• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah mempelajari modul ini yaitu tentang Revitalisasi dan

Pengembangan nilai-nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman diharapkan anda dapat:

1. Menjabarkan arti revitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Menganalisi kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

4. Menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

B. Indikator Kompetensi

1.

Menjabarkan arti revitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Menganalisi kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

4. Menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

PPKn SMA/SMK K-10 13

C. Uraian Materi

1. Arti Revitalisasi Dan Mengembangkan Nilai-Nilai Pancasila Sesuai

Dengan Perkembangan Zaman

Artinya mengembalikan makna/arti nilai Pancasila seperti semula(yang sebenarnya), dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman (Mukiyat, 2009).

Pertanyaanya mengapa mengembalikan makna/arti Pancasila seperti semula ? jawabnya karena dengan adanya perkembangan dan penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern (globalisasi) sekarang ini yang berdampak pada sikap dan perilaku kehidupan yang fenomenal, sebagian orang memaknai nilai-nilai Pancasila berbeda-beda, ada yang membenarkan (menjastivakasikan) sikap dan perilakunya sesuai dengan Pancasila, pada hal salah, ada yang ragu-ragu, ada yang secara obyektif dapat memaknai arti Pancasila sesuai dengan arti yang sebenarnya.

Dengan demikian perlu adanya revitalisasi nilai Pancasila supaya tidak terjadi secara subyektif demi kepentingannya, golongan, atau partai politiknya. Contoh: ada orang yang perbuatannya betul-betul melanggar hukum, bertentang dengan agama dan nilai-nilai Pancasila tetap saja ada orang membela dan membenarkan perbuatan itu demi kepentingan yang bersifat subyektif, kepentingan teman dan partai politiknya. Hal ini terjadi tidak digolangan level bawah,menengah dan level atas seperti anggota DPR pun melakukannya.

2. Menganalisis Cara-Cara Merevitalisasi Dan Mengembangkan

Nilai-Nilai Pancasila Sesuai Dengan Perkembangan Zaman

Cara merevitalasisasi dan mengembangkan nilai –nilai Pancasila supaya memaknai secara obyektif seperti dulu, antar lain adalah: Sikap dan perilaku tersebut kebenarannya selain diacu dengan nilai-nilai Pancasila diacu dengan:

a. nilai agama.

b. Hukum atau undang-undang yang berlaku. c. Adat istiadat.

PPKn SMA/SMK K-10 14 e. Sosio budaya bangsa Indonesia.

3. Kendala-Kendala Merevitalisasi Pengembangan Implementasi

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Aspek Kehidupan

Pada zaman modern ini banyak sekali kendala untuk merevitalisasi pengembanangan nilai-nilai Pancasila, kendala tersebut sebagian sebagai berikut:

a. Penemuan ilmu dan teknollgi modern yang berdampak pada sikap dan perilaku yang modern juga (mengglobal).

b. Demokrasi terlalu bebas berpendapat, politik uang masih ada dalam pemilu, kurupsi, KKN, belum dapat dibrantas sampai tuntas, perpolitikan masih mementingkan dirinya dan partai politiknya, bukan kepentingan bangsa dan negara (nasional interest).

c. Model dan gaya hidup yang nyeleneh seperti : orang laki-laki memakai anting-anting, model potongan rambut, perkawinan sesama jenis, model ini sesuai dengan nilai Pancasila atau tidak dan bagaimana sikap nilai-nilai terhadap fenomena model hidup modern tersebut.

d. Sebagian sikap dan perilaku penganut agama(aliran keras), tertentu, menentang nilai-nilai Pancasila, termasuk teroris, ISIS dan lainnya.

e. Pengaruh paham luar seperti sistem ekonomi kapitalis, feodalis dan sosialis yang berkembang pada zaman modern ini.

f. Sikap dan perilaku bangsa Indonesia sendiri yang bersikap masa bodoh terhadap nilai-nilai, norma dan moral Pancasila, yang penting menguntungkan dirinya.

PPKn SMA/SMK K-10 15

4. Dalam Menganalisis Cara Mengatasi Kendala Revitalisasi

Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Aspek

Kehidupan

Mengatasinya dengan dua cara yaitu: penyelesaian jangka panjang dan jangka singkat.

