• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS RENSTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS RENSTRA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

-

RENCANA STRATEGIS 2020--2024 RENSTRA

KANTOR BAHASA PROVINSI MALUKU UTARA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kompleks BPMP Prov. Malut, Jalan Raya Rum, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara

(2)

Renstra 2020--2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dapat menyelesaikan penyusunan revisi rencana strategis (Renstra) tahun 2020--2024. Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020—2024.

Selain itu, telah dievaluasi pelaksanaan program dan kegiatan selama tujuh tahun (2015—2021) sehingga menjadi adaptif terhadap perubahan situasi, kondisi, dan kebijakan sesuai dengan tuntutan organisasi, serta dengan melakukan inovasi strategi pelaksanaan program dan kegiatan. Melalui moto “Badan Bahasa Bermartabat Bermanfaat”, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengusung tiga program prioritas, yaitu penguatan literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia. Strategi pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) terus diperkuat agar program dan kegiatan pada sisa tahun Renstra (2022—2024) dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Renstra Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara Tahun 2020—2024 akan menjadi acuan bagi dalam pelaksanaan program guna mendukung renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan juga Kemdikbudristek dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Tidore, 30 Juni 2022 Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara,

Dr. Arie Andrasyah Isa, M.Hum.

NIP 197301031998031001

(3)

Renstra 2020--2024

ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar………..………..……….... i

Daftar Isi……….………...……….…….. ii

Bab I Pendahuluan………….………..….……….…….. 1

1. Gambaran Umum……….……….……. 1

2. Potensi dan Permasalahan………...………..………. 18

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan………..………. 22

1. Visi……….………... 22

2. Misi………...……… 22

3. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan………...… 23

4. Sasaran Kegiatan dan Idikator Kinerja Kegiatan………...… 25

Bab III Arah Kebijakan, Starategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan.………. 28 1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional……….………. 28

2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi…………..……….……….………. 32 3. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa……….. 34 4. Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara……….. 35 5. Kerangka Regulasi……… 36

6. Kerangka Kelembagaan……… 38

(4)

Renstra 2020--2024

iii

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan……….……... 41

1. Target Kinerja………..……… 41

2. Kerangka Pendanaan……… 45

Bab V Penutup……….……... 48 Lamipiran

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum

1.1.1 Gambaran umum

Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakasnakan tugas dan fungsi pada Provinsi Maluku Utara di 10 Kabupaten/Kota sebagaimana diamatkan oleh undang-undang dan peraturan turunanya. Tugas dan funsi harus dapat dijabarkan dalam kerangka program-program kerja dan anggaran yakni renstra. Pelaksanaan selama 5 tahun harus merujuk pada renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai sebagai instansi induk dari Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara. Sejak berdiri Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara telah melaksnakan dua kali renstra yakni renstra 2009—2014 dan renstra 2015—2019, selama kurung waktu sepuluh tahun pencapai sasaran program dan sasaran strategis melalui kegiatan-kegiatan dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara mengalami perkembangan pencapaian yang dipengaruhi oleh kondisi daerah dan perubahan kebijakan oleh pemerintah yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Skor Pisa

Kompetensi literasi dalam menggunakan kemampuan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan penerapan disekolah, keluarga, dan masyarakat (UNESCO). Kecakapan membaca dan menulis merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki masyarakat di lingkungkuang Pendidikan tentunya. Tim peneliti Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara melaksanakan penelitian literasi pada Sekolah Tingkat Menengah Atas (SMA)/ dibeberapa Kabupaten/Kota di Maluku Utara menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 40,25 sedangkan dari standar nilai lietarsi pada Maluku Utara 42,50 dan standar nasional 48,87. Ini menujukan bahwa literasi baca, tulis dan sains yang ada di Maluku Utara masih masih rendah. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam memahami bacaan sangat rendah.

Memhami bacaan dasarnya adalah penguasaan bahasa sehingga dapat memaknai maksud dari isi bacaan untuk itu perlunya pengembangan dan pembinaan kemahiran berbahasa disemua rana pada lingkup Pendidikan, dan penyediaan bahan bacaan yang memadai.

b. Kondisi penggunaan bahasa pada ruang publik

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang negara Republik Indonesia, dan mempunyai kedudukan sangat penting dari bahasa-bahaa negara lain dalam wilayah Kesatuan Republik Indonesia, selain itu cita-cita bangsa akan menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa salah satu Bahasa Internasioanl perlu kita lestarikan dan perjuangkan dalam persaingan global.

(6)

2

Penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik di Maluku Utara dari hasil pelaksanaan renstra periode 2015—2019 yang tertuang dalam program pengawasan dan pengendalian bahasa di ruang publik sesuai instrumen penilian yang ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disemua Kabupaten/Kota pada status terkendali “B”, Penggunaan bahasa Indonesia dan kedudukan negara sendiri sudah sepatutnya berada pada status terkendali “A”. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak terkai.

c. Kondisi bahasa dan sastra daerah serta pengajarannya

Bahasa daerah adalah alat komunikasi pada komunitas-komunitas yang ada di Indonesia. Bahasa daerah adalah salah kekayaan budaya Indonesia, selain fungsinya sabagai alat komunikasi di lingkupi komunitas juga berfungsi sebagai sumber kosakata bahasa Indonesia. Sesuia peraturan daerah yang di keluarkan gubernur Maluku Utara bahwa jumlah bahasa daerah yang ada di Maluku Utara sejumlah 32 bahasa Daerah yang ada di Maluku Utara, hal berbeda pada Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menyebutkna dalam buku terbitnya bahasa-bahasa daerah di Maluku Utara sebanyak 34 bahasa Maluku Utara hal ini berdasarkan hasil inventarisasi bahasa Daerah di Maluku Utara. Program pengembangan bahasa selama peridoe renstra 2009—2014 dan renstra 2015—2019 baru dapat melaksanan penyusunan kamu bahasa dearah sebahyak 3 kamus bahasa daerah, pemetaan bahasa sebayak 19 bahasa daerah dan invetarisasi kosakata bahasa daerah guna menjadi sumbangsi Kosakata bahasa Indonesia(bisa di temukan pada KBBI). Pengembanag dan perlidungan bahasa memalui penyusunan kamus, penyediaan bahan ajar muatan lokal, penyusunan sistem bahasa, dan pembelajaran komunitas bahasa daerah. Dari 34 bahasa daerah yang ada di Maluku Utara dari hasil penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di temukan beberapa bahasa Daerah yang sudah punah seperti Bahasa Ibo yang ada di Halmahera Barat, Hal ini perlu dilakukan langkah-langkah pengembangan dan perlindungan lebih lanjut untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah tersebut sebagaimana dimana amat dalan Undang-Undang dan peraturan turunannya.

