SUBSIDIARIES Akun ini menunjukkan kepentingan nonpengendali
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN
Dalam Mata Setara Dalam Mata Setara
Uang Asing/ Rupiah/ Uang Asing/ Rupiah/
In Foreign Equivalent In Foreign Equivalent Currencies Rupiah Currencies Rupiah
Dolar Hong Kong Hong Kong Dollar
Aset Assets
Kas dan setara kas 651.906 1.198.223 - - Cash and cash equivalents Aset Moneter Neto dalam Net Monetary Assets in
Dolar Hong Kong 651.906 1.198.223 - - Hong Kong Dollar
Jika aset dan liabilitas moneter neto dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2021 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 28 October 2021, maka aset moneter neto akan turun sebesar Rp13,84 miliar.
If the net monetary assets and liabilities in foreign currencies as of September 30, 2021 are converted to Rupiah using the exchange rate as of October 28, 2021, the net monetary assets will decrease by Rp13.84 billion.
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN
KEUANGAN 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES Berbagai aktivitas Kelompok Usaha menyebabkan
Kelompok Usaha terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan Kelompok Usaha dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak dari risiko keuangan Kelompok Usaha.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimize potential adverse effects from the Group’s financial risks.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini:
The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks which are summarized below:
Risiko pasar Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN
KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES (continued) Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan
pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks which are summarized below: (continued)
Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) Industri media di Indonesia di tahun 2020
menunjukkan penurunan yang signifikan terutama di kuartal kedua dikarenakan terjadinya penyebaran virus Covid-19 yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak pertengahan bulan Maret 2020 (Catatan 47). Perusahaan multinasional melakukan pemotongan belanja iklan dan perusahaan lokal dan e-commerce mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam belanja iklan. Akan tetapi belanja iklan kembali mengalami peningkatan di kuartal ketiga yang diindikasikan dengan meningkatnya belanja iklan jika dibandingkan dengan kuartal kedua walaupun masih lebih rendah daripada tahun lalu untuk periode yang sama.
Dengan kemampuan Kelompok Usaha untuk tetap dapat mempertahankan posisi pangsa pemirsanya, maka Kelompok Usaha hanya mengalami sedikit penurunan pertumbuhan pendapatan.
The media industry in Indonesia in 2020 has experienced a significant decrease, especially in second quarter due to the outbreak of Covid-19 which started to impact global economic growth and Indonesian economic growth from mid March 2020 (Note 47) Multinational companies cut their advertising spends, and local companies and e-commerce companies were more prudent in advertising spending. However, advertising spend rebounded in third quarter as indicated by the increased spend compared to second quarter although it is still lower than last year’s corresponding period. However since the Group has maintain its position in the audience shares, the Group only showing a slightly weaker revenue.
Meskipun sektor media Indonesia tetap didominasi oleh free-to-air (“FTA”) TV terestrial untuk tahun-tahun mendatang, pertumbuhan pay-tv dan media baru lainnya, termasuk OTT dan IPTV platform, yang cukup signifikan akan dipertimbangkan dalam menentukan strategi Kelompok Usaha dalam jangka panjang.
Although the Indonesian media sector is likely to remain dominated by free-to-air (“FTA”) terrestrial TV for years to come, the significant growth of pay-tv and other new media, including OTT and IPTV platforms, will be considered in determining the Group’s strategies in long-term run.
Tantangan lain dalam sektor FTA adalah rencana untuk berpindah dari Analog ke Digital, yang akan terjadi dalam waktu 2 (dua) tahun sejak UU Cipta Kerja efektif.
Another challenge facing the FTA industry is the plan to move from Analog to Digital transmission, which will occur in 2 (two) years period after the Job Creation Bill’s effective date.
Manajemen menyadari tantangan dan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan perkembangan industri dalam rencana tahunan dan jangka panjang. Manajemen fokus dalam pertumbuhan pendapatan yang kuat, peningkatan pangsa penonton dan pengendalian biaya yang ketat untuk tetap kompetitif di industri serta terus meningkatkan teknologi, kompetensi sumber daya manusia dan proses bisnis.
Management understands the challenges and the current developments and continues to take them into account in its yearly and long-term planning. Management’s focus is on strong revenue growth, improvement in its audience share and strong cost control to remain competitive in the industry and also continues to improve its technology, human resources competencies and business processes.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks which are summarized below: (continued)
Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama
timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada tingkat suku bunga mengambang menunjukkan Kelompok Usaha tereskspos risiko suku bunga atas arus kas.
The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes.
Loans at floating rate expose the Group to cash flows interest rate risk.
Untuk pinjaman bank, Kelompok Usaha berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For bank loans, the Group seeks to mitigate the interest rate risks by obtaining loans structured with competitive interest rates.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonable possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the profit before income tax expense is affected through the impact on floating rate loans as follows:
Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2021/
Nine-month Period Ended September 30, 2021
Kenaikan/
penurunan Dampak
dalam terhadap
satuan poin/ laba sebelum
Increase/ pajak penghasilan/
Decrease Effect on profit in basis points before income tax
Rupiah +100 4.459.865 Rupiah
Rupiah -100 (4.459.865) Rupiah
Risiko mata uang asing Foreign exchange risk Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai
wajar arus kas di masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan kurs mata uang asing, terutama berkaitan dengan kas dan setara kas dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in exchange rate.
The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents denominated in United States dollar.
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN
KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE
AND POLICIES (continued) Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan
pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks which are summarized below: (continued)
Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange risk (continued) Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang
asing
Pada tanggal 30 September 2021, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp30,42 miliar.
Sensitivity analysis for foreign currency risk
As of September 30, 2021, had the exchange rate of the Rupiah against the United States Dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, profit before income tax for the nine-month period ended would have been Rp30.42 billion higher/lower.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Kelompok Usaha hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss.
The Group is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the management subject to the established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management.
Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Kelompok Usaha memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan credit ratings.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, credit exposures given to customers and other receivables. The Group manages credit risk exposures from its deposits with banks by monitoring reputation and credit ratings.
Terkait dengan eksposur kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, Kelompok Usaha melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen sebelum penerimaan konsumen baru.
Batasan kredit ini ditinjau secara berkala.
With respect to credit exposures of trade receivables due from customers, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits before accepting any new customers. These limits are reviewed periodically.
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statement of financial position after deducting any provision for impairment in value, as follows: