BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan Penulisan Laporan Praktikum
Dalam penyusunan laporan praktikum ini ialah bertujuan untuk memenuhi persyaratan penilaian dalam proses pelaksanaan praktikum cnc ini yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Mesin CNC Lathe (Bubut)
CNC Lathe machine adalah CNC bubut yang mempunyai kinerja sama dengan bubut manual / bubut konvensional. CNC bubut menggunakan numeric control ataupun PLC / PC yang membuat mesin ini mempunyai kepresisian dan kecepatan yang jauh melebihi manual nya. dengan menggunakan mesin bubut CNC dilakukan dengan menggunakan kode-kode standar. Kode yang digunakan untuk mengoperasikan mesin bubut CNC yaitu kode G dan kode M. Mesin bubut CNC memiliki sumbu yang sama dengan mesin bubut konvensional yaitu sumbu X dan sumbu Z.
Mesin bubut CNC merupakan sebuah mesin yang dapat dioperasikan dengan menggunakan program yang harus dibuat terlebih dahulu. Sehingga operator tidak harus menggunakan cara manual ketika bekerja. Cara kerja dari mesin ini ialah membuat terlebih dahulu program secara manual untuk benda kerja yang akan dikerjakan dan setelah itu mesin akan beroperasi melalukan suatu pekerjaan pemakanan pada benda kerja secara otomatis sesuai dengan program yang telah dibuat sebelumnya.
2.2 Jenis-Jenis Mesin CNC Lathe (Bubut)
Mesin Bubut CNC pada masa kini tersedia dalam berbagai jenis sumbu, mempermudah dalam pengerjaan benda yang lebih rumit tanpa harus berpindah mesin dan berganti alat secara manual. Sumbu berbeda menggambarkan cara bagaimana benda kerja ( atau alat potong ) dapat diposisikan / dipergunakan dan dirotasikan selama proses pemesinan.
1) Mesin CNC Bubut Production Unit (CNC PU)
Mesin CNC Bubut PU ialah sebuah mesin CNC yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu benda kerja atau barang dalam jumlah skala yang besar. Mesin ini dilengkapi dengan beberapa komponen tambahan seperti pembuka otomatis yang menerapkan sistem hidraulik serta pembuang tatal atau sekrap.
2) Mesin CNC Bubut Training Unit (CNC TU)
Mesin CNC Bubut TU ialah sebuah mesin CNC yang dapat digunakan untuk pelatihan dasar dan pemrograman mesin CNC. Mesin CNC ini dilengkapi dengan EPS (External Programing System) yang hanya mampu digunakan untuk pekerjaan ringan dengan bahan benda kerja yang relatif lebih lunak.
3) Mesin CNC Bubut 2 Sumbu
Pada set-up dasar ini, 2 sumbu linear dapat dipergunakan pembubutan Diameter Luar / Diameter Dalam (contoh : pembubutan silindris) dan proses facing (perataan tepi) atau proses drilling (Pembuatan Lubang) dan tapping (Pembuatan ulir dalam) pada sumbu tengah benda kerja.
4) Mesin CNC Bubut 3 sumbu
Sebagai tambahan untuk sumbu x dan z yang standar, sumbu C dan sistem life tool (alat potong dengan sistem penggerak terpisah) ditambahkan. Hal ini membuat benda kerja dapat diposisikan untuk dilakukan proses pemesinan standar, boring, dan tapping. Proses spiral termasuk perputaran lambat yang sinkron pada benda kerja juga dapat dilakukan.
5) Mesin CNC Bubut 4 sumbu
Pada mesin jenis ini, sumbu Y ditambahkan sehingga proses pemesinan off-centre (tidak sentris) dapat dilakukan. Mesin ini dapat melukan pengerjaan yang lebih rumit dan tidak umum dengan lebih baik.
6) Mesin CNC Bubut 5 sumbu
Pada mesin jenis ini, Turret kedua ditambahkan pada Mesin CNC Bubut 3 sumbu (seperti contoh : T2-2T). Mesin ini akan memiliki 2 sumbu pada tiap Turret (Turret atas dan bawah) ditambah dengan Sumbu C pada Spindle (Poros Pemutar) yang berputar.
Hal ini Memberikan kemampuan untuk menggunakan 2 alat potong secara bersamaan untuk proses pemesinan benda kerja dan mengurangi waktu pengerjaan secara drastis.
