BAB II FILSAFAT YUNANI KUNO
C. Rangkuman dan Tugas
2. Tugas
a) Menurut saudara apa yang dimaksud dengan ontologi ? b) Objek apa saja yang dikemukakan oleh para ahli ? Jelaskan ! c) Adapun dalam pemahaman atau aliran ontologi dapat
dikemukakan dengan beberapa pandangan pokok pikiran. Sebutkan dan jelaskan ?
d) Implikasi pandangan ontology setelah mempelajari ontology adalah kita sebagai manusia mengenai pengetahuan alam melelui pengalamannya masing-masing dan dapat memperkaya pengalaman dalam aktifitas kehidupan. Manfaat apa saja yang diperoleh ? sebutkan !
e) Dalam kajian sistematika filsafat terdapat beberapa pokok pembahasan diantaranya epistimologi, ontologi, dan aksiologi. Jelaskan secara singkat mengenai hal tersebut !
f) Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan. Metode apa saja yang diterapkan ?
g) Manfaat apa saja yang diperoleh setelah mempelajari epistimologi ?
h) Berasal dari bahasa apakah kata aksiologi ? jelaskan !
i) Cabang lain dari aksiologi, yakni estetika. Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan.keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsure-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksud dari keindahan tersebut adalah ?
j) Nilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat, yaitu sebagai tiga hal diantaranya apa saja dan jelaskan !
BAB II
FILSAFAT YUNANI KUNO A. Pendahuluan
1. Asal Mula Filsafat Yunani Kuno
Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia.Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng- dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang, misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional).Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi. Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orangmencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia,(Najib, 2011).
2. Orientasi Pemikiran Filsafat Yunani Kuno
PeriodeYunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam (cosmosentris). Dikatakan demikian, karena periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah perhatian pemikirannya kepada apa yang di amati di sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati(berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Filsafat Yunani Kuno cukup mempengaruhi peradaban barat.Karya seni, desain, dan karya sastra yang Yulgarer sehingga filsafat yang tinggi, yang dihasilkan bangsa barat, memperhatikan adanya pengaruh yang adikuat dari bangsa Yunani. Filsafat dianggap lahir begitu saja di Yunani disebabkan kecerdasan alami
bangsa Yunani yang sangat tinggi, tanpa campur tangan perabadan lain yang jauh lebih tua, misalnya Mesopotamia dan Mesir, dua perabadan dengan rentang waktu jauh lebih panjang dan berusia sangat tua, yang terletak sangat dekat dengan Yunani (hanya dibatasi oleh laut Tengah atau Mediterania).
Filsafat Yunani Kuno memberikan sumbangan perabadan terbesar dalam hal pemikiran rasional dan penelitian ilmiah bagi perabadan-perabadan lain yang kurang maju. Pandangan- pandangan semacam inilah yang sangat mempengaruhi dunia keilmuan sajak dulu hingga saat ini. George Sarton menegaskan bahwa keajaiban Yunani dalam bidang sains sebenarnya telah didahului oleh ribuan tahun pencapaian sains di Mesir dan Mesopotamia, maka pandangan bahwa sains bermula dari Yunani adalah pemalsuan hakikat sejati yang merupakan sikap kekanak- kanakan .
Sarton menyatakan bahwa sains Yunani sebenarnya lebih merupakan suatu pemulihan daripada penciptaan. Lebih jauh, melalui pengamatan akan kaidah sejarah perabadan dunia secara menyeluruh, dapat kita ambil suatu pelajaran bahwa kemunculan- kemunculan filsafat dan sains di dalam setiap peradaban hanya dapat terjadi melalui suatu kesinambungan intelektual (intellectual continuity) dalam rentang masa yang panjang. Namun, sejarah mencatat bahwa zaman sebelum Thales adalah the Dark Ages of the Greeks(zaman kegelapan Yunani) yang dipenuhi berbagai bencana alam dan penjajahan. Hal ini berkebalikan dengan iklim keilmuan yang berkembang dalam perabadan Mesir dan Mesopotamia selama berabad-abad yang membuktikan adanya benang merah tradisi amaliah yang memungkinkan mereka merenungi pencapaian alamiah mereka demi men-tajrid-kan prinsip-prinsip umum sebagai asas disiplin akliah seperti geometri, ilmu hisab, ilmu falak dan pengobatan, (Abidin, 2011).
