• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Audit Terkait Saldo Akun

B. Tujuan Audit Terkait Asersi Manajemen

2. Tujuan Audit Terkait Saldo Akun

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi . Tujuan tersebut juga mengikuti asersi manajemen dan memberikan kerangka kerja untuk membantu auditor mengumpulkan bukti yang tepat yang cukup yang berkaitan dengan saldo akun. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun, seperti piutang usaha dan persediaan, bukan kelas transaksi seperti penjualan dan pembelian persediaan.

Terdapat delapan tujuan audit yang secara umum yang berkaitan dengan saldo, yaitu:

a. Eksistensi (existence) – jumlah yang tercantum memang ada;

b. Kelengkapan (completeness) – jumlah yang ada telah dicantumkan;

c. Keakuratan (accuracy) – jumlah yang tercantum telah dinyatakan pada jumlah benar;

d. Klasifikasi (classification) – jumlah yang tercantum dalam daftar auditee telah diklasifikasikan dengan tepat;

e. Pisah batas (cutoff) - transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat;

f. Hubungan yang rinci (detail tie-in) – rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file induk (master file) yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan sesuai dengan total di buku besar;

g. Nilai yang dapat direalisasi (realizable value) – aset dicantumkan pada jumlah yang diestimasi

Pusdiklat Pajak Bahan Ajar Metode, Teknik, dan Prosedur Pemeriksaan by Suwadi @DFD 2016 28 akan direalisasi; dan

h. Hak dan kewajiban (rights and obligations).

Berikut ini adalah uraian dari masing-masing tujuan audit yang secara umum berkaitan dengan saldo.

2.1. Eksistensi (Existence) – Jumlah yang Tercantum Memang Ada

Jumlah ini berkaitan dengan apakah jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan memang seharusnya dicantumkan. Sebagai contoh, pencantuman piutang usaha pelanggan dalam neraca saldo piutang usaha ketika tidak ada piutang usaha pelanggan, maka hal tersebut melanggar tujuan eksistensi. Tujuan ini adalah imbangan auditor terhadap asersi manajemen tentang eksistensi saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan audit eksistensi/keberadaan terkait asersi manajemen tentang saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah kewajiban dinyatakan terlalu tinggi (overstated) di laporan posisi keuangan yang berdampak pada adanya tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

2.2. Kelengkapan (Completeness) – Jumlah yang Ada Telah Dicantumkan

Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua jumlah yang harus tercatat pada suatu akun benar-benar telah dicatat. Kelalaian untuk mencantumkan piutang usaha pelanggan dalam neraca apabila piutang usaha itu memang ada merupakan pelanggaran terhadap tujuan kelengkapan. Tujuan ini adalah imbangan auditor terhadap asersi manajemen tentang kelengkapan untuk saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan audit kelengkapan terkait asersi manajemen tentang saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dinyatakan terlalu rendah (understated) di laporan posisi keuangan yang berdampak pada adanya tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

2.3. Keakuratan (Accuracy) – Jumlah yang Tercantum Telah Dinyatakan pada Jumlah yang Benar

Tujuan keakuratan mengacu pada jumlah yang dicantumkan pada jumlah yang benar.

Pos-Pusdiklat Pajak Bahan Ajar Metode, Teknik, dan Prosedur Pemeriksaan by Suwadi @DFD 2016 29 pos persediaan dalam daftar persediaan auditee dapat saja salah karena jumlah unit persediaan yang ada salah saji, harga per unit salah, atau totalnya dihitung secara tidak benar. Masing-masing hal tersebut melanggar tujuan keakuratan. Keakuratan merupakan salah satu bagian dari asersi penilaian dan alokasi untuk saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan audit keakuratan terkait asersi manajemen tentang saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dan kewajiban dinyatakan dalam jumlah yang benar untuk menguji adanya tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

2.4. Klasifikasi (Classification) – Jumlah yang Tercantum Dalam Daftar Auditee Telah Diklasifikasikan dengan Tepat

Klasifikasi melibatkan penentuan apakah pos-pos yang ada dalam daftar auditee telah dimasukkan dalam akun-akun buku besar yang tepat. Sebagai contoh, dalam daftar piutang usaha, piutang tersebut harus dipisahkan antara piutang jangka pendek dengan piutang jangka panjang, serta jumlah piutang yang berasal dari afiliasi, para pejabat, dan direksi harus diklasifikasikan secara terpisah dengan jumlah piutang dari pelanggan lainnya.

Kasifkasi juga merupakan bagian dari asersi penilaian dan alokasi. Tujuan audit klasifikasi yang berkaitan dengan saldo akun berhubungan erat dengan tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan, yaitu bagaimana saldo-saldo itu diklasifikasikan dalam akun-akun buku besar sehingga dapat disajikan dan diungkapkan secara tepat dalam laporan keuangan.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan audit klasifikasi terkait asersi manajemen tentang saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dan kewajiban diklasifikasikan dalam jumlah yang benar yang dapat digunakan untuk mendukung pengujian keterkaitan dalam rangka menguji penjualan dan pembelian.