7) Mesin CNC 6 sumbu atau lebih
Permutasi pada Mesin Bubut ini adalah sebagai berikut: 2 x Sumbu C ( Spindle utama dan tambahan ), 2 x Turret ( Turret Atas dan bawah, masing-masing dengan 2 sumbu linear ), 1 x Sumbu Y pada Turret atas, 1 x Spindle tambahan yang dapat bergerak menuju Spindle utama untuk mengambil benda kerja
Tentu saja, banyak mesin yang memiliki lebih dari 8 sumbu. Tetapi, mesin tersebut adalah mesin yang canggih dan rumit dan umumnya tidak dibutuhkan untuk proses pemesinan biasa.
2.3 Penjelasan Software-Software
Dalam proses pelaksanaan praktikum CNC lathe (bubut) ini ada beberapa software yang digunakan dalam pengoperasian mesin CNC lathe (bubut) untuk membuat benda kerja yang diinginkan, ialah sebagai berikut ini :
1) Mastercam X5
Perangkat lunak Mastercam adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh CNC Software, Inc dari Amerika Serikat. Mastercam adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar (design) dan membuat program CNC. Program CNC yang dibuat digunakan untuk memprogram mesin bubut (lathe), mesin frais (mill) dan mesin wire cutting. Perangkat lunak mastercam memungkinkan pengerjaan mendesain, kemudian merencanakan proses pembuatannya melalui simulasi baik untuk mesin bubut, frais, maupun wire cutting dilaksanakan secara berurutan atau simultan.
2) Software Kontrol Mesin MACH3
MACH3 adalah perangkat lunak berbayar untuk CNC berbasis personal komputer keluaran dari Artsoft.mach3 yang dapat mentransformasi gambar-gambar menjadi Gcode yang kemudian digunakan sebagai pengendali mesin untuk dapat mengoperasikan mach3 pada personal komputer digunakan beberapa spesifikasi minimum yaitu sistem operasinya windows dengan 32-bit prosesor 1GHz, layar dengan resolusi 1024x768 dan minimal 512 MB RAM.
3) Cimco Edit v5
Cimco Edit menyediakan seperangkat alat editing penting yg diperlukan untuk memenuhi tuntutan modern editing program CNC. Ini tidak memiliki ukuran program keterbatasan & termasuk kode CNC opsi khusus seperti jalur penomoran / penomoran ulang, penanganan karakter dan XYZ range finder.
4) Software ART Cam
ART CAM adalah software cad/cam yang digunakan untuk mendesain benda kerja baik secara 2D dan 3D. Software Artcam pada dunia industri dikhususkan untuk produk berbentuk rumit dan tidak beraturan seperti ukiran kayu, gravir, PCB Drilling. Yang nantinya dapat digunakan untuk membuat program CNC. Keunggulan dari software ini adalah pengoperasiannya yang mudah keluaran program dari Artcam berbentuk Gcode yang nantinya akan dikirim ke software kontrol untuk menggerakan mesin CNC.
5) Software CNC
Software CNC adalah software yang menterjemahkan bahasa GCODE dan MCODE kebentuk gerakan mesin. Proses komputasi mesin CNC dikerjakan oleh software ini. Untuk platform OS Windows populer digunakan software MACH3. Dalam berkerja, MACH3 sebagai software dalam CPU, mengirimkan sinyal informasi berupa jumlah pulsa, frekuensi pulsa, dan arah putaran yang harus ditempuh oleh actuator (Motor). Jumlah pulsa akan menentukan posisi motor stepper, sedangkan frekuensi pulsa akan menentukan kecepatan putaran.
6) Software CAM
Software CAM (Computer Aided Manufacturing) adalah software yang berfungsi untuk mengkonversi gambar vector yang dihasilkan oleh CAD kedalam bentuk bahasa GCODE dan MCODE. Sementara untuk mesin cnc plasma biasa digunakan SheetCAM. Pada software CAM kita juga menentukan parameter proses pada saat mesin bekerja, seperti : jenis dan diameter pahat yang digunakan, ukuran benda kerja, titik awal, pemotongan, kedalaman pemotongan, kecepatan pemakanan mesin, dll.
7) Software CAD
Software CAD (Computer Aided Design) adalah software yang digunakan untuk desain gambar dari benda kerja yang akan dikerjakan. Software CAD ada bermacam macam, dan salah satu yang populer adalah AutoCAD dan Coreldraw. Dalam system kerja mesin cnc, jenis gambar yang dibutuhkan adalah berupa gambar vektor.
