam hubungan tersebut tim dari katakan putus bisa membantu dalam menyelesaikannya. Untuk mengintai target menggunakan kamera tersembunyi yang telah dipasang oleh tim katakan putus. Sehingga tidak mungkin P mengikuti drama realita katakan putus karena P merasa tidak mempunyai pasangan.

Data 12 (A/21)

Tuturan di atas tertulis Curhat ambi kipas angin jawabane gur gedhek-gedhek tok „Curhat dengan kipas angin jawabannya hanya geleng-gelang kepala‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Kata curhat merupakan singkatan dari curahan hati yakni menceritakan sesuatu yang dirasakan entah itu perasaan senang, sedih, kecewa atau lain sebagainya kepada seseorang yang dipercaya.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengeluh. Tampak pada tuturan gur gedhek-gedhek tok „hanya geleng-geleng kepala‟, merupakan penanda lingual dari TTE mengeluh karena dilihat dari tuturan tersebut menyiratkan perasaan P yang mengeluh akan kipas anginnya yang hanya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri walaupun pada kenyataannya kipas angin bukan obyek yang bisa diajak

(13)

curhat. Karena kipas angin bukan makhluk hidup dan hanya benda mati yang tidak bergerak kecuali digerakkan dengan daya listrik.

3. TTE Menolak

Menolak adalah tidak menerima pemberian dan tawaran orang lain. TTE menolak adalah ungkapan perasaan P kepada MT untuk tidak menerima sebuah tawaran atau ajakan dari MT.

Dalam MBJDS ditemukan 1 meme yang tergolong TTE menolak. Untuk memahami TTE menolak, dapat diperhatikan pada contoh berikut.

Data 13 (A/32)

Penulisan tuturan di atas Aku cukup segelas kopi tanpo nganggo gulo mergo aku raseneng nganggo pemanis kanggo perkoro seng di takdirke pait. Penulisan yang tepat adalah Aku cukup segelas kopi tanpa nganggo gula merga aku ora seneng nganggo pemanis kanggo perkara sing ditakdirke pait „Saya cukup segelas kopi tanpa memakai gula karena saya tidak suka memakai pemanis untuk sesuatu yang ditakdirkan pahit‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE menolak, sebagai penanda lingualnya tanpa. P menolak memakai gula sebagai pemanis dalam minumannya. P menjelaskan tidak

(14)

menggunakan gula dalam minuman kopinya karena tidak mau memakai pemanis pada kopi yang keberadaan rasanya pahit. Tuturan tersebut merupakan sebuah perumpamaan hidup dengan menjalani apa yang semestinya, mensyukuri setiap nikmat dan menjadikan hidup ini tanpa adanya sebuah rekayasa.

4. TTE Menyindir

Menyindir adalah mengkritik (mencela, mengejek, dan sebagainya) seorang secara tidak langsung atau tidak terus terang. TTE menyindir adalah tindakan yang dilakukan oleh P yang disampaikan secara tidak langsung atau tidak terus terang berupa celaan, ejekan atau sebagainya.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 7 meme yang tergolong TTE menyindir. Untuk memahami TTE menyindir, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 14 (A/14)

Tuturan tertulis Witing PHP jalaran soko ke-GR-an saben dino „Tumbuhnya PHP dikarenakan dari rasa ke-GR-an setiap hari‟. Penulisan

(15)

yang tepat soko seharusnya saka „dari‟ dan kata dino seharusnya dina „hari‟. Tuturan di atas merupakan bentuk campur kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang divariasikan dengan bentuk singkatan seperti PHP dan GR. PHP yang biasa orang sebut dengan Pemberi Harapan Palsu sedangkan GR yang biasa orang sebut gedhe rasa atau kegedhen rasa „terlalu percaya diri‟. Kreator memberikan inovasi dengan mengganti kata yang sebenarnya tresna menjadi PHP dan kulina menjadi ke-GR-an saben dina, yang merupakan pitutur urip wong Jawa dari witing tresna jalaran saka kulina „cinta berawal dari terbiasa‟. Maksudnya adalah seorang dapat jatuh cinta karena sering bertemu atau berinteraksi dengan lawan jenisnya.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE menyindir dengan satuan penanda lingual adalah semua tuturan witing PHP jalaran saka ke-GR-an saben dina „Tumbuhnya PHP dikarenakan dari rasa ke-GR-an setiap hari‟. Tuturan tersebut bermaksud menghina MT, tetapi secara tidak langsung. Akan tetapi tuturan P tersebut mengandung sindiran atau maksud lain yang sebenarnya menghina tetapi dengan sindiran yang terkesan halus.

(16)

Tuturan di atas tertulis Ngomonge tok sing gagah asline ora ana apa apane „Berbicaranya saja yang gagah, kenyataannya tidak ada apa-apanya‟. Penulisan apa apane yang tepat adalah apa-apane karena kata tersebut merupakan kata reduplikasi.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE menyindir. Sebagai penanda lingualnya keseluruhan tuturan Ngomonge tok sing gagah asline ora ana apa-apane „Berbicaranya saja yang gagah, kenyataannya tidak ada apa-apanya‟. Karena dilihat dari tuturan tersebut, P sebenarnya bermaksud menghina MT secara tidak terus terang. Tuturan tersebut terkesan halus, akan tetapi tuturan tersebut mengandung sindiran atau maksud lain. Maksud P yang sebenarnya adalah menghina MT yang pada kenyataanya MT tidak ada apa-apanya, hanya bermodal bicara saja yang terkesan gagah. Lebih diperjelas dengan adanya gambar animasi dengan ekspresi yang sedikit sengit sebagai penekanan dari center point meme di atas. P melakukan sindiran terhadap apa yang P lihat kemudian P menuturkannya dalam bentuk sindiran.

Data 16 (A/47)

Penulisan tuturan di atas Terima kasih PLN omahku peteng, lampune modyarr…!!! „Terima kasih PLN, rumahku gelap lampunya mati‟.

(17)

Terdapat dua campur kode pada tuturan di atas yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Terima kasih yang dalam bahasa Jawa mater nuwun.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE menyindir. Sebagai penanda lingualnya adalah keseluruhan tuturan tersebut yakni Terima kasih PLN omahku peteng, lampune modyarr…!!!. Perusahaan Listrik Negara yang disingkat dengan PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. PLN bertanggung jawab penuh atas urusan listrik yang ada di Indonesia. Tetapi di sini P mengeluhkan pelayanan yang ada di PLN dengan menyindir pelayanan PLN yang membuat listrik dirumahnya padam lampunya mati. Ini berbanding terbalik dengan kata terima kasih yakni membalas budi setelah menerima kebaikan, tapi dalam tuturan tersebut diikuti dengan kata keluh kesah atas pelayanan PLN. P sebenarnya bermaksud menghina PLN, tetapi secara tidak langsung. Kata modyarr..!!! „mati‟ dengan intonasi yang memanjang semakin mempertegas bahwa P merasakan kekecewaan sehingga diluapkan dengan kata kasar.

