• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KERANGKA TEORITIS

D. Tujuan

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam aktivitas dakwah. Ini berarti, bahwa tujuan dakwah masih bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak langkah proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan padanya. Dengan demikian, tujuan dakwah secara umum sebagaimana yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an adalah mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir) kepada jalan yang benar yang diridhoi Allah SWT.

Di samping itu, tujuan dakwah itu adalah mendapat kebaikan dunia dan akhirat serta terbebas dari azab neraka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 202

                

“Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 202).

Jadi, dari berbagai macam tujuan dakwah diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa tujuan dakwah itu adalah mengajak umat manusia kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat.

21

Dan jika dilihat dari sasaran aktivitasnya, tujuan dakwah dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Mengajak orang yang belum masuk Islam untuk menerima Islam, hal ini dapat dipahami dalam firman Allah SWT.

b. Amr ma’ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat. Amr ma’ruf disni, diartikan sebagai usaha mendorong dan menggerakan umat manusia agar menerima dan melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

c. Nahi munkar, muatan dakwah yang berarti usaha mendorong dan menggerakan umat manusia untuk menolak dan meninggalkan hal-hal yang mungkar.22

E. Fungsi-Fungsi Dakwah

Dakwah mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1. Mendatangkan pertolongan dan bantuan rabbani dalam perjuangan melawan kebatilan dan jahiliyah.

2. Menggugah dan membangunkan manusia dari tidur panjangnya menuju kebangkitan hakiki yang agung bersama Islam.

3. Menegakkan hujah kepada orang-orang yang terus menerus berbuat salah dan dosa.

4. Membentuk opini umum yang benar dan selamat. Opini umum inilah yang mempunyai peran besar di dalam menjaga dan memelihara adab, akhklak, dan hak-hak umat serta membentuk kepribadian dalam kehidupan bermasyarkat.

22

5. Dakwah akan membuat baiknya perilaku dan istiqomahnya akhlak kita.

6. Dengan dakwah kita akan memperoleh keberuntungan berupa jannah dan keridhaan Allah di akhirat.

7. Dengan dakwah kita akan terlepas dari siksa di dunia dan di akhirat.

8. Dakwah adalah jalan menuju wihdatul ummah, karena dakwah berusaha menanamkan nilai-nilai ukhuwah, kebersamaan, ta’awun dalam kebaikan dan taqwa serta rasa saling memperhatikan antara kaum muslimin.23

F. Pesantren

Pesantren dikatakan oleh Didin Hafiduddin adalah salah satu lembaga iqamatuddin. Lembaga-lembaga iqamatuddin memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai tempat tafaqquh fiddien (pengajaran, pemahaman dan pendalaman ajaran agama Islam) dan indzar (menyampaikan dan mendakwahkan ajaran Islam kepada masyarakat).kata “pondok pesantren” terdiri dari dua suku kata, yaitu “pondok” dan “pesantren”. Kata pondok berasal dari bahasa arab funduqun, yang artinya ‘hotel atau penginapan’.

Dari keterangan di atas dapat dirumuskan tentang pengertian pondok pesantren, yaitu tempat orang-orang atau para pemuda menginap (bertempat tinggal) yang dibarengi dengan suatu kegiatan untuk

23

Sayid Muhammad Nuh. Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam dakwah, (Solo: Era Intermedia, 1996), Cet. Ke-1.h. 33-42

mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dnan mengamalkan ajaran agama islam.24

Sedangkan menurut Drs. Mahmud, pondok pesantren adalah merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di mana di dalamnya terjadi interaksi aktif antara kyai atau ustadz sebagai guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid/mushalla, ruang kelas, emper asrama (pondok) untuk mengaji dan membahas buku-buku teks keagamaan karya ulama masa lalu.25

1. Tujuan dan ciri-ciri pesantren :

Dengan menyadarkan diri kepada Allah SWT, para kyai pesantren melalui pendidikan pesantrennya dengan modal niat ikhlas dakwah untuk menegakkan kalimat-Nya, didukung dengan sarana prasarana sederhana dan terbatas.

Relevan dengan jiwa kesederhanaan di atas, maka tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, mandiri, bebas dan teguh dalam kepribadian.

Sedangkan ciri-ciri pesantren itu seperti :

a. Adanya hubungan yang akrab antara santri dengan kiainya. b. Hidup hemat dan sederhana benar-benar diwujidkan dalam

lingkungan pesantren.

