• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Dalam dokumen Cabang Table of Contents (Halaman 161-165)

years ended December 31, 2012 and 2011

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko, sebagaimana dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The Board of directors reviews and approves the policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

Manajemen risiko Risk management

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.

The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.

Untuk kredit modal kerja dan kredit investasi, Kelompok Usaha berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.

For working capital and investment loans, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitoring the interest rates in the market.

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika tingkat suku bunga pinjaman lebih tinggi/lebih rendah sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp320.421.796, terutama sebagai akibat lebih tinggi/lebih rendah biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.

As at December 31, 2012, had the interest rates of the loans and borrowings been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2012 would have been Rp320,421,796 lower/higher, accordingly, mainly as a result of higher/lower interest charge on the loans and borrowings with floating interest rates.

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya dari beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yuan Cina. Apabila pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah dan/atau pemilihan waktu, Kelompok Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing.

The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, European euro, Singapore dollar, and Chinese yuan. To the extent that the purchases of the Group are denominated in currencies other than the rupiah, and are not evenly matched in terms of quantity/volume and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk.

Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Namun demikian, Perusahaan menjaga transaksi dan saldo mata uang asing pada level minimal untuk meminimalkan risiko mata uang asing.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a minimum level in order to minimize foreign currency risk exposure.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

84

39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN (lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Manajemen risiko (lanjutan) Risk management (continued)

b. Risiko mata uang asing (lanjutan) b. Foreign currency risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah/menguat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp21,9 milyar, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan penjabaran mata uang dalam dolar AS atas akun kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman jangka panjang, utang usaha dan liabilitas derivatif yang dihentikan dalam Dolar AS.

As of December 31, 2012, had the exchange rate of the rupiah against the U.S. dollar depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2012 would have been Rp21.9 billion lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, long-term debt, trade payables and unwound derivative liability denominated in U.S. dollar.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di bank.

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and deposits placed in banks.

Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa seluruh jasa hanya diberikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai catatan kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan transaksi secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

To mitigate this risk, the Group has policies in place to ensure that all services provided are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures.

Sebagai tambahan, saldo piutang usaha dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

In addition, trade receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah

diberikan, Kelompok Usaha akan

menghubungi pelanggan untuk

menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan

menindaklanjuti melalui jalur hukum.

Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan seluruh pelayanan jasa kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group ceases to provide services to the customer in the event of late payment and/or default.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

85

39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN (lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Manajemen risiko (lanjutan) Risk management (continued)

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)

Untuk mengurangi risiko gagal bayar Bank atas penempatan deposito, Kelompok Usaha memiliki kebijakan hanya akan menempatkan deposito pada bank yang memiliki reputasi yang baik.

To mitigate the default risk of banks on the Group’s deposits, the Group has policies to place its deposits only in banks with good reputation.

Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian.

The table below shows the maximum exposure to credit risk on the components of the consolidated statements of financial position.

Maximum

Exposure -

Bruto/Gross (1)

Pinjaman yang diberikan dan

piutang: Loans and receivables: Kas dan setara kas 43.333.108.689 Cash and cash equivalents

Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 121.644.698.242 Third parties

Piutang lain-lain 11.997.565.462 Other receivables Aset keuangan lancar lainnya 2.540.787.840 Other current financial asset

Aset keuangan tidak lancar lainnya 6.335.494.500 Other non-current financial assets

Total 185.851.654.733 Total

(1) Kelompok Usaha tidak memiliki agunan yang ditahan maupun perjanjian saling hapus dengan debitur.

(1) The Group does not hold any collateral nor does it have any offsetting arrangements with its debtors.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari

pembayaran utang dan penerimaan

piutangnya.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains its payables and receivables days’ stability.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

86

39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN (lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Manajemen risiko (lanjutan) Risk management (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Nilai tercatat

Biaya transaksi pada tanggal/

Kurang dari/ Lebih dari/ atas utang/ Carrying value

Below Over Debt issuance as of 31 Desember/

1 tahun/year 1-2 tahun/years 2-3 tahun/years 3-5 tahun/years 5 tahun/years cost December 31, 2011

Utang jangka pendek/Short-term debts

Utang bank/Bank loans 50.375.096.552 - - - - - 50.375.096.552

Utang usaha/Trade payables 114.521.713.649 - - - - - 114.521.713.649

Utang lain-lain/Other payables 36.121.379.000 87.485.664.091 - - - - 123.607.043.091

