Bab II Visi, Misi, dan Tujuan
3. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
4. Mengoptimalkan tata kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
2.3 Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diturunkan dari visi dan misi presiden, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berfokus pada tujuan Kemendikbudristek, terutama dalam hal pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa, dan sastra serta pengarusutamaannya dalam pendidikan.
Berdasarkan tujuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan tujuan
1. Peningkatan literasi kebahasaan dan kesastraan serta pengarusutamaan bahasa dan sastra dalam pendidikan;
2. Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional 3. Peningkatan kelestarian bahasa daerah
4. Penguatan tata kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang partisipasif, transparan, dan akuntabel
Untuk mendukung pencapaian tujuan, indikator, dan target Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menetapkan Tujuan yaitu
1. Meningkatnya literasi kebahasaan dan kesastraan
2. Meningkatnya peran bahasa Indonesia di kancah internasional 3. Meningkatnya kelestarian bahasa daerah
4. Meningkatnya akuntabilitas layanan dan pengelolaan anggaran pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.
Kode
Tujuan dan Indikator Satuan Target
2022 2023 2024 SS 3 Meningkatnya Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan
IKSS 3.1 Indeks Kemahiran Berbahasa Indonesia Indeks 69 75 81 SS 5 Meningkatnya tata kelola Kemendikbudristek yang berkualitas
IKSS 5.3 Predikat SAKIP Kemendikbudristek BB BB A A
24
Target Keberhasilan tujuan dan indikator kinerja tujuan pada akhir periode renstra 2020—2024 revisi 2022 sebagai berikut
Tujuan Indikator
Kinerja Tujuan
25
2.4. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis tersebut diperlukan sasaran kegiatan yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2020—2024 dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Perturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024.
Sasaran kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
[SK1]Tersedianya produk pengembangan
bahasa dan sastra [IKK 1.1] Jumlah produk pengembangan bahasa dan sastra
[SK 2] Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi kebahasaan dan kesastraan
[IKK 2.1] Jumlah penutur bahasa yang terbina melalui program literasi kebahasaan dan kesastraan
[SK 3] Terbinanya lembaga dalam program kebahasaan dan kesastraan
[IKK 3.1] Jumlah lembaga yang terbina penggunaan bahasanya
[IKK 3.2] Jumlah komunitas penggerak literasi yang terbina
[SK 4] Meningkatnya jumlah pemelajar BIPA [IKK 4.1] Jumlah pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)
[SK 5] Tersedianya produk diplomasi bahasa [IKK 5.1] Jumlah produk penerjemahan [SK 6] Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah
[IKK 6.1] Jumlah partisipan pelindungan bahasa dan sastra daerah
[SK 7] Meningkatnya tata kelola Kantor Bahasa Maluku Utara
[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor Bahasa Maluku Utara
[IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran atas
pelaksanaan RKA-K/L Kantor Bahasa Maluku Utara
Berdasarkan Sasaran Kegiatan (SK) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang selaras dengan perubahan rencana strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan capaian 2022—2024, terlihat dari tabel berikut
26
[SK 3] Terbinanya lembaga dalam program
[SK 5] Tersedianya produk
diplomasi bahasa [IKK 5.1] Jumlah
produk penerjemahan Produk 1 5
29 29 [SK 6] Meningkatnya
partisipasi masyarakat
[SK 7] Meningkatnya tata kelola Kantor Bahasa Maluku Utara
[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor Bahasa
Maluku Utara Predikat BB BB BB BB
27
[IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Kantor Bahasa Maluku Utara
Nilai 91 91 91 91
28
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Visi Presiden tahun 2020—2024 adalah:
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong”
Visi tersebut dijalankan dalam sembilan misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua. Nawacita dalam periode 2020-2024 adalah sebagai Berikut.
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga 8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan
RPJMN memberikan penjelasan lebih lanjut tentang lima arahan utama Presiden sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita, termasuk di antaranya arahan tentang pembangunan SDM:
“Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.”
29
Sesuai dengan RPJMN, arahan presiden yang berkenaan dengan pembangunan SDM dilaksanakan dalam dua agenda pembangunan: (1) meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dan (2) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
3.1.1 Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang Terkait Langsung dengan Tugas dan Fungsi Kemendikbud
Terdapat dua agenda pembangunan yang berkaitan erat dengan tugas dan fungsi Kemendikbud. Kedua agenda tersebut dilaksanakan melalui arahan kebijakan dan strategi bidang pendidikan dan kebudayaan, seperti yang dirangkum dalam tabel berikut.