Jangka panjang (preventif dan represif).

a. Melalui pendidikan dan penyuluhan, terutama sasarannya anak remaja. b. Melakukan pendikan dan pengamalan Pancasila kepada di semua lapisan

masyarakat seperti P4 dulu, hanya dikemas lebih modern dan sederhana. c. Mengadakan revolusi mental bangsa Indonesia yang sudah diambang

kebrobrokan moral.

d. Menyusun Undang-Undang yang berhubungan dengan revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

Jangka pendek:

a. Melakukan tindakan bagi siapa saja yang melakukan perbuatan melanggar nilai-nilai Pancasila.

b. Menyiarkan, mempublikasikan perbuatan tersebut melalui media elektronik dan cetak biar diketahui oleh masyarakan dan tidak mengulang lagi perbuatannya.

c. Memberi sanksi, hukuman yang adil sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Bacalah dengan cermat dan pamami modul di atas,

2. Setelah itu diskusikan dengan kelompok anda (membentuk kelompok). 3. Presentasikan hasil diskusi tersebut dan kelompok lain menanggapinya. 4. Simpulkan isi dan makna modul tersebut dengan kelompok anda.

PPKn SMA/SMK K-10 16

E. Latihan dan Tugas

Setelah membaca modul di atas, tugas anda adalah menjawab pertanyaan di bawah ini.

1. Jabarkan apa yang dimaksud dengan merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman?

2. Sebut dan uraikan cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai. Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman?

3. Analisis dan sebutkan kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan?

4. Analisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

F. Rangkuman Materi.

Merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. Artinya mengembalikan makna/arti nilai Pancasila seperti semula dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

Contoh: ada orang yang perbuatannya betul-betul melanggar hukum, bertentang dengan agama dan nilai-nilai Pancasila tetap saja ada orang membela dan membenarkan perbuatan itu demi kepentingan yang bersifat subyektif, kepentingan teman dan partai politiknya. Hal ini terjadi tidak saja digolangan level bawah level atas seperti anggota DPR pun melakukannya. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. Cara merevitalasisasi dan mengembangkan nilai –nilai Pancasila supaya memaknai secara obyektif seperti dulu, antar lain adalah: Sikap dan perilaku tersebut kebenarannya selain diacu dengan nilai-nilai Pancasila dengan:

a. nilai agama.

b. Hukum atau undang-undang yang berlaku. c. Adat istiadat.

d. Norma, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat. e. Sosio budaya bangsa Indonesia.

PPKn SMA/SMK K-10 17 Kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

Pada zaman modern ini banyak sekali kendala untuk merevitalisasi pengembanangan nilai-nilai Pancasila, kendala tersebut sebagian sebagai berikut:

a) Penemuan ilmu dan teknollgi modern yang berdampak pada sikap dan perilaku yang modern juga.

b) Model dan gaya hidup yang nyeleh seperti : orang laki-laki memakai anting-anting, model potongan rambut, perkawinan sesama jenis, model ini sesuai dengan nilai Pancasila atau tidak dan bagaimana sikap nilai-nilai terhadap fenomena model hidup modern tersebut.

c) Sebagian sikap dan perilaku penganut agama tertentu yang menentang nilai-nilai Pancasila, termasuk teroris, ISIS dan lainnya.

d) Pengaruh paham luar seperti sistem ekonomi kapitalis, feodalis dan sosialis yang berkembang pada zaman modern ini.

e) Sikap dan perilaku bangsa Indonesia sendiri yang bersikap masa bodoh terhadap nilai-nilai, norma dan moral Pancasila, yang penting menguntungkan dirinya.

Menganalisi cara mengatasi kendala revitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan.

Mengatasinya dengan dua cara yaitu: penyelesaian jangka panjang dan jangka singkat.

Jangka panjang:

a) Melalui pendidikan dan penyuluhan, terutama sasarannya anak remaja. b) Melakukan pendikan dan pengamalan Pancasila kepada semua lapisan

masyarakat seperti P4 dulu, hanya dikemas lebih modern dan sederhana. c) Mengadakan revolusi mental bangsa Indonesia yang sudah diambang

kebrobrokan moral.

d) Menyusun Undang-Undang yang berhubungan dengan revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

Jangka pendek:

a) Melakukan tindakan bagi siapa saja yang melakukan perbuatan melanggar nilai-nilai Pancasila.

