• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Kesimpulan dan saran

URAIAN TEORITIS

B. Promosi Penjualan

II.6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

II.6.4 Tujuan Pengambilan Keputusan

2. Tujuan yang bersifat ganda, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah,artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua maslah atau lebih, yang bersifat kontradiktif atau yang bersifta kontradiktif.

1.Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko II.6.5 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

a. Konsepsi Risiko

Banyak arti mengenai risiko ini, namun pada dasarnya bahwa risiko merupakan sesuatu, dalam hal in yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan. Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian, kemungkinan timbulnya kerugian, ketidakpastian, penyimpangan diharapkan. Dengan adanya risiko ini, maka akibat yang ungkin akan ditimbulkan antara lain sebagai berikut: timbul kerugian artinya bahwa dengan adanya risiko, maka hasil positif yang akan diperoleh atau diharapkan

nantinya, dalam hal ini keuntungan akan berkurang dari semestinya dan adanya

ketidakpastian artinya bahwa dengan adanya risiko, maka tidak mungkin lagi dapat

dipastikan hasil positif yang mungkin kan diterima karena risiko tidak buisa dihitung secara pasti. Untuk mengelola risiko ini diperlukan pengetahuan atau ilmu yang menyangkut : jenis-jenis risiko, sumber risiko, karakteristik risiko dan cara penanganan risiko.

b. Jenis-Jenis Risiko

1. Risiko Dinamis, yaitu risiko yang berhubungan dengan dinamika atau perubahan keadaan ekonomi, seperti tingkat harga, selera dan teknologi . risiko dinamis dapat berupa: risiko manajemen ( risiko pasar, risiko keuangan, risiko produksi), risiko politik (risiko yang berhubungan dengan terjadinya perubahan politik yang diambil oleh pemerintah) risiko inovasi ( risiko yang berhubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan produk, baik produk bentuk, isi, cara-cara, metode baru dalam pembuatannya)

2. Risiko Statis, yaitu risiko yang berhubungan dengan keadaan ekonomi yang statis. Dapat berupa: risiko fundamental ( risiko yang menyangkut rakyat banyak), risiko khusus ( risiko yang menyangkut orang perorangan), risiko murni (risiko yang sifatnya alami/murni), risiko spekulatif ( risiko yang sifatnya untung-untungan), risiko perorangan (risiko yang dapat menimpa orang), risiko kebendaan(risiko yang menyangkut harta benda)

c.Sumber-Sumber Risiko

1. Masyarakat (risiko sosial), berupa tindakan orang-orang yang menciptakan kejadian yang menyebabkan terjadinya penyimpangan yang merugikan dari harapan kita

2. Fisik (risiko fisik), berupa fenomena alam dan kesalahan manusia.

d.Karakteristik Risiko

1. Langsung 2. Tidak Langsung 3. Tanggung gugat

4. Perbuatan oknum tertentu yang dapat menimbulkan kerugian. e.Penanganan Risiko

1. Pencegahan 2. Pengendalian

3. Pemindahan ( Asuransi) f.Kondisi Beresiko

Kondisi berisiko adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat, yaitu: ada alternatif tindakan yang fisibel ( dapat dilakukan), ada kemungkinan kejadian yang tidak pasti dengan masing-masing nilai probabilitas, memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti tertentu.

Pengertian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

1. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil 2. Pengambil Keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan

3. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang kan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil

4. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti walaupun diketehui nilai probabilitasnya

5. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti, bedanya dalam kondisi ini. Ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan. 6. Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model keputusan

probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik. 2.Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti

a.Kondisi Tidak Pasti

Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat yaitu : ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel , nilai probalitas masing-masing kejadian tidak tidak diketahui, memiliki nilai pay off sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti tertentu.

Pengertian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti

1. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi itu.

2. Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar

3. Yang diketahui hanyalah kemunkinan hasil dari suatu tindakan, tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.

4. Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.

5. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.

6. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara, antara lain : mencari informasi lebih banyak, melalui riset atau penelitian dan

3.Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Pasti

a.Pengertian Pengambilan Keputusan Dan Kondisi Pasti

Suatu keputusan disebut diambil kondisi kepastian apabila hasil dari setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dengan pasti, dalam kondisi pasti ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan datang. Ini disebabkan karena keputusan yang akan diambil tersebut didukung oleh informasi yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara tepat atau eksak hasil dari tindakan..

b.Teknik-Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Pasti

1. Teknik Program Linear

Program linear merupakan pengembangan dari aljabar linear, dikembangkan oleh ahli matematika Amerika Serikat pada tahun 1947. Pada awalnya program linear ini hanya digunakan dalam lingkungan angkatan bersenjata. Namun, karena alihat mempunyai kegunaan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tertentu, maka teknik ini kemudian diadopsi di berbagai bidang kehidupan seperti dalam pengambilan keputusan manajemen. Pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut ini:

1. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti 2. Keputusan yang akan diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap,

sehingga dapat diramalkan secara akurat atau eksa hasil dari setiap tindakan yang dilakukan

3. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa datang

4. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.