(18)

Tuturan di atas tertulis Sunah Rosul kuwi yo ngaji ambi sholawatan ora gur kelan kelon ae „Sunah Rosul itu ya ngaji sambil sholawatan, tidak hanya tidur berduaan saja‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE menyindir. Tampak pada tuturan Sunah Rosul kuwi yo ngaji ambi sholawatan ora gur kelan-kelon ae „Sunah rosul itu ya ngaji sambil sholawatan, tidak hanya tidur berduaan saja‟. Tuturan tersebut merupakan keseluruhan penanda lingual dari TTE menyindir karena dilihat dari tuturan tersebut P sebenarnya bermaksud menghina MT, tetapi secara tidak terus terang mengenai siapa obyek yang dituju. P menyindir MT bahwa malam jumat seharusnya melakukan hal-hal yang bermanfaat bukan hanya mencari kesenangan sesaat (kelan-kelon). Kelan-kelon merupakan perumpamaan bagi pasangan yang sudah menikah. Tuturan tersebut terkesan halus akan tetapi tuturan tersebut mengandung sindiran atau maksud lain yang sebenarnya adalah untuk merendahkan orang lain atau bahkan melukai perasaan orang lain karena tidak semua yang dimaksud sesuai dengan analogi yang penutur lihat. Sedangkan dalam tuturan tersebut tidak tertuju kepada pasangan yang sudah menikah atau belum menikah.

(19)

Tuturan di atas tertulis Pacaran kudune saling njaga, ora malah ngrusak „Pacaran itu seharusnya saling menjaga, tidak malah merusak‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE menyindir. Sebagai penanda lingualnya adalah keseluruhan tuturan Pacaran kudune saling njaga, ora malah ngrusak „Pacaran itu seharusnya saling menjaga, tidak malah merusak‟. Karena dilihat dari tuturan tersebut P sebenarnya bermaksud menghina tetapi secara tidak terus terang atau tidak langsung. Tuturan tersebut terkesan halus, akan tetapi tuturan tersebut mengandung maksud lain kepada obyek yang dituju yaitu MT. Menurut P pacaran yang baik adalah dengan menjaga pasangannya, bukan malah merusaknya (hubungan layaknya pasangan yang sudah menikah). Tuturan tersebut mengandung sindiran atau merendahkan orang lain bahkan bisa saja melukai perasaan orang lain. Tuturan tersebut dilatarbelakangi oleh analogi yang pernah P lihat, sehingga tidak semua tuturan tersebut menuju kesemua pihak.

Data 19 (A/8)

Tuturan di atas tertulis Wit gedang cacahe telu, cintaku terhalang brengose bapakmu „Pohon pisang jumlahnya tiga, cintaku terhalang

(20)

kumisnya bapakmu‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

TTE menyindir pada data di atas berbentuk kalimat dengan konsep parikan. Kalimat pertama adalah pengantar sebagai penarik perhatian, sedangkan kalimat kedua adalah isinya. Satuan lingual brengose bapakmu „kumisnya bapakmu‟ sebagai penanda TTE menyindir. P sebenarnya bermaksud menghina MT, tetapi secara tidak terus terang atau secara tidak langsung. Maksud P yang sebenarnya adalah untuk menghina ayah dari MT bahwa kumis yang di maksud galak. Menurutnya ayah MT memiliki sifat yang galak, judes atau terkesan tidak menyenangkan. Kumis tebal dan memanjang oleh sebagian masyarakat diasumsikan seseorang yang memiliki kepribadian jauh dari kesan humoris. Orang-orang yang memiliki kumis tebal dan panjang biasa ditakuti oleh banyak orang karena terkesan menakutkan untuk didekati. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sindiran yang diungkapkan oleh P bermaksud menyindir kumis dari bapak MT dan kumis yang dimaksudkan adalah kegalakan atau kejudesan. Warna merah pada kata brengose berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

(21)

Tuturan di atas tertulis Kaose! My Trip My Adventure, adoh sitek golek’i mbokne. Penulisan yang tepat adalah Kaose My Trip My Adventure, adoh sitik goleki mbokne „Kaosnya! My Trip My Adventure, jauh sedikit dicari ibunya‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE menyindir. Sebagai penanda lingualnya adalah adoh sitik goleki mbokne „jauh sedikit dicari ibunya‟. Karena pada kenyataannya program my trip my adventure dilakukan ditempat-tempat yang jauh yang belum dijamah banyak orang, tetapi ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan MT yang memakai kaos bertuliskan my trip my adventure tetapi baru berpergian jauh sedikit sudah dicari ibunya. Dalam tuturan tersebut P bermaksud menghina MT, tetapi secara tidak langsung. Tuturan tersebut terkesan halus, akan tetapi tuturan tersebut mengandung sindiran atau maksud lain yang sebenarnya adalah untuk menghina MT. My Trip My Adventure adalah sebuah program adventure yang mengexplore keindahan alam yang ada diseluruh Indonesia, yang tayang setiap hari jumat-minggu pukul 08.30 WIB di Trans TV. Program tersebut menjadi tranding topic diseluruh kalangan masyarakat khususnya anak muda yang cinta dengan alam Indonesia, sehingga banyak sekali kaos bermunculan dengan bertuliskan My Trip My adventure.

(22)

5. TTE Mengungkapkan Rasa Sedih

Sedih adalah kesakitan psikologi yang dikaitkan dengan, atau berciri perasaan kekurangan, kehilangan, putus asa, tidak mampu melakukan apa-apa, pilu dan marah. Apabila seorang bersedih, dia merasa kurang bercakap, kurang bertenaga, beremosi dan menangis merupakan satu petunjuk kesedihan. TTE mengungkapkan rasa sedih adalah tindak tutur yang dirasakan P dengan perasaan kurang bercakap, kurang bertenaga, beremosi dan menangis merupakan satu petunjuk kesedihan.

Dalam MBJDS ditemukan 2 meme yang tergolong TTE mengungkapkan rasa sedih. Untuk memahami TTE mengungkapkan rasa sedih, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 21(A/13)

Tuturan di atas tertulis Dompetku koyo brambang, nek di buka marai mbrebes mili mripate, penulisan yang benar yakni Dompetku kaya brambang, nek dibuka marai brebes mili mpripate „Dompetku seperti bawang merah kalau dibuka membuat mengalir air matanya‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa sedih. Tampak pada tuturan Dompetku kaya brambang, nek dibuka marai brebes mili mpripate

(23)

„Dompetku seperti bawang merah kalau dibuka membuat mengalir air matanya‟ sebagai bentuk penanda lingual ekspresi sedih dari P atas situasi yang terjadi karena P merasa isi dompetnya kosong dan apabila dibuka membuat menangis seperti halnya melihat bawang merah. Bawang merah dalam konteks tuturan tersebut diibaratkan benda tajam yang bisa membuat si obyek tersebut menangis. Karena pada dasarnya bawang merah merupakan bumbu dapur yang mempunyai bau menyengat dan bila dilihat membuat mata pedih dan bisa mengeluarkan air mata. Gambar dompet yang dibuka kosong dan emoticon menangis semakin mempertegas bahwa suasana dalam tuturan tersebut sedih, walaupun dengan cara mengumpamakan air matanya mengalir seperti halnya melihat bawang merah.