Disisi sastra Maluku Utara memliki ragam sastra-sastra daerah yang dapat dikembagngkan dan lindungi, sastra lokal dapat dijadikan sebagai pengembangan karakter melalui bahan ajar, ada banyak pesan- pesan moral yang bernilai baik mengajarkan tetang kearifan lokal, kesantunan, dan kekeluargaan.

Pengembangan dan perlindungan sastra dapat kembangkan memelalui konservasi, revitalisassi sastra dan pengembangan sumberdaya manusia yakni sastrawan lokal sebagai praktisi-praktisi yang terus mempertahankan nilai-nilai tersebut.

d. Tata kelola kelembagaan

Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara didirikan sejak tahun 2009, saat ini telah memiliki pegawai sebanyak 32 orang terdiri atas 24 pegawai negeri dan 8 honorer (satpam, pramubakti dan sopir) dan

(7)

3

hingga saat ini Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara telah memiliki tanah seluah 6539 m2 di Sofifi, Kecamatan oba Kota Tidore Kepulauan akan tetapi belum memiliki kantor.

Selain memiliki tugas dan fungsi mengembangkan, perlidungan dan pembinaan bahasa Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara memiliki fungsi pelayanan publik melalui layanan kebahasaan dan kesastraan.

Melihat kondisi saat ini, pelayan publik belum dapat dimaksimalkan dikarenakan belum memiliki Kantor, kepimilikan Kantor sudah harus menjadi perioritas gunakan peningkatan mutu pelayanan publik.

Peningkatan pelayanan pubilik dapat menjadi batu loncatan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dalam mempersiapkan diri sebagai Kantor yang Wilayah Bebas Korupsi(WBK) lima tahun kedepan, maka ketersedian Kantor sebagai bentuk komitmen Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dalam mendukung program Zona Integritas dan pemajuan Pendidikan melalui bahasa dan sastra yang ada di daerah.

1.1.2 Capaian Tahun 2015—2019

Dalam melaksanakan pembangunan bidang kebahasaan dan kesastraan periode 2015—2019, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Bahasa menetapkan sembilan sasaran kegiatan dengan capaian sebagai berikut a. Meningkatnya kosakata Bahasa Indonesia

1. Indikator Kinerja Kegiatan:#Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia

akhir Renstra 2015—2019 menunjukan ketercapaian terhadap target 3400 lema tercapai 100% atau 3400 lema yang diusulkan sebagai kosakata bahasa Indonesia yang berasal daerah bahasa-bahasa daerah di wilayah Provinsi Maluku Utara.

2. Indikator Kinerja Kegiatan # 1.2 “jumlah kamus”

0

1.000

600 600 600

0 500 1000 1500

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia

Total Jumlah Lema Kosakata bahasa daerah sebanyak 2800 lema dengan capaian 100%.

Capaian kosakata bisa akses pada laman

https://kbbi.kemdikbud.go.id/Admin /Editor

(8)

4

Penyusunan kamus bahasa daerah ini pada renstra 2015—2019 (renstra revisi) baru pada tahun 2019 menarget satu (1) dokumen kamus bahasa daerah dari 24 (tiga puluh empat) bahasa derah yang terpetakan. Total Jumlah kamus pada renstra 2015—2019 sebanyak 1 dokumen dengan capaian 100%

b. Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi

1. Indikator Kinerja Kegiatan #2.1 “jumlah bahasa dan sastra yang terpetakan, terkonsevasi, dan terevitalisasi”

34 (tiga puluh empat) bahasa hasil inventarisasi yang berhasil di petakan pada tahun 2019 sebanyak 7 bahasa yakni bahasa bajo(Kepulauan Sula), bahasa mangoli(Kepulauan Sula), bahasa tugitil(Halamahera Timur), bahasa kao(Halmahera Utara), bahasa pagu(Halmahera Utara), bahasa tabaru (Halmahera Barat), dan bahasa gorap (Halmahera Barat) yang berhasil dipetakan pada tahun 2019 atau sejumlah 7 bahasa daerah. Periode renstra Kantor Bahasa dan Badan Pengembangan bahasa untuk indikator pemetaan bahasa sampai dengan akhir periode renstra telah mencapai 24 bahasa daerah yang telah terpetakan bahasa-bahasa daerah di Maluku Utara. Total jumlah bahasa dan sastra yang terpetakan, terkonservasi dan terevitalisasi pada tahun

2019 sebanyak 7 bahasa daerah dengan capaian 100%

c. Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan 1. Indikator Kinerja Kegiatan #3.1 “jumlah penelitian bahasa dan sastra”

Capaian renstra periode 2015—2019 sebagaimana digambarkan pada tabel diatas bahwa pada tahun 2019 dengan target 1 naskah penelitian dapat dicapai 100% dari target 1 naskah. Jumlah penlitian bahasa dan sastra periode renstra di Provinsi Maluku Utara sebanyak 20 naskah tercapai 100%.

2. Indikator Kinerja Kegiatan 3.2 “jumlah publikasi ilmiah bahasa dan sastra”

0 0 0 0

1

-1 0 1 1 2

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Penyusunan Kamus

7 -10

0 10

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Pemetaan Bahasa

10 6

2 1 1

0 10 20

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra

(9)

5

Capaian renstra periode 2015—2019 sebagaimana digambarkan pada grafik dibawa dengan terbitan penelitian dapat dicapai 100%. Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra sebanyak 16 terbitan tercapai 100%. Salah satunya bisa akses di http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/index.

d. Meningkatnya mutu dan jumlah bahan ajar pengayaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

1. Indikator Kinerja Kegiatan 4.1 “jumlah bahan dan modul pembelajaran bahasa dan sastra”

Capaian renstra periode 2015—2019 sebagaimana digambarkan grafik dibawah Jumlah bahan dan modul pembelajaran bahasa dan sastra sebanyak 15 bahan tercapai 125%bahan dengan judul bahan ajar yakni 1 2 3 Ayo Membaca, Tiga Sahabat dan Pohon Tumbang, dan Mengunjungi Rumah Adat Sasadu.

e. Meningkatnya Jumlah Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

1. Indikator Kinerja Kegiatan 5.1 “jumlah instrumen uji kemahiran berbahasa Indonesia”

capaian renstra periode 2015—2019 hanya satu (1) bahan yang di target capaian yakni pada tahun 2018, sehingga target telah dicapai pada tahun 2018. capaian renstra periode 2015—2019 hanya satu (1) bahan yang di target capaia yakni pada tahun 2018, sehingga target telah dicapai pada tahun 2018. Jumlah Capaian Intrumen UKBI sebanyak 1 bahan tercapai 100%

f. Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra

1. Indikator Kinerja Kegiatan #6.1 “jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional yang terbina dalam penggunaan bahasa”

3 3 3 3 4

0 2 4 6

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra

0

5

2 2

6

-5 0 5 10

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian bahan dan modul pembelajaran bahasa dan sastra

0 0 0 1

0 -2

0 2

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah

Instrumen UKBI

(10)

6

Target indikator jumlah tenaga professional dan calon tenaga professional yang terbina dalam penggunaan bahasa sebanyak 2337 orang, capaian kurung waktu rentra tahun 2015—2019 seperti dijalaskan pada tabel diatas bahwa pada tahun 2019 target 2437 itu tercapai 104%, sehingga capaian renstra selama kurung waktu lima tahun yang ditaerget sebanyak 3992 orang tercapai 103%.