5. Pengambilan keputusan seperti ini dalam ditemui dalam kasus-kasus/model-model yang bersifat deterministic

6. Teknik penyelesaianya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain teknik program linear,model transportasi,model penugasan,model invetori,model antrian dan model network.

4.Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Konflik

a.Pengertian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Konflik

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih/ diambil berasal dari pertentangan atau persaingan dari dua atau lebih pengambil keputusan. Suatu keputusan diambil dalam kondisi konflik apabila yang kita hadapi bukan situasi-situasi/ kondisi-kondisi /peluang-peluang, tetapi pihak-pihak/organisasai-organisasi lain yang juga memiliki kepentingan dalam keputusan-keputusan yang hendak kita ambil. Namun demikian, pihak-pihak lain itu menghendaki agar keputusan yang diambil tidak merugikan mereka.

b.Teori Permainan

Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan pertentangan (konflik) atara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dalam kondisi konflik yang melibatkan dua atau lebih kepentingan. Teori permainan ini mula-mula dikemukakan oleh Emile Borel tahun 1921 seorang ahli matematika Perancis dan kemudian dikembangkan aleh John Von Neuman dan Oskar Morgenstern. Aplikasi dari teori ini yang dianggap sukses banyak dimiliter. Namun,karena dunia usaha (bisnis) semakin berkembang dan timbul banyak

persaingan, maka teori permainan ini mulai pula diaplikasikan/ digunakan. Kontrak dan program tawar-menawar serta keputusan penetapan harga adalah contoh aplikasi /penerapan dari teori permainan.

c.Jenis-Jenis Teori Permainan

Teori permainan dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria yang menyertainya yaitu:

1. Berdasarkan Jumlah Pemain

Didasarkan atas jumlah pemian, teori permainan dibedakan atas dua yaitu : permainan dengan dua pemain ( two perso games) permainan dimana jumlah pemain yang terlibat didalamnya adlaah dua. Dan Permainan dengan N-pemain (N-person games) yaitu permainan diamna jumlah pemain yang terlibat didalamnya adalah lebih dari dua .

2. Berdasarkan Jumlah Keuntungan – Kerugian

Didasarkan atas jumlah keuntungan dan kerugian, teori permianan dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut : permainan dengan jumlah nol ( zero sum games) permainan dimana nilai permainannya, jumlahnya adalah sama dengan nol dan Permainan dengan jumlah tidak nol ( non zero sum games) permainan dimana nilai permainannya, jumlahnya tidak sama dengan nol.

d.Unsur-Unsur Teori Permainan

Setiap situasi permainan akan terjadi atas beberapa unsur tertentu seperti berikut ini : 1. Pemain ( players)

Merupakan pelaku-pelaku dari permainan yang masing-masing merupakan pengambilan keputusan. Setiap pemain mempunyai keinginan untuk menang.

2. Aturan-aturan

Merupakan kerangka di mana para pemain memilih strategi mereka, artinya pemain berhak atau berkuasa untuk menentukan strateginya. Para pemain dan aturan-aturan permainan bersama-sama merupakan deskripsi daripada suatu fisik serta apa yang harus dikejar (atau akan dikejar) untuk dicapai, dan daya upaya mereka untuk memperoleh hasil yang maksimum, yang sekaligus untuk bersaing, berebut dan berkonflik.

3. Hasil keluar (outcome)

Hasil-hasil dari permainan biasanya disajikan dalam bentuk matriks pay off yang berbentuk angka-angka. Hasil-hasil ini dinyatakan dalam suatu bentuk ukuran efektivitas, seperti uang, presentase market share atau keuangan.

4. Variabel – variabel

Merupakan faktor-faktor (termasuk sumber daya) yang mmepengaruhi jalannya permainan, dalam hal ini mempengaruhi keputusan pilihan dan hasil-hasil keluar.

5. Kondisi Informasi

Informasi akan mempengaruhi atau menentukan gerakan-gerakan masing-masing pemain. Kekurangan informasi dapat membuat pemain salah pilih atua tidak dapat menarik keuntungan dari perubahan situasi.

6. Pemberian Nilai ( Valuasi)

Pemberian nilai ditujukan kepada hasil keluar. Pemberian nilai ini dilakukan oleh pemain dan akan mempengaruhi atau menentukan pilihan alternatif. Setiap pemain mempunyai semacam prioritas dari pemberian nilainya dan dengan itu pula masing-masing menjalankan permainan.

1. Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan

2. Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional,tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut 3. Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan 4. Teknik pemecahannya menggunakan teori permainan

Dokumen terkait