• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat data sebelum melakukan uji hipotesis statistik. Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak dengan syarat Kai- Kuadrat hitung lebih kecil dari Kai-Kuadrat tabel maka sampel yanh digunakan berdistribusi normal, tetapi sebaliknya jika Kai-Kuadrat hitung lebih besar dari Kai-Kuadrat tabel maka sampel yang digunakan tidak berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

Pada pretes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 5.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.6berikut ini.

Table 4.6 Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

N x2hitung x2 tabel Kesimpulan

39 9,59 11,07

x2 <x2 , sehingga sampel berdistribusi

normal b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

Pada pretes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat

dilihat pada lampiran 5.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.

Table 4.7 Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

N x2 hitung x2 tabel Kesimpulan

39 8,91 11,07

x2 <x2 , sehingga sampel berdistribusi normal

c. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

Pada postes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 6.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Table. 4.8 Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

N x2hitung x2tabel Kesimpulan

39 7,90 11,07

x2hitung<x2tabel,

sehingga sampel berdistribusi normal d. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol

Pada postes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 6.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Table 4.9 Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

N x2hitung x2tabel Kesimpulan

39 8,44 11,07 x

2

hitung<x2tabel,

berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas pengujian yang dilakukan terhadap hasil pretes dan postes adalah dengan rumus fisher, syarat dalam uji homogenitas ini adalah jika fhitung lebih kecil dari f table maka

kedua kelompok dinyatakan homogen, tetapi jika fhitung lebih besar

dari ftabel maka kelompok dinyatakan tidak homogen.

a. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil penghitungan uji homogenitas pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan yang terdapat dalam lampiran 7, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini.

Table. 4.10 Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

fhitung ftabel Keterangan

1,38 1,72

fhitung < ftabel , maka

kedua kelompok homogen

b. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil penghitungan uji homogenitas postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan yang terdapat dalam lampiran 8, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Table 4.11 Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

fhitung ftabel Keterangan

kelompok homogen

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Analisis Data

Berdasarkan hasil pretes diketahui hasil rata-rata kelas eksperimen 27,38 dan kelas kontrol 25,23. Sedangkan dari hasil rata-rata postes yang diberikan, diketahui hasil rata-rata yang didapat kelas eksperimen yaitu 81,85 dan kelas kontrol yaitu 77,23. Dari hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual melalui model pembelajaran berbasis pendekatan proses memiliki kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan siswa yang hanya diajarkan dengan metode tradisional (ceramah).

Kedua kelas tersebut berada dalam distribusi normal pada uji normalitas pretes dan postes. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian prasyarat analisis pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang menyatakan x2hitung ≤ x2tabel, dengan nilai x2tabel pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05) sebesar 11,07. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrolpun bersifat homogeny berdasarkan hasi uji pretes yang menyatakan x2hitung ≤ x2tabel, dengan nilai x2tabel pada taraf 95% (α= 0,05) sebesar 1,38≤1,72. Dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrolpun bersifat homogeny berdasarkan hasi uji postes yang menyatakan x2hitung ≤ x2tabel, dengan nilai x2tabel pada taraf 95% (α= 0,05) sebesar1,26≤1,72.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil uji rata-rata pretes dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes kelompok eksperimen dan nilai pretes kelompok kontrol, diperoleh nilai thitung sebesar 1,02 dan nilai ttabel sebesar 1,99. Hasil pengujian yang

diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ho

ditolak pada taraf kepercayaan 95%.dan hal ini menunjukkan bahwatidak terdapat perbedaan yang signfikan antara rata-rata pretes kelompok eksperimen dan nilai pretes kelompok kontrol.

Tabel 4. 12 Hasil Uji “t” kemampuan awal siswa

Variabel thitung ttabel Kesimpulan

Kemampuan awal siswa belajar (kognitif)

1,02 1,99 thitung< ttabel , maka Ho diterima

Sedangkan pada uji t pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil uji rata-rata postes dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai postes kelompok eksperimen dan nilai postes

kelompok kontrol, diperoleh nilai thitung sebesar 3,37 dan nilai ttabel sebesar

1,99. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung

berada di daerah penerimaan Ha, yaitu thitung> ttabel atau 3,45> 1,99,

dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf kepercayaan 95%.

Dan hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signfikan antara rata-rata postes kelompok eksperimen dan nilai postes kelompok kontrol. Tabel 4.13 Hasil uji “t’ hasil belajar siswa setelah mengalamipembelajaran (postes)

Variabel thitung ttabel Kesimpulan

Hasil belajar siswa

(kognitif) 3,45 1,99

thitung> ttabel , maka Ho

ditolak

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil nilai rata-rata yang diperoleh, dapat diketahui bahwa penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) lebih baik dibandingkan dengan pendekatan tradisional (ceramah).Hal ini dibuktikan dari hasil postes yang dimana nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari

nilai rata-rata kelompok kontrol. Nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 81,85, sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 77,23. Tingginya nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen ini dibandingkan dengan kelompok kontrol membuktikan bahwa siswa lebih antusias belajar lebih besar bila dibandingkan kelompok kontrol.Karena pada dasarnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh guru, motivasi, minat belajar, perhatian, lingkungan belajar, media yang digunakan, metode yang digunakan, serta masih banyak lagi yang tentunya dipakai dalam pembelajaran.Semua itu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran pendidikan agama islam yang menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) ini, peneliti menyajikan materi dengan menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, yang artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung dan mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan. Dengan pendekatan CTL ini diharapkan agar siswa semangat, perhatian, serta minat belajarnya lebih baik sehingga pembelajaranpun menjadi lebih efektif.

Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual hasilnya meningkat dan cukup signifikan dibandingkan dengan menggunakan pendekatan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data berupa hasil penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap penggunaan pendekakatan kontekstual (CTL) ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat peneruh yang cukup positif untuk proses pembelajaran.

61

BAB V

PENUTUP

Dari hasil analis data yang diperoleh, maka didapat kesimpulan dan diberikan saran-saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar PAI siswa pada pokok bahasan thaharah oleh siswa kelas VII-2 SMP N 2 Tangerang Selatan. Hal ini dinyatakan dari hasil penghitungan uji hipotesis pada data penelitian dengan dengan diperoleh hasil bahwa thitung > ttabel atau 3,37 > 1,99.

B. Saran

Bersadarkan hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru memperhatikan gaya belajar siswa serta lebih kreatif lagi dalam menggunakan strategi pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan efektif

2. Dalam pelitian menggunakan pendekatan kontekstual ini, peneliti harus lebih mengenal siswa dan pandaui memilihih materi yang akan digunakan dalam penelitian.

57 2008), h. 258

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, Cet. Ke-4

Asep, Asra, dan Laksmi, Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI Press, 2007, Cet. Ke-1

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, Cet. Ke-9

Drajat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

---,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Johnson, B, Ellaine , Contextual Teaching & Learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna, Bandung: Mizan Learning Center (MLC), 2007

Kesuma, Darma, Contextual Teaching & Learning Sebuah Panduan Awal dalam Pengembangan PBM, Garut: Rahayasa Reseac & Training, 2010

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algresindo: 2001)

Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang, 2004

Sabri, Alisuf, Psikolgi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. Ke-2 Sa’diah, Rika, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Wahana

Kordofa, 2009, Cet. I

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2009

Slamet, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, Cet. I

Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008

Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001)

Sudjana,Nana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, cet. Ke-7

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabet 2009)

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)

---, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya

Agung, 1992), Cet. 17

viii

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelompok Eksperimen) ... 59

Dokumen terkait