Orang Yunani Kuno yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng- dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos.Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal
(rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikiran dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.Dari sinilah peradaban Yunani mengalami titik balik peradaban yang cukup menakjubkan.Sebab di zaman ini orang-oranag mulai berpikir dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan lingkungan sekitar dengan tidak lagi menggantungkan diri pada mitos atau dongeng- dongeng dan kepercayaan. Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir ini, kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni. Hemat kata, fungsi logos (akal, rasio) telah menggantikan peran mitos, (Hatta, 1986).
Peristiwa munculnya filsafat di Yunani kuno terbilang sebagai peristiwa unik dan ajaib (The Greek Miracle). Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani Kuno. Dalam hal ini, Bertens (1975) menyebutkan ada tiga faktor yang mempengaruhi lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Mitos bangsa Yunani. Layaknya bangsa-bangsa besar lainnya, Yunani juga memiliki banyak mitologi. Mitologi tersebut dapat dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat. Pasalnya, mite-mite sudah menjadi awal dari upaya orang untuk mengerti atau mengetahui (processing to know). Lebih dari itu, mite-mite juga juga sudah memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: Dari mana dunia kita? Dari mana kejadian alam?. Melalui mite-mite ini, manusia mencari keterangan tentang asal-usul alam semesta dan kejadian yang berlangsung di dalamnya. Bangsa Yunani Kuno dikenal selalu mengadakan berbagai usaha untuk menyusun mite-mite yang diceritakan oleh rakyat menjadi suatu keseluruhan yang sistematis. Dalam usaha itu, maka tampaklah sifat rasional bangsa Yunani.
b. Kesusastraan Yunani. Dua karya puisi Homerus yang berjudul Iliyas dan Odyssea mempunyai kedudukan istimewa dalam kesusastraan Yunani. Syair-syair dalam karya tersebut sudah lama digunakan sebagai semacam buku pendidikan untuk rakyat Yunani. Puisi Homerus ini pun sangat digemari rakyat untuk mengisi waktu luang dan serentak juga memiliki nilai edukatif.
c. Pengaruh Ilmu Pengetahuan. Orang Yunani Kuno tentu berutang budi kepada bangsa lain dalam menerima beberapa
unsur ilmu pengetahuan. Seperti ilmu ukur dan ilmu hitung sebagian berasal dari Mesir. Pengaruh Babilonia dalam perkembangan ilmu astronomi di negeri Yunani. Namun, andil dari bangsa lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan Yunani tidak boleh dilebih-lebihkan. Orang Yunani Kuno telah mengolah unsur-unsur tadi dengan cara yang tidak pernah disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babilonia. Berkat kemampuan dan kecakapannya unsur ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
B. Filosof Yunani Kuno 1. Thales (624-546 SM) a. Riwayat HidupThales
Orang miletus ini digelari Bapak Filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang zaman sekarang: What is the nature of the world stuff? Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Tak pelak lagi, pertanyaan ini amat mendasar.Terlepas dari apapun jawabannya, pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat namanya menjadi filosof pertama.Ia sendiri menjawab air. Selengkapnya pernyataan Thales bahwa asal segala sesuatu dari air Stumpf dan Fieeser (2003: 8) menjelaskan bahwa To him this One, or stuff, is water . Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu? Thales mengambil air sebagai asal alam semesta barangkali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air, (Tafsir, 2000: 48).
Pada bagian yang sama selanjutnya Tafsir mengemukakan bahwa Thales menjadi filosof karena ia bertanya. Pertanyaan itu dijawabnya dengan menggunakan akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya.Alasannya ialah karena air penting bagi kehidupan.Disini akal mulai digunakan, lepas dari keyakinan.