No Agenda
Pembangunan Arah Kebijakan Strategi
1. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing
- Meningkatkan Pemerataan layanan pendidikan berkualitas
1. peningkatan kualitas
pengajaran dan pembelajaran;
2. peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun;
3. peningkatan profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata;
4. penguatan penjaminan mutu pendidikan untuk
meningkatkan pemerataan kualitas layanan antar satuan pendidikan dan antarwilayah;
30
5. peningkatan tata kelola pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan
- Meningkatkan
produktivitas dan daya saing
1. pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri; dan
2. penguatan pendidikan tinggi berkualitas.
2. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan
- Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter
1. revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk
memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti;
2. revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan untuk penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif;
3. pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk
menumbuhkan jiwa
nasionalisme dan patriotisme.
- Meningkatkan pemajuan dan pelestarian
1. revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal
31
kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa,
meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah perkembangan
peradaban dunia
untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotongroyong, dan kerja sama antarwarga;
2. pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat;
3. pelindungan hak kebudayaan dan ekspresi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif;
4. pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia dan
5. pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.
Peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas
1. peningkatan budaya literasi;
2. pengembangan pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; dan 3. penguatan institusi sosial
penggerak literasi dan inovasi
32
Tabel 3.1 menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan kebijakan dan strategi Kemendikbud yang akan dilaksanakan melalui sinergi antara Kemendikbud dengan kementerian/lembaga lain terkait beserta dengan pemerintah daerah dan masyarakat.
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan kebudayaan pada kurun waktu 2020—2024 dalam rangka mendukung pencapaian sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita Kedua) dan tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.
Secara detail, Kebijakan Merdeka Belajar mendorong partisipasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan: keluarga, guru, lembaga pendidikan, dunia usaha/dunia industri (DU/DI), dan masyarakat, sebagaimana tertuang dalam gambar berikut.
33
Sumber: Renstra Kemdikbud 2020—2014
Gambar tersebut menjelaskan bahwa Kebijakan Merdeka Belajar dapat terwujud secara optimal melalui
(1) peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan budaya;
(2) peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;
(3) perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan (4) penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Sebagai jiwa dari kebijakan Kemendikbud selama 2020-2024, Kebijakan Merdeka Belajar terwujud dalam segala arah kebijakan dan strategi Kemendikbud. Secara garis besar, arah kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk periode 2020—2024 adalah sebagai berikut.
1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan
2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan 3. Peningkatan Relevansi Pendidikan
4. Penguatan Budaya, Bahasa dan Pendidikan Karakter 5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan.
34
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kebijakan dan strategi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengacu pada arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong tercapainya sasaran strategis yang mendukung penguatan budaya, bahasa dan pendidikan karakter. Arah kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi berikut ini.
1. Penguatan ekosistem dan tata kelola pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra melalui dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk menciptakan budaya riset kebahasaan yang inovatif.
2. Peningkatan kualitas praktek pendidikan literasi di masyarakat dengan dukungan teknologi digital untuk penguatan peran masyarakat dan para pemangku kepentingan.
3. Penguatan strategi dan diplomasi kebahasaan untuk peningkatan nilai ekonomi bahasa dan sastra.
4. Penguatan dan perluasan layanan profesional kebahasaan sebagai wujud pembinaan bahasa dan sastra.
Merujuk pada Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang terkait dengan Kemendikbud, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dapat berdiri pada dua bidang, yaitu: bidang pendidikan dan kebudayaan. Pada bidang pendidikan, arah kebijakan meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, strategi yang digunakan peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran melalui berbagai aktivitas. Selain itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing, strategi pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri melalui berbagai aktivitas.
Pada bidang kebudayaan, Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaksanakan peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas, strategi yang dilaksanakan dengan 1) peningkatan budaya literasi; 2) pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; 3) penguatan
35
institusi sosial penggerak literasi dan inovasi melalui berbagai aktivitas, dan 4) perluasan layanan profesional kebahasaan. Kedua bidang pendidikan dan kebudayaan itu dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan agenda pembangunan 2020—2024.
Program dan kegiatan yang terkait dengan dukungan tersebut dapat dilihat pada sasaran program dan kegiatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
3.4 Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara
Kebijakan dan strategi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara mengacu pada arah kebijakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendorong tercapainya sasaran strategis yang mendukung penguatan budaya, bahasa dan pendidikan karakter.
Arah kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi berikut ini.
1. Penguatan ekosistem dan tata kelola pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra melalui dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk menciptakan budaya riset kebahasaan yang inovatif di provinsi Maluku Utara.