2. Indikator Kinerja Kegiatan #6.2 “jumlah generasi muda pengapresiasi bahasa dan sastra”

capaian kurung waktu rentra tahun 2015—2019 seperti dijalaskan grafik bahwa jumlah generasi muda pengapresiasi bahasa dan sastra yang terlibat dalam kegiatan ini, selama kurung waktu lima tahun yang ditarget sebanyak 1064 orang tercapai 100%.

Mewadahi siswa siswi dalam berkaya melalui bengkel sastra dan musikalisasi puisi, karya siswa-siswi di buku dalam buku Antologi Cerpen dan Puisi dengan Judul Aku Bisa.

g. Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali

1. Indikator Kinerja Kegiatan #7.1 “jumlah badan publik yang terkendali penggunaan bahasanya”

Capaian renstra tahun 2015—2019 untuk sasaran strategi meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang terkendali melalui indikator jumlah badan publik yang terkendali penggunaan bahasanya dan jumlah badan swasta yang terkendali pengguna bahasanya tercapai 100%, sehingga capaian renstra selama kurung waktu lima tahun yang ditarget sebanyak 55 badan pulik tercapai 100%.

pada 25 badan publik yang di dilaksanakan pada Kabupaten Halmahera Barat yakni Sekretaris Daerah Pemerintahan, Sekretaris DPRD, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, Rumah Sakit Umum Daerah, Dinas Pelayanan Perizinan Dan Investasi Daerah, Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, Dinas Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, STP Banau, Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda Dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan UMKM, Kantor Camat Jailolo, Dinas

0 715 490 350

2437 -2000

0 2000 4000

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga

Profesional yang terbina …

334 190 110 120 310

0 500

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan …

0 0 5

25 25

-20 0 20 40

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya

(11)

7

Tata Kota, Kebersihan Dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Bagian Hukum Dan Organisasi Sekretariat Daerah, Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah, Bagian Umun Dan Perlengkapan, Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Bagian Informasi Dan Komunikasi Sekretariat Daerah, Dinas Kelautan Dan Perikanan, BKD Dan Diklat, Badan Satpol PP, dan Pemadam Kebakaran.

2. Indikator Kinerja Kegiatan #7.2 “jumlah badan swasta yang terkendali penggunaan bahasanya”

capaian kurung waktu rentra tahun 2015—2019 seperti dijalaskan pada grafik bahwa capaian renstra selama kurung waktu lima tahun yang ditarget sebanyak 26 badan swasta tercapai 100%.

Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai yakni Pengendalian dan pengawasan penggunaan bahasa pada 10 badan swasta yang terdiri 10 media masa cetak maupun elektronik yang di Maluku Utara yaitu Malut Post, Postko Malut, Suara Kie Raha Post, jalamalut.com, Seputar Malut, Fajar Malut, Aspirasi Malut, Redaksi Mata Publik, Indotimur.com, maluttoday.com, suaramalut.com, kantor berita antara, brodonew.com, suara rakyat merdeka, babari.com, RRI Ternate, Inew Ternate, RCTI Ternate, dan Berita Satu.

h. Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan 1. Indikator Kinerja Kegiatan #8.1 “Jumlah Bahan Ajar BIPA”

capaian kurung waktu renstra tahun 2015—2019 target 0 sehingga capaian renstra selama kurung waktu lima tahun yang ditarget sebanyak 0 bahan tercapai 0%.

i. Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa

Atasa pelaksanaan indicator sasaran dapat dilakasanakan selama periode renstra 2015—2019. Pada sasaran ini berupa pengadaan belanja modal berupa aset, dukungan manajemen dan operasional kantor berupa jasa dan gaji.

1.1.2 Pokok-Pokok Perubahan dalam Renstra Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara 2020--2024 Rencana Strategis Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara 2020—2024 direviu dan diselaraskan agar mampu menjawab tantangan perubahan. Hadirnya beberapa kebijakan mutakhir seperti perubahan renstra pada kemendikburistek yang juga mengubah renstra BPP Bahasa sehingga perlu ditindaklanjuti

2 2 2

10

19

-10 0 10 20 30

2015 2016 2017 2018 2019

Trend Capaian Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan

Bahasanya

(12)

8

dengan penyelarasan berbagai dokumen perencanaan, termasuk renstra Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara. Dalam dokumen ini, perubahan dilakukan terhadap beberapa hal berikut.

No.

Struktur (Permen PPN/Bappena s No. 5 Tahun 2019)

Renstra

Semula

Menjadi

1. BAB I Pendahuluan

1.1 Kondisi

Umum Capaian 2015—2019 1. Capaian 2015—2019

2. Capaian 2020—2021 1.2

Permasalahaa n dan Potensi

Penjelasan permasalahan berdasarkan sasaran program

Permasalahan diurai berdasarkan kekuatan, kelemahan, potensi, dan ancaman yang dianalisis menggunakan pendekatan SWOT

2. BAB II Visi, Misi, dan Tujuan

a. Mencantumkan visi Presiden yang diturunkan menjadi visi Kemendikbud

Mencantumkan visi Presiden yang diturunkan

menjadi visi

Kemendikbudristek dan BPP Bahasa

b. Narasi misi serupa dengan visi

Penajaman dan

penyelarasan misi, tujuan, dan sasaran

c. Terdapat indikator

keberhasilan misi Dihapus d. Terdapat

indikator keberhasilan tujuan strategi

Dihapus e. Terdapat tata

nilai

kelembagaan Dihapus

3. BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan

1. Arah

kebijakan BPP Bahasa disajikan secara umum

Arah kebijakan difokuskan pada tiga prioritas (literasi, pelindungan bahasa daerah, dan

internasionalisasi bahasa Indonesia)

2. Strategi pelaksanaan program disajikan

Strategi pelaksanaan program diuraikan berbasis Kelompok

(13)

9

secara

umum Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP)

3. Kerangka

regulasi belum mencakupi kebutuhan mutakhir

Penambahan beberapa usulan dalam kerangka regulasi, termasuk tentang Widyabasa

4. Kerangka

kelembagaa n belum memunculk an perlunya kenaikan eselonisasi UPT

Kerangka kelembagaan menyajikan perlunya kenaikan eselonisasi UPT

4. BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Kelembagaan Sasaran dan indikator

kinerja sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2020

Sasaran dan indikator kinerja sesuai dengan Permendikbud No. 13

Tahun 2022

Sasaran dan indikator dipertajam dengan mengacu pada tiga prioritas utama BPP Bahasa (literasi, pelindungan bahasa

daerah, dan

internasionalisasi bahasa Indonesia)

5. BAB V Penutup

- Perubahan

redaksional

6. Lampiran

(14)

10

Definisi operasional 1.