PPKn SMA/SMK K-10 18 b) Menyiarkan, mempublikasikan perbuatan tersebut melalui media elektronik dan cetak biar diketahui oleh masyarakan dan tidak mengulang lagi perbuatannya.

c) Memberi sanksi, hukuman yang adil sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda membaca modul tersebut di atas apa komentar anda atau pendapat anda tentang permasalahan tersebut, tugas anda adalah mengamati sikap dan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan dengan sikap dan perilaku tersebut maka nilai-nilai Pancasila perlu diadakan revitalisasi.

H. Kunci Jawaban

1. Merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. Artinya mengembalikan makna/arti nilai Pancasila seperti semula dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.

Contoh: ada orang yang perbuatannya betul-betul melanggar hukum, bertentang dengan agama dan nilai-nilai Pancasila tetap saja ada orang membela dan membenarkan perbuatan itu demi kepentingan yang bersifat subyektif, kepentingan teman dan partai politiknya. Hal ini terjadi tidak saja digolangan level bawah level atas seperti anggota DPR pun melakukannya.

2. Cara merevitalasisasi dan mengembangkan nilai –nilai Pancasila supaya memaknai secara obyektif seperti dulu, antar lain adalah: Sikap dan perilaku tersebut kebenarannya selain diacu dengan nilai-nilai Pancasila dengan:

a. nilai agama.

b. Hukum atau undang-undang yang berlaku. c. Adat istiadat. Dan peradaban

d. Norma, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat. e. Sosio budaya bangsa Indonesia.

PPKn SMA/SMK K-10 19 3. Kendala-kendala merevitalisasi pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan, kendala tersebut sebagian sebagai berikut:

a. Penemuan ilmu dan teknollgi modern yang berdampak pada sikap dan perilaku yang modern juga.

b. Model dan gaya hidup yang nyeleh seperti : orang laki-laki memakai anting-anting, model potongan rambut, perkawinan sesama jenis, model ini sesuai dengan nilai Pancasila atau tidak dan bagaimana sikap nilai-nilai terhadap fenomena model hidup modern tersebut. c. Sebagian sikap dan perilaku penganut agama tertentu yang

menentang nilai-nilai Pancasila, termasuk teroris, ISIS dan lainnya. d. Pengaruh paham luar seperti sistem ekonomi kapitalis, feodalis dan

sosialis yang berkembang pada zaman modern ini.

e. Sikap dan perilaku bangsa Indonesia sendiri yang bersikap masa bodoh terhadap nilai-nilai, norma dan moral Pancasila, yang penting menguntungkan dirinya.

4. Mengatasinya dengan dua cara yaitu: penyelesaian jangka panjang dan jangka singkat.

Jangka panjang:

a. Melalui pendidikan dan penyuluhan, terutama sasarannya anak remaja.

b. Melakukan pendikan dan pengamalan Pancasila kepada semua lapisan masyarakat seperti P4 dulu, hanya dikemas lebih modern dan sederhana.

c. Mengadakan revolusi mental bangsa Indonesia yang sudah diambang kebrobrokan moral.

d. Menyusun Undang-Undang yang berhubungan dengan revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

Jangka pendek:

a. Melakukan tindakan bagi siapa saja yang melakukan perbuatan melanggar nilai-nilai Pancasila.

PPKn SMA/SMK K-10 20 b. Menyiarkan, mempublikasikan perbuatan tersebut melalui media elektronik dan cetak biar diketahui oleh masyarakan dan tidak mengulang lagi perbuatannya.

c. Memberi sanksi, hukuman yang adil sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.

PPKn SMA/SMK K-10 21

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI

PEMBUKAAN DAN UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945 SELARAS DENGAN DINAMIKA

GLOBAL DUNIA

A. Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari grade sepuluh (10) pada modul konstitusi ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta dapat merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia dengan baik setelah mengikuti pelatihan.

2. Peserta dapat menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia dengan baik setelah mengikuti pelatihan.

3. Peserta dapat menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia dengan baik setelah mengikuti pelatihan.

4. Peserta dapat menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia dengan baik setelah mengikuti pelatihan.

PPKn SMA/SMK K-10 22

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kegiatan pelatihan ini dianggap berhasil apabila peserta diklat mampu menunjukkan beberapa kompetensi di bawah ini:

1. Mampu merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia.

2. Mampu menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 selaras dengan dinamika global dunia.

3. Mampu menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia.

4. Mampu menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 ditengah kehidupan global dunia.

C. Uraian Materi

1. Merevitalisasi Dan Mengembangkan Nilai-Nilai Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Selaras Dengan Dinamika Global Dunia

Revitalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti proses, cara, proses menghidupkan atau menggiatkan kembali. Merevitalisasi nilai-nilai pembukaan dan undang-undang dasar Negara kesatuan republic Indonesia berarti dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan nilai pembukaan dan undang-undang dasar negara kepada subjeknya yaitu sebagai pedoman bagi para penyelenggara pemerintahan.