2. Peningkatan kualitas praktek pendidikan literasi di masyarakat dengan dukungan teknologi digital untuk penguatan peran masyarakat dan para pemangku kepentingan.
3. Penguatan strategi dan diplomasi kebahasaan untuk peningkatan nilai ekonomi bahasa dan sastra.
4. Penguatan dan perluasan layanan profesional kebahasaan sebagai wujud pembinaan bahasa dan sastra.
Pada bidang kebudayaan, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara melaksanakan peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas, strategi yang dilaksanakan dengan 1) peningkatan budaya literasi; 2) pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; 3) penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi melalui berbagai aktivitas, dan 4) perluasan layanan profesional kebahasaan. Kedua bidang pendidikan dan kebudayaan itu dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan agenda pembangunan 2020—2024. Program dan
36
kegiatan yang terkait dengan dukungan tersebut dapat dilihat pada sasaran program dan kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.
3.5 Kerangka Regulasi
Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membutuhkan kerangka regulasi sebagai landasan hukum formal. Daftar regulasi dan urgensi pembentukannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan Regulasi Urgensi Pembentukan 1. Peraturan tentang Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penerjemah Teks Sastra
Penjaminan mutu penerjemah dan terjemahan teks sastra
2. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa Konferensi
Penjaminan mutu juru bahasa konferensi
3. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa
Kemasyarakatan
Penjaminan mutu juru bahasa kemasyarakatan, termasuk juru bahasa hukum (pengadilan dan kepolisian)
4. Peraturan tentang pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia
Pentingnya peraturan pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia yang selama ini belum Tersedia
5. Peraturan tentang pedoman
umum pembentukan istilah Perlunya kaidah yang baku dalam pembentukan isilah
6. Revisi Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
UKBI masih bersifat imbauan dan belum diwajibkan bagi masyarakat
37
Indonesia yang berpendidikan dan Berbudaya
7. Peraturan tentang
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan
Bahasa
Penguatan kebijakan Badan Bahasa
dalam pengawasan dan
pengendalian bahasa
Peraturan tentang Pengembangan dan Pelindungan Sastra
1. Melindungi hak cipta Paten sastra.
2. Perluanya Kebijakan nasional pengembangan dan pelindungan sastra
3. Menjadikan sastra tuan di negeri sendiri, menangkal serbuan sastra asing ke dalam negeri.
4. Meningkatkan fungsi dan peran sastra pada masyarakat secara nasional dan internasional
5. Perlunya pengaturan
pemerkayaan khazanah sastra, pengembangan laras sastra,
pemantapan dan
pembakuan sistem sastra, penerjemahan,
penyaduran, pengadaptasian,
pengalihwahanaan, pengutipan, dan pegambilan sebagai bahan pembelajaran sastra.
6. Meningkatkan fungsi dan peran
38
sastra pada masyarakat secara nasional dan internasional
7. Perlunya pengaturan
pemerkayaan khazanah sastra, pengembangan laras sastra,
pemantapan dan
pembakuan sistem sastra, penerjemahan,
penyaduran, pengadaptasian,
pengalihwahanaan, pengutipan, dan pegambilan sebagai bahan pembelajaran sastra.
3.6 Kerangka Kelembagaan 3.6.1 Struktur Organisasi
Kelembagaan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut.
KELOMPOK
TATA USAHAKELOMPOK KELOMPOK
TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA KANTOR
39
FUNGSIO Keterangan:
1. Kepela Kantor adalah pimpinan satuan kerja eselon IV
2. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pegawai pelaksana tugas atas perintah pimpinan sesuai tugas dan jabatan.
3.6.2. Sumber Daya Manusia
Hingga bulan Juli tahun 2022 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara memiliki 32 orang pegawai.
No. Golongan/Pangkat Jumlah
1. Golongan IV-a 1 orang
2. Golongan III-b 6 orang
3. Golongan III-a 16 orang
4. Golongan II-c 1 orang
5 5.
PPNPN 8 orang
Sesuai Peta jabatan untuk mendukung tugas dan fungsi Kantor Bahasa Maluku Utara adalah sebagai berikut.