b. Ajaran Thales
Ahli sejarah mencatat bahwa Thales tidak menuliskan pikiran-pikirannya tetapi mengajar muridnya dari mulut ke mulut,
Sehingga ajaran-ajaranya baru dapat diktahui setelah dikembangkan oleh murid-muridnya dari mulut-ke mulut kemudian oleh Aristoteles (seorang murid Thales yang mashur) ditulis dan dibukukan. Dengan demikian makaAristoteles adalah sumber utama kita untuk mengetahui ajaran dan pemikiran Thales.Adapun pemikiran dan ajaran ajaran Thales antara lain sebagai berikut yaitu:
1) Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam arche) segala sesuatu.Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup, Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air, Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Dengan demikian air sebagai prinsip dasar segala sesuatu sebagai ajaran Thales Samuel Enoch Stumpf dan James Fieser (2003: 8) dalam bukunta Socrates to Sartre and Beyong menjelaskan Although there is no record of how Thales came to the conclution that water is cause of all things . Maksudnya, walaupun tidak ada catatan yang jelas, akan tetapi Thales menyimpulkan bahwa segala sesuatu berasal dari air .
2) Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa karena alam ini penuh dengan dewa-dewa.Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme.Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
3) Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:Lingkaran yang terbagi dua sama rata maka disebut diameter.
Teorema Thales :
a) Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. b) Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama
besar.
c) Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya. d) Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut
siku-siku.
e) Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut- sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
f) Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
4) Pandangan Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SMThales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia.Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah wilayah yang bersatu dan tersentralisasi.
c. Karya Thales
Thales sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajarai magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan bapak penalaran deduktif. Berdasarkan sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak.
Teorema Thales :
a) Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. b) Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama
besar.
c) Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya. d) Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut
siku-siku.
e) Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut- sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
f) Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
4) Pandangan Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SMThales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia.Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah wilayah yang bersatu dan tersentralisasi.
c. Karya Thales
Thales sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajarai magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan bapak penalaran deduktif. Berdasarkan sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak.
Teorema Thales :
a) Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. b) Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama
besar.
c) Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya. d) Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut
siku-siku.
e) Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut- sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
f) Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
4) Pandangan Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SMThales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia.Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah wilayah yang bersatu dan tersentralisasi.
c. Karya Thales
Thales sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajarai magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan bapak penalaran deduktif. Berdasarkan sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak.
2. Pythagoras (580 500 SM) a. Riwayat Hidup Pythagoras
Pythagoras lahir di pulau Samos yang termasuk daerah Ionia.Ia dilahirkan kira- kira tahun 580 SM. Dalam tradisi Yunani diceritakan bahwa ia banyak bepergian (antara lain ke Mesir), tetapi tentang itu tidak ada kepastian apa pun. Menurut umurnya ia sepangkat dengan Xenophanes. Oleh karena kota tempat lahirnya itu diperintah oleh seorang tiran, sang-perkasa yang buas bernama Polykrates, ia berangkat dari situ dan pergi mengembara keseluruh dunia Grik. Akhirnya ia sampai disebelah selatan Penanjung Italia, di mana orang Grik berangsur-angsur mencari tempat kediaman. Pada tahun 530 SM. ia menetap di kota Kroton.
Di kota itu didirikannya sebuah perkumpulan Agama, yang disebut-sebut orang kaum Pythagoras. Perkumpulan itu menjadi sebuah tarikat.Mereka itu diam dengan menyisihkan diri dari masyarakat, dan hidup selalu dengan amal ibadat.Menurut berbagai keterangan, Pythagoras terpengaruh oleh aliran mistik yang kembang di waktu itu dalam alam Yunani, yang bernama Orfisisme, (Syadali, 1999:48).
b. Ajaran Pythagoras
Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, sebagaimana pernah diperkirakan.Mereka menghormati dewa Apollo.Pythagoras dijunjung tinggi dalam kalangan mereka.Iamblikhos (abad ke-3 sesudah Masehi) melukiskan hidup harian dalam tarekat itu. Tarekat dibuka baik untuk pria maupun untuk wanita.Kalau orang hendak masuk, lebih dulu ia harus menjalankan masa percobaan.Lantas ia boleh masuk, untuk memulai masa latihan yang berlangsung tiga tahun lamanya. Sesudah itu lima tahun lagi ia harus diam-diam dan dalam waktu ini milik kepunyaannya menjadi milik bersama.