Data 22 (A/28)

Penulisan tuturan di atas Kisah sedih di hari MINGGU (Mususi beras, Isah-isah, Ngliwet sego, Gosok klambi, Gebloki kasur, Umbah-umbah) „Kisah sedih di hari MINGGU (Mencuci beras, Mencuci piring, Memasak nasi, Menyetrika baju, Jemur kasur, Mencuci pakaian)‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

(24)

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk dalam TTE mengungkapkan rasa sedih, sebagai penanda lingualnya yaitu keseluruhan tuturan tersebut. Oleh kreator kata MINGGU menjadi bentuk singkatan dari Mususi beras, Isah-isah, Ngliwet sego, Gosok klambi, Gebloki kasur, Umbah-umbah „Mencuci beras, Mencuci piring, Memasak nasi, Menyetrika baju, Jemur kasur, Mencuci pakaian‟. P mengungkapkan apa yang dirasakan ketika hari minggu tiba. Hari minggu adalah hari libur yang ditunggu banyak orang, yang biasanya hari tersebut digunakan untuk liburan atau sekedar melepas penat. Akan tetapi P menuturkan kesedihannya atas situasi yang dialaminya ketika hari minggu tiba yaitu dengan melakukan aktivitas mencuci beras, mencuci piring, memasak nasi, menyetrika baju, jemur kasur dan mencuci pakaian.Warna merah pada kata minggu berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

6. TTE Mengungkapkan Kekesalan atau Jengkel

Jengkel adalah mendongkol, sebal. TTE mengungkapkan rasa jengkel atau kesal adalah tindak tutur yang dilakukan P sebagai ungkapan dongkol atau kesal terhadap sikap atau tindakan yang dilakukan oleh MT kepadanya.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 3 meme yang tergolong TTE mengungkapkan kekesalan atau jengkel. Untuk memahami TTE mengungkapkan kekesalan atau jengkel, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

(25)

Data 23 (A/41)

Penulisan tuturan di atas Wajik kletik gulo jowo, tiwas di bribik di untal wong liyo. Penulisan yang tepat yaitu wajik kletik gula jawa, tiwas dibribik diuntal wong liya „Wajik kletik gula Jawa, sudah terlanjur di dekati ternyata di ambil orang lain‟.

TTE mengungkapkan rasa kesal/jengkel pada data di atas berbentuk kalimat dengan konsep parikan. Kalimat pertama adalah pengatur sebagai penarik perhatian, kalimat kedua merupakan isinya. Wajik kletik gula Jawa merupakan sebuah parikan Jawa yang biasanya diikuti dengan kalimat luwih becik sing prasaja yang merupakan sebuah wejangan mengenai hidup lebih baik yang bersahaja. Tetapi dalam tuturan di atas oleh kreator dipelesetkan dengan kalimat tiwas dibribik diuntal wong liya „sudah terlanjur di dekati ternyata di ambil orang lain‟. Tuturan tersebut sebagai penanda lingual bahwa si P merasakan kejengkelan dengan situasi yang sedang dialaminya. Kata untal mempunyai persamaan kata dengan kata mangan „makan‟, tetapi dalam konteks meme di atas dipakai untuk menggambarkan kekesalan dan terlihat sedikit kasar untuk diungkapkan kepada orang lain. P mengungkapkan kekesalannya karena sudah terlanjur mendekati orang yang disuka, tetapi ternyata diambil oleh orang lain, sehingga P merasa apa yang sudah dilakukan kepada MT sia-sia.

(26)

Data 24 (A/34)

Tuturan di atas tertulis Iki ati dudu keset seng bar mbuk idak-idak tetep ae welcome. Penulisan yang tepat adalah Iki ati dudu keset seng bar mbok idak-idak tetep wae welcome „Ini hati bukan keset yang setelah kamu injak-injak masih saja welcome‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Kreator memasukkan kata welcome yang dalam bahasa Indonesia selamat datang. Kata welcome sering digunakan pada keset yang berada di lobby hotel, kantor, kampus, dll.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE mengungkapkan rasa jengkel/kesal yang ditandai dengan keseluruhan tuturan Iki ati dudu keset seng bar mbok idak-idak tetep wae welcome „Ini hati bukan keset yang setelah kamu injak-injak masih saja welcome‟. Keset diibaratkan obyek yang walaupun tersakiti masih bisa menerima (welcome). P secara tidak langsung mengungkapkan kekesalannya dengan mengatakan dirinya bukanlah benda seperti halnya keset bertuliskan welcome yang walaupun diinjak-injak oleh banyak orang hanya bisa diam dan masih mampu menerima orang lain dengan lapang dada.

(27)

Data 25 (A/15)

Tuturan di atas tertulis Iki ati uduk bandara, rak usah landing nek gur arep transit. Penulisan yang tepat adalah Iki ati dudu bandara, ora usah landing nek mung arep transit „Ini hati bukan bandara, tidak usah landing kalau hanya transit‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni antara bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Kreator memberikan inovasi dalam memasukkan kata landing dan transit. Penggunaan kata landing (mendarat) dan transit (tempat singgah sementara) adalah kata asing (bahasa Inggris) yang sering dipakai dalam dunia penerbangan dan sudah menjadi hal biasa diucapkan oleh masyarakat Indonesia.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam TTE mengungkapkan rasa jengkel yang terungkap dalam keseluruhan tuturan Iki ati dudu bandara, ora usah landing nek mung arep transit „Ini hati bukan bandara, tidak usah landing kalau hanya transit‟. P merasa jengkel dengan MT, dia mengungkapkan kekesalannya dengan mengibaratkan hatinya bukanlah seperti bandara yang hanya untuk tempat mendarat (landing) jika hanya singgah sementara (transit).Tuturan tersebut dilatarbelakangi oleh P yang mungkin sering tersakiti, sehingga secara tidak langsung P mengungkapkan kekesalannya dengan mengatakan hatinya

(28)

bukan bandara yang hanya sebagai tempat mendaratkan hati untuk sementara.

7. TTE Mengungkapkan Rasa Heran

Heran adalah perasaan seorang yang merasa ganjil atau aneh ketika melihat atau mendengar sesuatu. TTE mengungkapkan rasa heran adalah tindak tutur yang dilakukan P kepada MT sebagai ungkapan perasaan ganjil atau aneh terhadap tuturan atau tindakan MT.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 4 meme yang tergolong TTE mengungkapkan rasa heran. Untuk memahami TTE mengungkapkan rasa heran, dapat diperhatikan pada contoh berikut.