Pada sisi yang lain revitalisasi juga merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat bahwa kita hidup di Indonesia yang sangat beraneka ragam dalam berbagai hal tidak hanya agama, bahasa maupun budaya. Hal ini menjadi penting mengingat pancasila sebagai ideologi bangsa, telah mulai dilupakan oleh masyarakat. Contoh dengan keadaan sekarang, dari serangkaian aksi yang tidak lagi mengindahkan

PPKn SMA/SMK K-10 23 prosedur hukum yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang. Kita tahu, upaya dalam rangka mencari ideologi yang sesuai untuk bangsa Indonesia tidak semudah membalik telapak tangan. Dicetuskannya Pancasila berangkat dari sebuah pertimbangan bahwa pancasila adalah satu-satunya idiologi yang lebih bisa menjadi sarana kepentingan seluruh kelompok yang ada di Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya menjadi suatu kesatuan integral-integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan kembali, maka kita akan menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegrasi. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, di-eksplorasi-kan dimensi-dimensi yang melekat padanya, yaitu :

a. Realitasnya: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikonkretisasikan sebagai kondisi cerminan kondisi obyektif yang tumbuh dan berkembang dlam masyarakat, suatu rangkaian nilai-nilai yang bersifat sein im sollen dan sollen im

sein.

b. Idealitasnya: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan diobjektivasikan sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari esok lebih baik.

c. Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan mandeg dalam kebekuan oqmatis dan normatif, melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan nilai hakikinya, Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat “Bhinneka tunggal Ika”

PPKn SMA/SMK K-10 24 Revitalisasi juga dimaksudkan untuk menjaga integritas nasional dan menguatkan kemampuan bangsa dalam menjawab tantangan globalisasi.

2. Menganalisis Cara-Cara Merevitalisasi Dan Mengembangkan Nilai-Nilai Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Selaras Dengan Dinamika Global Dunia

Upaya yang dapat dilakukan untuk merevitalisasi pembukaan dan undang-undang dasar yang didalamnya terdapat ideology pancasila yaitu dengan :

a. Reaktualisasi pada perseorangan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara :

Mempraktikkan pancasila dalam keseharian kita adalah cara jitu bagaimana hidup di Indonesia dengan cara Indonesia pula. Pancasila tidak bersifat dogmantis, tetapi ia harus difahami dan diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Semua sangat universal dan bisa diterapkan, bukan hafalan. Membiasakan memiliki sifat integritas, kesetiaan dan

kejujuran yang sangat penting dalam suatu bangsa yang beradap, adil dan makmur.

Mencintai tanah air Indonesia membangun rasa nasionalisme Mengakrabi budaya bangsa Indonesia dengan ikut terlibat

dalam kesenian, mendalami adat atau bahasa.

Mengkritik tajam budaya yang tidak sesuai dengan zaman. Memberikan wawasan kebangsaan untuk sesama, dengan

mengingatkan kita selalu akanpentingnya kita mengenali jati diri kita masing – masing, talenta yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat.

PPKn SMA/SMK K-10 25 b. Dalam dunia pendidikan secara umum. Pendidikan Pancasila hendaknya dilakukan secara terus menerus sebagai upaya proses internalisasi dan pembudayaan nilai–nilai Pancasila melalui aktivitas beragam, tidak terbatas pada kegiatan dikelas atau seminar, sebaiknyan dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan diluar kegiatan belajar mengajar. Hal yang lebih penting dari proses penanaman nilai-nilai Pancasila adalah keteladanan kalangan pendidikan dan lingkungan peserta didik, dari aparat pemerintah hingga para pemimpin masyarakat. Jika selama ini pengajaran Pancasila dengan berbagai atributnya. Misalnya, pancasila sebagai filsafat, etika politik, ideologi nasional dan sebagainya, dilakukan melalui cara–cara indoktrinasi sudah waktunya para pendidik menegenalkan pancasila kepada peserta didik dan masyarakat umum dengan cara-cara pembelajaran yang menempatkan peserta didik bukan sebagai target pembelajaran yang pasif; melainkan sebagai mitra dan subjek pemebelajaran yang aktif, kolaboratif dan dinamis. Dengan para pendidik sebagai fasilitator dan inspirator bagi peserta didik untuk berfikir alternatif dan terbuka untuk berfikir kritis terhadap kandungan dan praktik sehari-hari pancasila.

