• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

4. Tujuan Pendidikan Islam

Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.33

Tujuan pendidikan Islam yaitu mendidik anak-anak, pemuda-pemudi dan orang dewasa supaya menjadi muslim sejati yang beramal shaleh dan berakhlak mulia. Untuk lebih jelasanya, tujuan pendidikan agama islam dalam segala tingkatan pengajaran umum adalah sebagai berikut:34

a) Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati kanak-kanak yaitu dengan mengingatkan hikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya.

b) Menanamkan itikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada anak-anak.

c) Mendidik anak-anak dari kecilnya, supaya mengikut suruhan Allah dan meninggalkan segala laranganNya, baik kepada Allah maupun terhadap masyarakat.

d) Mendidik anak-anak dari kecilnya supaya membiasakan akhlak yang mulia dan adat kebiasaan yang baik.

e) Mengajar pelajaran-pelajaran supaya mengetahui macam-macam ibadah yang wajib dikerjakan dan cara melakukannya, serta

33

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, h 22

34

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1992), Cet. 17, h. 13

mengetahui hikmah-hikmah dan pengaruh-pengaruhnya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

f) Memberi petunjuk mereka untuk hidup di dunia dan menuju akhirat.

g) Memberi contoh dan tiru teladan yang baik, serta pengajaran dan nasihat-nasihat.

h) Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik, yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, serta berpegang teguh dengan ajaran agama.

Adapun tujuan pendidikan agama Islam di SMP berdasarkan standar kompetensiyaitu siswa beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia yang tercermin dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agamanya, serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antar umat beragama.35

Pada dasarnya tujuan pendidikan Islam identik dengan tujuan hidup manusia. Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah arah yang diharapkan setelah peserta didik mengalami perubahan proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya.

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada umat manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah (syariah), yang menentukan proses berfikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati.36

Pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan

35

Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep, dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 130

36

oleh hamba Allah. Untuk itu, manusia sebagai ciptaan Allah harus tunduk dan patuh kepada-Nya serta bisa menyeimbangkan antara kepentingan duniawi maupun ukhrawi.

Ajaran pokok agama Islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan itu mengandung tiga unsur, yaitu: iman, islam dan ihsan.37

Adapun ruang lingkup kelompok mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP yaitu membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama Islam.38

Ruang lingkup pendidikan Islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan dalam bidang atau lapangan hidup manusia yang meliputi:39

a) Lapangan hidup keagamaan, agar perkembangan pribadi manusia sesuai dengan norma-norma ajaran Islam.

b) Lapangan hidup berkeluarga, agar berkembang menjadi keluarga yang sejahtera.

c) Lapangan hidup ekonomi, agar dapat berkembang menjadi sistem kehidupan yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia. d) Lapangan hidup kemasyarakatan, agar tebina masyarakat yang adil

dan makmur dibawah rida dan ampunan Allah SWT.

e) Lapangan hidup politik, agar tercipta sistem demokrasi yang sehat dan dinamis sesuai ajaran Islam.

f) Lapangan hidup seni budaya, agar menjadikan hidup manusia penuh keindahan dan kegairah yang tidak gersang dari nilai moral agama.

37

Ibid, hal. 4-5

38

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 3, h. 47

39

g) Lapangan hidup pengetahuan, agar berkembang menjadi alat untuk mencapai kesjahteraan hidup umat manusia yang dikendalikan oleh iman.

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diketahui bahwa inti dari ajaran pokok agama Islam meliputi aspek aqidah, syariah dan akhlak yang kemudian dikembangkan melalui berbagai disiplin ilmu diantaranya yaitu fiqh, tafsir, hadis, tauhid, akhlak, tasawuf dansebagainya yang kaitannya dalam ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseinbangan antara:40

a) Hubungan manusia dengan Allah SWT b) Hubungan manusia dengan sesama manusia c) Hubungan manusia dengan dirinya

d) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam sekitarnya.

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam meliputi tujuh unsur pokok, yaitu:

1. Keimanan 2. Ibadah 3. Al-Qur’an 4. Akhlaq 5. Muamalah 6. Syari’ah 7. Tarikh

Ruang lingkup pengajaran agama di sekolah menegah pertama (SMP) meliputi:41

1. Keimanan (itikad) 2. Abadah (fiqh)

40Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1, h. 15-16

41

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1992), Cet. 17, h. 71

3. Akhlak 4. Sejarah Islam

5. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis 6. Islam dan kemasyarakatan.

Sedangkan kompetensi dasar pendidikan agama Islam untuk SMP meliputi: al-Qur’an, keimanan, fiqh, akhlak dan tarikh.42

Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Al-Qur’an Hadis

 Membaca, mengartikan, dan menyalin.

 Menerapkan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah, nun mati/tanwin dan mim mati.