2.

3.

Definisi

operasional Matriks

a. Cascading b. Matriks

sasaran, indikator, target, dan anggaran c. Matriks

distribusi target dan anggaran tiap satker d. Matriks

Semula- Menjadi sasaran dan indikator Dokumen pendukung lain

1.1.2 Capaian Tahun 2020—2021

Dalam melaksanakan pembangunan bidang kebahasaan dan kesastraan periode 2020—2021, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Bahasa menetapkan sembilan sasaran kegiatan dengan capaian sebagai berikut

Sasaran Kegiatan #1: Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia

Sasaran kegiatan meningkatnya daya ungkap bahasa Indonesia memiliki satu indikator jumlah kosakata bahasa Indonesia. Capaian Renstra Tahun 2020—2024 yang mendukung sasaran kegiatan melalui meningkatnya daya ungkap bahasa Indonesia melalui jumlah kosakata bahasa Indonesia dengan perincian sebagai berikut:

IKK#1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Targe

t Realisasi %

(15)

11

Akhir Renstra Meningkatny

a Daya Ungkap Bahasa Indonesia

Jumlah Kosakata Bahasa

Indonesia -

1000 1000 100%

4000 25%

Capaian IKK Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia

Pada awal tahun renstra tidak ditargetkan jumlah kosakata bahasa Indonesia. Pada tahun kedua renstra (2021) ditargetkan 1.000 kosakata dan dicapai 100% melalui pemerkayaan kosakata yang dilaksanakan pada tahun 2021. Outcome yang dicapai dalam IKK jumlah kosakata bahasa Indonesia adalah tambahan kosakata bahasa Indonesia yang berasal bahasa daerah sehingga memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Capaian Renstra IKK Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia Sasaran Kegiatan #3: Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

Sasaran kegiatan terwujudnya penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik dalam mencapai sasaran kegiatan ini diukur melalui indikator kinerja kegiatan (IKK) jumlah lembaga pengguna bahasa terbina.

Capaian renstra tahun 2020—2024 pada sasaran kegiatan terwujudnya penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik melalui IKK jumlah lembaga pengguna bahasa terbina dengan perincian sebagai berikut.

IKK#3.1: Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Terwujudnya

Pengutamaa n Bahasa

Jumlah Pengguna

bahasa 37 70 110 157% 278 52,88%

(16)

12

Indonesia di

Ruang Publik Indonesia terbina

Capaian IKK Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Terbina

Pada tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan 70 lembaga dari 278 target akhir tahun renstra melalui IKK jumlah lembaga pengguna bahasa terbina ditargetkan 70 lembaga tahun 2021 dicapai 157% melalui kegiatan pelayanan profesional ke-BIPA-an yang dilaksanakan di Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Kota Ternate. Kegiatan pelayanan profesional terhadap Lembaga Pengguna Bahasa di Ruang Publik dilaksanakan di Halmahera Utara, Halmahera Barat, dan Kota Tidore Kepulauan. Pencapaian di atas 100% dapat dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatan kegiatan pelayanan profesional ke-BIPA-an dan kegiatan pelayanan profesional terhadap Lembaga Pengguna Bahasa di Ruang Publik. Outcome yang dihasilkan adalah terkendalinya penggunaan bahasa di ruang publik di Kabupaten Halmahera Utara dan Kota Tidore Kepulauan.

Capaian Renstra IKK Lembaga Pengguna Bahasa Terbina Sasaran Kegiatan #4: Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina

Sasaran kegiatan meningkatnya jumlah penutur bahasa terbina untuk mencapai sasaran ini diukur pada indikator kinerja kegiatan (IKK), yakni jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional terbina kemahiran berbahasa dan bersastra. Capaian ditetapkan pada Renstra 2020—2024. Pada sasaran kegiatan, terdapat meningkatnya jumlah penutur bahasa terbina. Untuk mencapai sasaran ini diukur melalui IKK, yakni jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional terbina kemahiran berbahasa dan bersastra diperincikan sebagai berikut.

IKK#4.1: Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra.

(17)

13

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Meningkatny

aJumlah Penutur Bahasa Terbina

Jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional terbina kemahiran berbahasa dan bersastra

1621 704 850 120,74

% 6.472 38,18%

Capaian IKK Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra

Pada tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan 704 orang yang terlibat dalam berbagai kegiatan dari target renstra 6.472 pada akhir tahun renstra melalui IKK jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional terbina kemahiran berbahasa dan bersastra. IKK ini pada tahun 2021 dapat dicapai 120,74% melalui peningkatan literasi generasi muda, pelaksanaan UKBI Adaptif, peningkatan kemahiran berbahasa, dan peningkatan apresiasi sastra. Pencapaian di atas 100% dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan sisa anggaran untuk direvisi menjadi kegiatan baru. Outcome yang dihasilkan dari IKK ini adalah adanya peningkatan minat literasi generasi muda dan juga peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia yang diukur melalui pre-test dan post-test kegiatan.

Capaian Renstra IKK Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Sastra

Sasaran Kegiatan #5: Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam Punah

120,74%

(18)

14

Pada sasaran kegiatan Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam Punah, pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja kegiatan (IKK), yakni jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan bahasa daerah kritis dan terancam punah, jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan sastra daerah kritis dan terancam punah, dan jumlah produk kesastraan terkembangkan. Capaian yang ditetapkan pada Renstra 2020—2024, pada sasaran kegiatan Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam Punah, pencapaian sasaran ini diukur melalui IKK diperincikan sebagai berikut.

IKK#5.1: Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah.

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Terlindunginy

a Bahasa dan Sastra yang Kritis dan Terancam

Jumlah Penutur Muda yang terlibat dalam Pelindungan Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah

46

- - -

280 16,42%

Capaian Jumlah Penutur Muda yang Terlibat Pelindungan Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah

Capaian Renstra IKK Penutur Muda Terlibat dalam Pelindungan Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah

(19)

15

IKK#5.2: Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah.