Data 26 (A/40)

Penulisan tuturan di atas sedino gak nge-PING!!! blas, gak kangen ta? Penulisan yang benar adalah Sedina ora nge-PING!!! blas, ora kangen to??? „Seharian tidak nge-PING!!! sama sekali, tidak kangen to?‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Dalam kalimat tersebut juga diselipkan kata nge-PING!!!. Bagi para pengguna BBM dari Blackberry ataupun Android tentu sudah tidak asing lagi mendengar kata PING!!! yang dalam jaringan secara sederhana diartikan sebagai kesiapan perangkat dalam bertranmisi atau berkomunikasi

(29)

antara satu dengan yang lainnya. PING!!! pada BBM juga berguna dan berfungsi sebagai tanda, bahwa salah satu pengguna BBM akan melakukan hubungan komunikasi, sehingga diharapkan pengguna yang di PING!!! dapat merespon dan melakukan jawaban.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa heran. Sebagai penanda satuan lingualnya yaitu sedina ora nge-PING!!! blas „seharian tidak nge-PING!!! sama sekali‟. P merasa heran kenapa seharian MT tidak memberikan kabar lewat BBM. Tuturan tersebut dilatarbelakangi oleh MT yang sebelumnya sering memberi kabar lewat BBM kepada P sehingga sewaktu MT tidak memberikan kabar kepada P, P merasa heran kenapa tidak ada kabar sama sekali dari MT.

Data 27 (A/39)

Tuturan di atas tertulis Malang nang Suroboyo = 98 km, Suroboyo nang Malang = 98km. Lantai dasar nang lantai 25 = 25 Lt, Lantai 25 nang lantai dasar = 25 Lt. Senin nang minggu = 6 dino, minggu nang senin = 1 dino. Kok isooo??. „Malang ke Surabaya = 98 km, Surabaya ke Malang = 98km. Lantai dasar ke lantai 25 = 25 Lt, Lantai 25 ke lantai dasar = 25 Lt. Senin ke minggu = 6 hari, minggu ke senin = 1 hari. Kok bisa??‟. Penulisan

(30)

yang tepat kota Suroboyo yang benar Surabaya dan dino yang benar dina „hari‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa heran. Tampak pada tuturan kok isooo? „kuk bisa?‟ yang merupakan ekspresi heran dari P. P merasa heran karena pergantian hari minggu ke senin yang hanya jatuh 1 hari saja, walaupun pada kenyataanya bahwa hari minggu ke senin memang hanya sehari. Karena biasanya hari minggu dimanfaatkan oleh banyak orang untuk liburan atau sekedar istirahat dari rutinitas yang selama 6 hari dilakukan. Setelah hari minggu berakhir, orang-orang akan kembali lagi menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Sehingga P merasa heran kenapa sudah hari senin lagi dan harus kembali ke rutinitas seperti biasa lagi. Lebih diperjelas lagi dengan penulisan warna merah pada 1 dina „1 hari‟ yang berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

Data 28 (A/38)

Penulisan tuturan di atas Dikerasi ngko jare dijahati!, dialusi malah sak karepe dewe!, di jarne ngko jare kurang perhatian!, di gagas malah ra nggagas!. Penulisan yang tepat dari tuturan tersebut yaitu Dikerasi mengko jare dijahati!, dialusi malah sak karepe dhewe!, dijarne mengko jare kurang perhatian!, digagas malah ora nggagas! „Dikerasi

(31)

nanti bilang jahat!, dihalusi malah sesukamu sendiri!, dibiarkan nanti bilang tidak perhatian!, dipedulikan malah tidak peduli!‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa heran. Sebagai penanda lingualnya adalah Dikerasi mengko jare dijahati!, dialusi malah sak karepe dhewe!, dijarne mengko jare kurang perhatian!, digagas malah ora nggagas! „Dikerasi nanti bilang jahat!, dihalusi malah sesukamu sendiri!, dibiarkan nanti bilang tidak perhatian!, dipedulikan malah tidak peduli!‟. P merasakan keheranan dengan MT karena apa yang dilakukan oleh P yang menurutnya sudah benar belum tentu sesuai dengan yang apa diinginkan oleh MT.

Perlu adanya koreksi tentang kata dasar yang seharusnya digabung tetapi tidak digabung. Penggunaan kata dasar tersebut tidak konsisten dengan kata dasar yang sebelumnya yakni dikerasi tetapi yang lain tidak tepat penggunaannya.

Data 29 (A/23)

Penulisan tuturan di atas Kowe shalat juma’at ben ganteng, nek aku shalat jum’at ben soleh. La mbuk kiro Masjid iki camera 360. Penulisan yang tepat adalah Kowe sholat jumat ben ganteng, nek aku sholat jumat ben sholeh. Lha mbok kira masjid iki camera 360 „Kamu sholat jumat supaya ganteng, kalau aku sholat jumat supaya sholeh. Lha kamu kira

(32)

Masjid itu camera 360‟. Kalimat pertama pada kata juma‟at terjadi typo atau kesalahan pengetikan yang seharusnya jumat. Camera360 adalah sebuah aplikasi di mana para penggunanya bisa mengambil objek gambar dan kemudian mengedit gambar tersebut sesuai dengan hasil foto yang diinginkan. Biasanya memang gambar yang dihasilkan berbeda dengan objek asli yang difoto, tergantung proses pengeditannya. Tetapi pada kenyataannya aplikasi ini cukup banyak diminati oleh kalangan anak muda.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa heran. Sebagai penanda lingualnya semua keseluruhan tuturan tersebut. Di sini P merasa heran dengan MT kenapa pergi ke Masjid hanya untuk terlihat ganteng, sedangkan P merasa kalau ke masjid itu supaya terlihat sholeh. Dalam tuturan di atas ada kaitannya dengan para lelaki yang biasa menggunakan DP(Display Picture) atau membuat status di situs jejaring sosial contohnya DP atau status di BBM yang tertulis “Jumatan dulu biar ganteng”. Tuturan meme di atas dilatarbelakangi dari rasa heran P dengan DP atau status para lelaki di situs jejaring sosial yang memakai DP atau status tersebut. Sehingga P menyamakan kegantengan laki-laki yang membuat status “Jumatan dulu biar ganteng” dengan camera 360 yang bisa membuat si objek terlihat ganteng.

(33)

Data 30 (A/35)

Penulisan tuturan di atas Ibu2 jaman mbiyen nek anake sakit ambil bawang merah/balsem trus di oleske, Nek ibu2 jaman saiki ambil HP trus update status cepet sembuh ya syg. Penulisan yang tepat yaitu Ibu-ibu jaman biyen nek anake lara jipuk brambang terus dioleske, nek ibu-ibu sak iki jipuk HP terus update status ndang mari ya sayang „Ibu-ibu jaman dahulu jika anaknya sakit mengambil bawang merah atau balsem setelah itu dioleskan, kalau ibu-ibu jaman sekarang mengambil HP setelah itu update status cepet sembuh ya sayang‟. Dalam tuturan tersebut ada yang tidak dapat berubah menjadi bahasa Jawa seperti HP dan update status. Tuturan tersebut terdapat 3 campur kode yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa heran. Sebagai penanda lingualnya keseluruhan tuturan tersebut. P merasa heran dengan perbedaan ibu-ibu jaman dahulu dengan ibu-ibu di jaman sekarang yang lebih mementingkan update status daripada segera mengobati anaknya. Update status merupakan luapan suatu perasaan atau apa yang sedang dialami dengan cara dipublikasikan di media sosial agar semua orang yang melihat status tersebut mengetahui mengenai status terbarunya. Hal ini berkaitan dengan

(34)

jejaring sosial yang banyak memberikan fasilitas penggunanya untuk bisa mengupdate status. Warna merah berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

8. TTE Mengungkapkan Rasa Kaget atau Terkejut

Kaget atau terkejut adalah rasa terperanjat terhadap sesuatu.TTE menyatakan rasa kaget atau terkejut adalah tindak tutur yang dilakukan P sebagai ungkapan rasa kaget yang dirasakan oleh P terhadap sesuatu.