Mereka juga mempraktekkan pembacaan bersama dan menurut kesaksian Diogenes Laertios (abad ke-3 sesudah Masehi), di waktu malam anggota-anggota tarekat mengadakan pemeriksaanbatin tentang tingkah lakunya pada hari yang lalu.Semuanya itu merupakan ciri-ciri yang mengizinkan kita mengerti kaum Pythgorean sebagai suatu aliran kebatinan.
Ada peraturan-peraturan mengenai pakaian dan pantangan/larangan, hal mana tentu mempunyai hubungan dengan ajaran Pythagoras tentang perpindahan jiwa, dan apabila seorang meninggal jiwanya akan kembali lagi kedunia dan Pythagoras percaya akan kepindahan jiwa dari makhluq yang sekarang kepada makhluq yang akan datang yang kemudian masuk kedalam badan salah satu hewan.
Menurut suatu cerita yang maksudnya, barangkali mau menyindir.Pythagoras suatu hari sedang berjalan-berjalan, tampak olehnya seorang memukul anjing, sehingga anjing itu menjadi menjerit. Lalu ia berkata: Hai sanak, jangan dipukul anjing itu didalamnya ada jiwa seorang sahabt ku, terdengar oleh ku, dari pada jeritnya. Menurut kepercayaan Pythagoras manusia itu asalnya tuhan, jiwa itu adalah penjelmaan dari pada tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa. Dan ia akan kembali kelangit kedalam lingkungan tuhan bermula, apabila sudah habis, dicuci dosanya itu. Hidup murni adalah jalan untuk menghapuskan dosanya itu.
Tetapi kemurnian tidak tercapai sekaligus, melainkan berangsur-angsur.Sebab jiwa itu berulang-ulang turun ketubuh makhluq dahulu. Jalan begitu dari tingkat ketingkat ia mencapai kemurnian.
Tetapi tak cukup orang hidup dengan membersihkan hidup jasmani saja, melaikan juga rohani teristimewa harus diperhatikan.Manusia harus berzikir senantiasa untuk mencapai kesempurnaan hidupnya. Menurut keyakinan kaum Pythagoras setiap waktu orang harus bertanggung jawab dalam hatinya tentang perbuatannya sehari-hari. Sebelum ia tidur malam, hendaklah diperiksanya dalam hatinya segala perbuatannya hari itu. Ia harus menanyai dirinya: apa kekuranganku hari ini ? Larangan mana yang kulanggar?Periksa peristiwa itu sampai sehabis-habisnya.Jika ada engkau berbuat salah, hendaklah engkau rindu. Jika baik segala perbuatanmu, hendaklah engkau gembira.
Hidup ini menurut paham Pythagoras adalah persediaan buat akhirat.Sebab itu semula dari sini dikerjakan hidup di hari kemudian itu.Berlagu dengan musik adalah juga sebuah jalan untuk membersihkan ruh.Dalam penghidupan kaum Pythagoras musik itu dimuliakan.
Ujung tarekat Pythagoras ialah mendidik kebatinan dengan mencucikan ruh. Pythagoras percaya akan kepindahan jiwa dari makhluk yang sekarang kepada makhluk yang akan datang. Apabila
seseorang meninggal, jiwanya kembali lagi ke dunia, masuk dalam badan salah satu hewan.Kesaksian yang tertua tentang Pythagoras berasal dari Xenophanes, juga seorang filsuf pra-Sokratik dan kawan sewaktu dengan Pythagoras. Dalam empat baris sajak ia menceritakan bahwa satu kali Pythagoras mendengar seekor anjing mendengking karena dipukul dan ia menyuruh supaya pukulan itu dihentikan sebab- katanya dalam dengkingnya ia mengenal lagi suara seorang sahabat yang telah meninggal. Dari kesaksian ini, yang tentu berbentuk sindiran, dapat disimpulkan dengan kepastian cukup besar bahwa Pythagoras sendiri sudah mengajarkan perpindahan jiwa, titik ajaran yang penting dalam mazhab Pythagorean seluruhnya, (Bertens, 1978:35).
Jadi, menurut Pythagoras jiwa itu tidak dapat mati.Sesudah kematian manusia jiwanya berpindah ke dalam hewan, dan bila hewan itu mati, ia berpindah lagi, dan seterusnya. Tetapi dengan