24

Umi Musyarrofah, Dakwah KH.Haman Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan, h.21-22

25

Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Tanggerang: Media Nusantara,

c. Kemandirian amat terasa di pesantren. Seperti, para santri mencuci pakaian sendiri, dan membersihkan kamar tidurnya sendiri.

d. Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan sangat mewarnai pergaulan di pesantren.

e. Disiplin sangat dianjurkan.

f. Keprihatinan untuk mencapai tujuan mulia.26

26

M.Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2003),

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah singkat terbentuknya pondok pesantren Qotrun Nada

Qotrun Nada adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang terletak didaerah Cipayung Jaya – Pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Meskipun terletak didaerah yang agak terdalam dan berada persis ditepi sungai namun tidak meruntuhkan niat para santri untuk menuntut ilmu disini, dengan keyakinan yang kuat itulah yang membuat ratusan santri berkumpul dalam sebuah wadah yang selalu dinantikan hasilnya dan mereka terdiri dari keberanekaragaman daerah, adat dan budaya seperti dari daerah Jawa, Sunda, Betawi bahkan ada juga yang berasal dari Aceh, Padang dan Jambi.1

Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil yang hanya digunakan oleh masyarakat cipayung untuk kegiatan mengajarkan Al Qur’an namun tanpa disangka lambat laun akhirnya Majlis Taklim ini semakin diminati oleh masyarakat cipayung dan sekitarnya, sampai akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat maka pada tahun 1995 mulailah diadakan penerapan pendidikan Islam yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam sekolah atau pada bahasa masyarakat Cipayung adalah santri kalong. Santri kalong adalah santri yang pada saat itu mengikuti kegiatan pengajian

1

Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

kitab salafi pada waktu-waktu tertentu dan setelah selesai pengajian santri pulang kerumah masing-masing.

Karena peminat santri kalong semakin banyak dan permintaan dari para wali santri agar pengajian yang selama ini diadakan agar lebih dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri diwajibkan untuk bermukim di Majlis Ta’lim, khusus putra bermukim disebelah kediaman kyai sedangkan khusus putri bermukim dikediaman orang tua sang kyai, yaitu Al-Walid H. Marzuki karena pada waktu itu belum tersedia tempat yang memadai untuk dijadikan tempat bemukim bagi para santri.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Seiring dengan dukungan para masyarakat maka tepat pada tanggal 09 September 1996 dimulailah pelaksanaan peletakan batu pertama diatas tanah seluas 1500 M dan sejak itu pula Majlis Ta’lim tersebut dinamai oleh salah seorang kyai yang merupakan guru dari sang pimpinan yang bernama KH. Ahmad Zaini dengan nama ‘ QOTRUN NADA ’ yang memiliki arti Tetesan Embun Pagi”, Dengan nama Qotrun Nada-lah kami selalu berharap bahwa nantinya santri kami akan menjadi generasi penerus yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif, serta positif dan dengan landasan yang berdasarkan atas Al Qur’an dan Hadits, seperti halnya tetesan embun yang senantiasa Allah turunkan dari langit yang membawa pencerahan untuk alam disekelilingnya.

Tepat pada tahun 1997 secara resmi penerimaan santri baru dengan jumlah santri yang pada saat itu berjumlah 52 orang itu pun belum semuanya bermukim dikarenakan masih banyaknya kekurangan disana sini, dan Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu, Pondok Pesantren Qotrun Nada terus berkembang hingga saat ini atas do’a para kaum muslimin sekalian dan hingga saat ini pula kami telah memiliki sekitar 750 santri dan seluruhnya bermukim dipondok. 2

Program pendidikan yang dikembangkan oleh pendiri Pondok Pesantren Qotrun Nada (The Family Fathors) yang terdiri dari : Drs. KH. Burhanuddin Marzuki, Ust. Syamwari, Ust.Achyanuddin Syakier. Secara perlahan-lahan dan dengan penuh kesabaran diiringi dengan dedikasi yang tinggi Beliau telah berhasil mengembangkan Pondok Pesantren Qotrun Nada menjadi suatu lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki kaderisasi seorang yang berjiwa keagamaan. Program yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah program terpadu yaitu panduan belajar selama enam tahun yang meliputi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Namun Pondok Pesantren Qotrun Nada ini juga membuka program pendidikan yang agak singkat meliputi program Takhassus/Intensif yang setingkat dengan Aliyah yaitu hanya tiga tahun bagi para lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau SLTP yang ingin melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini.

2

Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Qotrun Nada sangat terkenal dengan kedisiplinannya, mulai dari disiplin waktu sampai dengan disiplin akan peraturan yang telah ditetapkan. Qotrun Nada sendiri terdiri dari berbagai macam organisasi, baik organisasi dalam lingkup yang besar (Majlis Guru) maupun yang masih dalam lingkup yang masih kecil / ISQN (Ikatan Santri Qotrun Nada) yang mana seluruh organisasi-organisasi tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan kewajibannya demi terwujudnya sebuah kedisiplinan yang senantiasa dijaga oleh para santrinya.