1) Kepala Kantor : 1 Orang
2) Peneliti Muda : 1 Orang 3) Pengkaji Bahasa dan Sastra : 11 Orang 4) Analisis Kata dan Isitilah : 5 Orang
5) Penyuluh Bahasa : 1 Orang
6) Bendahara : 1 Orang
7) Penyusun Program, Anggaran: 1 Orang Dan Pelaporan
40
8) Pengelola BMN : 1 Orang 9) Pengelola Data Tata Organisasi: 1 Orang
Dan Tata Laksana
10) Pengelola Situs Web : 1 Orang 11) Verifikator Keuangan : 1 Orang 12) PPPK (Pramubakti,dll) : 8 Orang
No Unit Kerja Tingkat Pendidikan Pangkat/
Golongan Jml S-3 S-2 S-1 D-3 D-1 SLTA SLTP SD IV III II Kantor Bahasa Provinsi
Maluku Utara 1 2 20 1 1 22 1 24
41
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta mendukung tercapainya kebijakan pada level nasional, Kemendikbudristek menetapkan sasaran strategis yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata yang mencerminkan keberhasilan (outcome) dari program.
Keberhasilan sasaran diukur dengan indikator-indikator kinerja. Di bab ini sasaran dan indikator kinerja ditampilkan berdasarkan dua periode pelaksanaan, yaitu (1) Sasaran dan indikator tahun 2020—2021 dan (2) Sasaran dan indikator tahun 2022—2024.
1. Sasaran dan Indikator tahun 2020—2021
1.a. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
1.b. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Kode Sasaran Program (SP)/
Indikator Kinerja Program (IKP) Satuan Angka
Dasar Target 2020 2021 SP 1 Meningkatnya Kemahiran Penutur Bahasa Indonesia
IKP 1.1 Persentase Penutur Bahasa
Indonesia Mahir Teruji Persen 42 42 44
IKP 1.2 Persentase Wilayah yang Mengutamakan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
Persen 16 26 35
Kode Sasaran Strategis (SS)/ Indikator
Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Satuan Angka
Dasar Target 2020 2021 SS 4 Meningkatnya Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan IKSS 4.1 Rata-Rata Skor Kemahiran
Berbahasa Indonesia Skor 505 510 515
IKSS 4.2 Jumlah Penutur Muda Bahasa
Daerah Orang 17.000 34.000 50.000
SS 5 Meningkatnya tata kelola pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
IKSS 5.3 Predikat SAKIP Kemendikbudristek Predikat BB A A IKSS 5.4 Indeks Reformasi Birokrasi
Kemendikbudristek Indeks 81 85 87
42
SP 2 Meningkatnya Daya Hidup Bahasa Daerah IKP 2.1 Nilai Dimensi Budaya Literasi IPK
(Indeks Pembangunan Kebudayaan) Indeks 55,03 58,2 61,4 SP 3 Meningkatnya Daya Hidup Bahasa Daerah
IKP 3.1 Indeks Daya Hidup Bahasa Daerah Indeks 0,54 0,55 0,56 SP 4 Meningkatnya Peran Bahasa Indonesia di Kancah Internasional
IKP 4.1 Jumlah Negara yang Mengajarkan Bahasa Indonesia
Negara 29 30 31
IKP 4.2 Jumlah Pemelajar BIPA Orang 70.865 75.86
5 80.865 SP 5 Terwujudnya Tata Kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang
Berkualitas
IKP 5.1 Predikat SAKIP Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Minimal BB
Predika
t B BB BB
IKP 5.2 Jumlah Satker di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Mendapatkan Predikat ZI-WBK/WBBM
Satker 2 5 5
IKP 5.3 Rata-rata Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker Minimal 91
Nilai 90 91 92
1.c. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN ANGKA DASAR
43 2. Sasaran dan Indikator tahun 2022—2024
2.a. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2.b. Sasaran Program (SP) dan Indikator Kinerja Program (IKP) Kode Sasaran Program (SP)/
Indikator Kinerja Program (IKP) Satuan Angka
Dasar Target
2022 2023 2024 SP 1 Meningkatnya literasi kebahasaan dan kesastraan
IKP 3.1.1 Persentase penutur bahasa Indonesia terbina yang meningkat
kualitas berbahasanya Persen 62 66 70 72
Kode Sasaran Strategis (SS)/
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Satuan Target
2022 2023 2024 SS 3 Meningkatnya Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan
IKSS 3.1 Indeks Kemahiran Berbahasa Indonesia Indeks 69 75 81 IKSS 3.2 Indeks Pembangunan Kebudayaan Indeks 59,7 61,2 62,7 SS 5 Meningkatnya tata kelola Kemendikbudristek yang berkualitas
IKSS 5.3 Predikat SAKIP Kemendikbudristek BB A A A IKSS 5.4 Indeks Reformasi Birokrasi Kemendikbudristek 81 83 85 87
44
IKP 3.1.2 Persentase lembaga terbina yang meningkat kualitas penggunaan
bahasanya Persen 43,90 59,93 75,96 91,99
SP 2 Meningkatnya peran bahasa Indonesia di kancah internasional IKP 3.1.3 Jumlah negara yang mengajarkan
bahasa Indonesia Negara 47 48 49 50
SP 3 Meningkatnya kelestarian bahasa daerah IKP 3.1 Indeks pemanfaatan bahasa daerah
oleh penuturnya Indeks 17,87 18,73 19,67 20,54 SP 5 Terwujudnya Tata Kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang
Berkualitas IKP
5.3.11