2.5. Pisah Batas (Cutoff) - Transaksi yang Mendekati Tanggal Neraca Telah Dicatat pada Periode yang Tepat

Dalam menguji pisah batas atas saldo akun, tujuan auditor adalah menentukan apakah

Pusdiklat Pajak Bahan Ajar Metode, Teknik, dan Prosedur Pemeriksaan by Suwadi @DFD 2016 30 transaksi-transaksi telah dicatat dan dimasukkan dalam saldo akun pada periode yang tepat.

Pengujian pisah batas bisa dipandang sebagai bagian dari pemeriksaan akun neraca atau transaksi yang berkaitan, tetapi demi kemudahan biasanya auditor melakukannya sebagai bagian dari audit atas akun-akun neraca. Tujuan penetapan waktu untuk transaksi berkaitan dengan penetapan waktu yang tepat untuk pencatatan transaksi selama tahun berjalan, dimana tujuan pisah batas untuk tujuan audit terkait saldo hanya berkaitan dengan transaksi menjelang akhir tahun. Sebagai contoh, dalam audit per 31 Desember, transaksi penjualan yang dicatat pada bulan Maret padahal barangnya dikirimkan pada bulan Februari merupakan kekeliruan yang bertentangan dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, tetapi bukan kekeliruan tujuan audit yang berkaitan dengn saldo.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan audit pisah batas terkait asersi manajemen terkait saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dan kewajiban dilaporkan pada tanggal yang tepat untuk menghindari apakah aset dinyatakan terlalu rendah (understated) atau kewajiban dinyatakan terlalu tinggi (overstated) yang berdampak pada tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

2.6. Hubungan yang Rinci (Detail Tie-In) – Rincian Saldo Akun Sesuai dengan Jumlah pada File Induk (Master Files) yang Berkaitan, Sesuai dengan Total Saldo Akun, dan Sesuai dengan Total Buku Besar

Saldo akun dalam laporan keuangan didukung oleh rincian pada file induk dan skedul yang dibuat oleh klien. Tujuan hubungan yang rinci ini memastikan rincian dalam daftar telah disiapkan secara akurat, ditambahkan dengan benar, dan sesuai dengan buku besar.

Sebagai contoh, setiap piutang usaha yang tertera dalam daftar piutang usaha seharusnya sama dengan yang ada dalam file induk piutang usaha, dan totalnya harus sama dengan akun pengendalian buku besar. Hubungan yang rinci juga merupakan bagian dari asersi penilaian dan alokasi untuk saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan hubungan yang rinci terkait asersi manajemen terkait saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dan kewajiban dilaporkan pada jumlah yang tepat untuk menghindari apakah aset dinyatakan terlalu rendah (understated) atau kewajiban dinyatakan terlalu tinggi (overstated) yang berdampak pada

Pusdiklat Pajak Bahan Ajar Metode, Teknik, dan Prosedur Pemeriksaan by Suwadi @DFD 2016 31 adanya tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

2.7. Nilai yang Dapat Direalisasi (Realizable Value) – Aset Dicantumkan pada Jumlah yang Diestimasi Akan Direalisasi

Tujuan ini terkait dengan apakah saldo akun telah dikurangi untuk penurunan biaya historis ke nilai realisasi bersih atau ketika standar akuntansi mensyaratkan perlakuan akuntansi berdasarkan nilai pasar wajar. Contoh penerapan tujuan ini mempertimbangkan kecukupan penyisihan piutang tak tertagih dan penghapusan persediaan yang usang. Tujuan ini hanya diterapkan pada akun aset serta merupakan bagian dari asersi penilaian dan alokasi untuk saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan nilai yang dapat direalisasi terkait asersi manajemen terkait saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk mewaspadai adanya rugi penurunan nilai yang berdampak pada pengakuan rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif yang tidak boleh dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak.

2.8. Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations)

Selain eksistensi, sebagian besar aset juga harus dimiliki sebelum dapat dicantumkan dalam laporan keuangan. Secara serupa, utang harus merupakan kewajiban entitas. Hak selalu berkaitan dengan aset dan kewajiban berkaitan dengan utang. Tujuan ini adalah imbangan auditor terhadap asersi manajemen tentang hak dan kewajiban untuk saldo akun.

Keperluan untuk Pemeriksaan Pajak:

Untuk keperluan pemeriksaan pajak, tujuan hak dan kewajiban terkait asersi manajemen terkait saldo akun pada tanggal neraca cocok untuk menguji apakah aset dan kewajiban yang dilaporkan merupakan hak dan kewajiban Wajib Pajak untuk menghindari apakah aset dinyatakan terlalu rendah (understated) atau kewajiban dinyatakan terlalu tinggi (overstated) yang berdampak pada tambahan kemampuan ekonomis (penghasilan neto) dilaporkan terlalu rendah.

Dokumen terkait