 Menerapkan hukum bacaan qal-qalah, tafhim, dan tarqiq, huruf lam dan ro’ serta mad.

 Menerapkan hukum bacaan waqaf dan idgham. b. Aqidah Akhlak

 Beriman kepada Allah swt dan memahami sifat-sifatNya.  Beriman kepada Malaikat Allah swt dan memahami

tugas-tugasNya.

 Beriman kepada kitab-kitab Allah dan memahami arti beriman kepadaNya.

 Beriman kepada rasul-rasul Allah dan memahami arti beriman kepadaNya.

 Beriman kepada hari akhir dan memahami arti beriman kepadaNya.

 Beriman kepada Qada dan Qadar Allah swt dan memahami arti beriman kepadaNya.

 Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji  Bertatakrama.

42

c. Fiqh

 Melakukan thaharah.  Melakukan shalat wajib

 Melakukan macam-macam sujud.  Melakukan shalat jum,at

 Shalat jama’ dan qasar.

 Melakukan macam-macam shalat sunnah  Melakukan ibadah puasa

 Zakat.

 Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang yang halal dan haram.

 Memahami ketentuan aqiqah dan qurban.  Memahami tentang ibadah haji dan umrah.  Melakukan shalat jenazah

 Memahami tata cara pernikahan. d. Sejarah Kebudayaan Islam

 Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah datang Islam.

 Keadaan masyarakat Makkah periode Rasulullah SAW.

 Memahami keadaan masyarakat Madinah sebelum dan sesudah datang Islam.

 Memahami perkembangan Islam pada masa

KhulafaurRasyidin.43

6. Dasar- dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar dasar pendidikan Islam , secara prinsipil diletakkan pada dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya.

43

Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep, dan Implementasi Kurikulum 2004, h. 151s

dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama tentu saja adalah al-Qur’an dan Sunnah.44

Al-Qur’an misalnya memberikan prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang fitrah manusia, serta memelihara kebutuhan sosial.Al-Qur’an merupakan firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.

Pendidikan karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk kedalam muamalah, untuk itu pendidikan sangat penting karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat.45

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Indonesia mempunyai dasar-dasar yang cukup kuat. Dasar- dasar tersebut ditinjau dari:46

1). Dasar Yuridis (Hukum)

Yang dimaksud dasar hukum dalam pelaksanaan pendidikan agama adalah berasal dari peraturan undang-undang yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah- sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.

Disebutkan dalam Undang-Undang SISDIKNAS Pasal 12 ayat 1 yang berbunyi “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.47

44

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002), Cet. Ke-IV, hal. 9

45

Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 20

46Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1, h. 16-17

47

Anwar, Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang SISDIKNAS, (Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003) h. 40

2). Dasar Religius (Agama)

Dasar agama yakni dasar-dasar yang besumber dari ajaran Islam yang tertuang dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam Islam, melaksanakan agama merupakan perintah yang sekaligus ibadah. Al-Qur’an menunjukkan adanya perintah tersebut antara lain:

a) Q.S. An Nahl ayat 125



 Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”.

b) Q.S. Ali-Imran ayat 104

    Artinya :“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.

Syech Muhammad Abduh dalam buku Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam karya Abu Ahmadi dan Noor Salimi menyatakan bahwa “Islam adalah agama fitrah manusia, jadi

manusia berkemampuan dasar untuk beragama tersebut”.48

Bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama.

Sejalan dengan hal tersebut diatas kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk maupun corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Kenyataan demikian telah membuktikan bahwa manusia didalam dirinya terdapat kemampuan dasar untuk beragama.

Dari ayat diatas memberikan pengertian kepada kita bahwa dalam ajaran Islam ada perintah untuk melaksanakan pendidikan agama. Dengan belajar manusia akan mendapat ilmu pengetahuan dan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS. Al-Mujadallah ayat 11, yaitu:

 

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan

3). Dasar Sosial Psikologis

Semua manusia yang hidup di dunia ini pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain apapun alasannya. Dan dalam menjalani kehidupan manusia selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang biasa disebut dengan agama.

48

Bagi masyarakat muslim, diperlukan adanya pendidikan agama agar dapat mengarahkan mereka kearah yang benar sehingga dapat mengabdi dan menundukkan diri kepada Allah SWT. Tanpa adanya pendidikan agama dari satu generasi ke generasi lain maka akan semakin jauh dari pengalaman agama yang benar.49

Manusia merasakan bahwa jiwanya mengakui adanya dzat yang maha kuasa tempat manusia itu memohon pertolongan dan perlindungan.Mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya ketika seseorang itu merasa dekat dengan Tuhannya. Manusia akan merasa dekat dengan Tuhannya dan tentram hatinya ketika manusia itu menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:

  

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

C. Kerangka berfikir dan Hipotesis

Dokumen terkait