• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Kesehatan tahun

Dalam dokumen Renja DKK 2015 (Halaman 68-77)

Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam waktu satu tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu dan analisis stratejik. Pernyataan tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan yang akan dicapai pada tahun 2013 adalah :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang efektif dan efisien (misi 1).

2. Meningkatkan kesiapan dan ketersediaan sumberdaya kesehatan dalam mendukung proses pelayanan kesehatan (misi 1).

3. Mengembangkan kebijakan dan manajemen yang efektif dan efisien dalam pengelolaan pelayanan dan sumberdaya kesehatan (misi 1).

4. Meningkatkan pelayanan kefarmasian serta penyediaan obat perbekalan kesehatan yang memenuhi persyaratan mutu (misi 1).

5. Meningkatkan perilaku dan peran aktif individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan lingkungannya sendiri (misi 2).

Sasaran

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil-guna dan berdaya-guna, maka sasaran beserta indikatornya yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan sampai pada akhir tahun 2013 adalah :

3.1.1.1 Menurunnya angka kesakitan, kematian & mencegah kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular serta penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit.

a. Kasus demam berdarah yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 48 jam : 55%

b. Kasus demam berdarah yang difogging sesuai standar < 5 hari : 70%

c. Incident Rate Demam Berdarah : 220/100.000 penduduk d. Case Fatality Rate Demam Berdarah : < 1,5%

e. Penderita Demam Berdarah yang ditangani : 100% f. Kesembuhan penderita TB BTA + (cure rate) : 70% g. Penemuan kasus TB BTA + (case detection rate) : 85% h. Balita dengan diare yang ditangani : 100%

i. Angka kematian diare : < 1/10.000 penduduk. j. Angka kesakitan diare : 18/1000 penduduk k. Cakupan penemuan pnemoni balita : 38%

l. Cakupan balita dengan pnemoni yang ditangani : 100% m. Angka kesakitan pnemoni balita : 290/10.000 balita n. Klien klinik VCT melakukan test HIV-AIDS : 90% o. Kasus infeksi menular seksual yang diobati : 100% p. Darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS : 100% q. Prevalensi HIV-AIDS : < 2/10.000 penduduk.

r. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) : > 90%

s. Kelurahan mengalami KLB PD3I & keracunan makanan yang ditangani <24 jam : 100%

t. Kelurahan mengalami KLB penyakit bersumber binatang yang ditangani <24 jam : 50%

u. Acute flacid paralysis rate usia < 15 tahun : 2/100.000 penduduk v. Jejaring deteksi surveilens PTM di RS & puskesmas : 80% w. Puskesmas yang melakukan deteksi dini PTM tertentu : 85% x. Ketepatan laporan surveilens penyakit menular : 99%

y. Kelengkapan laporan surveilens penyakit menular : 100% z. Ketepatan laporan penyakit tidak menular : 75%

bb.Kelurahan mencapai Universal Child Imunization (UCI) : 100% cc. Cakupan BIAS : 98%

dd.Imunisasi calon jemaah haji : 100% ee.Bayi diimunisasi campak : 95%

3.1.1.2 Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar, rujukan & Penunjang baik pemerintah dan swasta yang bermutu menuju peningkatan derajad kesehatan masyarakat yang optimal

a. Cakupan rawat jalan di sarana kesehatan dasar (puskesmas): 19% b. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan dasar (puskesmas) :

0,5%

c. Pelayanan kesehatan kepada kejadian bencana : 100% d. Puskesmas ISO : 8%

e. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin: 90% f. Pelayanan kesehatan rujukan pada masyarakat miskin : 16%

g. Sarkes Dasar (puskesmas) dengan kemampuan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat : 51%

h. Sarkes rujukan /RS dengan kemampuan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat : 100 %

i. Pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarkes: 100 % j. Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum :

0,33%

k. Sarkes penunjang yang melaksanakan pementapa mutu internal: 85%

l. Sarkes penunjang yang melaksanakan pementapa mutu eksternal: 70%

3.1.1.3 Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan Keluarga kesehatan ibu, ibu hamil, bayi, balita, anak prasekolah, remaja, usia lanjut.

a. Kunjungan ibu hamil K- 4 : 100%

c. Deteksi risiko tinggi oleh masyarakat : 10% d. Persalinan oleh tenaga kesehatan : 100 % e. Ibu hamil risti yang dirujuk : 100%

f. Pelayanan Nifas : 95%

g. Puskesmas dengan PONED : 13 Buah

h. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani : 100% i. Rumah Sakit dengan PONEK : 100%

j. Cakupan Peserta KB aktif : 95% k. Penanganan komplikasi KB : 100%

l. Cakupan kunjungan neonatus lengkap : 94% m. Cakupan kunjungan bayi : 94%

n. Neonatal risti/komplikasi yang ditangani : 100%

o. Cakupan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) : 0,6% p. Cakupan BBLR yang ditangani : 100%

q. Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang balita & anak prasekolah : 95%

r. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80% s. Pelayanan anak balita : 82%

t. Pemeriksaan kesehatan siswa SD oleh nakes/tenaga terlatih : 100%

u. Pemeriksaan kesehatan siswa TK ,SMP,SMA oleh sarana kesehatan /tenaga kesehatan terlatih : 85%

v. Pencegahan & penanganan kekerasan dalam Rumah Tangga : 85 %

w. Kelompok usila aktif : 90%

x. Pelayanan kesehatan usia lanjut : 65 % y. Puskesmas Lantun lansia : 30 Puskesmas

3.1.1.4 Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat serta kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan Gizi terutama pada ibu hamil, bayi dan balita.

