• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas dan Fungsi Pengawas Sekolah

BAB II KAJIAN TEORI

3. Tugas dan Fungsi Pengawas Sekolah

Tugas pokok pengawas sekolah pada satuan pendidikan pada dasarnya adalah melakukan pengawasan, pembinaan serta penilaian dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.

Tugas pokok pengawas sekolah dalam PERMENPAN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya pada BAB II pasal 5 menyatakan sebagai berikut:

“Tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional Guru, evaluasi pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.”19

Menurut Nana Sudjana seperti yang dikutip oleh Kompri menyatakan bahwa tugas pengawas pendidikan adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melakukan fungsi-fungsi supervisi, baik

18

Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), Cet. I, h.33-34

19

Peraturan Menteri Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi No.21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya BAB II pasal 5

15

itu melakukan supervisi manajerial maupun supervisi akademik. Adapun yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah adalah sebagai berikut: a. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja

kepala sekolah, kinerja guru, dan seluruh staf sekolah,

b. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya,

c. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.20

Menurut Nana Sudjana seperti yang dikutip Kompri bahwa tugas pokok pengawas sekolah yang pertama adalah melakukan supervisi manajerial yang pada dasarnya memberikan pembinaan, penilaian, dan bantuan/bimbingan mulai dari perencanaan program, proses, sampai dengan hasil.21

Bantuan dan bimbingan yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam supervisi manajerial diberikan kepada kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah.

Tugas pengawas sekolah yang kedua adalah melakukan supervisi akademik yang berkaitan dengan membantu dan membina guru-guru di sekolah dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasi belajar siswa.22

Menurut Nur Aedi pengawas sekolah memiliki tugas yang menuntut profesionalitas. Seorang pengawas sekolah wajib melaksanakan tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan membimbing dan melatih profesional guru;

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

20

Kompri, Manajemen Pendidikan; Komponen – Komponen Elementer Kemajuan Sekolah, (Yogyakarta:Ar-Ruzz, 2015), h. 284

21Ibid,. h. 285

c. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama dan etika; dan

d. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.23 Tabel 2.1

Dimensi Tugas Pengawas Sekolah24 Dimensi Tugas

Pengawas

Sasaran

Menyupervisi 1. Kinerja Kepala Sekolah 2. Kinerja Guru

3. Kinerja Staf Sekolah

4. Pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran 5. Pelaksanaan pembelajaran

6. Ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya 7. Manajemen sekolah, dan lain-lain

Memberi Nasihat 1. Kepada Guru 2. Kepala Sekolah

3. Tim kerja sekolah dan staf 4. Komite Sekolah

5. Orang tua siswa

Memantau 1. Penjaminan/standar mutu pendidikan 2. Proses dan hasil belajar peserta didik 3. Pelaksanaan ujian

4. Rapat guru dan staf

5. Hubungan sekolah dengan masyarakat 6. Data statistik kemajuan sekolah Membuat laporan

perkembangan kepengawasan

1. Kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota 2. Dinas Pendidikan Provinsi

3. Depdiknas 4. Publik

5. Sekolah binaan

Mengoordinasi 1. Mengkoordinasi sumber personal dan material 2. Kegiatan antarsekolah

3. Kegiatan pre/inservice training bagi guru dan kepala sekolah serta pihak lain

4. Pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah

Memimpin 1. Pengembangan kualitas SDM di sekolah binaan 2. Pengembangan sekolah

23

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan; Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.131-132

24

Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), Cet. I, h.26-27

17

3. Partisipasi dalam kegiatan manajerial di Dinas Pendidikan

4. Berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan di kabupaten/kota

5. Berpartisipasi dalam seleksi calon kepala sekolah/madrasah

6. Berpartisipasi dalam merekrut personel proyek atau program-program khusus pengembangan mutu sekolah

7. Pengelolaan konflik

8. Berpartisipasi dalam menangani pengaduan

Secara umum, pengawas sekolah berfungsi sebagai pemerbaik dan peningkat kualitas pendidikan, dengan demikian segala aktifitas sekolah yang berkaitan dengan upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian bidang garapan pengawas.25

Menurut Nana Sudjana yang dikutip kompri, salah satu fungsi pengawas sekolah dalam melakukan supervisi manajerial berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang mencakup:

a. Perencanaan b. Koordinasi c. Pelaksanaan d. Penilaian

e. Pengembangan SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.26 Kemudian sasaran dari supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah dalam mengelola administrasi sekolah, seperti :

a. Administrasi kurikulum b. Administrasi keuangan

c. Administrasi sarana prasarana/perlengkapan d. Administrasi personal atau ketanagaan e. Administrasi kesiswaan

f. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat g. Administrasi budaya dan lingkungan sekolah

h. Aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.27

25

Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), Ct. II,h. 225

26

Kompri, Manajemen Pendidikan ; Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah, (Yogyakarta:Ar-Ruzz, 2015), h. 289

Dalam hal ini pengawas berperan sebagai :

a. Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah

b. Assessor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah binaannya

c. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya

d. Evaluator/judgement terhadap hasil pengawasan.28

Berdasarkan kajian konsep tentang pengawas sekolah dapat disimpulkan bahwa, pengawas sekolah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam hal mengawasi, membina, dan menilai sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang supervisi akademik dan supervisi manajerial.

Sebagai pelaksana teknis fungsional dalam bidang supervisi, pengawas sekolah harus memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu. Kualifikasi pengawas pada umumnya adalah memiliki pangkat minimal penata golongan ruang III/c, berusia maksimal 50 tahun sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan, lulus seleksi pengawas satuan pendidikan, dan menempuh pendidikan profesi pengawas. Kemudian, kualifikasi khusus bagi pengawas didadasarkan pada tingkatan satuan pendidikan. Kualifikasi khusus pengawas pada tingkat TK/RA, SD/MI adalah berlatar belakang minimal S1 diutamakan S2 kependidikan dengan keahlian pendidikan ke-TK/SD-an, pernah menjadi guru TK/SD bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal 8 (delapan) tahun atau Kepala Sekolah TK/SD berpengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun.

Pengawas sekolah harus memiliki 6 (enam) kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pegembangan, serta kompetensi sosial. Khusus untuk kompetensi supervisi manajerial seorang pengawas

19

harus bisa menguasai metode, teknik, dan prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, mampu menyusun program pengawasan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan program sekolah, mampu menyusun metode kerja dan instrumen untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan, mampu menyusun laporan hasil pengawasan dan menindaklanjuti untuk perbaikan program pengawasan selanjutnya, mampu membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah, mampu membina guru, mampu memotivasi kepala sekolah dan guru, dan memahami standar nasional pendidikan.

Tugas seorang pengawas sekolah pada umumnya adalah melakukan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial. Namun lebih rincinya tugas seorang pengawas adalah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan, melakukan pembinaan untuk pengembangan kualitas sekolah dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, melakukan evaluasi dan monitoring serta penilaian terhadap semua program sekolah.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional pendidik dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sedangkan, supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efesiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya.

Dokumen terkait