2.4 Bagian-Bagian Mesin CNC Lathe (Bubut)
Alat mesin CNC lathe (bubut) memiliki beberapa bagian-bagian komponen utama yang digunakan dalam alat tersebut, yaitu sebagai berikut ini :
1) Kepala Tetap (Headstock)
Bagian ini tidak jauh beda dengan mesin bubut konvensional. Pada bagian ini terdapat motor penggerak yang berfungsi untuk memutar spindle utama dan susunan roda gigi. Susunan roda gigi ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin.
Namun, cara mengatur kecepatan putaran mesin tidak lagi menggunakan handle. Tetapi menggunakan program/perintah yang dimasukkan melalui panel. Sebagai pengikat benda kerja, pada bagian ini dipasang cekam (chuck).
2) Meja Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Bed)
Meja mesin ini digunakan sebagai landasan atau lintasan untuk alat potong yang dipasang pada turret. Umumnya dibuat dari bahan yang dikeraskan agar tidak mudah terkikis pada saat terkena gesekan.
3) Cekam (Chuck)
Cekam berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan diproses. Pencekaman benda kerja harus benar-benar kuat. Sehingga hasil pengerjaan menjadi maksimal.
4) Kepala Lepas (Tailstock)
Bagian ini berfungsi sebagai pendukung cekam dalam pencekaman benda kerja.
Misalnya untuk benda kerja yang relatif panjang, sehingga gerakan atau putarannya menjadi lebih stabil.
Selain itu, kekuatan pencekamannya juga lebih kuat. Posisi benda kerja tidak mudah bergeser, sehingga proses pemesinan dapat diselesaikan dengan lancar. Hasilnya juga maksimal.
5) Tailstock Quil
Tailstock quil berfungsi untuk melakukan memperkuat pencekaman. Dengan bantuan tekanan hidrolik/pneumatik. Karena ketika kita mendekatkan tailstock dengan benda kerja dan menempelkannya.
Itu hanya memposisikan ujung tailstock dekat dengan benda kerja. Sehingga membutuhkan tekanan dari tailstock quill untuk memperkuat pencekaman.
6) Pedal Kaki (Foot Switch atau Foot Pedals)
Pedal kaki ini digunakan untuk mengatur chuck dan tailstock. Dengan pedal ini kita dapat memasang dan melepas benda kerja dengan mudah. Bisa digunakan untuk membuka dan menutup cekam. Pedal ini juga berfungsi untuk memajukan dan memundurkan tailstock.
7) Panel Kontrol CNC (CNC Control Panel)
Panel Kontrol ini adalah otak dari mesin CNC. Semua program CNC dimasukkan melalui panel ini. Operator mesin mengendalikan seluruh mesin menggunakan tombol-tombol yang ada pada panel ini. Dimulai dari menyalakan mesin sampai selesainya pekerjaan.
Dapat juga digunakan untuk membuat program baru atau mentransfer program melalui usb port yang tersedia. Bagian ini adalah bagian terpenting dalam pengendalian mesin.
8) Tool Turret
Berbeda dengan mesin bubut konvensional. Peran toolpost digantikan dengan tool turret. Alat potong yang dibutuhkan dipasang pada turret. Ada berbagai macam tool turret, baik itu menurut bentuk dan jumlah alat potong yang dapat dipasang.
9) Jalur Eretan (Guide Way)
Guide Way merupakan komponen yang membuat alat potong dapat bergerak horizontal maupun vertikal untuk mencapai proses pemotongan / pembubutan yang halus.
Untuk memastikan daya tahan dan ketegaran komponen, akurasi tertinggi diperlukan dalam pembuatan komponen Guide Way.
10) Poros Pemutar Utama (Main Spindle)
Sering di ketahui sebagai jantung dari sebuah mesin, Main Spindle (Poros Pemutar Utama) merupakan gabungan poros dan sistem penggerak poros. Beberapa bagian yang bergerak pada Mesin CNC, mencakupi motor, roda gigi, dan chuck / Pencekam (akan dibahas lebih lanjut).Penggerak Sumbu-C yang membantu pemosisian benda kerja akan di rakit bersama dengan spindle (Poros Pemutar). Pencekam alat potong biasanya terpasang pada piringan turret / Turret Disk ( piringan yang berputar untuk membantu pemosisian dan penukaran alat potong), mereka termasuk pencekam alat potong statis dan alat potong bergerak.
Sistem penggerak alat potong bergerak sudah terinstall di dalam mesin.