a. Balita yang datang dan ditimbang (D/S) : 82% b. Balita yang naik berat badannya (N/D) : 82% c. Balita bawah garis merah (BGM) : 2.6 % d. Prevalensi gizi kurang balita : 13.3 % e. Prevalensi gizi buruk balita : 1,58% f. Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe : 96%

g. Bayi yang mendapat kapsul vit A 1 kali/th : 99% h. Balita yang mendapat kapsul vit A 2 kali/th : 95% i. Ibu nifas yang mendapat kapsul vit A: 90% j. Anemi gizi besi ibu hamil : 20%

k. Ibu hamil KEK : 4%

l. Balita gizi buruk mendapat perawatan : 100%

m. Pemberian makanan pendamping ASI pd anak usia 6 – 24 bln dari keluarga miskin : 100%

n. Bayi mendapat ASI eksklusif : 55% o. Keluarga sadar gizi : 78%

p. Cakupan kelurahan dengan garam beriod: 95%

3.2.2.1 Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan pemukiman, tempat umum, tempat pengelolaan makanan yang lebih sehat sehingga dapat melindungi masyarakat dari penyakit yang ditularkan melalui lingkungan.

a. Cakupan air bersih : 93%

b. Kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan : 80% c. Kualitas air bersih yang memenuhi syarat kesehatan : 75% d. Rumah sehat : 85%

f. Rumah yang mempunyai SPAL : 85%

g. Tempat Pembuangan Sampah yang memenuhi syarat kesehatan : 90%

h. Tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan : 80% i. Tempat pengelolaan pestisida sehat : 95%

j. Institusi yang dibina : 80%

k. Industri rumah tangga makanan minuman yang memenuhi syarat kesehatan : 80%

l. Tempat pengelolaan makanan sehat : 80%

3.2.2.2. Meningkatnya ketersediaan,kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia kesehatan

a. Analisis kebutuhan SDM pada setiap unit kerja : 100% b. Pemenuhan kebutuhan SDM : 100%

c. Pelaksanaan diklat tehnis : 100% d. Pengiriman diklat tehnis : 100% e. Pelaksanaan diklat fungsional : 100%

f. Pelayanan izin belajar pendidikan formal : 100% g. Pengiriman pendidikan nonformal : 100%

h. Pengiriman diklat kepemimpinan : 100%

i. Penyelesaian administrasi kepegawaian yang tepat waktu : 100%

3.2.2.3. Meningkatnya kualitas pengelolaan administrasi keuangan & ketatalaksanaan tugas umum dan rumah tangga

a. Penyusunan laporan capaian kinerja keuangan tepat waktu : 100%

b. Penyusunan laporan keuangan semesteran tepat waktu : 100% c. Penyusunan laporan prognosis keuangan tepat waktu : 100% d. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun tepat waktu : 100% e. Penyediaan alat,bahan,perlengkapan dan jasa administrasi

3.2.2.4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pelayanan Kesehatan

a. Penyediaan sarana prasarana : 100% b. Pemeliharaan sarana prasarana : 100%

3.2.2.5. Tersedianya kebutuhan obat pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman dan efektif sesuai kebutuhan medis masyarakat serta meningkatnya keamanan, khasiat obat yang beredar termasuk obat tradisional dan kosmetika.

a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan : 100% b. Pengadaan obat esensial : 100%

c. Pengadaan obat generik : 100%

d. Ketersediaan narkotika, psikotropika sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan : 100%

e. Pengelolaan dan peredaran obat di sarana distribusi obat :  puskesmas : 100%  apotek : 60%  toko obat : 90%  BP/RB : 90%  IKOT : 90%  Toko kosmetik : 15%

f. Penerapan pengobatan rasional di puskesmas : 40% g. Pelayanan sesuai dengan aturan yang berlaku : 50% h. Penulisan resep obat generik : 100%

i. Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) yang menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional Benar : 50%

j. Upaya penyuluhan P3 napza oleh petugas kesehatan : 20%

k. Industri rumah tangga makanan minuman yang memiliki sertifikat penyuluhan : 1900 buah

3.2.3.1 Meningkatnya fungsi perencanaan,pengawasan,pengendalian & penilaian pelaksanaan kegiatan serta tersedianya berbagai kebijakan kesehatan guna menjamin tercapainya kinerja secara efektif dan efisien

a. Pengkajian renstra : 100% b. Penyusunan renja : 100%

c. Penyusunan penetapan kinerja : 100% d. Penyusunan RAD MDG’s : 100%

e. Penyusunan dokumen anggaran : 100%

f. Monitoring evaluasipelaksanaan kegiatan : 100%

g. Supervisi /bintek perencanaan & penganggaran puskesmas : 100% h. Penyusunan LPJ Walikota : 100%

i. Penyusunan LAKIP : 100%

j. Penerapan analisis standar belanja : 100%

k. Penerapan standarisasi belanja puskesmas : 100% l. Penerapan kinerja puskesmas : 100%

m. Penghitungan jumlah kebutuhan biaya pelayanan kesehatan SPM : 12 buah

3.2.3.2 Tersedianya sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar pemerintah yang memadai untuk pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat

a. Tersedianya prasarana/bangunan fisik pelayanan kesehatan dasar pemerintah yang memenuhi syarat :100%

b. Tersedianya alat kesehatan medis yang memadai yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan :100%

3.2.4.1 Meningkatnya perilaku hidup bersih sehat dan peran serta aktif masyarakat dalam memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya.

a. Rumah tangga sehat (sehat utama & paripurna) : 65% b. Posyandu purnama : 45%

c. Posyandu mandiri : 12% d. Angka bebas jentik : 90%

e. Penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar : 100%

BAB IV

Dalam dokumen Renja DKK 2015 (Halaman 68-77)

Dokumen terkait