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Terlindunginy

a Bahasa dan Sastra yang Kritis dan Terancam

Jumlah Penutur Muda yang terlibat dalam Pelindungan Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah

16 30 45 150%

290 21,03%

Capaian Jumlah Penutur Muda yang Terlibat Pelindungan Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah Pada tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan 30 orang penutur muda terlibat dalam berbagai kegiatan pelindungan sastra dari target renstra 290 sampai akhir tahun renstra melalui IKK jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan sastra daerah kritis dan terancam punah ini dapat dicapai 150%. Pencapaian di atas 100% dapat dilaksanakan dengan melibatkan generasi muda dalam pelindungan sastra daerah yang dilaksanakan melalui kegiatan konservasi sastra di Kota Tidore Kepulauan, Pemetaan Sastra di Kabupaten Halamhera Barat dan Vitalitas Sastra di Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Utara. Outcome yang dihasilkan dari IKK ini adalah generasi muda lebih menghargai sastra daerah.

Capaian Penutur Muda Terlibat dalam Pelindungan Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah

IKK#5.3: Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan

(20)

16

Sasaran

Kegiatan Indikator

Kinerja Kegiatan Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Terlindunginy

a Bahasa dan Sastra yang Kritis dan Terancam

Jumlah Produk Kesastraan Terkembangka

n 6 4 4 100%

22 45,45%

Capaian Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan

Pada tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan 4 produk sastra dalam berbagai kegiatan pelindungan sastra. Dari target Renstra 22 sampai akhir tahun renstra melalui IKK jumlah produk kesastraan terkembangkan ini dapat dicapai 100%. Produk pelindungan sastra daerah berupa buku terjemahan yang berasal dari bahasa Tidore. Outcome dari IKK ini adalah 4 produk hasil terjemahan sebegai bahan literasi untuk generasi muda dan pelestarian karya sastra daerah.

Capaian Renstra IKK Produk Kesastraan Terkembangkan

Sasaran Kegiatan #6: Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Pada sasaran kegiatan Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja kegiatan (IKK), yakni predikat SAKIP Satker minimal BB dan nilai kinerja anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 92. Capaian ditetapkan pada renstra pada tahun 2021 pada sasaran kegiatan Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mencapai sasaran ini diukur melalui IKK yang diperincikan sebagai berikut.

(21)

17

IKK#6.1: Predikat SAKIP Satker minimal BB Sasaran

Kegiatan Indikator

Kinerja Kegiatan Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Target Realisasi %

Meningkatnya tata Kelola satuan kerja dilingkungan Badan

Pengembanga n dan

Pembinaan Bahasa

Predikat SAKIP Satker minimal BB

BB (76,29)

BB (76,29

) A

(80,74) 105,8% A A

Capaian Nilai SAKIP 2021

Pada tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan predikat SAKIP minimal BB yang ditetapkan pada Renstra dan diturunkan perjanjian kinerja antara Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra. Realisasi SAKIP pada tahun 2021 dapat dicapai dengan Predikat A, kategori sangat baik. Penilaian SAKIP ini dilakukan melalui dokumen perencanaan hingga evaluasi pelaksanaan perencanaan. Pencapaian tahun ini dengan Predikat A merupakan pencapaian kinerja terbaik saat ini untuk Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara selama 12 tahun usia Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara. Predikat A dapat diperoleh atas dukungan dan komitmen seluruh pegawai Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dalam menyiapkan dokumen- dokumen program, anggaran, pelaksanaan, dan pelaporan pelaksanaan anggaran dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan di Renstra.

IKK#6.2: Nilai Kinerja Anggaran di atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 92 Sasaran

Kegiatan Indikator

Kinerja Kegiatan Realisasi

2020 2021 Target

Akhir Renstra

% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir Renstra Targe

t Realisasi % Meningkatnya

tata Kelola satuan kerja dilingkungan

Nilai Kinerja Anggaran atas

Pelaksanaan 94,33

(22)

18

Badan

Pengembanga n dan

Pembinaan Bahasa

RKA-K/L Satker

minimal 91 92 94

95

Capaian Kinerja Anggaran 2021

Pelaksanaan anggaran atas RKA-K/L tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara yang diukur ketercapaian melalui penilaian evaluasi kinerja anggaran (EKA) Smart DJA dan indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) Omspan KPPN tahun anggaran 2021. Renstra 2020—2024 melalui turunannya perjanjian kinerja (PK) menetapkan nilai kinerja pada tahun 2021 adalah 92. Nilai kinerja yang diperoleh pada Tahun 2021 atas pelaksanaan anggaran ini adalah nilai 94,00. Penilaian ini bersumber dari nilai EKA sebesar 90,87 dan IKPA sebesar 98,69. Nilai kinerja ini dapat dicapai atas komitmen terhadap pencapaian volume target sehingga target pelaksanaan RKA-K/L dapat dicapai di tengah-tengah mewabahnya Covid-19.

1.2 Potensi dan Permasalan

Potensi Kebahasaan dan Kesastraan

• Potensi Luas Wilayah

Provinsi Maluku Utara memiliki luas wilayah 31.982 km2 dengan 1.316.973 jiwa yang tersebar pada delapan kabupaten dan dua kota, antara lain di Kabupeten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Pulau Taliabu, Kota Tidore

Kepulauan dan Kota Ternate. Dengan cakupan luas daerah tersebut, Maluku Utara berpotensi untuk mengembangkan khazanah dalam bidang kebahasaan dan kesastraan yang beragam dari masing- masing wilayah, serta mendorong generasi muda di masing-masing kabupaten kota untuk

mengembangkan dan melestarikan bahasa dan sastra daerah.

• Potensi Bahasa Daerah

Jumlah bahasa daerah di Provinsi Maluku Utara sebanyak sembilan belas bahasa, yaitu bahasa Ternate, bahasa Tobelo, bahasa Bacan, dan bahasa Makian Timur dan 15 bahasa lain serta memiliki beberapa dialek. Dari sejumlah bahasa-bahasa yang berkembang di daerah Maluku Utara, sagat berpotensi guna memperkaya kosakata bahasa Indonesia melalui inventarisasi kosakata bahasa daerah, serta mampu menjadi bahan ataupun objek penelitian bagi para peneliti maupun akademi untuk mengembangkan ilmu di bidang kebahasaaan dan kebudayaan.

• Potensi Sastra Daerah

Dari sekian banyak kekayaan budaya daerah yang ada di Maluku Utara terdapat sastra daerah yang hingga kini masih berkembang di tengah-tengah tradisi masyarakat Maluku Utara. Perkembangan sastra daerah di Maluku Utara pada saat ini didominasi dengan sastra lisan, tidak hanya di satu daerah, melainkan hampir di seluruh wilayah yang ada di Provinsi Maluku Utara. Sastra lisan yang berkembang dan dilakoni oleh masyarakat berjumlah cukup banyak dan bervariasi, seperti dorobololo, dalil moro,

(23)

19

dalil tifa dan oliso. Dengan terus melakukan upaya konservasi dan revitalisasi bagi para penutur- penuturnya, Maluku Utara berpotensi menjadi daerah yang bernilai tinggi dengan menjunjung tinggi khazanah budaya daerah setempat.