11) Poros Pemutar Tambahan (Sub-Spindle / Second Spindle)
Terpisah dari Main Spindle (Poros Pemutar Utama) dan sebagai opsi tambahan, Sub – Spindle (poros pemutar tambahan) bekerja secara sinkron dengan Main Spindle untuk menyelesaikan proses pemesinan pertama dan kedua pada Mesin Bubut CNC. Hal ini meningkatkan efisiensi dan hasil setiap siklus, ketika dinamakan sebagai Poros Kedua, mekanisme nya mempunyai kapasitas dan tenaga yang sama dengan Main Spindle.
2.5 Fungsi-Fungsi Mesin CNC Lathe (Bubut)
Oleh karena mesin bubut CNC didukung oleh teknologi terbaru yang canggih, alat ini dapat menghasilkan barang yang lebih akurat dan presisi. Mesin ini pada dasarnya diperuntukan untuk berbagai sektor, khususnya sektor industri perangkat keras karena mampu melakukan kerja pemotongan, pengeboran, hingga pengamplasan.
Mesin bubut CNC tergolong multifugsi karena memiliki spindel yang mampu berputar dengan kecepatan tinggi. Untuk itulah alat ini kerap dijadikan andalan untuk memproduksi berbagai suku cadang. Contoh pemanfaatannya adalah untuk pembuatan kaca, produksi suku cadang, pengerjaan kayu maupun logam, dll.
Dalam pengamplasan, mesin bubut CNC menghaluskan atau mengikis permukaan material secara perlahan sehingga hasil produknya akan lebih cantik dan halus. Karena inilah meisn ini banyak dipakai di berbagai industri termasuk elektronik, otomotif, penerbangan, pabrik senjata, alat olahraga, dll. Beberapa barang yang dihasilkan melalui kerja mesin bubut CNC yaitu:
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Mesin CNC Lathe (Bubut)
• Kelebihan Mesin Bubut CNC
➢ Kemudahan dalam pengoperasian dan pemrograman sesuai dengan kebutuhan
➢ Mangatur proses automatisnya cukup melalui software khusus
➢ Pengerjaan yang detail dan rumit dapat dilakukan secara otomatis secara mudah
➢ Kuantitas yang banyak dan hasil yang sama persis secara efisien
➢ Pengoperasian lebih fleksibel
➢ Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam akurasi
➢ Dapat digunakan untuk memproduksi parts massal
➢ Hasil dari produksi lebih berkualitas
➢ Ongkos pahat dapat ditekan
➢ Benda kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan perubahan pada program
➢ Waktu penyetelan lebih mudah
➢ Program dapat dipersiapkan lebih cepat dan dapat digunakan kapan saja
➢ Pembuatan prototype dapat lebih cepat
➢ Kebutuhan operator yang berpengalaman lebih sedikit
➢ Produktif dapat dikurangi
➢ Keakuratan pada benda lebih besar dan repeatabilas
➢ Ilmu ukur benda kerja lebih rumit
➢ Perubahan rancang bangun dapat diperiksa dengan lebih teliti
➢ Waktu laju awal pabrikasi lebih pendek
• Kekurangan Mesin Bubut CNC
➢ Peralatan relatif lebih mahal
➢ Dibutuhkan waktu untuk membuat program pekerjaan pada benda kerja
➢ Perawatan khusus dengan tenaga ahli
➢ Biaya yang mahal bila terjadi kerusakan
➢ Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit
➢ Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan
➢ Usaha pemeliharaan lebih tinggi investasi lebih tinggi berharga
➢ Pemanfaatan NC peralatan yang lebih tinggi
➢ Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC
2.7 Tools-Tools Atau Perintah Pada Software Yang Digunakan
Pada saat melaksanakan praktikum CNC lathe (bubut) ada beberapa software yang digunakan lalu ada juga beberapa tools-tools dan perintah-perintah saat praktikum pada mesin CNC lahte (bubut) yang digunakan untuk membuat desain gambar benda kerja, programnya dan proses pemakanan pada mesin CNC lathe (bubut). Yaitu sebagai berikut ini :
• Tools Pada Mastercam Mill X5
Tools-tools atau perintah yang digunakan untuk membuat desain gambar benda kerja pada software Mastercam Mill X5, yaitu sebagai berikut ini :
1) Line : Untuk membuat garis horizontal atau vertikal serta membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya pada suatu koordinat
2) Circle : Untuk membuat garis berbentuk lingkaran penuh atau lingkaran sebagian dengan berbagai fungsi
3) UCS : Sebagai penentu arah gambar