Dalam MBJDS ditemukan 1 meme yang tergolong TTE mengungkapkan rasa kaget atau terkejut. Untuk memahami TTE mengungkapkan rasa kaget atau terkejut dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 31 (A/17)

Tuturan di atas tertulis Pak jaluk ibu anyar. Ndengaren jalukmu kok cocok neng atiku tho le?. Penulisan yang tepat adalah Pak jaluk ibu anyar!. Dengaren jalukmu kok cocok nang atiku to le? „Pak minta ibu baru!. Tidak biasanya permintaanmu sesuai dengan yang ada dihatiku to le?.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa kaget, yang ditandai dengan lingual

(35)

dengaren „tidak biasa‟ sebagai bentuk ekspresi kaget dari P atas situasi yang terjadi dengan permintaan dari MT yang menginginkan seorang ibu baru. Gambar meme tersebut semakin mempertegas ekspresi ayahnya yang seolah kaget atas permintaan anaknya yang tidak biasanya. Dalam konteks di atas tidak diketahui apakah ibunya masih ada atau tidak sehingga anaknya mengapa meminta ibu baru.

9. TTE Mengungkapkan Harapan/Keinginan

Harapan adalah berkeinginan supaya terjadi. TTE mengungkapkan harapan/keinginan adalah tindak tutur yang diungkapkan oleh P yang menginginkan sesuatu terjadi.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 4 meme yang tergolong TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Untuk memahami TTE mengungkapkan harapan/keinginan dapat diperhatikan pada contoh berikut.

Data 32 (A/18)

Penulisan tuturan di atas Mbok aku di jak lungo neng endi ngono lho cah, ben iso gawe status otewe „Mbok aku diajak pergi kemana gitu lho cah, supaya bisa membuat status otw‟. Penulisan di jak berasal dari kata di+ajak yang seharusnya digabung, neng seharusnya ning, dan endi seharusnya ngendhi. Data di atas terdapat tiga bentuk campur kode yaitu

(36)

bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Kreator di sini memberikan inovasi dengan memasukkan kata otewe yang seharusnya ditulis otw. Otw merupakan singkatan dari bahasa Inggris yang berarti on the way yang artinya jalan.

TTE di atas termasuk dalam TTE mengungkapkan harapan/keinginan sebagai penanda lingualnya mbok aku diajak lungo ning ngendhi ngono lho cah „Mbok aku diajak pergi kemana gitu lho cah‟. P menginginkan untuk diajak pergi oleh MT, agar P bisa membuat status otw dalam statusnya nanti. Dalam hal ini status berhubungan dengan penggunaan sosial media. Sosial media sebagai tempat para penggunanya untuk membuat status agar diketahui dan dikomentari oleh para pengguna sosial media yang lain. Sehingga apabila P diajak keluar oleh MT, berarti P bisa membuat status otw seperti apa yang diharapkan oleh P.

Data 33 (A/27)

Penulisan tuturan di atas Aku pengen: 1. Wedang Kopi panas, 2. Arem-arem, 3. Tahu isi, 4. Karo mbok tunggoni nek sandingku „Aku ingin: 1. Kopi panas, 2. Arem-arem, 3. Tahu isi, 4. Sama kamu yang menunggu di sampingku‟. Penulisan kata pengen yang tepat adalah pengin.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan sebuah keinginan. Sebagai penanda

(37)

lingualnya yaitu pengin. P mempunyai sebuah keinginan seperti meminum kopi panas, makan arem-arem, makan tahu bakso, dan ditemani oleh MT yang berada disamping P.

Data 34 (A/37)

Tuturan di atas tertulis Aku lo uwes tangi!! kowe ora pengen ngucapke opo ngono??. Penulisan yang tepat dari tuturan tersebut adalah Aku lho wis tangi!!. Kowe ora pengin ngucapke apa ngono?? „Aku lho sudah bangun!!. Kamu tidak ingin mengucapkan apa begitu??.‟

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Sebagai penanda satuan lingualnya kowe ora pengin ngucapke apa ngunu?? „kamu tidak ingin mengucapkan apa begitu??‟. Dalam tuturan tersebut P mempunyai keinginan ada seorang yang mengucapkan sesuatu ketika P bangun tidur. Dalam gambar tersebut sebagai penegas bahwa situasi tersebut terjadi di pagi hari. Sehingga harapan P mendapatkan ucapan salam selamat pagi atau ucapan yang lainnya. Warna merah pada kata tangi dan apa ngunu sebagai penegas yang berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang menjadi perhatian.

(38)

Data 35 (A/20)

Tuturan di atas tertulis Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya. Opo meneh nambah siji mesti luwih sukses „Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya. Apalagi menambah satu pasti lebih sukses‟. Penulisan mesti yang tepat adalah mesthi „pasti‟. Terdapat dua campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Dalam ungkapan dibalik pria sukses pasti ada satu wanita hebat dibelakangnya, kreator sengaja menambahkan dengan kalimat Apa meneh nambah siji mesthi luwih sukses. Arti ungkapan “Di balik pria sukses pasti ada satu wanita hebat di belakangnya” yakni bagi para pria yang memiliki pasangan hidup, sosok wanita mempunyai pengaruh yang amat sangat besar dalam kehidupan seorang pria. Sosok wanita menjadi penentu kesuksesan pria yaitu sosok wanita yang dengan setia berada disampingnya sebagai penyemangat.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan/keinginan. Satuan lingual Apa meneh nambah siji mesti luwih sukses sebagai penanda bahwa P berharap ada lebih dari satu wanita dibelakangnya, dengan harapan akan lebih sukses dari hanya sekedar satu wanita yang ada dibelakangnya.

(39)

Data 36 (A/6)

Tuturan di atas tertulis Ra perlu kok koe kudu perfect, kudu ndue iki kui lan segalane, cukup koe perhatian sayang lan setia kui wes gawe aku bahagia banget „Tidak perlu kok kamu harus perfect, harus mempunyai ini itu dan segalanya. Cukup kamu perhatian, sayang dan setia. Itu sudah membuat saya bahagia sekali‟. Penulisan yang tepat raperlu seharusnya dipisah menjadi ora perlu, kata ndue seharusnya nduwe, kata koe seharusnya kowe, kata kui seharusnya kuwi, kata wes seharusnya wis. Terdapat tiga campur kode dalam tuturan tersebut yakni bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kreator memberikan inovasi dengan memasukkan kata perfect yang dalam bahasa Indonesia berarti „sempurna‟ ke dalam tuturannnya tersebut.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan harapan atau keinginan yang ditandai oleh keseluruhan tuturan tersebut. P mempunyai keinginan kepada MT dengan cukup perhatian, sayang dan setia. Itu sudah membuat P bahagia tanpa perlu harus perfect, harus mempunyai ini itu dan segalanya.