Beban akrualAccrued

expenses 5.605.580.294 - - - - - 5.605.580.294

Pinjaman jangka panjang/Long-term debts

Utang bank/Bank loans 114.792.241.981 174.258.582.070 151.740.333.985 103.332.577.335 24.485.000.000 (1.296.284.328 ) 567.312.451.043

Utang lembaga keuangan/Loan payable

to financial institution 8.843.866.374 9.664.704.272 9.664.704.272 13.239.321.257 - - 41.412.596.175

Utang sewa pembiayaan/Finance

lease liabilities 39.907.462.294 29.700.945.142 7.001.854.646 560.398.880 - - 77.170.660.962

Utang pembiayaan konsumen/Consumer

financing payables 581.788.173 633.801.021 337.842.645 - - - 1.553.431.839

Utang transaksi syariah/Obligation

under syariah transactions 11.356.416.945 18.839.495.321 22.733.991.445 33.873.154.975 44.852.391.980 - 131.655.450.666

Total 382.105.545.262 320.583.191.917 191.478.726.993 151.005.452.447 69.337.391.980 (1.296.284.328 ) 1.113.214.024.271

e. Risiko harga komoditas

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha terutama sehubungan dengan pembelian bahan bakar. Harga bahan bakar tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.

Kebijakan Kelompok Usaha untuk

meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan bakar secara optimal untuk meyakinkan operasi yang berkelanjutan.

e. Commodity price risk

The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of fuel. The prices of fuel are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.

The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of fuel to ensure continuous operations.

Selain itu, Kelompok Usaha juga

mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan harga yang paling menguntungkan.

In addition, the Group may seek to mitigate its risks by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.

Pengelolaan modal Capital management

Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang bank Perusahaan memiliki persyaratan rasio keuangan maksimum yang harus dipenuhi. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak kreditur bank.

Some of the Company’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. In addition, the Company has complied with all capital requirements by bank creditors.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

87

Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currency-denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2012 as follows:

2012

Setara dengan

Mata Uang Asing/ Rupiah/

Foreign Equivalent

Currencies in Rupiah

Aset Assets

Kas dan setara kas US$ 427.015 4.129.219.409 Cash and cash equivalents

Sin$ 17.178 135.819.326

Piutang usaha-pihak ketiga US$ 165.995 1.605.171.650 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain CNY 4.410.000 6.778.170.000 Other receivables

US$ 442.500 4.278.975.774

Total aset 16.927.356.159 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha kepada pihak ketiga US$ 953.316 9.218.567.245 Trade payables to third parties

SIN$ 317.461 2.510.161.582

CNY 58.720 90.252.795

EUR 5.985 76.665.234

CHF 1 6.358

Beban akrual US$ 36.330 351.311.000 Accrued expenses

Liabilitas derivatif yang dihentikan US$ 2.771.366 26.799.106.029 Unwound derivative liability

Pinjaman jangka panjang Long-term debts

Utang lain-lain-pihak-pihak berelasi US$ 6.680.907 64.604.370.980 Other payables - related parties

Utang bank US$ 1.801.102 17.416.657.384 Bank loans

Utang lembaga keuangan US$ 4.282.585 41.412.596.175 Loan payable to financial institution

Utang sewa pembiayaan US$ 7.125.492 68.903.495.328 Finance lease liabilities

Total liabilitas 231.383.190.110 Total liabilities

Liabilitas neto 214.455.833.951 Net liabilities

Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai mata uang rupiah telah mengalami perubahan berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

The rupiah currency has changed in value based on the middle rates of exchange published by Bank Indonesia as shown below:

1 Maret 2013/

Mata Uang Asing March 1, 2013 Foreign Currencies

Euro (EUR1) 12.656 Euro (EUR1)

Franc Swiss (CHF1) 10.338 Swiss franc (CHF1)

Dolar A.S. (US$1) 9.678 U.S. dollar (US$1)

Dolar Singapura (SIN$1) 7.822 Singapore dollar (SIN$1)

Yuan Cina (CNY1) 1.541 Chinese yuan (CNY1)

Yen Jepang (JP¥1) 104 Japanese yen (JP¥1)

Jika aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 1 Maret 2013, maka liabilitas neto dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan naik sekitar Rp137.069.494 dalam mata uang rupiah.

Had the assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2012 been reflected using the above middle rates of exchange as of March 1, 2013, the net foreign currency denominated liabilities, as presented above, would have increased by approximately Rp137,069,494 in terms of rupiah.

Dalam dokumen Cabang Table of Contents (Halaman 161-165)

Dokumen terkait