4) Skala : Berisi pemberitahuan atau informasi tentang ukuran yang sedang digunakan 5) Trim : Berfungsi untuk memotong atau memperpanjang suatu garis atau kurva yang
saling berpotongan
6) Machine Type : Untuk memilih jenis mesin pada program yang ingin dibuat
7) Xform : Berfungsi untuk memperbanyak atau memindahkan suatu gambar dengan arah tertentu atau dengan sudut tertentu yang mempunyai jarak tertentu juga 8) Toolpaths : Untuk mengatur penyetinggan dalam membuat program pada gambar 9) View 1 : Berfungsi untuk memutar benda kerja yang sedang digambar atau dikerjakan
dari berbagai sudut yang diinginkan
10) View 2 : Untuk melihat bentuk benda yang sedang digambar atau dikerjakan dari sudut yang sudah disetting oleh program
11) Wireframe : Berfungsi untuk mengubah pandangan benda yang dikerjakan menjadi rangka-rangka garis
12) Shade : Berfungsi untuk mengubah pandangan benda menjadi bentuk yang solid/padat 13) Revolve : Berfungsi untuk memutar benda kerja yang berbentu bulat / surface
14) Clean Color : Berfungsi untuk membersihkan warna agar garis warna tampak seperti penggunaan garis warna aslinya
15) Titik 0,0 : Merupakan titik pusat garis koordinat
16) System Color : Merupakan menu untuk memilih warna garis yang ingin digunakan 17) Tombol F9 atau Screen Info : Untuk menentukan koordinat yang ingin digunakan atau
titik sumbu
18) Setting Configuration : Untuk menentukan satuan ukuran pada sketsa gambar yang ingin diinginkan
19) Stock Setup : Untuk menentukan ukuran proses pengerjaan pemakanan pada sketsa gambar benda kerja kayu
20) Chains : Untuk membuat titik point pertama dan titik poin terakhir pada proses pemakanan benda kerja
21) Letter Rough Properties : Untuk mengatur proses pemakanan pada benda kerja 22) Toolpath Parameters : Untuk menentukan jenis mata pisau yang ingin digunakan 23) Rough Parameters : Untuk mengatur kedalaman pemakanan pada benda kerja 24) G Code : Untuk merubah atau menconvert desain gambar menjadi G code 25) Distance : Untuk mengetahui ukuran pada gambar yang sudah dibuat 26) Xform Translate : Untuk mengatur letak posisi gambar
27) Xform Offset : Untuk membuat garis pembatas / garis tepi bagian dalam pada gambar 28) Define Tool : Untuk memilih penggunaan mata pemakanan yang ingin digunakan 29) Roughing : Untuk memilih cara pemakanan / jalur pemakanan pada benda kerja 30) Verify Selected Operations : Untuk mengetahui simulasi pemakanan pada benda kerja 31) Post Selected Operations : Untuk merubah program mastercam menjadi gcode
• Tools Pada MACH3
Tools-tools atau perintah yang digunakan pada software Mach3 agar mesin CNC lathe (bubut) dapat dibaca oleh mesin dari program G code desain gambar benda kerja yang sudah dibuat pada software Mach3, yaitu sebagai berikut ini :
1) Auto : Pilihan proses pengerjaan pada benda kerja secara otomatis sesuai dengan program yang sudah dibuat sebelumnya
2) Reset : Untuk menyetel program pada software agar seperti semula sebelum program yang ingin digunakan dimasukkan pada software
3) File Load G Code : Untuk memasukkan atau menginput file program desain gambar yang sudah dibuat sebelumnya pada software mastercam x5
4) Open : Untuk membuka file program desain gambar yang ingin digunakan
5) Axis Position Zero X & Z : Untuk menyetel ulang titik axis position menjadi titik 0 pada koordinat X & Z sebelum proses pengerjaan pada benda kerja
6) Cycle : Untuk menampilkan program yang digunakan untuk benda kerja
7) Axis Position : Untuk mengatur posisi titik mata pisau selama pengerjaan pada benda kerja agar sesuai dengan ukuran benda kerja yang ingin dikerjakan
8) Cycle Start : Untuk memulai proses pengerjaan pemakanan pada benda kerja 9) Stop : Untuk memberhentikan proses pemakanan pada mesin CNC bubut
BAB III
MATERI PRAKTIKUM
3.1 Proses Pembuatan Benda Kerja
Sebelum melakukan praktikum CNC Lathe (Bubut) untuk proses pengerjaan pada benda kerja kayu maka langkah pertama yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah mempersiapkan benda kerja dengan bahan kayu seperti pada gambar dibawah ini.