(40)

Data 37 (A/11)

Tuturan di atas tertulis Pengen layat tp wonge rung mati. Penulisan yang tepat dari tuturan tersebut adalah Pengin layat tapi wonge durung mati „Ingin bertakziah tetapi orangnya belum meninggal‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mempunyai keinginan. Tampak pada tuturan pengin layat, tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari TTE mempunyai keinginan. P mempunyai keinginan untuk bertakziah akan tetapi orang yang dimaksud belum meninggal. TTE di atas dilatarbelakangi oleh sesuatu yang membuat P membenci MT atas suatu hal sehingga membuat P ingin melihat MT meninggal saja daripada hidup.

10. TTE Mengungkapkan Rasa Takut

Takut adalah perasaan gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. TTE mengungkapkan rasa takut adalah tindakan yang disampaikan oleh P karena merasa gentar (ngeri) ketika menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 3 meme yang tergolong TTE megungkapkan rasa takut. Untuk memahami TTE mengungkapkan rasa takut, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini

(41)

Data 38 (A/24)

Penulisan tuturan di atas Duch gusti.. Tak rewangi nibo tangi, jebule aku kok di apusi. Jiannn…loro ati..!!!!. Kudu nyemplong kali tapi aku wedi mergo ora iso nglangi „Duch Gusti...Ku korbankan sampai jatuh bangun, ternyata aku hanya dibohongi. Jiannn…sakit hati..!!!!. Harus terjun ke sungai tapi aku takut karena tidak bisa berenang‟. Penulisan kata tangi seharusnya nangi dan kata di apusi seharusnya digabung menjadi diapusi.

TTE di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa takut. TTE mengungkapkan rasa takut ditandai dengan lingual tapi aku wedhi mergo ora iso nglangi „tapi aku takut karena tidak bisa berenang‟ kata wedhi menandakan bahwa P merasa takut apabila terjun ke sungai dan tidak bisa berenang. Penutur berkeinginan terjun ke sungai karena dilatarbelakangi oleh kekecewaan P terhadap perlakuan MT. Sebagai penanda lingualnya Duch gusti.. Tak rewangi nibo nangi, jebule aku kok di apusi. Jiannn…loro ati..!!!! „Duch Gusti... Ku korbankan hingga jatuh bangun, ternyata aku hanya dibohongi. Jiannn…sakit hati..!!!!‟. Ini merupakan bentuk kekecewaan P karena dia sudah berjuang sampai jatuh bangun untuk MT akan tetapi perjuangannya sia-sia, yang ada P hanya dibohongi oleh MT.

(42)

Data 39 (A/25)

Penulisan tuturan di atas Aku ora dolan sek!! Mergo aku wedi di tututi soko mburi ambi team katakan putus. Penulisan yang benar Aku ora dolan sek!!. Merga aku wedhi ditututi saka team katakan putus „Aku tidak main terlebih dahulu!!. Karena aku takut diikuti dari team katakan putus‟. Data di atas terdapat tiga bentuk campur kode yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Kata team berasal dari bahasa Inggris yang artinya kelompok atau regu. Katakan putus merupakan program drama realita yang tayang setiap hari senin-jumat di Trans TV pukul 14.00 WIB-15.00 WIB yang mengungkap kisah pasangan remaja yang rumit dengan ending permasalahan yang berakhir putus. Pengambilan gambar pada target biasanya menggunakan kamera tersembunyi yang tidak diketahui oleh target sasaran.

TTE di atas termasuk dalam TTE mengungkapkan rasa takut sebagai penanda lingualnya aku wedhi ditututi saka team katakan putus „Aku takut diikuti dari team katakan putus‟. P merasakan ketakutan jika ia ingin keluar, karena ia merasa apabila main akan diikuti oleh team dari katakan putus yang siap mengintai P. Warna merah pada katakan putus berfungsi sebagai emphisis atau titik poin penekanan pada pusat yang

(43)

menjadi perhatian. Pada gambar animasi juga mempertegas bahwa P merasakan ketakutan dengan wajah yang biru dengan gigi yang menggigil.

Data 40 (A/26)

Penulisan tuturan di atas Kanggo koncoku. Please ojo sampek onok sek jengenge sianida diantara kita#aku wedi tenan „Untuk temanku. Please jangan sampai ada yang namanya sianida diantara kita#aku takut sekali‟. Terdapat tiga campur kode dalam tuturan di atas yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Penulisan kata ojo yang tepat adalah aja, onok yang tepat ana, kata please merupakan bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia kumohon.

Inovasi kreator di sini sangat terlihat jelas dengan memasukkan kata sianida. Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Atau sianida bisa dikatakan sejenis racun yang mematikan. Sianida menjadi tranding topic dikalangan masyarakat semenjak kasus kematian Wayan Mirna Salihin oleh temannya sendiri Jessica Kumala Wongso yang diduga orang yang telah meracuni temannya sendiri yakni Wayan Mirna Salihin lewat kopi yang telah diberi sianida.

TTE menyatakan rasa takut terlihat jelas dari caption P yang menulis #aku wedi tenan. P memberitahukan kepada MT bahwa jangan

(44)

sampai pertemanannya seperti Wayan Mirna Salihin dan Jessica Kumala Wongso yang harus berakhir dengan kematian.

11. TTE Membanggakan Diri Sendiri atau Sombong

Sombong adalah menghargai diri sendiri secara berlebihan. TTE mengungkapkan rasa sombong adalah tindak tutur yang dilakukan P kepada MT sebagai ungkapan sombong P karena ia merasa mempunyai keunggulan dibandingkan orang lain.

Ditemukan 1 meme yang tergolong TTE Membanggakan Diri Sendiri atau Sombong.Untuk memahami TTE Membanggakan Diri Sendiri atau Sombong, dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 41 (A/33)

Tuturan di atas tertulis Ireng wae aku manis, opo meneh nek putih. Iso diabetes kowe nyawang aku. Hahahahaa „Hitam saja aku manis, apalagi kalau putih. Bisa diabetes kamu melihat aku. Hahahahaaa‟. Penulisan opo yang tepat adalah apa „apa‟.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE membanggakan diri sendiri atau sombong. Sebagai penanda lingualnya adalah keseluruhan tuturan Ireng wae aku manis, apa meneh nek putih. Iso diabetes kowe nyawang aku. Hahahahaa „Hitam saja

(45)

aku manis, apa lagi kalau putih. Bisa diabetes kamu melihat aku. Hahahahaaa‟. P mengungkapkan ekspresi dirinya dengan membanggakan kulitnya yang hitam saja terlihat manis, apalagi kalau kulitnya putih bisa diabetes orang yang melihatnya.