c. Pembinaan akhlak dan perilaku masyarakat. Upaya untuk memperbaiki akhlak serta perilaku masyarakat tidak cukup dilakukan melalui kegiatan-kegiatan formal seperti upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan atau sekedar mengenalkan masa perjuangan dulu, tetapi harus lebih konkrit pada upaya untuk memberi perhatian yang lebih dalam meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang kehidupan. Langkah yang perlu dan harus dilakukan antara lain dimulai dengan mengurangi konflik dalam masyarakat melalui melalui perubahan sikap, perilaku dan akhlak masyarajat dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

d. Kembali ke Jati Diri Bangsa

Upaya ini dilakukan melalui penelusuran sejarah, penggalian nilai-nilai serta mengaplikasikan nilai-nilai-nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan secara terus menerus. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut adalah akhlak dan

PPKn SMA/SMK K-10 26 perilaku positif yang apabila dapat diterapkan secara baik akan menjadi perekat kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia dalam melanjutkan kehidupannya harus berpegang pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial.

e. Peningkatan perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Dalam menghalau dampak negatif berkembangnya berbagai ideologi negara lain termasuk kuatnya pengaruh ideologi leluhur ditengah-tengah masyarakat, maka perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila harus kembali dapat ditingkatkan melalui serangkaian upaya dan kegiatan sebagai berikut :

Mengunggah dan mensosialisasikan secara terus menerus eksistensi dan keberadaan ideologi Pancasila sebagai pemersatu untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme. Meningkatkan filter/saringan masyarakat terhadap eksistensi

ideologi kapitalis dan liberalis yang mencoba untuk memecah belah Indonesia disemua aspek politik, ekonomi dan sosial budaya.

Meningkatkan intensitas pemberian materi pelajaran pendidikan Pendidikan Pancasila seperti pendidikan moral pancasila pada tataran teori maupun praktek kepada para siswa/mahasiswa pada semua jenjang pendidikan. Pengemasan materi pelajaran tersebut harus ditampilkan semenarik mungkin dan menghindari kesan adanya doktrinasi sebagaimana pernah terjadi pada masa lalu.

f. Penataan kelembagaan formal terstruktur sebagai pengawas dan pengembangan nilai-nilai Pancasila secara formal. Kelembagaan formal terstruktur yang diterapkan secara terstruktur/melembaga, maupun melalui sistem pendidikan nasional yang menyangkut program membudayakan dan memasyarakatkan Pancasila di berbagai lingkungan organisasi kemasyarakatan maupun lingkungan pendidikan dapat terbentuk, sehingga dapat

PPKn SMA/SMK K-10 27 terwujud lembaga yang mengawasi, mengembangkan Pancasila secara formal.

g. Pemberdayaan fungsi Pancasila dalam proses legislasi instrumen hukum. Agar berbagai aturan Undang-undang yang disusun akan memiliki norma-norma yang menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam perilaku sehari-hari sehingga dapat menjamin penegakan hukum dan keadilan dapat dilaksanakan sesuai harapan oleh masyarakat Dengan demikian fungsi regulatif dan fungsi kontitutif Pancasila sebagai sebagai cita hukum dapat terimplementasikan dengan baik

3.

Menganalisis Kendala-Kendala Pengembangan Implementasi

Nilai-Nilai Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Ditengah

Kehidupan Global Dunia

Pengembangan implementasi nilai-nilai pembukaan dan undang-undang dasar 1945 ditengah kehidupan global tidaklah semudah membalikan telapak tangan, selalu ada halangan dan juga rintangan di sana sini. Era Kehidupan global ini sering membuat kita semua terbuai dengan semua kemudahan dan segala fasilitas yang dengan mudah kita dapatkan. Semakin mudahnya kita memperoleh segala fasilitas sering membuat kita lupa pada nilai-nilai yang sudah

Dokumen terkait