3.1.1 Mengukur Panjang Dan Diameter Benda Kerja
Setelah itu ialah mengukur benda kerja kayu yang ingin dipakai menggunakan penggaris besi dan jangka sorong untuk mengetahui ukuran dari benda kerja kayu tersebut.
Setelah diketahui benda kerja bahan kayu tersebut ukuran panjang pemakanannya 100 mm dan berdiameter 28 mm.
3.1.2 Pembuatan Desain Gambar Benda Kerja
1) Langkah yang pertama ialah membuka aplikasi software Mastercam X5 pada perangkat laptop untuk membuat desain gambar terlebih dahulu pada benda kerja yang ingin dibuat sesuai keinginan kita. Dan berikut ini ialah tampilan awal pada software Mastercam X5
2) Klik tools Screen Info pada toolbar untuk menampilkan koordinat atau titik sumbu yang ingin digunakan pada bidang gambar
3) Maka tampilan pada bidang gambar akan terlihat seperti berikut ini
Tools Screen Info
Mengatur Ukuran Garis 4) Selanjutnya ialah mengatur desain gambar yang ingin digunakan dengan klik tools setting
klik pilihan Configuration pada toolbar lalu pada pilihan ukuran gambar klik pilihan milimeter dan pada software MACH3 harus sama menggunakan satuan milimeter juga agar program yang dikirmkan dari software Mastercam X5 ke software MACH3 terbaca
5) Setelah itu memulai membuat sketsa desain gambar dengan menggambar setengah sketsa gambar dari benda kerja yang ingin dikerjakan
6) Kemudian klik tools Line untuk membuat garis horizontal seperti pada gambar dibawah 7) Lalu masukkan angka 100 untuk menentukan ukuran panjang yang diinginkan pada garis
8) Kemudian klik tools Line untuk membuat garis vertikal seperti pada gambar dibawah 9) Lalu masukkan angka 14 karena ukuran tersebut merupakan setengah dari diameter benda
kerja kayu yang digunakan Settings
Configuration Satuan Milimeter
Mengatur Ukuran Garis
10) Kemudian membuat sketsa desain gambar yang memiliki 2 tingkat pada benda kerja 11) Klik ikon tools Line untuk membuat garis horizontal ke arah kanan pada titik sebelumnya
dan ubah ukurannya menjadi 40 mm
12) Lalu klik ikon tools Line lagi membuat garis vertikal kebawah pada titik sebelumnya untuk membuat garis pemakanan pada benda kerja dan ubah ukurannya menjadi 2 mm
13) Lalu lakukan cara yang sama untuk membuat tingkatan selanjutnya pada sketsa benda 14) Klik ikon tools Line untuk membuat garis horizontal ke arah kanan pada titik sebelumnya
dan ubah ukurannya menjadi 30 mm
15) Lalu klik ikon tools Line lagi membuat garis vertikal kebawah pada titik sebelumnya untuk membuat garis pemakanan pada benda kerja dan ubah ukurannya menjadi 2 mm
16) Kemudian klik ikon tools Line untuk membuat garis horizontal ke arah kanan pada titik sebelumnya dan ubah ukurannya menjadi 30 mm lagi
17) Lalu klik ikon tools Line lagi membuat garis vertikal kebawah
Hasil Pembuatan Sketsa Gambar
Default Lathe
Tools Machine
Type Properties
Stock Setup 18) Maka hasil dari pembuatan sketsa gambar akan seperti gambar dibawah ini
3.1.3 Mengatur Proses Pemakanan Benda Kerja
1) Kemudian klik tools Machine Type pada toolbar klik pilihan Lathe karena menggunakan mesin bubut klik pilihan Default
2) Lalu klik tools Properties pada toolbar yang baru muncul klik Stock Setup
3) Maka akan muncul tampilan pengaturan pada Stock Setup seperti pada gambar dibawah 4) Klik pengaturan Stock Setup klik pilihan Properties pada pilihan yang paling atas 5) Kemudian masukkan angka ukuran diameter pada benda kerja yaitu 28 mm, panjang
pemakanan pada benda kerja 100 mm dan ukuran Z nya 100 mm lalu klik OK/Ceklis
6) Maka tampilan dari sketsa desain gambar benda kerja akan terlihat skets nya seperti
6) Maka tampilan dari sketsa desain gambar benda kerja akan terlihat skets nya seperti