Upaya pengembangan pondok pesantren tidak cukup jika hanya dari banyaknya prestasi saja, tapi juga jasa dari pengasuh dan pimpinan yang senantiasa selalu menyiarkan tentang Pondok Pesantren kehadapan publik sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat tentang apa itu sebuah pondok pesantren dan bagaimana cara memilih pondok pesantren yang benar sehingga tidak menimbulkan kesalahan nantinya. selain itu juga ada kegiatan akhir tahun yang dilaksanakan oleh para calon alumni setelah mereka mengikuti Ujian Akhir (UN) yaitu kegiatan pembelajaran atau yang biasa disebut dengan PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) hasil dari kegiatan tersebutlah yang sedikit banyaknya mampu mengambil perhatian masyarakat yang menjadi tuan rumah dari kegiatan tersebut dan Alhamdulillah semuanya yang dilakukan oleh para santri kami semuanya dapat mereka terima dan dipandang dengan pandangan yang baik.3

3

Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam suatu kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama pula. Susunan ini dibentuk supaya terdapat pembagian kerja, pelimpahan wewenang dan kewajiban yang jelas antar individu yang satu dengan yang lainnya. Adapun struktur organisasi Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu :

STRUKTUR ORGANISASI

PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA Tahun Pelajaran 2010/2011

1. Pengasuh : Drs. KH. Burhanuddin Marzuki 2. Direktur : Ust. Drs. H.Syamwari

3. Wakil Direktur : Ust. Achyanuddin Syakier 4. Sekretaris : Ust. Muhammad Fitri Yadi

5. Bendahara : Ustzh.YayahUmmu Adiyah, S.Ag. 6. Pembina ISQN : Ust. Sandy Maelas

7. Pembina Pramuka : Ust. Syahril Azis

8. Pembina Bahasa : Ust. Andi Shofiyan Effendi 9. Koordinator Kutubut Turats & Pengajianan Bulanan

Ketua : Ust. Ayyub Sholihin Sekretaris : Ust. Muhammad Irham

Anggota : Ust.Muhammad Nashruddin

: Ustzh. Ummu Farida

10. Koordinator Komputer : Ust. Saipul Hidayat, S.Sy. 11. Koordinator Tahfidz Qur’an : Ust. Habibi Hasan

: Ustzh. Aini Fitria

C. Visi Dan Misi

Sebelum menentukan tujuan, sebuah organisasi atau lembaga harus terlebih dahulu menetapkan visi dan misi lembaga atau organisasi, menyajikan kerangka kerja yang menuntun suatu nilai kepercayaan suatu organisasi, pernyataan visi dan misi sebuah organisasi merupakan suatu peranan penting dalam meningkatkan semangat aktivitas atau mengembangkan system kualitas. Visi dan misi memberikan identitas sebuah organisasi dan pemahaman terhadap arah yang dituju oleh organisasi tersebut.

Visi adalah suatu pernyataan yang relatif singkat tentang inspirasi atau arah organisasi yang akan datang. Sedangkan misi adalah tujuan yang paling hakiki dan mempunyai nilai yang paling tinggi dalam kehidupan manusia maupun organisasi yaitu mempertahankan kelangsungan hidup.4

4

Arif, Mirrian Sofyan, Materi Pokok Organisasi dan Manajemen (Jakarta : Universitas Terbuka, 2005), cet. Ke-1.h.1.18 & 1.20

Adapun Visi Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu :

ﺢﻠﺻﻷا ﺪﯾﺪﺠـﻟﺎﺑ ﺬﺧﻷاو ﺢﻟﺎﺼﻟا ﻢﯾﺪﻘﻟا ﻰﻠﻋ ﺔﻈﻓﺎﺤـﻤﻟا (Melestarikan nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik).

Untuk melaksanakan visi di atas, Pondok Pesantren Qotrun Nada mempunyai misi sebagai berikut :

1. Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah 2. Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah

3. Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT.5

D. Tujuan

Tujuan adalah akhir dari segala aktivitas atau kegiatan. Oleh sebab itu, setiap orang mempunyai keinginan dan berusaha melakukan kegiatan yang berakhir dengan tercapainya keinginan tersebut.6 Dimana tujuan-tujuan tersebut merupakan arahan dasar akan kemana sebuah organisasi di bawa serta menjadikan organisasi tersebut lebih terarah.

Adapun tujuan Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu : 1. Sebagai sarana menuntut Ilmu

2. Membentuk generasi muda yang akhlakul karimah.

3. Dan mempererat tali silaturrahmi antara warga sekitar dengan para santri dan guru-guru yang lainnya.

5

Wawancara Pribadi dengan Ustad Ready Gunawan, Ustad Pondok Pesantren Qotrun

Nada, 18 Maret 2011 6

Dokumen terkait