12. TTE Mengungkapkan Minta Maaf

Maaf adalah ungkapan permintaan ampun atau penyesalan.TTE meminta maaf adalah tindak tutur yang dilakukan P sebagai ungkapan permintaan ampun atau penyesalan kepada MT atas kesalahan yang telah dilakukan oleh P.

Dalam MBJDS ditemukan 2 meme yang tergolong TTE Mengungkapkan Minta Maaf. Untuk memahami TTE Mengungkapkan Minta Maaf dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 42 (A/16)

Tuturan di atas tertulis Sepurane mas, aku ora koyo sampean. Ngolehke cewek ndadak butuh bantuan dukun. Penulisan yang tepat adalah Sapurane mas. Aku ora kaya sampeyan, ngolehke wong wedok ndadak butuh bantuane dukun „Mohon maaf mas. Aku tidak seperti Anda, mendapatkan perempuan harus butuh bantuan dukun. Kata sapurane dalam

(46)

masyarakat Jawa biasa dipakai untuk mengungkapkan rasa minta maaf yang ditujukan kepada seseorang yang jauh lebih akrab sebagai mitra kerja, kawan, tetangga atau mereka yang seusia.

TTE mengungkapkan minta maaf terungkap dalam kata sapurane sebagai penanda lingual bentuk ekspresi meminta maaf. P mengucapkan sapurane sebelum dia mengucapkan ngolehke wong wedok ndadak butuh bantuane dukun „mendapatkan perempuan harus butuh bantuan dukun‟ sebagai tanda P masih menghargai MT bila kata-kata yang diucapkan P tidak berkenan dihati MT.

Data 43 (A/19)

Tuturan di atas tertulis Aku nyuwun ngampuro ya Alloh, aku arep tobat. Penulisan yang benar adalah Kula nyuwun pangapura Ya Allah. Kula ajeng taubat „Aku mohon ampunan Ya Allah. Saya. akan bertaubat‟. Perlu adanya koreksi pada kata tersebut, akan lebih sopan dan berendah hati apabila kita mengungkapkan pengampunan kepada Yang Maha Kuasa dengan menggunakan bahasa Jawa yang lebih halus (misalnya, krama alus, krama lugu atau krama inggil) agar kita mengetahui batasan kita antara manusia dengan alam pencipta ataupun manusia dengan manusia.

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan minta maaf. Sebagai penanda lingualnya

(47)

keseluruhan tuturan Kula nyuwun pangapura Ya Allah. Kula ajeng taubat. P mengungkapkan permohonan maaf atas semua kesalahan yang pernah P perbuat. Kata taubat sebagai penguat atas semua kesalahan P yang pernah diperbuatnya, maka dari itu P ingin meminta maaf kepada Yang Maha Kuasa untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik.

13. TTE Mengungkapkan Rasa Marah

Marah adalah perasaan sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya). TTE mengungkapkan rasa marah adalah tindak tutur yang dilakukan P kepada MT sebagai ungkapan rasa tidak senang atau tidak terima atas apa yang telah dituturkan atau dilakukan MT kepadanya karena P merasa dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya.

Dalam MBJDS ditemukan 2 meme yang tergolong TTE mengungkapkan rasa marah. Untuk memahami TTE mengungkapkan rasa marah dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 44 (A/10)

Tuturan di atas tertulis R Aseem!! Diwoco thok koyo koran wae. Penulisan yang tepat adalah R Aseem!!. Diwaca thok. Kaya koran wae „R Aseem!! Hanya dibaca. Seperti koran saja‟.

(48)

TTE mengungkapkan rasa marah tertuang dalam kata aseem!! sebagai penanda lingual ekspresi marah yang diperkuat dengan intosani P yang meninggi atau dengan nada membentak sebagai bentuk rasa tidak senang dari apa yang telah dilakukan oleh MT. Dalam tuturan tersebut ada kaitannya dengan penggunaan aplikasi BBM yang pada saat kita menggunakan aplikasi tersebut untuk mengirim pesan, pesan tersebut akan terlihat bila telah dibaca atau belum bahkan sudah terkirim apa belum. Di sini P meluapkan kemarahannya dengan penggunaan kata aseem!! yang biasa orang pakai jika terlalu marah karena suatu hal. Seperti halnya P yang marah karena pesannya melalui BBM hanya R saja. Padahal pesan tersebut sudah dibaca akan tetapi tidak dibalas oleh MT.

Data 45 (A/36)

Tuturan tersebut tertulis Gelas kaca wadah susu, ngakune kanca jebule asiyu „Gelas kaca wadah susu, bilangnya teman ternyata anjing‟. TTE mengungkapkan rasa marah pada data di atas terungkap dalam bentuk parikan. Kalimat pertama adalah pengantar sebagai penarik perhatian, sedangkan pada kalimat kedua sebagai isinya. Kata Asiyu oleh kreator sengaja dipelesetkan dari kata yang sebenarnya yaitu asu „anjing‟. Kata Asiyu sebagai penanda lingual TTE mengungkapkan rasa marah yang diperkuat dengan intosani P yang meninggi atau dengan nada membentak

(49)

sebagai bentuk rasa tidak senang dari apa yang telah dilakukan oleh MT. P merasa marah atas perlakuan temannya sehingga P mengibaratkan temannya seperti anjing. Kata asu oleh masyarakat biasa digunakan untuk meluapkan kemarahan atas suatu hal. Biasanya karena terlalu marah kalimat tersebut tidak terkontrol penggunaannya. Sehingga kata asu diasumsikan sebagai ungkapan rasa marah yang berkonotasi negatif.

14. TTE Mengungkapkan Rasa Syukur

Syukur adalah rasa terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. TTE mengungkapkan rasa syukur adalah tindak tutur yang dilakukan P sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dalam MBJDS ditemukan 1 meme yang tergolong TTE Mengungkapkan Rasa Syukur. Untuk memahami TTE Mengungkapkan Rasa Syukur dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.

Data 46 (A/7)

Tuturan di atas tertulis Ngopi karo mangan gorengan, regane ora sepira nikmate luar biasa „Ngopi bersama makan gorengan, harganya tidak seberapa. Nikmatnya luar biasa‟.

(50)

Tuturan yang disampaikan oleh P pada meme di atas termasuk ke dalam jenis TTE mengungkapkan rasa syukur ditandai dengan lingual nikmate „nikmatnya‟. P mengungkapkan rasa syukur dengan kenikmatan meminum kopi sambil makan gorengan yang tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan, karena harga tersebut terbilang cukup murah akan tetapi P bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Tabel 1. Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Ekspresif dalam MBJDS

No. Tindak Tutur Ekspresif

Nomor Data Jumlah Data

1 TTE mengejek 5,9,29,30,43,44,45, 46, 8

2 TTE mengeluh 3,21,22,42 4

3 TTE menolak 32 1

4 TTE menyindir 2, 4, 8, 14, 31, 47, 48 7 5 TTE mengungkapkan rasa

sedih

13, 28, 2

6 TTE mengungkapkan kekesalan/jengkel

15, 34, 41 3

7 TTE mengungkapkan rasa heran

23, 35, 38, 39, 40 5

8 TTE mengungkapkan rasa kaget

17 1

9 TTE mengungkapkan harapan/keinginan

6, 11, 18, 20, 27, 37 6

10 TTE mengungkapkan rasa takut

24, 25, 26 3

11 TTE membanggakan diri sendiri atau sombong

(51)

12 TTE mengungkapkan minta maaf

16,19 2

13 TTE mengungkapkan rasa marah

10, 36 2

14 TTE mengungkapkan rasa syukur

7 1

Tabel 2. Presentase Jenis Tindak Tutur Ekspresif dalam MBJDS

No. Tindak Tutur Ekspresif Jumlah Presentase (%) 1 TTE mengejek 8 17,4 2 TTE mengeluh 4 8,7 3 TTE menolak 1 2,2 4 TTE menyindir 7 15,2

5 TTE mengungkapkan rasa sedih

2 4,3

6 TTE mengungkapkan kekesalan/jengkel

3 6,5

7 TTE mengungkapkan rasa heran

5 10,9

8 TTE mengungkapkan rasa kaget

1 2,2

9 TTE mengungkapkan harapan/keinginan

6 13,0

10 TTE mengungkapkan rasa takut

3 6,5

11 TTE membanggakan diri sendiri atau sombong

1 2,2

12 TTE mengungkapkan minta maaf

(52)

13 TTE mengungkapkan rasa marah

2 4,3

14 TTE mengungkapkan rasa syukur

1 2,2

Jumlah 46 100

Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas mengenai jenis tindak tutur ekspresif dalam MBJDS, jenis tindak tutur ekspresif yang paling banyak ditemukan adalah tindak tutur ekspresif „mengejek‟. Ditemukan sebanyak 8 data tuturan yang merupakan tindak tutur ekspresif mengejek. Presentase tindak tutur ekspresif mengejek adalah 17,4%. Dengan akumulasi jumlah jenis tindak tutur ekspresif keseluruhan ditemukan sebanyak 14 jenis tindak tutur, dengan jumlah data 46 data tuturan.

B. Penyimpangan terhadap Prinsip Kesantunan Jawa yang terdapat dalam Meme Berbahasa Jawa pada Situs Jejaring

Sosial

Penggunaan bahasa Jawa pada masyarakat Jawa mempunyai unggah-ungguh yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Bahasa Jawa digunakan sebagai media komunikasi verbal dan non verbal. Dalam penggunaannya, ada aturan bagaimana seorang penutur memakai bahasa Jawa sesuai dengan tingkat tutur, kepantasan, serta norma yang berlaku. Ada prinsip-prinsip yang harus dipatuhi dalam pelaksanaan komunikasi agar tidak terjadi penyimpangan. Namun pada kenyataannnya, seringkali penutur kurang memperhatikan kaidah kebahasaan dan etika bertutur

(53)

sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap prinsip kesantunan Jawa. Dalam hal ini, peneliti merujuk pada prinsip kesantunan Jawa yang dikemukan oleh Asim Gunarwan (2007) melalui 4 prinsip meliputi prinsip kurmat (hormat), prinsip andhap-asor (rendah hati), prinsip empan papan (sadar akan posisi), serta prinsip tepa slira (tenggang rasa).

Dalam MBJDS ditemukan penyimpangan terhadap prinsip kesantunan Jawa yang meliputi prinsip kurmat (hormat), prinsip andhap-asor (rendah hati), prinsip empan-papan (sadar akan posisi), serta prinsip tepa slira (tenggang rasa).

1. Penyimpangan terhadap Prinsip Kurmat (Hormat)

Prinsip kurmat (hormat) berisi nasihat agar orang selalu menunjukkan hormat kepada orang lain, sesuai dengan kedudukan masing-masing. Prinsip kurmat (hormat) memiliki aturan main bahwa P harus memperhatikan ragam bahasa sesuai dengan tingkat tuturnya.

Penggunaan setiap tingkat tutur merupakan fungsi dari, antara lain, siapa MT, seberapa jarak sosial antara P dengan MT, dan di mana peristiwa tutur terjadi. Prinsip kurmat menganut asas memaksimalkan rasa hormat kepada orang lain, dan meminimalkan rasa tidak hormat kepada orang lain. Dalam bertutur, hendaknya harus menghargai atau menghormati pendapat mitra tutur. Subprinsipnya adalah:

a. Janganlah memakai bahasa sedemikian rupa sehingga si penutur merasa ia tidak ditempatkan sebagaimana layaknya.

(54)

b. Pilihlah tingkat tutur (speech level) dan pakailah honorefik jika perlu sesuai dengan kedudukan si penutur serta jarak sosial Anda dan penutur.

Dalam MBJDS ditemukan sebanyak 4 penyimpangan terhadap prinsip kurmat „hormat‟ sebagai berikut.

Data 47 (B/2)

Tuturan data di atas tertulis Pengen layat tp wonge rung mati, penulisan yang benar yaitu Pengin layat tapi wonge durung mati „Ingin bertakziah akan tetapi orangnya belum meninggal‟. Pada data tersebut terlihat dengan sengaja P menuturkan bahwa P menginginkan untuk bertakziah kepada orang yang masih hidup. Hal ini menunjukkan ada sebuah tendensi bahwa ada indikasi hinaan terhadap MT mengingat orang yang dimaksud masih hidup. Hal ini sangat mempengaruhi jiwa MT yang dimaksud, misalnya rasa hormat, sehingga menimbulkan penyimpangan terhadap prinsip kurmat „hormat‟.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Ekspresif dalam MBJDS
Tabel 2. Presentase Jenis Tindak Tutur Ekspresif dalam MBJDS
Tabel 4. Presentase Jenis Penyimpangan terhadap Prinsip  Kesantunan Jawa dalam MBJDS

Referensi

Dokumen terkait

Dampak Keberadaan Kain Sutera Pada Masyarakat Pakkana Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo adalah (1) Dampak nilai sosial; merupakan keberadaan kain tenun bagi

Ciri-ciri yang dimaksud antara lain: di dalam sebuah tangga nada terdapat whole tone di bawah tonika yang jelas bukan tangga nada mayor (yaitu modus

Kemampuan konsumen mengaitkan merek dari suatu produk smartphone merek lokal dan China dengan kategori tertentu memiliki pengaruh yang dominan terhadap peningkatan

Sesuai yang dijelaskan diatas maka peneliti tertarik untuk melangsungkan penelitian mengenai piutang air yang ada di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang dengan

18 Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan zat aktif pada larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah, sehingga menyebabkan terdapat perbedaan yang signifikan

Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Juni 2011 naik sebesar 0,24 persen dari 132,53 pada bulan Mei 2011 menjadi 132,84 bulan Juni 2011, Kenaikan indeks

Pihak pertama pada tahun 2017 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja.

OLEH OLEH KELOMPOK III : KELOMPOK III : HAYATUNUUPUS HAQIQI HAYATUNUUPUS HAQIQI JELLY OKTAVIANI JELLY OKTAVIANI DODI DODI WITA RESTI WITA RESTI DOSEN PEMBIMBING : DOSEN PEMBIMBING