• Potensi Pembinaan dan Penertiban Bahasa

Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi yang memiliki kesempatan yang besar untuk

mengembangan berbagai macam hal dalam sektor pemerintahan, pendidikan, pembangunan, dan lain-lain, sehingga menjadikan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara untuk terus berupaya melalukan pembinaan dan penertiban penggunaan bahasa diberbagai macam sektor tersebut. Hal tersebut juga berpotensi menjadi salah satu upaya menjadikan Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi yang tertib berbahasa Indonesia.

• Potensi Pegiat Literasi

Provinsi Maluku Utara telah cukup lama dikenal sebagai provinsi yang menghasilkan banyak komunitas literasi, hampir di setiap daerah maupun perguruan tinggi terdapat komunitas literasi yang hidup di dalamnya. Berbagai macam karya, tulisan, maupun pengabdian masyarakat telah banyak dilakukan sebagai program dari masing-masing komunitas. Hal ini membuktikan bahwa wadah literasi di Maluku Utara telah tersedia dan akan menjadikan komunitas literasi semakin berkembang dengan pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.

• Potensi Kelembagaan

Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara terus membangun kerja sama dengan berbagai macam lembaga pemerintah, swasta, dan media massa di Maluku Utara, serta telah mendapat respon baik terhadap program-program yang berkaitan dengan pemertahanan dan pembinaan bahasa dan sastra daerah maupun Indonesia. Selain itu kantor bahasa juga didukung oleh perguruan tinggi dengan menjadi mitra kerja yang andal.

• Potensi UKBI Adaptif Merdeka

Kemajuan teknologi yang cukup pesat pada saat ini, dengan mengembangkan UKBI berbasis kertas menjadi UKBI mustistage adaptive testing yang memudahkan peserta uji untuk melakukan tes di mana saja dan kapan saja. Dengan perkembangan UKBI yang semakin modern dan efisien dapat menjadikan peminat tes UKBI di Maluku Utara semakin berkembang dan diminati banyak kalangan.

Sebagai entitas, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara sudah memenuhi syarat dalam pengelolaan anggaran. Dibuktikan dengan pemenuhan syarat utama pengelolaan keuangan yaitu terdapat Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan SPM, dan Pejabat Pengadaan serta Petugas Pelaporan dan Operator Keuangan. Jabatan fungsional tertentu juga mendukung perwujudan visi dan misi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara yang merupakan penjabaran visi dan misi eselon I Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Selain itu, jabatan pelaksana juga mendukung visi dan misi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.

Untuk jabatan Pengkaji Kebahasaan adalah jabatan antara menuju jabatan fungsional tertentu; peneliti dan penerjemah didasarkan pada latar belakang pendidikan pegawai. Dalam ketatausahaan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara terdiri atas Bendahara Pengeluaran, Penyusun Program, Anggaran, dan Laporan, Pengolah Data BMN, Pengolah Data Ketatalaksanaan, dan Verifikator Keuangan. Oleh karena tingkat Eselon

(24)

20

IV, maka tidak terdapat jabatan Kepala Subbagian Umum Tata Usaha. Dalam hal ini, kepala kantor menunjuk satu orang pegawai sebagai Koordinator Tata Usaha. Meskipun jumlah karyawan yang terbatas, tetapi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara tetap dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam hal pemasyarakatan, pembinaan, dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia di Provinsi Maluku Utara.

Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara sudah memiliki tanah untuk pembangunan gedung kantor atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan mampu memenuhi kuota maksimal jumlah pegawai satker tingkat eselon III atau Balai. Koleksi perpustakaan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara terdiri atas buku-buku bahasa, sastra, dan pengajaran bahasa dan sastra serta bidang humaniora lainnya. Koleksi perpustakaan ini digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Meskipun dalam pelaksanaan pelayanan hingga saat ini masih bersifat pelayanan tertutup dan hanya untuk pegawai kantor. Lebih lanjut kami akan memberikan pelayanan terbuka terhadap masyarakat luas.

Permasalahan utama Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara adalah belum memiliki gedung sendiri.

Oleh karena itu, pelaksanaan secara administratif dan teknis Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara memiliki banyak kendala. Ruangan kerja yang layak jelas mendukung pelaksanaan pengembangan pelaksanaan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dalam hal ini kajian dan penelitian. Sementara itu, ruang serba guna/ aula dapat dimanfaatkan sebagai ruang pembinaan dan apresiasi bahasa dan sastra Indonesia.

Permasalahan

• Kurangnya pemahaman masyarakat terkait pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik

• Belum terstandarnya kemahiran berbahasa Indonesia pendidik dan tenaga kependidikan

• Terbatasnya pelayanan yang dapat diberikan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara terhadap pembinaan komunitas baca dan literasi yang ada di Maluku Utara

• Terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan kebahasaan

• Terbatasnya keterlibatan publik dalam penanganan kebahasaan

• Sarana dan prasarana layanan kebahasaan di daerah yang belum memadai

• Terbatasnya sumber daya manusia di Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara yang menguasai bahasa daerah di Maluku Utara

• Publikasi dan eksistensi kamus daerah kurang menjangkau berbagai macam lini

Rekomendasi

• Menginisiasi terbitnya peraturan daerah (Perda dan Pergub) terkait penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik dan pelestarian bahasa dan sastra daerah.

• Melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah daerah sebagai bentuk penguatan fungsi organisasi di Provinsi Maluku Utara.

• Melakukan inovasi pelayanan publik untuk menjangkau masyarakat luas.

(25)

21

• Mendorong pelibatan publik pada pelaksaan program dan kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.

• Melakukan sosialisasi dan publikasi terkait hasil-hasil penelitian dan kajian sebagai rekomendasi pengambilan keputusan.

(26)

22

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1 Visi

Visi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara tahun 2020—2024 mengacu kepada visi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang diturukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari visi Presiden, yaitu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila

yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Dari rumusan visi tersebut dapat dipahami bahwa bangsa Indonesia telah sampai kepada cita-cita menjadi bangsa yang maju ketika mampu berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan tetap berpijak pada semangat gotong royong. Hal itu diejawantahkan dalam bidang kebahasaan dan kesastraan untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi itu, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara memiliki misi:

Terwujudnya pelestarian dan pengembangan Bahasa dan Sastra di Wilayah Maluku Utara yang berkepribadian kritis dan mandiri

dalam kebhinekaan Indonesia maju

Agar dapat dilakasanakan misi diatas, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara akan berupaya untuk menyusun beberapa langkah pelaksanakan program dan kegiatan selama periode 2020—2024 sebagai berikut.

1. Mewujudkan literasi kebahasaan dan kesastraan serta pengarusutamaan bahasa dan sastra dalam Pendidikan;

2. Mewujudkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional;

3. Mewujudkan kelestarian bahasa daerah; dan

(27)

23

4. Mengoptimalkan tata kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.

2.3 Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diturunkan dari visi dan misi presiden, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berfokus pada tujuan Kemendikbudristek, terutama dalam hal pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa, dan sastra serta pengarusutamaannya dalam pendidikan.