Predikat SAKIP Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Predika
t A A A A
IKP 5.4.9
Jumlah Satker di Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM
Satker 1 2 3 4
2.c. Sasaran Kegiatan (SK) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Satuan Angka Dasar
Target
[IKK 2.1] Jumlah penutur bahasa yang terbina melalui program literasi kebahasaan
[IKK 3.1] Jumlah lembaga yang
terbina penggunaan bahasanya Lembaga 37 45 45 45 [IKK 3.2] Jumlah komunitas
penggerak literasi yang terbina Lembaga 0 25 25 25 [SK 4]
Meningkatnya jumlah pemelajar BIPA
[IKK 4.1] Jumlah pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur
asing (BIPA) Orang 0 25 25 25
45
[IKK 6.1] Jumlah partisipan pelindungan bahasa dan sastra
daerah Orang 62 273 274 274
[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor
Bahasa Maluku Utara Predikat BB BB BB BB [IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran
atas pelaksanaan RKA-K/L
Kantor Bahasa Maluku Utara Nilai 91 91 91 91
4.2. Kerangka Pendanaan
Pada pencapaian target kinerja tersebut dibutuhkan kerangka pendanaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan guna pencapaian indikator kinerja. Kerangka pendanaan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara disusun dengan memerhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) berdasarkan surat edaran bersama Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan a.n. Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020 dan Direktur Jenderal Anggaran a.n. Menteri Keuangan RI Nomor S-122/MK.2/2020 tentang Pedoman Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Rincian kerangka pendanaan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara untuk alokasi 2020—2024 sebagai berikut
A. Alokasi Anggaran T.A. 2020--2021
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PAGU PAGU
2020 2021
Meningkatnya Daya Ungkap
Bahasa Indonesia Jumlah Kosakata Bahasa
Indonesia - 281.515.000
Terwujudnya Standar
46
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
Jumlah Lembaga Pengguna
Bahasa Indonesia Terbina 227.193.000 324.470.000 Meningkatnya Jumlah Penutur
Bahasa Terbina Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam Punah
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah
428.976.000 -
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah
123.778.000 134.127.000
Jumlah Produk Kesastraan
Terkembangkan 176.652.000 76.200.000 Meningkatnya Tata Kelola
Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa
Predikat SAKIP Satker
minimal BB 281.331.000 1.646.993.000 Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
1.750.487.000 1.287.563.000
B. Alokasi Anggaran T.A. 2022--2024
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Alokasi
bahasa dan sastra 148.731 153193 157789 [SK 2] Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam gerakan
755.225 801.996 851.664
47
[SK 3] Terbinanya lembaga dalam program kebahasaan dan kesastraan
[IKK 3.1] Jumlah lembaga yang terbina
penggunaan bahasanya 241.923 249.181 256.656 [IKK 3.2] Jumlah
komunitas penggerak
literasi yang terbina 178.214 183.560 189.067 [SK 4] Meningkatnya jumlah
pemelajar BIPA
[IKK 4.1] Jumlah pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)
135.652 139.721 143.913
[SK 5] Tersedianya produk
diplomasi bahasa [IKK 5.1] Jumlah
produk penerjemahan 75.000 448.050 461.492 [SK 6] Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah
[IKK 6.1] Jumlah
partisipan pelindungan bahasa dan sastra daerah
1.014.32
8 1.048.84
5 1.084.651
[SK 7] Meningkatnya tata kelola Kantor Bahasa Maluku Utara
[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor Bahasa Maluku
Utara 596.769 849.902 875.399
[IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Kantor Bahasa Maluku Utara
2.039.83
1 2.618.06
3 2.593.605
48
BAB V PENUTUP
Revisi Rencana Strategis (Renstra) Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara telah disusun berdasarkan RPJMN dan berpedoman pada Renstra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2020--2024, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024, serta Renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyusunan Renstra dilakukan melalui beberapa tahap,
Revisi Rencana Strategis (Renstra) Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara telah disusun berdasarkan RPJMN dan berpedoman pada Renstra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2020--2024, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024, serta Renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyusunan Renstra dilakukan melalui beberapa tahap,