Berdasarkan tujuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan tujuan

1. Peningkatan literasi kebahasaan dan kesastraan serta pengarusutamaan bahasa dan sastra dalam pendidikan;

2. Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional 3. Peningkatan kelestarian bahasa daerah

4. Penguatan tata kelola Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang partisipasif, transparan, dan akuntabel

Untuk mendukung pencapaian tujuan, indikator, dan target Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menetapkan Tujuan yaitu

1. Meningkatnya literasi kebahasaan dan kesastraan

2. Meningkatnya peran bahasa Indonesia di kancah internasional 3. Meningkatnya kelestarian bahasa daerah

4. Meningkatnya akuntabilitas layanan dan pengelolaan anggaran pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.

Kode

Tujuan dan Indikator Satuan Target

2022 2023 2024 SS 3 Meningkatnya Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan

IKSS 3.1 Indeks Kemahiran Berbahasa Indonesia Indeks 69 75 81 SS 5 Meningkatnya tata kelola Kemendikbudristek yang berkualitas

IKSS 5.3 Predikat SAKIP Kemendikbudristek BB BB A A

(28)

24

Target Keberhasilan tujuan dan indikator kinerja tujuan pada akhir periode renstra 2020—2024 revisi 2022 sebagai berikut

Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan

Satuan Target

2024 Meningkatnya

literasi kebahasaan dan

kesastraan

Persentase penutur bahasa Indonesia terbina yang meningkat kualitas berbahasanya

Persen 72

Persentase lembaga terbina yang meningkat kualitas penggunaan bahasanya

Persen 91.99

Meningkatnya peran bahasa

Indonesia di kancah internasional

Jumlah negara yang mengajarkan bahasa Indonesia

Negara 50

Meningkatnya kelestarian bahasa daerah

Indeks pemanfaatan bahasa daerah oleh penuturnya

Indeks 20.54

Meningkatnya Akuntabilitas

Layanan dan Pengelolaan Anggaran Pendidikan, Kebudayaan,

Riset

Predikat SAKIP Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa minimal BB

Predikat A

Rata-rata Nilai Kinerja Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-K/L Satker Minimal 91

Nilai 91

(29)

25

2.4. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis tersebut diperlukan sasaran kegiatan yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2020—2024 dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Perturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024.

Sasaran kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

[SK1]Tersedianya produk pengembangan

bahasa dan sastra [IKK 1.1] Jumlah produk pengembangan bahasa dan sastra

[SK 2] Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi kebahasaan dan kesastraan

[IKK 2.1] Jumlah penutur bahasa yang terbina melalui program literasi kebahasaan dan kesastraan

[SK 3] Terbinanya lembaga dalam program kebahasaan dan kesastraan

[IKK 3.1] Jumlah lembaga yang terbina penggunaan bahasanya

[IKK 3.2] Jumlah komunitas penggerak literasi yang terbina

[SK 4] Meningkatnya jumlah pemelajar BIPA [IKK 4.1] Jumlah pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)

[SK 5] Tersedianya produk diplomasi bahasa [IKK 5.1] Jumlah produk penerjemahan [SK 6] Meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah

[IKK 6.1] Jumlah partisipan pelindungan bahasa dan sastra daerah

[SK 7] Meningkatnya tata kelola Kantor Bahasa Maluku Utara

[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor Bahasa Maluku Utara

[IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran atas

pelaksanaan RKA-K/L Kantor Bahasa Maluku Utara

Berdasarkan Sasaran Kegiatan (SK) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang selaras dengan perubahan rencana strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menargetkan capaian 2022—2024, terlihat dari tabel berikut

(30)

26

SK IKK Satuan Angka

Dasar

Target 2022 2023 2024

[SK1]Tersedianya produk pengembangan bahasa dan sastra

[IKK 1.1] Jumlah produk

pengembangan bahasa dan sastra

Produk 2 2 3 3

[SK 2] Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi kebahasaan dan kesastraan

[IKK 2.1] Jumlah penutur bahasa yang terbina melalui program literasi kebahasaan dan kesastraan

Orang 920 778 802 827

[SK 3] Terbinanya lembaga dalam program

kebahasaan dan kesastraan

[IKK 3.1] Jumlah lembaga yang terbina penggunaan

bahasanya

Lembaga 35 45 45 45

[IKK 3.2] Jumlah komunitas penggerak

literasi yang terbina Lembaga 0 20 20 20

[SK 4] Meningkatnya jumlah pemelajar BIPA

[IKK 4.1] Jumlah pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)

Orang 0 25

25 25

[SK 5] Tersedianya produk

diplomasi bahasa [IKK 5.1] Jumlah

produk penerjemahan Produk 1 5

29 29 [SK 6] Meningkatnya

partisipasi masyarakat dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah

[IKK 6.1] Jumlah partisipan

pelindungan bahasa dan sastra daerah

Orang 60 22 23 23

[SK 7] Meningkatnya tata kelola Kantor Bahasa Maluku Utara

[IKK 7.1] Predikat SAKIP Kantor Bahasa

Maluku Utara Predikat BB BB BB BB

(31)

27

[IKK 7.2] Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Kantor Bahasa Maluku Utara

Nilai 91 91 91 91

(32)

28

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Visi Presiden tahun 2020—2024 adalah:

“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong”

Visi tersebut dijalankan dalam sembilan misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua. Nawacita dalam periode 2020-2024 adalah sebagai Berikut.

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga 8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya

9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan

RPJMN memberikan penjelasan lebih lanjut tentang lima arahan utama Presiden sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita, termasuk di antaranya arahan tentang pembangunan SDM:

“Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.”

(33)

29

Sesuai dengan RPJMN, arahan presiden yang berkenaan dengan pembangunan SDM dilaksanakan dalam dua agenda pembangunan: (1) meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dan (2) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

3.1.1 Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang Terkait Langsung dengan Tugas dan Fungsi Kemendikbud

Terdapat dua agenda pembangunan yang berkaitan erat dengan tugas dan fungsi Kemendikbud. Kedua agenda tersebut dilaksanakan melalui arahan kebijakan dan strategi bidang pendidikan dan kebudayaan, seperti yang dirangkum dalam tabel berikut.

No Agenda

Pembangunan Arah Kebijakan Strategi

1. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing

- Meningkatkan Pemerataan layanan pendidikan berkualitas

1. peningkatan kualitas

pengajaran dan pembelajaran;

2. peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun;

3. peningkatan profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata;

4. penguatan penjaminan mutu pendidikan untuk

meningkatkan pemerataan kualitas layanan antar satuan pendidikan dan antarwilayah;

(34)

30

5. peningkatan tata kelola pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan

- Meningkatkan

produktivitas dan daya saing

1. pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri; dan

2. penguatan pendidikan tinggi berkualitas.

2. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan

- Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter

1. revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk

memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti;

2. revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan untuk penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif;

3. pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk

menumbuhkan jiwa

nasionalisme dan patriotisme.

- Meningkatkan pemajuan dan pelestarian

1. revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal

(35)

31

kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa,

meningkatkan

kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah perkembangan

peradaban dunia

untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotongroyong, dan kerja sama antarwarga;

2. pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat;

3. pelindungan hak kebudayaan dan ekspresi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif;

4. pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia dan

5. pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.

Peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas

1. peningkatan budaya literasi;

2. pengembangan pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; dan 3. penguatan institusi sosial

penggerak literasi dan inovasi

(36)

32

Tabel 3.1 menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan kebijakan dan strategi Kemendikbud yang akan dilaksanakan melalui sinergi antara Kemendikbud dengan kementerian/lembaga lain terkait beserta dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan kebudayaan pada kurun waktu 2020—2024 dalam rangka mendukung pencapaian sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita Kedua) dan tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.

Secara detail, Kebijakan Merdeka Belajar mendorong partisipasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan: keluarga, guru, lembaga pendidikan, dunia usaha/dunia industri (DU/DI), dan masyarakat, sebagaimana tertuang dalam gambar berikut.

(37)

33

Sumber: Renstra Kemdikbud 2020—2014

Gambar tersebut menjelaskan bahwa Kebijakan Merdeka Belajar dapat terwujud secara optimal melalui

(1) peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan budaya;

(2) peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;

(3) perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan (4) penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

Sebagai jiwa dari kebijakan Kemendikbud selama 2020-2024, Kebijakan Merdeka Belajar terwujud dalam segala arah kebijakan dan strategi Kemendikbud. Secara garis besar, arah kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk periode 2020—2024 adalah sebagai berikut.

1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan

2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan 3. Peningkatan Relevansi Pendidikan

4. Penguatan Budaya, Bahasa dan Pendidikan Karakter 5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan.

(38)

34

3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Kebijakan dan strategi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengacu pada arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong tercapainya sasaran strategis yang mendukung penguatan budaya, bahasa dan pendidikan karakter. Arah kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi berikut ini.

1. Penguatan ekosistem dan tata kelola pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra melalui dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk menciptakan budaya riset kebahasaan yang inovatif.

2. Peningkatan kualitas praktek pendidikan literasi di masyarakat dengan dukungan teknologi digital untuk penguatan peran masyarakat dan para pemangku kepentingan.

3. Penguatan strategi dan diplomasi kebahasaan untuk peningkatan nilai ekonomi bahasa dan sastra.

4. Penguatan dan perluasan layanan profesional kebahasaan sebagai wujud pembinaan bahasa dan sastra.

Merujuk pada Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang terkait dengan Kemendikbud, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dapat berdiri pada dua bidang, yaitu: bidang pendidikan dan kebudayaan. Pada bidang pendidikan, arah kebijakan meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, strategi yang digunakan peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran melalui berbagai aktivitas. Selain itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing, strategi pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri melalui berbagai aktivitas.

Pada bidang kebudayaan, Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaksanakan peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas, strategi yang dilaksanakan dengan 1) peningkatan budaya literasi; 2) pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; 3) penguatan

(39)

35

institusi sosial penggerak literasi dan inovasi melalui berbagai aktivitas, dan 4) perluasan layanan profesional kebahasaan. Kedua bidang pendidikan dan kebudayaan itu dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan agenda pembangunan 2020—2024.

Program dan kegiatan yang terkait dengan dukungan tersebut dapat dilihat pada sasaran program dan kegiatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

3.4 Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Kebijakan dan strategi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara mengacu pada arah kebijakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendorong tercapainya sasaran strategis yang mendukung penguatan budaya, bahasa dan pendidikan karakter.

Arah kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi berikut ini.

1. Penguatan ekosistem dan tata kelola pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra melalui dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk menciptakan budaya riset kebahasaan yang inovatif di provinsi Maluku Utara.

2. Peningkatan kualitas praktek pendidikan literasi di masyarakat dengan dukungan teknologi digital untuk penguatan peran masyarakat dan para pemangku kepentingan.

3. Penguatan strategi dan diplomasi kebahasaan untuk peningkatan nilai ekonomi bahasa dan sastra.

4. Penguatan dan perluasan layanan profesional kebahasaan sebagai wujud pembinaan bahasa dan sastra.

Pada bidang kebudayaan, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara melaksanakan peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas, strategi yang dilaksanakan dengan 1) peningkatan budaya literasi; 2) pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra; 3) penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi melalui berbagai aktivitas, dan 4) perluasan layanan profesional kebahasaan. Kedua bidang pendidikan dan kebudayaan itu dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan agenda pembangunan 2020—2024. Program dan

(40)

36

kegiatan yang terkait dengan dukungan tersebut dapat dilihat pada sasaran program dan kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.

3.5 Kerangka Regulasi

Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membutuhkan kerangka regulasi sebagai landasan hukum formal. Daftar regulasi dan urgensi pembentukannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No. Arah Kerangka Regulasi

dan/atau Kebutuhan Regulasi Urgensi Pembentukan 1. Peraturan tentang Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penerjemah Teks Sastra

Penjaminan mutu penerjemah dan terjemahan teks sastra

2. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa Konferensi

Penjaminan mutu juru bahasa konferensi

3. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa

Kemasyarakatan

Penjaminan mutu juru bahasa kemasyarakatan, termasuk juru bahasa hukum (pengadilan dan kepolisian)

4. Peraturan tentang pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia

Pentingnya peraturan pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia yang selama ini belum Tersedia

5. Peraturan tentang pedoman

umum pembentukan istilah Perlunya kaidah yang baku dalam pembentukan isilah

6. Revisi Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia

UKBI masih bersifat imbauan dan belum diwajibkan bagi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Rencana Strategis Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Sekretariat Badan), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015—2019 menjadi pedoman dan

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2015 – 2019 merupakan pedoman, arah kebijakan dan strategi dalam penyelenggaraan

 Mahasiswa/i mampu mengumpulkan Rencana Anggaran Biaya untuk Rumah 2 Lantai dengan ketentuan luas bangunan 80 m2.  Mahasiswa mampu mengumpulkan time schedule  Mahasiswa

Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Utama Tahun 2015 - 2019 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, target kinerja dan pendanaan yang merupakan acuan

Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi... Arah Kebijakan dan Sasaran Strategis

Sistem ini merupakan pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah

Mungkin pendekatan yang umum untuk user support adalah menyediakan bantuan pada level command, user yang membutuhkan bantuan pada command yang khusus dan